Cara padamkan kebakaran mobil listrik

EVSafe Indonesia Gelar Latihan Cara Padamkan Kebakaran Mobil Listrik

EVSafe Indonesia gelar latihan cara padamkan kebakaran mobil listrik di Bintaro Plaza, Tangerang Selatan. Hal ini bertujuan untuk mengedukasi para pemilik kendaraan EV dan instansi terkait agar lebih siap saat menghadapi kebarakan mobil listrik.

Latihan ini menekankan pada praktik terbaik dalam merespons insiden kebakaran kendaraan listrik. Mulai dari scene assessment, isolasi area, hingga teknik pendinginan baterai lithium-ion. Petugas diperkenalkan pada penggunaan thermal imaging camera (TIC), pemasangan car fire blanket, serta pentingnya penyemprotan air secara langsung ke bagian bawah baterai.

“Simulasi ini penting untuk membekali para petugas tanggap darurat dengan pengetahuan khusus yang berbeda dari penanganan mobil konvensional. Keselamatan publik dalam era EV tidak bisa ditawar. Antusiasme terhadap pelatihan ini sangat besar. Banyak pihak dari pemerintah daerah, pemadam kebakaran, hingga pelaku industri EV telah menyatakan minat untuk mengikuti pelatihan EVSafe ke depannya,” ujar Mahaendra Gofar, Founders EVSafe Indonesia (25/5).

Sebagai informasi, program pelatihan EVSafe Indonesia ini juga didukung oleh:

  • Voltron Indonesia, penyedia jaringan pengisian daya EV terkemuka nasional
  • TÜV Rheinland Indonesia, lembaga sertifikasi keselamatan bertaraf global
  • Universitas Indonesia, institusi akademik yang menyediakan kerangka kurikulum dan akreditasi.

Kasus Kebakaran Mobil Listrik di Indonesia

Cara padamkan kebakaran mobil listrik

Foto: Inilah.com

EVSafe Indonesia gelar latihan cara padamkan kebakaran mobil listrik dengan tujuan agar para petugas pemadam kebakaran, pemilik mobil EV dan instansi terkait lain bisa lebih memahami cara efektif untuk memadamkanya.

Jika menelisik kejadian mobil terbakar beberapa waktu lalu, ada musibah BYD Seal terbakar saat diparkir digarasi pemiliknya. Padahal mobil listrik tersebut dalam keadaan mati dan tidak sedang mengisi baterai.

“Berdasarkan temuan sementara, sumber korsleting berasal dari wiring yang mengalami hubungan pendek arus listrik (short circuit), dan diduga disebabkan oleh external force. Korsleting tersebut menyebabkan low voltage battery yang biasa digunakan untuk menyalakan mobil, atau lebih dikenal sebagai aki, mengalami panas berlebih (overheating), yang kemudian memicu thermal runaway dan menghasilkan suara tidak normal. Akibatnya, asap terlihat keluar dari bagian bawah kendaraan,” jelas Presiden Direktur BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao seperti dikutip dari Kompas.com.

BYD Seal

Tragedi BYD Seal Terbakar di Palmerah, Konsumen Dapat Ganti Rugi?

Tragedi BYD Seal terbakar di Palmerah sedang ramai diperbincangkan. Berbagai spekulasi juga muncul penyebab dari musibah tersebut.

Sampai artikel ini dirilis, pihak BYD Indonesia belum menjawab pertanyaan kami apakah konsumen mendapat ganti rugi serta menjelaskan secara gamblang penyebab mobil listrik sedan itu terbakar.

Namun, pihak manajemen BYD Indonesia sudah mengeluarkan statement keprihatinan, salah satunya ke redaksi Motomobi News.

“Kami turut prihatin atas kondisi yang menimpa konsumen kami dan memohon maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Berdasarkan informasi di lapangan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut,” tulisnya (14/5).

BYD Indonesia juga membantah bahwa penyebab kebakaran dari api, melainkan dari asap. “Dan perlu kami klarifikasi bahwa yang terjadi adalah insiden asap dan bukan berasal dari api seperti beberapa foto yang beredar, dimana memperlihatkan pantulan lampu mobil berwarna merah pada asap tersebut.”

“Saat ini berkat dukungan banyak pihak situasi sudah dapat ditangani dengan cepat termasuk kami sudah menjemput unit. Saat ini tim aftersales BYD sedang melakukan investigasi menyeluruh agar dapat melakukan indentifikasi permasalahan secara rinci dan menemukan penyebab dari masalah tersebut. Mudah – mudahan dapat segera kami konfirmasi ke publik. Terima kasih,” pungkas BYD Indonesia.

Jenis Baterai di BYD Seal

Tragedi BYD Seal terbakar di Palmerah

Foto: Arista Group

Tragedi BYD Seal terbakar di Palmerah tentu banyak menimbulkan spekulasi penyebabnya. Lalu, jenis baterai apa yang digunakan oleh BYD Seal?

BYD Seal mengadopsi jenis Blade Battery yang diklaim menawarkan daya tahan, tingkat keamanan, dan kinerja yang mumpuni, serta peningkatan pemanfaatan ruang baterai.

Blade Battery adalah menggunakan lithium iron-phosphate (LFP) sebagai bahan katoda. Di atas kertas, LFP memiliki stabilitas termal yang sangat baik dan bebas kobalt. LFP juga jenis material yang tahan lama.

Dikutip dari laman BYD, Blade Battery tahan terhadap kondisi pengujian ekstrem, seperti dipanaskan dalam oven hingga 300 derajat Celcius, dihancurkan, ditekuk, serta kelebihan beban hingga di atas 250 persen.

Selain itu Blade Battery telah diuji dari sisi keamanan, seperti uji penetrasi paku untuk membuktikan bahwasanya baterai tersebut tahan terhadap benda tajam.