review BYD Atto 3

Lima Hari Bersama BYD Atto 3, Ternyata Kami Keliru

BYD Atto 3 adalah satu-satunya kendaraan SUV elektrik di kandang produsen Cina ini, untuk pasar Indonesia. Mobil ini didatangkan bersamaan dengan BYD Dolphin dan Seal ke Indonesia.

Kami pernah mencoba sepintas ketiga produk BYD tersebut. Namun baru Atto3 yang bisa dicoba lebih mendalam. Tidak kurang dari 300 km, kami berjalan melalui rute yang beragam dengan mobil ini.

Untuk diketahui, Atto 3 dijual dengan harga Rp 515 juta (OTR Jakarta) dibekali motor listrik tunggal berkekuatan 150 kW atau setara 201,1 hp. Bandingkan dengan rivalnya seperti MG ZS EV yang bertenaga 170 hp.

Ini memberikan kami ekspektasi performa sebuah SUV kencang yang mungkin bisa diajak agak liar di jalanan. Tapi kami keliru.

Desain & Rekayasa

BYD Atto3 berdiri di atas basis bernama e-Platform 3.0. Fondasi ini dibuat khusus untuk jadi mobil listrik, dan mengakomodir segala hal penting untuk EV seperti Blade Battery khas BYD, sistem pendingin sel dan sebagainya.

Artinya Atto 3 juga punya lantai rata yang lega. Pengaturan kursi yang memungkinkan untuk ruang kaki dan kepala yang nyaman.

Kursinya mampu menampung lima orang, sandaran jok belakang bisa dilipat dengan komposisi 60:40. Kapasitas bagasinya, kata BYD 440 liter sampai 1.340 liter.

Di luar itu, engineer BYD memanfaatkan konstruksi kaki depan MacPherson Strut dan suspensi belakang model multi-link. Ini resep jitu yang biasanya dipakai oleh mobil menengah. 

Secara dimensi, Atto 3 memiliki panjang 4.455 mm, lebar 1.875 mm dan tinggi 1.615 mm. Jarak sumbu roda tercatat 2.720 mm. Jarak pijak roda (wheel track) sebesar 1.575 mm (depan) dan 1.580 mm (belakang).

Secara keseluruhan, kalau boleh membandingkan, mobil ini lebih besar dalam semua ukuran, dibanding Honda HR-V RS yang harganya juga Rp 500 jutaan (542 juta OTR, Jakarta).

Interior & Kelengkapan

Jujur, tidak ada yang mengejutkan di bagian ini. Kalau Anda pernah mencoba BYD, yang mana saja, pasti familiar dengan kualitas kabinnya yang bisa dibilang berkualitas. Kelengkapan dan fiturnya juga patut diacungi jempol. 

BYD Atto 3 juga senada. Dari dashboard, jok hingga plafon dibekali material yang tidak bisa dibilang murah. Bergam hal unik bisa ditemukan di kabin mobil ini.

Door pocket dibekali penahan berbentuk senar tebal yang bernada kalau Anda petik. Agak kurang fungsional kalau harus menyimpan handphone, tapi cukup bisa menyimpan tempat minum.

Bentuk kisi AC beda dengan yang lain dan mudah dioperasikan. Lalu tuas transmisi juga mudah dioperasikan dan tidak sulit dijangkau.

Layar monitor besar memuat berbagai informasi dan hiburan melalui beragam koneksi seperti Andriod Auto atau Apple Carplay. Dan seperti di BYD lain, orientasi layar bisa diubah dari horisontal jadi vertikal. 

Jok yang kami harus akui ergonomis. Model semi bucket yang memberikan pelukan mumpuni. Menahan badan saat mobil bermanuver dan dibekali pengaturan elektrik yang memudahkan.

Kemudi terasa agak terlalu tebal untuk digenggam, namun sekali lagi terasa kalau balutan kulit imitasi yang dipakai cukup berkualitas.

Sayang, pengaturan jajaran tombol di setir kurang memikat. Kami berharap yang dioperasikan oleh jempol kiri untuk sistem infotainment, karena posisi layar ada di kiri pengemudi. Kanan untuk mengakses informasi dan fitur berkendara. Idealnya begitu.

Tapi semuanya mudah dipahami dan digerakkan. Jadi hal diatas bisa dilupakan begitu Anda terbiasa.

Pengendaraan & Pengendalian

Dan di sini yang kami bilang keliru. Lontaran tenaga 201 hp tadi disalurkan terlalu baik ke roda depan. Di mode Sport pun, meski reaksinya akan membuat badan Anda akrab dengan sandaran jok, tapi kami berharap lebih.

review BYD Atto 3

Dan itu memang salah kami. Ini adalah mobil keluarga yang didesain untuk memberikan kenyamanan dan keselamatan.

Dan itulah yang diberikan BYD Atto 3. Perjalanan Jakarta-Sukabumi-Puncak-Jakarta memberikan impresi ini mobil yang capable.

Penyaluran tenaga tidak perlu diragukan. Dalam mode Normal, semua yang Anda butuhkan untuk pengendaraan di jalan luar kota non-tol sudah tersedia. Tenaga dan torsi instan memudahkan proses overtake (menyusul).

Kemudinya, ini yang sangat kami suka. Meskipun masih terasa artifisial, tapi bobotnya mumpuni. Saat diputar, kemudi tidak terasa kosong dan kami percaya diri ‘menekuk’ Atto 3 di tikungan tajam.

Peredaman kaki juga mengejutkan. Kami berharap akan keras karena ini SUV. Tapi konstruksi kaki-kaki yang disebutkan di atas, mewujudkan mobil yang stabil di berbagai tingkat kecepatan.

Ditambah baterai Blade yang ‘menguasai’ kolong mobil, membuat titik bobot jadi rendah. Dua resep mumpuni untuk membuat mobil stabil.

Di kecepatan rendah, kadang terasa bagian belakang seperti menendang lebih keras dibanding depan. Sangat jarang, tapi beberapa kali kami rasakan saat melewati jalanan bergelombang. Ingat, bergelombang. Bukan berlubang. Mungkin karena belakang juga tidak diisi beban.

Kesimpulan

Kalau punya dana Rp 515 juta, kami beli mobil ini. Apa yang ditawarkan BYD Atto 3 sepadan dengan harga yang tertera. Meski kalau nanti sudah CKD, pasti ada revisi harga.

Lima hari pengujian, menghasilkan kenangan yang cukup membekas. Memang, ada saja yang kurang. Seperti fitur preventif yang terlalu gelisah. Ujung-ujungnya memberikan peringatan yang berisik dan dimatikan.

Overall, ini mobil enak. Untuk harian dan luar kota bersama keluarga. Kalau merasa perlu memuaskan adrenalin bisa saja, tapi segalanya akan diperhalus. Sehingga keluarga Anda tidak mual.

Kendaraan Listrik BYD

PLN Tebus 10 Ribu Unit Kendaraan Listrik BYD, Buat Apa?

Untuk mempercepat transisi menuju era kendaraan elektrifikasi di Indonesia, BYD siap memfasilitasinya dengan inovasi kendaraan listrik. PT BYD Motor Indonesia pun menjalin kerjasama selama lima tahun dengan PT PLN (Persero), melalui sub-holding PLN Icon Plus. 

Kolaborasi ini didukung 10 ribu unit kendaraan listrik BYD yang disiapkan sejumlah dealer BYD di seluruh Indonesia. Penandatanganan Head of Agreement dilakukan oleh Eagle Zhou, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, bersama Ari Rahmat Indra Cahyadi,  Direktur Utama PLN Icon Plus. Bertempat di Mall Kota Kasablanka, Jakarta, pada 15 Maret 2024 silam.

“Kami di BYD sangat bersemangat dengan kolaborasi bersama PT Indonesia Comnet Plus. Melalui subholding PLN Icon Plus untuk menyediakan Electric Vehicle BYD dalam lima tahun ke depan,” ujar Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia.

PLN Icon Plus sebagai sub-holding PLN menangani lini bisnis di luar kelistrikan (Beyond kWh). Transformasi PLN Icon Plus berfokus pada empat segmen, yaitu segmen PLN, segmen Retail, segmen Publik, dan segmen Electricity Related Business.

“Kemitraan antara PLN Icon Plus dan BYD dengan pihak dealer, dalam penyediaan kendaraan listrik BYD di Indonesia, menjadi langkah penting dalam mendukung transformasi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan di Indonesia,” jelas Ari Rahmat Indra Cahyadi, Direktur Utama PT Indonesia Comnet Plus.

Saat ini, BYD Indonesia memasarkan tiga model yaitu BYD Dolphin, Atto3 dan sedan Seal. Ketiganya sudah bisa dipesan di dealer BYD. 

 

BYD Platform

Inovasi BYD Dukung Penetrasi di Pasar Global

Inovasi teknologi menjadi koridor bagi Build Your Dreams (BYD) untuk menghasilkan masa depan yang berkelanjutan. Perusahaan yang berkantor pusat di Shenzhen, Guangdong, China, ini melakukan investasi signifikan dalam penelitian dan pengembangan, serta sudah menghasilkan sejumlah teknologi inovatif berkelanjutan, demi mewujudkan visi untuk membangun ekosistem bebas emisi.

BYD sudah berhasil masuk ke pasar global dalam pengembangan beberapa produk. Mulai dari kereta listrik, baterai, kendaraan listri atau New Energy Vehicle (NEV), serta teknologi energi baru lainnya. Sebagai produsen kendaraan listrik, kini BYD telah berhasil menjual lebih dari enam juta unit.

Tersebar di 70 negara

Kendaraan listrik BYD merupakan solusi yang berkelanjutan dan cerdas. Tentu tidak terlepas dari adanya keunggulan teknologi canggih, seperti baterai Lithium-ion berenergi tinggi, platform Blade Battery yang aman dan tahan lama, serta sistem manajemen termal yang cerdas. Sekarang, produk kendaraan listrik BYD telah tersebar di 70 negara dan 400 kota yang berada pada enam benua. Kepercayaan pasar global terhadap BYD ini dibangun melalui reputasi e-platform inovatif yang cerdas, efisien, dan aman.

Inovasi e-platform ini dibangun dari gabungan berbagai teknologi canggih, seperti baterai lithium-ion, motor listrik, dan sistem kontrol elektronik, untuk memberikan kinerja yang optimal. E-platform milik BYD ini menjadi paradigma baru dalam pengembangan kendaraan listrik.

Kombinasi aspek positif

Ada beberapa aspek positif yang dikombinasikan pada e-platform ini, yaitu integrasi ketahanan, keselamatan, teknologi, dan kecerdasan. BYD sengaja ‘menjejalkan’ motor listrik, gearbox, inverter, konverter DC/DC, dan komponen penting lainnya, sehingga terjadi penghematan ruang bodi mobil. Unit ini dapat mengurangi berat, sekaligus meningkatkan efisiensi.

Salah satu bagian dari e-platform kendaraan listrik BYD adalah Blade Battery yang menjadi sumber energi utama. Baterai inovatif ini menawarkan tingkat pengisian daya yang cepat, jangkauan yang lebih jauh, dan tingkat keselamatan yang lebih tinggi, dibandingkan baterai lithium-ion konvensional. Kami telah mencoba langsung tiga produk kendaraan listrik BYD untuk pasar Indonesia, yaitu Dolphin, Atto 3, dan Seal.

Banyak menghasilkan inovasi

Tak hanya itu, kami pun mendapat kesempatan untuk melihat beberapa produk kendaraan listrik unggulan dari BYD, saat mengunjungi ‘markasnya’ di China. Sebut saja multi purpose vehicle (MPV) Denza D9, sport utility vehicle (SUV) YangWang U8, dan supercar YangWang U9. Dengan kata lain, BYD memiliki keyakinan untuk mewujudkan sebuah masa depan yang lebih baik, melalui begitu banyak inovasi yang dihasilkan selama ini.

Di Tanah Air, sebenarnya produk BYD bukan barang baru. Sebab beberapa kendaraan BYD telah digunakan sebagai armada taksi Bluebird sejak tahun 2018 silam. Selain itu, sejumlah bis listrik pun mengaspal setiap hari, sebagai armada transportasi publik Transjakarta. Melihat besarnya peluang pasar yang didukung respon positif masyarakat Indonesia, BYD telah memasuki pasar otomotif Indonesia, pada awal Januari 2024.

BYD juga menjalin kemitraan dan dealer mobil lokal, guna meningkatkan investasi. Potensi pasar Indonesia yang tinggi terhadap kendaraan listrik, sejalan dengan visi dan misi BYD untuk membangun ekosistem bebas emisi. Dengan dukungan regulasi pemerintah Indonesia terkait pengembangan kendaraan listrik, rasanya BYD semakin yakin bahwa ‘impiannya’ bisa terwujud di Indonesia.

Modal Kuat BYD Dalam Hadirkan Teknologi Elektrifikasi

Build Your Dreams (BYD) terus bertekad untuk terus memperluas penetrasi global dan membagikan visinya, termasuk di pasar Tanah Air. BYD sendiri merupakan perusahaan teknologi yang secara konsisten melakukan inovasi berkelanjutan melalui teknologi elektrifikasi. Visi utamanya ialah membangun ekosistem energi yang bebas emisi.

Babak baru transformasi industri

BYD memulai lembaran baru dalam transformasi industri, mengarahkan dunia ke arah mobilitas yang lebih efisien, inovatif, dan berkelanjutan. Inovasi BYD ini mencerminkan komitmen untuk membentuk masa depan transportasi yang ramah lingkungan, sekaligus responsif terhadap kebutuhan masyarakat global.

BYD memiliki beberapa ‘modal kuat’ berupa teknologi elektrifikasi untuk disuguhkan kepada dunia, melalui sejumlah produk andalannya. Aspek yang pertama ialah e-platform, ya huruf ‘e’ di sini menunjukkan koneksi elektrik pada platform kendaraan, dan angka 3.0 di belakangnya ialah karena terintegrasi dengan penggunaan blade battery.

Integrasi antara sejumlah komponen EV

Rancangan pada struktur e-platform 3.0 ini memungkinkan blade battery dipasang menyatu dengan bodinya. Struktur e-platform 3.0 juga membuat kendaraan memiliki titik gravitasi yang rendah dan optimal. Dalam mendesain e-platform 3.0, BYD bermaksud untuk mengintegrasikan motor, transmisi, inverter, konverter, dan komponen penting lainnya ke dalam satu unit. Sehingga memberikan keuntungan berupa penghematan ruang di bodi mobil.

Keunggulan e-platform 3.0 lainnya ialah adanya dua sistem manajemen termal yaitu mengatur suhu kabin dan baterai. Kendaraan BYD dilengkapi dengan sistem pengaturan udara yang mengatur suhu di dalam ruangan, serta mengatur suhu baterai agar tetap optimal.

Aspek kedua ialah pemasangan baterai yang dilakukan oleh BYD pada e-platform. Hal ini terbagi atas dua cara pemasangan, yaitu cell-to-pack (CTP) dan cell-to-body (CTB). Untuk model CTP, diterapkan pada BYD Dolphin dan Atto 3, sedangkan model CTB diaplikasikan pada BYD Seal.

Tentu ada perbedaan di antara kedua model pemasangan baterai tersebut. Pemasangan CTP dengan dikumpulkan menjadi satu pack dengan sebuah panel, sebelum dipasang pada e-platform 3.0. Lebih lanjut, model CTB langsung dipasang dengan ke e-platform 3.0 tanpa adanya panel tambahan.

Pemasangan CTP diklaim mampu menunjang daya listrik dengan performa yang lebih bertenaga. Untuk model CTB, memiliki tenaga lebih besar dengan menggunakan baterai yang lebih banyak. Karena baterai langsung terintegrasi dengan struktur bodi kendaraan. Kondisi itu membuat tersedianya 25 persen ruang yang lebih besar dari CTP, serta menghasilkan tingkat keselamatan yang lebih besar.

BYD Seal

BYD Ngebut Untuk Hadirkan Teknologi Unggul 

Build Your Dreams (BYD), perusahaan teknologi global yang berbasis di Shenzhen, Guangdong, China, terbukti telah ‘ngebut’ dalam berinvestasi besar selama 30 tahun untuk melakukan riset dan pengembangan. Misi mereka ialah untuk menciptakan lingkungan bebas emisi, untuk mewujudkan visi mendinginkan bumi sebesar 1 derajat Celcius.

Kini BYD telah menjadi pemimpin dalam industri global dengan mengembangkan produk berteknologi energi terbarukan. Selain menjadi menjadi produsen New Energy Vehicle (NEV) yang terkemuka di dunia, hingga kini BYD telah menjual lebih dari enam juta unit NEV, dalam berbagai model.

Awalnya hanya 20 orang saja

“BYD berdiri pada tahun 1995 sebagai perusahaan baterai dan timnya hanya terdiri dari 20 orang saja. Namun setelah tiga tahun, kami mendirikan cabang di Eropa, dua tahun kemudian kami bekerja sama dengan dua raksasa selular dunia. Hingga di tahun 2003 kami membuat mobil kami sendiri,” kata Jacob Ma, Head of Training BYD Asia-Pacific, Assistant President Director, PT BYD Motor Indonesia.

Tahun 2003, BYD membeli perusahaan negara agar mempunyai lisensi untuk membuat mobil. Tujuh tahun kemudian, BYD memulai produksi mobil konvensional pada dan menjadi langkah awal untuk memproduksi NEV di masa depan. Sebelum menghadirkan NEV, BYD menghadirkan mobil hybrid pertamanya, yakni f3dm.

Ingin merevolusi seluruh kendaraan

Namun karena berbekal awal pada produksi baterai, BYD kemudian berkembang menjadi produsen mobil listrik dan komponen kendaraan elektrik yang inovatif. “Di tahun 2023 ini, BYD menjadi produsen EV terbesar di dunia,” tambahnya. Menurut kami, waktu selama 20 tahun terasa sangat pendek untuk berkembang sepesat ini dan tetap ngebut hingga kini.

BYD mempunyai dua strategi utama, yaitu transportasi energi hijau (green trasnportation) dan rantai industri yang menyeluruh (full industry chain). Dalam strategi transportasi energi hijau, BYD ingin merevolusi semua kendaraan yang bergerak menjadi EV.

Maka hadirnya BYD pada Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, menunjukkan komitmen perusahaan untuk terus memperluas jangkauan pasar globalnya dan memperkenalkan visinya kepada konsumen di Indonesia. BYD memajang lini produknya yaitu BYD Dolphin, BYD Atto 3 dan BYD Seal.

BYD Indonesia

Harga BYD Dolphin, Seal Dan Atto3 Resmi Diumumkan

BYD Indonesia akhirnya mengumumkan harga BYD Dolphin, Atto3 dan Seal di Indonesia. Harganya tidak terlalu mengejutkan sebetulnya. Sesuai dengan yang diperkirakan sebelumnya. 

Yang paling mahal pastinya BYD Seal. Sedan elektrik ini dipasarkan dalam dua varian, Premium yang harganya Rp 629 juta. versi termahal adalah Seal Performance AWD yang harganya Rp 719.000.000. Ini menegaskan bahwa BYD Seal adalah mobil sedan penggerak empat roda paling murah di Indonesia.

Harga BYD Dolphin, Seal Atto3

Beralih ke BYD Atto3, SUV compact ini dipasarkan dalam satu varian bernama Superior dengan harga Rp 515.000.000. Kami pernah mencoba mobil ini dengan rute Bandung-Jakarta. Performanya cukup menyenangkan.

Namun kami benar-benar suka Dolphin. BYD Dolphin dijual dengan harga Rp 425.000.000 dan tersedia hanya dalam satu varian bernama Premium. Kalau Anda mencari mobil listrik untuk penggunaan harian, pesaing Wuling BinguoEV dan MG4 EV ini layak dipertimbangkan.

“BYD berkomitmen untuk menawarkan kendaraan listrik dengan harga kompetitif untuk mendukung gaya hidup konsumen Indonesia yang semakin banyak beralih kepada kendaraan listrik. Harga untuk ketiga produk ini kami yakini sangat proporsional dengan seluruh keunggulan dari masing-masing model,” ujar Liu Xueliang, General Manager BYD Asia-Pacific. 

BYD Atto3

Delapan Dealer

BYD saat ini memiliki delapan dealer yang sudah beroperasi di wilayah Jabodetabek, Semarang dan Medan. Delapan dealer tersebut diresimikan pada 8 Februari lalu dan sudah memiliki kemampuan 3S (Sales, Service, Spare part). Arista Group, yang mengoperasikan kedelapan outlet tersebut, menegaskan siap melayani konsumennya.

“Bahkan, meskipun mobilnya belum ada, kami sudah siapkan infrastruktur dan SDM. Kami akan terus dinamis dan telah memiliki pengalaman puluhan tahun melayani pelanggan otomotif,” kata Ali Hanafiah, Presiden Direktur Arista Group saat peresmian dealer waktu itu.

Daftar Harga BYD di Indonesia

  • Dolphin Rp 425.000.000
  • Atto3 Rp 515.000.000
  • Seal Performance AWD Rp 719.000.000
  • Seal Premium Rp 629.000.000

 

BYD Siap Tempur, Langsung Resmikan Delapan Dealer

BYD Indonesia resmi membuka dealer mereka di Indonesia hari ini (08/02/2024). Tidak tanggung, delapan dealer dibuka sekaligus. Pembukaan dealer-dealer tersebut dilakukan secara simbolis di BYD Arista BSD.

Kedelapan dealer tersebut berada dibawah naungan grup usaha Arista Group. Dan semuanya dikatakan sudah memiliki kemampuan 3S (Sales, Service, Spare Part). Termasuk fasilitas pengisian baterai EV.

Adapun pusat penjualan BYD tersebar di wilayah Jabodetabek, Bandung, Semarang dan Medan. Menurut Eagle Chaw, pimpinan BYD Indonesia, mereka telah memulai proses untuk masuk ke pasar Tanah Air sejak 2021. Tahun berikutnya, dipertemukan dengan Arista Group yang didirikan oleh pengusaha Hartono Sohor.

“Kami telah memperkenalkan tiga produk, yakni Dolphin, Atto3 dan Seal. Tapi itu baru permulaan. Dibanding negara di sekitarnya, Indonesia memiliki rasio kepemilikan EV yang paling berkembang,” ujar Chaw.

Oleh karenanya, ia menegaskan komitmen BYD untuk pasar Indonesia. Termasuk soal produksi lokal unit kendaraan BYD di Indonesia. Hal ini tentu harus didukung oleh layanan purnajual yang mumpuni. Maka Arista Group pun telah menyatakan kesiapannya sejak jauh-jauh hari.

“Bahkan, meskipun mobilnya belum ada, kami sudah siapkan infrastruktur dan SDM. Kami akan terus dinamis dan telah memiliki pengalaman puluhan tahun melayani pelanggan otomotif,” kata Ali Hanafiah, Presiden Direktur Arista Group.

Arista Group juga siap melayani konsumen BYD dengan fasilitas mobile service. Memang BYD saat ini belum mengumumkan secara resmi, berapa harga dari ketiga model mobilnya. Mereka akan membuka informasi ini di Indonesia International Motor Show 2024, pada 15 Februari nanti.

Review BYD Seal, Rasa Akselerasinya Seperti Mau Take-off

Memadukan aspek kecepatan, tenaga, teknologi canggih, dan kemewahan ke dalam sebuah kendaraan, rasanya bukan perkara mudah. Namun, BYD berusaha untuk merealisasikan langkah tersebut melalui Seal. Ya, inilah mobil sedan bertenaga listrik yang menjadi flagship BYD, untuk segera dipasarkan di Indonesia.

Setelah memperkenalkan sederet produk andalannya, BYD ingin menunjukkan keunggulan akselerasi dari inovasi teknologi yang disematkan pada Seal. Tidak hanya performanya saja, BYD Seal juga menawarkan kenyamanan berkendara dengan sentuhan kemewahan. Tanpa melupakan visi BYD terhadap terkait ramah lingkungan.

Terinspirasi konsep OceanX

Seal menjadi salah satu komitmen BYD untuk menyajikan kendaraan listrik berupa sedan bertenaga tinggi untuk konsumen Indonesia. Kemampuan akselerasinya diklaim mampu menepis anggapan bahwa kendaraan listrik tidak bisa memberikan rasa berkendara yang menyenangkan.

BYD mengusung tema Ocean Aesthetics pada eksterior Seal. Tema tersebut bukan tanpa alasan khusus, sebab rancangan itu terinspirasi dari konsep OceanX milik Ray Dalio. Wolfgang Egger, selaku Head of Design BYD, mendefinisikan sosok Seal sebagai estetika laut. Desain bodi BYD Seal terlihat ramping dan aerodinamis, kedua hal tersebut tentu untuk mendukung performa saat berkendara.

Kabin anti gerah

BYD Seal menawarkan interior yang dirancang dengan memperhatikan aspek elegan, sekaligus sporty. Panoramic glass roof memberi kesan kabin yang lapang. Namun, berkat teknologi UV resistance double glaze yang mampu menangkal sinar UV, suhu panas dapat diredam dan mengisolasi suara dari luar mobil. Jok pengemudi dan penumpang dirancang agar menghasilkan posisi ergonomis.

Fitur in-car entertainment didukung oleh head unit berukuran 15,6 inci yang dapat dirotasi. Sedangkan speaker hi-fi menggunakan produk lansiran Dynaudio. Tak ketinggalan ada Windshield Head-Up Display (W-HUD), teknologi yang memproyeksikan informasi langsung ke kaca depan, terutama saat berkendara.

Rasanya mau take-off 

Walaupun tampilan fisiknya ‘menghanyutkan’ dan memiliki interior yang elegan, ternyata BYD Seal memang memiliki performa yang beringas. Unit kami jajal ialah varian Performance dengan dua motor Listrik, sehingga menghasilkan total output sebesar 390 kW atau setara 523 hp. Bahkan total torsinya ialah 670 Nm.

BYD mengklaim bahwa Seal varian Performance mampu sprint dari diam menuju 100 km/jam, hanya dalam waktu 3,8 detik saja. Saat kami menjajalnya, akselerasi tersebut membutuhkan waktu nyaris 4,5 detik. Apa mungkin karena bobot kami yang kurang ringan, atau mungkin juga karena daya baterainya yang saat itu sudah berada di 58 persen… Satu hal yang pasti, torsi monster yang dihasilkannya, membuat kami seolah mau take-off.

BYD membawa tiga varian Seal untuk pasar Indonesia, yang terbagi dari kemampuan maksimal jarak tempuhnya. Varian Dynamic dengan jarak tempuh 510 km, varian Premium memiliki jangkauan hingga 650 km, dan varian Performance yang punya jangkauan mencapai 580 km. Kira-kira Anda mau pilih yang mana?

BYD Atto3

Review BYD Atto3: Gaya Biasa Saja, Sisanya Luar Biasa

Setelah mengulas soal eksterior, interior dan fitur, kami juga menguji sensasi lainnya saat mengendarai BYD Atto3. Ada dua varian Atto3, Advance Standard dan Superior Extended. Kemampuan jelajah maksimum keduanya berbeda. Untuk pengujian kali ini, kami menggunakan BYD Atto3 Superior Extended.

Keduanya dilengkapi motor elektrik penggerak tunggal, beroutput 204 hp dan torsi maksimun 310 Nm. Nah, yang membedakan antar varian adalah kapasitas baterainya.

Advance Standard dibekali baterai berkapasitas 49.92 kWh. Jarak jelajahnya mencapai 410 km. Varian Superior Extended kapasitas baterainya lebih besar yakni 60.48 kWh. Jarak jelajahnya 480 km. Jarak jelajah ini dihitung menggunakan siklus uji NEDC yang berlaku di Cina.

Pilihan Mode Berkendara

Terdapat tiga mode berkendara yakni Eco, Normal, dan Sport yang akan menyesuaikan sensitivitas pijakan pedal gas.

Menurut kami, mode Normal memiliki sensasi berkendara paling alami. Bagi pengguna EV pemula mungkin akan merasakan sensasi hentakan tenaga yang progresif, terutama pada mode Sport. Namun respon kemudi mobil ini kurang sigap dan sedikit bergoyang kala membenamkan pedal gas untuk meraih akselerasi.

Kinerja suspensi menjadi perhatian tersendiri bagi kami. Saat diajak bermanuver, bantingan suspensi terbilang medium. Namun bodi mobil jadi terasa agak goyang. Terutama saat melaju cukup kencang di jalan tol dengan permukaan cor beton. Bantingan suspensi juga masih terasa tajam saat melintasi permukaan jalan yang bergelombang.

Sistem pengereman terbilang pakem, namun terasa ragu kala pengereman mendadak. Pedal rem memerlukan hentakan kaki cukup dalam dan sedikit mengagetkan saat kami ingin meraih jarak aman. Terutama jalan menurun dengan kecepatan yang lumayan tinggi.

Keselamatan Berkendara

BYD Atto 3 diakui sebagai mobil listrik terlaris di Swedia pada Juli 2023 lalu. Mobil ini dipuji karena performa dan interiornya yang nyaman.

Selain itu, SUV ini pun sukses meraih peringkat lima bintang dalam uji keselamatan berkendara di Eropa yakni Euro NCAP. Skor tertinggi diperoleh untuk perlindungan penumpang dewasa dan anak-anak. Peringkat bintang lima Global NCAP juga diraih oleh BYD Atto 3. Cukup meyakinkan.

Nah, ternyata fitur keselamatan berkendara yang dibekalkan pada Atto 3 terbilang modern dan lengkap.

Tak hanya dibekali 7 airbag. Fitur keselamatan berkendara berbasis ADAS juga tersedia. Mulai dari cruise control adaptif, pengereman darurat otonom, peringatan keluar jalur, dan masih banyak yang lainnya.

Kami merasa sistem ADAS pada Atto 3 berfungsi dengan baik. Meskipun sesekali masih menampilkan beberapa keanehan. Seperti peringatan yang diberikan sistem kadang terlalu dekat dengan tanda jalur. Penyesuaian respon kemudi masih kurang presisi dan di tikungan kadang sedikit terasa goyang. 

Konsumsi Irit

BYD Atto 3 telah dibekali dengan baterai Blade dengan sel jenis lithium iron phosphate (LFP). Baterai jenis ini diklaim konsumsi energinya jauh lebih irit dibanding bateri sel lithium manganese cobalt yang banyak digunakan brand mobil listrik lainnya.

Yang jadi perhatian kami adalah konsumsi energi serta kemampuan pengisian ulang daya baterainya.

Kami mengkombinasikan penggunaan mode Normal untuk dalam kota dan Sport saat melaju di jalan tol. Dengan jarak tempuh 220 km, kapasitas daya baterai hanya tersedot 51 persen. Cukup irit juga.

Soal pengisian ulang daya baterai, Atto 3 varian Superior Extended dapat terkoneksi dengan sumber listrik standard 220V dengan kemampuan pengisian daya hingga 7 kW. Atto 3 juga dibekali onboard charger 11 kW dengan soket listrik 3-fasa untuk pengisian daya yang lebih cepat.

Jika terhubung dengan perangkat fast charger DC, mobil ini dapat menerima sumber listrik berdaya cukup besar yakni hingga 80 kW. Dengan fast charger DC berdaya 60 kW, pengisian daya dari 30 persen hingga 90 persen butuh waktu sekitar 50 menit. Lumayan cepat juga.

Berapa Harga Jualnya?

Nah, yang membuat kami penasaran adalah berapa harga jual Atto 3 nantinya saat resmi dipasarkan di Indonesia.

Sebagai gambaran, di Thailand label harganya mulai dari 1.099.900 Baht sampai 1.199.900 Baht. Kurang lebih sekira Rp 480 jutaan hingga Rp 526 jutaan. Sedangkan di Filipina, label harganya mulai dari 1.598.000 Peso hingga 1.798.000 Peso. Kurang lebih di kisaran Rp 446 jutaan sampai Rp 500 jutaan.

Malaysia sebagai tolok ukur terdekat dalam soal harga berada di rentang 150.430 Ringgit hingga 168.630 Ringgit. Kurang lebih sekitar Rp 500 hingga Rp 550 jutaan.

BYD Atto3 Indonesia

Harga jual mobil listrik di sejumlah negara juga berkaitan dengan kebijakan pajak serta insentif untuk pembelian mobil listrik.

Nah jika BYD Atto3 resmi dipasarkan di Indonesia, maka kemungkinan besar label harganya konon akan berada di kisaran Rp 450-550 jutaan. Ini berdasarkan percakapan dari beberapa sumber karena BYD Indonesia belum mengeluarkan harganya. Cukup rasional dan tak berbeda jauh dari mobil sejenis lansiran brand kompetitor.

Review BYD Atto3

Review BYD Atto3: Pilihan Baru Para Penyuka Mobil Listrik

Kami berkesempatan melakukan review BYD Atto3 dan mencicipi sensasinya. Ini adalah medium SUV bertenaga listrik yang bakal dipasarkan di Tanah Air. Perjalanannya tak terlalu jauh. Hanya di seputaran Jakarta… lalu bablas ke Bandung.

Jujur, dari segi tampilan eksterior, BYD Atto3 terlihat biasa saja. Desainnya tak seheboh atau seatraktif SUV bertenaga listrik dari brand lainnya. Nah, justru inilah yang bikin kami jadi penasaran.

Tampilan depan yang tanpa grille plus desain lampu LED model melintang selebar bonnet tak jauh beda dari mobil listrik lain pada umumnya.

Bentuk bagian belakang pun tak terlalu futuristik. Namun tulisan “Build Your Dreams” yang terpampang pada pintu bagasinya nampak jelas dan begitu persuasif. Seolah mengajak siapapun yang membacanya untuk bersemangat mewujudkan impian dan cita-cita mereka.

Yang memikat pada area eksterior justru pilihan warnanya. Dimulai dari warna kelabu Boulder Grey bagi yang tak ingin warna mencolok. Lalu ada nuansa biru Surf Blue yang cocok buat kaum muda. Bagi yang ingin tampil PD ada Parkour Red. Nuansa warna merah ‘jreng’ dijamin bikin tatapan mata menoleh pada BYD Atto3.

Interior Menyenangkan

Saat masuk ke kabin, benar dugaan kami. Area interior BYD Atto3 dikemas cukup unik. Sangat kontras dibandingkan tampilan eksteriornya. Memang tak sefuturistik mobil listrik lainnya seperti Hyundai Ioniq 5 atau BMW i3. Namun terkesan tak membosankan.

Layar head unit yang besar memang jadi salah satu magnet pemikat sekaligus daya jual dari mobil ini. Hanya saja terasa kurang imbang dengan layar instrument berkendara di balik setirnya yang kekecilan. Area ini akan kami bahas nanti.

Menguatkan kesan aktif sebuah SUV, berbagai elemen terinspirasi dari peralatan gym. Seperti pegangan pintu bergaya benchpress, flip AC barbel dan transmisi bergaya kettlebell. Bukan main. 

Material joknya meskipun tak mewah, namun desain joknya ergonomis dan mampu menopang tubuh dengan baik. Posisi duduk pengemudi maupun penumpang depan dan belakang bisa dikatakan cukup nyaman.

Bicara belakang, jok di bagian ini biasanya posisi duduknya paling kurang nyaman. Namun tidak demikian pada BYD Atto3. Ruang kaki penumpang cukup leluasa dan lutut tidak mentok. Kepala penumpang jok belakang pun tak mepet dengan plafon. Hanya tali seatbelt akan menyentuh kulit leher saat digunakan.

Sistem penyejuk udara mobil ini pun terbilang modern dengan pengaturan otomatis. Bahkan di sejumlah negara BYD Atto3 dilengkapi filter udara PM 2.5 yang dapat meningkatkan kualitas udara pada kabin sehingga bebas bakteri dan alergen.

Fitur Memikat

Nah, ini dia. Yang paling mencolok pada interior BYD Atto3 adalah area dashboardnya. Layar head unit tadi, terbilang extra large yakni 15.6-inci. Seperti pada BYD Dolphin, orientasi tampilan layarnya dapat diputar, baik vertikal (portrait) maupun horizontal (landscape). Pengaturan posisi layar cukup dengan menekan tombol pada setir.

Fitur infotainment yang ada pada mobil ini tak beda dengan mobil sejenis dari brand asal Eropa. Anda dapat mengakses fitur Apple CarPlay dan dua aplikasi terpisah secara bersamaan pada layar. Kamera parkir sudah tentu ada pada mobil ini.

Desain speaker mobil ini pun atraktif. Bentuknya terlihat mirip gitar. Nah, karena ada dua varian Atto3, sistem audio  yang dibekalkan pun sedikit dibedakan. Untuk varian Advanced dilengkapi sistem audio dengan 6 speaker. Untuk varian Superior, sistem audionya lebih mewah yakni HD Sound dengan delapan speaker.

Fitur panoramic sunroof yang saat ini tengah banyak diperbincangkan para konsumen di Tanah Air juga terdapat pada BYD Atto3. Memang tak harus ada. Tapi pihak pabrikan merasa perlu untuk membekalinya sebagai pendongkrak daya pikat. Ini jadi salah satu point plus segar dari BYD Atto3. Soal performa, kami akan lanjutkan review BYD Atto3 ini di artikel berikutnya. 

Dolphin by BYD

First Drive BYD Dolphin, Mobil Penuh Kejutan

Jakarta, Bogor, Bumi Serpong Damai (BSD) adalah rute yang disediakan untuk kami mencoba BYD Dolphin. Mobil ini membuat penasaran banyak orang saat diluncurkan karena bentuknya enak dilihat, kualitas material interior juga enak dipegang.

Akhirnya 23 Januari 2024 lalu kami diberikan kesempatan untuk mencoba Dolphin, meski jaraknya terbatas dan sebagian besar rute adalah jalan tol.

Dolphin, seperti juga BYD Seal dan Atto 3, berdiri diatas basis e-Platform 3.0 yang memang didesain sebagai fondasi untuk mobil listrik. Sebagai sumber energi, baterai bernama Blade Battery yang dibuat sendiri oleh BYD menyuguhkan dua opsi jarak tempuh. Untuk yang kami uji ini, memiliki kemampuan bergerak hingga 490 km (Premium Extended). Opsi lainnya adalah Dolphin Dynamic Standard dengan jarak tempuh 410 km.

BYD Indonesia

Perjalanan dimulai dari dealer BYD Arista Tebet, Jakarta menuju Sentul Selatan. Sedikit berkendaraa di kepadatan lalu lintas, ekspektasi kami tidak terlalu tinggi soal rasa berkelit di kepadatan.

Namun ekspektasi tersebut buyar karena untuk pertama kalinya kami merasa mudah ‘menyatu’ dengan sebuah mobil listrik, dalam satu pijakan pedal gas. Begitu akselerator diinjak secara normal, tidak ada sentakan mengejutkan. Hanya sebuah akselerasi yang linear dengan input yang kami berikan. Meskipun, saat diinjak habis dari posisi diam, ada sedikit jeda.

Oke, kejutan pertama kami lalui dengan puas. Berikutnya rasa pengereman. Mobil listrik biasanya punya pengereman yang menyentak. Kadang sulit menyesuaikan pergerakan pedal rem dan reaksi kaliper di roda. Ini juga tidak kami temukan di Dolphin. Rasa penahan lajunya tetap selaras dengan pergerakan pedal rem. Dan tentunya pakem.

Tombol Antik

Interiornya, seperti yang sering Anda dengar, cukup memuaskan. Mengingatkan kami pada interior MG4 EV. Jok kulit sintetis dual tone, door trim, hingga plafon terasa memiliki kualitas mumpuni. Kejutan di bagian ini adlah pendingin jok! Untuk sebuah hatchback entry level, ini sesuatu yang mewah.

Layar sebesar 12,8 inci terpasang dalam posisi landscape. Tapi, benda ini bisa diubah orientasinya menjadi portrait (vertikal) untuk menyesuaikan dengan preferensi Anda. Pengoperasiannya pun cukup mudah. Ada tombol di setir untuk mengoperasikannya.

Yang harus diperhatikan adalah, ada tempat penyimpanan di bawah layar. Kalau ada benda yang besar, bisa membuat layar tersangkut dan proses harus diulang lagi. Minusnya, kalau Anda mengganti orientasi layar saat mobil berjalan, bisa mengganggu konsentrasi. Jadi, pastikan dulu semuanya aman.

Selanjutnya, penataan tombol fisik cukup jelas dan mudah dimengerti oleh semua yang hadir di mobil. Ada tombol AC, lampu hazard, driving mode, dan sebagainya. Termasuk tombol untuk transmisi. Ya, pengoperasian transmisi dilakukan melalui tombol. Bukan tuas atau tombol.

Tapi pada beberapa kesempatan, jari yang ingin menyentuh pengaturan fitur di layar, membuat lengan tanpa sengaja mengoperasikan tombol fisik. Meskipun ini tidak sering, tapi potensinya ada.

Hampir Yang Terbaik

BYD Dolphin first drive review

Perbedaan konstruksi suspensi antara kedua varian BYD Dolphin cukup signifikan. Keduanya diberikan suspensi MacPherson Strut di bagian depan. Sementara yang belakang, versi Premium menggunakan multi-link. Dynamic dibekali torsion beam.

Kalau Anda paham, Multi-link adalah konstruksi kaki-kaki yang rumit dan mahal. Mampu menyuguhkan pergerakan yang nyaman dan stabil di berbagai tingkat kecepatan. Itulah kenapa mobil-mobil mahal dan kencang, biasanya menggunakan model seperti ini.

Dan kami harus akui, sejauh ini, BYD Dolphin memiliki redaman suspensi yang sangat baik. Di jalan aspal ataupun permukaan beton yang bergelombang (jalan tol). Ini juga menghasilkan handling yang sepintas cukup baik. Kami katakan sepintas karena rutenya didominasi jalan lurus.

Pergerakan kemudinya juga mengagetkan. Akhirnya ada EV yang pergerakan kemudinya berbobot. Meski masih terasa artifisial, tapi paling tidak ini jauh lebih baik daripada kosongan.

Secara keseluruhan, BYD Dolphin terasa memuaskan dengan segala yang ditawarkan. Kami masih menunggu berapa harga mobil ini. Selentingan tidak resminya, akan berada di bawah Rp 400 juta. Tapi itu masih rumor. Kita tunggu saja.

BYD Resmi Hadir di Indonesia

Merek mobil BYD resmi beroperasi di Indonesia. Mereka sekaligus, seperti perkiraan kami, memperkenalkan sedan BYD Seal, Dolphin (hatchback) dan Atto3 yang berbentuk crossover. Sayangnya, harga ketiga mobil ini belum diungkap.

Selain itu, berita besarnya adalah pabrikan China ini akan membangun fasilitas perakitan sendiri di Indonesia, tidak menumpang di fasilitas pabrik lain. Hal ini juga sudah kami duga sebelumnya.

Pertimbangan mereka, Indonesia akan menjadi pangsa pasar yang melejit (di pasar EV). Dan mereka berniat untuk melayani pasar lokal dengan sepenuh hati. “Kami akan bekerja sama dengan pemerintah dan rekanan kami secepatnya untuk bisa melayani pasar,” kata Liu Xueliang, GM BYD Asia Pacific.

Bicara produk, ketiga mobil yang Anda lihat di sini, masih didatangkan dari fasilitas mega factory mereka di China. Dan sepertinya, untuk masa-masa awal mobilnya masih akan didatangkan dalam bentuk CBU.

Pengembangan Dealer

Nathan Sun, Operational Director BYD Motors Indonesia mengatakan mereka akan punya tujuh dealer 3S (sales, service, spare part) yang akan beroperasi penuh di akhir Januari 2024 ini.

Lebih jauh lagi, target mereka ada 50 dealer yang akan dibuka di Tanah Air. Sebuah target yang cukup mengejutkan. Sepertinya, mereka sudah punya rekanan dealer yang sudah berkomitmen. Yang kami tahu, Arista Group adalah salah satu main dealer mereka.

Tujuh dealer yang akan dibuka ada di Bandung, Jakarta, Depok, Medan dan Tangerang. Khusus Jakarta, tersedia di Sunter, Tebet dan Kalimalang.

Mobil BYD Atto 3

Ini Tiga Mobil BYD Yang Akan Hadir di Indonesia

UPDATE: Artikel ini diperbaharui pada 18/01/2024]

Manufaktur mobil asal Negeri Cina di Indonesia akan bertambah lagi. Minggu depan, merek BYD akan memperkenalkan diri, sekaligus memperlihatkan produk yang akan mereka di jual di sini. Untuk yang belum tahu, BYD bukan merek sembarangan. Ini raksasa otomotif global yang patut diperhitungkan.

BYD Company Limited berdiri sejak Februari 1995, di kota Shenzhen, Cina. Kerap menduduki posisi lima besar di pasar kelahirannya. Pangsa pasar mereka ada di Eropa, Australia, Asia Tenggara, Amerika. Di negeri matahari terbit, BYD bahkan dipimpin oleh orang Jepang. Lebih menarik lagi, Toyota pun menggaet pabrikan ini untuk jadi rekanan teknologi. 

Di Indonesia, terutama Jakarta, saat ini BYD bisa ditemukan dalam bentuk bis kota listrik atau taksi elektrik. Tapi lebih dari itu, BYD adalah pembuat mobil listrik yang lengkap dari hulu hingga ke hilir. Dalam arti, mereka membuat baterai EV, teknologi, hingga mobil jadi.

Lalu, mobil BYD yang akan hadir di Indonesia? Rumor kuat mengatakan Atto 3, Seal dan Dolphin. Atto 3 adalah SUV EV compact. Dolphin akan mengisi pasar hatchback EV sedangkan Seal adalah sedan elektrik. 

BYD Seal

BYD Seal

Sedan empat pintu dengan bentuk fastback ini pertama diperkenalkan pada Mei 2022 lalu. BYD Seal menggunakan basis yang dissebut e-Platform 3.0. Sumber energi listrik tersimpan di baterai lithium dengan dua opsi kapasitas: 61,4 kWh atau 82,5 kWh. Tentunya, ini adalah baterai buatan BYD sendiri. Jarak tempuhnya diklaim mulai 550 km hingga 700 km. Waktu pengisian dari 30 persen hingga 80 persen dikatakan hanya 30 menit.

Ada dua opsi penggerak yaitu AWD dan RWD. Untuk versi gerak belakang (RWD) motor listrik yang tersedia bertenaga mulai dari 201 hp/310 Nm, 228 hp/330 Nm, 308 hp/360 Nm. Versi AWD kedua motornya mampu mengeluarkan 523 hp dengan torsi 670 Nm. Belum diketahui mana yang akan dijual di Indonesia. [UPDATE: BYD memastikan Seal AWD yang dipasarkan di Indonesia]

Kemungkinan ini akan jadi produk paling mahal mereka di Indonesia. Interiornya dibekali jok mewah, dengan display infotainment di dashboard yang orientasinya bisa diputar, portrait atau landscape.

BYD Dolphin

BYD Dolphin

Dolphin memiliki panjang 4.290 mm untuk yang dipasarkan di global. Hatchback ini dibekali tiga opsi motor listrik sebagai penggerak roda depan. Yang pertama bertenaga 93,8 hp. Selanjutnya 174 hp dan 201 hp. Yang terakhir itu khusus untuk pasar non-China. Angka yang menarik untuk sebuah hatchback keluarga.

Untuk versi internasional, Dolphin dibekali baterai berkapasitas 44,9 kWh dan 60,48 kWh. Jarak tempuhnya antara 340 hingga 427 km (metode pengujian WLTP).

Interiornya dikatakan praktis layaknya sebuah mobil harian. Layar infotainment di tengah dashboard terlihat dominan dengan ukuran 12,8 inci. Instrument clusternya berbentuk display dengan ukuran lima inci. [UPDATE: Dolphin disiapkan dalam dua varian yaitu Premium Extended dengan jarak tempuh 490 km, serta Dynamic Standard yang mampu menjangkau 410 km].

BYD Atto 3

BYD Atto SUV

Inilah satu-satunya mobil BYD SUV yang akan dibawa ke Indonesia. Panjangnya 4.445 mm dengan wheelbase 2.720 mm. Diberikan motor listrik berkekuatan 203,8 hp dengan torsi 310 Nm. Baterainya tersedia dalam dua opsi yaitu 49,92 kWh dengan jarak tempuh 345 km (WLTP). Versi kedua, 60,48 kWh yang menawarkan jarak tempuh 420 km (WLTP). 

Seperti dua produk di atas, Atto 3 juga dibekali layar infotainment yang bisa berganti orientasi. Ukurannya cukup besar 12,8 inci., ditempatkan di dashboard berdesain minim sudut. Soal harga BYD? Kita tunggu saja. [UPDATE: Atto 3 dipasarkan dalam dua opsi jarak tempuh yaitu 480 km dan 410 km]