Pabrik Kendaraan BYD di Changzhou, Salah Satu Aset Terpenting

Upaya mendukung kehidupan dan ekosistem tanpa emisi menjadi visi utama dari Build Your Dreams (BYD). Sebagai pionir dalam solusi energi baru, BYD mengedepankan sejumlah inovasinya. Kontribusi lini bisnis BYD melalui produksi kendaraan listrik saat ini, diwujudkan melalui salah satu fasilitas pabriknya yang berada di Changzhou, China.

Untuk mewujudkan visi BYD dalam membangun ekosistem tanpa emisi, maka salah satu yang dilakukan BYD adalah melalui inovasi yang diimplementasikan pada produksi kendaraan listrik. Pabrik tersebut merupakan pusat inovasi dan produksi, dengan fasilitas mumpuni untuk perakitan otomatis, termasuk sebagai pusat riset serta pengembangan.

Kualitas dan biaya dapat dijaga

“Pabrik Changzhou adalah salah satu aset terpenting yang dimiliki BYD. Dengan fasilitas yang mencakup pembuatan komponen hingga perakitan, pabrik ini memungkinkan kami untuk memproduksi kendaraan listrik dengan kualitas dan biaya yang terjaga,” jelas Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, (04/03/2024).

Pabrik Changzhou yang memiliki luas area 11.600 m2 yang saat ini tengah memproduksi unit BYD Atto 3 dan BYD Seal. Pabrik ini didirikan pada tahun 2019 dan pada tahun 2021 memulai produksi untuk kendaraan dengan e-platform. Terdapat empat area utama, yaitu stamping, welding, assembly, dan painting.

Efisiensi dan otomatisasi

Karena pabrik ini menggunakan mesin yang didesain sendiri, sehingga berhasil mencapai efisiensi 50 persen lebih tinggi, dibandingkan dengan pabrik lainnnya di China. Efisiensi produksi disertai juga dengan sistem otomatisasi hingga 95 persen dari total proses pembuatan kendaraan.

Pada area stamping, sistem otomatisasi berperan untuk memproduksi panel bodi maupun struktur badan mobil. Sekarang area ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan 1.200 unit mobil per hari dalam dua shift pengerjaan.

Sedangkan di area welding, terdapat teknologi laser welding (pengelasan secara laser) yang merupakan teknologi mutakhir. Sebab tingkat kerapatan pengelasan rangka sudah nyaris tidak terlihat. Dalam proses pengerjaannya sudah ada 477 tenaga robot dari 1.000 lebih unit robot yang ada di dalam pabrik.

Selain itu, teknologi robotic welding menghasilkan tingkat kerapatan pengelasan rangka dengan halus, bahkan hampir tidak terlihat. Hal ini menjadi salah satu faktor yang membuat Atto 3 mendapatkan NCAP (New Star Assessment Program) 5 star.

Untuk area assembly, sistem otomatisasi diterapkan untuk menyamakan waktu penyatuan rangka mobil, platform, dan baterai secara bersamaan.

Selalu ada random checking

Masing-masing area tersebut juga memiliki tim riset dan pengembangan sendiri untuk melakukan berbagai pengecekan yang diperlukan. Mulai dari pengecekan dan meneliti kesalahan pada area stamping, pengecekan dengan sampel acak untuk melihat potensi kesalahan presisi pada area welding, dan pengecekan dengan sampel acak akan potensi kesalahan produksi pada area assembly.

Dengan terobosan teknologinya, BYD terus menciptakan solusi yang tidak hanya canggih secara teknologi tetapi juga membawa dampak positif pada masyarakat dan lingkungan. BYD dan pabriknya di Changzhou terus membawa perubahan yang positif dalam industri teknologi.

BYD Seal

BYD Ngebut Untuk Hadirkan Teknologi Unggul 

Build Your Dreams (BYD), perusahaan teknologi global yang berbasis di Shenzhen, Guangdong, China, terbukti telah ‘ngebut’ dalam berinvestasi besar selama 30 tahun untuk melakukan riset dan pengembangan. Misi mereka ialah untuk menciptakan lingkungan bebas emisi, untuk mewujudkan visi mendinginkan bumi sebesar 1 derajat Celcius.

Kini BYD telah menjadi pemimpin dalam industri global dengan mengembangkan produk berteknologi energi terbarukan. Selain menjadi menjadi produsen New Energy Vehicle (NEV) yang terkemuka di dunia, hingga kini BYD telah menjual lebih dari enam juta unit NEV, dalam berbagai model.

Awalnya hanya 20 orang saja

“BYD berdiri pada tahun 1995 sebagai perusahaan baterai dan timnya hanya terdiri dari 20 orang saja. Namun setelah tiga tahun, kami mendirikan cabang di Eropa, dua tahun kemudian kami bekerja sama dengan dua raksasa selular dunia. Hingga di tahun 2003 kami membuat mobil kami sendiri,” kata Jacob Ma, Head of Training BYD Asia-Pacific, Assistant President Director, PT BYD Motor Indonesia.

Tahun 2003, BYD membeli perusahaan negara agar mempunyai lisensi untuk membuat mobil. Tujuh tahun kemudian, BYD memulai produksi mobil konvensional pada dan menjadi langkah awal untuk memproduksi NEV di masa depan. Sebelum menghadirkan NEV, BYD menghadirkan mobil hybrid pertamanya, yakni f3dm.

Ingin merevolusi seluruh kendaraan

Namun karena berbekal awal pada produksi baterai, BYD kemudian berkembang menjadi produsen mobil listrik dan komponen kendaraan elektrik yang inovatif. “Di tahun 2023 ini, BYD menjadi produsen EV terbesar di dunia,” tambahnya. Menurut kami, waktu selama 20 tahun terasa sangat pendek untuk berkembang sepesat ini dan tetap ngebut hingga kini.

BYD mempunyai dua strategi utama, yaitu transportasi energi hijau (green trasnportation) dan rantai industri yang menyeluruh (full industry chain). Dalam strategi transportasi energi hijau, BYD ingin merevolusi semua kendaraan yang bergerak menjadi EV.

Maka hadirnya BYD pada Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, menunjukkan komitmen perusahaan untuk terus memperluas jangkauan pasar globalnya dan memperkenalkan visinya kepada konsumen di Indonesia. BYD memajang lini produknya yaitu BYD Dolphin, BYD Atto 3 dan BYD Seal.

BYD Siap Tempur, Langsung Resmikan Delapan Dealer

BYD Indonesia resmi membuka dealer mereka di Indonesia hari ini (08/02/2024). Tidak tanggung, delapan dealer dibuka sekaligus. Pembukaan dealer-dealer tersebut dilakukan secara simbolis di BYD Arista BSD.

Kedelapan dealer tersebut berada dibawah naungan grup usaha Arista Group. Dan semuanya dikatakan sudah memiliki kemampuan 3S (Sales, Service, Spare Part). Termasuk fasilitas pengisian baterai EV.

Adapun pusat penjualan BYD tersebar di wilayah Jabodetabek, Bandung, Semarang dan Medan. Menurut Eagle Chaw, pimpinan BYD Indonesia, mereka telah memulai proses untuk masuk ke pasar Tanah Air sejak 2021. Tahun berikutnya, dipertemukan dengan Arista Group yang didirikan oleh pengusaha Hartono Sohor.

“Kami telah memperkenalkan tiga produk, yakni Dolphin, Atto3 dan Seal. Tapi itu baru permulaan. Dibanding negara di sekitarnya, Indonesia memiliki rasio kepemilikan EV yang paling berkembang,” ujar Chaw.

Oleh karenanya, ia menegaskan komitmen BYD untuk pasar Indonesia. Termasuk soal produksi lokal unit kendaraan BYD di Indonesia. Hal ini tentu harus didukung oleh layanan purnajual yang mumpuni. Maka Arista Group pun telah menyatakan kesiapannya sejak jauh-jauh hari.

“Bahkan, meskipun mobilnya belum ada, kami sudah siapkan infrastruktur dan SDM. Kami akan terus dinamis dan telah memiliki pengalaman puluhan tahun melayani pelanggan otomotif,” kata Ali Hanafiah, Presiden Direktur Arista Group.

Arista Group juga siap melayani konsumen BYD dengan fasilitas mobile service. Memang BYD saat ini belum mengumumkan secara resmi, berapa harga dari ketiga model mobilnya. Mereka akan membuka informasi ini di Indonesia International Motor Show 2024, pada 15 Februari nanti.

BYD Atto3

Review BYD Atto3: Gaya Biasa Saja, Sisanya Luar Biasa

Setelah mengulas soal eksterior, interior dan fitur, kami juga menguji sensasi lainnya saat mengendarai BYD Atto3. Ada dua varian Atto3, Advance Standard dan Superior Extended. Kemampuan jelajah maksimum keduanya berbeda. Untuk pengujian kali ini, kami menggunakan BYD Atto3 Superior Extended.

Keduanya dilengkapi motor elektrik penggerak tunggal, beroutput 204 hp dan torsi maksimun 310 Nm. Nah, yang membedakan antar varian adalah kapasitas baterainya.

Advance Standard dibekali baterai berkapasitas 49.92 kWh. Jarak jelajahnya mencapai 410 km. Varian Superior Extended kapasitas baterainya lebih besar yakni 60.48 kWh. Jarak jelajahnya 480 km. Jarak jelajah ini dihitung menggunakan siklus uji NEDC yang berlaku di Cina.

Pilihan Mode Berkendara

Terdapat tiga mode berkendara yakni Eco, Normal, dan Sport yang akan menyesuaikan sensitivitas pijakan pedal gas.

Menurut kami, mode Normal memiliki sensasi berkendara paling alami. Bagi pengguna EV pemula mungkin akan merasakan sensasi hentakan tenaga yang progresif, terutama pada mode Sport. Namun respon kemudi mobil ini kurang sigap dan sedikit bergoyang kala membenamkan pedal gas untuk meraih akselerasi.

Kinerja suspensi menjadi perhatian tersendiri bagi kami. Saat diajak bermanuver, bantingan suspensi terbilang medium. Namun bodi mobil jadi terasa agak goyang. Terutama saat melaju cukup kencang di jalan tol dengan permukaan cor beton. Bantingan suspensi juga masih terasa tajam saat melintasi permukaan jalan yang bergelombang.

Sistem pengereman terbilang pakem, namun terasa ragu kala pengereman mendadak. Pedal rem memerlukan hentakan kaki cukup dalam dan sedikit mengagetkan saat kami ingin meraih jarak aman. Terutama jalan menurun dengan kecepatan yang lumayan tinggi.

Keselamatan Berkendara

BYD Atto 3 diakui sebagai mobil listrik terlaris di Swedia pada Juli 2023 lalu. Mobil ini dipuji karena performa dan interiornya yang nyaman.

Selain itu, SUV ini pun sukses meraih peringkat lima bintang dalam uji keselamatan berkendara di Eropa yakni Euro NCAP. Skor tertinggi diperoleh untuk perlindungan penumpang dewasa dan anak-anak. Peringkat bintang lima Global NCAP juga diraih oleh BYD Atto 3. Cukup meyakinkan.

Nah, ternyata fitur keselamatan berkendara yang dibekalkan pada Atto 3 terbilang modern dan lengkap.

Tak hanya dibekali 7 airbag. Fitur keselamatan berkendara berbasis ADAS juga tersedia. Mulai dari cruise control adaptif, pengereman darurat otonom, peringatan keluar jalur, dan masih banyak yang lainnya.

Kami merasa sistem ADAS pada Atto 3 berfungsi dengan baik. Meskipun sesekali masih menampilkan beberapa keanehan. Seperti peringatan yang diberikan sistem kadang terlalu dekat dengan tanda jalur. Penyesuaian respon kemudi masih kurang presisi dan di tikungan kadang sedikit terasa goyang. 

Konsumsi Irit

BYD Atto 3 telah dibekali dengan baterai Blade dengan sel jenis lithium iron phosphate (LFP). Baterai jenis ini diklaim konsumsi energinya jauh lebih irit dibanding bateri sel lithium manganese cobalt yang banyak digunakan brand mobil listrik lainnya.

Yang jadi perhatian kami adalah konsumsi energi serta kemampuan pengisian ulang daya baterainya.

Kami mengkombinasikan penggunaan mode Normal untuk dalam kota dan Sport saat melaju di jalan tol. Dengan jarak tempuh 220 km, kapasitas daya baterai hanya tersedot 51 persen. Cukup irit juga.

Soal pengisian ulang daya baterai, Atto 3 varian Superior Extended dapat terkoneksi dengan sumber listrik standard 220V dengan kemampuan pengisian daya hingga 7 kW. Atto 3 juga dibekali onboard charger 11 kW dengan soket listrik 3-fasa untuk pengisian daya yang lebih cepat.

Jika terhubung dengan perangkat fast charger DC, mobil ini dapat menerima sumber listrik berdaya cukup besar yakni hingga 80 kW. Dengan fast charger DC berdaya 60 kW, pengisian daya dari 30 persen hingga 90 persen butuh waktu sekitar 50 menit. Lumayan cepat juga.

Berapa Harga Jualnya?

Nah, yang membuat kami penasaran adalah berapa harga jual Atto 3 nantinya saat resmi dipasarkan di Indonesia.

Sebagai gambaran, di Thailand label harganya mulai dari 1.099.900 Baht sampai 1.199.900 Baht. Kurang lebih sekira Rp 480 jutaan hingga Rp 526 jutaan. Sedangkan di Filipina, label harganya mulai dari 1.598.000 Peso hingga 1.798.000 Peso. Kurang lebih di kisaran Rp 446 jutaan sampai Rp 500 jutaan.

Malaysia sebagai tolok ukur terdekat dalam soal harga berada di rentang 150.430 Ringgit hingga 168.630 Ringgit. Kurang lebih sekitar Rp 500 hingga Rp 550 jutaan.

BYD Atto3 Indonesia

Harga jual mobil listrik di sejumlah negara juga berkaitan dengan kebijakan pajak serta insentif untuk pembelian mobil listrik.

Nah jika BYD Atto3 resmi dipasarkan di Indonesia, maka kemungkinan besar label harganya konon akan berada di kisaran Rp 450-550 jutaan. Ini berdasarkan percakapan dari beberapa sumber karena BYD Indonesia belum mengeluarkan harganya. Cukup rasional dan tak berbeda jauh dari mobil sejenis lansiran brand kompetitor.

Review BYD Atto3

Review BYD Atto3: Pilihan Baru Para Penyuka Mobil Listrik

Kami berkesempatan melakukan review BYD Atto3 dan mencicipi sensasinya. Ini adalah medium SUV bertenaga listrik yang bakal dipasarkan di Tanah Air. Perjalanannya tak terlalu jauh. Hanya di seputaran Jakarta… lalu bablas ke Bandung.

Jujur, dari segi tampilan eksterior, BYD Atto3 terlihat biasa saja. Desainnya tak seheboh atau seatraktif SUV bertenaga listrik dari brand lainnya. Nah, justru inilah yang bikin kami jadi penasaran.

Tampilan depan yang tanpa grille plus desain lampu LED model melintang selebar bonnet tak jauh beda dari mobil listrik lain pada umumnya.

Bentuk bagian belakang pun tak terlalu futuristik. Namun tulisan “Build Your Dreams” yang terpampang pada pintu bagasinya nampak jelas dan begitu persuasif. Seolah mengajak siapapun yang membacanya untuk bersemangat mewujudkan impian dan cita-cita mereka.

Yang memikat pada area eksterior justru pilihan warnanya. Dimulai dari warna kelabu Boulder Grey bagi yang tak ingin warna mencolok. Lalu ada nuansa biru Surf Blue yang cocok buat kaum muda. Bagi yang ingin tampil PD ada Parkour Red. Nuansa warna merah ‘jreng’ dijamin bikin tatapan mata menoleh pada BYD Atto3.

Interior Menyenangkan

Saat masuk ke kabin, benar dugaan kami. Area interior BYD Atto3 dikemas cukup unik. Sangat kontras dibandingkan tampilan eksteriornya. Memang tak sefuturistik mobil listrik lainnya seperti Hyundai Ioniq 5 atau BMW i3. Namun terkesan tak membosankan.

Layar head unit yang besar memang jadi salah satu magnet pemikat sekaligus daya jual dari mobil ini. Hanya saja terasa kurang imbang dengan layar instrument berkendara di balik setirnya yang kekecilan. Area ini akan kami bahas nanti.

Menguatkan kesan aktif sebuah SUV, berbagai elemen terinspirasi dari peralatan gym. Seperti pegangan pintu bergaya benchpress, flip AC barbel dan transmisi bergaya kettlebell. Bukan main. 

Material joknya meskipun tak mewah, namun desain joknya ergonomis dan mampu menopang tubuh dengan baik. Posisi duduk pengemudi maupun penumpang depan dan belakang bisa dikatakan cukup nyaman.

Bicara belakang, jok di bagian ini biasanya posisi duduknya paling kurang nyaman. Namun tidak demikian pada BYD Atto3. Ruang kaki penumpang cukup leluasa dan lutut tidak mentok. Kepala penumpang jok belakang pun tak mepet dengan plafon. Hanya tali seatbelt akan menyentuh kulit leher saat digunakan.

Sistem penyejuk udara mobil ini pun terbilang modern dengan pengaturan otomatis. Bahkan di sejumlah negara BYD Atto3 dilengkapi filter udara PM 2.5 yang dapat meningkatkan kualitas udara pada kabin sehingga bebas bakteri dan alergen.

Fitur Memikat

Nah, ini dia. Yang paling mencolok pada interior BYD Atto3 adalah area dashboardnya. Layar head unit tadi, terbilang extra large yakni 15.6-inci. Seperti pada BYD Dolphin, orientasi tampilan layarnya dapat diputar, baik vertikal (portrait) maupun horizontal (landscape). Pengaturan posisi layar cukup dengan menekan tombol pada setir.

Fitur infotainment yang ada pada mobil ini tak beda dengan mobil sejenis dari brand asal Eropa. Anda dapat mengakses fitur Apple CarPlay dan dua aplikasi terpisah secara bersamaan pada layar. Kamera parkir sudah tentu ada pada mobil ini.

Desain speaker mobil ini pun atraktif. Bentuknya terlihat mirip gitar. Nah, karena ada dua varian Atto3, sistem audio  yang dibekalkan pun sedikit dibedakan. Untuk varian Advanced dilengkapi sistem audio dengan 6 speaker. Untuk varian Superior, sistem audionya lebih mewah yakni HD Sound dengan delapan speaker.

Fitur panoramic sunroof yang saat ini tengah banyak diperbincangkan para konsumen di Tanah Air juga terdapat pada BYD Atto3. Memang tak harus ada. Tapi pihak pabrikan merasa perlu untuk membekalinya sebagai pendongkrak daya pikat. Ini jadi salah satu point plus segar dari BYD Atto3. Soal performa, kami akan lanjutkan review BYD Atto3 ini di artikel berikutnya.