Speedster BYD Fang Cheng Bao Super 9 Yang Bikin Penasaran

Banyak kejutan yang dijamin akan bikin mata terbelalak, di Beijing Auto Show 2024 tanggal 25 April mendatang. Salah satunya adalah konsep mobil sport bergaya speedster Super 9. Ini adalah hasil garapan brand mobil mewah Fang Cheng Bao, anak perusahaan raksasa industri BYD.

Super Speedster Ala Eropa

Tak perlu heran jika tampilan Super 9 mengingatkan pada mobil sport dari brand asal Eropa. Ada sentuhan dari Wolgang Egger dalam proses penggarapan mobil ini.

Kepala desain BYD Group ini sebelumnya mengepalai divisi desain berbagai brand. Mulai dari Alfa Romeo, Seat, Lancia, hingga Audi, Lamborghini dan Italdesign.

Ini adalah mobil konsep speedster perdana dari brand Fang Cheng Bao, sehingga para tim perancang pun berupaya menggarap dengan sesempurna mungkin.

Hasilnya memang mengagumkan. Lekukan bumper depan yang bersudut tegas diimbuhi lubang air intake besar. Tampilan wajah pun kian terlihat agresif dengan sorot headlamp LED dan lampu DRL berdesain unik. Wajahnya sepintas mirip ular Viper yang sedang mendesis.

Untuk mengurangi hambatan udara, kaca spion tradisional diganti dengan kamera berukuran minimalis.

Bonnet depan yang memanjang dengan kaca depan super minimalis dan buritan beroverhang pendek sangat bergaya speedster modern. Set pelek center-lock berukuran besar dengan ban bertapak lebar menguatkan aura mobil sport yang siap melumat aspal.

Tampilan bagian belakang BYD Super 9 tak kalah unik. Sirip diffuser berukuran besar dan lampu belakang berdesain ramping seolah membentuk logo Fang Cheng Bao saat dilihat dari kejauhan.

Banyak Serat Karbon

Kemasan interior Super 9 ternyata tak kalah sangar dari tampilan eksteriornya. Jok sport model bucket berangka serat karbon tetap terlihat mewah dengan lapisan kulit warna merah merona. Setir model balap berbahan serat karbon klop dengan panel instrument digital ala supercar.

Yang jadi pertanyaan, teknologi penggerak seperti apa yang dibenamkan pada sasis monokok serat karbonnya BYD Super 9?

Mobil ini spek teknisnya masih dirahasiakan. Bahkan pada situs resmi kementerian industri dan teknologi informasi pemerintah China juga tidak muncul.

Namun beredar kabar di berbagai media lokal China bahwa super speedster ini bakal dibekali motor elektrik dan baterai berteknologi terbaru dari BYD. Oh ya, versi produksinya pun saat ini sedang digarap. Benar-benar bikin penasaran…

 

review BYD Atto 3

Lima Hari Bersama BYD Atto 3, Ternyata Kami Keliru

BYD Atto 3 adalah satu-satunya kendaraan SUV elektrik di kandang produsen Cina ini, untuk pasar Indonesia. Mobil ini didatangkan bersamaan dengan BYD Dolphin dan Seal ke Indonesia.

Kami pernah mencoba sepintas ketiga produk BYD tersebut. Namun baru Atto3 yang bisa dicoba lebih mendalam. Tidak kurang dari 300 km, kami berjalan melalui rute yang beragam dengan mobil ini.

Untuk diketahui, Atto 3 dijual dengan harga Rp 515 juta (OTR Jakarta) dibekali motor listrik tunggal berkekuatan 150 kW atau setara 201,1 hp. Bandingkan dengan rivalnya seperti MG ZS EV yang bertenaga 170 hp.

Ini memberikan kami ekspektasi performa sebuah SUV kencang yang mungkin bisa diajak agak liar di jalanan. Tapi kami keliru.

Desain & Rekayasa

BYD Atto3 berdiri di atas basis bernama e-Platform 3.0. Fondasi ini dibuat khusus untuk jadi mobil listrik, dan mengakomodir segala hal penting untuk EV seperti Blade Battery khas BYD, sistem pendingin sel dan sebagainya.

Artinya Atto 3 juga punya lantai rata yang lega. Pengaturan kursi yang memungkinkan untuk ruang kaki dan kepala yang nyaman.

Kursinya mampu menampung lima orang, sandaran jok belakang bisa dilipat dengan komposisi 60:40. Kapasitas bagasinya, kata BYD 440 liter sampai 1.340 liter.

Di luar itu, engineer BYD memanfaatkan konstruksi kaki depan MacPherson Strut dan suspensi belakang model multi-link. Ini resep jitu yang biasanya dipakai oleh mobil menengah. 

Secara dimensi, Atto 3 memiliki panjang 4.455 mm, lebar 1.875 mm dan tinggi 1.615 mm. Jarak sumbu roda tercatat 2.720 mm. Jarak pijak roda (wheel track) sebesar 1.575 mm (depan) dan 1.580 mm (belakang).

Secara keseluruhan, kalau boleh membandingkan, mobil ini lebih besar dalam semua ukuran, dibanding Honda HR-V RS yang harganya juga Rp 500 jutaan (542 juta OTR, Jakarta).

Interior & Kelengkapan

Jujur, tidak ada yang mengejutkan di bagian ini. Kalau Anda pernah mencoba BYD, yang mana saja, pasti familiar dengan kualitas kabinnya yang bisa dibilang berkualitas. Kelengkapan dan fiturnya juga patut diacungi jempol. 

BYD Atto 3 juga senada. Dari dashboard, jok hingga plafon dibekali material yang tidak bisa dibilang murah. Bergam hal unik bisa ditemukan di kabin mobil ini.

Door pocket dibekali penahan berbentuk senar tebal yang bernada kalau Anda petik. Agak kurang fungsional kalau harus menyimpan handphone, tapi cukup bisa menyimpan tempat minum.

Bentuk kisi AC beda dengan yang lain dan mudah dioperasikan. Lalu tuas transmisi juga mudah dioperasikan dan tidak sulit dijangkau.

Layar monitor besar memuat berbagai informasi dan hiburan melalui beragam koneksi seperti Andriod Auto atau Apple Carplay. Dan seperti di BYD lain, orientasi layar bisa diubah dari horisontal jadi vertikal. 

Jok yang kami harus akui ergonomis. Model semi bucket yang memberikan pelukan mumpuni. Menahan badan saat mobil bermanuver dan dibekali pengaturan elektrik yang memudahkan.

Kemudi terasa agak terlalu tebal untuk digenggam, namun sekali lagi terasa kalau balutan kulit imitasi yang dipakai cukup berkualitas.

Sayang, pengaturan jajaran tombol di setir kurang memikat. Kami berharap yang dioperasikan oleh jempol kiri untuk sistem infotainment, karena posisi layar ada di kiri pengemudi. Kanan untuk mengakses informasi dan fitur berkendara. Idealnya begitu.

Tapi semuanya mudah dipahami dan digerakkan. Jadi hal diatas bisa dilupakan begitu Anda terbiasa.

Pengendaraan & Pengendalian

Dan di sini yang kami bilang keliru. Lontaran tenaga 201 hp tadi disalurkan terlalu baik ke roda depan. Di mode Sport pun, meski reaksinya akan membuat badan Anda akrab dengan sandaran jok, tapi kami berharap lebih.

review BYD Atto 3

Dan itu memang salah kami. Ini adalah mobil keluarga yang didesain untuk memberikan kenyamanan dan keselamatan.

Dan itulah yang diberikan BYD Atto 3. Perjalanan Jakarta-Sukabumi-Puncak-Jakarta memberikan impresi ini mobil yang capable.

Penyaluran tenaga tidak perlu diragukan. Dalam mode Normal, semua yang Anda butuhkan untuk pengendaraan di jalan luar kota non-tol sudah tersedia. Tenaga dan torsi instan memudahkan proses overtake (menyusul).

Kemudinya, ini yang sangat kami suka. Meskipun masih terasa artifisial, tapi bobotnya mumpuni. Saat diputar, kemudi tidak terasa kosong dan kami percaya diri ‘menekuk’ Atto 3 di tikungan tajam.

Peredaman kaki juga mengejutkan. Kami berharap akan keras karena ini SUV. Tapi konstruksi kaki-kaki yang disebutkan di atas, mewujudkan mobil yang stabil di berbagai tingkat kecepatan.

Ditambah baterai Blade yang ‘menguasai’ kolong mobil, membuat titik bobot jadi rendah. Dua resep mumpuni untuk membuat mobil stabil.

Di kecepatan rendah, kadang terasa bagian belakang seperti menendang lebih keras dibanding depan. Sangat jarang, tapi beberapa kali kami rasakan saat melewati jalanan bergelombang. Ingat, bergelombang. Bukan berlubang. Mungkin karena belakang juga tidak diisi beban.

Kesimpulan

Kalau punya dana Rp 515 juta, kami beli mobil ini. Apa yang ditawarkan BYD Atto 3 sepadan dengan harga yang tertera. Meski kalau nanti sudah CKD, pasti ada revisi harga.

Lima hari pengujian, menghasilkan kenangan yang cukup membekas. Memang, ada saja yang kurang. Seperti fitur preventif yang terlalu gelisah. Ujung-ujungnya memberikan peringatan yang berisik dan dimatikan.

Overall, ini mobil enak. Untuk harian dan luar kota bersama keluarga. Kalau merasa perlu memuaskan adrenalin bisa saja, tapi segalanya akan diperhalus. Sehingga keluarga Anda tidak mual.

BYD Seal SUV

BYD Seal Muncul Dalam Versi SUV, Jarak Tempuh Hingga 500 KM

BYD sepertinya terus merangsek di pasar otomotif dunia. Untuk pasar Eropa, mereka baru saja memperkenalkan BYD Seal U. Ini adalah versi SUV dari BYD Seal yang juga baru saja diperkenalkan di Indonesia.

Seal U diluncurkan dalam dua varian yang disebut Design dengan baterai 87 kWh, memiliki jarak tempuh hingga 500 km. Varian di bawahnya dinamai Comfort. Diberikan baterai 71,8 kWh dengan jarak tempuh 420 km. Kedua jarak tempuh tersebut diklaim menggunakan metode pengujian WLTP. Tentu, baterainya menggunakan Blade Battery bermaterialkan LFP.

BYD Seal U

Pengisian ulang dari 30 persen hingga 80 persen dikatakan hanya perlu 27 menit untuk BYD Seal U Comfort. Sedangkan untuk Design, bedanya tipis. Perlu satu menit lebih lama.

BYD mengatakan bahwa perlindungan baterainya mengandalkan konstruksi panel model sarang lebah, digabungkan dengan penggunaan rangka baja untuk konstruksi body.

Keduanya memiliki motor listrik dengan tenaga 214 hp dan torsi 330 Nm. Dimensinya identik dengan panjang 4,785 mm dan lebar 1.890 mm. Tingginya mencapai 1.668 mm dengan wheelbase 2.765 mm. Dimensi tersebut menawarkan ruang bagasi sebesar 552 liter dengan baris kedua difungsikan. Kalau dilipat kapasitasnya meningkat jadi 1.440 mm.

Bagasi Seal SUV

BYD Seal U berdiri di atas suspensi Multi link di belakang dan MacPherson Strut untuk depan. Setup yang kurang lebih sama seperti versi sedan yang pernah kami uji.

Fitur Mirip Sedan

Kelengkapan fiturnya pun kurang lebih sama. Tetap ada layar infotainment besar yang orientasinya bisa diubah (horisontal atau vertikal). Ukurannya antara 12,8 inci, atau 15,6 inci. Tergantung varian. Tentunya sudah bisa Apple Carplay dan Android Auto, plus kemampuan koneksi 4G. Di depan pengemudi, terpasang layar informasi digital berukuran 12,3 inci.

Kemampuan bantu berkendara (ADAS) juga lengkap. Empat radar dan satu kamera jadi pemindai kondisi di sekeliling mobil. Data dari radar dan kamera kemudian diolah untuk mengoperasikan berbagai fitur tolak bala otomatis seperti AEB (rem otomatis), peringatan tabrak depan, cruise control adaptif, dan sebagainya.

Dashboard Seal U

Menurut BYD Eropa, Seal U dijual mulai dari 42.000 Euro. Tersedia dalam enam pilihan warna eksterior dan dua opsi tema warna untuk interior.

BYD Atto3

Review BYD Atto3: Gaya Biasa Saja, Sisanya Luar Biasa

Setelah mengulas soal eksterior, interior dan fitur, kami juga menguji sensasi lainnya saat mengendarai BYD Atto3. Ada dua varian Atto3, Advance Standard dan Superior Extended. Kemampuan jelajah maksimum keduanya berbeda. Untuk pengujian kali ini, kami menggunakan BYD Atto3 Superior Extended.

Keduanya dilengkapi motor elektrik penggerak tunggal, beroutput 204 hp dan torsi maksimun 310 Nm. Nah, yang membedakan antar varian adalah kapasitas baterainya.

Advance Standard dibekali baterai berkapasitas 49.92 kWh. Jarak jelajahnya mencapai 410 km. Varian Superior Extended kapasitas baterainya lebih besar yakni 60.48 kWh. Jarak jelajahnya 480 km. Jarak jelajah ini dihitung menggunakan siklus uji NEDC yang berlaku di Cina.

Pilihan Mode Berkendara

Terdapat tiga mode berkendara yakni Eco, Normal, dan Sport yang akan menyesuaikan sensitivitas pijakan pedal gas.

Menurut kami, mode Normal memiliki sensasi berkendara paling alami. Bagi pengguna EV pemula mungkin akan merasakan sensasi hentakan tenaga yang progresif, terutama pada mode Sport. Namun respon kemudi mobil ini kurang sigap dan sedikit bergoyang kala membenamkan pedal gas untuk meraih akselerasi.

Kinerja suspensi menjadi perhatian tersendiri bagi kami. Saat diajak bermanuver, bantingan suspensi terbilang medium. Namun bodi mobil jadi terasa agak goyang. Terutama saat melaju cukup kencang di jalan tol dengan permukaan cor beton. Bantingan suspensi juga masih terasa tajam saat melintasi permukaan jalan yang bergelombang.

Sistem pengereman terbilang pakem, namun terasa ragu kala pengereman mendadak. Pedal rem memerlukan hentakan kaki cukup dalam dan sedikit mengagetkan saat kami ingin meraih jarak aman. Terutama jalan menurun dengan kecepatan yang lumayan tinggi.

Keselamatan Berkendara

BYD Atto 3 diakui sebagai mobil listrik terlaris di Swedia pada Juli 2023 lalu. Mobil ini dipuji karena performa dan interiornya yang nyaman.

Selain itu, SUV ini pun sukses meraih peringkat lima bintang dalam uji keselamatan berkendara di Eropa yakni Euro NCAP. Skor tertinggi diperoleh untuk perlindungan penumpang dewasa dan anak-anak. Peringkat bintang lima Global NCAP juga diraih oleh BYD Atto 3. Cukup meyakinkan.

Nah, ternyata fitur keselamatan berkendara yang dibekalkan pada Atto 3 terbilang modern dan lengkap.

Tak hanya dibekali 7 airbag. Fitur keselamatan berkendara berbasis ADAS juga tersedia. Mulai dari cruise control adaptif, pengereman darurat otonom, peringatan keluar jalur, dan masih banyak yang lainnya.

Kami merasa sistem ADAS pada Atto 3 berfungsi dengan baik. Meskipun sesekali masih menampilkan beberapa keanehan. Seperti peringatan yang diberikan sistem kadang terlalu dekat dengan tanda jalur. Penyesuaian respon kemudi masih kurang presisi dan di tikungan kadang sedikit terasa goyang. 

Konsumsi Irit

BYD Atto 3 telah dibekali dengan baterai Blade dengan sel jenis lithium iron phosphate (LFP). Baterai jenis ini diklaim konsumsi energinya jauh lebih irit dibanding bateri sel lithium manganese cobalt yang banyak digunakan brand mobil listrik lainnya.

Yang jadi perhatian kami adalah konsumsi energi serta kemampuan pengisian ulang daya baterainya.

Kami mengkombinasikan penggunaan mode Normal untuk dalam kota dan Sport saat melaju di jalan tol. Dengan jarak tempuh 220 km, kapasitas daya baterai hanya tersedot 51 persen. Cukup irit juga.

Soal pengisian ulang daya baterai, Atto 3 varian Superior Extended dapat terkoneksi dengan sumber listrik standard 220V dengan kemampuan pengisian daya hingga 7 kW. Atto 3 juga dibekali onboard charger 11 kW dengan soket listrik 3-fasa untuk pengisian daya yang lebih cepat.

Jika terhubung dengan perangkat fast charger DC, mobil ini dapat menerima sumber listrik berdaya cukup besar yakni hingga 80 kW. Dengan fast charger DC berdaya 60 kW, pengisian daya dari 30 persen hingga 90 persen butuh waktu sekitar 50 menit. Lumayan cepat juga.

Berapa Harga Jualnya?

Nah, yang membuat kami penasaran adalah berapa harga jual Atto 3 nantinya saat resmi dipasarkan di Indonesia.

Sebagai gambaran, di Thailand label harganya mulai dari 1.099.900 Baht sampai 1.199.900 Baht. Kurang lebih sekira Rp 480 jutaan hingga Rp 526 jutaan. Sedangkan di Filipina, label harganya mulai dari 1.598.000 Peso hingga 1.798.000 Peso. Kurang lebih di kisaran Rp 446 jutaan sampai Rp 500 jutaan.

Malaysia sebagai tolok ukur terdekat dalam soal harga berada di rentang 150.430 Ringgit hingga 168.630 Ringgit. Kurang lebih sekitar Rp 500 hingga Rp 550 jutaan.

BYD Atto3 Indonesia

Harga jual mobil listrik di sejumlah negara juga berkaitan dengan kebijakan pajak serta insentif untuk pembelian mobil listrik.

Nah jika BYD Atto3 resmi dipasarkan di Indonesia, maka kemungkinan besar label harganya konon akan berada di kisaran Rp 450-550 jutaan. Ini berdasarkan percakapan dari beberapa sumber karena BYD Indonesia belum mengeluarkan harganya. Cukup rasional dan tak berbeda jauh dari mobil sejenis lansiran brand kompetitor.

Dolphin by BYD

First Drive BYD Dolphin, Mobil Penuh Kejutan

Jakarta, Bogor, Bumi Serpong Damai (BSD) adalah rute yang disediakan untuk kami mencoba BYD Dolphin. Mobil ini membuat penasaran banyak orang saat diluncurkan karena bentuknya enak dilihat, kualitas material interior juga enak dipegang.

Akhirnya 23 Januari 2024 lalu kami diberikan kesempatan untuk mencoba Dolphin, meski jaraknya terbatas dan sebagian besar rute adalah jalan tol.

Dolphin, seperti juga BYD Seal dan Atto 3, berdiri diatas basis e-Platform 3.0 yang memang didesain sebagai fondasi untuk mobil listrik. Sebagai sumber energi, baterai bernama Blade Battery yang dibuat sendiri oleh BYD menyuguhkan dua opsi jarak tempuh. Untuk yang kami uji ini, memiliki kemampuan bergerak hingga 490 km (Premium Extended). Opsi lainnya adalah Dolphin Dynamic Standard dengan jarak tempuh 410 km.

BYD Indonesia

Perjalanan dimulai dari dealer BYD Arista Tebet, Jakarta menuju Sentul Selatan. Sedikit berkendaraa di kepadatan lalu lintas, ekspektasi kami tidak terlalu tinggi soal rasa berkelit di kepadatan.

Namun ekspektasi tersebut buyar karena untuk pertama kalinya kami merasa mudah ‘menyatu’ dengan sebuah mobil listrik, dalam satu pijakan pedal gas. Begitu akselerator diinjak secara normal, tidak ada sentakan mengejutkan. Hanya sebuah akselerasi yang linear dengan input yang kami berikan. Meskipun, saat diinjak habis dari posisi diam, ada sedikit jeda.

Oke, kejutan pertama kami lalui dengan puas. Berikutnya rasa pengereman. Mobil listrik biasanya punya pengereman yang menyentak. Kadang sulit menyesuaikan pergerakan pedal rem dan reaksi kaliper di roda. Ini juga tidak kami temukan di Dolphin. Rasa penahan lajunya tetap selaras dengan pergerakan pedal rem. Dan tentunya pakem.

Tombol Antik

Interiornya, seperti yang sering Anda dengar, cukup memuaskan. Mengingatkan kami pada interior MG4 EV. Jok kulit sintetis dual tone, door trim, hingga plafon terasa memiliki kualitas mumpuni. Kejutan di bagian ini adlah pendingin jok! Untuk sebuah hatchback entry level, ini sesuatu yang mewah.

Layar sebesar 12,8 inci terpasang dalam posisi landscape. Tapi, benda ini bisa diubah orientasinya menjadi portrait (vertikal) untuk menyesuaikan dengan preferensi Anda. Pengoperasiannya pun cukup mudah. Ada tombol di setir untuk mengoperasikannya.

Yang harus diperhatikan adalah, ada tempat penyimpanan di bawah layar. Kalau ada benda yang besar, bisa membuat layar tersangkut dan proses harus diulang lagi. Minusnya, kalau Anda mengganti orientasi layar saat mobil berjalan, bisa mengganggu konsentrasi. Jadi, pastikan dulu semuanya aman.

Selanjutnya, penataan tombol fisik cukup jelas dan mudah dimengerti oleh semua yang hadir di mobil. Ada tombol AC, lampu hazard, driving mode, dan sebagainya. Termasuk tombol untuk transmisi. Ya, pengoperasian transmisi dilakukan melalui tombol. Bukan tuas atau tombol.

Tapi pada beberapa kesempatan, jari yang ingin menyentuh pengaturan fitur di layar, membuat lengan tanpa sengaja mengoperasikan tombol fisik. Meskipun ini tidak sering, tapi potensinya ada.

Hampir Yang Terbaik

BYD Dolphin first drive review

Perbedaan konstruksi suspensi antara kedua varian BYD Dolphin cukup signifikan. Keduanya diberikan suspensi MacPherson Strut di bagian depan. Sementara yang belakang, versi Premium menggunakan multi-link. Dynamic dibekali torsion beam.

Kalau Anda paham, Multi-link adalah konstruksi kaki-kaki yang rumit dan mahal. Mampu menyuguhkan pergerakan yang nyaman dan stabil di berbagai tingkat kecepatan. Itulah kenapa mobil-mobil mahal dan kencang, biasanya menggunakan model seperti ini.

Dan kami harus akui, sejauh ini, BYD Dolphin memiliki redaman suspensi yang sangat baik. Di jalan aspal ataupun permukaan beton yang bergelombang (jalan tol). Ini juga menghasilkan handling yang sepintas cukup baik. Kami katakan sepintas karena rutenya didominasi jalan lurus.

Pergerakan kemudinya juga mengagetkan. Akhirnya ada EV yang pergerakan kemudinya berbobot. Meski masih terasa artifisial, tapi paling tidak ini jauh lebih baik daripada kosongan.

Secara keseluruhan, BYD Dolphin terasa memuaskan dengan segala yang ditawarkan. Kami masih menunggu berapa harga mobil ini. Selentingan tidak resminya, akan berada di bawah Rp 400 juta. Tapi itu masih rumor. Kita tunggu saja.

Mobil BYD Atto 3

Ini Tiga Mobil BYD Yang Akan Hadir di Indonesia

UPDATE: Artikel ini diperbaharui pada 18/01/2024]

Manufaktur mobil asal Negeri Cina di Indonesia akan bertambah lagi. Minggu depan, merek BYD akan memperkenalkan diri, sekaligus memperlihatkan produk yang akan mereka di jual di sini. Untuk yang belum tahu, BYD bukan merek sembarangan. Ini raksasa otomotif global yang patut diperhitungkan.

BYD Company Limited berdiri sejak Februari 1995, di kota Shenzhen, Cina. Kerap menduduki posisi lima besar di pasar kelahirannya. Pangsa pasar mereka ada di Eropa, Australia, Asia Tenggara, Amerika. Di negeri matahari terbit, BYD bahkan dipimpin oleh orang Jepang. Lebih menarik lagi, Toyota pun menggaet pabrikan ini untuk jadi rekanan teknologi. 

Di Indonesia, terutama Jakarta, saat ini BYD bisa ditemukan dalam bentuk bis kota listrik atau taksi elektrik. Tapi lebih dari itu, BYD adalah pembuat mobil listrik yang lengkap dari hulu hingga ke hilir. Dalam arti, mereka membuat baterai EV, teknologi, hingga mobil jadi.

Lalu, mobil BYD yang akan hadir di Indonesia? Rumor kuat mengatakan Atto 3, Seal dan Dolphin. Atto 3 adalah SUV EV compact. Dolphin akan mengisi pasar hatchback EV sedangkan Seal adalah sedan elektrik. 

BYD Seal

BYD Seal

Sedan empat pintu dengan bentuk fastback ini pertama diperkenalkan pada Mei 2022 lalu. BYD Seal menggunakan basis yang dissebut e-Platform 3.0. Sumber energi listrik tersimpan di baterai lithium dengan dua opsi kapasitas: 61,4 kWh atau 82,5 kWh. Tentunya, ini adalah baterai buatan BYD sendiri. Jarak tempuhnya diklaim mulai 550 km hingga 700 km. Waktu pengisian dari 30 persen hingga 80 persen dikatakan hanya 30 menit.

Ada dua opsi penggerak yaitu AWD dan RWD. Untuk versi gerak belakang (RWD) motor listrik yang tersedia bertenaga mulai dari 201 hp/310 Nm, 228 hp/330 Nm, 308 hp/360 Nm. Versi AWD kedua motornya mampu mengeluarkan 523 hp dengan torsi 670 Nm. Belum diketahui mana yang akan dijual di Indonesia. [UPDATE: BYD memastikan Seal AWD yang dipasarkan di Indonesia]

Kemungkinan ini akan jadi produk paling mahal mereka di Indonesia. Interiornya dibekali jok mewah, dengan display infotainment di dashboard yang orientasinya bisa diputar, portrait atau landscape.

BYD Dolphin

BYD Dolphin

Dolphin memiliki panjang 4.290 mm untuk yang dipasarkan di global. Hatchback ini dibekali tiga opsi motor listrik sebagai penggerak roda depan. Yang pertama bertenaga 93,8 hp. Selanjutnya 174 hp dan 201 hp. Yang terakhir itu khusus untuk pasar non-China. Angka yang menarik untuk sebuah hatchback keluarga.

Untuk versi internasional, Dolphin dibekali baterai berkapasitas 44,9 kWh dan 60,48 kWh. Jarak tempuhnya antara 340 hingga 427 km (metode pengujian WLTP).

Interiornya dikatakan praktis layaknya sebuah mobil harian. Layar infotainment di tengah dashboard terlihat dominan dengan ukuran 12,8 inci. Instrument clusternya berbentuk display dengan ukuran lima inci. [UPDATE: Dolphin disiapkan dalam dua varian yaitu Premium Extended dengan jarak tempuh 490 km, serta Dynamic Standard yang mampu menjangkau 410 km].

BYD Atto 3

BYD Atto SUV

Inilah satu-satunya mobil BYD SUV yang akan dibawa ke Indonesia. Panjangnya 4.445 mm dengan wheelbase 2.720 mm. Diberikan motor listrik berkekuatan 203,8 hp dengan torsi 310 Nm. Baterainya tersedia dalam dua opsi yaitu 49,92 kWh dengan jarak tempuh 345 km (WLTP). Versi kedua, 60,48 kWh yang menawarkan jarak tempuh 420 km (WLTP). 

Seperti dua produk di atas, Atto 3 juga dibekali layar infotainment yang bisa berganti orientasi. Ukurannya cukup besar 12,8 inci., ditempatkan di dashboard berdesain minim sudut. Soal harga BYD? Kita tunggu saja. [UPDATE: Atto 3 dipasarkan dalam dua opsi jarak tempuh yaitu 480 km dan 410 km]

Tiga Juta BYD Elektrifikasi Terjual di 2023, Belum Bisa Lawan Tesla

 BYD, pabrikan otomotif asal RRC yang menutup tahun 2023 dengan rasa puas. Sepanjang periode tahun 2023, rival terkuat Tesla ini berhasil menjual lebih dari tiga juta unit kendaraan elektrifikasi. Tepatnya sebanyak 3.024.417 unit kendaraan yang meliputi EV, hybrid dan sel hidrogen.

SUV BYD

Pencapaian tersebut tak hanya menjadikan BYD sebagai penguasa di pasar domestik China. Dalam kancah persaingan mobil elektrifikasi, BYD masuk dalam jajaran 10 besar di pasar global. Di pasar lokal, BYD membukukan angka penjualan mobil elektrifikasi yang hanya selisih 400.000 unit dari Tesla.

 

Secara keseluruhan, BYD berhasil menjual 1,4 juta mobil hybrid. Sedangkan total penjualan mobil listrik bertenaga baterai BYD tercatat sekira 1,57 juta. Sebanyak 242.765 unit mobil buatan BYD tersebar di 70 negara. BYD dan brand senegaranya berambisi untuk menjadi eksportir kendaraan elektrifikasi khususnya mobil listrik terbesar dunia. Bukan hal yang mustahil.

Tesla Tetap Tak Tergoyahkan

Lain halnya dengan rival terkuatnya dari Amerika Serikat, Tesla. Perusahaan milik Elon Musk ini berhasil membukukan penjualan mobil listrik di pasar global sebanyak 1,8 juta unit. Tesla tetap berada di posisi puncak dan tak tergoyahkan. Sepanjang 2023 Tesla menjual 1.808.581 unit mobil listrik ke seluruh penjuru dunia.

Penjualan global Tesla didominasi oleh Model 3 dan Model Y yang mencapai 1.739.707 unit. Untuk varian lainnya yakni Model S, Model X, Cybertruck dan Semi hanya menyumbang sebanyak 68.874 unit.

Terjadi peningkatan sebesar 38 persen dibandingkan periode tahun 2022. Tesla pun optimis di periode tahun 2024 ini dapat mencapai target penjualan yang lebih prestisius. Ya, targetnya sebesar 2,2 juta unit. Jika tercapai, maka terjadi peningkatan sebesar 22 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya.

Elon Musk sungguh berambisi untuk menjadi rajanya industri mobil listrik dunia. Dan pastinya persaingan pasar mobil elektrifikasi di lingkup global bakal kian sengit.

 

 

BYD di JMS 2023

Hadiri JMS 2023, BYD Siap Gebrak Pasar Otomotif Jepang

Perhelatan pameran otomotif Japan Mobility Show (JMS) 2023 di Tokyo merupakan jawaban industri otomotif Jepang terhadap fenomena industri otomotif global yang mulai beralih ke teknologi mobil listrik. Namun acara ini tidak hanya didominasi oleh merek Jepang dan Eropa. BYD, perusahaan asal China juga hadir di JMS ini dengan ambisinya. 

Berbeda dengan pabrikan lain yang tampil dengan beragam mobil konsep, BYD justru memajang mobil yang sudah siap dipasarkan. Lini produk NEV yang terdiri dari mobil listrik bertenaga baterai, plug-in hybrid dan fuel cell mengakomodir beragam kebutuhan konsumen dari berbagai segmen pasar.Mulai dari SUV mewah Yangwang U8, SUV ATTO3, sedan compact Dolphin dan Seal yang rencananya tahun depan akan dipasarkan di Jepang.

Sinyal Kuat Masuk Pasar Jepang

Penampilan perdana BYD Auto Co., Ltd. (BYD) di JMS 2023 dihadiri oleh Xueliang Liu, General Manager of the Asia Pacific Automotive Sales Division serta Atsuki Tofukuji, President of BYD Auto Japan Co., Ltd. Kehadiran dua petinggi BYD ini jadi sinyal kuat bahwa BYD sudah siap untuk merangsek dan menggerus kue pangsa pasar otomotif di Jepang.

Kehadiran produk BYD di Jepang sebenarnya telah dimulai sejak awal tahun 2023. Peminat mobil buatan BYD di Jepang memang belum banyak. Tercatat baru sekitar 1.300 unit. Namun ditargetkan penjualan BYD di Jepang menembus angka 2.000 unit pada akhir tahun ini. Meski begitu, publik Jepang harusnya sudah tidak asing dengan merek tersebut. Itu karena beberapa angkutan umum seperti bis, menggunakan produknya.

“Japan Mobility Show merupakan kesempatan emas bagi kami untuk memperkenalkan produk BYD kepada publik di Jepang,” terang Tofukuji saat pembukaan JMS 2023. “Mobil yang kami pasarkan telah dilengkapi teknologi mutakhir. Jadi kami tak perlu memajang mobil konsep.” 

Ganjalannya, konsumen di Jepang masih didominasi oleh kalangan yang lebih memilih produk brand dalam negeri atau Eropa. Bukan jalan yang mudah bagi BYD untuk dapat berlaga di Jepang. Tapi mereka sudah punya amunisi. Di artikel berikutnya, kami ulas kenapa BYD bisa jadi pemain utama di pasar otomotif dunia, termasuk Jepang.