Tesla Model 3 2024 Versi US Resmi Diperkenalkan

Sejak akhir September 2023 Tesla Model 3 facelift tahun 2024 memang telah debut perdana di Jerman. pada event Munich Auto Show. Tapi itu untuk pasar global yang dipasarkan ke sejumlah kawasan Eropa, Asia dan Australia.

Versi untuk pasar Amerika Serikat dan Kanada justru baru saja diluncurkan.  Penyegaran berkutat di seputar tampilan bagian depan. Desain lampu depan kini tampil lebih tipis. Lampu belakang juga berubah. Mika lampu sein sekarang menggunakan warna kuning sesuai regulasi yang berlaku di AS. Tesla Model 3 dibekali velg 18-inci dan 19-inci dengan desain baru. 

interior tesla model 3 2024

Opsi warna eksterior ditambah, Stealth Grey dan Ultra Red. Untuk Ultra Red terbaru ini dikenakan biaya extra sebesar $2.000 atau sekitar Rp 30 jutaan. Pada bagian tengah dashboard terpampang head unit berupa layar sentuh 15,4-inci. Pada bagian belakang head rest jok depan terpasang layar sentuh 8-inci model baru. Sistem audio pun tak luput dari perhatian. Alunan suara dilantunkan via 17 speaker di sekeliling kabin.

Di luar itu, ada sejumlah upgrade pada interior yang tak terlalu kentara. Kaca mobil kini kualitas lapisan insulasinya ditingkatkan agar dapat meredam kebisingan dan getaran dengan lebih baik. Kualitas bahan lapisan peredam interior pun diperbaharui.

Harga Tak Berubah

Tesla Model 3 2024 US Spec

Untuk pasar AS, Tesla Model 3 tersedia dalam versi Rear-Wheel Drive (RWD) dan Long Range All-Wheel Drive (AWD). Varian teratas yakni Performance belum diketahui kapan bakal diluncurkan.

Variant RWD dengan motor elektrik tunggal mampu mencapai angka 100 km/jam dalam waktu 5,8 detik. Jarak tempuhnya mencapai 438 km. Sementara Long Range AWD dilengkapi motor elektrik penggerak ganda. Akselerasinya tentu lebih cepat yakni 4,2 detik. Baterai long-range yang dibekalkan kini diupgrade sehingga membuat jarak jelajahnya menjadi lebih jauh dari sebelumnya yakni 549 km.

Meskipun terdapat sejumlah upgrade, namun harga jual Model 3 facelift untuk tahun 2024 tak mengalami kenaikan.Label harga Model 3 varian termurah di AS mulai dari $38,990 atau sekira Rp 604,5 jutaan. Untuk versi Long Range label harganya mulai dari $45,990. Kurang lebih sekira Rp 713 jutaan.

 

 

Tiga Juta BYD Elektrifikasi Terjual di 2023, Belum Bisa Lawan Tesla

 BYD, pabrikan otomotif asal RRC yang menutup tahun 2023 dengan rasa puas. Sepanjang periode tahun 2023, rival terkuat Tesla ini berhasil menjual lebih dari tiga juta unit kendaraan elektrifikasi. Tepatnya sebanyak 3.024.417 unit kendaraan yang meliputi EV, hybrid dan sel hidrogen.

SUV BYD

Pencapaian tersebut tak hanya menjadikan BYD sebagai penguasa di pasar domestik China. Dalam kancah persaingan mobil elektrifikasi, BYD masuk dalam jajaran 10 besar di pasar global. Di pasar lokal, BYD membukukan angka penjualan mobil elektrifikasi yang hanya selisih 400.000 unit dari Tesla.

 

Secara keseluruhan, BYD berhasil menjual 1,4 juta mobil hybrid. Sedangkan total penjualan mobil listrik bertenaga baterai BYD tercatat sekira 1,57 juta. Sebanyak 242.765 unit mobil buatan BYD tersebar di 70 negara. BYD dan brand senegaranya berambisi untuk menjadi eksportir kendaraan elektrifikasi khususnya mobil listrik terbesar dunia. Bukan hal yang mustahil.

Tesla Tetap Tak Tergoyahkan

Lain halnya dengan rival terkuatnya dari Amerika Serikat, Tesla. Perusahaan milik Elon Musk ini berhasil membukukan penjualan mobil listrik di pasar global sebanyak 1,8 juta unit. Tesla tetap berada di posisi puncak dan tak tergoyahkan. Sepanjang 2023 Tesla menjual 1.808.581 unit mobil listrik ke seluruh penjuru dunia.

Penjualan global Tesla didominasi oleh Model 3 dan Model Y yang mencapai 1.739.707 unit. Untuk varian lainnya yakni Model S, Model X, Cybertruck dan Semi hanya menyumbang sebanyak 68.874 unit.

Terjadi peningkatan sebesar 38 persen dibandingkan periode tahun 2022. Tesla pun optimis di periode tahun 2024 ini dapat mencapai target penjualan yang lebih prestisius. Ya, targetnya sebesar 2,2 juta unit. Jika tercapai, maka terjadi peningkatan sebesar 22 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya.

Elon Musk sungguh berambisi untuk menjadi rajanya industri mobil listrik dunia. Dan pastinya persaingan pasar mobil elektrifikasi di lingkup global bakal kian sengit.

 

 

Tesla Cybertruck

Tesla Cybertruck Debut, Tenaganya 845 HP, EV Range 756 Km

Lama ditunggu, akhirnya Tesla Cybertruck resmi diperkenalkan. Bentuknya tetap begitu, meski ada beberapa revisi jika dibandingkan dengan versi perkenalan pada 2019 lalu.

Apa yang beda? Pertama harganya lebih mahal. Saat Elon Musk mengumumkannya tiga tahun lalu, disebutkan harganya berkisar US $39.900 sampai US $69.000. Kenyataannya, Tesla Cybertruck yang dijual dalam tiga varian, harganya mulai dari US $60.900. Itu untuk varian penggerak roda belakang (RWD). Diatasnya ada Cybertruck AWD seharga US $79.990. Paling tinggi, yang disebut Cyberbeast harganya spektakuler: US $99.900. Kedua, kemampuan angkutnya dipangkas sekitar 450 kg. 

Cybertruck Cyberbeast

Sayangnya, Tesla tidak mengungkap spesifikasi secara lengkap. Contohnya, kapasitas baterai tidak dibuka ke publik. Versi Cybertruck RWD memiliki jarak tempuh sekitar 402 km dengan top speed 180 km/jam. Kapasitas angkutnya 1.134 kg, dengan kemampuan menarik beban (towing) hingga 3.402 kg. Varian ini diklaim menyelesaikan akselerasi 0-100 km/jam dalam 6,5 detik saja. Varian ini baru akan hadir tahun 2025 nanti. 

Tesla Cybertruck AWD memiliki motor listrik berkekuatan 600 hp, yang memungkinkan mobil sprint 0-100 km/jam 4,1 detik. Jarak tempuhnya diklaim 547 km, atau kalau pakai range extender bisa 756 km. Range Extender ini tentunya bukan mesin konvensional. Tapi baterai tambahan seukuran tool box yang dipasang di belakang kabin. Dan hanya tersedia untuk AWD atau Cyberbeast.

Kemampuan & Dimensi

Bicara Cyberbeast, ini trim yang paling ‘sinting’ dengan tenaga 845 hp. Motor listriknya ada tiga dan 100 km/jam diraih dalam 2,6 detik dari nol. Rivian R1T patut waspada dengan kemampuan mobil ini. Jarak tempuhnya 515 km atau 708 km dengan bantuan extender tadi. Daya angkutnya tidak beda dengan versi RWD atau AWD yaitu 1.134 kg. Tapi kemampuan towingnya hampir lima ton.

Kemampuan mobil ini ditunjukan melalui video drag race antara Porsche 911 dan Cyberbeast. Gilanya, pikap itu melakukan drag race sambil menarik Porsche 911 lainnya. Seperti yang bisa Anda lihat di video di bawah.

 

Panjang Tesla Cybertruck mencapai 5.682 mm, lebarnya 2.413 dan tinggi 1.790 mm. Sementara wheelbasenya melewti tiga meter. Tepatnya 3.810 mm. Kapasitas ruang barang mencapai 1.897 liter.

Interiornya khas Tesla yang mengedepankan kabin minimalis. Yang paling mencolok layar berukuran 18,5 inci dan bentuk setir yang agak mengotak. Untuk penumpang belakang dimanjakan dengan layar berukuran 9,4 inci. Menjanjikan? Mungkin. Terutama di negara-negara brejalan lebar. Yang pasti, opsi kendaraan listrik di segmen mobil tinggi makin banyak. 

Tesla Model 3

Tesla ‘Murah’ Akan Dirakit Di Jerman, Ini Alasannya

Tesla akan membuat mobil listrik murah pasti Anda sudah dengar. Tapi di mana mobil itu dirakit, itu jadi pertanyaan para pengamat otomotif. BUkan apa-apa, mobil ini diperkirakan akan jadi ‘hits’ karena harganya yang lebih kurang US $26.000 (setara Rp 400 jutaan). Tentunya ini akan menarik calon konsumen.

Selain harganya murah, Tesla akan menjadikan mobil ini ujung tombaknya di berbagai pasar global. Termasuk di Cina. Nah, bicara negeri Tiongkok, awalnya diperkirakan Tesla yang ukurannya juga compact ini akan dirakit di fasilitas mereka di Shanghai. Tapi Reuters mengungkapkan hal berbeda. Mobil ini akan datang justru dari Jerman, Mexico dan Texas. Dari fasilitas di Jerman, Tesla baru nanti akan dipasarkan ke pasar Timur Tengah dan Eropa. Sedangkan Mexico dan Texas (Amerika Serikat) akan disebar ke pasar global lainnya. 

Kenapa Jerman? Saat ini benua Eropa sedang kekurangan mobil listrik yang harganya terjangkau. Di wilayah tersebut, kondisi harga mobil listrik persis seperti di Indonesia. Terlalu mahal dan bunga cicilannya kelewat tinggi. Harga rata-rata mobil listrik berbasis baterai adalah 65.000 Euro (sekitar Rp 1 milyar). Bandingkan dengan harga mobil listrik di Cina yang rata-rata Rp 500 jutaan.

Elon Musk, pendiri Tesla juga mencanangkan pabrik merek di Jerman akan ditingkatkan kapasitasnya menjadi satu juta unit per tahun. Langkah ini membuat prediksi perakitan tadi jadi lebih masuk akal. Target produksi ini juga lebih tinggi dari pabrik mobil Eropa manapun. Contohnya, VW sanggup merakit 800.000 unit setahun di pabrik mereka di Wolfsburg.

Belum ada pernyataan resmi kapan Tesla ‘murah’ ini akan mulai dibuat. Tapi beberapa sumber mengatakan paling cepat tahun 2025. Bentuknya juga belum diketahui, tapi akan ringkas dengan konsep desain mirip dengan Tesla Cybertruck. Yang terakhir itu kami agak sangsi. Coba bayangkan mobil compact dengan bentuk mirip Cybertruck. Aneh.

Gigafactory Shanghai Luncurkan Mobil Listrik Tesla Ke 2 Juta

Raja mobil listrik asal AS, Elon Musk saat ini sedikit terhibur, meskipun berbagai masalah tengah berkecamuk di tubuh pabrikan mobil listrik Tesla miliknya.

Pabrik perakitan mobil Tesla Gigafactory 3 di Shanghai, China, baru saja membukukan angka produksi 2 juta unit! Angka produksi yang fantastis, mengingat pabrik ini baru berproduksi pada Desember 2019.

Pabrik Mobil Masif

Pabrik perakitan Tesla Gigafactory 3 yang berlokasi di Shanghai, China merupakan aset terbesar yang dimiliki oleh Tesla. Sesuai namanya, Gigafactory 3 ini merupakan pabrik raksasa. Seluruh fasilitas mulai dari litbang hingga pasca produksi terintegrasi di areal lahan seluas 86,5 hektar.

Pemerintah RRC memberi konsesi hak guna lahan selama 50 tahun kepada Tesla. Bahkan untuk membangun infrastruktur pabrik ini pemerintah RRC memberikan pinjaman lunak sebesar US$521 juta atau sekitar Rp 7,99 triliun. Masih ditambah lagi dengan dana bantuan investasi sebesar US$82 juta atau sekitar Rp 1,52 triliun.

Karena pabrik ini menyerap banyak tenaga pekerja lokal, maka Tesla pun mendapat sejumlah insentif dan fasilitas. Pajak pendapatan yang dikenakan kepada Tesla hanya sebesar 15 persen, lebih rendah dari yang seharusnya dibayarkan yakni 25 persen. Namun RRC tak membebankan tarif bea masuk untuk mobil Tesla yang diimpor utuh dari AS.    

Pembangunan pabrik Gigafactory 3 pun terbilang sangat cepat. Untuk fasilitas sebesar ini, hanya butuh delapan bulan! Peletakan batu pertama dilakukan pada Januari 2019 dan pabrik selesai dibangun pada Oktober 2019. Heran!

Mobil pertama yang diproduksi adalah Tesla Model 3 yang meluncur pada Desember 2019. Dari hanya memproduksi Model 3, unit produksi pun merambah pada crossover Model Y di penghujung tahun 2020. Kini produksi bertambah lagi dengan Model 3 versi compact sedan. Pada tahun 2021, deretan produksi ditambah dengan fast charger baterai DC Supercharger.

Yang awalnya hanya ditujukan untuk pasar domestik RRC, kini Tesla telah diekspor ke sejumlah kawasan. Mulai dari Kanada, Eropa, Australia dan Selandia Baru.

Paling Produktif

Awalnya, kapasitas produksi Gigafactory 3 di Shanghai hanya 250.000 unit per tahun. Target produksi kemudian digenjot menjadi 500.000 unit setiap tahunnya.

Mulai tahun 2023, kapasitas produksi didongkrak dari 700.000 unit di tahun 2021 menjadi 750.000 unit mobil pertahun. Elon Musk sangat ambisius ingin membawa Tesla sebagai penguasa pangsa pasar mobil listrik dunia. Elon Musk benar-benar berupaya keras mewujudkan ambisinya.

Unit produksi yang ke satu juta meluncur dari Gigafactory 3 Shanghai pada Agustus tahun 2022 lalu. Pabrik yang sangat produktif meskipun tengah dalam kondisi pandemi COVID-19 dan krisis semikonduktor.

Tahun ini Tesla membukukan total produksi sebesar 5 juta mobil listrik dari seluruh pabrik yang dimiliki Tesla di berbagai lokasi. Dengan 20.000 orang tenaga kerja, Gigafactory 3 Shanghai menyumbang 40% dari keseluruhan mobil listrik yang dibuat oleh Tesla. 

Spy shoot Tesla Model 3

Inikah Tesla Model 3 Generasi Terbaru?

Sebuah foto mobil dengan penutup body tersingkap menunjukan sebuah fasad yang familiar. Sepintas pun Anda akan paham ini adalah produk Tesla. Namun yang lebih penting, dengan beberapa hal baru menunjukan ini kemungkinan Tesla Model 3 generasi baru.

Pengembangan produk baru Tesla yang bernaung di bawah nama Project Highland menunjukan perkembangan yang signifikan. Foto di halaman ini diambil di sebuah gudang yang lokasinya tidak diketahui, dan memperlihatkan kalau Model 3 punya wajah berbeda.

Lampu LED dengan desain lebih tipis dan melebar ke samping, tidak lagi memanjang ke kap bagasi depan. Bempernya terlihat rapi minim lekukan dan lebih dinamis. Air dam di sudut bemper hilang. Gantinya tinggal jalur udara lebar di bagian bawah.

Spy shoot Tesla Model 3

Bagian fender juga mengalami perubahan dan terlihat lebih kekar. Dipadukan dengan pelek yang juga ganti desain. Terlihat lebih tegas meski apakah desain ini yang akan dipakai nanti masih belum diketahui.

Yang pasti, Project Highland menyoroti bagaimana produk baru ini akan lebih murah untuk diproduksi. Caranya dengan menyederhanakan bentuk body dan komponen. Mungkin itu juga yang membuat tampilan depannya terlihat sederhana.

Interiornya belum tampak. Tapi sepintas di foto tersebut, tonjolan di depan setir dan konsol tengah menunjukan akan ada bentuk sistem multimedia dan infotainment baru.

Buatan Cina

Tesla Model 3 terbaru akan dibuat bersamaan di pabrik Tesla di Shanghai dan California. Masuk jalur produksi paling cepat pada September 2023 mendatang.

Selain Model 3, Model Y juga akan berganti desain mulai Oktober 2024. Kenapa dua model ini yang didahulukan? Jangan lupa Model 3 dan Y adalah produk entry level Tesla yang laris dimana-mana. Sementara Model S dan X menjangkau pasar yang lebih eksklusif.

Soal performa, masih misterius. Namun kami tidak akan kaget kalau akan ada peningkatan, terutama dalam hal jarak tempuh dan kecepatan pengisian ulang baterai.

Sumber: Carscoops

Tesla roll out

Tesla Hampir Pasti Buka Pabrik di Indonesia

Suka atau tidak, Tesla dengan segala masalah dan kelebihannya adalah pionir yang membukakan mata dunia, kalau kita perlu mobil listrik. Produsen EV terbesar di dunia milik Elon Musk itu hampir siap untuk membangun pabrik Tesla di Indonesia.

Tesla Gigafactory Shanghai

Kesepakatan perjanjian awal (preliminary deal), dikabarkan Bloomberg sudah hampir final. Tesla tertarik untuk membangun mobilnya di Indonesia, karena negara kita ini kaya akan bahan baku baterai. Selain itu, mereka berencana bukan hanya membangun satu pabrik, tapi beberapa. Dengan fungsi yang beragam.

Seperti pabrik Tesla lainnya di dunia, fasilitas perakitan EV di Indonesia juga mencanangkan target produksi hingga satu juta unit per tahun. Dan Indonesia adalah negara ketiga, kalau jadi, yang merakit mobil Tesla di luar Amerika Serikat. Setelah China (Shanghai) dan Berlin di Jerman.

Tesla memang sudah lama ‘diincar’ oleh pemerintah Indonesia untuk berinvestasi. Presiden Joko Widodo yang sempat menjumpai Elon Musk untuk tanda tangan perjanjian pasokan nikel senilai US $5 juta, menginginkan agar Tesla membangun pabrik mobil, bukan hanya fasilitas pembuatan baterai EV.

Kemungkinan adanya pabrik di Indonesia juga selaras dengan keinginan Elon Musk sendiri. Dalam rapat pemegang saham Agustus 2022, Musk yang juga pendiri SpaceX menyatakan keinginannya agar Tesla bisa memiliki 10 hingga 12 pabrik di seluruh dunia. Akhir tahun lalu, mereka juga mendiskusikan untuk membuka fasilitas perakitan EV di Meksiko.

Mau Bikin Yang Mana?

Tesla Model 3

Tentunya, kalau memang jadi Tesla buka pabrik, tantangannya adalah produk mana yang akan dibuat. Indonesia adalah pasar otomotif besar memang. Tapi mobil yang laris harganya berkisar Rp 200-300 jutaan. Tesla Model 3, yang berstatus sebagai produk paling murah, dibanderol Rp 700 jutaan, di negara asalnya.

Investasi pabrik bukan murah dan tidak bersifat taktis. Ini adalah langkah bisnis strategis jangka panjang. Masalahnya, kalau daya beli kebanyakan masyarakat Indonesia untuk otomotif ada di angka tadi, Tesla tidak punya produknya. Tentu, dengan dirakit lokal harganya pasti turun, tapi rasanya mustahil bisa turun sampai setengahnya.

Tapi BMW bisa merakit mobilnya secara lokal? Iya, dengan menumpang di Gaya Motor, fasilitas perakitan milik Astra Group.

Bagaimanapun, kami berharap Tesla memang akan membuka pabrik di Indonesia. Tapi rasanya harus realistis juga. Sampai Tesla punya produk yang pas, jangan berharap banyak.

 

Tesla Terbakar Jadi Masalah Baru Pasca Bencana Badai Ian

Tesla dilalap api tiba-tiba saat melaju di jalan raya Florida.

Hurricane Ian atau Badai Ian yang melanda kawasan negara bagian Florida pada akhir September 2022 silam telah memberikan kisah pilu bagi banyak pihak. Begitu banyak hunian, infrastruktur, harta benda pun hancur berantakan akibat terjangan angin berkecepatan tinggi itu. Meskipun bencana tersebut telah usai, namun masih ada masalah baru yang timbul. Kali ini terkait dengan baterai mobil listrik yang terkena banjir ketika badai, salah satunya ialah unit Tesla yang terbakar tiba-tiba di jalan raya Florida.

Setelah diselidiki, Tesla tersebut ternyata pernah terendam banjir ketika badai, sehingga baterainya pun mengalami korosi. Terlebih lagi air yang sempat membuat mobil listrik itu basah kuyup juga terkontaminasi dengan air laut. Unsur garam yang terdapat pada air laut tentu memberi dampak amat buruk kepada baterai Lithium-ion milik kendaraan Tesla dan langsung berpotensi untuk terjadi kebakaran.

North Collier Fire Rescue District menggunakan ribuan galon air untuk memadamkan unit Tesla yang terbakar di jalan tersebut dan memakan waktu yang begitu lama. Mobil listrik yang terbakar memang amat berbahaya dan begitu sulit untuk dipadamkan. Pihak National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) di Amerika Serikat pun menyadari bahwa telah ada sederet musibah kebakaran mobil Tesla dan tidak sedikit pula yang terkait dengan kondisi baterainya.

Bahkan ada beberapa surat yang ditujuan kepada Menteri Transportasi Amerika Serikat Pete Buttigieg dan sejumlah produsen kendaraan listrik (Tesla, Ford Motor Co., General Motors Co., dan Stellantis NV) untuk mempertimbangkan langkah recall bagi kendaraan yang terdampak musibah badai Ian.

Musibah kebakaran kendaraan listrik sedang menjadi perhatian di Amerika Serikat, karena populasinya semakin meningkat di negara tersebut. Bahkan pemerintah Amerika Serikat menargetkan agar 50 persen mobil baru yang terjual di tahun 2030 nanti ialah bertenaga listrik. Lebih lanjut, ada sekitar 95 ribu mobil listrik yang teregistrasi di wilayah Florida atau menjadi negara bagian kedua terbanyak dengan populasi mobil listrik di Amerika Serikat.

Tesla Model S

Jokowi: Tesla Harus Membuat Mobil di Indonesia

Indonesia ingin agar investasi kendaraan listrik terus mengalir. Termasuk untuk sang raksasa, Tesla yang akan borong nikel senilai milyaran dollar 

Tesla, salah satu pabrikan mobil listrik paling sukses saat ini sedang menikmati masa jayanya. Meski kejayaannya itu terus digoyang oleh pabrikan mobil lain. Nah, karena itu, tidak perlu heran kalau banyak negara yang menginginkan mereka untuk hadir. Termasuk Indonesia, seperti yang diungkap Presiden Jokowi. 

Presiden Joko Widodo mengutarakan keinginannya agar Tesla membuat mobil listrik di Indonesia. Seperti dikutip dari Bloomberg, “Kami ingin ekosistem mobil listrik yang besar di Indonesia,” tegas Pak Jokowi. Makanya ia berharap supaya Tesla bukan cuma mengambil bahan pembuat baterai. 

Namun Jokowi juga menegaskan bahwa harapan perakitan kendaraan dengan teknologi elektrifikasi bukan hanya ia lontarkan untuk Tesla. Beliau berharap Ford, Toyota, Suzuki juga bersedia untuk merakit kendaraanya di tanah air. Saat ini, baru dua produsen raksasa yang menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor mobil listrik, Hyundai dengan Ioniq5 dan Wuling Air ev.  

Dikabarkan beberapa waktu lalu bahwa perusahaan bentukan Elon Musk tersebut akan memborong nikel senilai US $5 milyar. Meski belum ada kepastian apakah jadi atau tidak. “Kami tidak ingin terburu-buru tanpa hasil. Perlu komunikasi yang intensif sebelum ada hasilnya,” kata mantan Gubernur DKI itu. Seperti diketahui, Indonesia adalah ‘sarangnya’ seperempat cadangan nikel dunia. 

Deretan Produk

Tesla telah memproduksi mobil listrik sejak lama. Produk pertamanya adalah Roadster berbasis mobil Lotus. Seiring berjalannya waktu, mereka membuat Model S yang membuat pabrikan besar keringat dingin dengan kemampuan dan performa yang diusung sedan mewah itu. Salah satunya adalah gebrakan kemampuan bergerak (hampir) otonomus. 

Produk kedua disebut Model 3. Masih berbentuk sedan dengan dimensi lebih kecil dan harga lebih murah. Anda bisa menemukan mobil ini di jalanan Indonesia setelah Prestige Motor menjadi penyalur Tesla di Indonesia. Harga Model 3 di negara ini memang tidak murah-murah amat, tapi secara mengejutkan penerimaan pasar cukup baik. 

Selanjutnya ada crossover Model X. Digadang sebagai SUV pertama dari  Tesla dengan kemampuan yang tidak kalah jempolan. Salah satu ciri khasnya adalah pintu belakang model gull wing yang praktis. 

Terakhir, ada Model Y. Crossover yang lebih kecil dari Model X. Meski lebih kecil dan murah, Tapi sekali lagi, performa dan fiturnya patut diacungi jempol. Saat ini, Tesla juga sedang mengembangkan Roadster baru, truk dan kendaraan pickup yang sudah diperkenalkan beberapa tahun lalu. Tapi masih dalam pengembangan. Lama sekali. 

Nah, itulah, deretan produk Tesla. S,3,X,Y saat ini masih jadi tolak ukur pabrikan kendaraan listrik lain yang ingin bikin mobil. Penjualan mereka juga luar biasa di pasar Amerika dan Eropa.