Tesla Model 3 2024 Versi US Resmi Diperkenalkan

Sejak akhir September 2023 Tesla Model 3 facelift tahun 2024 memang telah debut perdana di Jerman. pada event Munich Auto Show. Tapi itu untuk pasar global yang dipasarkan ke sejumlah kawasan Eropa, Asia dan Australia.

Versi untuk pasar Amerika Serikat dan Kanada justru baru saja diluncurkan.  Penyegaran berkutat di seputar tampilan bagian depan. Desain lampu depan kini tampil lebih tipis. Lampu belakang juga berubah. Mika lampu sein sekarang menggunakan warna kuning sesuai regulasi yang berlaku di AS. Tesla Model 3 dibekali velg 18-inci dan 19-inci dengan desain baru. 

interior tesla model 3 2024

Opsi warna eksterior ditambah, Stealth Grey dan Ultra Red. Untuk Ultra Red terbaru ini dikenakan biaya extra sebesar $2.000 atau sekitar Rp 30 jutaan. Pada bagian tengah dashboard terpampang head unit berupa layar sentuh 15,4-inci. Pada bagian belakang head rest jok depan terpasang layar sentuh 8-inci model baru. Sistem audio pun tak luput dari perhatian. Alunan suara dilantunkan via 17 speaker di sekeliling kabin.

Di luar itu, ada sejumlah upgrade pada interior yang tak terlalu kentara. Kaca mobil kini kualitas lapisan insulasinya ditingkatkan agar dapat meredam kebisingan dan getaran dengan lebih baik. Kualitas bahan lapisan peredam interior pun diperbaharui.

Harga Tak Berubah

Tesla Model 3 2024 US Spec

Untuk pasar AS, Tesla Model 3 tersedia dalam versi Rear-Wheel Drive (RWD) dan Long Range All-Wheel Drive (AWD). Varian teratas yakni Performance belum diketahui kapan bakal diluncurkan.

Variant RWD dengan motor elektrik tunggal mampu mencapai angka 100 km/jam dalam waktu 5,8 detik. Jarak tempuhnya mencapai 438 km. Sementara Long Range AWD dilengkapi motor elektrik penggerak ganda. Akselerasinya tentu lebih cepat yakni 4,2 detik. Baterai long-range yang dibekalkan kini diupgrade sehingga membuat jarak jelajahnya menjadi lebih jauh dari sebelumnya yakni 549 km.

Meskipun terdapat sejumlah upgrade, namun harga jual Model 3 facelift untuk tahun 2024 tak mengalami kenaikan.Label harga Model 3 varian termurah di AS mulai dari $38,990 atau sekira Rp 604,5 jutaan. Untuk versi Long Range label harganya mulai dari $45,990. Kurang lebih sekira Rp 713 jutaan.

 

 

Tesla Model 3

Tesla ‘Murah’ Akan Dirakit Di Jerman, Ini Alasannya

Tesla akan membuat mobil listrik murah pasti Anda sudah dengar. Tapi di mana mobil itu dirakit, itu jadi pertanyaan para pengamat otomotif. BUkan apa-apa, mobil ini diperkirakan akan jadi ‘hits’ karena harganya yang lebih kurang US $26.000 (setara Rp 400 jutaan). Tentunya ini akan menarik calon konsumen.

Selain harganya murah, Tesla akan menjadikan mobil ini ujung tombaknya di berbagai pasar global. Termasuk di Cina. Nah, bicara negeri Tiongkok, awalnya diperkirakan Tesla yang ukurannya juga compact ini akan dirakit di fasilitas mereka di Shanghai. Tapi Reuters mengungkapkan hal berbeda. Mobil ini akan datang justru dari Jerman, Mexico dan Texas. Dari fasilitas di Jerman, Tesla baru nanti akan dipasarkan ke pasar Timur Tengah dan Eropa. Sedangkan Mexico dan Texas (Amerika Serikat) akan disebar ke pasar global lainnya. 

Kenapa Jerman? Saat ini benua Eropa sedang kekurangan mobil listrik yang harganya terjangkau. Di wilayah tersebut, kondisi harga mobil listrik persis seperti di Indonesia. Terlalu mahal dan bunga cicilannya kelewat tinggi. Harga rata-rata mobil listrik berbasis baterai adalah 65.000 Euro (sekitar Rp 1 milyar). Bandingkan dengan harga mobil listrik di Cina yang rata-rata Rp 500 jutaan.

Elon Musk, pendiri Tesla juga mencanangkan pabrik merek di Jerman akan ditingkatkan kapasitasnya menjadi satu juta unit per tahun. Langkah ini membuat prediksi perakitan tadi jadi lebih masuk akal. Target produksi ini juga lebih tinggi dari pabrik mobil Eropa manapun. Contohnya, VW sanggup merakit 800.000 unit setahun di pabrik mereka di Wolfsburg.

Belum ada pernyataan resmi kapan Tesla ‘murah’ ini akan mulai dibuat. Tapi beberapa sumber mengatakan paling cepat tahun 2025. Bentuknya juga belum diketahui, tapi akan ringkas dengan konsep desain mirip dengan Tesla Cybertruck. Yang terakhir itu kami agak sangsi. Coba bayangkan mobil compact dengan bentuk mirip Cybertruck. Aneh.

Gigafactory Shanghai Luncurkan Mobil Listrik Tesla Ke 2 Juta

Raja mobil listrik asal AS, Elon Musk saat ini sedikit terhibur, meskipun berbagai masalah tengah berkecamuk di tubuh pabrikan mobil listrik Tesla miliknya.

Pabrik perakitan mobil Tesla Gigafactory 3 di Shanghai, China, baru saja membukukan angka produksi 2 juta unit! Angka produksi yang fantastis, mengingat pabrik ini baru berproduksi pada Desember 2019.

Pabrik Mobil Masif

Pabrik perakitan Tesla Gigafactory 3 yang berlokasi di Shanghai, China merupakan aset terbesar yang dimiliki oleh Tesla. Sesuai namanya, Gigafactory 3 ini merupakan pabrik raksasa. Seluruh fasilitas mulai dari litbang hingga pasca produksi terintegrasi di areal lahan seluas 86,5 hektar.

Pemerintah RRC memberi konsesi hak guna lahan selama 50 tahun kepada Tesla. Bahkan untuk membangun infrastruktur pabrik ini pemerintah RRC memberikan pinjaman lunak sebesar US$521 juta atau sekitar Rp 7,99 triliun. Masih ditambah lagi dengan dana bantuan investasi sebesar US$82 juta atau sekitar Rp 1,52 triliun.

Karena pabrik ini menyerap banyak tenaga pekerja lokal, maka Tesla pun mendapat sejumlah insentif dan fasilitas. Pajak pendapatan yang dikenakan kepada Tesla hanya sebesar 15 persen, lebih rendah dari yang seharusnya dibayarkan yakni 25 persen. Namun RRC tak membebankan tarif bea masuk untuk mobil Tesla yang diimpor utuh dari AS.    

Pembangunan pabrik Gigafactory 3 pun terbilang sangat cepat. Untuk fasilitas sebesar ini, hanya butuh delapan bulan! Peletakan batu pertama dilakukan pada Januari 2019 dan pabrik selesai dibangun pada Oktober 2019. Heran!

Mobil pertama yang diproduksi adalah Tesla Model 3 yang meluncur pada Desember 2019. Dari hanya memproduksi Model 3, unit produksi pun merambah pada crossover Model Y di penghujung tahun 2020. Kini produksi bertambah lagi dengan Model 3 versi compact sedan. Pada tahun 2021, deretan produksi ditambah dengan fast charger baterai DC Supercharger.

Yang awalnya hanya ditujukan untuk pasar domestik RRC, kini Tesla telah diekspor ke sejumlah kawasan. Mulai dari Kanada, Eropa, Australia dan Selandia Baru.

Paling Produktif

Awalnya, kapasitas produksi Gigafactory 3 di Shanghai hanya 250.000 unit per tahun. Target produksi kemudian digenjot menjadi 500.000 unit setiap tahunnya.

Mulai tahun 2023, kapasitas produksi didongkrak dari 700.000 unit di tahun 2021 menjadi 750.000 unit mobil pertahun. Elon Musk sangat ambisius ingin membawa Tesla sebagai penguasa pangsa pasar mobil listrik dunia. Elon Musk benar-benar berupaya keras mewujudkan ambisinya.

Unit produksi yang ke satu juta meluncur dari Gigafactory 3 Shanghai pada Agustus tahun 2022 lalu. Pabrik yang sangat produktif meskipun tengah dalam kondisi pandemi COVID-19 dan krisis semikonduktor.

Tahun ini Tesla membukukan total produksi sebesar 5 juta mobil listrik dari seluruh pabrik yang dimiliki Tesla di berbagai lokasi. Dengan 20.000 orang tenaga kerja, Gigafactory 3 Shanghai menyumbang 40% dari keseluruhan mobil listrik yang dibuat oleh Tesla. 

Tesla roll out

Tesla Hampir Pasti Buka Pabrik di Indonesia

Suka atau tidak, Tesla dengan segala masalah dan kelebihannya adalah pionir yang membukakan mata dunia, kalau kita perlu mobil listrik. Produsen EV terbesar di dunia milik Elon Musk itu hampir siap untuk membangun pabrik Tesla di Indonesia.

Tesla Gigafactory Shanghai

Kesepakatan perjanjian awal (preliminary deal), dikabarkan Bloomberg sudah hampir final. Tesla tertarik untuk membangun mobilnya di Indonesia, karena negara kita ini kaya akan bahan baku baterai. Selain itu, mereka berencana bukan hanya membangun satu pabrik, tapi beberapa. Dengan fungsi yang beragam.

Seperti pabrik Tesla lainnya di dunia, fasilitas perakitan EV di Indonesia juga mencanangkan target produksi hingga satu juta unit per tahun. Dan Indonesia adalah negara ketiga, kalau jadi, yang merakit mobil Tesla di luar Amerika Serikat. Setelah China (Shanghai) dan Berlin di Jerman.

Tesla memang sudah lama ‘diincar’ oleh pemerintah Indonesia untuk berinvestasi. Presiden Joko Widodo yang sempat menjumpai Elon Musk untuk tanda tangan perjanjian pasokan nikel senilai US $5 juta, menginginkan agar Tesla membangun pabrik mobil, bukan hanya fasilitas pembuatan baterai EV.

Kemungkinan adanya pabrik di Indonesia juga selaras dengan keinginan Elon Musk sendiri. Dalam rapat pemegang saham Agustus 2022, Musk yang juga pendiri SpaceX menyatakan keinginannya agar Tesla bisa memiliki 10 hingga 12 pabrik di seluruh dunia. Akhir tahun lalu, mereka juga mendiskusikan untuk membuka fasilitas perakitan EV di Meksiko.

Mau Bikin Yang Mana?

Tesla Model 3

Tentunya, kalau memang jadi Tesla buka pabrik, tantangannya adalah produk mana yang akan dibuat. Indonesia adalah pasar otomotif besar memang. Tapi mobil yang laris harganya berkisar Rp 200-300 jutaan. Tesla Model 3, yang berstatus sebagai produk paling murah, dibanderol Rp 700 jutaan, di negara asalnya.

Investasi pabrik bukan murah dan tidak bersifat taktis. Ini adalah langkah bisnis strategis jangka panjang. Masalahnya, kalau daya beli kebanyakan masyarakat Indonesia untuk otomotif ada di angka tadi, Tesla tidak punya produknya. Tentu, dengan dirakit lokal harganya pasti turun, tapi rasanya mustahil bisa turun sampai setengahnya.

Tapi BMW bisa merakit mobilnya secara lokal? Iya, dengan menumpang di Gaya Motor, fasilitas perakitan milik Astra Group.

Bagaimanapun, kami berharap Tesla memang akan membuka pabrik di Indonesia. Tapi rasanya harus realistis juga. Sampai Tesla punya produk yang pas, jangan berharap banyak.