Chery iCar V23: Es Campur SUV Listrik Siap Tampil Tahun Ini

Apa jadinya jika elemen desain dari bermacam model SUV digabung jadi satu? Jawabannya adalah mobil listrik terbaru dari iCar, yakni V23.

Salah satu anak perusahaan dari pabrikan otomotif RRC yakni Chery tersebut berkolaborasi dengan Zhimi Technology, anak usaha dari Xiaomi.

Es Campur SUV

Bagaikan minuman es campur yang terbuat dari berbagai macam bahan, demikian pula halnya dengan SUV EV iCar V23 ini. Elemen desain SUV dari berbagai brand diblender jadi satu.

Lampu depan LED model bulat, grille, serta lubang intake pada kap mesin mencuplik gaya Land Cruiser FJ40. Bahkan hingga bagian fender depan dan belakang. Bumper depan dan model kaca depan miripgaya desain dari Jeep Wrangler.

Siluet bodi yang minimalis terutama pada bagian samping sangat kental dengan nuansa Land Rover Defender. Hanya sedikit beda gaya di bagian handle pintunya.

Pada bagian belakang, iCar seperti terinspirasi gaya desain Mercedes-Benz G-Class. Terlihat pada bentuk lampu belakang LED yang dipasang di bagian bawah.

Agak berbeda dari SUV pada umumnya yang dilengkapi ban serep pada pintu belakang. iCar V23 dilengkapi kompartemen penyimpanan yang bentuknya mirip cover ban serep.

Interior Mewah

iCar V23

Kemasan interior mobil listrik buatan Negeri Panda saat ini tak bisa dianggap remeh. Terlebih untuk model kelas premium. Tak kalah dari mobil listrik buatan Eropa.

Kabin dipastikan mewah dengan balutan kulit. Kombinasi warna hitam dan putih pada interior terlihat elegan. Lagi-lagi elemen gaya dari Defender terlihat pada setir yang nampak sangat mirip.

Demikian pula dengan fitur hiburan pemanja penumpang pada SUV listrik ini. Layar touchscreen berukuran besar terpampang pada bagian tengah dashboard. Layar head unit berukuran besar seolah jadi ciri khas mobil listrik buatan China.

Oh ya, sekujur bodi mobil ini kabarnya dilengkapi beragam sensor pendeteksi terpadu. Sensor dan radar tersebut terintegrasi dengan sistem ADAS Level 2+. Tentunya seluruh fitur berkendara pada mobil ini dikendalikan via layar digital.

Spek Masih Rahasia

Saat ini sayangnya pihak pabrikan belum membeberkan detail spek teknis mobil listrik ini. Hanya dikatakan bakal tersedia versi berpenggerak RWD dan AWD. Sumber daya listrik dipasok oleh baterai buatan CATL.

Jarak jelajah maksimumnya pun tak dijelaskan secara rinci. Hanya dikatakan untuk versi AWD mampu mencapai lebih dari 400 km dan tembus 500 km untuk versi RWD. Cukup untuk pengendaraan harian dalam kota maupun perjalanan antara kota.

Segera Tampil Perdana

Ingin melihat versi lengkapnya? Sabar, iCar V23 rencananya bakal tampil perdana pada 12 April 2024 mendatang di Beijing Auto Show. Namun dipasarkana paling cepat setelah pertengahan tahun ini. Jadi tak perlu penasaran berapa harganya.

Selain itu, kolaborasi antara Chery dan Zhimi Technology masih akan terus berlanjut. Rencananya bakal muncul enam hingga delapan model mobil listrik lainnya yang akan diproduksi dalam kurun waktu tiga tahun mendatang.

 

Tata Group Bangun Pabrik Baterai Terbesar Di Inggris

Raksasa industri otomotif asal India, Tata Group akan membangun pabrik baterai di Bridgewater, Somerset, Inggris. Giga proyek ini menelan dana investasi sebesar £4 miliar atau sekira Rp 79,6 triliun! Areal lahan yang digunakan  250 hektar. Diharapkan pabrik ini sudah mulai berproduksi pada tahun 2026 mendatang.

Pengoperasian pabrik nantinya akan menyerap lebih dari 4.000 tenaga kerja lokal. Bahkan jaringan rantai pasok dari hulu ke hilir bakal membuka ribuan lapangan kerja baru. Oleh sebab itulah pemerintah Inggris turut mendukung proyek ini dengan bantuan dana sebesar £500 juta atau sekitar Rp 9,95 triliun.

Keberadaan pabrik ini tak hanya akan meningkatkan taraf perekonomian warga setempat. Tapi juga membawa dampak positif bagi pertumbuhan industri dan perekonomian di Inggris.

Kapasitas Produksi 40 GWh

Ini adalah pabrik baterai terbesar Tata di luar India sekaligus jadi pabrik baterai terbesar di Eropa. Salah satu anak usaha milik Tata yakni Agratas akan mengelola pabrik ini, memproduksi sel baterai prismatik yang teknologinya hampir serupa buatan BYD.

Dicanangkan, pabrik ini punya kapasitas produksi yang mencapai 40 GWh. Tentunya ini akan terus ditingkatkan sesuai permintaan pasar. Cukup besar, namun masih terbilang minim dengan pesatnya pertumbuhan pasar mobil listrik di Inggris maupun Eropa.

Faraday Institute memprediksi pada tahun 2030 mendatang Inggris akan butuh pasokan baterai hingga 100 GWh. Pada tahun 2040 kebutuhan pasokan baterai diperkirakan bakal meningkat hingga 200 GWh.

Dampak terhadap lingkungan jadi salah satu hal yang sangat penting. Pabrik Tata Group akan menerapkan teknologi ramah lingkungan. Tak hanya pada proses manufaktur dan penanganan material bahan baku produksi saja. Tapi juga pada proses pengolahan limbah dan material sisa produksi.

Mampukah Menandingi Baterai RRC?

Pengamat teknologi dan industri masih memiliki sejumlah pertanyaan. Akankah pabrik ini mampu bersaing dalam mencukupi kebutuhan baterai di pasar domestik Inggris maupun Eropa? Apakah harga  akan kompetitif dan bisa menandingi dominasi baterai RRC di pasar global?

Pabrikan baterai lainnya di Inggris dan Eropa juga tak ingin ketinggalan langkah dari Tata. Salah satunya yakni Envision yang saat ini jadi pemasok utama baterai untuk Nissan. Envision saat ini sedang bersiap meningkatkan kapasitas produksi mereka, menjadi 38 GWh.

Demikian pula dengan LG yang akan membangun pabrik baterai di Polandia. Dengan kapasitas produksi hingga 70 GWh. LG akan memasok baterai untuk Audi, Jaguar, Mercedes-Benz, Porsche, Renault dan Volvo.

 

 

Pabrik baterai CATL

Pabrik CATL Ini Sanggup Bikin Satu Baterai EV Dalam 2,5 Menit!

Harus diakui, perkembangan kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) berjalan dengan cepat. Para produsen perangkat pendukung juga harus mampu mneyesuaikan. Salah satunya adalah Contemporary Amperage Technology Co. Limited (CATL). Ini adalah produsen baterai terbesar di dunia, yang berpusat di Fujian, China. Pabrik CATL tersebar di beberapa wilayah di China.

Pabrik baterai CATL terbaru di Guizhou resmi beroperasi sejak 27 Oktober 2023) dan dikatakan mampu menghasilkan satu sel baterai dalam hitungan satu detik! Ini bisa dilakukan berkat tingkat otomatisasi yang tinggi di pabrik tersebut. Untuk menghasilkan satu unit baterry pack (yang terdiri dari sekumpulan sel), dikatakan hanya perlu 2,5 menit.

Dikutip dari CNEV Post, pabrik ini dibangun dalam dua fase. Yang pertama sudah beroperasi seperti disebutkan tadi. Dan punya kapasitas produksi 30 GWh pertahun. Pabrik tahap kedua juga diklaim memiliki kapasitas produksi serupa. Total investasinya mencapai RMB 7 milyar, atau setara US $960 juta.

Untuk informasi, CATL menguasai 36,9 persen pangsa pasar baterai kendaraan listrik dunia. Ini dihitung dari Januari hingga Agustus 2023. Hal itu yang membuat CATL dikukuhkan sebagai pembuat baterai EV terbesar di dunia. Meski sempat mengalami penurunan di pasar domestik, tapi ‘cuannya’ masih di angka RMB 10,43 milyar.

Baterai mereka dipakai bukan hanya oleh pabrikan otomotif setempat, tapi juga merek global. Volkswagen, Tesla, hingga BMW dan Mercedes-Benz adalah beberapa pengguna produk CATL. Produsen baterai ini juga dikenal dengan berbagai terobosan dalam hal teknologi baterai. Dan kini, CATL mengumumkan mereka sekarang punya kecepatan tinggi dalam memproduksi baterai.

 

Sebastien Loeb Besut Lancia Delta EV “Martini Racing” Di World Rallycross

Para penggemar mobil rally Lancia Delta Evo mungkin nyaris tak percaya jika mendengar mobil rally legendaris tersebut ‘hidup’ kembali. Dikemudikan oleh Sebastien Loeb pula. 

Ya, mobil rally yang fenomenal pada eranya ini berhasil mencatatkan 46 kemenangan di ajang balap Group-A World Rally Championship sepanjang periode tahun 1987-1992. Bahkan mobil ini 6 kali berturut -turut meraih gelar juara konstruktor. Sebuah prestasi langka di sepanjang sejarah WRC.

Mobil rally dari pabrikan asal Italia ini telah melambungkan nama sejumlah pereli dunia seperti Bruno Saby, Markku Alén, Didier Auriol, Carlos Sainz, serta Juha Kankkunen (Juara Dunia WRC 1987 dan 1991) dan Miki Biasion (Juara Dunia WRC 1988 dan1989).

Lancia Delta EV

Pada seri perdana kejuaraan balap 2023 World Rallycross Championship yang berlangsung pada 3-4 Juni lalu di Montalegre, Portugal muncul sosok Lancia Delta Evo. Hanya saja, mobil tersebut tak mengkonsumsi racing fuel, akan tetapi merupakan versi penghisap elektron.

Pasalnya, World Rallycross adalah ajang rally untuk mobil tanpa asap knalpot alias mobil bertenaga listrik.

Sebastien Loeb

Mobil rally berlabel Lancia Delta Evo-e RX tersebut berasal dari tim balap Special ONE Racing yang dikendarai oleh Guerlain Chicherit dan mantan juara dunia rally Sébastien Loeb. Keduanya akan berlaga di sepanjang 9 seri World Rallycross Championship untuk musim balap tahun 2023.

Lancia Delta Evo-E yang diuji oleh Sebastien Loeb.

Mobil ini bahkan telah membuat penasaran media dunia dan pecinta rally. Mulai dari debut perdana di Nürburgring, Jerman dan eksibisi ‘perkenalan’ di Perancis hingga laga perdana di Portugal akhir pekan lalu.

Nah, seperti apa detail dari mobil rally garapan GCK Performance yang tak lain adalah milik Guerlain Chicherit?

0-100 Km/Jam 1,8 Detik!

Seperti umumnya mobil rally ternasuk Lancia Delta Evo yang asli, Lancia Delta Evo-E RX pun dilengkapi sistem penggerak empat roda alias all-wheel drive.

Sistem penggerak all-wheel drive pada mobil ini bersumber dari dua motor elektrik yang masing-masing berdaya 246 kW atau setara 335 hp.

Kombinasi kinerja kedua motor penggerak tersebut menghasilkan output tenaga maksimum 680 horsepower dan torsi maksimum 800 Nm.

Maka tak heran jika Lancia Delta Evo-E RX hanya butuh waktu 1,8 detik untuk melesat ke angka 100 km/jam. Lebih gesit dari mobil balap F1 yang akselerasinya rata-rata ‘hanya’ 2,5 detik. Ya, melesat sekejap mata bagai rudal dalam artian yang sebenarnya. Sayangnya, tak diungkap berapa kecepatan maksimum yang dapat dicapai mobil ini.

Perakitan Butuh Waktu 2000 Jam

Bagaikan menyusun sebuah puzzle atau merakit mobil model kit, penggarapan mobil ini butuh ketelitian ekstra.

Para teknisi GCK Performance butuh waktu selama 2000 jam kerja untuk merakit mobil balap Evo-E RX. Baik untuk mobil besutan Chicherit maupun Sebastien Loeb, waktu yang dibutuhkan kurang lebih sama.

Mulai dari setting sasis dan roll cage pipa tubular, suspensi, pemasangan motor elektrik penggerak, baterai hingga seluruh sistem kelistrikan dan komputer pada mobil ini sedikit berbeda dari mobil rally konvensional.

Seluruh konstruksi rancang bangun dan aerodinamika serta perangkat keselamatan yang dibekalkan telah disesuaikan dengan regulasi FIA.

Livery “Martini Racing” Legendaris

Jika anda mengingat mobil balap F1 besutan mendiang Ayrton Senna, maka anda akan terlintas livery merah-putih “Marlboro”. Lancia Delta Evoluzione? Legenda di berbagai ajang rally dunia ini pun tersohor oleh livery “Martini Racing” yang khas.

Body mobil besutan Sebastien Loeb pun dilabur warna putih plus kombinasi aksen warna biru dan merah serta imbuhan logo dan label tulisan “Martini Racing”.

Body kit yang diimbuhkan pada Evo-E RX pun jauh lebih garang dan berhasil menjadi pusat perhatian.

Lancia Delta Evo rally telah hidup kembali dan bereinkarnasi dalam versi yang lebih modern serta tak kalah keren.

 

Tampil Perdana, Moeldoko Langsung Kunjungi Booth MG Di PEVS 2023

Untuk pertama kalinya MG ikut berpartisipasi dalam pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) di tahun ini. Tentu menjadi tonggak penting bagi MG. Mereka menampilkan komitmen terhadap industri kendaraan listrik yang berkembang pesat.

Berbagai macam model kendaraan listrik MG, termasuk MG ZS EV, MG Marvel R Electric, MG5 EV, dan MG 4EV, sukses diakui secara global. Model-model ini telah memberikan kontribusi pada kehadiran global MG di lebih dari 84 negara, dengan lebih dari 300.000 kendaraan listrik terjual di seluruh dunia.

Di Indonesia, MG berdedikasi untuk membangun ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif yang memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan yang terus berkembang. Ini termasuk investasi dalam infrastruktur pengisian daya, opsi pembiayaan yang menarik, dan layanan purna jual yang handal.

Di ajang Periklindo Electric Vehicle (PEVS) 2023, hadir Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko selaku Kepala Staf Kepresidenan RI yang juga merangkap sebagai ketua Periklindo di booth MG. Kedatangan ini disambut oleh Donny Septianto Kurniawan selaku Country Director MG Motor Indonesia dan Arief Syarifudin selaku Marketing and PR Director MG Motor Indonesia.

Moeldoko dan rombongan menyempatkan melihat dan mengulik secara langsung yang menjadi kendaraan andalan MG, MG 4 EV. Crossover pertama MG bertenaga penggerak 100 persen listrik ini dibangun dengan platform yang dikhususkan untuk seri elektrik MG selanjutnya di masa depan.

Arief Syarifudin, Marketing and PR Director MG Indonesia, “MG sangat antusias menjadi bagiandari revolusi kendaraan listrik dan berkontribusi pada upaya global dalam menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan. MG selalu berkomitmen untuk menyediakan kendaraan listrik yang inovatif, berkualitas tinggi, dan terjangkau kepada pelanggan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, sambil mendoborak transisi ke sistem transportasi yang lebih bersih dan efisien,” ujarnya.

Spy shoot Tesla Model 3

Inikah Tesla Model 3 Generasi Terbaru?

Sebuah foto mobil dengan penutup body tersingkap menunjukan sebuah fasad yang familiar. Sepintas pun Anda akan paham ini adalah produk Tesla. Namun yang lebih penting, dengan beberapa hal baru menunjukan ini kemungkinan Tesla Model 3 generasi baru.

Pengembangan produk baru Tesla yang bernaung di bawah nama Project Highland menunjukan perkembangan yang signifikan. Foto di halaman ini diambil di sebuah gudang yang lokasinya tidak diketahui, dan memperlihatkan kalau Model 3 punya wajah berbeda.

Lampu LED dengan desain lebih tipis dan melebar ke samping, tidak lagi memanjang ke kap bagasi depan. Bempernya terlihat rapi minim lekukan dan lebih dinamis. Air dam di sudut bemper hilang. Gantinya tinggal jalur udara lebar di bagian bawah.

Spy shoot Tesla Model 3

Bagian fender juga mengalami perubahan dan terlihat lebih kekar. Dipadukan dengan pelek yang juga ganti desain. Terlihat lebih tegas meski apakah desain ini yang akan dipakai nanti masih belum diketahui.

Yang pasti, Project Highland menyoroti bagaimana produk baru ini akan lebih murah untuk diproduksi. Caranya dengan menyederhanakan bentuk body dan komponen. Mungkin itu juga yang membuat tampilan depannya terlihat sederhana.

Interiornya belum tampak. Tapi sepintas di foto tersebut, tonjolan di depan setir dan konsol tengah menunjukan akan ada bentuk sistem multimedia dan infotainment baru.

Buatan Cina

Tesla Model 3 terbaru akan dibuat bersamaan di pabrik Tesla di Shanghai dan California. Masuk jalur produksi paling cepat pada September 2023 mendatang.

Selain Model 3, Model Y juga akan berganti desain mulai Oktober 2024. Kenapa dua model ini yang didahulukan? Jangan lupa Model 3 dan Y adalah produk entry level Tesla yang laris dimana-mana. Sementara Model S dan X menjangkau pasar yang lebih eksklusif.

Soal performa, masih misterius. Namun kami tidak akan kaget kalau akan ada peningkatan, terutama dalam hal jarak tempuh dan kecepatan pengisian ulang baterai.

Sumber: Carscoops

Baterai kendaraan EV

Harga Baterai Kendaraan Listrik Naik Untuk Pertama Kalinya Dalam Satu Dekade

Kalau Anda mau beli mobil listrik, hybrid atau motor listrik, sepertinya sekarang adalah waktu yang paling tepat. Selain ada subsidi pemerintah untuk EV roda empat atau roda dua, sepertinya harga kendaraan macam ini akan naik lagi.

Kami mengutip BloombergNEF (BNEF) yang telah melakukan pengamatan terhadap harga baterai mobil listrik sejak 2012. Sepanjang 2022, harga baterai EV mengalami kenaikan. Tahun depan, belum terlihat naik atau turun, tapi untuk pertama kalinya sejak 2010 harga dasar sumber energi EV ini mengalami kenaikan banderol.

Harga Baterai EV

Tahun ini, harga rata-rata battery pack lithioum-ion naik tujuh persen dibanding tahun lalu, secara global. Sekarang jadi US $151/kWh. Kalau dipecah, harga battery pack sendiri rata-rata ada di US $138. Isinya, battery cell, kena biaya US $115. 

Jadi kalau, misalkan baterai mobil listrik Anda punya kapasitas 17,3 kWh, silahkan hitung sendiri berapa harga baterainya. Harga tersebut adalah untuk baterai beragam kendaraan listrik. Mulai dari motor hingga kendaraan komersial seperti bis.

Bisa Naik Lebih Tinggi

Lalu, kenapa bisa naik? Penyebabnya, apalagi kalau bukan meningkatnya harga bahan baku, komponen pendukung hingga inflasi. Menurut BNEF, perubahannya malah bisa lebih tinggi. Tapi tertahan oleh penggunaan bahan kimia yang lebih murah, Lithium iron phosphate (LFP). Serta mengurangi penggunaan bahan cobalt untuk pembuatan katoda berbasis nikel.

“Kenaikan harga bahan mentah dan komponen telah menjadi kontributor terbesar terhadap harga sel baterai yang lebih tinggi, yang diamati pada tahun 2022,” kata Evelina Stoikou, Energy Storage Associate di BNEF.

Baterai EV

Anita juga menambahkan, “Di tengah kenaikan harga baterai ini, produsen baterai besar dan pembuat mobil telah beralih ke strategi yang lebih agresif, untuk melakukan aksi lindung nilai terhadap volatilitas (harga bahan baku), termasuk investasi langsung di pertambangan dan proyek penyulingan.”

Tapi, harus dicatat juga, meski harga battery pack ini naik, masih lebih murah dibanding tahun 2013. Saat itu harga battery pack adalah US $735/kWh. Setiap tahun turun, hingga tahun lalu menandai harga battery pack paling rendah sepanjang sejarah EV, US $141.

Fuell Kembali Membuka Pemesanan Motor Listrik Fllow

Sepeda motor Fuell bergaya streetfighter yang Anda lihat ini bukan peminum bensin, namun penghisap elektron alias motor bertenaga listrik. Desainnya keren bukan?

Hmm…motor listrik Fllow lansiran Fuell ini dirancang oleh builder ternama asal AS, Erik Buell. Ya, orang yang sama di balik motor BUELL yang fenomenal dan menjadi salah satu tunggangan aktor Tom Cruise dalam film laga Mission Impossible.

Setelah sempat tertunda akibat masa pandemi, akhirnya brand motor listrik Fuell yang digagas oleh Erik Buell kembali membuka pemesanan dan siap melanjutkan penggarapan motor listrik Fllow yang pertamakali diperkenalkan pada tahun 2019 lalu.

Sebagai penggerak, Fllow dibekali motor listrik tunggal ber-output daya 11 kW (15 hp) untuk versi standar yang dapat diupgrade hingga 35 kW (47 hp). Pasokan daya listrik disokong oleh baterai 10 kWh. Dengan sekali pengisian ulang baterai, Fllow dapat menjelajah hingga sejauh 240 km. Bahkan untuk mengisi daya baterai dari 0-100 persen, Fllow hanya butuh waktu 30 menit dengan menggunakan fast charger. Dahsyat!

Untuk penggunaan dengan jarak tempuh rata-rata 25 km per hari, maka pengisian ulang daya baterai hanya perlu dilakukan seminggu sekali. Cukup praktis untuk penggunaan harian dalam kota.

Akselerasi 0-100 km/jam diklaim hanya butuh waktu 3,5 detik. Fllow pun dapat dipacu konstan hingga 140 km/jam, sesuai dengan kecepatan berkendara yang berlaku pada jalan bebas hambatan di AS yakni 88 – 140 km/jam.

Fuell pun membanderol Fllow dengan harga jual mulai dari $11.995 atau setara Rp 188 juta, dan tersedia 4 pilihan warna yakni Silver, Hitam, Merah dan Biru.

Tak perlu heran jika harga jualnya terbilang cukup tinggi. Fllow yang diciptakan sebagai e-commuter perkotaan memang menyasar pada segmen para pengguna skutrik dan sepeda motor listrik kelas atas.  Para pemesan cukup membayar uang down payment sebesar $200 dan akan memperoleh diskon sebesar $2.000 plus bonus helm serat karbon edisi khusus Fllow hasil kolaborasi antara Fuell dan Veldt! Tawaran yang sungguh menggiurkan…

Hanya saja, Fuell membutuhkan jumlah pemesanan sebanyak 3.000 unit sebelum Fllow dapat berlanjut ke tahap produksi. Dan bagi para pemesan Fllow versi standar dengan output daya 11 kW (15 hp), dapat melakukan upgrade jika berkenan, tanpa dikenakan biaya extra alias GRATIS…