review BYD Atto 3

Lima Hari Bersama BYD Atto 3, Ternyata Kami Keliru

BYD Atto 3 adalah satu-satunya kendaraan SUV elektrik di kandang produsen Cina ini, untuk pasar Indonesia. Mobil ini didatangkan bersamaan dengan BYD Dolphin dan Seal ke Indonesia.

Kami pernah mencoba sepintas ketiga produk BYD tersebut. Namun baru Atto3 yang bisa dicoba lebih mendalam. Tidak kurang dari 300 km, kami berjalan melalui rute yang beragam dengan mobil ini.

Untuk diketahui, Atto 3 dijual dengan harga Rp 515 juta (OTR Jakarta) dibekali motor listrik tunggal berkekuatan 150 kW atau setara 201,1 hp. Bandingkan dengan rivalnya seperti MG ZS EV yang bertenaga 170 hp.

Ini memberikan kami ekspektasi performa sebuah SUV kencang yang mungkin bisa diajak agak liar di jalanan. Tapi kami keliru.

Desain & Rekayasa

BYD Atto3 berdiri di atas basis bernama e-Platform 3.0. Fondasi ini dibuat khusus untuk jadi mobil listrik, dan mengakomodir segala hal penting untuk EV seperti Blade Battery khas BYD, sistem pendingin sel dan sebagainya.

Artinya Atto 3 juga punya lantai rata yang lega. Pengaturan kursi yang memungkinkan untuk ruang kaki dan kepala yang nyaman.

Kursinya mampu menampung lima orang, sandaran jok belakang bisa dilipat dengan komposisi 60:40. Kapasitas bagasinya, kata BYD 440 liter sampai 1.340 liter.

Di luar itu, engineer BYD memanfaatkan konstruksi kaki depan MacPherson Strut dan suspensi belakang model multi-link. Ini resep jitu yang biasanya dipakai oleh mobil menengah. 

Secara dimensi, Atto 3 memiliki panjang 4.455 mm, lebar 1.875 mm dan tinggi 1.615 mm. Jarak sumbu roda tercatat 2.720 mm. Jarak pijak roda (wheel track) sebesar 1.575 mm (depan) dan 1.580 mm (belakang).

Secara keseluruhan, kalau boleh membandingkan, mobil ini lebih besar dalam semua ukuran, dibanding Honda HR-V RS yang harganya juga Rp 500 jutaan (542 juta OTR, Jakarta).

Interior & Kelengkapan

Jujur, tidak ada yang mengejutkan di bagian ini. Kalau Anda pernah mencoba BYD, yang mana saja, pasti familiar dengan kualitas kabinnya yang bisa dibilang berkualitas. Kelengkapan dan fiturnya juga patut diacungi jempol. 

BYD Atto 3 juga senada. Dari dashboard, jok hingga plafon dibekali material yang tidak bisa dibilang murah. Bergam hal unik bisa ditemukan di kabin mobil ini.

Door pocket dibekali penahan berbentuk senar tebal yang bernada kalau Anda petik. Agak kurang fungsional kalau harus menyimpan handphone, tapi cukup bisa menyimpan tempat minum.

Bentuk kisi AC beda dengan yang lain dan mudah dioperasikan. Lalu tuas transmisi juga mudah dioperasikan dan tidak sulit dijangkau.

Layar monitor besar memuat berbagai informasi dan hiburan melalui beragam koneksi seperti Andriod Auto atau Apple Carplay. Dan seperti di BYD lain, orientasi layar bisa diubah dari horisontal jadi vertikal. 

Jok yang kami harus akui ergonomis. Model semi bucket yang memberikan pelukan mumpuni. Menahan badan saat mobil bermanuver dan dibekali pengaturan elektrik yang memudahkan.

Kemudi terasa agak terlalu tebal untuk digenggam, namun sekali lagi terasa kalau balutan kulit imitasi yang dipakai cukup berkualitas.

Sayang, pengaturan jajaran tombol di setir kurang memikat. Kami berharap yang dioperasikan oleh jempol kiri untuk sistem infotainment, karena posisi layar ada di kiri pengemudi. Kanan untuk mengakses informasi dan fitur berkendara. Idealnya begitu.

Tapi semuanya mudah dipahami dan digerakkan. Jadi hal diatas bisa dilupakan begitu Anda terbiasa.

Pengendaraan & Pengendalian

Dan di sini yang kami bilang keliru. Lontaran tenaga 201 hp tadi disalurkan terlalu baik ke roda depan. Di mode Sport pun, meski reaksinya akan membuat badan Anda akrab dengan sandaran jok, tapi kami berharap lebih.

review BYD Atto 3

Dan itu memang salah kami. Ini adalah mobil keluarga yang didesain untuk memberikan kenyamanan dan keselamatan.

Dan itulah yang diberikan BYD Atto 3. Perjalanan Jakarta-Sukabumi-Puncak-Jakarta memberikan impresi ini mobil yang capable.

Penyaluran tenaga tidak perlu diragukan. Dalam mode Normal, semua yang Anda butuhkan untuk pengendaraan di jalan luar kota non-tol sudah tersedia. Tenaga dan torsi instan memudahkan proses overtake (menyusul).

Kemudinya, ini yang sangat kami suka. Meskipun masih terasa artifisial, tapi bobotnya mumpuni. Saat diputar, kemudi tidak terasa kosong dan kami percaya diri ‘menekuk’ Atto 3 di tikungan tajam.

Peredaman kaki juga mengejutkan. Kami berharap akan keras karena ini SUV. Tapi konstruksi kaki-kaki yang disebutkan di atas, mewujudkan mobil yang stabil di berbagai tingkat kecepatan.

Ditambah baterai Blade yang ‘menguasai’ kolong mobil, membuat titik bobot jadi rendah. Dua resep mumpuni untuk membuat mobil stabil.

Di kecepatan rendah, kadang terasa bagian belakang seperti menendang lebih keras dibanding depan. Sangat jarang, tapi beberapa kali kami rasakan saat melewati jalanan bergelombang. Ingat, bergelombang. Bukan berlubang. Mungkin karena belakang juga tidak diisi beban.

Kesimpulan

Kalau punya dana Rp 515 juta, kami beli mobil ini. Apa yang ditawarkan BYD Atto 3 sepadan dengan harga yang tertera. Meski kalau nanti sudah CKD, pasti ada revisi harga.

Lima hari pengujian, menghasilkan kenangan yang cukup membekas. Memang, ada saja yang kurang. Seperti fitur preventif yang terlalu gelisah. Ujung-ujungnya memberikan peringatan yang berisik dan dimatikan.

Overall, ini mobil enak. Untuk harian dan luar kota bersama keluarga. Kalau merasa perlu memuaskan adrenalin bisa saja, tapi segalanya akan diperhalus. Sehingga keluarga Anda tidak mual.

Review BYD Atto3

Review BYD Atto3: Pilihan Baru Para Penyuka Mobil Listrik

Kami berkesempatan melakukan review BYD Atto3 dan mencicipi sensasinya. Ini adalah medium SUV bertenaga listrik yang bakal dipasarkan di Tanah Air. Perjalanannya tak terlalu jauh. Hanya di seputaran Jakarta… lalu bablas ke Bandung.

Jujur, dari segi tampilan eksterior, BYD Atto3 terlihat biasa saja. Desainnya tak seheboh atau seatraktif SUV bertenaga listrik dari brand lainnya. Nah, justru inilah yang bikin kami jadi penasaran.

Tampilan depan yang tanpa grille plus desain lampu LED model melintang selebar bonnet tak jauh beda dari mobil listrik lain pada umumnya.

Bentuk bagian belakang pun tak terlalu futuristik. Namun tulisan “Build Your Dreams” yang terpampang pada pintu bagasinya nampak jelas dan begitu persuasif. Seolah mengajak siapapun yang membacanya untuk bersemangat mewujudkan impian dan cita-cita mereka.

Yang memikat pada area eksterior justru pilihan warnanya. Dimulai dari warna kelabu Boulder Grey bagi yang tak ingin warna mencolok. Lalu ada nuansa biru Surf Blue yang cocok buat kaum muda. Bagi yang ingin tampil PD ada Parkour Red. Nuansa warna merah ‘jreng’ dijamin bikin tatapan mata menoleh pada BYD Atto3.

Interior Menyenangkan

Saat masuk ke kabin, benar dugaan kami. Area interior BYD Atto3 dikemas cukup unik. Sangat kontras dibandingkan tampilan eksteriornya. Memang tak sefuturistik mobil listrik lainnya seperti Hyundai Ioniq 5 atau BMW i3. Namun terkesan tak membosankan.

Layar head unit yang besar memang jadi salah satu magnet pemikat sekaligus daya jual dari mobil ini. Hanya saja terasa kurang imbang dengan layar instrument berkendara di balik setirnya yang kekecilan. Area ini akan kami bahas nanti.

Menguatkan kesan aktif sebuah SUV, berbagai elemen terinspirasi dari peralatan gym. Seperti pegangan pintu bergaya benchpress, flip AC barbel dan transmisi bergaya kettlebell. Bukan main. 

Material joknya meskipun tak mewah, namun desain joknya ergonomis dan mampu menopang tubuh dengan baik. Posisi duduk pengemudi maupun penumpang depan dan belakang bisa dikatakan cukup nyaman.

Bicara belakang, jok di bagian ini biasanya posisi duduknya paling kurang nyaman. Namun tidak demikian pada BYD Atto3. Ruang kaki penumpang cukup leluasa dan lutut tidak mentok. Kepala penumpang jok belakang pun tak mepet dengan plafon. Hanya tali seatbelt akan menyentuh kulit leher saat digunakan.

Sistem penyejuk udara mobil ini pun terbilang modern dengan pengaturan otomatis. Bahkan di sejumlah negara BYD Atto3 dilengkapi filter udara PM 2.5 yang dapat meningkatkan kualitas udara pada kabin sehingga bebas bakteri dan alergen.

Fitur Memikat

Nah, ini dia. Yang paling mencolok pada interior BYD Atto3 adalah area dashboardnya. Layar head unit tadi, terbilang extra large yakni 15.6-inci. Seperti pada BYD Dolphin, orientasi tampilan layarnya dapat diputar, baik vertikal (portrait) maupun horizontal (landscape). Pengaturan posisi layar cukup dengan menekan tombol pada setir.

Fitur infotainment yang ada pada mobil ini tak beda dengan mobil sejenis dari brand asal Eropa. Anda dapat mengakses fitur Apple CarPlay dan dua aplikasi terpisah secara bersamaan pada layar. Kamera parkir sudah tentu ada pada mobil ini.

Desain speaker mobil ini pun atraktif. Bentuknya terlihat mirip gitar. Nah, karena ada dua varian Atto3, sistem audio  yang dibekalkan pun sedikit dibedakan. Untuk varian Advanced dilengkapi sistem audio dengan 6 speaker. Untuk varian Superior, sistem audionya lebih mewah yakni HD Sound dengan delapan speaker.

Fitur panoramic sunroof yang saat ini tengah banyak diperbincangkan para konsumen di Tanah Air juga terdapat pada BYD Atto3. Memang tak harus ada. Tapi pihak pabrikan merasa perlu untuk membekalinya sebagai pendongkrak daya pikat. Ini jadi salah satu point plus segar dari BYD Atto3. Soal performa, kami akan lanjutkan review BYD Atto3 ini di artikel berikutnya. 

Dolphin by BYD

First Drive BYD Dolphin, Mobil Penuh Kejutan

Jakarta, Bogor, Bumi Serpong Damai (BSD) adalah rute yang disediakan untuk kami mencoba BYD Dolphin. Mobil ini membuat penasaran banyak orang saat diluncurkan karena bentuknya enak dilihat, kualitas material interior juga enak dipegang.

Akhirnya 23 Januari 2024 lalu kami diberikan kesempatan untuk mencoba Dolphin, meski jaraknya terbatas dan sebagian besar rute adalah jalan tol.

Dolphin, seperti juga BYD Seal dan Atto 3, berdiri diatas basis e-Platform 3.0 yang memang didesain sebagai fondasi untuk mobil listrik. Sebagai sumber energi, baterai bernama Blade Battery yang dibuat sendiri oleh BYD menyuguhkan dua opsi jarak tempuh. Untuk yang kami uji ini, memiliki kemampuan bergerak hingga 490 km (Premium Extended). Opsi lainnya adalah Dolphin Dynamic Standard dengan jarak tempuh 410 km.

BYD Indonesia

Perjalanan dimulai dari dealer BYD Arista Tebet, Jakarta menuju Sentul Selatan. Sedikit berkendaraa di kepadatan lalu lintas, ekspektasi kami tidak terlalu tinggi soal rasa berkelit di kepadatan.

Namun ekspektasi tersebut buyar karena untuk pertama kalinya kami merasa mudah ‘menyatu’ dengan sebuah mobil listrik, dalam satu pijakan pedal gas. Begitu akselerator diinjak secara normal, tidak ada sentakan mengejutkan. Hanya sebuah akselerasi yang linear dengan input yang kami berikan. Meskipun, saat diinjak habis dari posisi diam, ada sedikit jeda.

Oke, kejutan pertama kami lalui dengan puas. Berikutnya rasa pengereman. Mobil listrik biasanya punya pengereman yang menyentak. Kadang sulit menyesuaikan pergerakan pedal rem dan reaksi kaliper di roda. Ini juga tidak kami temukan di Dolphin. Rasa penahan lajunya tetap selaras dengan pergerakan pedal rem. Dan tentunya pakem.

Tombol Antik

Interiornya, seperti yang sering Anda dengar, cukup memuaskan. Mengingatkan kami pada interior MG4 EV. Jok kulit sintetis dual tone, door trim, hingga plafon terasa memiliki kualitas mumpuni. Kejutan di bagian ini adlah pendingin jok! Untuk sebuah hatchback entry level, ini sesuatu yang mewah.

Layar sebesar 12,8 inci terpasang dalam posisi landscape. Tapi, benda ini bisa diubah orientasinya menjadi portrait (vertikal) untuk menyesuaikan dengan preferensi Anda. Pengoperasiannya pun cukup mudah. Ada tombol di setir untuk mengoperasikannya.

Yang harus diperhatikan adalah, ada tempat penyimpanan di bawah layar. Kalau ada benda yang besar, bisa membuat layar tersangkut dan proses harus diulang lagi. Minusnya, kalau Anda mengganti orientasi layar saat mobil berjalan, bisa mengganggu konsentrasi. Jadi, pastikan dulu semuanya aman.

Selanjutnya, penataan tombol fisik cukup jelas dan mudah dimengerti oleh semua yang hadir di mobil. Ada tombol AC, lampu hazard, driving mode, dan sebagainya. Termasuk tombol untuk transmisi. Ya, pengoperasian transmisi dilakukan melalui tombol. Bukan tuas atau tombol.

Tapi pada beberapa kesempatan, jari yang ingin menyentuh pengaturan fitur di layar, membuat lengan tanpa sengaja mengoperasikan tombol fisik. Meskipun ini tidak sering, tapi potensinya ada.

Hampir Yang Terbaik

BYD Dolphin first drive review

Perbedaan konstruksi suspensi antara kedua varian BYD Dolphin cukup signifikan. Keduanya diberikan suspensi MacPherson Strut di bagian depan. Sementara yang belakang, versi Premium menggunakan multi-link. Dynamic dibekali torsion beam.

Kalau Anda paham, Multi-link adalah konstruksi kaki-kaki yang rumit dan mahal. Mampu menyuguhkan pergerakan yang nyaman dan stabil di berbagai tingkat kecepatan. Itulah kenapa mobil-mobil mahal dan kencang, biasanya menggunakan model seperti ini.

Dan kami harus akui, sejauh ini, BYD Dolphin memiliki redaman suspensi yang sangat baik. Di jalan aspal ataupun permukaan beton yang bergelombang (jalan tol). Ini juga menghasilkan handling yang sepintas cukup baik. Kami katakan sepintas karena rutenya didominasi jalan lurus.

Pergerakan kemudinya juga mengagetkan. Akhirnya ada EV yang pergerakan kemudinya berbobot. Meski masih terasa artifisial, tapi paling tidak ini jauh lebih baik daripada kosongan.

Secara keseluruhan, BYD Dolphin terasa memuaskan dengan segala yang ditawarkan. Kami masih menunggu berapa harga mobil ini. Selentingan tidak resminya, akan berada di bawah Rp 400 juta. Tapi itu masih rumor. Kita tunggu saja.

Mobil BYD Atto 3

Ini Tiga Mobil BYD Yang Akan Hadir di Indonesia

UPDATE: Artikel ini diperbaharui pada 18/01/2024]

Manufaktur mobil asal Negeri Cina di Indonesia akan bertambah lagi. Minggu depan, merek BYD akan memperkenalkan diri, sekaligus memperlihatkan produk yang akan mereka di jual di sini. Untuk yang belum tahu, BYD bukan merek sembarangan. Ini raksasa otomotif global yang patut diperhitungkan.

BYD Company Limited berdiri sejak Februari 1995, di kota Shenzhen, Cina. Kerap menduduki posisi lima besar di pasar kelahirannya. Pangsa pasar mereka ada di Eropa, Australia, Asia Tenggara, Amerika. Di negeri matahari terbit, BYD bahkan dipimpin oleh orang Jepang. Lebih menarik lagi, Toyota pun menggaet pabrikan ini untuk jadi rekanan teknologi. 

Di Indonesia, terutama Jakarta, saat ini BYD bisa ditemukan dalam bentuk bis kota listrik atau taksi elektrik. Tapi lebih dari itu, BYD adalah pembuat mobil listrik yang lengkap dari hulu hingga ke hilir. Dalam arti, mereka membuat baterai EV, teknologi, hingga mobil jadi.

Lalu, mobil BYD yang akan hadir di Indonesia? Rumor kuat mengatakan Atto 3, Seal dan Dolphin. Atto 3 adalah SUV EV compact. Dolphin akan mengisi pasar hatchback EV sedangkan Seal adalah sedan elektrik. 

BYD Seal

BYD Seal

Sedan empat pintu dengan bentuk fastback ini pertama diperkenalkan pada Mei 2022 lalu. BYD Seal menggunakan basis yang dissebut e-Platform 3.0. Sumber energi listrik tersimpan di baterai lithium dengan dua opsi kapasitas: 61,4 kWh atau 82,5 kWh. Tentunya, ini adalah baterai buatan BYD sendiri. Jarak tempuhnya diklaim mulai 550 km hingga 700 km. Waktu pengisian dari 30 persen hingga 80 persen dikatakan hanya 30 menit.

Ada dua opsi penggerak yaitu AWD dan RWD. Untuk versi gerak belakang (RWD) motor listrik yang tersedia bertenaga mulai dari 201 hp/310 Nm, 228 hp/330 Nm, 308 hp/360 Nm. Versi AWD kedua motornya mampu mengeluarkan 523 hp dengan torsi 670 Nm. Belum diketahui mana yang akan dijual di Indonesia. [UPDATE: BYD memastikan Seal AWD yang dipasarkan di Indonesia]

Kemungkinan ini akan jadi produk paling mahal mereka di Indonesia. Interiornya dibekali jok mewah, dengan display infotainment di dashboard yang orientasinya bisa diputar, portrait atau landscape.

BYD Dolphin

BYD Dolphin

Dolphin memiliki panjang 4.290 mm untuk yang dipasarkan di global. Hatchback ini dibekali tiga opsi motor listrik sebagai penggerak roda depan. Yang pertama bertenaga 93,8 hp. Selanjutnya 174 hp dan 201 hp. Yang terakhir itu khusus untuk pasar non-China. Angka yang menarik untuk sebuah hatchback keluarga.

Untuk versi internasional, Dolphin dibekali baterai berkapasitas 44,9 kWh dan 60,48 kWh. Jarak tempuhnya antara 340 hingga 427 km (metode pengujian WLTP).

Interiornya dikatakan praktis layaknya sebuah mobil harian. Layar infotainment di tengah dashboard terlihat dominan dengan ukuran 12,8 inci. Instrument clusternya berbentuk display dengan ukuran lima inci. [UPDATE: Dolphin disiapkan dalam dua varian yaitu Premium Extended dengan jarak tempuh 490 km, serta Dynamic Standard yang mampu menjangkau 410 km].

BYD Atto 3

BYD Atto SUV

Inilah satu-satunya mobil BYD SUV yang akan dibawa ke Indonesia. Panjangnya 4.445 mm dengan wheelbase 2.720 mm. Diberikan motor listrik berkekuatan 203,8 hp dengan torsi 310 Nm. Baterainya tersedia dalam dua opsi yaitu 49,92 kWh dengan jarak tempuh 345 km (WLTP). Versi kedua, 60,48 kWh yang menawarkan jarak tempuh 420 km (WLTP). 

Seperti dua produk di atas, Atto 3 juga dibekali layar infotainment yang bisa berganti orientasi. Ukurannya cukup besar 12,8 inci., ditempatkan di dashboard berdesain minim sudut. Soal harga BYD? Kita tunggu saja. [UPDATE: Atto 3 dipasarkan dalam dua opsi jarak tempuh yaitu 480 km dan 410 km]

BYD Song L, Calon Penjegal Tesla Model Y

Salah satu pemain utama di gelanggang mobil listrik daratan China adalah BYD. Merek ini tak hanya menguasai teknologi baterai, tapi juga rancang bangun mobil listrik. Salah satu produk terbaru yang dipamerkan di event Auto Shanghai 2023 berhasil menyedot perhatian ribuan mata para pengunjung. Inilah BYD Song L.

Song L bakal segera dipasarkan di penghujung tahun ini. Mobil yang oleh BYD dikategorikan sebagai “B-Class Pure Electric SUV” ini diberi nama yang dicuplik dari Dinasti Song, penguasa China bagian Timur pada periode tahun 960 – 1279 masehi.

Tak tanggung-tanggung, BYD memproyeksikan Song L sebagai calon penjegal  generasi terbaru dari Tesla Model Y. Apa yang menjadi daya pikat dari BYD Song L hingga membuat para pengunjung terhenyak melihatnya?

Crossover RRC Dengan Gaya Eropa

Dari bagian depan hingga kabin tengahnya kental dengan Kia EV6, mobil asal Korea Selatan yang sangat bergaya Jerman. Sementara berlanjut ke bagian belakang sedikit mirip dengan Porsche Cayenne Coupe yang memang asli Jerman.

Sebagai penanda bahwa ini adalah mobil listrik, pada grille terdapat lampu iluminasi. Headlamp LED mobil ini mencuplik desain dari BYD Han. Bumper depan yang berlekuk sexy dilengkapi dengan ventilasi udara berukuran besar ala mobil sport.

Bagian pinggul yang berlekuk hingga ke belakang pun tak kalah sexy dari tampilan depannya. Spion mobil ini terlihat minimalis karena telah memanfaatkan kamera.

Pada bagian atas kaca belakang tersemat spoiler aktif yang akan terangkat saat mobil melaju pada kecepatan tinggi. Wow…tak ubahnya sayap spoiler pada mobil sport coupe dan supercar modern.

Bumper belakangnya pun sangat bergaya supercar dengan sirip diffuser pembias angin berukuran besar bertekstur serat karbon.

Speknya Masih Rahasia

BYD Song L yang dipamerkan nampaknya sebagai trik ‘cek ombak’. Pihak BYD masih merahasiakan detail spek yang nantinya dibekalkan. Alasannya karena mobil ini belum resmi diproduksi dan dipasarkan.

Dikabarkan platform rancang bangun yang digunakan BYD pada Song L adalah e-platform 3.0. Platform khusus mobil listrik yang juga digunakan pada berbagai model dari sejumlah merek di RRC.

Dari segi teknis, konstruksi e-platform 3.0 dapat menggunakan motor listrik tunggal maupun ganda. Sementara untuk sumber daya listriknya kemungkinan besar bakal mengusung baterai Blade 800V dari BYD. Tinggal kita tunggu dan lihat saja nantinya motor listrik versi apa yang akan dibekalkan oleh BYD.

Demikian pula dengan teknologi infotaintment digital serta sistem bantu dan keselamatan berkendara yang nantinya dibekalkan pada Song L. Tak akan jauh berbeda dari model mobil listrik BYD kelas menengah atas yang saat ini dipasarkan. Atau mungkin justru bakal lebih mutakhir.