Denza Z9 GT dan D9 Bidik Konsumen Kelas Atas

Pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta resmi dibuka pada Kamis (13/2/2025) oleh Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita. Usai acara seremoni, Menperin Agus Gumiwang pun menyempatkan untuk melihat sejumlah booth, salah satunya adalah booth Denza, yang menampilkan Denza Z9 GT dan D9.

Keagenan dan distribusi produk dari brand mobil listrik asal Tiongkok ini di Indonesia dikelola dibawah naungan PT BYD Motor Indonesia.

Ada dua mobil listrik yang dipamerkan yakni MPV premium 7-penumpang Denza D9 dan sedan Denza Z9 GT. Agus Gumiwang takjub saat melihat kemampuan Denza Z9 GT yang bisa melakukan manuver berputar dalam posisi diam, atau disebut crab walking.

“Kemampuan crab walking jadi keunggulan Denza Z9GT yang memudahkan saat parkir,” ucap Luther T Panjaitan, Head of Marketing, PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia saat menemani Agus lihat Denza Z9 GT.

Setelah melihat kemampuan Z9 GT, Agus pun kemudian beralih melihat Denza D9. MPV kelas premium ini sudah lebih dulu diluncurkan pda 22 Januari lalu. Luther pun menjelaskan perihal fitur apa saja yang dimiliki dari pintu belakang setelah dibuka.

Spek Memikat

Dimensi ukuran Denza Z9 GT terbilang besar dengan panjang 5.180 mm, lebar 1.990 mm dan jarak sumbu roda 3.125 mm.

Mobil ini tersedia dalam varian elektrik (BEV) dan plug-in hybrid (PHEV). Versi PHEV dilengkapi dengan mesin 2.0-liter dan tiga motor elektrik hybrid. Output gabungan yang dihasilkan sebesar 640 kW (858 hp). Jarak jelajah maksimumnya dikatakan bisa mencapai hingga 1.100 Km!

Untuk varian bertenaga listrik murni (EV) dibekali baterai berkapasitas 100 kWh. Jarak jelajah maksimumya dikatakan bisa mencapai 630 km.

Sistem penggeraknya memanfaatkan motor elektrik beroutput 710 kW (952 hp). Untuk mencapai kecepatan 100 km/jam hanya butuh waktu 3,4 detik. Performanya yang greget memang sepadan dengan desain tampilannya yang sporty. Target pasar yang dibidik para eksekutif muda yang ingin tampil beda.

Lounge Eksekutif Berjalan

Lain halnya dengan Denza D9 yang bentuk bodinya cenderung boxy khas MPV. Tak hanya tampil mewah, fitur penunjang kenyaman penumpang saat berkendara jadi poin utama yang ditonjolkan Denza D9.

Kemasan kabin bagaikan lounge eksekutif berjalan. Penumpang baris kedua bagai duduk di sofa model Captain Seat yang dilengkapi fitur pemijat dan sandaran kaki yang bisa dioperasikan secara elektrik. Di dalam kabin juga terdapat

Panoramic Roof berukuran ekstaaara besar kian menambah aura kemewahan pada Denza D9. Sebuah mobil penunjang aktifitas para boss muda beserta keluarga.

Denza D9 dibekali motor elektrik penggerak dengan beroutput 275 kW dengan torsi puncak 360 Nm.

Label harga Denza D9 pun cukup menarik yakni hanya Rp 950 juta. Selain itu, mobil listrik ini juga bakal menikmati insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) hingga 100% sepanjang 2025. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 135/2024, yang mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Denza D9 Kebanjiran Pesanan

Menurut keterangan yang diungkap oleh Luther T. Panjaitan, dalam waktu kurang dari sebulan sejak launching di Indonesia 22 Januari lalu Denza D9 sudah kebanjiran pesanan. Jumlahnya dikatakan tembus lebih dari 500 unit.

Selama perhelatan IIMS 2025 hungga 23 Februari 2025 mendatang diperkirakan angka penjualan Denza D9 bakal terus bertambah. Tak heran jika PT BYD Motor Indonesia begitu optimis dengan Denza D9.

Peremian charging station hyundai

Pengguna EV Bisa ‘Ngecas’ Pakai Program Berlangganan Hyundai

Untuk mempermudah penggunaan charging station untuk kendaraan listrik (EV), per tanggal 3 Februari 2025, PT Hyundai Motors Indonesia memperluas akses EV charging station, melalui program berlangganan. Bukan hanya bagi pemilik EV Hyundai, tapi juga bagi pemilik EV dari brand lainnya.

Pengguna dapat mengakses aplikasi myHyundai untuk menikmati layanan di lebih dari 296 charging stations. Seperti yang telah diketahui, Hyundai bersama mitranya memiliki dengan 538 titik charging station, baik slow maupun ultra fast charger.

Pembaharuan program berlangganan

PT Hyundai Motors Indonesia juga meluncurkan pembaharuan dari program EV Charging Subscription. Kini dapat dinikmati oleh pemilik EV Hyundai dan pemilik EV dari merek lainnya. Program berlangganan ini memiliki tiga varian paket, yang mencakup layanan public charging dan emergency mobile charging. Bahkan metode pembayarannya dibuat lebih praktis dan ekonomis.

Perluasan ini menjadi respons atas tingginya minat pelanggan akan program EV Charging Subscription, yang sejak diluncurkan pada November 2024 silam. Konsumen yang berlangganan bisa mengisi daya kendaraan di ratusan charging station Hyundai, dengan harga hingga 47 persen lebih rendah.

“Program EV Charging Subscription menjadi wujud komitmen Hyundai untuk terus memajukan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Kami pun antusias bisa mengembangkan program EV Charging Subscription agar tak hanya memanjakan pengguna EV Hyundai, tetapi juga bisa dinikmati semua pemilik EV di Indonesia,” kata Ju Hun Lee, President Director PT Hyundai Motors Indonesia.

Meningkatkan adopsi EV

Lewat inisiatif ini, Hyundai memungkinkan setiap pengguna EV bisa merasakan pengalaman kepemilikan kendaraan yang semakin aman, nyaman, dan menyenangkan dengan harga yang terjangkau.

“Kami harap, perluasan program ini dapat mendorong banyak orang, untuk menikmati mobilitas ramah lingkungan terdepan, dengan biaya yang hemat bersama Hyundai,” imbuh Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia.

Program EV Charging Subscription dapat diakses melalui aplikasi myHyundai, dengan jaringan charging station yang didukung oleh mitra Hyundai. Sebut saja Voltron, Casion, Buzz, dan Daya Green. Hyundai akan meneruskan ekspansi charging station di seluruh Indonesia, dengan memperluas kolaborasi dengan mitra operator lainnya.

Harga paket langganan yang tercantum akan mendapatkan penyesuaian pada biaya listrik dan biaya layanan lain sesuai peraturan pemerintah di lokasi tertentu.

Untuk menikmati pengalaman terbaik, pelanggan bisa mengaktifkan notifikasi dan tagihan bulanan secara otomatis (recurring payment) di aplikasi myHyundai. Metode pembayaran yang terintegrasi di aplikasi myHyundai, bisa melalui e-wallet, kartu debit, dan kartu kredit.

Xpeng Luncurkan G7 Untuk Mengisi Celah Lini SUV EV G6 dan G9

Sebagai menu pembuka di tahun 2025, Xpeng memperkenalkan SUV EV terbarunya yakni G7. Sejumlah foto dan infonya sudah diunggah di situs resmi Kementerian Industri dan Teknologi Informasi RRC.

Kehadiran model baru G7 ini mengisi celah antara model G6 dan G9 yang beredar di pasar domestik RRC. Bahkan bersama G6 membidik pangsa pasar SUV EV yang saat ini dikuasai Tesla Model Y.

Tampilan Klimis

Dari segi dimensi, G7 punya panjang 4.892 mm yang hanya beda 1 mm dari G9. Sedangkan lebarnya 1.925 mm dengan tinggi 1.655 mm.

Jarak antar sumbu roda (wheelbase) yang 2.890 mm lebih pendek 108 mm dari G9 yang wheelbasenya 2.998 mm.

Soal desain tampilan, tak jauh beda dari G6 dan G9 yang klimis. Lampu DRL LED tipis meruncing dan imbuhan light bar di bagian wajahnya yang polos tanpa grille pun sama seperti kedua saudaranya yang lain. Bahkan termasuk sedan Xpeng P7+ Posisi headlamp justru berada di bawah lampu DRL.

Bagian wajah tampil sewarna bodi. Hanya area bawah bemper depan termasuk air intake yang berwarna gloss black. Uniknya, lubang air intake pada bemper bisa terbuka dan tertutup menyesuaikan kecepatan berkendara.

Bagian belakangnya pun sama, dengan lampu LED meruncing, light bar dan aksen hitam pada bemper. Roof spoilernya pun melebar seperti Xpeng G9.

Dilihat dari bagian samping, siluet garis atap yang melandai ke arah buritan bikin tampilannya terlihat aerodinamis. Meski demikian, karakter body SUV pada G7 masih terlihat jelas. Tak seperti rivalnya campuran gaya sedan GT dan crossover.

Sebagai pemanis gaya tampilan, tersedia opsi pelek 18 dan 20 inci bergantung pada varian modelnya.

Spesifikasi Masih Samar

Xpeng rencananya akan memasarkan dua varian SUV EV G7 dengan motor elektrik penggerak yang dikabarkan punya output 218 kW atau sekira 213 hp. Entah apakah hanya versi FWD dengan motor elektrik tunggal atau ada versi AWD dengan motor ganda.

Yang jadi pembeda antar kedua varian adalah kapasitas baterai lithium iron phosphate (LFP) lansiran CALB yang dibekalkan. Hanya saja spek baterainya saat ini belum diungkap detailnya. Apakah baterainya adalah SEPA 2.0 seperti yang digunakan pada Xpeng G6 versi terdahulu? Pasalnya saat ini G6 baterainya telah ganti dengan jenis NMC (Nickel-Manganese Cobalt).

Rival Tesla Model Y

Mobil listrik ini baru akan dipasarkan Di Tiongkok paling cepat mulai pertengahan tahun ini. Jadi untuk sementara ini harganya belum diumumkan.

Sebagai gambaran, Xpeng G6 di China dipasarkan di kisaran 179.900 Yuan (Rp 398,7 jutaan) hingga 276.900 Yuan (Rp 613,7 jutaan). Sedangkan model G9 dibanderol mulai dari 263.900 Yuan (sekira Rp 584,8 jutaan).

Karena jadi pengisi celah antara G6 dan G9 serta jadi rival Tesla Model Y, maka Xpeng G7 harganya diprediksi berada di kisaran 200.000-an Yuan atau setara Rp 221 jutaan.

Masih belum dapat dipastikan apakah mobil listrik ini hanya beredar di Tiongkok atau juga bakal merambah pasar global. Namun pada penghujung tahun lalu dikabarkan Xpeng bakal membawa SUV EV terbaru ke Inggris untuk mendampingi G6. Apakah G7 adalah sosok yang dimaksud? Mungkin saja.

NOMOTO: E-Bike Ajaib Bikin Pangling

Seringkali dalam suatu lingkungan, terlihat ada sepeda yang dirantai ke tiang, tembok dengan coretan, dan suara riuh dari orang-orang yang nongkrong di coffee shop. Apa yang luput dari perhatian, ialah sebuah motor karya Joey Ruiter yang bernama NOMOTO.

Konsep motor listrik ini menjadi salah satu karya Joey Ruiter bersama timnya di J. RUITER studio. Mereka berusaha untuk merancang sesuatu yang seharusnya tidak pada tempatnya, tapi tidak membuat orang di sekitarnya merasa risih.

NOMOTO memang sebuah alat transportasi bagi penggunanya, tapi juga menjadi media untuk coretan graffiti, maupun tempat duduk sementara bagi orang yang lalu-lalang. “Saya ingin membuat sebuah karya yang layak masuk museum, tapi tidak mengundang perhatian orang,” kata Joey Ruiter.

Apa yang membuat NOMOTO ini menjadi istimewa adalah desainnya yang unik. Hanya dengan menekan tombol, motor listrik ini langsung ‘bangun’, ada panel yang terbuka, dan joknya muncul ke atas. Motor listrik sudah menjadi pilihan bagi sejumlah kaum komuter, sebab mudah digunakan.

Ada beberapa pendekatan yang dilakukan oleh Joey Ruiter dalam menciptakan NOMOTO ini. Yang pertama adalah aspek desain sesuai dengan penggunaan di area urban. Hal ini karena mayoritas penggunaan motor listrik berada di kawasan perkotaan yang padat. Efek kamuflase tampilan motor listrik juga menjadi sebuah nilai estetika.

Selanjutnya ialah adanya peluang besar bagi produsen motor listrik, untuk menciptakan produk yang berorientasi kepada konsumen urban. Aspek terakhir adalah desain motor listrik yang menyatu dengan lingkungan perkotaan. NOMOTO memang belum direncanakan masuk ke jalur produksi, setidaknya mampu menginspirasi banyak orang.

Mencoba Langsung Deretan Nissan e-POWER dan BEV

Pasar otomotif Indonesia sedang memasuki era baru, seiring dengan tren elektrifikasi yang terus berkembang. Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmennya untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik (EV), sebagai bagian dari upaya pengurangan emisi karbon. Menyambut hal tersebut, Nissan hadir dengan teknologi e-POWER dan BEV, yang diharapkan dapat mengubah cara pandang masyarakat terhadap mobil listrik.

Sebagai salah satu pelopor teknologi EV di Indonesia, Nissan memboyong sejumlah produk unggulan, baik model BEV (LEAF) maupun model e-POWER (Kicks e-POWER dan Serena e-POWER). Asyiknya lagi, hadir pula model global lain yang belum dipasarkan di Indonesia, yaitu Ariya, Sakura, dan X-Trail e-POWER.

Sambutan positif konsumen Indonesia

Nissan berkomitmen untuk menghadirkan inovasi dalam berkendara yang dapat memperkaya kehidupan manusia. “Nissan berkomitmen untuk memperluas pilihan produk EV dan e-POWER untuk pasar di kawasan ASEAN, dimana Indonesia merupakan bagian penting dari strategi ini,” kata Asako Hoshino, Chief Brand and Customer Officer, MC-Japan-ASEAN Chairman, Nissan Motor Co., Ltd.

Sejauh ini, LEAF, Kicks e-POWER, dan Serena e-POWER telah mendapatkan sambutan yang sangat positif dari pasar Indonesia. Sehingga Nissan akan terus memperluas jajaran produknya, serta memberikan lebih banyak lagi pilihan bagi konsumen di Indonesia.

Kendaraan listrik Nissan berbasis baterai (BEV) dan e-POWER, dirancang untuk menghadirkan jarak tempuh yang lebih panjang dan kemampuan pengisian daya yang cepat. Teknologi inovatif seperti e-POWER, yang menggabungkan efisiensi bahan bakar dengan tenaga listrik. Sedangkan pengisian cepat pada Battery Electric Vehicles (BEV), memastikan kendaraan Nissan mampu menempuh jarak lebih jauh dengan mudah.

X-Trail e-POWER segera hadir?

“Indomobil Group berkomitmen untuk terus memperkenalkan berbagai model kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan kendaraan listrik yang terus berkembang,” jelas Evensius Go, President Director Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI). Sepertinya ucapan tersebut menjadi sinyal yang berpotensi besar, bahwa Nissan X-Trail e-POWER mau segera mengaspal di Tanah Air.

Dengan semakin meningkatnya pemahaman dan kebutuhan EV di Indonesia, Nissan berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam percepatan transisi menuju elektrifikasi kendaraan. Tentu juga mendukung kebijakan pemerintah, dengan menghadirkan pilihan teknologi yang fleksibel dan dapat mengurangi emisi karbon.

Citroën Ë-C3 Mulai Didistribusikan di Kota Batam

PT Indomobil National Distributor, Agen Tunggal Pemilik Merk (ATPM) Citroën di Indonesia, menyerahkan unit Ë-C3 kepada konsumen di kota Batam, pada 1 Desember 2024. Citroën Indonesia juga akan segera mendistribusikan Ë-C3 di berbagai daerah di Indonesia.

“Dengan bangga kami menyerahkan unit Citroën Ë-C3 kepada konsumen di Batam, yang sudah menanti kehadiran mobil ini. Serah terima ini menyusul acara penyerahan unit Citroën Ë-C3 untuk konsumen di Semarang. Kami berharap kendaraan ini dapat segera mengaspal di jalan raya di Tanah Air,” kata Tan Kim Piauw, Chief Executive Officer PT Indomobil National Distributor.

“Ekosistem mobil listrik di Batam kini sudah memadai, dengan dukungan 11 titik SPKLU. Sehingga semakin memberikan kemudahan bagi konsumen yang beraktivitas dengan mobil listrik, serta menciptakan lingkungan yang bebas karbon,” imbuhnya.

Didukung 11 titik SPKLU

Kini Citroën Ë-C3 juga di berbagai kota di daerah Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Didukung pula dengan layanan purna jual dan suku cadang di seluruh dealer Citroën di Indonesia. Selain itu, dengan 11 titik SPKLU yang telah dibangun oleh PLN di Batam, semakin memberikan kemudahan bagi konsumen mobil listrik.

Citroën Ë-C3 ditawarkan sebagai kendaraan bertenaga listrik yang terjangkau bagi masyarakat luas, dengan harga mulai Rp 386 juta di Batam. Pada kesempatan yang sama, unit Ë-C3 juga diserahkan kepada konsumen di wilayah tersebut.

Tak perlu risau berkat Parts Center

Untuk memastikan pengalaman konsumen yang memuaskan, dan memberikan kemudahan dalam mengakses layanan penjualan dan purna jual, Citroën Indonesia memperluas jaringannya melalui 22 outlet yang siap beroperasi.

Guna memastikan ketersediaan suku cadang, sebuah fasilitas pusat suku cadang Citroën di Indomobil Parts Center juga telah didirikan di kawasan industri Kota Bukit Indah Cikampek, Jawa Barat. Parts Center ini siap untuk memasok kebutuhan suku cadang di berbagai wilayah Tanah Air.

Honda Prelude Concept Terlihat di Goodwood Festival of Speed

Sosok Prelude Concept menandai 25 tahun eksistensi dan konsistensi Honda, dalam menghadirkan produk berteknologi hybrid. Honda Prelude Concept ditampilkan ajang Goodwood Festival of Speed di West Sussex, Inggris, pada tanggal 11-14 Juli 2024.

Honda Prelude generasi terbaru hadir dalam desain yang penuh gaya dan juga dinamis. Mobil ini diharapkan dapat menghadirkan keseimbangan yang optimal, antara kenikmatan berkendara dan efisiensi bahan bakar. Sejalan dengan komitmen jangka panjang Honda, terhadap strategi elektrifikasinya.

Mobil ini hadir pertama kali pada 46 tahun silam. Kemudian selalu menjadi model Honda yang menghadirkan teknologi modern dan performa tinggi, selama lima generasi hingga tahun 2001. Model terbaru dari Honda Prelude ini diharapkan kembali menjadi pionir dari desain yang menarik, serta menggunakan teknologi hybrid terkini.

Nama Prelude sendiri mengacu pada musik pengantar, dan secara tepat memposisikan mobil ini sebagai cikal bakal model masa depan, yang mewujudkan performa berkendara yang sporty. Honda Prelude Concept sebelumnya diluncurkan pertama kali di dunia pada Japan Mobility Show tahun 2023. Rencananya akan mulai dijual pada tahun 2025.

“Honda Prelude generasi terbaru menandai babak baru dalam perjalanan pengembangan produk hybrid kami yang terus berkembang. Model ini juga sekaligus mempertahankan DNA sporty Honda dengan memadukan antara efisiensi dan berkendara elektrifikasi yang menyenangkan,” kata Tomoyuki Yamagami, Chief Engineer dan Large Project Leader Honda Motor.

Saat ini, Honda telah memiliki berbagai lini mobil yang menggunakan teknologi e:HEV, seperti Honda Fit (Jazz), City, Civic, Vezel (HR-V), ZR-V, Odyssey, Step WGN, CR-V dan Accord. Sistem e:HEV dilengkapi teknologi canggih, yang mana motor listrik bekerja lebih dominan untuk menggerakkan mesin.

Toyota Sebar Jaringan Charging Spot di Banyak Titik Strategis

PT Toyota-Astra Motor (TAM) kembali menambah fasilitas Privilege Charging Spot dan Privilege Parking Spot kini di Gandaria City Mal, Jakarta Selatan, 5 Juli 2024 silam. Fasilitas ini menambah jumlah total Ultra Fast Charging spot Toyota menjadi 4 titik.

Ada juga 111 dealer dengan charging spot termasuk tiga yang menggunakan Ultra Fast Charger di wilayah Semarang, Yogyakarta, dan Banda Aceh. Charging station Toyota yang tersedia di berbagai lokasi strategis, ditujukan agar pengguna Battery Electric Vehicle (BEV) dan Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) Toyota dapat berkendara tanpa khawatir.

Dukung mobilitas pengguna kendaraan EV Toyota

“Charging spot dibangun supaya pelanggan BEV dan PHEV Toyota serta Lexus tidak perlu khawatir daya baterai habis sebelum mencapai tujuan,” kata Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT TAM.

PT TAM menghadirkan opsi lengkap kendaraan elektrifikasi (xEV) dalam upaya menuju netralitas karbon. PT TAM juga menyediakan fasilitas charging spot di berbagai lokasi ramai lalu lintas.

Eksklusif untuk BEV dan PHEV Toyota

Biasanya mobilitas pengguna kendaraan EV ialah di wilayah perkotaan, maka PT TAM menghadirkan fasilitas serupa di Gandaria City Mal Jakarta. Pemilihan mal tersebut karena adanya persamaan visi dengan Toyota yakni fokus pada lingkungan dan berada di pusat keramaian.

Privilege Charging Spot merupakan fasilitas isi ulang baterai xEV, eksklusif untuk BEV dan PHEV Toyota serta Lexus. Dengan empat spot charging di Gandaria City Mal. Tersedia satu unit UFC 120 kW (dengan tiga jenis gun charger tipe CCS2, CHAdeMO & AC Type 2 (22 kW)). Termasuk satu unit AC Charger Type 2 22 kW.

Selain itu, terdiri atas tiga titik parkir Privilege Parking Spot. Khusus, untuk semua jenis kendaraan elektrifikasi Toyota dan Lexus. Petugas pun siap membantu para pengguna yang ingin mengisi daya kendaraannya di lokasi.

Teknologi Baterai Jadi Salah Satu Keunggulan Chery Omoda E5

Beragam mobil listrik bertenaga baterai saat ini tengah dipamerkan di JIExpo Kemayoran Jakarta dalam event Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024.

Sebagian besar justru penasaran dengan keunggulan teknologi yang dimiliki oleh mobil listrik dari berbagai brand yang ada di IIMS 2024 kali ini.

Salah satu yang cukup diminati para konsumen adalah Chery Omoda E5. Mobil lansiran brand asal Tiongkok ini sudah dirakit di Indonesia.

Sejak diluncurkan pada Januari 2024 lalu Chery Omoda E5 ternyata telah membukukan lebih dari 500 SPK (surat pemesanan kendaraan). Bahkan dengan adanya event IIMS 2024 angka tersebut mungkin telah berlipat ganda.

Sebuah prestasi cukup mengejutkan. Terlebih lagi produk yang dipasarkan adalah mobil listrik yang terbilang belum populer di Indonesia.

Apa keunggulan yang membuat Chery Omoda E5 banyak dilirik konsumen selain desainnya yang bikin hati konsumen kepincut?

Daya Jelajah Cukup Jauh

Chery Omoda E5 dibekali dengan baterai jenis Lithium Ferrous Phosphate (LFP) berkapasitas daya 61 kWh.

Jarak tempuh maksimumnya mampu mencapai 430 km, menurut standar siklus uji WLTC (Worldwide harmonized Light Vehicles Test Procedure).

Sementara bila diukur menggunakan standar NEDC (New European Driving Cycle) Omoda E5 mampu menempuh jarak hingga 505 km.

Hasil yang berbeda antara kedua standar uji tersebut dikarenakan masing-masing memiliki parameter pengukuran yang berbeda.

Pengisian ulang daya dari 30 persen menjadi 80 persen dengan perangkat fast charger bahkan hanya butuh 28 menit. Pengisian ulang daya biasanya butuh waktu cukup lama.

Punya Durabilitas Tinggi

Namun ternyata kelebihan dari teknologi baterai yang diusung Chery Omoda E5 tak sebatas itu.

Chery di IIMS 2024

Beberapa tahun terakhir kerap terjadi kasus kebocoran baterai pada mobil listrik dari berbagai brand yang terjadi di sejumlah negara. Berkaitan dengan hal tersebut, pihak pabrikan mengatakan bahwa baterai jenis LFP yang digunakan Chery Omoda E5 sangat aman.

“Jenis LFP lebih aman karena tahan panas dan tidak mudah meledak,” papar Head of Brand Departemen PT Chery Sales Indonesia, Rifkie Setiawan.

Teknologi “Blade” yang digunakan mobil listrik ini pun diklaim tahan terhadap tusukan benda tajam.

Baterai jenis LFP dikatakan jauh lebih stabil saat berada di tengah suhu panas. Katoda berbahan besi fosfat yang digunakan membuatnya tidak mudah panas.

Baterai LFP dengan cangkang jenis Blade yang bentuknya seperti lempeng bilah panjang ini tahan guncangan maupun tekanan berat.

Bahkan jika dilempar dari ketinggian tertentu, baterai LFP tidak berpotensi meledak, bocor atau terbakar. Tak seperti baterai berbasis nikel (nickel manganese cobalt/NMC) yang banyak digunakan sejumlah pabrikan mobil listrik lainnya.

Baterai yang digunakan pada Chery Omoda E5 juga diklaim telah lulus dari beberapa uji keamanan baterai.

Pengujian Secara Menyeluruh

Mulai dari extrusion and puncture test (uji ekstrusi hantaman dan tusukan), scraping test (uji gesekan bawah), hingga wading test (uji rendaman air).

Pengujian tersebut dilakukan karena baterai yang digunakan posisinya terletak di bawah dek sasis. Persis di bawah kabin penumpang.

Meskipun posisi baterai terletak di bawah sasis, namun terlindungi oleh pelat cangkang baja yang kuat. Jadi baterai tetap aman dari benturan maupun gesekan ketika melintasi jalan yang kurang mulus maupun melewati speed bump (polisi tidur) yang cukup tinggi.

Tak hanya baterainya saja, mobilnya pun juga diuji melintasi genangan air. Jarak ground clearancenya yang setinggi 190 mm membuat mobil listrik ini mampu melintasi jalan dengan kondisi yang beragam. Termasuk jalan yang tergenang air dengan ketinggian hingga 45 cm.

Dengan demikian, Chery Omoda E5 cukup aman untuk di kawasan yang kerap tergenang banjir seperti di Tangerang Selatan, Jakarta, Bandung dan Semarang.

Nah, jadi tak perlu khawatir soal keamanan saat berkendara.

Review BYD Seal, Rasa Akselerasinya Seperti Mau Take-off

Memadukan aspek kecepatan, tenaga, teknologi canggih, dan kemewahan ke dalam sebuah kendaraan, rasanya bukan perkara mudah. Namun, BYD berusaha untuk merealisasikan langkah tersebut melalui Seal. Ya, inilah mobil sedan bertenaga listrik yang menjadi flagship BYD, untuk segera dipasarkan di Indonesia.

Setelah memperkenalkan sederet produk andalannya, BYD ingin menunjukkan keunggulan akselerasi dari inovasi teknologi yang disematkan pada Seal. Tidak hanya performanya saja, BYD Seal juga menawarkan kenyamanan berkendara dengan sentuhan kemewahan. Tanpa melupakan visi BYD terhadap terkait ramah lingkungan.

Terinspirasi konsep OceanX

Seal menjadi salah satu komitmen BYD untuk menyajikan kendaraan listrik berupa sedan bertenaga tinggi untuk konsumen Indonesia. Kemampuan akselerasinya diklaim mampu menepis anggapan bahwa kendaraan listrik tidak bisa memberikan rasa berkendara yang menyenangkan.

BYD mengusung tema Ocean Aesthetics pada eksterior Seal. Tema tersebut bukan tanpa alasan khusus, sebab rancangan itu terinspirasi dari konsep OceanX milik Ray Dalio. Wolfgang Egger, selaku Head of Design BYD, mendefinisikan sosok Seal sebagai estetika laut. Desain bodi BYD Seal terlihat ramping dan aerodinamis, kedua hal tersebut tentu untuk mendukung performa saat berkendara.

Kabin anti gerah

BYD Seal menawarkan interior yang dirancang dengan memperhatikan aspek elegan, sekaligus sporty. Panoramic glass roof memberi kesan kabin yang lapang. Namun, berkat teknologi UV resistance double glaze yang mampu menangkal sinar UV, suhu panas dapat diredam dan mengisolasi suara dari luar mobil. Jok pengemudi dan penumpang dirancang agar menghasilkan posisi ergonomis.

Fitur in-car entertainment didukung oleh head unit berukuran 15,6 inci yang dapat dirotasi. Sedangkan speaker hi-fi menggunakan produk lansiran Dynaudio. Tak ketinggalan ada Windshield Head-Up Display (W-HUD), teknologi yang memproyeksikan informasi langsung ke kaca depan, terutama saat berkendara.

Rasanya mau take-off 

Walaupun tampilan fisiknya ‘menghanyutkan’ dan memiliki interior yang elegan, ternyata BYD Seal memang memiliki performa yang beringas. Unit kami jajal ialah varian Performance dengan dua motor Listrik, sehingga menghasilkan total output sebesar 390 kW atau setara 523 hp. Bahkan total torsinya ialah 670 Nm.

BYD mengklaim bahwa Seal varian Performance mampu sprint dari diam menuju 100 km/jam, hanya dalam waktu 3,8 detik saja. Saat kami menjajalnya, akselerasi tersebut membutuhkan waktu nyaris 4,5 detik. Apa mungkin karena bobot kami yang kurang ringan, atau mungkin juga karena daya baterainya yang saat itu sudah berada di 58 persen… Satu hal yang pasti, torsi monster yang dihasilkannya, membuat kami seolah mau take-off.

BYD membawa tiga varian Seal untuk pasar Indonesia, yang terbagi dari kemampuan maksimal jarak tempuhnya. Varian Dynamic dengan jarak tempuh 510 km, varian Premium memiliki jangkauan hingga 650 km, dan varian Performance yang punya jangkauan mencapai 580 km. Kira-kira Anda mau pilih yang mana?

Baterai kendaraan EV

Ayo Kenalan Dengan Macam Jenis Baterai Kendaraan Listrik

Seperti diketahui secara luas, kendaraan listrik memiliki sumber tenaga yang dilakukan secara elektrikal. Oleh sebabnya, baterai kendaraan listrik yang dapat diisi ulang menjadi sumber energi listrik kendaraan tersebut.

Energi dari baterai yang dapat disimpan, menggerakkan motor listrik hingga membuatnya dapat berjalan dengan periode yang cukup lama. Terdapat beragam jenis-jenis baterai yang patut dipahami sebelum memiliki kendaraan bebas emisi gas buang ini. 

Lithium-ion (Li-ion)

Baterai Li-ion, jenis yang paling umum digunakan dalam kendaraan listrik, secara luas diterapkan di berbagai perangkat portabel seperti ponsel dan laptop. Ketika digunakan dalam mobil listrik, baterai ini dikenal sebagai traction battery pack, menonjolkan rasio daya terhadap berat yang tinggi dan efisiensi energi yang optimal.

Kinerjanya tetap optimal pada suhu tinggi, dan memiliki rasio energi yang lebih besar per beratnya, yang juga menjadi aspek penting dalam baterai mobil listrik. Dengan berat yang lebih ringan, mobil dapat menempuh jarak lebih jauh dengan satu kali pengisian daya.

Sifatnya self-discharge yang rendah membuatnya menjadi pilihan terbaik untuk mempertahankan kemampuan menyimpan daya maksimal. Untuk pemilik yang peduli pada keberlanjutan, sebagian besar komponen baterai Li-ion dapat didaur ulang.

Nickel-Metal Hybrid (NiMH)

Baterai NiMH umumnya dipakai pada mobil hybrid, meskipun beberapa mobil listrik juga mengadopsi teknologi ini. Baterai hybrid ini tidak mendapat daya dari luar, dan diisi ulang melalui putaran mesin, roda, serta pengereman regeneratif.

Siklus hidup baterai NiMH lebih panjang daripada Li-ion dan SLA, serta lebih aman dan toleran terhadap penggunaan yang tidak tepat. Namun, harganya lebih tinggi, memiliki tingkat self-discharge yang signifikan, dan menghasilkan panas pada suhu tinggi.

Beberapa kekurangan tersebut membuat NiMH kurang ideal untuk mobil listrik yang membutuhkan pengisian daya eksternal, seperti melalui jaringan PLN, sehingga lebih umum digunakan pada mobil hybrid.

Sealed Lead Acid (SLA)

Baterai SLA, atau asam-timbal, adalah baterai isi ulang tertua yang memiliki kapasitas lebih rendah dan bobot lebih berat dibandingkan dengan Li-ion dan NiMH. Meski demikian, harganya relatif terjangkau dan aman. Saat ini, baterai SLA lebih umum digunakan sebagai penyimpanan sekunder dalam kendaraan komersial. Namun, seiring perkembangan zaman, maka ada rencana untuk melakukan pengembangan dalam menghadirkan baterai SLA dalam kapasitas yang lebih besar.

Ultracapacitor

Baterai ultracapacitor menyimpan cairan terpolarisasi antara elektroda dan elektrolit, berbeda dengan baterai konvensional. Semakin luas permukaan cairannya, semakin besar kapasitas penyimpanan energinya.

Seperti baterai SLA, ultracapacitor cocok sebagai perangkat penyimpanan sekunder dalam kendaraan listrik. Hal tersebut membantu meningkatkan kinerja baterai elektrokimia dan memberikan daya ekstra selama akselerasi serta pengereman regeneratif.

Zero Emissions Batteries Research Activity (ZEBRA)

Baterai ZEBRA, varian suhu rendah dari natrium-sulfur (NaS), dikembangkan khusus untuk mobil listrik. Menggunakan NaAlCl4 dengan elektrolit keramik Na+-beta-alumina, baterai ini memiliki sel daya tinggi dan beroperasi pada suhu tinggi.

Kelebihan ZEBRA meliputi kepadatan energi tinggi, sel besar, siklus hidup panjang, toleransi terhadap risiko hubungan pendek, keamanan yang lebih baik daripada NaS, dan biaya produksi yang tergolong rendah.  Namun, ada kekurangan seperti cocok hanya untuk kapasitas besar, rentang ukuran terbatas, produksi terbatas, resistensi internal tinggi, dan suhu operasi yang tinggi.

Solid-state

Baterai solid-state menggantikan elektrolit cair dengan elektrolit padat, seperti gelas, keramik, atau bahan lainnya. Meskipun bukan teknologi baru, penggunaannya dalam mobil listrik memang belum lama. Baterai ini telah digunakan pada perangkat kecil selama bertahun-tahun.