spklu tiang listrik

18 SPKLU Tiang Listrik Sudah Beroperasi di Sumatra Barat

Ada 18 SPKLU tiang listrik sudah beroperasi di Sumatra Barat berkat kerjasama antara Velasto Indonesia dan PLN Enjiniring. Hal ini tentunya memudahkan warga disana yang memiliki kendaraan listrik.

PT Velasto Indonesia (Velasto Indonesia), anak perusahaan PT Astra Otoparts  Tbk (Astra Otoparts), menjadi mitra strategis PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PLN  Enjiniring), anak perusahaan PT PLN (Persero), dalam membangun Stasiun Pengisian  Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) tipe pole mounted charger (menempel di tiang listrik)pertama di Indonesia.

Adapun SPKLU tiang listrik (pole mounted charger) yang sudah beroperasi ada di PLN ULP Belanti, Padang, Sumatra Barat telah  diresmikan pada 17 Agustus 2025 lalu, sekaligus menandai pengoperasian 19 unit lainnya di dua  provinsi, yaitu 18 unit di Sumatra Barat dan 1 unit di Jawa Barat.

Selanjutnya, kolaborasi Velasto Indonesia dan PLN Enjiniring nantinya akan menghadirkan 122  unit SPKLU tipe pole mounted charger, yang terdiri dari 30 unit di Sumatra Barat dan 92 unit di Jawa Barat. Inisiatif ini dapat diperluas dalam skala yang lebih besar guna  membangun jaringan infrastruktur pengisian daya yang merata sekaligus memperkuat  kontribusi strategis kedua perusahaan dalam mendukung percepatan ekosistem kendaraan  listrik.

Presiden Direktur Velasto Indonesia Dian Metias, mengatakan bahwa kehadiran SPKLU tipe  pole mounted charger pertama di Indonesia ini merupakan wujud nyata dari kolaborasi inovasi  dan teknologi dalam mendukung solusi pemerataan infrastruktur di wilayah Indonesia.

“Kami  berkomitmen menyediakan perangkat pengisian daya yang berkualitas guna mendukung  operasional SPKLU yang aman, modern, dan dapat menjangkau masyarakat luas,” jelas Dian.

Spesifikasi SPKLU Tiang Listrik

spklu tiang listrik

SPKLU tiang listrik atau pole mounted charger merupakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum  yang perangkat pengisian daya (charging unit) dan kelengkapannya dipasang langsung pada  tiang listrik yang sudah ada. Jadi, tidak membutuhkan lahan tambahan dan menjadi solusi  efisien dalam mempercepat perluasan infrastruktrur kendaraan listrik di Indonesia.

Seluruh unit SPKLU tipe pole mounted charger memiliki desain yang praktis, modern, dan dirancang dengan standar keamanan dan berkualitas, sekaligus dilengkapi dengan teknologi  AC Charging 7kW. Fasilitas ini juga terintegrasi dengan Internet of Things untuk pengendalian  jarak jauh secara digital melalui sistem PLN.

Pelanggan dapat mengakses layanan tersebut dengan mudah melalui Super App PLN Mobile, mulai dari mencari lokasi SPKLU, memulai  pengisian, hingga memantau proses pengisian daya secara real time.

Velasto Indonesia berkomitmen untuk menjadi mitra strategis dengan menghadirkan teknologi  yang andal, efisien, dan menyediakan solusi yang relevan dengan kebutuhan mobilitas masa  depan, sekaligus memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi masyarakat dan  lingkungan.

jumlah bengkel kendaraan listrik

SPKLU Wilayah Jateng Dipastikan Siap Untuk Layani Pemudik Lebaran 2025

SPKLU wilayah Jateng (Jawa Tengah) dipastikan siap untuk digunakan oleh para pemudik yang menggunakan kendaraan listrik. Sebab, Jateng merupakan titik krusial disetiap musim mudik lebaran.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia didampingi Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo melakukan peninjauan ke SPKLU di Rest Area km 379A Batang, Jawa Tengah beberapa hari lalu.

Dalam kunjungan ini Bahlil menegaskan bahwa fasilitas penunjang EV berupa SPKLU di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang merupakan titik krusial mudik dalam kondisi aman, dengan begitu pemudik yang melakukan mobilisasi dengan EV tidak perlu khawatir.

“Kita melakukan pengecekan persiapan PLN dalam mudik dan hari raya. SPKLU kita untuk di Jawa Tengah (dan DIY) ada 307 unit. Jadi, saya jamin kepada saudara-saudara, masyarakat yang melakukan mudik dengan memakai kendaraan listrik tidak perlu ragu. Pemudik dari Jakarta atau Surabaya yang datang ke Jawa Tengah, per (sekitar) 20 kilometer charger-nya itu sudah ada,” ujar Bahlil beberapa waktu lalu di Batang.

Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyampaikan bahwa PLN telah mengantisipasi kenaikan pengguna EV pada musim mudik kali ini. Untuk itu SPKLU yang berada di area dengan kepadatan tinggi, jumlahnya terus ditambah dan dipantau oleh tim PLN.

Khusus di wilayah Jawa Tengah dan DIY, PLN menambah jumlah SPKLU sebanyak 6 kali lipat dari Idulfitri tahun sebelumnya. Dengan begitu saat ini telah tersedia sebanyak 307 unit SPKLU yang tersebar di 215 lokasi di Jawa Tengah dan DIY.

Pada tiap-tiap lokasi ini, PLN juga menyediakan petugas yang siaga 24 jam membantu para pemudik dengan total 1.720 personel.

“Nah khusus di rest area ini (Batang) kami tadi sudah mengecek, bahwa antreannya sangat terjaga sekali. Kemudian, jumlah mobil listrik yang mudik diperkirakan akan meningkat 5 kali lipat, karena itu jumlah SPKLU di wilayah Jateng – DIY kami tingkatkan lebih dari 6 kali lipat,” katanya.

PLN Siapkan 4.081 Personel

spklu wilayah jateng

SPKLU wilayah Jateng (Jawa Tengah) dipastikan siap untuk digunakan oleh para pemudik yang menggunakan kendaraan listrik.

Kemudian, untuk mengamankan pasokan listrik dan layanan SPKLU di Jateng, PLN menyiagakan total 4.081 personel yang dibekali 97 unit Genset, 158 unit gardu bergerak, 43 unit Uninterruptible Power Supply (UPS), 316 unit mobil, 439 unit Motor, 75 unit kabel bergerak, dan 74 unit Crane.

Secara nasional hingga saat ini, PLN dengan para mitra telah menyediakan total 3.558 unit SPKLU yang tersebar di 2.412 titik strategis seluruh tanah air.

Darmawan menambahkan, sistem kelistrikan Jawa Tengah – DIY dalam kondisi aman. Cukup dalam menghadapi periode Ramadan dan Idulfitri tahun ini. Dengan Daya Mampu mencapai lebih dari 7,95 GW dengan Beban Puncak sebesar 5,02 GW. Dengan demikian masih terdapat reserve margin sebesar 2,93 GW atau sekitar 58 persen.

“PLN memastikan seluruh infrastruktur kelistrikan dalam kondisi aman selama periode Idulfitri 1446 H. Kami telah melakukan pengecekan menyeluruh, mulai dari pasokan energi primer, pembangkit, transmisi, distribusi, hingga personel,” imbuh Darmawan.