Sejak resmi launching di Indonesia pada event GJAW 2024 lalu, mobil listrik Maxus Mifa 7 cukup menarik perhatian.
Minivan 7-seater berukuran sedang yang mulai merambah segmen konsumen menengah atas ini label harganya cukup memikat yakni Rp 788 juta (OTR Jakarta).
Rival yang sama-sama beradu peruntungan di pasar MPV premium lumayan ‘keras’ juga. Mulai dari Toyota Voxy, Nissan Serena e-Power, hingga Honda Step WGN e:HEV yang rencananya akan launching tahun ini.
Saat event GJAW 2024 lalu ada sesi test drive bagi para pengunjung dan calon konsumen. Hanya saja areal test drive di ICE BSD, Tangerang, Banten dan waktu yang disediakan sangat terbatas. Jadi tak bisa tuntas untuk mengulik sisi plus minus yang ada pada mobil ini.
Kini kami berkesempatan untuk melakukan test drive dengan Maxus Mifa 7 dalam event media drive bertajuk “Mifa 7 Remarkable Quest”. Kesempatan untuk mengulas dan menikmati pengalaman berkendara dengan MPV EV ini jauh lebih banyak.
Selama dua hari nampaknya cukup untuk mengulas sisi luar dan dalam serta beragam fitur yang ada pada Mifa 7. Panorama alam Pulau Dewata memang terlihat sangat pas dengan sosoknya yang mewah dan elegan.
Tidak Pasaran
Jika dilihat sepintas, mobil ini tak terkesan berbodi besar. Ternyata dimensi ukurannya cukup bongsor dengan panjang 4.907mm, lebar 1.885mm, dan tinggi 1.756mm.
Dari segi tampilan eksterior, Mifa 7 memiliki gaya desain semi futuristik. Bagian depan tampil dengan gaya desain yang disebut Cosmic Star Helmet.
Lampu depan LED dengan frame dan reflektor model Matrix Winged terintegrasi dengan lampu siang hari atau Daytime Running Light (DRL) berdesain ramping.
Tampilan dari samping pun terlihat klimis dan aerodinamis. Hal tersebut berkat handle pintu tersembunyi yang rata bodi.
Kesan unik pun terlihat pada desain pelek Energy Storing Edge Wheels berukuran 18 inci.
Kabin Dewasa
Soal area kabin, minivan ini mampu memuat 7-penumpang dengan konfigurasi tempat duduk 2-2-3. Baris kedua dilengkapi captain seat yang senyaman jok depan. Karena ini untuk mobil keluarga, kabin belakang bisa memuat tiga penumpang dewasa. Tapi di sejumlah negara kabin baris belakang idealnya untuk penumpang kanak-kanak.
Desain jok dan posisi duduk terutama ergonomi punggung dan kaki terasa pas. Ruang kaki pada baris kedua dan belakang pun cukup leluasa dan tak terasa sempit. Terlebih jok baris kedua bisa digeser maju mundur dan sandaran bahunya bisa direbahkan. Benar-benar captain seat yang sangat nyaman. Hal ini kami rasakan saat menjadi penumpang.
Pintu gesernya jadi nilai plus karena punya bukaan yang lebar yang memudahkan akses masuk-keluar kabin. Di dekat pilar pintu juga terdapat handle tambahan. Bagi penumpang bertubuh mungil maupun lansia jadi lebih mudah untuk bergeser keluar maupun naik ke dalam kabin.
Kaca kabinnya yang lebar menghasilkan visibilitas yang sangat baik. Tak hanya bagi pengemudi, tapi juga bagi penumpang. Kaca samping yang lebar juga memberi kesan lapang pada kabin.
Demi Penumpang
Pada dashboard terpampang layar head unit sistem infotaintment berukuran 12,3 inci. Selain dapat dioperasikan dengan sentuhan jemari, fitur berkendara juga dapat diaktifkan via perintah suara.
Sebagai penunjang aktifitas berponsel, tersedia koneksi nirkabel ke smartphone untuk Apple CarPlay dan Android Auto. Untuk pengisian daya baterai handphone tersedia Wireless Charger pad di depan.
Ruang bagasi di belakang pun cukup lega. Jika masih kurang, jok belakang bisa dilipat untuk menambah daya muat barang bawaan. Memang pas untuk jadi mobil harian keluarga.
Fitur pemanja telinga pada Mifa 7 yakni sistem audio lansiran JBL dengan 8 speaker. Suara dentuman audio terdengar hingga kabin belakang.
Untuk memberi hawa sejuk dalam kabin hingga ke penumpang belakang, terdapat sistem iklim kabin (AC) dua zona. Perjalanan dijamin tetap nyaman meskipun di siang hari yang panas terik.
Fitur Safety Standar
Perihal fitur penunjang keselamatan berkendara termasuk sistem ADAS, Mifa 7 terbilang cukup lengkap. Mulai dari airbag depan dan samping, Forward Collision Warning, Autonomous Emergency Braking, Lane Departure Warning, Lane Keeping Assist, Emergency Lane Keeping, Adaptive Cruise Control, Integrated Cruise Assist, Rear Collision Warning, Intelligent High beam Control dan masih banyak lagi.
Tak perlu heran, Maxus Mifa 7 berhasil meraih poin cukup sempurna dengan predikat 5 bintang dalam uji keselamatan berkendara dan uji benturan berstandar C-NCAP, Euro NCAP, dan A-NCAP. Soal keselamatan berkendara tak perlu khawatir.
Fitur safety yang terbilang unik pada Mifa 7 adalah ban anti bocor lansiran Continental yang digunakan. Sama seperti pada Maxus Mifa 9.
Bagian dalam ban dilapisi bahan sealant (penambal) yang disebut ContiSeal. Lapisan cairan lengket dan kental inilah yang akan menutup kebocoran ban. Bahkan dengan diameter lubang hingga 5 mm atau sekira seukuran baut.
Meskipun ban mobil bocor akibat terkena ranjau paku, pengendara untuk sementara waktu tetap bisa meneruskan perjalanan.
Pemeriksaan dan memperbaiki kebocoran serta mengganti ban serep bisa dilakukan setelah kondisi dirasa aman atau setelah tiba di tempat tujuan.
Kemampuan Bawaan
Bicara performa, Mifa 7 dibekali motor elektrik penggerak dengan output tenaga 240 hp dan torsi puncak 350 Nm.
Pasokan daya listrik bersumber dari baterai berkapasitas daya 90 kWh. Jarak jelajah maksimumnya kombinasi perkotaan dan jalan tol bisa mencapai hingga 480 km.
Pengisian daya baterai menggunakan fast charger arus DC berdaya maksimum 130 kWh. Dari 30-80 persen hanya butuh waktu 30 menit. Dengan charger arus AC (slow charging) berdaya maksimum 11 kW.
Posisi mengemudi pun nyaman dengan setir yang bisa diatur naik-turun (tilt) dan maju-mundur (telescopic). Visibilitas arah depan pun leluasa berkat bagian hidung yang pendek dan relatif rendah. Visibilitas ke arah belakang juga cukup leluasa, baik via kaca spion maupun kaca belakang. Kamera pemandu membantu meningkatkan visibilitas berkendara dan meminimalkan risiko blind spot.
Posisi tuas transmisi ada di sisi kanan setir. Cukup praktis, karena tangan tak perlu beranjak jauh dari setir. Hanya saja akan sedikit bikin kikuk bagi yang belum terbiasa.
Tersedia tiga mode berkendara yang dapat dipilih sesuai kebutuhan: Normal, Eco, dan Sport. Masing-masing mode berkendara memiliki respon performa yang berbeda.
Pada mode Normal, respon tenaga terbilang halus saat kami coba menginjak pedal gas agak dalam. Tak terlalu menyentak tapi juga tidak terasa lamban.
Mode Eco yang ritme kurva performanya mengalun perlahan lebih cocok saat berada di kemacetan lalu lintas yang stop and go.
Performa
Respon performa mulai terasa bergairah saat kami mencoba mode Sport. Jangan terlalu berharap muluk mobil ini bisa ngebut sangat kencang. Ini adalah minivan keluarga dengan bodi berukuran agak besar.
Yang penting mobil ini tak terasa lemot saat injak pedal gas dalam-dalam. Bahkan saat kabin terisi penuh. Namun tak perlu khawatir, Mifa 7 bisa dibejek hingga 180 km/jam. Tapi sebaiknya tetap berkendara dengan batas kecepatan yang aman.
Handling kemudi Mifa 7 pun sangat jinak. Kami sangat menikmatinya ketika melintasi jalan berkelok dari Sukawati menuju Ubud. Meskipun bodi cukup panjang dan relatif jangkung , tapi saat diajak bermanuver pada kecepatan 60-80 km/jam, bodi tidak terasa limbung. Bahkan ban mobil terasa mencengkeram di aspal, terutama saat melewati tikungan agak melebar. Hampir tak terasa gejala body roll.
Setting suspensi terasa pas, tak terlalu keras tapi juga tak terlalu empuk. Saat lewat jalan bergelombang dan speed bump, penumpang paling belakang tetap bisa duduk nyaman karena bantingan suspensi terasa cukup empuk.
Kesimpulan
Overall, ini MPV yang menyenangkan untuk penggunaan harian. Mampu menyuguhkan kenyamanan dan performa yang cukup. Kami rasa Maxus Mifa 7 punya potensi yang cerah di Indonesia. Sekarang tinggal bagaimana APM-nya mensosialisasikan hal tersebut ke pasar.