Gaya modifikasi Bosozoku

Modifikasi Bosozoku, Dulu Kriminal Sekarang Diakui Dunia

Dunia otomotif memiliki berbagai macam gaya kalau membahas modifikasi. DONK di Amerika Serikat, Yank Tank di Kuba, Ragare di Swedia, modifikasi Donk di Amerika (mobil sedan dipakaikan pelek ekstra besar). Bahkan di Indonesia juga ada berbagai macam aliran. Contohnya Feroza Nenggeng di Bali, dan sebagainya. Tapi, salah satu yang menarik dan jarang dibahas adalah Bosozoku Style.

Bosozoku Style, kalau mengutip dari Wikipedia, artinya liar atau terlalu bebas, adalah aliran modifikasi mobil dan motor nyeleneh di Jepang. Saking anehnya, agak sulit untuk dipahami dan diterima. Tapi itu juga yang membuatnya unik sejadi-jadinya. Dan ini bukan sekedar modifikasi, tapi sudah mengarah ke budaya modifikasi bagi sebagian orang.

Di tarik ke belakang, tepatnya era 1950-an aliran Bosozoku dipelopori oleh para veteran pilot perang dunia kedua. Saat kembali dari medan perang, beberapa mengalami kesulitan menyesuaikan diri lagi dengan kehidupan sosial. Akhirnya, untuk melampiaskan, mereka memodifikasi mobil dan motor.

Yang menarik, gaya modifikasi, kelakuan di jalanan hingga cara berpakaian grup ini justru terinspirasi dari budaya Greaser yang berkembang di Amerika saat itu.

Kebablasan

Geng Bosozoku di Jepang

Kelakuan mereka untuk melepas adrenalin sering jadi kebablasan jadi bikin onar. Berkendara berkelompok, tidak jarang malah mengajak ribut pengendara lain. Era 1970-an mungkin bisa dibilang yang paling parah. Bahkan istilah geng Bosozoku yang menempel, bukan muncul dari anggotanya, tapi dari masyarakat dan polisi. Tidak jarang mereka bentrok dengan aparat hukum dan jadi punya citra jelek di mata umum.

Era 80-an adalah puncak kejayaan mereka dengan anggota tidak kurang dari 40.000 orang. Tersebar di seantero Jepang. Masuk era 90-an, krisi ekonomi Asia membuat segalanya melambat. Anggota Bosozoku juga menurun.

Tahun 2004, pemerintah Jepang memperketat aturan konvoi. Memungkinkan polisi untuk menangkap mereka yang melanggar, tanpa ampun. Sejak itu, jumlah mereka yang mengaku Bosozoku mulai menurun.

Namun kebiasaan dan pola modifikasi motor dan mobil mereka tetap bertahan hingga sekarang.

Gaya Modifikasi Bosozoku

Tidak sulit mengenali modifikasi Bosozoku. Gaya yang ‘menabrakan’ elemen-elemen modifikasi menjadikannya unik. Menurut berbagai sumber, untuk modifikasi mobil, Bosozoku sebetulnya mengkombinasikan gaya dari aliran VIP, Shakotan , Yanky dan Kyusha. Ini akan kami bahas secara detil nanti. 

Mobilnya tidak terpatok pada satu merek tertentu. Yang pasti perubahannya sebetulnya sederhana. Mobil diceperkan, pasang spoiler yang ukurannya masif dan tidak masuk akal di depan. Mirip dengan serokan.

Lalu di belakang, selain spoiler yang juga antik, bentuk knalpot tidak kalah nyeleneh. Setelah keluar melewati bemper, knalpot ditekuk tegak lurus ke atas. Kadang lebih tinggi dari mobilnya. Unik memang. Dan beberapa tidak ketinggalan memodifikasi mesin.

Yang motor tidak kalah antik. Apapun motornya (biasanya motor ‘laki”) diberikan shock depan yang panjang macam trail. Lalu dipasangkan fairing dengan warna mencolok. Tidak lupa setang yang unik. Kemudian, ditempeli berbagai macam aksesoris mulai dari sandaran jok tinggi, terompet, kadang ada yang pakai knalpot mencelat ke atas.

Keunikan inilah yang membuat aliran ini mendunia. Kini, Bosozoku banyak digemari, bukan hanya di Jepang. Orang Amerika juga mulai ketularan aliran ini. Bahkan di Indonesia juga mulai ada beberapa. Meskipun modifikasinya ekstrim dan kadang membuat mobil atau motor jadi tidak berguna, tapi tetap saja. Ini keunikan yang sepertinya bisa dilestarikan.