Pretasi Baru Mercedes-Benz, Produksi G-Class 600 Ribu Unit

Mercedes-Benz menandai pencapaian penting dalam perjalanan salah satu model yang paling legendaris, yakni G-Class. Unit ke-600 ribu resmi diproduksi di Graz, Austria, menjadi sebuah tonggak sejarah yang dirayakan secara spesial. Momen istimewa ini dimeriahkan dengan hadirnya G 580 with EQ Technology, dalam balutan warna eksklusif Obsidian Black Metallic.

Sebagai model listrik penuh pertama dalam lini G-Class, G 580 with EQ Technology mencerminkan komitmen Mercedes-Benz untuk menghadirkan kendaraan bebas emisi tanpa mengorbankan kapabilitas. Model ini tetap mempertahankan deretan fitur utama G-Class, termasuk kemampuan off-road legendarisnya.

Simbol Inovasi

G 580 with EQ Technology sendiri telah diperkenalkan secara global beberapa waktu silam. Lalau tersedia di pasar Indonesia sejak Februari 2025, dengan warna MANUFAKTUR South Seas Blue Magno. Pencapaian produksi ke-600 ribu menjadi penegas daya tarik G-Class yang terus bertahan dan berevolusi. Dari kendaraan off-road murni menjadi simbol inovasi, kemewahan, dan ketangguhan khas Mercedes-Benz.

Identitas G-Class juga diperkuat melalui berbagai model edisi terbatas yang memberikan sentuhan khas pada setiap generasi. Di tahun 2024, Mercedes-Benz menghadirkan seri eksklusif yang memikat para penggemar: G-Class Edition STRONGER THAN THE 1980s. Model ini menjawab antusiasme yang sempat muncul, sejak peluncuran edisi spesial untuk unit produksi ke-500 ribu pada dua tahun 2022.

Ikon Kendaraan Off-Road

Edisi tersebut merayakan G-Class generasi pertama, seri W460, yang berhasil merebut hati banyak orang di era 1980an, berkat kombinasi unik antara kemampuan on-road dan off-road. Model ini menjadi pondasi dari perjalanan sukses G-Class hingga dikenal luas sebagai ikon kendaraan off-road, dan semangat tersebut terus dilanjutkan melalui berbagai edisi spesial di masa yang akan datang.

Karakter kuat G-Class juga semakin ditegaskan melalui program MANUFAKTUR, yang memungkinkan pelanggan menyesuaikan kendaraan mereka sesuai preferensi pribadi. Sejak diperkenalkan untuk G-Class pada 2019, program ini menjadi bagian penting dari pengalaman kepemilikan model ini. Pelanggan dapat memilih dari beragam opsi personalisasi. Mulai dari warna eksterior, material interior, hingga detail trim yang mencerminkan gaya dan karakter individual.

Ekspresi Personal

Saat ini, lebih dari 90 persen unit G-Class dipesan, setidaknya menggunakan satu opsi MANUFAKTUR, dengan rata-rata tiga opsi per kendaraan. Selain itu, tersedia lebih dari 20 ribu pilihan warna cat, termasuk warna-warna legendaris, yang terinspirasi dari model ikonik masa lalu. Yang memberikan keleluasaan bagi pelanggan untuk menjadikan G-Class sebagai kendaraan yang benar-benar spesial.

Lebih dari sekadar kendaraan off-road, G-Class telah berevolusi menjadi simbol gaya hidup dan ekspresi personal bagi para pemiliknya. Perjalanan ini dimulai pada 1979, saat G-Class pertama kali diperkenalkan dengan empat pilihan mesin, serta varian bodi convertible dan station wagon. Sejak awal, kendaraan ini dirancang untuk menaklukkan medan berat tanpa mengorbankan kenyamanan dan keselamatan di jalan raya. Sebuah filosofi yang terus dipertahankan hingga hari ini, melalui penggunaan sistem penggerak empat roda, tiga differential lock, dan chassis ladder frame.

Selama lebih dari 40 tahun, G-Class telah mengalami evolusi besar mengikuti dinamika kebutuhan pasar global. Desain khasnya juga tetap dipertahankan, mulai dari lampu depan bundar, ban cadangan di pintu belakang, hingga siluet bodi yang tegas. Elemen-elemen ini membuat G-Class mudah dikenali sebagai penerus langsung dari generasi pertamanya.

Meneroka Swarnadwipa: Long Touring MJI Jelajah Sumatra

Mercedes Jip Indonesia (MJI) kalau sudah berencana untuk jalan-jalan, selalu saja menempuh jarak yang tidak dekat. Seperti long touring tahunan yang baru saja diselesaikan, dengan menyusuri jalanan Sumatra. Tidak kurang dari 30 unit Mercedes-Benz G-Class dari berbagai tipe, menempuh rute Medan hingga Pekanbaru, dengan total jarak tempuh sejauh 959 km.

Kali ini tema yang diusung ialah Meneroka Swarnadwipa atau Jelajah Sumatera. Selain membuktikan ketangguhan kendaraan yang punya julukan Geländewagen tersebut, peserta touring MJI juga menggelar kegiatan bakti sosial di beberapa daerah. Sebut saja di Samosir, Bukittinggi, dan Pekanbaru. Sebelum memulai touring, puluhan kendaraan peserta dikirim dari Pelabuhan Patimban Subang, Jawa Barat, pada 13 Juni 2025, menuju Pelabuhan Belawan Medan, Sumatra Utara.

Diawali Rute Sejauh 173 km

Rangkaian acara dimulai pada 21 Juni 2025, dengan berkeliling kota Medan dan menikmati kuliner khas kota Melayu Deli tersebut. Keesokan harinya, long touring dimulai, seluruh peserta langsung menempuh perjalanan sejauh 173 km, dari Medan menuju Tebing Tinggi, dilanjutkan ke Parapat. Perjalanan MJI dilanjutkan menuju Samosir dan melakukan kegiatan bakti sosial. Dengan menyerahkan 1.000 bibit tanaman kopi arabica, di Desa Maduma, Kabupaten Samosir.

Selain bakti sosial di Samosir, terdapat berbagai aktivitas yang seru. Mulai dari Fun Offroad, wisata ke Sibeabea, hingga mengunjungi Kampung Ulos di Hutaraja. Dari Samosir, perjalanan berlanjut ke Panyabungan, Mandailing Natal, dan melesat ke kota Bukittinggi, Sumatra Barat. Selama dua hari berada di Bukittinggi, MJI kembali menggelar bakti sosial dan mengunjungi sejumlah tempat wisata di Sumatra Barat. Seperti Rumah Gadang, Ngarai Sianok, Puncak Taruko, hingga Puncak Kabun.

Jumpa Jet Tempur di Pekanbaru

Perjalanan Meneroka Swarnadwipa berlanjut ke wilayah Riau, yakni menuju kota Pekanbaru, yang menjadi titik akhir dari rangkaian long touring kali ini. Sebelum melakukan perjalanan kembali ke Jakarta, seluruh peserta berkunjung ke Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru. Tak hanya melakukan bakti sosial, namun juga berjumpa dengan pesawat tempur F-16 Fighting Falcon dan Hawk 200.

“Jika sebelumnya long touring digelar di Pulau Jawa dan Bali, termasuk Sumbawa serta Sulawesi, akhirnya kita bisa menyusuri jalanan Sumatra. Ada kisah berbeda dalam setiap touring, dan selalu berakhir bahagia,” kata Cokorda Putra Adnyana, Presiden MJI.

“Sebuah perjalanan yang menyenangkan dan seru. Apalagi rute yang dilewati, begitu menantang. Semoga tahun depan MJI bisa mengadakan long touring ke daerah yang baru lagi,” tutup Amir Ucok, Ketua Harian Touring MJI.