Mercedes-Benz Perluas Layanan Express Service

PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia kembali memperluas layanan Express Service, untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan setia Mercedes-Benz. Dengan dukungan penuh dari diler resmi Mercedes-Benz, PT Cakrawala Automotif Rabhasa Bintaro (CAR Bintaro), layanan Express Service mulai resmi beroperasi pada bulan Agustus 2024. Sehingga CAR Bintaro tak hanya siap menyambut pelanggan di Bintaro, namun juga bagi pelanggan yang berdomisili di Tangerang Selatan, dan sekitarnya.

Express Service dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang memiliki keterbatasan waktu, namun tetap ingin melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan Mercedes-Benz mereka. Tentu dengan layanan yang nyaman, serta dalam jangka waktu singkat.

“Express Service sebagai wujud komitmen Mercedes-Benz untuk terus memberikan Best Customer Experience. Dengan adanya layanan tersebut, tim diler kami mampu memberikan perawatan kendaraan kepada pelanggan kami dalam waktu maksimum satu jam. Tentu tergantung pada kebutuhan kendaraan,” jelas Balian Prentolaharso, Head of After-Sales, PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia.

Layanan ini sebelumnya telah tersedia di sembilan diler resmi Mercedes-Benz di Indonesia sejak tahun 2018. Saat ini, CAR Bintaro menjadi diler resmi Mercedes-Benz ke-10 yang menyediakan layanan Express Service.

“Express Service menawarkan solusi perawatan kendaraan paling efisien, untuk pelanggan yang memerlukan perawatan berkala tanpa harus menunggu lama. Cukup membutuhkan waktu selama satu jam. CAR Bintaro memberikan pelayanan dengan kualitas tinggi sesuai dengan standar Mercedes-Benz,” imbuh Andi Salim, General Manager PT Cakrawala Automotif Rabhasa.

Cakupan layanan perawatan ekspres ini juga beragam. Mulai dari pemeriksaan mesin, penggantian oli mesin, filter oli, dan filter a/c, pemeriksaan komponen rem, serta pemeriksaan dan koreksi tingkat cairan. “Keunggulan dari Express Service terletak pada keahlian para teknisi yang berpengalaman dan telah tersertifikasi. Sehingga seluruh layanan dikerjakan cepat dan teliti, agar performa kendaraan Mercedes-Benz tetap prima,” tutup Andi.

Mercedes-Benz EV Dikirim ke IKN, Ikut Dirgahayu RI ke-79

PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia dengan bangga mengumumkan penyerahan 16 unit kendaraan listrik (EV) Mercedes-Benz kepada kantor Sekretariat Presiden untuk mendukung perayaan Dirgahayu ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

Kontribusi signifikan untuk acara bersejarah ini menandakan komitmen Mercedes-Benz terhadap mobilitas berkelanjutan dan mendukung tujuan pemerintah Indonesia, untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Tanah Air.

Ada tiga model yang akan digunakan pada perayaan Hari Kemerdekaan mendatang, yaitu EQE Saloon, EQE SUV, dan EQS Saloon. Kendaraan tersebut mewakili kualitas terbaik Mercedes-Benz EV dalam hal kemewahan, inovasi mesin, dan teknologi ramah lingkungan.

Pemakaian kendaraan ini pada acara yang bersejarah di IKN memperkuat dedikasi Mercedes-Benz terhadap strategi elektrifikasi yang dijalankan secara global. “Kami merasa terhormat mendukung visi pemerintah untuk Indonesia yang lebih berkelanjutan,” kata Khoo Shao Tze, Presiden Direktur Inchcape Automotive Indonesia.

“Partisipasi Mercedes-Benz dalam acara ini lebih dari sekedar perayaan. Aktivitas ini juga mencerminkan komitmen kami untuk secara signifikan mendorong transformasi kendaraan listrik di Indonesia. Kami sangat senang melihat Mercedes-Benz EV memainkan peran kunci dalam membentuk masa depan mobilitas di IKN,” imbuhnya.

Penyerahan Mercedes-Benz EV untuk perayaan Dirgahayu ke-79 Republik Indonesia di IKN ini, merupakan langkah lanjutan dari berbagai aktivitas Mercedes-Benz. Langkah ini juga upaya dalam mendorong percepatan transisi menuju penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.

#3 di GIIAS 2024

#3 Muncul, Menandai Kembalinya smart ke Indonesia

Pasar mobil listrik memang semakin ramai. Buktinya ialah kembalinya smart ke Indonesia Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, smart kembali ke Indonesia dengan smart #3.

Kembalinya smart ke Indonesia dilandasi oleh komitmen baru yang memahami permintaan meningkat terhadap solusi transportasi yang inovatif dan ramah lingkungan.

Pada GIIAS 2024, smart siap melakukan penetrasi ke Asia Tenggara. Melalui kemitraan dengan Inchcape, smart bertujuan untuk menciptakan warna baru di segmen Battery Electric Vehicle (BEV) premium.

“Kami bertujuan untuk mewujudkan potensi besar pasar BEV di Indonesia, dan membantu mempercepat transisi negara menuju solusi berkelanjutan,” kata Mandy Zhang, Global CMO smart Automobile

smart #3 membawa semangat visioner yang sangat cocok dengan gaya hidup urban. BEV ini memiliki kombinasi antara karakter sporty, performa yang sesuai preferensi banyak kalangan, dan tampilan yang stylish.

Desain premium smart #3 menampilkan desain menarik yang menggabungkan fungsionalitas dan gaya, sangat cocok untuk lingkungan perkotaan. smart #3 juga menghadirkan jangkauan dan performa  yang oke punya.

smart #3 membawa semangat avant-garde yang sangat cocok dengan gaya hidup urban pecinta otomotif Indonesia. Kombinasi antara nuansa sporty, performa yang sesuai dengan kepribadian, maka semestinya smart #3 dapat menarik perhatian para penggemar BEV.

Sejak lahirnya brand ini pada tahun 1990an, smart selalu menerapkan visi untuk mengeksplorasi solusi mobilitas perkotaan.

Signify Siap Sinari Sirkuit F1 Singapore Dan Las Vegas

Signify menyatakan telah berkolaborasi dengan Mercedes-AMG Petronas F1 Team. Kolaborasi ini didasari visi dan semangat yang sama, terhadap inovasi teknologi dan aspek keberlanjutan.

Signify N.V., sebelumnya dikenal sebagai Philips Lighting N.V., adalah perusahaan pencahayaan multinasional Belanda, yang dibentuk pada tahun 2016 sebagai hasil spin-off dari divisi pencahayaan Philips.

“Kami bangga dapat berkolaborasi dengan Mercedes-AMG Petronas F1. Kami mengusung spirit yang sama di bidang inovasi agar mendorong kemajuan di industri kami, bahkan lintas sektoral,” kata Eric Rondolat, CEO Signify.

“Bermitra dengan Signify menjadi langkah menarik dalam membantu kemajuan kami. Teknologi pencahayaan yang mereka miliki, telah mendukung sejumlah ajang balapan di malam hari,” tambah Toto Wolff, Team Principal dan CEO, Mercedes-AMG Petronas F1 Team.

Signify baru-baru ini mengumumkan rencana Climate Transition Plan 2040, yang menetapkan visinya untuk mencapai net zero pada 2040. Pengembangan ini akan dilakukan bersama Mercedes-AMG Petronas F1 Team.

Inovasi pencahayaan Signify akan menyinari sirkuit di Singapura dan Las Vegas, untuk gelaran balapan di malam hari. Selain itu, balapan di malam hari juga dapat memacu adrenalin, serta menyuguhkan sensasi tersendiri bagi para penontonnya.

Bagi penonton yang tidak berada di sirkuit, produsen ini menghadirkan surround lighting yang tajam. Guna menciptakan pengalaman seolah para penggemar di rumah merasa berada langsung di tengah-tengah arena.

Turnamen Biliar Jadi Pemersatu Anggota Klub Mercedes-Benz

Untuk kedua kalinya, Mercedes-Benz Club Tangerang Raya (MBCTR) menggelar Billiard Tournament (turnamen biliar), yang memperebutkan piala Presiden Mercedes-Benz Club Indonesia (MB Club INA).

Turnamen tersebut yang diselenggarakan di Labewa Cue Sports, Tangerang. Selain itu, kompetisi bola sodok pun diikuti oleh lebih dari 80 peserta, yang hadir dari 10 klub Mercedes-Benz. Ganjarannya pun cukup menggoda, yakni memperebutkan total hadiah Rp 22 juta.

MBCTR Billiard Tournament ini merupakan ajang berolahraga dan kulineran. Sekaligus memupuk silaturahim antar klub Mercedes-Benz, yang berada dibawah naungan MB Club INA.

“Acara ini rencananya akan diselenggarakan setiap tahun di setiap regional. Dan pemenang di setiap regional akan bertanding di MBCTR Tournament Billiard, untuk memperebutkan piala Presiden MB Club INA,” kata Taufik Gaos, selaku Presiden MBCTR.

Aktivitas ini disambut baik oleh I Made Yoga Mahardhika, Presiden MB Club INA. Dirinya mengungkapkan bahwa dengan MBCTR Billiard Tournament ini, diharapkan bisa menumbuhkan kesadaran kita para pecinta otomotif akan pentingnya berolahraga.

“Semoga event turnamen ini menjadi ajang untuk membangun kedekatan pertemanan dan persaudaraan, kekompakan, sportivitas antar klub Mercedes-Benz, sesuai dengan slogan MB Club INA, yaitu Bersatu untuk Indonesia,” ungkap Yoga.

Apalagi saat ini MB Club INA sedang mempersiapka agenda besar, yakni Jambore Nasional Mercedes-Benz Club Indonesia yang ke-19. Acara tersebut rencananya akan diadakan pada tanggal 27-28 September 2024 di Peninsula Island The Nusa Dua, Bali.

Mercedes-Benz ‘Pagoda’ Buatan Everrati, Anti Bau Asap Knalpot

Mercedes-Benz SL ‘Pagoda’ dianggap menjadi salah satu mobil roadster yang elegan dan tak lekang oleh waktu. Mobil tersebut telah menjadi ‘kesayangan’ banyak selebriti sejak tahun 1960an. Mulai dari John Lennon, Tina Turner, Audrey Hepburn, hingga pembalap F1 David Coulthard. Jadi wajar saja jika Mercedes-Benz Pagoda dianggap penting dalam perjalanan dunia otomotif global.

Restorasi padat karya 

Berbekal ketenarannya tersebut, kini Everrati memoles kembali predikat dengan kode bodi W113 itu. Tidak hanya direstorasi secara menyeluruh dan ‘padat karya’, tapi juga dikonversi menjadi kendaraan listrik. Komponen yang digunakan pun dirancang, dikembangkan, dan dibuat langsung oleh Everrati. Hasilnya, SL ‘Pagoda’ ini tak hanya berpenampilan anggun, tapi juga bebas emisi gas buang.

Seperti produk Everrati lainnya, teknologi EV yang diterapkan juga dikembangkan dengan menggunakan bantuan CAD, guna memudahkan proses instalasi. Hal tersebut juga memungkinkan Everrati tetap mempertahankan tingkat orisinalitas struktur kendaraan. Seluruh komponen EV yang disematkan juga disesuaikan dengan bobot asli kendaraan.

Kekuatan struktural dipertahankan

Everrati tidak ingin ada kompromi dengan kedinamisan berkendara, performa kendaraan, hingga tingkat keselamatan pengendara. Oleh sebabnya, kekuatan struktural tetap dipertahankan, agar konversi tidak menyulitkan. Selain itu, jika ingin dikembalikan menjadi menggunakan mesin asli, prosesnya pun tidak merepotkan.  

Ada dua varian Mercedes-Benz SL ‘Pagoda’ yang dibuat oleh Everrati. Untuk varian standar, baterai yang digunakan berkapasitas 54.4 kWh, memungkinkan jarak tempuhnya mencapai 240 km. Akselerasi 0-100 km/h di bawah 8 detik. Sedangkan varian ‘Touring’ menggunakan baterai 68 kWh, dan jarak tempuhnya lebih dari 300 km. Untuk akselerasi 0-100 km/jam tidak sampai 7 detik.

Bisa ‘one-pedal’

Motor listriknya mampu memberikan output sebesar 300 hp, gardan belakang sudah dilengkapi komponen LSD, dan sistem pengereman regeneratifnya memungkinkan berkendara ‘one-pedal’. Untuk mengisi daya listriknya, tersedia sistem fast charging AC maupun DC.

“Mercedes-Benz SL ‘Pagoda’ listrik Everrati memperlihatkan bahwa mobil klasik legendaris dapat menyesuaikan dengan kebutuhan masa kini. Kami berhasil membuat sebuah mobil grand tourer dengan komponen EV, tanpa harus menghilangkan karakter asli dan desain abadi dari Mercedes-Benz,” bangga Justin Lunny, CEO dan Co-Founder Everrati.

Persiapan Matang MB Club Ina Jelang Jambore Nasional ke-19

Dapat dikatakan bahwa geliat industri otomotif tidak terlepas dari aktivitas dari para pengguna dan komunitas suatu brand. Hal ini ditunjukkan oleh Mercedes-Benz Club Indonesia (MB Club Ina), dalam melakukan persiapan Jambore Nasional Mercedes-Benz Club Indonesia yang ke-19.

Acara ini rencananya akan diadakan pada tanggal 27-28 September 2024 di Peninsula Island The Nusa Dua, Bali. Tempat ini merupakan kawasan pariwisata yang dikelola oleh InJourney Tourism Development Corporation (ITDC). Jambore Nasional tidak hanya sebuah pertemuan saja, tetapi juga mengusung misi besar di balik setiap rangkaian kegiatan yang digelar.

Tema yang diusung kali ini ialah Harmony in Motion: Celebrating Mercedes-Benz Passion and Milestones. Bahkan sekaligus untuk memperingati dua dekade berdirinya Mercedes-Benz Club Indonesia.

Diperkirakan bakal dihadiri 116 klub Mercedes-Benz dari seluruh Indonesia, dan lebih dari 10 klub dari beberapa negara lainnya. Diperkirakan bakal ada 10 ribu anggota klub dan 10 ribu pengunjung dari masyarakat umum, yang ambil bagian dalam acara ini.

The Nusa Dua, Bali dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan, karena menjadi daya tarik wisata di Indonesia bagi turis domestik dan mancanegara. Keindahan Bali dianggap tepat untuk tetap dijadikan destinasi wisata. 

“Dalam acara ini, kami berkomitmen untuk menghadirkan perpaduan antara keindahan alam budaya Bali dan karakter produk Mercedes-Benz,” jelas I Made Yoga Mahardhika, Presiden Mercedes-Benz Club Indonesia, kemarin (02/06/2024).

“Jambore Nasional Mercedes-Benz Club Indonesia ialah ajang penting dalam mempromosikan kecintaan terhadap otomotif, tetapi juga mempererat tali persaudaraan,” sambut Bambang Soesatyo, Ketua Umum PP IMI.

“Diharapkan melalui acara ini, para penggemar Mercedes-Benz dapat lebih dekat dengan brand kami, dan menikmati pengalaman unik bersama komunitas,” ujar Kariyanto Hardjosoemarto, Sales and Marketing Director PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia.

“Kami berkomitmen untuk memastikan setiap peserta mendapat pengalaman tak terlupakan. Termasuk pemecahan Rekor MURI konvoi Mercedes-Benz terbanyak di tol Bali Mandara,” tutup I Wayan Yuddi Setia Nugraha, President Mercedes-Benz Club Bali dan Ketua Panitia Jamnas.

Ini Nama Resmi Mercedes-Benz G-Class EV, Ternyata Bukan EQG

Versi produksi dari G-Class EV akhirnya resmi diperkenalkan. Hanya saja nama yang digunakan oleh Mercedes-Benz bukan EQG seperti konsep awalnya, tapi “G580 with EQ Technology”.

Mercedes-Benz G-Class EV

Namanya mungkin terlalu panjang untuk dilafalkan. Jadi, kita sebut saja G580 EQ.

Tampilan G-Class Tetap Dipertahankan

Saat melihat wujudnya,  G-Class versi EV ini terlihat identik dengan versi facelift terbaru yang masih harus mampir ke SPBU.

Ya, tak perlu heran karena kedua versi Gelandewagen ini menggunakan konstruksi sasis body-on frame yang sama.

G-Class EV galak di segala medan.

Perbedaan akan terlihat saat mencermati area depan. Kap mesin dibuat lebih aerodinamis untuk memaksimalkan aliran udara. Pada pintu belakang tak lagi bertengger “konde” cover ban serep, tapi kotak berisi perangkat kabel charger berikut soketnya.

Sebagai penanda bahwa ini adalah G-Klasse EV, pada bodi tersemat aksen garnish bernuansa biru. Bahkan kaliper remnya pun berwarna biru. 

Performa Beringas

Empat motor elektrik penggerak bertenaga 108 kW (145 hp). Total tenaga dari keempat motor penggerak setara 579 hp. Torsi maksimumnya 1.164 Nm!

Untuk mencapai kecepatan 100 km/jam di aspal jalan raya cukup dengan 4,7 detik. Trek off-road? Kemampuan melibas berbagai kondisi jalan adalah kodrat G-Class sejak pertama kali lahir di tahun 1979. Demikian pula dengan G580 EQ.

Masing-masing motor elektrik penggerak dilengkapi dengan gearbox 2-speed yakni Hi ratio dan low ratio gear. Gearbox pada setiap motor elektrik akan beradaptasi terhadap beban traksi pada roda dan bekerja secara otomatis saat melintasi trek off-road. Fungsi piranti differential lock tradisional pun tak lagi digunakan.

Dengan kemampuan mengatur beban traksi yang berimbang di setiap roda, G-Class EV dapat dengan mudah melintasi trek dengan kemiringan 35-derajat. Merayap perlahan seperti kepiting atau kelomang di trek extra terjal dan curam pun dapat dengan mudah dilakukan. 

G580 EQ pun tak hanya bisa melakukan aksi G-turn atau berputar membentuk lingkaran. Tapi bisa bermanuver dengan sangat gesit, termasuk berputar melingkar seperti tank tempur! 

Charging Extra Cepat

Sebagai pasokan energi listrik, G580 EQ menggunakan baterai berkapasitas daya 116 kWh yang diadopsi dari sedan EQS. Baterai yang berada di bawah bodi sekaligus jadi bagian dari struktur sasis.

Baterai dan penggerak tak hanya aman terlindungi daei benturan, tapi juga kedap air. Soket pengisian ulang daya pun posisinya cukup tinggi. Jadi tak perlu khawatir jika harus menerabas genangan air, karena G580 mampu terendam dengan ketinggian air hingga 85 cm. Saudaranya yakni G500 hanya mampu terendam dengan ketinggian air 70 cm.

Untuk pengisian ulang daya, G580 dapat menggunakan fast charger dengan suplai daya hingga 200 kW. Jarak jelajah G580 EQ diklaim mampu mencapai 473 km (dengan siklus uji WLTP).

Interior Mewah Itu Wajib

Tak jauh beda dari G500. Panel interior dihiasi aksen serat karbon. Sebagai penanda bahwa ini adalah mobil listrik, jok kulitnya yang berbalut Nappa leather dihiasi aksen jahitan warna biru.

Interior G-Class EV mirip versi konvensional

Untuk sistem infotaintment terpadu MBUX berlayar touchscreen 12,3 inci, fitur koneksi Apple CarPlay dan Android Auto, wireless charging, hingga perangkat audio Burmester 3D surround sound hifi system jadi kelengkapan standar seperti halnya G500 maupun G63.

Edition One Atau Paket Opsional?

Karena ini adalah model perdana, maka tersedia pula varian Edition One Special Edition yang dipasarkan dalam waktu terbatas. Namun bagi yang hanya butuh paket opsional, tersedia opsi Night Package dan Exclusive Line.

 

 

 

Privasi Pengguna V-Class Bisa Meningkat Berkat Lombardi

Melakukan sentuhan modifikasi pada kendaraan kesayangan bisa diterapkan di berbagai sektor. Ada sebagian pemilik kendaraan lebih suka memodifikasi tampilan eksterior, ada juga yang lebih fokus pada urusan mesin dan performa. Namun, ternyata ada pula yang menginginkan adanya modifikasi pada interior, apalagi kalau bukan ingin mendapatkan kenyamanan ekstra. Hal inilah yang disasar oleh Lombardi Auto Indonesia.

Tingkatkan kenyamanan berkendara

Lombardi bukan sebuah perusahaan kemarin sore menggarap interior mobil. Sebab modifikasi yang dilakukan oleh Lombardi, pasti terkait dengan penyempurnan interior agar menjadi lebih nyaman, sekaligus eksklusif. Sehingga mampu meningkatkan kenyamanan berkendara. Salah satu produk yang menggabungkan aspek eksklusif dan premium, ialah Mercedes-Benz V250 Easy Access RSE by Lombardi.

Mercedes-Benz V250 Easy Access RSE ini tidak hanya menghadirkan kesan premium yang kuat, namun juga menyuguhkan tingkat privasi yang tinggi bagi pemilik kendaraan tersebut. Jika Mercedes-Benz V-Class yang dipasarkan di Indonesia saat ini telah memiliki fitur Easy Access, yang tentunya berkat sentuhan Lombardi, maka versi RSE berada di level yang lebih tinggi lagi.

Fitur Easy Access memberikan kemudahan dan kepraktisan bagi penumpang untuk menuju jok baris ketiga. Sedangkan jok baris kedua menggunakan model captain seat yang mewah. Apalagi Lombardi menyematkan fitur electric sliding seat dan motorized leg rest, pada kedua captain seat tersebut.

Dinding ‘pemisah’ kabin

Untuk model yang RSE (Rear Seat Entertainment) ini, maka modifikasi yang dilakukan oleh Lombardi memang tidak tanggung-tanggung. Terdapat Partition Wall atau dinding partisi di antara kabin baris pertama dan baris kedua. Nah, pada dinding partisi ini semua perangkat premium disematkan.

Mulai dari kaca partisi elektrik dengan sistem magic window (bisa berubah dari transparan ke buram dan sebaliknya), smart TV Samsung 27 inci dengan sistem motoris, ambient light, panel kontrol dengan layar sentuh, soket USB fast charging dan power outlet AC 220V, hingga panel soft touch bermaterial microfiber leather. Tak ketinggalan sistem intercom untuk pengemudi dengan penumpang.

Oke, sebagai ilustrasi saja. Jika Anda memiliki sudah memiliki unit Mercedes-Benz V-Class W447, dan ingin Lombardi melakukan modifikasi Easy Access, maka biayanya sekitar Rp 70 juta. Namun, kalau ingin paket RSE yang super komplit, siapkan dana tambahan sebesar Rp 330 juta. Harap maklum, aspek kemewahan tidak identik dengan harga murah…

Mercedes-Benz G-Class All new

All New Mercedes-Benz G-Class Hadir Dengan Mesin Diperkecil

Saat semua perhatian terpusat pada G-Class elektrik yang bisa berputar macam gasing, Mercedes-Benz tidak melupakan versi konvensionalnya. Mereka memperkenalkan All New Mercedes-Benz G-Class.

Dari luar, tidak banyak perbedaan. Masih tetap berdiri mengandalkan platform ladder frame dengan ground clearance 241,3 mm. Kemampuan off road-nya masih tetap didukung difflock 3-way dan tetap mampu menerjang genangan air sedalam 701 mm. Intinya, kemampuan off road mobil kotak ini tidak berubah.

Perubahan difokuskan justru pada performa on road. Kenapa? Kenapa tidak. Kapan terakhir Anda lihat G-Wagon baru main lumpur? Sepertinya lebih banyak di parkiran vallet sebuah mall.

Selain itu, interior juga mendapatkan penyegaran lengkap dengan penyematan teknologi terkini, supaya setara dengan produk Mercedes-Benz lainnya.

Perhatikan interiornya, beberapa unsur masih sama seperti versi yang digantikan. Namun di balik itu, semuanya sudah menggunakan teknologi terkini. Sebut saja MBUX terbaru, semua panel digital sudah mengalami peningkatan. Olahan suara untuk infotainment dikerjakan oleh Burmeister. Kemampuan kamera 360 ditingkatkan, sehingga sekarang bisa memantau bagian kolong mobil

Untuk penumpang belakang selain jok kulit, tersedia opsi sistem infotainment canggih untuk penumpang belakang. Tentunya dengan MBUX. Disebut sebagai MBUX High-End Rear Seat Entertainment. Lengkap dengan monitor 11,6 inci.

Kemudian, Mercedes-Benz akhirnya memberikan kemampuan Keyless entry. Meskipun ini fitur opsional. Seperti pada mobil sekarang, tinggal sentuh handle pintu, kunci akan membuka. Tetap dengan bunyi central lock G-Class yang khas itu.

Mesin Baru

Versi G550 kini mendapatkan jantung mekanis baru. Mesin V8 4,0 liter dilungsurkan. Gantinya 6-silinder segaris 3,0 liter dengan turbocharger. Plus sistem mild hybrid.

Mesin ini menghasilkan 443 hp dengan torsi puncak 560 Nm. Tenaganya naik 27 hp dari sebelumnya. Tapi torsi turun sebesar 50,1 Nm. Yang pasti, akan lebih irit.

G-Class generasi baru

Untuk versi AMG G63, mesinnya masih sama yaitu V8 4,0 liter yang diracik oleh AMG. Kini ditambahkan sistem mild hybrid 48 volt. Namun tidak ada peningkatan tenaga ataupun torsi. Tetap 577 hp dengan momen puntir 850 Nm. Sprint 0-100 km/jam diselesaikan tetap pada 4,5 detik.

Namun AMG seperti biasa, menawarkan Performace Package untuk mendongkrak kemampuan. Angka 0-100 km/jam tadi berubah jadi 4,2 detik. Top speed 241 km/jam dan diberikan fitur launch control.

Opsi lainnya ada AMG Active Ride untuk meningkatkan pengendalian di jalanan aspal. Kalau leih suka off road, AMG juga menawarkan Offroad Package. Paket untuk menaikan kemampuan serta mendukung kegiatan offroad. Seperti tambahan mode berkendara, pelek yang lebih kecil, hingga dudukan ban cadangan.

Sayang, Mercedes-Benz belum mengeluarkan harga untuk mobil ini. Yang jelas pasti lebih mahal dari sebelumnya yang dihargai mulai dari US $143.000.

Mercedes-Benz A 32K, Dijamin Bukan Rekayasa Foto

Wujud yang Anda lihat di sini, bukan hasil rekayasa foto. Tapi Mercedes-Benz A-Class ini terlihat tidak rasional. Mobil berukuran ringkas, tapi menggunakan mesin mobil sport. Sepertinya orang Jerman memang suka memodifikasi kendaraan dengan gaya ‘out-of-the-box’. Salah satunya ialah Mercedes-Benz A 32K AMG ini.

Saat debutnya di tahun 2001, Mercedes-Benz A-Class diciptakan sebagai produk entry-level. Ukurannya lebih kecil dari produk Mercedes-Benz pada umumnya, bobotnya dibuat ringan guna menghasilkan efisiensi bahan bakar yang baik. Varian tertinggi dari A-Class dengan kode bodi W168 ini ialah A 170 yang mesinnya bertenaga 95 hp.

Penampilan menipu

Mercedes-Benz A 32K AMG lahir karena ada seorang kolektor mobil yang berkocek tebal. Ia menginginkan sebuah mobil super yang ‘tak terlihat’ oleh mata awam. Akhirnya diputuskan untuk berbasis Mercedes-Benz A-Class, namun harus menggunakan perabotan berperforma tinggi buatan AMG.

Perusahaan yang ‘ketiban’ tanggung jawab untuk membuat mobil pesanan khusus ini ialah HWA. Perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1967 tersebut sudah sering menggarap aneka produk Mercedes-Benz yang tergolong istimewa. Selain itu, HWA juga punya sejarah hubungan baik bersama AMG. Sebagai buktinya ialah mobil balap CLK DTM dan supercar CLK GTR.

Nyaris menggunakan mesin V8

Ide awalnya adalah mau menjejalkan mesin AMG V8 bertenaga 500 hp pada bodi A-Class. Namun rencana tersebut harus diurungkan, setelah diketahui ruang mesin W168 tidak akan mampu dimuati mesin V8. Solusinya, pasang mesin V6 milik SLK 32 AMG dan diposisikan secara longitudinal. Supaya bisa mengimbangi output mesin itu, maka chassis, suspensi, dan sistem pengereman ikut kena oprekan.

Penampilan fisiknya tidak terlalu memperlihatkan kalau mobil ini punya output 370 hp dan torsi 450 Nm. HWA juga memberi sentuhan sporty pada interior A 32K, dengan material kulit yang berkualitas tinggi, termasuk untuk membalut jok AMG.

Selanjutnya, kabin mobil ini disertai dengan speedometer 300 km/jam pada panel instrumen, sabuk pengaman lima titik, dan lingkar setir buatan AMG. Performanya luar biasa, akselerasi 0-100 km/jam hanya 5 detik, dan top speed mencapai 250 km/jam.

Martil Kencang Buatan AMG, Bikin Risau Pengguna Supercar

AMG menjadi sebuah brand global yang dikenal sebagai pencipta produk otomotif berperforma tinggi. Seiring dengan tren pengguna station wagon berkarakter sport yang semakin meningkat pula. Namun, jauh sebelum Audi merilis RS2 Avant, atau BMW menciptakan M5 Touring, ternyata AMG pernah melahirkan mobil station wagon dengan performa yang mencengangkan di era 1980an.  

Di tahun 1977, AMG ‘hanya’ berupa bengkel modifikasi di pinggiran kota Stuttgart, Jerman. Namun ketika itu, pasar masih belum melirik segmen mobil station wagon yang berkarakter layaknya mobil sport. AMG sempat melakukan konversi pada Mercedes-Benz S123 station wagon di akhir 1970an, tapi tetap saja respons publik terkesan ‘adem ayem’.

Selama nyaris 12 tahun, AMG tidak menawarkan paket konversi pada Mercedes-Benz station wagon. Namun, perjalanan bisnis AMG berhasil melesat di pasar global, melalui bertumbuhnya jaringan dealer, importir, hingga speed shop yang menjual komponen aftermarket. Salah satu dealer yang kondang ialah AMG of North America, milik Richard Buxbaum, yang berlokasi di Chicago, Amerika.

Bisa dikatakan bahwa AMG ngetop di Amerika berkat peran Richard Buxbaum. Sebab koleganya terdiri dari kalangan selebriti, bintang film, konglomerat, pembalap, atlet terkenal, hingga koki papan atas. “Jika AMG bisa mengguncang Eropa, maka AMG mampu menjadi sensasi di Amerika,” ujarnya.

Hammer Wagon dan Mallet

Setelah belasan tahun AMG di Jerman tidak membuat station wagon berperforma tinggi, maka Richard Buxbaum pun tergoda untuk membuatnya. Ada dua unit Mercedes-Benz S124 yang diproduksi oleh tim AMG of North America. Pertama adalah ‘Hammer Wagon’ dengan mesin V8 6.0 liter DOHC di tahun 1987, dan yang kedua ialah ‘Mallet’ bermesin V8 6.0 liter SOHC, yang Anda lihat fotonya ini.

Menjelang bulan Januari 1988, tim AMG of North America menyelesaikan proyek Hammer Wagon. Richard Buxbaum mengundang Jean Lindamood, salah satu seorang jurnalis otomotif Amerika terbaik saat itu, untuk menguji mobil oprekannya di seputaran kota Chicago. Ulasan dalam artikel Jean Lindamood seolah memberi ganjaran setimpal. Klien baru pun banyak berdatangan ke showroom AMG of North America.

Hammer Wagon pun laku dan pemilik barunya begitu gembira dengan mobilnya yang telah dimodifikasi itu. Richard Buxbaum memiliki ide untuk membuat satu unit station wagon lagi, namun dengan racikan mesin yang lebih ‘enteng’. Cukup menggunakan cylinder head SOHC, namun mendapat sentuhan modifikasi. Sisanya, dibuat sama dengan apa yang ada pada Hammer Wagon.

Setidaknya ada tiga alasan utama untuk membuat proyek Mallet (bahasa Inggris dari martil). Pertama, tidak perlu menunggu unit cylinder head DOHC dari kantor pusat AMG di Jerman. Kedua, modifikasi dan pengujian cylinder head SOHC bisa dilakukan di bengkel AMG of North America. Ketiga, harga jual kendaraan bisa lebih rasional.

Mesin V8 bore up menggantikan mesin asli

Tanggal 6 Januari 1988, satu unit Mercedes-Benz 300 TE berwarna hitam dikirim oleh Shepherd Mercedes-Benz, dari kota Oak Park, Illinois, menuju AMG of North America. Langsung saja mesin enam silinder M103 3.0 liter dilepas, dan digantikan oleh mesin V8 M117 yang sudah di-bore up hingga 6.0 liter. Cylinder head sudah dimodifikasi, sedangkan sisanya dibiarkan standar. Bahkan dengan formula ini saja, output yang dihasilkan mencapai 310 hp.

Struktur bodi S124 pun diperkuat, terutama pada bagian subframe belakang. Per keong asli dilengser, digantikan dengan yang lebih rendah, stabilizer juga diganti dengan yang lebih kokoh. Supaya tampilan lebih sangar, semua komponen yang berlapis chrome pun dicat sewarna bodi, dan dipasang velg AMG Aero berukuran 16 inci.

Pengguna supercar perlu kuatir

Formula yang serupa dengan Hammer Wagon pun dilakukan pada Mallet. Penggunaan komponen internal transmisi yang lebih kuat, sistem knalpot stainless steel, serta gardan dari W126 dengan fitur limited-slip differential. Interior juga terkena modifikasi, jok depan diganti dan panel instrumen menggunakan milik AMG Hammer.

Selama satu tahun, Mallet ini menjadi kendaraan pribadi Richard Buxbaum dan istrinya, Robin. Seusai odometernya mencapai sekitar 12 ribu km, akhirnya mobil ini berpindah tangan pada tangga 19 Januari 1989. Di penghujung tahun 1989, Mallet sempat dicoba oleh John Phillips, seorang jurnalis dari majalah Car and Driver. Ia mengatakan bahwa perfoma dan pengendalian station wagon ini setara dengan Porsche 911 Carrera, Chevrolet Corvette, BMW M5, Ferrari 412, serta Lamborghini Jalpa.

Di tahun 2002, Mallet mendapat penyegaran, baik secara mekanikal maupun kosmetik. Untuk sektor mekanikal, mesin dan transmisi dibangun ulang, suspensi kini didukung dengan sokbreker serta per milik W124 500 E. Lampu depan versi Eropa turut disematkan, termasuk penggunaan velg AMG Hammer 17 inci.  

Tiga belas tahun kemudian, eksterior dan interior kena giliran. Bodi dicat ulang secara menyeluruh, termasuk penggantian kaca, seal karet, molding, dan sepasang panel spakbor depan. Setir aslinya pun ikut diganti dengan milik W124 tahun terakhir.

Statusnya sebagai mobil yang unik dan dipakai langsung oleh keluarga Buxbaum, Mallet juga dilengkapi dengan Certificate of Authenticity dari Richard Buxbaum secara pribadi. Bisa dikatakan bahwa S124 Mallet ini menjadi salah satu produk penting dari sejarah perjalanan bisnis AMG, apalagi sebelum adanya merger antara Mercedes-Benz dengan AMG.

Mercedes-Benz CLE 300 AMG Line, Tampan Dari Lahir

PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) resmi merilis produk terbarunya yang berpenampilan tampan, yakni Mercedes-Benz CLE 300 AMG Line. Mobil coupe ini menjadi bagian dari tradisi Mercedes-Benz dalam menghadirkan produk yang berkarakter sporty dan bercitarasa elegan.

Mercedes-Benz CLE 300 AMG Line ini sengaja dihadirkan dengan menggabungkan unsur desain yang ekspresif, kenyamanan maksimal, serta performa mengemudi yang mantap. Selain itu, seperti ada ‘penyatuan’ karakter antara C-Class Coupe dan E-Class Coupe pada mobil ini. Lagipula, Mercedes-Benz juga tidak melupakan filosofi desain Sensual Purity.

Karakter sporty mencuat

Mobil yang memiliki panjang 4.850 mm, lebar 1.861 mm, dan tinggi 1.422 mm ini punya tampilan atraktif sekaligus agresif. Setidaknya itu klaim Mercedes-Benz… Supaya karakter sporty mencuat, disematkan sejumlah sentuhan khas AMG Line. Mulai dari front bumper, lip spoiler, rear apron, dan velg light alloy AMG multi-spoke berdiameter 19 inci. 

Bagian depannya terlihat keren dan futuristik berkat digital LED projector headlight dengan aksen lampu warna biru. Sedangkan bagian sampingnya terlihat memukau dan memiliki lekuk bodi yang mengalir, khas mobil frameless coupe buatan Mercedes-Benz. Menuju bagian belakang, atapnya melandai seolah menguatkan kesan sporty, disertai sepasang ujung knalpot berlapis chrome.

Paduan modern dan futuristis

Masuk ke interiornya, terlihat desain modern dan futuristis. Paduan tersebut juga diiringi dengan kombinasi material soft touch berbahan aluminium serta karbon berkualitas tinggi. Permukaan joknya dibalut dengan material Artico man-made leather dan microcut microfiber, yang dilengkapi juga dengan three position seat memory serta pemanas jok.

Khusus pada jok pengemudi, dapat diatur melalui layar digital dan dapat dipersonalisasikan sesuai tinggi badan pengemudi. Setirnya dibalut bahan Nappa Leather yang nyaman digenggam.

Pada dashboard, terdapat layar MBUX (Mercedes-Benz User Experience) multimedia system berukuran 11,9 inci yang sudah terkoneksi dengan Apple CarPlay, Android Auto, dan Burmester 3D surround sound system.

Siapkan dana Rp 1,8 milyar

Mercedes-Benz CLE 300 Coupe AMG Line ditenagai oleh mesin mild hybrid berkapasitas empat silinder 2.0 liter, dengan tenaga 258 hp dan torsi maksimal 400 Nm. Transmisi otomatisnya menggunakan unit 9G Tronic Plus 9-speed. Terdapat sistem penggerak all wheel drive 4Matic yang membagi output mesin secara seimbang, menuju roda depan dan roda belakang.

Mercedes-Benz CLE 300 AMG Line diklaim mampu melesat dari 0 ke kecepatan 100 km/jam, dalam tempo 6,2 detik saja. Sedangkan dengan kecepatan maksimalnya dibatasi hingga 250 km/jam.

Coupe terbaru yang dihadirkan oleh MBDI ini tersedia dalam dua pilihan warna, yaitu obsidian black metallic dan high-tech silver metallic. Anda berminat? Siapkan dana sebesar Rp 1,8 milyar (on the road DKI Jakarta) untuk menebusnya dari lantai showroom.

EQA 250

Mercedes-Benz Akui, Target EV Mereka Terlalu Tinggi

Mercedes-Benz mengakui, mereka terlalu bersemangat dalam proses transisi kendaraan elektrifikasi (xEV). Target mereka, PHEV dan EV akan mendominasi hingga 50 persen penjualan mobil Mercedes-Benz di 2025. Tapi ternyata tidak.

Pabrikan mobil mewah ini memundurkan target 50 persen itu, ke tahun 2023. Atau lima tahun lebih lambat dari sebelumnya. Meskipun begitu, hampir semua kalangan, termasuk kami, tidak terlalu terkejut dengan pengumuman tersebut.

Tahun 2023 lalu, penjualan PHEV dan EV Mercedes-Benz hanya naik 20,5 persen dibanding 2022. Atau setara 401.943 unit di seluruh dunia. Kalau didetailkan lagi, penjualan PHEV justru turun 12,5 persen menjadi 161.275 unit. Yang mendorong kenaikan justru penjualan mobil listrik murni yang terkatrol sebsear 61,3 persen. Setara 240.688 unit.

Mercedes-Benz EV target

EV dan PHEV tersebut mencakup 19,7 persen dari total penjualan produk Mercedes-Benz. Naik 3,4 persen dari tahun sebelumnya. Tahun ini, mencoba realistis, mereka hanya mentargetkan mobil elektrifikasi akan meraih 19 hingga 21 persen dari total penjualan. Masih jauh dari 50 persen, kan?

Ke depannya, mereka menaruh harapan pada platform MMA. Ini adalah platform mobil listrik yang bisa digunakan untuk mobil konvensional. Bukan untuk konvensional tapi dipakai EV. MMA akan dipakai pada EV mobil entry level seperti GLA, GLB, CLA, CLA Shooting Brake. Ditambah mobil baru yang masih dijuluki ‘Baby G’. Versi lebih kecil dari G-Class.

Diklaim, platform ini memungkinkan produk EV murni Mercedes-Benz menempuh hingga 750 km. Aristektur kelistrikannya memiliki kemampuan menerima kecepatan pengisian ulang hingga 300 kW.

Tahun ini juga menandai akan dimulainya penjualan mobil komersial Mercedes-Benz eSprinter. Diharapkan, mobil ini bisa menyumbang 6 hingga 8 persen untuk penjualan xEV.

Sumber: Mercedes-Benz

Truk dan bus Mercedes benz

Truk Mercedes-Benz Punya Pabrik Baru Senilai Rp 500 Milyar

Distributor truk dan bus Mercedes-Benz, Daimler Comercial Vehicles Indonesia (DVCI) mengumumkan kehadiran pusat perakitan terbaru mereka yang akan mulai beroperasi pada 2025 nanti.

Pabrik perakitan ini dikelola oleh Daimler Comercial Vehicles Manufacturing Indonesia (DCVMI). Menempati lahan seluas 14,6 gektar di Cikarang, Jawa Barat. Nilai investasinya mencapai Rp 500 miliar. Tempat baru ini menggantikan pabrik mereka sebelumnya di Wanaherang, Bogor, yang sekarang diambil alih oleh Inchcape untuk perakitan mobil Great Wall Motors.

Peletakan batu pertama pembangunan pabrik DCVMI dilakukan kemarin (19/02/2024) oleh Andreas Deuschle (Head of International Sales and Customer Services Daimler Truck Asia). Juga dihadiri oleh Sankaranarayanan Ramamurthi (President Director of Daimler Commercial Vehicles Manufacturing Indonesia), dan Naeem Hassim sebagai President Director of Daimler Commercial Vehicles Indonesia.

Pabrik baru untuk truk dan bus Mercedes-Benz

Komitmen Lokal

Menurut DVCI, kegiatan groundbreaking ini melambangkan komitmen investasi Daimler Truck AG pada bisnis truk dan bus di Indonesia. Lebih penting lagi, Pabrik baru ini akan mendukung ekosistem setempat. Dan secara bertahap juga akan meningkatkan kandungan lokal dalam tiap produk truk dan bus Mercedes-Benz yang diproduksi dari pabrik tersebut.

“Indonesia tercatat sebagai salah satu pasar utama kami di Asia Tenggara dan kami melihat adanya potensi yang sangat besar. Dan pertumbuhan yang menjanjikan untuk bisnis kendaraan niaga di Indonesia,” kata Andreas Deuschle. “Dewan Direksi Daimler Truck AG telah menyetujui pembangunan pabrik baru ini. Dengan investasi senilai 500 miliar rupiah sebagai bentuk komitmen mereka. Kami percaya bahwa ini adalah kesempatan yang baik bagi Daimler Truck AG untuk meningkatkan keberadaannya. Dengan menghadirkan produk dan layanan yang tepat untuk membuat Indonesia terus maju.”

Sankaranarayanan Ramamurthi dan Naeem Hassim meyakini dalam lanskap bisnis saat ini, dimana perusahaan-perusahaan lain semakin berusaha mengadopsi praktik keberlanjutan (sustainability) dengan lebih tegas. Makanya, penting untuk DCVMI dan DCVI berinvestasi dalam keberlanjutan. Agar tetap kompetitif di pasar kendaraan komersial yang tidak bisa dibilang sepi.

Arista Serahkan Mesin Buat SMKN 1 Bangkinang

Berkomitmen mendukung pendidikan bagi para penerus bangsa, Mercedes-Benz Arista menyumbangkan unit mesin Mercedes-Benz tipe M274, transmisi otomatis tipe 722, dan rack end pinion W205 ke SMKN 1 Bangkinang.

Upacara penyerahan mesin yang diadakan pada 7 Februari 2024 ini, menjadi langkah konkret dalam memperkuat hubungan antara Arista Group dan lembaga pendidikan di Riau.

Mesin yang diberikan oleh Mercedes-Benz Arista ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di SMKN 1 Bangkinang, serta memberikan para siswa akses langsung ke teknologi terkini dalam dunia otomotif.

“Kami berharap mesin ini tidak hanya menjadi perangkat pembelajaran, tetapi juga sumber inspirasi untuk siswa-siswa SMKN1 Bangkinang dalam menghadapi dunia otomotif yang terus berkembang,” ujar Vika Agustinus Budhiyanto, Service Manager Mercedes-Benz Arista Medan.

SMKN 1 Bangkinang, sebagai penerima manfaat, menyambut baik inisiatif tersebut, mengakui pentingnya dukungan dari pihak swasta, dalam hal ini seperti Arista Group, untuk memajukan pendidikan teknik di daerah tersebut.

“Kami sangat berterima kasih atas sumbangan mesin dari Mercedes-Benz Arista. Ini tidak hanya sebagai dukungan secara material, tetapi juga investasi dalam masa depan pendidikan teknik di SMKN 1 Bangkinang,” sambut Yusrin, selaku Kepala Sekolah SMKN 1 Bangkinang.

Melalui kolaborasi ini, diharapkan generasi muda Riau dapat lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja dalam bidang otomotif di masa depan. Termasuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi pendidikan dan pembangunan masyarakat di wilayah Riau.

HWA AG Luncurkan Restomod Mercedes-Benz 190E 2.5-16 Evo II

Salah satu mobil balap legendaris era ’90-an yakni Mercedes-Benz 190E 2.5-16 Evolution II (W201) bakal diproduksi ulang. Hanya saja bukan digarap oleh Mercedes-Benz dan AMG, tapi oleh perusahaan asal Jerman yakni HWA AG. Proyek restomod ini diberi nama EVO.

HWA (Hans-Werner Aufrecht) yang juga bermarkas di Affalterbach, Jerman seperti halnya AMG merupakan salah satu tuner spesialis balap yang cukup tersohor di berbagai kancah motorsport Eropa. HWA AG yang berdiri sejak tahun 1999 memproduksi sejumlah komponen dan merancang mobil balap untuk Mercedes-AMG. Tak perlu heran, pendiri HWA yakni dua bersaudara Hans dan Werner Aufrecht adalah juga yang mendirikan AMG.

Proyek restomod EVO ini tak digarap sendirian. HWA bekerjasama dengan Curated, perusahaan spesialis restomod mobil historik asal AS untuk menghasilkan detail yang otentik seperti versi aslinya. Perancang otomotif ternama Khyzyl Saleem pun turut dilibatkan dalam penggarapan restomod HWA EVO.

Versi asli dari Mercedes-Benz 190E 2.5-16 Evolution II (W201) muncul pada tahun 1990 silam. Dibuathanya  502 unit untuk syarat homologasi agar bisa ikut balap mobil touring Jerman, Deutsche Tourenwagen Meisterschaft (DTM) dan International Touring Car Championship (ITC).

Walhasil, 190E Evolution II jadi salah satu “Holy Grail” incaran para kolektor. Beberapa unit yang beredar di balai lelang berhasil tembus jutaan dolar!

Identik Tapi Tak Sama

Secara keseluruhan, tampilan mobil EVO garapan HWA ini sangat identik dengan versi originalnya yakni Evo II. Namun tentunya ada sejumlah detail yang jadi pembeda. Ditambah dengan sentuhan citarasa personal dari para konsumen pemesan.

Grille dilabur warna hitam yang senada dengan mika lampu depan berwarna smoke. Versi aslinya menggunakan grille chrome dan lampu depan halogen bermika bening.

Tampilan bagian samping pun sangat mirip, terutama pada body kit seputar bemper, side skirt dan spatbor. Desain pelek pun terlihat sangat identik.

Pada bagian buritan, nyaris sulit dibedakan antara EVO dengan versi orisinil. Bemper hingga sayap spoiler belakang model gawang berukuran besar pada EVO detailnya sangat presisi seperti aslinya. Yang berbeda, lampu belakang telah menggunakan LED.

Tak dijelaskan secara rinci perihal kemasan pada area interior. Namun HWA tentunya membuka opsi pilihan bagi para konsumen. Ingin tampil dalam versi original atau bespoke dengan sentuhan khusus.

Di sisi teknis, versi aslinya menggunakan mesin 4-silinder 2.5-liter 16 katup racikan tuner asal Inggris, Cosworth. Tenaganya 232 hp, terbilang besar untuk ukuran awal era ’90-an. Kabarnya HWA bakal menggandeng Cosworth lagi untuk memproduksi ulang mesin legendaris tersebut. 

Girbox dan limited slip differentialnya kemungkinan bakal menggunakan spek seperti versi aslinya. Transmisi manual 5-speed sequential close ratio lansiran Getrag

Penasaran berapa harga EVO garapan HWA ini per unitnya? Cukup bikin berlinanng air mata. Tak kurang dari €714.000 atau sekitar Rp 12 miliar! Jumlah produksinya pun sangat terbatas, hanya 100 unit.

 

Mercedes-AMG SL 63 S E Performance Kencang Betulan

Jangan pernah meragukan potensi yang dimiliki teknologi plug-in hybrid. Jika dikombinasikan dengan mesin high performance, hasilnya sangat dahsyat. Ya, seperti Mercedes-AMG SL 63 S E Performance model tahun 2024.

Makin Kencang Tapi Irit BBM

Bicara soal SL 63, maka yang terlintas adalah sebuah roadster atap terbuka dengan yang bikin ketagihan diajak ngebut.

Anda tidak salah… Dari segi performa, mesin plug-in hybrid yang dibekalkan AMG pada SL versi terbaru ini diadopsi dari sedan 4-pintu Mercedes-AMG GT 63 S E Performance.

Mesin V8 4.0-liter twin-turbo racikan AMG dipadukan dengan motor elektrik penggerak hybrid beroutput 150kW atau sekitar 201 hp. Dengan baterai 400V berdaya 6.1kWh, cukup untuk berkendara sejauh 13 km dalam mode EV mengandalkan daya baterai.

Penasaran berapa total output kombinasi performanya? SL 63 S E Performance terbaru ini memiliki output tenaga 805 hp dengan torsi maksimum 1.420 Nm! SL 63 4MATIC bermesin V8 non-hybrid memiliki tenaga 577 hp dan torsinya cuma 800 Nm.

Aksi sprint 0-100 km/jam diklaim butuh 2,9 detik. Hanya kalah 0,1 detik dari Porsche 911 Turbo S Cabriolet. Untuk top speed dibatasi secara elektronik hanya 317 km/jam.

Meskipun performanya kian dahsyat, namun Mercedes-AMG SL 63 S E Performance diklaim lebih irit konsumsi BBM. Hanya butuh 7,7 liter bensin untuk menempuh jarak 100 km. SL 63 non-hybrid mengkonsumsi 13,9 liter bensin untuk jarak yang sama.

Emisi gas buang CO2 roadster hybrid ini pun hanya 175 g/km. Jauh lebih rendah dari SL 63 non-hybrid yang kadar emisi CO2-nya 319 g/km.

Sarat Teknologi Berkendara

Motor elektrik hybrid tersebut dipasang pada poros roda belakang. Hasilnya tak hanya gesit saat lepas start. Mobil ini pun bisa melaju sangat kencang namun tetap stabil. Sistem penggerak all-wheel drive (AWD) 4MATIC dan limited slip differential mekanis akan membagi torsi serta tenaga antara poros roda belakang maupun depan sesuai beban traksi pada roda.

Soal mode berkendara, tersedia beragam pilihan seperti sedan GT 63 S E Performance. Ada 8 mode berkendara, yakni Electric, Battery Hold, Comfort, Smoothness, Sport, Sport Plus, Race dan Individual.

Mode terakhir memberi kebebasan untuk melakukan setting dan kalibrasi pada respon throttle, transmisi, beban kemudi dan suspensi. Bahkan level suara mesin bisa diatur. Ingin senyap atau menggelora.

Pengemudi juga dapat mengatur intensitas pengisian daya regeneratif ke baterai.

Aerodinamika Lebih Sempurna

Tampilan SL 63 the plug-in hybrid ini jelas beda dari versi SL 63 4MATIC non-hybrid. Sistem aerodinamika aktif disempurnakan.

Yang membedakan dari variant non-hybrid adalah soket charger pada bemper belakang serta emblem “E Performance”.

Velg alloy 20-inci bisa diganti dengan versi 21-inci. Keduanya dirancang untuk meningkatkan aerodinamika. Dibalik velg terpasang rem cakram keramik-karbon berukuran besar dengan kaliper berkelir Bronze.

Pada area interior, layout tampilan sedikit identik dengan SL 63 non-hybrid. Perbedaan terletak pada tambahan indikator khusus mobil hybrid pada sistem infotainment MBUX. Terdapat tampilan informasi penyaluran daya serta temperatur baterai dan motor elektrik.

SL mengalami evolusi yang cukup banyak. Mobil idaman era modern dan masa depan.

“SL adalah label ikonik dari Mercedes-Benz. Roadster generasi terbaru ini merupakan wujud nyata dari mobil impian yang diidamkan oleh para konsumen kami,” papar bos AMG, Michael Schiebe.