Mercedes-AMG GT 43, Paket Hemat Ala AMG

Pangsa pasar Mercedes-AMG GT Coupé kini kian luas. Saat ini tersedia versi entry-level yang harganya lebih terjangkau. Inilah Mercedes-AMG GT 43. inilah varian entry-level dengan sejumlah ‘penyesuaian’ spek. 

 

Mercedes memberi gaya yang sedikit beda dari GT 53 dan GT 63 yang bermesin V8. Pada bagian depan sangat terlihat beda. Grille dan lubang intake bumper tak segarang dua saudara V8-nya.

Lekukan fender depan dan belakang lebih ramping. Sepadan dengan velg standar berukuran 19-inci. Bumper belakang pun tampil lebih klimis, mirip sedan AMG-Line biasa. 

Tampilan GT 43 yang minimalis untuk ukuran GT Coupé bukan berarti tak bisa dioprek. AMG punya opsi upgrade yang melimpah. Mulai dari velg 21 inci, spoiler belakang dan beraneka versi body kit.

Interiornya tetap dilengkapi layar instrument 12,3-inci dan layar sentuh 11,9-inci penampil sistem infotainment MBUX. Jok sport standar AMG berbalut kulit Nappa bisa diganti dengan kursi balap opsional AMG Performance.

Untuk sentuhan personalisasi pada kemasan interior, tersedia program bernama Manufaktur dari Mercedes-AMG.

Tetap Greget Meski Tanpa V8

Di balik bonnetnya terpasang mesin 4-silinder 2.0-liter dengan teknologi electric exhaust gas turbocharger yang diadopsi dari mobil balap F1 Mercedes-AMG. Sebuah motor elektrik mild-hybrid 48V jadi pemasok suplemen daya extra.

Dari mesinnya saja, output tenaga hingga 416 hp dengan torsi puncak 500 Nm. Mild hybridnya memberi daya extra sebesar 14 hp. 

Transmisi hanya tersedia versi kopling ganda 9-speed. Sistem penggeraknya pun tak lagi all-wheel drive 4Matic, tapi penggerak roda belakang (RWD). Jadi jelas mengapa tanpa imbuhan embel-embel “4Matic”.

Sprint 0-100 km/jam butuh waktu 4,6 detik. Top speed dibatasi ‘hanya sampai’ 280 km/jam.

Penyuka GT Sejati Pasti Suka

AMG GT 43

Meski tanpa penggerak AWD, GT 43 ini mungkin adalah yang ditunggu kemunculannya oleh para penyuka GT sejati. Handling berkendara versi RWD membuat pelibas tikungan dan penyuka aksi goyang pinggul dapat lebih leluasa beraksi.

Rem cakram berbahan komposit jadi kelengkapan standar. Sedangkan di sektor sasis dilengkapi lengan ayun suspensi five-link berbahan baja di depan dan belakang, shockbreaker aluminium dan per keong berbobot ringan.

Fitur canggih AMG Ride Control Chassis dan rear-wheel steering merupakan paket opsional. Begitu juga dengan AMG Dynamic Plus yang menyediakan fitur electronically-controlled rear locking differential, kaliper rem warna kuning, aerodinamika aktif di kolong sasis plus extra “Race” mode.

Mercedes-AMG GT 43 akan segera dipasarkan di Eropa dalam beberapa bulan mendatang. Hanya saja belum diumumkan berapa harganya. Tentu saja lebih murah dari GT 53 bermesin V8.

 

Brabus 930

Punya S-Class AMG? Minggir Dulu, Ini Brabus 930

Anda punya sedan Mercedes-AMG S 63? Jangan bangga dulu. Ada yang lebih kencang dari mobil Anda.  Tampangnya lebih garang pula. Namanya Brabus 930. 

Brabus 930 adalah Mercedes-AMG S 63 E Performance yang masih standar lalu diracik ulang. Luar dalam.

Brabus 930 berbasis S-class AMG

 

Panel bodi dihiasi sejumlah bodykit serat karbon. Spoiler depan Brabus 930 dilengkapi sirip yang fungsional, bukan gaya. Sirip akan terangkat untuk mengurangi efek gaya angkat pada poros roda depan ketika sedang ngebut.

Air intake pada ujung bumper depan ukurannya lebih besar dari versi standar. Fungsinya menyalurkan udara extra untuk mendinginkan rem dan radiator.

buritan 930

Grille standar pun berubah wujud dengan versi warna hitam plus logo huruf “B” khas Brabus yang kegedean. Di sisi kiri dan kanan grille pun terdapat lubang intake RamAir yang memasok aliran udara ke turbo.

Di belakang, ada sirip diffuser berukuran besar dan spoiler jadi peningkat gaya aerodinamika.

Tampilan disempurnakan dengan satu set pelek forged center disc Brabus Monoblock ZM “Platinum Edition”. Velg 22-inci model palang 20 berkelir hitam ini terbuat dari satu blok baja utuh (monoblock) yang dibubut menggunakan mesin CNC terkomputerisasi. Jadi hasil garapan dijamin sangat presisi.

Upgrade Turbo? Pasti, lah

Mesin V8 twin-turbo 4.0-liter spek standar mendapat sedikit sentuhan. Brabus mengupgrade perangkat turbo dengan ukuran lebih besar. 

Dalam kondisi standar, output mesin dan motor hybrid pada roda belakang menghasilkan torsi gabungan sebesar 1.430 Nm dan tenaga sebesar 792 hp.

Setelah mesin diramu ulang oleh Brabus, output tenaga mode hybrid pun sedikit terkoreksi menjadi 917 hp. Sedangkan torsi puncak naik menjadi 1.510 Nm!

Tak lengkap rasanya jika performa yang menggairahkan tanpa lantunan menggetarkan jiwa. Empat laras pipa knalpot 76 mm menyembul dari bumper belakang. Pipa penyalur gas buang racikan Brabus ini terbuat dari bahan serat karbon dan titanium.

Jika ingin menggelegar pilih mode Sport. Jika tak ingin membangunkan tetangga tengah malam, pilih mode ‘Coming Home’. Suara mesin dan knalpot dijamin sangat senyap.

Bobot 2,6 Ton

Meski bobot totalnya 2,6 ton, namun hanya butuh waktu 3,2 detik untuk mencapai 100 km/jam! Kecepatan maksimum meningkat dari 250 km/jam menjadi 290 km/jam. Sebenarnya masih bisa lebih kencang lagi, tapi Brabus membatasi secara elektronik agar tetap aman dan nyaman dikendarai.

Agar tetap stabil saat sedang melesat kencang, ketinggian suspensi dapat diturunkan hingga 10 mm. Sistem aerodinamika aktif juga berperan meningkatkan stabilitas berkendara.

Sayangnya, harga per unit untuk mobil Brabus 930 ini tak diumumkan. Model terdahulu yakni Brabus 850 dibanderol “mulai dari” €493.850 atau setara Rp 8,4 milyar! Dipastikan harga Brabus 930 lebih mahal.

 

 

Mercedes-AMG E53 Hybrid 4Matic+ Bukan PHEV Sembarangan

Mercedes-AMG E53 Hybrid 4Matic+ resmi diperkenalkan di Jerman. Mobil mewah berteknologi plug-in hybrid (PHEV) ini hadir dalam versi sedan dan estate (station wagon). Kalau Anda tidak tahu apa itu Mercedes-AMG dan produknya, jawabannya satu: Ini mobil kencang!

Gaya tampilan eksterior E53 Hybrid 4Matic+ sedikit dibedakan dari E-Class W214 versi ‘biasa’ maupun AMG-Line. Lihat saja foto di bawah ini. 

Yang tidak terlihat adalah, fender depan pun lebih lebar 11 mm. Pas dengan velg alloy 19-inci. Tersedia opsi upgrade dengan velg alloy 20-inci atau velg forged 21-inci.

Jika ingin tampilan yang ‘tak standar’, tersedia paket opsional AMG Exterior Night Package (I & II) bernuansa black chrome. Atau AMG Carbon Exterior Package bagi yang menyukai aksen serat karbon.

Kemasan interior versi standar dilengkapi jok sport AMG dengan setelan elektrik. Perpaduan balutan kulit Artico nan mewah dengan bahan microfiber dihiasi aksen jahitan benang warna merah. Tersedia pula paket opsional jok balap AMG.

Setir  tampil dengan balutan kulit Nappa nan lembut. Dan ada banyak hal mewah di interior yang terlalu panjang kalu disebutkan satu per satu.  Yang jelas, infotainment dan tampilan pada panel indikator menggunakan sistem yang spesifik untuk model AMG dan hybrid. Tersedia pula paket opsional sistem MBUX Supercreen.

Performa Menggiurkan

Sistem plug-in hybridnya memadukan mesin 6-silinder turbo berkapasitas 3.0-liter bertenaga 443 hp dengan sebuah motor elektrik berdaya 120 kW atau setara 160 hp. Kombinasi PHEV ini menghasilkan tenaga sebesar 577 hp dengan torsi maksimum 750 Nm.

Transmisi 9-speed AMG Speedshift TCT 9G dan sistem penggerak all-wheel drive 4Matic+ menjadi penerus daya ke seluruh roda.

AMG juga menyiapkan paket opsional AMG Dynamic Plus Package. Tenaga terdongkrak menjadi 603 hp saat mode Race Start diaktifkan. Outputnya setara E63 S bermesin V8! Kecepatan dibatasi 280 km/jam untuk versi sedan dan 275 km/jam untuk versi estate.

Aksi sprint 0-100 km/jam untuk versi sedan hanya butuh waktu 3,8 detik. Sedangkan untuk versi estate catatan waktunya 3,9 detik. Selisih 0,6 detik lebih lambat dari E63 S yang bermesin V8.

Baterai 21.22 kWh memberikan jarak jelajah mode EV di kisaran 90-101 km (berdasarkan standar uji WLTP). Dengan kecepatan maksimum dibatasi 140 km/jam.

Untuk isi ulang baterai, tersedia paket opsional fast charger DC berdaya 60 kW. Cukup 20 menit untuk mengisi ulang daya dari 10 – 80 persen.

Tak perlu menunggu lama, Mercedes-AMG E53 Hybrid 4Matic+ akan segera dipasarkan di Eropa.  Untuk kawasan Amerika Utara hanya tersedia versi sedan yang tersedia akhir tahun ini. Bagaimana dengan di Indonesia? Biasanya tidak perlu lama. 

 

Lewis Hamilton

Empat Fakta Menarik Soal Perpindahan Lewis Hamilton Ke Ferrari

Juara dunia F1 Lewis Hamilton dipastikan pindah dari Mercedes-AMG F1 ke Scuderia Ferrari untuk musim balap 2025. Berita menghebohkan ini dirilis oleh Formula One kemarin (01/02/2024). Meski tada-tandanya sempat kami lihat sejak dua hari lalu. Inilah, kabar perpindahan pembalap terheboh di abad 21. Tidak mengherankan, pengumuman tersebut menggelontorkan berbagai hal baru. Daftarnya ada di bawah.

Didorong oleh ‘El Presidente’

John Elkann dorong Lewis Hamilton ke Ferrari

John Elkann, President Ferrari adalah orang yang mendorong terjadinya perpindahan Lewis ke Ferrari. Dikutip dari Skysports, Elkann telah mendorong terjadinya perjanjian ini sejak beberapa bulan lalu. Meski, keduanya (Ferrri dan Hamilton) telah ‘main mata’ sejak beberapa tahun belakangan. Rumornya bahkan, Ferrari sangat berharap pembalap Inggris ini bisa memperkuat tim mereka di musim 2024. Tapi Lewis keburu tanda tangan kontrak dengan Mercedes-AMG pertengahan tahun lalu.

Saham Ferrari Langsung Meroket

Logo Ferrari by

Resminya kabar Lewis Hamilton pindah ke Ferrari tahun depan mengakibatkan efek berantai. Salah satunya, saham Ferrari tiba-tiba naik sampai tujuh persen di pasar bursa New York. Saat perdagangan dibuka hari kamis pagi, setelah rumor ini mendekati kenyataan, total nilai saham Ferrari menyentuh US $69,12 milyar. Saat penutupan hari rabu, nilainya masih 62,4 milyar.

Carlos Sainz Tergeser

Carlos Sainz

Pembalap yang terlempar dari kursi Ferrari adalah Carlos Sainz Jr. Pertanyaannya, tim mana yang akan menampung pembalap berbakat asal Spanyol ini? Jawabannya banyak. Bakat Carlos terlalu berharga untuk diabaikan. Dua tim raksasa, Mercedes dan Red Bull Racing (RBR), akan perlu pembalap untuk musim 2025. Sainz Jr. juga didugfa kuat akan memperkuat tim Audi F1 saat mereka debut tahun 2026 nanti.

Kenapa Bisa Pindah?

Tidak terlalu mengejutkan sebetulnya. Hamilton sendiri telah beberapa kali bilang ia ingin balapan untuk tim Italia itu. Namun, seperti diketahui Lewis Hamilton dan Mercedes-AMG F1 Team memiliki kontrak yang berlaku untuk dua misim (2024-2026). Tapi di dalam perjanjian tersebut disebutkan juga kalau ada opsi salah satu pihak dimungkinkan memutus kerjasama setelah berjalan satu tahun. Dan inilah yang dilakukan Lewis.

Bocoran Dari Sponsor Ferrari

Peroni adalah perusahaan minuman yang jadi sponsor Scuderia Ferrari. Beberapa hari lalu, mereka mengeluarkan merchandise Ferrari F1 terbaru, dan coba perhatikan gambar di atas. Tepatnya di model mobil-mobilannya. Ada nomor 44 di situ. Lewis adalah pengguna nomor 44 di balapan F1. Meskipun, di tahun 1955, pembalap Ferrari bernama Maurice Trintignant juga menggunakan nomor itu. 

HWA AG Luncurkan Restomod Mercedes-Benz 190E 2.5-16 Evo II

Salah satu mobil balap legendaris era ’90-an yakni Mercedes-Benz 190E 2.5-16 Evolution II (W201) bakal diproduksi ulang. Hanya saja bukan digarap oleh Mercedes-Benz dan AMG, tapi oleh perusahaan asal Jerman yakni HWA AG. Proyek restomod ini diberi nama EVO.

HWA (Hans-Werner Aufrecht) yang juga bermarkas di Affalterbach, Jerman seperti halnya AMG merupakan salah satu tuner spesialis balap yang cukup tersohor di berbagai kancah motorsport Eropa. HWA AG yang berdiri sejak tahun 1999 memproduksi sejumlah komponen dan merancang mobil balap untuk Mercedes-AMG. Tak perlu heran, pendiri HWA yakni dua bersaudara Hans dan Werner Aufrecht adalah juga yang mendirikan AMG.

Proyek restomod EVO ini tak digarap sendirian. HWA bekerjasama dengan Curated, perusahaan spesialis restomod mobil historik asal AS untuk menghasilkan detail yang otentik seperti versi aslinya. Perancang otomotif ternama Khyzyl Saleem pun turut dilibatkan dalam penggarapan restomod HWA EVO.

Versi asli dari Mercedes-Benz 190E 2.5-16 Evolution II (W201) muncul pada tahun 1990 silam. Dibuathanya  502 unit untuk syarat homologasi agar bisa ikut balap mobil touring Jerman, Deutsche Tourenwagen Meisterschaft (DTM) dan International Touring Car Championship (ITC).

Walhasil, 190E Evolution II jadi salah satu “Holy Grail” incaran para kolektor. Beberapa unit yang beredar di balai lelang berhasil tembus jutaan dolar!

Identik Tapi Tak Sama

Secara keseluruhan, tampilan mobil EVO garapan HWA ini sangat identik dengan versi originalnya yakni Evo II. Namun tentunya ada sejumlah detail yang jadi pembeda. Ditambah dengan sentuhan citarasa personal dari para konsumen pemesan.

Grille dilabur warna hitam yang senada dengan mika lampu depan berwarna smoke. Versi aslinya menggunakan grille chrome dan lampu depan halogen bermika bening.

Tampilan bagian samping pun sangat mirip, terutama pada body kit seputar bemper, side skirt dan spatbor. Desain pelek pun terlihat sangat identik.

Pada bagian buritan, nyaris sulit dibedakan antara EVO dengan versi orisinil. Bemper hingga sayap spoiler belakang model gawang berukuran besar pada EVO detailnya sangat presisi seperti aslinya. Yang berbeda, lampu belakang telah menggunakan LED.

Tak dijelaskan secara rinci perihal kemasan pada area interior. Namun HWA tentunya membuka opsi pilihan bagi para konsumen. Ingin tampil dalam versi original atau bespoke dengan sentuhan khusus.

Di sisi teknis, versi aslinya menggunakan mesin 4-silinder 2.5-liter 16 katup racikan tuner asal Inggris, Cosworth. Tenaganya 232 hp, terbilang besar untuk ukuran awal era ’90-an. Kabarnya HWA bakal menggandeng Cosworth lagi untuk memproduksi ulang mesin legendaris tersebut. 

Girbox dan limited slip differentialnya kemungkinan bakal menggunakan spek seperti versi aslinya. Transmisi manual 5-speed sequential close ratio lansiran Getrag

Penasaran berapa harga EVO garapan HWA ini per unitnya? Cukup bikin berlinanng air mata. Tak kurang dari €714.000 atau sekitar Rp 12 miliar! Jumlah produksinya pun sangat terbatas, hanya 100 unit.

 

Mercedes-AMG SL 63 S E Performance Kencang Betulan

Jangan pernah meragukan potensi yang dimiliki teknologi plug-in hybrid. Jika dikombinasikan dengan mesin high performance, hasilnya sangat dahsyat. Ya, seperti Mercedes-AMG SL 63 S E Performance model tahun 2024.

Makin Kencang Tapi Irit BBM

Bicara soal SL 63, maka yang terlintas adalah sebuah roadster atap terbuka dengan yang bikin ketagihan diajak ngebut.

Anda tidak salah… Dari segi performa, mesin plug-in hybrid yang dibekalkan AMG pada SL versi terbaru ini diadopsi dari sedan 4-pintu Mercedes-AMG GT 63 S E Performance.

Mesin V8 4.0-liter twin-turbo racikan AMG dipadukan dengan motor elektrik penggerak hybrid beroutput 150kW atau sekitar 201 hp. Dengan baterai 400V berdaya 6.1kWh, cukup untuk berkendara sejauh 13 km dalam mode EV mengandalkan daya baterai.

Penasaran berapa total output kombinasi performanya? SL 63 S E Performance terbaru ini memiliki output tenaga 805 hp dengan torsi maksimum 1.420 Nm! SL 63 4MATIC bermesin V8 non-hybrid memiliki tenaga 577 hp dan torsinya cuma 800 Nm.

Aksi sprint 0-100 km/jam diklaim butuh 2,9 detik. Hanya kalah 0,1 detik dari Porsche 911 Turbo S Cabriolet. Untuk top speed dibatasi secara elektronik hanya 317 km/jam.

Meskipun performanya kian dahsyat, namun Mercedes-AMG SL 63 S E Performance diklaim lebih irit konsumsi BBM. Hanya butuh 7,7 liter bensin untuk menempuh jarak 100 km. SL 63 non-hybrid mengkonsumsi 13,9 liter bensin untuk jarak yang sama.

Emisi gas buang CO2 roadster hybrid ini pun hanya 175 g/km. Jauh lebih rendah dari SL 63 non-hybrid yang kadar emisi CO2-nya 319 g/km.

Sarat Teknologi Berkendara

Motor elektrik hybrid tersebut dipasang pada poros roda belakang. Hasilnya tak hanya gesit saat lepas start. Mobil ini pun bisa melaju sangat kencang namun tetap stabil. Sistem penggerak all-wheel drive (AWD) 4MATIC dan limited slip differential mekanis akan membagi torsi serta tenaga antara poros roda belakang maupun depan sesuai beban traksi pada roda.

Soal mode berkendara, tersedia beragam pilihan seperti sedan GT 63 S E Performance. Ada 8 mode berkendara, yakni Electric, Battery Hold, Comfort, Smoothness, Sport, Sport Plus, Race dan Individual.

Mode terakhir memberi kebebasan untuk melakukan setting dan kalibrasi pada respon throttle, transmisi, beban kemudi dan suspensi. Bahkan level suara mesin bisa diatur. Ingin senyap atau menggelora.

Pengemudi juga dapat mengatur intensitas pengisian daya regeneratif ke baterai.

Aerodinamika Lebih Sempurna

Tampilan SL 63 the plug-in hybrid ini jelas beda dari versi SL 63 4MATIC non-hybrid. Sistem aerodinamika aktif disempurnakan.

Yang membedakan dari variant non-hybrid adalah soket charger pada bemper belakang serta emblem “E Performance”.

Velg alloy 20-inci bisa diganti dengan versi 21-inci. Keduanya dirancang untuk meningkatkan aerodinamika. Dibalik velg terpasang rem cakram keramik-karbon berukuran besar dengan kaliper berkelir Bronze.

Pada area interior, layout tampilan sedikit identik dengan SL 63 non-hybrid. Perbedaan terletak pada tambahan indikator khusus mobil hybrid pada sistem infotainment MBUX. Terdapat tampilan informasi penyaluran daya serta temperatur baterai dan motor elektrik.

SL mengalami evolusi yang cukup banyak. Mobil idaman era modern dan masa depan.

“SL adalah label ikonik dari Mercedes-Benz. Roadster generasi terbaru ini merupakan wujud nyata dari mobil impian yang diidamkan oleh para konsumen kami,” papar bos AMG, Michael Schiebe.

Mercedes-AMG CLE53

Mercedes-AMG CLE53 4Matic+ Debut Dengan Mesin 442 HP

Mercedes-Benz CLE yang lahir bulan Juli 2023 lalu akhirnya mendapatkan versi AMG. Dinamai Mercedes-AMG CLE43, diluncurkan hari ini (06/11) dengan mesin enam silinder dan teknologi turbo elektrik. Hasilnya, gabungan C-Class Coupe dengan E-CLass Coupe ini punya performa yang membanggakan pembuatnya.

AMG membekalkan penggerak M256 yang dimodifikasi secara ekstensif. Kode mesinnya juga berubah menjadi M256M. Tenaga puncak mencapai 442 hp pada 5.600 rpm dan tersedia terus sampai 6.100 rpm. Mesin ini aslinya mampu menghasilkan 560 Nm pada 2.200 hingga 5.000 rpm. Tapi, berkat turbocharger konvensional dan tambahan kompresor yang dikendalikan secara elektrik, jadi mampu memberikan tambahan 40 Nm lagi selama 12 detik.

Mesin CLE53

Selain itu, ada integrated motor starter (ISG) yang terpasang di girbok, yang merupakan bagian dari sistem kelistrikan 48 volt.Benda ini bisa memberikan tambahan tenaga hingga 22 hp dan ekstra torsi 205 Nm. Dengan catatan, dorongan tersebut hanya sesaat saja. Selain itu, ISG juga memberikan proses start-stop otomatis untuk mesin yang lebih halus.

Serupa Tapi beda

Mercedes-AMG CLE53 dibekali transmisi AMG Speedshift 9-speed otomatis dengan penggerak AWD (4Matic). Hasilnya, mobil ini mampu berakselerasi 0-100 km/jam dalam masa 4,2 detik. Top speed dibatasi 250 km/jam. Atau kalau yang punya membeli paket opsional AMG Driver’s Package, kecepatan puncaknya bisa 270 km/jam. Untuk pengendalian, didukung sistem kemudi empat roda. 

Dashboard CLE53 4Matic+

Secara visual, mobil ini serupa dengan versi yang lebih kalem, Mercedes-Benz CLE. Tapi karena performa lebih galak, pastinya ada perubahan untuk menyesuaikan. Contohnya, saluran masuk udara di depan lebih besar. Fender juga lebih lebar untuk mengakomodir jarak pijak lebih lebar 53 mm di depan dan 75 mm untuk belakang. Pelek standarnya 19 inci (ukuran 20 inci tersedia sebagai barang opsional). Jangan lupa spioler di depan dan belakang. Dan ingat, itu semua berfungsi, bukan gaya-gayaan. 

Di kabin kurang lebih sama seperti CLE biasa. Sistem operasional MBUX menjalankan layar multimedia 11,9 inci dan layar instrumen 12,3 inci. Selain logo AMG, joknya dibungkus kulit Artico yang dijahit oleh manusia, bukan robot. 

 

 

Pagani Imola Roadster, Hypercar Menawan Hanya 8 Unit Di Dunia

Pagani lebih jarang terdengar dibanding brand supercar dan hypercar asal Italia lainnya seperti Ferrari atau Lamborghini. Namun bagi penyuka hypercar, ini bukan brand sembarangan. Salah satu model yang baru saja diluncurkan adalah hypercar pagani Imola Roadster, versi convertible dari hypercar Imola Coupe.

Soal kemampuan rancang bangun, kalau Anda paham siapa itu Horacio Pagani, kualitas mobil ini tidak perlu diragukan lagi. 

Bukan Roadster Biasa

Pagani Imola Coupe pertamakali diperkenalkan tahun 2020. Nama yang disematkan merupakan penghormatan untuk sirkuit legendaris Imola di Italia.

Namun versi coupe saja nampaknya belum cukup bagi Pagani. Pengembangan roadster pun dilakukan Pagani selama sekitar tiga tahun.

Teknologi canggih dan rancang bangun Imola coupe dan Huayra Roadster pun dibekalkan pada Imobil ini. Mulai dari sistem elektronika, suspensi hingga peningkatan mesin dan transmisi.

Aerodinamika Berperan Penting

Pagani merombak desain sasis dan bodi Imola coupe agar roadster dapat melaju kencang namun tetap stabil meskipun tanpa atap. Diantaranya, lubang saluran intake bagian depan diperbesar untuk meningkatkan aliran udara pendingin rem dan mesin. Saluran pembuang hawa panas pun dibuat di kolong bodi, fender dan sisi bemper depan maupun belakang.

Lampu belakang pun ternyata dilengkapi lubang pembuang hawa panas yang dihasilkan mesin dan rem belakang. Tak hanya mendinginkan rem, tapi juga meningkatkan gaya tekan gravitasi bagian belakang terutama di sekitar roda.

Hasilnya ternyata sungguh luar biasa. down force pada Imola Roadster ini dikatakan menyentuh 600 kg di kecepatan 280 km/jam. Pagani bahkan mengklaim Imola Roadster mampu menghasilkan gaya lateral sebesar 2,2 G dan gaya pengereman sebesar 2,2 G.

Bodi Super Ringan

Performa hypercar roadster dibuat lebih galak dibanding Imola coupe maupun Huayra Roadster BC. Mesin 6.0-liter V12 yang dipasok dari Mercedes-AMG memang sama seperti Imola coupe, namun dituning ulang. Output tenaganya jadi 838 hp. Sedangkan torsi maksimumnya 1.100 Nm!

Berbekal transmisi sekuensial 7-speed Xtrac racikan Pagani, Imola Roadster diklaim mampu melesat hingga 350 km/jam.

Sasis dan bodi menggunakan material super ringan Carbo-Titanium HP62-G2 dan Carbo-Triax HP62. Bahkan lapisan cat Acquarello Light pada bodi bobotnya lebih ringan 5 kg dari Imola Coupe. Hasilnya, bobot total mobil ini pun hanya 1.260 kg. Lebih ringan dari Huayra Roadster.

Interior Ala Pagani

Di kabin, perpaduan aksen serat karbon dengan panel kayu dan balutan kulit Alcantara digarap dengan gaya khas Pagani.

 

Meskipun ini adalah mobil tanpa atap yang super kencang, namun fitur pemanja telinga tak dilupakan. Sistem audio 7-kanal dengan speaker kualitas tinggi terpasang di belakang head rest. Raungan mesin V12 plus alunan musik menghentak menjadi pengiring saat melaju pada kecepatan tinggi. Kenikmatan berkendara yang tiada tara…

Hanya ada 8 unit Imola Roadster yang ditawarkan kepada para pelanggan setia Pagani. Harga tak disebutkan, namun pastinya di kisaran jutaan dollar..

 

AMG GLC 43 Dan 63 Coupe Kini Mengusung Mesin 4 Piston

AMG GLC 43 dan 63 S E Performance merupakan SUV 5-penumpang dari Mercedes-Benz yang cukup diminati.

Ingin versi coupe yang lebih ramping dan sporty? Akan segera tersedia versi terbaru…tentu dengan mesin baru.

Apakah ada perbedaan antara AMG GLC 43 dan 63 S E Performance versi biasa dengan versi Coupe? Ternyata tidak, versi Coupe hanya beda di bentuk bodi saja dengan atap belakang yang lebih landai.

Konstruksi sasis dan setting suspensi pun tak ada perbedaan. Kemasan dan layout interior pun sama.

Lantas, apa yang jadi daya pikat dari generasi terbaru ini?

Mesin 4-Piston Tak Kalah Greget

Para pecinta SUV Mercedes-Benz khususnya AMG GLC 43 dan 63 harus bisa menerima kenyataan bahwa mesin 6 dan 8 silinder tak lagi tersedia. Sebagai gantinya adalah mesin empat piston yang diimbuhi modul hybrid.

Apakah performanya segreget yang disuguhkan mesin V6 dan V8? Tentu saja, karena mesin tetap diracik sesuai karakter AMG.

AMG GLC 43 dan 63 S E Performance termasuk versi Coupe kini mengusung mesin baru 4-silinder turbo 2.0-liter berkode M139l. Antara varian 43 dan 63 hanya beda output performanya.

Meskipun jumlah pistonnya hanya empat, namun performa tak kalah dari mesin V6 dan V8 AMG. Hanya saja, raungan suara menggelegar khas AMG kini sirna. Sayang sekali…

Mesin yang diimbuhi modul hybrid ini merupakan upaya Mercedes-Benz dan AMG beradaptasi terhadap regulasi emisi gas buang di Eropa. Tak sekadar rendah emisi, konsumsi BBM pun dikatakan lebih irit. Seperti apa perbedaan antara varian 43 dan 63?

AMG GLC 43 Coupe

Pada model AMG GLC 43 Coupe, mesin 2.0-liter turbo dipadukan dengan sistem mild-hybrid 48V.

Tenaganya yang 416 hp ternyata melampaui mesin V6 AMG model sebelumnya yang ‘hanya’ 385 hp.

Saat melaju dengan kecepatan rendah, motor elektrik starter generator akan memasok suplemen daya sebesar 13 hp.

Torsi puncak mesin bermodul hybrid ringan ini mencapai 500 Nm pada 5.000 rpm. Untuk penyaluran daya ke roda memadukan penggerak AWD 4Matic dengan transmisi automatic 9-speed.

Meskipun performanya lumayan besar, namun kecepatan maksimum dibatasi secara elektronik di 250 km/jam. Mobil ini pun hanya butuh 4,8 detik untuk mencapai kecepatan 100 km/jam.

Catatan waktu akselerasi ternyata tak berbeda dari AMG GLC 43 model tahun 2023 yang masih bermesin V6 3.0-liter biturbo.

GLC 63 S E Performance Coupe

Masih kurang puas Ada pilihan adalah GLC 63 S E Performance. Mesin M139l 2.0L turbo diramu hingga memuntahkan output tenaga 469 hp. Masih ditambah lagi dengan suplemen 201 hp dari motor elektrik hybrid PSM. Total output tenaganya pun menjadi 671 hp!

Torsi maksimumnya yang 554 Nm hanya beda tipis dari AMG GLC 43. Performa yang sangat greget bukan?

Sistem penggerak AWD variabel AMG Performance 4MATIC+ akan menjamin penyaluran daya dan torsi ke seluruh roda dengan sempurna.

Akselerasi 0-100 km/jam? Hanya butuh waktu 3,5 detik. Kecepatan maksimum juga dibatasi, namun agak lebih longgar yakni di 275 km/jam.

Jadi, terbukti bahwa mesin empat piston racikan AMG gregetnya setara dengan mesin V6 atau V8.

Soal harga maupun kapan bakal tersedia di pasar Eropa, AS maupun global akan diumumkan beberapa waktu mendatang. Kita tunggu saja.

 

Menebak Keperkasaan Mercedes-AMG GT Concept E Performance

Belum genap satu bulan mobil sport AMG GT generasi kedua diluncurkan di California dalam event Monterey Car Week yang berlangsung pada Agustus lalu. Seperti apa jadinya jika AMG GT dibuat dalam versi plug-in hybrid? Inilah dia mobil konsep Mercedes-AMG GT Concept E Performance.

AMG GT Versi PHEV

Perhelatan event IAA Mobility 2023 di Munich, Jerman yang lebih populer dengan sebutan Munich Motor Show nampaknya dimanfaatkan dengan sangat baik oleh Mercedes-Benz.

AMG GT generasi 2 yang baru saja diluncurkan bulan lalu dipamerkan bersama dengan konsep AMG GT Concept E Performance. Tak hanya satu, tapi dua mobil sekaligus yang tampil dengan warna hitam dan merah.

Dari tampilan luarnya sekilas tak ada bedanya dengan Mercedes-AMG GT (C192) bermesin 4.0-liter V8 biturbo. Namun saat melihat soket listrik yang tersembunyi di bumper belakangnya, baru terlihat perbedaannya.

Mobil konsep Mercedes-AMG GT Concept E Performance dibekali dengan teknologi plug-in hybrid (PHEV). Jadi, tak hanya mengusung mesin yang mengkonsumsi bensin, tapi juga motor elektrik hybrid.

Mobil konsep ini juga diimbuhi sejumlah komponen opsional dari AMG sebagai pemanis tampilan. Mulai dari sayap spoiler di bagian buritan hingga pelek alloy 21-inci berkelir hitam yang kontras dengan kaliper rem cakram karbon keramik berkelir emas.

Mesin V8 Biturbo Plus Motor Hybrid

Seperti halnya AMG GT generasi 2, di balik kap depannya terpasang mesin 4.0-liter V8 biturbo. Hanya saja pada poros roda belakang terdapat tambahan motor elektrik penggerak sistem hybrid. Sayang sekali, pihak pabrikan tak menjelaskan spek teknologi hybrid yang dibekalkan.

Kami hanya bisa memperkirakan berdasarkan sejumlah model PHEV Mercedes dengan spek yang kurang lebih setara.

Mobil konsep AMG GT versi PHEV ini kemungkinan dibekali spek seperti sedan mewah Mercedes-Benz S63 E Performance yang bertenaga 791 hp. Atau mungkin seperti coupe 4-pintu AMG GT63 S E Performance yang bertenaga 831 hp.

Lebih Perkasa Dari AMG GT Generasi 2

Nah, mobil konsep AMG GT Concept E Performance dipamerkan bersama dengan Mercedes-AMG GT (C192). Mobil sport AMG GT generasi kedua yang kini berkonfigurasi 2+2 ini dibekali mesin V8 dengan dua spek berbeda. Varian standar yakni AMG GT 55 output tenaganya hanya 469 hp. Sedangkan untuk varian AMG GT 63 punya output 577 hp.

Jika saja benar mobil konsep AMG GT versi PHEV ini dibekali spek seperti yang kami perkirakan, maka performanya jelas jauh lebih perkasa dari AMG GT generasi kedua. Bahkan melampaui performa AMG GT Black Series yang bertenaga 720 hp.

Dengan munculnya mobil konsep AMG GT versi PHEV, AMG nampaknya masih akan mempertahankan mesin V8 hingga beberapa tahun kedepan.Hanya saja, imbuhan teknologi hybrid menjadi solusi efektif bagi AMG untuk melipatgandakan output performa. Kapan AMG GT versi PHEV ini akan diproduksi, belum ada informasi dari pihak Affalterbach.

Sebagai catatan, AMG GT generasi kedua menggunakan platform yang sama dengan SL Roadster. Nah, jika AMG GT bakal muncul dalam versi PHEV yakni E Performance, maka kemungkinan SL Roadster juga bakal hadir dalam versi serupa. Apakah bakal masuk jalur produksi di penghujung tahun 2024? Kita tunggu kejutan berikutnya, semoga tak terlalu lama.

 

Mercedes-AMG SL43, Percaya Diri Meski Hanya Empat Silinder

Jika Mercedes-Benz memberi sentuhan pada SL roadster untuk mengusung emblem AMG, pasti tidak akan main-main. Uniknya, langkah Mercedes-Benz kali ini ialah menawarkan pengalaman berkendara sebuah roadster premium dengan harga yang (mungkin) terjangkau. Hasilnya ialah Mercedes-AMG SL43 yang hadir di gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023.

Ada hal yang mungkin mengundang pro dan kontra, tapi Mercedes-Benz menjamin bahwa keputusan tersebut tidak mengurangi kenikmatan mengendarai mobil roadster. Mercedes-AMG SL43 mengusung mesin empat silinder M139 2.0 liter yang bertenaga 381 hp dan punya torsi puncak 480 Nm.

Memang SL43 ini masih ‘tekor’ 100 hp dari SL55, setidaknya mampu berakselerasi 0-100 km/jam dalam tempo 4,8 detik saja. Top speed juga tergolong memukau, yakni 274 km/jam. Mercedes-AMG SL43 didaulat sebagai roadster ‘entry-level’ dari pabrikan asal kota Stuttgart ini dan satu-satunya SL yang berpenggerak roda belakang.  

Seperti layaknya produk Mercedes-AMG lainnya, SL43 juga mendapat sederet kelengkapan yang ada di SL55 maupun SL63. Mulai dari chassis racikan AMG, opsi suspensi adaptif Ride Control, termasuk sistem pengereman komposit. Tak ketinggalan transmisi otomatis 9-speed.

Mercedes-Benz telah lama tidak meluncurkan SL dengan mesin empat silinder, setelah kehadiran 190 SL di era 1950an. Bisa jadi dengan diperkenalkannya SL43 ini, semakin banyak calon konsumen Mercedes-Benz yang dapat memiliki sebuah roadster dengan harga kompetitif. Banderolnya ialah Rp 3,2 milyar (off-the-road).

The New Mercedes-AMG A 35 dan A 45 S Resmi Diluncurkan di Indonesia

PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia secara resmi meluncurkan The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC Sedan dan Mercedes-AMG A 45 S 4MATIC+ Hatchback. Kedua model ini menjadi model ketujuh dan delapan yang diluncurkan Mercedes-Benz tahun ini di Indonesia. Khusus A 35 4MATIC Sedan akan dirakit lokal di pabrik Mercedes-Benz di Wanaherang.

The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC Sedan

The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC Sedan adalah model entry level pada lini Mercedes-AMG. Menawarkan tampilan yang ringkas dan elegan. Fitur-fitur seperti pelek AMG light-alloy 19-inci dengan desain dynamic spoke; rear apron AMG; dan panoramic sliding sunroof terlihat apik. Bagaimana menurut Anda?

Dalam kabinnya, dibekali kursi sports berlapis material ARTICO man-made leather/MICROCUT Fibre Black yang nyaman dan elegan. Kemudian lingkar setir dipenuhi tombol ala AMG Performance. Dengan paduan sabuk pengaman standar berwarna merah yang mencerminkan sporty luxury.

Untuk infotainment, The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC Sedan menggunakan sistem multimedia MBUX yang dapat diakses melalui Central Media Display. Untuk mendengarkan lagu dengan kualitas suara jernih, siap dihantarkan oleh Burmester® surround sound system.

Sedan ini ditenagai oleh mesin Mercedes-AMG M260 2.0-liter 4-silinder 8 transmisi bertenaga 306hp, torsi 400 Nm dan dapat melaju dari 0-100 km/jam dalam hitungan 4,8 detik.

Sistem keamanan, The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC dilengkapi dengan fitur-fitur seperti Active Brake Assist, Blind Spot Assist, Active Parking Assist dengan PARKTRONIC dan tyre pressure monitor. The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC tersedia dalam 4 pilihan warna seperti Cosmos Black, Iridium Silver, Digital White dan Mountain Grey.

Mercedes-AMG A 45 S 4MATIC+ Hatchback

The new Mercedes-AMG A 45 S 4MATIC+ Hatchback tampil dengan front dan rear apron khas AMG. Lengkap dengan pelek AMG 5 19-inci, garis-garis AMG serta tampilan elegan dan sporty.

Di kabin tersemat setir AMG Performance berbahan Nappa Leather dan microfiber MICROCUT. Kursi AMG Performance untuk pengemudi dan penumpang dan elemen trim AMG berwarna hitam dan silver.

Selain itu juga dilengkapi fitur-fitur infotainment terkini. Instrument cluster digital dengan sistem multimedia MBUX tidak dilupakan. Kualitas suara jernih juga dihasilkan oleh Burmester® surround sound system.

A 45 S 4MATIC+ Hatchback menggendong mesin Mercedes-AMG M139q 2.0-liter 4-silinder. Transmisinya  8-kecepatan. Mesin ini bertenaga 421hp dengan torsi 500 Nm dan dapat melaju dari 0-100 km/jam dalam hitungan hanya 3,9 detik.

The new Mercedes-AMG A 45 S 4MATIC+ juga dilengkapi fitur keamanan Active Brake Assist; knee airbag; PARKTRONIC dan fitur lain khas mobil mewah. Hadir dalam 10 pilihan warna seperti  Cosmos Black, Iridium Silver, Digital White, Mountain Grey, MANUFAKTUR mountain grey MAGNO, MANUFAKTUR Patagonia red metallic, Night Black, Polar White, Rose Gold dan Spectral Blue.

Saat ini, The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC Sedan dan Mercedes-AMG A 45 S 4MATIC+ Hatchback resmi tersedia di dealer resmi Mercedes-Benz.

Untuk harga, Mercedes-AMG A 35 4MATIC Sedan ditawarkan dengan harga Rp 1.180 juta. Sedangkan Mercedes-AMG A 45 S 4MATIC+ Hatchback dengan harga Rp 1.510 juta.

Mercedes-AMG GLC 63 meluncur dengan torsi lebih dari 1.000 Nm.

Mercedes-AMG GLC Terbaru Muncul Dengan Torsi 1.020 Nm

Mercedes-AMG akhirnya memperkenalkan GLC versi mereka. Performance SUV ini akan segera dijual dalam beberapa bulan ke depan, untuk menghadang laju BMW X5 M60. Modalnya mesin 2.0 liter dan teknologi interior terbaru.

Biarpun hanya berkapasitas ‘seadanya’ tapi tenaga yang dihasilkan menyentuh 671 hp. Torsinya memuncak di angka 1.020 Nm! Tapi itu untuk Mercedes-AMG GLC varian tertinggi, GLC 63. Mesinnya 2.0 liter turbo plus, motor listrik bertenaga 201 hp. Total tenaga dan torsinya seperti disebutkan tadi. Sprint 0-100 km/jam bisa diselesaikan dalam 3,5 detik. Top speed dibatasi 273 km/jam.

Mercedes-AMG GLC 63

AMG mengklaim mobil ini dibekali dengan sistem elektrifikasi canggih. Pengisian ulang baterai hybrid bisa sampai 3,4 kW. Baterai tersebut bisa menggerakan mobil sejauh 12 km hanya dalam mode EV.

Untuk mendukung itu, mereka menyematkan sistem pendinginan cair untuk menyejukan 560 sel baterai yang tersedia. Diklaim, setiap sel memiliki batas suhu atas dan bawah yang bisa ditoleransi. Kalau selnya terlau dingin atau kepanasan, sel tersebut akan dinon-aktifkan sementara.

Turbo Elektrik

Versi entry level, GLC 43 4Matic dibekali mesin 2.0 liter turbo yang menghasilkan 415 hp dengan momen puntir 500 Nm. Versi ini dibekali dengan EQ Boost yang memberikan daya tambahan hingga 14 hp.

Untuk diketahui, semua varian dibekali mesin yang sama, yaitu M139l. Salah satu yang menarik adalah penyematan turbocharger electric di mesin. Intinya, turbin akan diputar oleh dinamo berukuran tebal 4 cm. Saat gas buang masuk dan memutar turbin, dinamonya berhenti bekerja.

Dilengkapi dengan turbocharger elektrik.

 

Lalu, kedua versi GLC kencang ini juga hadir dengan gerak AWD serta sederet teknologi untuk menjaga kualitas pengendaraan dan pengendaliannya. Kemampuan menikung didukung oleh teknologi bernama AMG Dynamic yang mengatur kemampuan pengaturan ESP dan pergerakan kemudi secara elektronis.

Karena ini Mercedes, kualitas peredaman juga diperhatikan dengan penggunaan AMG Ride Control. Peranti ini mengatur peredaman dalam berbagai kondisi jalan, supaya penumpangnya bisa duduk dengan nyaman di kabin. Selain itu, Baik GLC 43 ataupun GLC 63 diberikan kemampuan all wheel steering. Alias roda belakangnya bisa ikut belok sedikit.

Mercedes-AMG GLC 43. Varian entry level yang tidak kalah menarik.

Soal interior, semua tipe dibekali pembungkus Nappa leather dengan warna hitam. Yang dibungkus jok dan setir serta beberapa bagian lain.

Dukungan teknologi multimedia hadir dari sistem operasi MBUX, yang ditampilkan di dua layar. Satu di depan pengemudi, satunya untuk infotainment dengan posisi vertikal di tengah dashboard. Selebihnya, Anda tidak akan salah membedakan GLC biasa dengan versi AMG ini.

Harganya belum dikeluarkan. Yang pasti akan meluncur dulu di kawasan Eropa beberapa bulan lagi. 

Jelang GP F1, Qualcomm Kolaborasi Dengan Mercedes-AMG PETRONAS F1

Qualcomm Technologies, Inc. dan Mercedes-AMG PETRONAS F1 Team mengumumkan perjanjian kerja sama jangka panjang untuk brand Snapdragon. Kemitraan strategis ini akan memanfaatkan kemampuan platform Snapdragon dalam menghadirkan pengalaman unik bagi penggemar, baik secara langsung maupun digital.

Mercedes-AMG PETRONAS F1 Team akan mengeksplorasi peluang untuk memanfaatkan Snapdragon dan teknologi Qualcomm lainnya dalam mempercepat transformasi digital dan menciptakan smart spaces terdepan di dunia pada markas timnya di Inggris. Snapdragon adalah merek produk konsumen dari Qualcomm Technologies. Platform Snapdragon memperkuat pengalaman di berbagai smartphone premium dunia, perangkat game, PC, dan ragam konektivitas.

Snapdragon tampil di banyak titik

Logo Snapdragon terpampang di mobil tim 2023, Mercedes-AMG F1 W14 E Performance. Logo Snapdragon juga akan ditampilkan di seragam para pembalap, seragam personel senior dan di dalam garasi dan trackside tim.

“Snapdragon memberikan pengalaman premium dan mitra kami adalah yang terbaik di kelasnya. Mercedes-AMG PETRONAS F1 Team merupakan tim yang maju di bidang teknologi, menjadikan mereka mitra ideal untuk Snapdragon. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk menata ulang pengalaman penggemar dengan menghadirkan Snapdragon ke penggemar di seluruh dunia,” kata Don McGuire, selaku SVP dan CMO of Qualcomm Technologies, Inc.

Disambut baik oleh tim balap Mercedes-AMG

“Inovasi adalah kunci dari bisnis kami. Berinteraksi dengan penggemar dan membangun ruang kerja untuk masa depan sangatlah penting, seperti halnya dalam merancang desain dan pembuatan mobil balap kami. Dengan Snapdragon, kami memiliki mitra yang tepat untuk berinovasi dan bertransformasi. Kami berharap dapat menciptakan solusi yang unik dan berani untuk terus mengembangkan industri ini,” tambah Toto Wolff, Team Principal and CEO of the Mercedes-AMG PETRONAS Formula One Team.

“Kami bangga dapat mengumumkan kolaborasi dengan Qualcomm Technologies, dan menyambut mereka ke ekosistem mitra kami yang terus berkembang. Semangat bersama kami dalam teknologi dan inovasi akan dapat dilihat pada rencana proyek-proyek menarik, yang akan membawa manfaat nyata bagi penggemar, mitra dan tim. Kami sangat senang menyambut Snapdragon dan melihat logonya pada mobil balap yang baru diluncurkan. Kami berharap dapat memperluas kolaborasi dalam kemitraan baru ini,” tutup Richard Sanders, Chief Commercial Officer of the Mercedes-AMG PETRONAS Formula One Team.

Mercedes-AMG G 63 Edition 53

G 63 Edition 53 Wujud Kehadiran 53 Tahun Mercedes-Benz di Indonesia

PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia meluncurkan model kendaraan terbaru Mercedes-AMG G 63 Edition 53 edisi terbatas, guna menandai eksistensi brand Mercedes-Benz di Indonesia. Selain itu, mobil spesial ini juga sebagai wujud kesuksesan Mercedes-Benz dalam mempertahankan posisi teratas di segmen kendaraan mewah di Indonesia pada tahun 2022 silam.

Mercedes-Benz masih berusaha sebaik mungkin untuk memastikan semua konsumennya akan segera menerima kendaraan baru mereka dengan sesegera mungkin. Tahun 2022 juga menjadi tahun yang penting, karena berhasil meluncurkan lini kendaraan full electric Mercedes-EQ.

Kembali ke Mercedes-AMG G 63 Edition 53, mobil ini dirancang khusus untuk memperingati tahun ke-53 hadirnya Mercedes-Benz di Indonesia, dan hanya tersedia sejumlah 20 unit di seluruh Indonesia. Model ini menggabungkan 2 lini kendaraan Mercedes-Benz yaitu Mercedes-AMG, yang mencerminkan Performance Luxury dan Mercedes-Benz G-Class yang mencerminkan Adventurous Luxury.

Mercedes-AMG G 63 Edition 53 hadir dengan mesin biturbo V8 AMG 4.0-liter yang dilengkapi dengan AMG SPEEDSHIFT 9G-TRONIC dan AMG RIDE CONTROL yang memaksimalkan performa mobil baik di jalanan perkotaan mau pun off-road. Mercedes-AMG G 63 Edition 53 tampil semakin ekspresif dengan Night Package, dengan roda AMG cross-spoke 22-inci berwarna matt black serta aksen hitam pada bumper, kaca spion, underguard, protective strip dan penutup ban cadangan.

Bertaburan fitur modern

Di bagian interior, Mercedes-AMG G 63 Edition 53 menggunakan setir mobil AMG Performance berbahan Nappa leather. Terdapat juga dashboard dengan trim carbon fiber khas AMG, tempat duduk yang berbahan Nappa leather, floor mat AMG berwarna hitam, fitur ionisasi udara di dalam mobil dan 64-color ambient lighting dengan 10 skema warna.

Mercedes-AMG G 63 Edition 53 juga memiliki fitur seperti 100 persen differential locks, kokpit lebar, AMG Dynamic Select, sistem audio Burmester surround dan Parking Package dengan kamera 360 derajat. Untuk fitur-fitur keamanan, Mercedes-AMG G 63 Edition 53 dilengkapi dengan Assistance Package; Active Lane Keeping Assist; Blind Spot Assist; Active Distance Assist DISTRONIC, dan tire pressure monitoring system.

Mercedes-AMG G 63 Edition 53 sudah tersedia di dealer resmi Mercedes-Benz dengan harga Rp 6,450 juta (off the road) dan seperti semua model Mercedes-Benz lainnya, dilengkapi dengan layanan 5-Year Star Service dan 2-Year Star Tire.

Karena Mercedes-AMG G 63 Edition 53 adalah model edisi khusus, setiap mobil akan dilengkapi dengan plakat yang digrafir untuk menandakan bahwa pelanggan memiliki satu dari 20 unit yang tersedia di Indonesia. Setiap pembeli Mercedes-AMG G 63 Edition 53 juga akan mendapatkan piagam sebagai simbol kepemilikan G-class edisi istimewa ini.

Panser Kebal Peluru Berbaju Mercedes-AMG G 63

Mercedes-Benz G-wagen dengan body dan kaca kebal peluru mungkin bukan lagi hal baru. Namun sebuah Mercedes-AMG G 63 kebal peluru dengan wheelbase extra panjang? Hmm…seperti panser berbaju SUV semi limousine.

Builder workshop asal Jerman, Klassen, kembali menampilkan modifikasi pesanan khusus terbaru mereka. Sebuah SUV Mercedes-AMG G 63 tak sekadar dimulurkan wheelbasenya, namun juga diimbuhi proteksi balistik agar kebal peluru. Nah, penasaran seperti apa ubahan yang dilakukan oleh Klassen pada mobil tersebut?

Mercedes-AMG G 63 Extended Wheelbase

Seluruh mobil yang dimodifikasi oleh Klassen masih baru keluar dari dealer. Alias benar-benar gress dengan kilometer minim. Demikian pula halnya dengan Mercedes-AMG G 63 yang digarap oleh Klassen kali ini.

Setelah semua body, interior dan sasis serta mesin dilucuti, penggarapan pun dimulai. Bagian tengah sasis dipanjangkan 580 mm sehingga besaran wheelbase pun berubah. Dari ukuran standard 2.890 mm menjadi 3.470 mm. BOdy juga memanjang dari 4.881 mm menjadi 5.461 mm, bahkan lebih panjang 254 mm dari Mercedes GLS.

Pintu kabin tengah dan kaca kabin belakang pun dibuat lebih lebar dari ukuran standard. Fender belakang dan depan dibuat lebih kekar.

Proteksi balistik kebal peluru

Bagian terpenting dari mobil ini adalah penambahan proteksi balistik level VR8. Tak hanya pada panel body seperti pintu hingga atap. Kaca kebal peluru berlapis yang sangat tebal pun diimbuhkan untuk menghalau terjangan peluru penembus baja kaliber 7.62 dari senapan serbu AK-47 yang sangat tersohor dan ditakuti. Lantai kabin, sasis hingga tangki BBM pun diperkuat agar kebal peluru dan serpihan granat.

Kemasan pada interior tetap tampil mewah sesuai standard Mercedes-AMG. Hanya saja dek kabin bagian tengah lebih lapang dari sebelumnya. Sistem audio Burmester surround sound tetap menjadi kelengkapan standard. Demikian pula dengan sejumlah fitur bawaan mobil, tak ada yang berubah.

Hanya saja Klassen menambahkan sejumlah perangkat penunjang. Mulai dari radio komunikasi dan interkom, tabung pemadam api hingga tabung oksigen dan kotak P3K.

Sistem suspensi pun diganti dengan versi heavy duty dan diperkuat. Tak hanya agar lebih aman, namun lantaran bobot mobil kini bertambah berat. Ban standard diganti dengan jenis RFT (run-flat tires) yang dapat membuat mobil tetap melaju meloloskan diri hingga beberapa kilometer.

Tak ada ubahan secuilpun pada sektor mesin. Ya, Klassen mempertahankan spek mesin 4.0-liter twin-turbo V8 masih dengan output standard racikan Affalterbach yakni 577 hp dengan torsi 850 Nm. Transmisi otomatis 9-speed dual-clutch dan sistem penggerak all-wheel drive 4Matic pun masih dalam kondisi standard pabrikan.

Dengan penambahan proteksi balistik, bobot pun bertambah beberapa ratus kilogram dari standardnya yang 2,5 ton.

Bobot yang extra berat tentunya akan berpengaruh pada top speednya yang kini tak lagi menembus hingga 220 km/jam. Akselerasi 0-100 km/jam pun tak lagi di angka 4,5 detik. Ada harga yang harus dibayar…

Bagaikan sebuah panser berbaju semi limousine yang akan memberikan rasa aman dan nyaman. Tentu, tak akan ada yang mengira jika Mercedes-AMG G 63 semi limousine ini kebal terjangan peluru.

 

Mercedes Benz New CLA

Mercedes-AMG CLA 2023 Makin Berwibawa

Memasuki tahun 2023, sejumlah pabrikan otomotif melakukan update pada model mobil mereka. Demikian pula dengan Mercedes-Benz yang melakukan peremajaan pada lini CLA-Class.

Mercedes-Benz 2023 CLA

 

Jajaran model kelas compact ini tak sekadar mendapat sentuhan ulang pada eksterior maupun interior. Sejumlah update pada konten fitur, teknologi maupun sektor penggerak yang dibekalkan pun tak luput dari perhatian. Yang menarik, perubahan untuk versi Mercedes-AMG CLA

Sentuhan ulang eksterior lini CLA AMG

 

Peremajaan eksterior pada CLA maupun CLA Shooting Brake dari Mercedes-AMG menjadi lebih berwibawa dan menggugah. Ubahan tampilan depan model entry-level AMG CLA 35 4MATIC Coupé dan Shooting Brake sangat jelas terlihat.

CLA AMG

Perubahan nampak pada grille “Panamericana” dengan imbuhan logo AMG berbentuk bundar. Sementara varian CLA 45 S 4MATIC+ Coupé dan CLA 45 S 4MATIC+ Shooting Brake pun kini tampil dengan headlamp LED MULTIBEAM model baru.

Velg baru AMG bernuansa hitam

Untuk tahun 2023, CLA-Class tampil dengan sejumlah versi velg model terbaru. Model CLA 35 memiliki tiga pilihan velg light-alloy. Velg standard menggunakan model 10-spoke berukuran 18-inci berkelir high-gloss black. Velg opsional 19-inci model 5-twin-spoke tersedia dalam pilihan warna matte black dengan lapisan dalam high gloss black. Ditambah kombinasi matte black dengan ring bernuansa high-gloss black.

Velg AMG

Variant CLA-45 S pun kini tampil dengan velg standar 7-twin-spoke terbaru dengan dua pilihan warna. Untuk velg 19-inci model 5-twin-spoke terbaru pada model 45 S tersedia dalam pilihan warna matte black, identik seperti warna velg opsional CLA 35.

Interior tampil dengan nuansa warna baru

Tak hanya tampilan eksterior, kemasan interior CLA pun tak luput dari peremajaan. Jok sport standard maupun opsional AMG Performance dibalut kulit ARTICO dipadukan dengan bahan microfibre MICROCUT. Kini dapat dipesan dengan warna pilihan baru Bahia Brown.

New CLA AMG Interior

Untuk opsi warna kombinasi, Sage Grey/Black menjadi opsi warna baru pada kulit ARTICO.  Warna baru lain yakni kombinasi Red Pepper/Black untuk pertamakalinya digunakan sebagai pelapis jok pada interior. Sementara panel interior dilapisi bahan berpori yang tersedia dalam berbagai pilihan kombinasi warna.

Setir standar Mercedes-AMG CLA pun kini mengandalkan setir AMG Performance terbaru dengan tombol multifungsi. Beragam pengoperasian fitur berkendara dapat dilakukan tanpa perlu memindahkan tangan dari setir.

Upgrade Software Infotaintment MBUX

Sistem infotaintment terpadu MBUX generasi terbaru juga dibekalkan pada Mercedes-AMG CLA. Seperti halnya model A-Class yang telah lebih dulu diremajakan. CLA versi AMG kini tampil dengan desain layar dashboard model baru.

Versi standar dilengkapi layar digital 7-inci dan 10.25-inci. Namun anda dapat memilih paket opsional dengan dua layar 10.25-inci. Software terbaru MBUX dilengkapi fitur mode tampilan Classic”, “Sporty” dan “Discreet”. Software fitur voice assistant “Hey Mercedes” serta koneksi nirkabel Apple CarPlay dan Android Auto juga mengalami upgrade. Sistem audio opsional Burmester surround-sound system kini dilengkapi teknologi Dolby Atmos.

Upgrade Sektor Performa AMG CLA 35

Tak ingin dicap setengah-setengah, sektor performa CLA pun mengalami upgrade. Lini model CLA 35 dibekali motor starter berpenggerak sabuk dan sistem kelistrikan 48V.

New CLA AMG

Motor starter generasi kedua sekaligus sebagai modul hybrid ringan ini tak hanya memasok suplemen boost tenaga sebesar 14 hp, namun juga meningkatkan efisiensi konsumsi BBM.

 

Pada varian 4MATIC kini dibekali mesin 2.0-liter 4-silinder turbo berdaya 306 hp. Dipadukan dengan transmisi AMG SPEEDSHIFT DCT 8G serta penggerak all-wheel drive AMG Performance 4MATIC. Akselerasi 0-100 km/jam hanya butuh waktu 4,9 detik.

CLA 45 S 4MATIC+ AMG Street Style Edition

Lini model Mercedes-AMG CLA 45 kini menghadirkan edisi spesial yang ditawarkan dalam waktu terbatas. Edisi spesial berlabel “AMG Street Style Edition” ini tersedia untuk model CLA 45 S 4MATIC+ variant Coupé dan Shooting Brake.

Tampilan eksterior dibedakan dengan warna khusus Mountain Grey Magno dari palet warna Mercedes-Benz MANUFAKTUR. Pada body bagian samping tersemat logo dan label “AMG”  dengan striping body bermotif bendera START pada latarnya. Sementara pada sirip  spoiler dan air intake diberi imbuhan aksen warna Fluorescent Orange.

AMG CLA

Velg light-alloy AMG khusus 19-inci model 5-twin spoke dibalur dengan sapuan warna Matte Black dan aksen warna Gloss Black pada ring bibir velg. Tersedia pula paket opsional yakni velg forged AMG 19-inci model cross-spoke berkelir Matte Black.

Kaliper rem berkelir merah yang terlihat kontras dengan tampilan velg menjadi kelengkapan standard pada edisi spesial ini.

Fitur lainnya yang dibekalkan antara lain paket AMG Aerodynamics, AMG Night I dan II serta cover tutup saluran BBM AMG.

Interior Street Style

Area interior AMG Street Style Edition pun dikemas khusus dengan gaya sport khas AMG. Jok AMG Performance berbahan microfibre MICROCUT berwarna hitam dihiasi aksen lis jahitan berwarna oranye. Label “CLA 45 S” plus emblem AMG yang tersemat pada area interior pun tampil dengan warna oranye.

Setir khusus AMG Performance berbahan kombinasi kulit dan microfibre MICROCUT dipadukan dengan aksen aluminium sewarna body.

Area dashboard khususnya pada bingkai panel instrument dihiasi aksen jahitan berwarna oranye. Sementara pada sill pintu dihiasi dengan tulisan “AMG”. Karpet khusus AMG bertuliskan “Street Style Edition” di jahit dengan aksen benang warna oranye.

Mesin 2.0-liter 4-silinder turbo racikan AMG pada CLA 45 S 4MATIC+ Coupé dan Shooting Brake edisi khusus ini pun lebih bertenaga dan responsif.

Dengan output tenaga maksimum 421 hp dan torsi maksimum 500 Nm, akselerasi 0-100 km/jam hanya butuh waktu 4,1 detik. Hanya saja untuk top speed dibatasi pada angka 270 km/jam.

Sistem penggerak all-wheel drive 4MATIC dilengkapi perangkat AMG TORQUE CONTROL untuk mengoptimalkan penyaluran torsi ke roda dan handling berkendara.

Pada girbox dilengkapi dua bak kopling multi plat berpengendali elektronik yang terhubung ke gardan pada poros roda belakang via kopel high performance.

Tak hanya menghasilkan distribusi tenaga dan torsi yang optimal ke poros roda. Traksi penggerak roda belakang dapat dipilih antara kiri ataupun kanan. Teknologi canggih yang membuat pengendaraan menjadi kian menyenangkan.

 

Williams F1 Punya Bos Baru, Mercedes-AMG F1 Kehilangan Ahli Strategi

Kesuksesan Lewis Hamilton bersama Mercedes-AMG Petronas F1 tidak lepas dari campur tangan seorang bernama James Vowles. Ia adalah ahli strategi yang menentukan apa saja yang harus dilakukan timnya. Vowles pindah ke Williams F1 dan naik pangkat jadi team principal.

Tentu untuk kemajuan karir sesorang, ini langkah yang sangat manusiawi. Tapi bagi Mercedes-AMG F1, mereka kehilangan sosok brilian. Apalagi musim balap 2023 akan mulai kurang dari dua bulan lagi. Kalau Anda ingat balapan di Hungaria 2019 dan keseruan balapan F1 Spanyol 2021, dimana Mercedes sukses dengan kemenangan, itu adalah hasil pemikiran Vowles dan kehebatan bakat pembalapnya.

Siapa James Vowles?

Tapi Vowles juga tidak sempurna. Tahun 2021, blunder strategi terlihat jelas di balapan Hungaria, dimana sesi restart di grid hanya diisi oleh Hamilton, tim lain start dari pit setelah ganti dari ban basah ke kering. Hamilton akhirnya harus berjuang karena ia masuk pit belakangan.

James Vowles & Lewis Hamilton

Foto: Skysports

James Vowles juga bukan orang baru di dunia F1. 13 tahun sudah ia mengabdi di Mercedes-AMG. Karirnya diawali sebagai engineer di tim British American Racing (BAR). Lalu mengabdi di Honda F1 Racing. Saat Honda undur diri, timnya berubah jadi Brawn GP. Tim ajaib yang langsung sukses di debut perdana dan menyabet gelar juara dunia 2009 bersama pembalap Jenson Button dan Rubens Barichello.

Brawn GP ini kiprahnya hanya setahun. Vowles naik jabatan jadi Race Strategist di tim bentukan Ross Brawn tersebut, dan disebut sebagai salah satu orang penting yang memungkinkan Brawn GP juara. Tim tersebut kemudian diambil alih oleh Mercedes tahun 2010.

Ada Alasan Politis?

Williams F1 awal tahun ini mengumumkan restrukturisasi besar-besaran di jajaran manajemen tingkat atas. Jost Capito, prinsipal tim sebelumnya, diberhentikan oleh Dorilton Ventures, perusahaan pemegang saham Williams F1.

Mereka lantas meminta Vowles untuk menggantikan. Penunjukan ini membuka satu pertanyaan bagi kami. Williams adalah tim yang menggunakan mesin Mercedes-AMG F1 sejak 2014. Lebih dari itu, Toto Wolf, pucuk pimpinan Mercedes-AMG F1 pernah jadi direktur di Williams F1. George Russel, pembalap kedua Mercedes-AMG F1 juga pernah mengabdi di tim legendaris Inggris itu.

James Vowles of Williams F1

Foto: Williams F1

Lalu, apakah kehadiran Vowles akan memberikan akses untuk Mercedes mengendalikan Williams F1? James Vowles membantah hal tersebut. “Saya tidak menganggap Williams F1 sebagai ‘mini Mercedes’. Williams adalah tim yang benar-benar independen, punya sejarah kesuksesan yang panjang,” Ujar Vowles yang sekarang memegang rekor sebagai team principal termuda dalam sejarah F1. Umurnya baru 43 tahun.

“Kesuksesan Williams sepenuhnya jadi tanggung jawab saya. Dan harus terlepas dari Mercedes,” tambah pria asal Sussex, Inggris ini. “Tapi bukan berarti kami menutup diri untuk kolaborasi dengan Mercedes. Kerjasama sudah ada sejak sebelum saya gabung. Tapi mulai sekarang saya harus melakukan yang terbaik untuk Williams.

Williams F1

Foto: Williams F1

Hal ini juga diamini oleh Toto Wolff. “Satu hal yang ada benang merahnya adalah, kami sama-sama team principal (sekarang). Masing-masing punya cara untuk mempertahankan dan mendukung kesuksesan timnya. Kalau saya mau membuat Williams F1 sebagai ‘mini Mercedes F1’, saya pasti diusir oleh Vowles,” ujar Wolff seperti dikutip dari Skysports.

Keahlian Vowles mungkin akan menaikan posisi Williams F1 di balapan. Tapi sumber daya manusia tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan untuk kemajuan bersama. Saat ini, Williams F1 adalah tim papan bawah yang berjuang untuk punya mobil yang kompetitif. Kita tunggu saja kiprahnya.