Lewis Hamilton

Empat Fakta Menarik Soal Perpindahan Lewis Hamilton Ke Ferrari

Juara dunia F1 Lewis Hamilton dipastikan pindah dari Mercedes-AMG F1 ke Scuderia Ferrari untuk musim balap 2025. Berita menghebohkan ini dirilis oleh Formula One kemarin (01/02/2024). Meski tada-tandanya sempat kami lihat sejak dua hari lalu. Inilah, kabar perpindahan pembalap terheboh di abad 21. Tidak mengherankan, pengumuman tersebut menggelontorkan berbagai hal baru. Daftarnya ada di bawah.

Didorong oleh ‘El Presidente’

John Elkann dorong Lewis Hamilton ke Ferrari

John Elkann, President Ferrari adalah orang yang mendorong terjadinya perpindahan Lewis ke Ferrari. Dikutip dari Skysports, Elkann telah mendorong terjadinya perjanjian ini sejak beberapa bulan lalu. Meski, keduanya (Ferrri dan Hamilton) telah ‘main mata’ sejak beberapa tahun belakangan. Rumornya bahkan, Ferrari sangat berharap pembalap Inggris ini bisa memperkuat tim mereka di musim 2024. Tapi Lewis keburu tanda tangan kontrak dengan Mercedes-AMG pertengahan tahun lalu.

Saham Ferrari Langsung Meroket

Logo Ferrari by

Resminya kabar Lewis Hamilton pindah ke Ferrari tahun depan mengakibatkan efek berantai. Salah satunya, saham Ferrari tiba-tiba naik sampai tujuh persen di pasar bursa New York. Saat perdagangan dibuka hari kamis pagi, setelah rumor ini mendekati kenyataan, total nilai saham Ferrari menyentuh US $69,12 milyar. Saat penutupan hari rabu, nilainya masih 62,4 milyar.

Carlos Sainz Tergeser

Carlos Sainz

Pembalap yang terlempar dari kursi Ferrari adalah Carlos Sainz Jr. Pertanyaannya, tim mana yang akan menampung pembalap berbakat asal Spanyol ini? Jawabannya banyak. Bakat Carlos terlalu berharga untuk diabaikan. Dua tim raksasa, Mercedes dan Red Bull Racing (RBR), akan perlu pembalap untuk musim 2025. Sainz Jr. juga didugfa kuat akan memperkuat tim Audi F1 saat mereka debut tahun 2026 nanti.

Kenapa Bisa Pindah?

Tidak terlalu mengejutkan sebetulnya. Hamilton sendiri telah beberapa kali bilang ia ingin balapan untuk tim Italia itu. Namun, seperti diketahui Lewis Hamilton dan Mercedes-AMG F1 Team memiliki kontrak yang berlaku untuk dua misim (2024-2026). Tapi di dalam perjanjian tersebut disebutkan juga kalau ada opsi salah satu pihak dimungkinkan memutus kerjasama setelah berjalan satu tahun. Dan inilah yang dilakukan Lewis.

Bocoran Dari Sponsor Ferrari

Peroni adalah perusahaan minuman yang jadi sponsor Scuderia Ferrari. Beberapa hari lalu, mereka mengeluarkan merchandise Ferrari F1 terbaru, dan coba perhatikan gambar di atas. Tepatnya di model mobil-mobilannya. Ada nomor 44 di situ. Lewis adalah pengguna nomor 44 di balapan F1. Meskipun, di tahun 1955, pembalap Ferrari bernama Maurice Trintignant juga menggunakan nomor itu. 

Williams F1 Punya Bos Baru, Mercedes-AMG F1 Kehilangan Ahli Strategi

Kesuksesan Lewis Hamilton bersama Mercedes-AMG Petronas F1 tidak lepas dari campur tangan seorang bernama James Vowles. Ia adalah ahli strategi yang menentukan apa saja yang harus dilakukan timnya. Vowles pindah ke Williams F1 dan naik pangkat jadi team principal.

Tentu untuk kemajuan karir sesorang, ini langkah yang sangat manusiawi. Tapi bagi Mercedes-AMG F1, mereka kehilangan sosok brilian. Apalagi musim balap 2023 akan mulai kurang dari dua bulan lagi. Kalau Anda ingat balapan di Hungaria 2019 dan keseruan balapan F1 Spanyol 2021, dimana Mercedes sukses dengan kemenangan, itu adalah hasil pemikiran Vowles dan kehebatan bakat pembalapnya.

Siapa James Vowles?

Tapi Vowles juga tidak sempurna. Tahun 2021, blunder strategi terlihat jelas di balapan Hungaria, dimana sesi restart di grid hanya diisi oleh Hamilton, tim lain start dari pit setelah ganti dari ban basah ke kering. Hamilton akhirnya harus berjuang karena ia masuk pit belakangan.

James Vowles & Lewis Hamilton

Foto: Skysports

James Vowles juga bukan orang baru di dunia F1. 13 tahun sudah ia mengabdi di Mercedes-AMG. Karirnya diawali sebagai engineer di tim British American Racing (BAR). Lalu mengabdi di Honda F1 Racing. Saat Honda undur diri, timnya berubah jadi Brawn GP. Tim ajaib yang langsung sukses di debut perdana dan menyabet gelar juara dunia 2009 bersama pembalap Jenson Button dan Rubens Barichello.

Brawn GP ini kiprahnya hanya setahun. Vowles naik jabatan jadi Race Strategist di tim bentukan Ross Brawn tersebut, dan disebut sebagai salah satu orang penting yang memungkinkan Brawn GP juara. Tim tersebut kemudian diambil alih oleh Mercedes tahun 2010.

Ada Alasan Politis?

Williams F1 awal tahun ini mengumumkan restrukturisasi besar-besaran di jajaran manajemen tingkat atas. Jost Capito, prinsipal tim sebelumnya, diberhentikan oleh Dorilton Ventures, perusahaan pemegang saham Williams F1.

Mereka lantas meminta Vowles untuk menggantikan. Penunjukan ini membuka satu pertanyaan bagi kami. Williams adalah tim yang menggunakan mesin Mercedes-AMG F1 sejak 2014. Lebih dari itu, Toto Wolf, pucuk pimpinan Mercedes-AMG F1 pernah jadi direktur di Williams F1. George Russel, pembalap kedua Mercedes-AMG F1 juga pernah mengabdi di tim legendaris Inggris itu.

James Vowles of Williams F1

Foto: Williams F1

Lalu, apakah kehadiran Vowles akan memberikan akses untuk Mercedes mengendalikan Williams F1? James Vowles membantah hal tersebut. “Saya tidak menganggap Williams F1 sebagai ‘mini Mercedes’. Williams adalah tim yang benar-benar independen, punya sejarah kesuksesan yang panjang,” Ujar Vowles yang sekarang memegang rekor sebagai team principal termuda dalam sejarah F1. Umurnya baru 43 tahun.

“Kesuksesan Williams sepenuhnya jadi tanggung jawab saya. Dan harus terlepas dari Mercedes,” tambah pria asal Sussex, Inggris ini. “Tapi bukan berarti kami menutup diri untuk kolaborasi dengan Mercedes. Kerjasama sudah ada sejak sebelum saya gabung. Tapi mulai sekarang saya harus melakukan yang terbaik untuk Williams.

Williams F1

Foto: Williams F1

Hal ini juga diamini oleh Toto Wolff. “Satu hal yang ada benang merahnya adalah, kami sama-sama team principal (sekarang). Masing-masing punya cara untuk mempertahankan dan mendukung kesuksesan timnya. Kalau saya mau membuat Williams F1 sebagai ‘mini Mercedes F1’, saya pasti diusir oleh Vowles,” ujar Wolff seperti dikutip dari Skysports.

Keahlian Vowles mungkin akan menaikan posisi Williams F1 di balapan. Tapi sumber daya manusia tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan untuk kemajuan bersama. Saat ini, Williams F1 adalah tim papan bawah yang berjuang untuk punya mobil yang kompetitif. Kita tunggu saja kiprahnya.