Mercedes-AMG CLE53

Mercedes-AMG CLE53 4Matic+ Debut Dengan Mesin 442 HP

Mercedes-Benz CLE yang lahir bulan Juli 2023 lalu akhirnya mendapatkan versi AMG. Dinamai Mercedes-AMG CLE43, diluncurkan hari ini (06/11) dengan mesin enam silinder dan teknologi turbo elektrik. Hasilnya, gabungan C-Class Coupe dengan E-CLass Coupe ini punya performa yang membanggakan pembuatnya.

AMG membekalkan penggerak M256 yang dimodifikasi secara ekstensif. Kode mesinnya juga berubah menjadi M256M. Tenaga puncak mencapai 442 hp pada 5.600 rpm dan tersedia terus sampai 6.100 rpm. Mesin ini aslinya mampu menghasilkan 560 Nm pada 2.200 hingga 5.000 rpm. Tapi, berkat turbocharger konvensional dan tambahan kompresor yang dikendalikan secara elektrik, jadi mampu memberikan tambahan 40 Nm lagi selama 12 detik.

Mesin CLE53

Selain itu, ada integrated motor starter (ISG) yang terpasang di girbok, yang merupakan bagian dari sistem kelistrikan 48 volt.Benda ini bisa memberikan tambahan tenaga hingga 22 hp dan ekstra torsi 205 Nm. Dengan catatan, dorongan tersebut hanya sesaat saja. Selain itu, ISG juga memberikan proses start-stop otomatis untuk mesin yang lebih halus.

Serupa Tapi beda

Mercedes-AMG CLE53 dibekali transmisi AMG Speedshift 9-speed otomatis dengan penggerak AWD (4Matic). Hasilnya, mobil ini mampu berakselerasi 0-100 km/jam dalam masa 4,2 detik. Top speed dibatasi 250 km/jam. Atau kalau yang punya membeli paket opsional AMG Driver’s Package, kecepatan puncaknya bisa 270 km/jam. Untuk pengendalian, didukung sistem kemudi empat roda. 

Dashboard CLE53 4Matic+

Secara visual, mobil ini serupa dengan versi yang lebih kalem, Mercedes-Benz CLE. Tapi karena performa lebih galak, pastinya ada perubahan untuk menyesuaikan. Contohnya, saluran masuk udara di depan lebih besar. Fender juga lebih lebar untuk mengakomodir jarak pijak lebih lebar 53 mm di depan dan 75 mm untuk belakang. Pelek standarnya 19 inci (ukuran 20 inci tersedia sebagai barang opsional). Jangan lupa spioler di depan dan belakang. Dan ingat, itu semua berfungsi, bukan gaya-gayaan. 

Di kabin kurang lebih sama seperti CLE biasa. Sistem operasional MBUX menjalankan layar multimedia 11,9 inci dan layar instrumen 12,3 inci. Selain logo AMG, joknya dibungkus kulit Artico yang dijahit oleh manusia, bukan robot. 

 

 

Wah, Mercedes-AMG GLC 63 S E Sekarang Pakai Mesin 4-silinder

Bagi para fans garis keras dari brand berlogo “three-pointed star” tentu sangat memahami  makna dari angka keramat ’63’. Penanda model racikan AMG bermesin V8 6.3-liter. Tapi hal baru diterapkan untuk Mercedes-AMG GLC 63 S E. 

Menjelang pelarangan mobil bermotor bakar di kawasan Uni Eropa yang masih tersisa 12 tahun lagi, AMG pun mulai mengambil ancang-ancang. Hal tersebut terlihat pada SUV high-performance terbaru yang diluncurkan AMG di Munich Motor Show 2023, Mercedes-AMG GLC 63 S E Performance. Mobil ini telah mengusung teknologi plug-in hybrid.

Bukan 6.3 Liter

Meskipun menyandang angka keramat ’63’, tapi ternyata Mercedes-AMG GLC 63 S E Performance tak dibekali mesin V8 6.3-liter. Label ’63’ tak lagi menjadi penanda varian mesin 6.3-liter, tapi sebagai penanda varian paling perkasa dari AMG.

Mesinnya sekarang bensin 4-silinder 2.0 liter turbo dengan  plug-in hybrid racikan AMG. Dipadukan dengan transmisi otomatis 9-speed dan penggerak all-wheel drive. Tanpa sokongan suplemen daya dari motor hybrid, mesin turbonya mampu memuntahkan tenaga 469 hp di 6.725 rpm.

Sementara, motor listrik hybrid yang terpasang di belakang memberi asupan daya tambahan sebesar 201 hp. Namun itu hanya berlangsung 10 detik. Selebihnya, pasokan daya yang tersedia jadi 107 hp. Pasokan daya listrik sistem hybrid yang diusung bersumber dari baterai bervoltase 400V dengan daya 6.1 kWh.

Jika ditotal, performa kombinasi yang dihasilkan mencapai 671 hp dengan torsi 1.020 Nm. Melampaui performa mesin 6-silinder B58 BMW X3 M Competition bertenaga 503 hp dengan torsi 649 Nm. Meskipun bobotnya 2.310 kg, namun akselerasi 0-100 km/jam diklaim hanya butuh waktu 3,5 detik! Menakjubkan sekali untuk sebuah SUV plug-in hybrid.

Edition 1 Hanya Setahun

Dari markas AMG di Affalterbach, Mercedes-AMG GLC 63 S E Performance telah siap masuk jalur produksi. Pemesanan akan segera dibuka untuk pasar domestik Jerman dan Uni Eropa. Label harganya mulai dari €121.856 atau sekitar Rp 2 miliar. Harga off-the road, belum termasuk pajak dan biaya lainnya.

Varian termahal yakni paket Edition 1 yang diproduksi terbatas selama setahun hanya tersedia hingga September tahun 2024 mendatang. Harganya lebih mahal €18.445 (Rp 303 jutaan) dari harga versi standar.

Ingin lebih lengkap lagi dengan beragam paket opsional seperti fitur head-up display, panoramic sunroof, sistem audio surround sound lansiran Burmester, hingga sistem lampu dengan proyektor khusus? Tambah lagi sekitar Rp 70,5 jutaan.

Fitur Suara Palsu

Jika ingin suara imitasi mesin V8 6.3-liter, tersedia fitur opsional ‘Real Performance Sound’. Meskipun terkesan remeh, namun fitur extra seharga Rp 10 jutaan ini ternyata cukup banyak peminatnya.

Dengan seluruh daftar fitur opsional lengkap, untuk menebus sebuah Mercedes-AMG GLC 63 S E Performance Edition 1 harus merogoh kocek sebesar €145.250. Kurang lebih nilainya sekitar Rp 2,3 miliar.

Untuk kawasan Amerika Utara sebagai pangsa pasar potensial, SUV kencang ini akan tersedia pada penghujung tahun 2024. Para pecinta GLC racikan AMG di Tanah Air siap-siap menyambut kedatangan tamu baru ini tahun depan.

Mercedes-AMG GT Terbaru Debut Di Monterey Car Week

Pameran dan kontes mobil tahunan kelas ‘dewa’ Monterey Car Week di California, AS tak dilewatkan oleh Mercedes. Kali ini generasi kedua sport coupe AMG GT debut perdana di event bergengsi tersebut. Gubahan apa saja yang dilakukan Affalterbach pada GT coupe gen-2 ini?

Desain Ulang 

AMG kini mengadopsi platform baru SL pada GT. Konstruksi sasis dan body menggunakan material aluminium, baja, magnesium, dan serat komposit (fiberglass dan serat karbon). Tak hanya bobotnya lebih ringan, namun konstruksinya lebih kokoh.

Konstruksi model baru membuat dimensi AMG GT kini lebih mulur 182 mm. Wheelbase pun bertambah 70 mm menjadi 2.700 mm. Lebar bodi hanya bertambah 45 mm. Tinggi bodi pun hanya berubah 66 mm.

Perubahan ukurannya memang hanya sedikit, namun kokpit dan volume bagasi AMG GT kini sedikit lebih lapang. Tak hanya hadir dalam versi 2-seater, kini tersedia opsi konfigurasi 2+2. Meskipun terdapat dua buah jok tambahan yang bisa dilipat, namun ukurannya lebih pas untuk anak-anak.

Tak hanya sasisnya saja yang diadopsi dari SL. Layout dashboard dengan layar instrumen 12.3-inci dan layar infotainment 11.9-inci juga dicuplik dari SL. Aura balap kian kental dengan setir dan jok sport model bucket AMG Performance.

Model AMG GT (C192) terbaru ini tampilannya sepintas tak banyak berbeda dari versi sebelumnya. Grille model Panamericana yang khas kini diimbuhi panel ekstensi di bawah grille yang mirip seperti pada AMG GT Black Series model terdahulu.

Desain headlamp kini lebih halus. Lampu belakang pun kini tampil lebih ramping dan seolah melintang selebar bodi.

Lekuk bodi AMG GT pun kini terlihat kian bahenol berkat buritan yang lebar dan garis atap yang lebih curam ke arah belakang. Bagai perpaduan Porsche 911 dan SLS AMG.

Perangkat aerodinamika aktif pun tak lupa diimbuhkan di sekujur bodi. Mulai dari sirip splitter di kolong bumper depan, lubang intake hingga sayap spoiler aktif di buritan.

Pada paket opsional Aerodynamics, terdapat tambahan deflektor depan, sirip diffuser belakang yang lebih besar plus sayap spoiler belakang permanen ala GT2.

Untuk pelek, tersedia model standar ukuran 20-inci atau pelek alloy opsional ukuran 21-inci.

Standar Euro 7

Guna mengantisipasi berlakunya regulasi emisi Euro 7, maka setup mesin 4.0-liter V8 biturbo yang dibekalkan pun disesuaikan.

Untuk saat ini info yang diungkap masih sebatas dua varian model yakni GT 55 dan GT 63.

Output performa Mercedes-AMG GT 55 sebesar 469 hp dengan torsi maksimum 700 Nm. Akselerasi 0-100 km/jam butuh waktu 3,9 detik. Top speed dibatasi hanya 295 km/jam.

Pada varian GT 63 output tenaganya sedikit lebih besar yakni 577 hp dengan torsi maksimum 800 Nm. Untuk melesat ke angka 100 km/jam cukup 3,2 detik. Speedometer mentok di 315 km/jam.

Opsi transmisi hanya tersedia versi automatic 9-speed AMG Speedshift. Hanya saja, kini tak lagi pakai torque converter, tapi dengan kopling basah.

Beragam mode berkendara dapat dipilih via AMG Dynamic Select. Termasuk mode Race Start dengan launch control.

Sistem penggerak all-wheel drive AMG Performance 4MATIC+ kini jadi fitur standar. Penunjang kenikmatan berkendara yang diimbuhkan mulai dari suspensi AMG Active Ride Control dengan stabilizer aktif serta differential-lock belakang berpengendali elektronik. Teknologi active rear-axle steering pengubah sudut roda belakang juga turut dibekalkan pada Mercedes-AMG GT.

Untuk pasar Eropa rencananya akan mulai dipasarkan sekitar awal tahun depan. Sedangkan untuk Negeri Paman Sam…dan juga Indonesia harus bersabar menunggu beberapa bulan setelahnya.

Belum ada kepastian apakah varian Mercedes-AMG GT 43 bermesin 4 silinder turbo juga bakal tersedia seperti halnya SL. Namun ada kemungkinan bakal hadir versi plug-in hybrid yakni GT E Performance. Jadi, kita tunggu kabarnya.