Rupert Stadler Bakal ‘Buka Mulut’, Babak Baru Skandal Diesel Gate
Perjalanan skandal manipulasi data uji emisi Diesel Gate yang terjadi sejak tahun 2015 silam akan segera memasuki babak baru. Kasus menghebohkan yang terjadi di kubu Volkswagen Group dan Audi ini telah menjalani proses persidangan yang panjang dan melelahkan. Mantan petinggi Audi, Rupert Stadler pun terseret dalam kasus ini.
Usai menjalani sidang perkara di Pengadilan Munich pada Rabu (3/5) lalu, Thilo Pfordte dan Ulrike Thole-Groll, tim pembela dan penasehat hukum dari Rupert Stadler melakukan pembicaraan dengan hakim Stefan Weickert dan tim jaksa penuntut.
Pihak pengadilan menawarkan keringanan hukuman bila Stadler bersedia untuk ‘buka mulut’. Pasalnya, Stadler menyangkal segala tuduhan yang ditujukan kepadanya sejak kasus ini naik ke persidangan pada tahun 2020 lalu.
Jalan Panjang Kasus “Diesel Gate”
Berdasarkan bukti yang diperoleh tim penyidik Tindak Pidana Ekonomi, Stadler seharusnya telah mengetahui adanya manipulasi hasil uji emisi tersebut pada Juli 2016. Alih-alih melakukan upaya pencegahan dan investigasi, ia justru ‘membiarkan’ penjualaan seluruh kendaraan terkait terus berlanjut hingga awal tahun 2018.
Saat kasus ini terkuak, Volkswagen mengakui adanya pemasangan software manipulasi data emisi pada 11 juta mobil diesel dari berbagai merek yang berada di bawah naungan Volkswagen AG. Jumlah yang tak sedikit dan seluruhnya tersebar ke berbagai negara.
Software manipulator data emisi yang terpasang telah disesuaikan dengan standar emisi yang berlaku di negara penguji. Hasil dari uji emisi pun akan lebih rendah dari kondisi sebenarnya di jalan raya.
Buka Mulut, Atau Menjalani Kurungan Badan
Pihak jaksa penuntut dalam tuntutannya mengharuskan Stadler untuk membayar denda sebesar €1,1 juta dan hukuman masa percobaan selama 3 tahun. Namun hakim pengadilan menyatakan bahwa jika Stadler tetap enggan untuk bersaksi, maka ia akan berada di balik jeruji besi antara 1,5 – 2 tahun dan tetap harus membayar denda jutaan Euro.
Melalui tim penasehat hukumnya, Stadler pun akhirnya setuju untuk memberi kesaksian paling lambat pada 16 Juni 2023 mendatang. Berkenaan dengan hal tersebut, pihak Wolfsburg enggan berkomentar.
Tak hanya Stadler, sejumlah engineer termasuk mantan pejabat eksekutif di Audi dan Porsche, Wolfgang Hatz turut menjadi tersangka. Sementara, Zaccheo Giovanni Pamio, mantan engineer Audi yang terlibat dalam perancangan software manipulasi hasil uji emisi telah didakwa atas keterlibatannya.
Sejumlah tuntutan hukum dari Departemen Kehakiman AS pun dilayangkan pada beberapa tersangka dalam kasus “Diesel Gate”. Akan tetapi sidang berjalan in absentia, karena yang bersangkutan berada di Eropa dan tidak dapat diekstradisi ke Amerika Serikat
Kecurangan Yang Harus Dibayar Mahal
Volkswagen terbukti dan mengakui adanya penjualan hampir 600.000 unit mobil yang terindikasi dicurangi ke AS. Pada tahun 2017, Volkswagen bersedia membayar denda yang diputuskan oleh Departemen Kehakiman AS pada sidang di Washington DC. Nominalnya sekitar $4,3 miliar!
Kompensasi sebesar $15 miliar pun harus dibayar kepada para konsumen pemilik kendaraan VW, Porsche dan Audi di AS yang dirugikan atas perbuatan manipulasi data uji emisi tersebut. Itu baru di Amerika Serikat, belum termasuk di benua Eropa dan negara lainnya.
Tak hanya nama baik serta reputasi yang tercoreng dan sulit untuk dipulihkan. Nilai saham Volkswagen AG pun anjlok drastis di pasar bursa. Harga yang amat sangat mahal. Bagaimana kelanjutan dari kasus ini? Kita nantikan fakta apa yang akan diungkap oleh Rupert Stadler.