VW Magotan, Passat Versi RRC Yang Bikin Iri Orang Eropa

Mobil brand Eropa yang khusus beredar untuk pasar domestik RRC kadang bikin iri. Salah satu contohnya VW Magotan.

Mid-size sedan yang berbasis dari VW Passat dan Skoda Superb ini dibekali fitur yang lebih modern dan canggih.

Tampilan Dibedakan

Secara garis besar, mobil ini memang berbasis dari VW Passat versi Eropa. Namun konsumen di RRC punya selera yang berbeda. Regulasi yang berlaku juga berbeda dengan di Eropa. Oleh sebab itu kemasan tampilan VW Magotan juga lain.

Lampu depan bentuknya lebih kotak. Garnish chrome pada lampu depan pun posisinya berbeda. Ukuran grille pun sedikit lebih besar dari Passat. Bahkan bentuk grillenya lebih mirip Skoda Superb dibanding VW Passat.

Tampilan bagian belakang pun cukup banyak perbedaannya. Yang paling jelas terlihat yakni desain lampunya lebih mirip mobil listrik VW ID.

Kemasan interior mobil ini lebih kental dengan gaya sedan VW Passat. Hanya beda di layout tampilan dashboard dan konsol tengahnya.

Tiga Layar Digital!

Pada dashboard Superb dan Passat dibekali sebuah panel instrument digital dan satu head-unit berupa layar touscreen untuk infotainment. Namun tidak untuk VW Magotan.

Layar sentuh di tengah dashboard tak hanya lebih besar dari dua saudaranya yang versi Eropa. Pada dashboard di sisi penumpang juga dilengkapi dengan layar touchscreen. Ya, dashboard Magotan punya tiga layar digital!

Fitur teknologinya mirip seperti pada model mobil Porsche dan Mercedes-Benz terbaru. Fitur canggih pada VW Magotan jelas bikin iri para pemilik sedan VW Passat dan Skoda Superb di kawasan Eropa.

Magotan adalah mobil berplatform MQB Evo pertama daej Volkswagen yang menerapkan layout tiga layar digital pada dashboard.

Dua Mesin

Ini adalah mobil bermesin bensin, bukan mobil listrik. Jangan terkecoh dengan desain lampunya yang mirip mobil listrik VW ID. Bahkan lantaran ujung pipa knalpotnya tak terlihat dari bumper belakang.

Berdasarkan data yang diunggah, VW Magotan dibekali mesin 2.0-liter turbo buatan VW-FAW. Tenaganya cukup menggugah, 217 hp.

Namun sejumlah pemberitaan media lokal China memprediksi jika bakal tersedia opsi mesin 1.5-liter turbo bertenaga 158 hp. Mungkin ini untuk varian termurah.

Spek dan fitur yang diusung cukup memikat penyuka sedan di RRC. Soal harga belum dapat dipastikan, karena VW Magotan baru resmi dipasarkan di RRC sekira penghujung tahun ini.

 

 

Sang Maestro Desain Marcello Gandini Berpulang di Usia 85 Tahun

Dalam perjalanan sejarah otomotif dunia, Marcello Gandini selalu diingat sebagai perancang mobil yang ikonik. Pria kelahiran kota Turin, Italia, ini menjadi salah satu desainer mobil yang mampu menginspirasi banyak hal. Sang maestro desain ini menghembuskan nafas terakhirnya pada 13 Maret 2024, di usia 85 tahun.

Marcello Gandini yang lahir pada 26 Agustus 1938, meraih puncak karirnya saat bekerja di studio milik Nuccio Bertone. Di studio tersebut, namanya menjadi terkenal berkat goresan tangannya dalam mendesain sosok sejumlah Lamborghini. Mulai dari Miura, Countach, hingga Diablo.

Selalu berinovasi

Dirinya pertama kali memperkenalkan ide mengenai pintu gunting (scissor door), pada mobil konsep Alfa Romeo Carabo di tahun 1968. Beberapa tahun sebelum akhirnya diterapkan pada Lamborghini Countach, lalu dilanjutkan pada Diablo. Pintu gunting ini lalu menjadi ciri khas dari beberapa model supercar Lamborghini.

“Saya membangun identitas sebagai seorang desainer, terutama saat menggarap supercar Lamborghini. Setiap model yang saya rancang, harus berupa inovasi baru, dan harus berbeda dengan apa yang telah sebelumnya,” ujarnya di tahun 2021 silam.

Tak melulu mobil Italia

Meski namanya seolah lekat dengan brand berlogo ‘banteng mengamuk’ itu, Marcello Gandini juga sibuk merancang sejumlah mobil Italia ngetop lainnya. Sebut saja Ferrari Dino 308 GT4, Fiat X1/9, Lancia Stratos, Maserati Quattroporte II dan IV, Maserati Shamal/Ghibli II, serta Alfa Romeo Montreal.

Talentanya tidak selalu tertuang pada mobil Italia saja. Sebab masih ada sederet mobil Eropa lain yang lahir berkat goresan pena Marcello Gandini. Mulai dari Volkswagen Polo generasi pertama, Renault 5 Turbo, Citroën BX, Bugatti EB110 concept, dan tak lupa BMW Seri 5 generasi pertama (E12).

Pernah merancang bodi helikopter

“Ayah saya seorang konduktor orkestra dan menginginkan saya menjadi seorang pianis. Namun, saya akhirnya memilih jalan hidup yang ingin saya lalui sendiri,” ungkapnya.

Sosoknya yang berani dan memiliki kemampuan untuk mendesain sesuatu yang baru, tanpa harus melihat kesuksesan mobil pendahulu, menjadi karakter keras yang dipegang teguh selama hidupnya.

Marcello Gandini tak hanya merancang mobil saja, karena ia sempat mendesain sejumlah properti rumah, interior nightclub, furnitur industrial, sampai bodi helikopter Heli-Sport CH-7.

75 Tahun VW di Amerika, Dari Anti Jerman Hingga Elektrifikasi

Tahun ini merupakan momen penting bagi Volkswagen (VW). Genap 75 tahun VW berkiprah di pasar otomotif Amerika Serikat. Tak hanya sekadar sebuah merk mobil. VW telah jadi bagian dari budaya populer serta kehidupan masyarakat Amerika Serikat selama tiga perempat abad.

Susah, senang hingga skandal emisi tidak menggoyang VW untuk terus memenuhi jalanan di negara itu. Mengenang napak tilas sejarah hadirnya VW di negara itu, foto dan video dokumentasi akan dipublikasikan secara luas ke seantero AS. Catatan dokumentasi tersebut menggambarkan evolusi industri otomotif dan kiprah VW di Amerika Serikat selama 75 tahun.

Mulai dari sepasang VW Beetle yang pertamakali masuk ke AS di tahun 1949. Hingga mobil listrik VW ID. Buzz model tahun 2024 yang menjadi versi futuristik dari model ikonik VW Bus.

Serangkaian acara perayaan pun akan dihelat oleh Volkswagen of USA sepanjang tahun 2024 ini. Termasuk kembalinya VW di liga utama American Football yakni Super Bowl setelah hiatus cukup lama.

Dua Unit VW Beetle

Perjalanan sejarah Volkswagen di Negeri Paman Sam dimulai pada tahun 1949. Ben Pon, pengusaha asal Belanda memboyong sepasang VW Beetle dan diperkenalkan untuk pertamakalinya kepada publik AS di kota New York. Setahun kemudian menyusul VW Microbus.

Pada saat itu untuk memasarkan mobil VW di Amerika Serikat yang terbiasa dengan mobil bermesin besar dan rasa nasionalisme cukup tinggi sangatlah sulit. Terlebih lagi sebagian besar rakyat AS masih memiliki sentimen negatif terhadap segala hal berbau Jerman. Dampak dari Perang Dunia II.

Usaha gigih dan pantang menyerah terus dilakukan. Volkswagen of America sebagai APM VW di AS pun resmi berdiri di tahun 1955. Namun butuh waktu beberapa tahun lagi bagi VW untuk dapat diterima oleh para konsumen. Iklan ikonik VW Beetle bertema “Think Small” yang muncul pada tahun 1959 mulai merubah paradigma masyarakat AS.

Ubah Pola Pikir

Kehadiran VW Beetle/Bug (Type 1) dan Bus (Type 2) di pasar otomotif setempat akhirnya berhasil mengubah pola pikir para konsumen. Meskipun ber-cc kecil, namun VW adalah mobil harian keluarga yang ideal. Keduanya pun berhasil terjual 100.000 unit di AS pada era ’60an. Angka penjualan dan popularitas VW pun terus meningkat.

Di tahun 1966 VW Squareback/Variant dan Notchback (Type 3) mulai masuk ke pasar AS. Memasuki era tahun ’70an, pilihan model mobil yang ditawarkan oleh VW pun bertambah. Dasher (Passat), Jetta, Scirocco, dan Rabbit (Golf Mk I) jadi pilihan dengan harga “merakyat” bagi kalangan konsumen kelas menengah bawah.

Agar harga jual lebih terjangkau dan mempercepat jalur distribusi, VW pun membangun pabrik perakitan di Westmoreland, Pennsylvania yang mulai beroperasi pada tahun 1978.

Sebanyak 1,1 juta unit Rabbit (Golf Mk I) dan GTI terlahir dari tempat ini. Keduanya menjadi best seller dan merajai pasar hatchback di AS pada era ’70an – ’80an. Tahun 1988, pabrik VW Westmoreland ditutup. Manufaktur perakitan kendaraan pun direlokasi ke pabrik baru di Auburn Hills, Michigan yang beroperasi mulai tahun 1991.

Era Baru VW Di Amerika Serikat

Tahun 1998 merupakan momen penting bagi Volkswagen. VW New Beetle debut perdana di AS. Tak hanya berhasil memikat hati para konsumen, VW New Beetle jadi dewa penyelamat VW di pasar otomotif AS.

Untuk dapat memenuhi permintaan pasar, perlu dilakukan penambahan kapasitas dan lini produksi. Pada tahun 2008 VW membangun pabrik manufaktur dan perakitan baru di Chattanooga, Tennessee. Pabrik ini resmi beroperasi mulai tahun 2011 dengan unit produksi perdana VW Passat sedan.

Fasilitas manufaktur terpadu seluas 18 Ha ini memiliki kapasitas produksi 150.000 unit mobil per tahun. Mobil listrik VW ID.4 mulai diproduksi di tempat ini pada tahun 2022.

Bagian terpenting dari perayaan akbar ini masih dirahasiakan. Namun sejumlah info yang beredar mengarah pada debut perdana sedan listrik VW ID.7 di AS yang diprediksi bakal berlangsung sekira pertengahan tahun ini.

 

Beetle Battle 4, Kompetisi VW Kodok yang Penuh Edukasi

Setelah pernah digelar di area parkir Sarinah Thamrin pada 2014 silam, disusul hadir dalam  ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018, dan diadakan bersama Drag Race VW di landasan Pacu Rumpin 2021, tahun ini Volkswagen Beetle Club (VBC) menggelar ajang Beetle Battle 4 di Senayan Park, Jakarta, pada 17 Desember 2023.

Beetle Battle 2023 dengan menggandeng Jakarta Auto Classic Meet Up (JACMU) dan Komisariat Syndicate ini merupakan gelaran khas VBC yang menjadi acara kebanggaan dari penggemar VW Beetle (Kodok) tahun lawas. Para pemilik VW Kodok dapat saling menampilkan koleksinya tersebut di hadapan publik.

Beetle Battle 4 menjadi acara yang menghadirkan kompetisi terkait segala hal mengenai VW Kodok. Dalam penyelenggaraan ajang Beetle Battle 1 hingga 3, masih berlangsung dengan tema yang umum. Namun di gelaran yang keempat, maka konsepnya lebih matang dan berbobot.

“Gelaran tahun ini, Beetle Battle diadakan lebih ‘berwarna’. Segmen acaranya diselenggarakan lebih berkualitas. Selain itu, detail acara Beetle Battle kali ini juga memiliki konsep lebih matang,” jelas Fajar Adi, selaku Ketua Panitia Pelaksana Beetle Battle 4.

Beetle Battle berupaya untuk menampilkan sesuatu yang khas dan tidak ditemui pada ajang VW lain di Tanah Air. Beetle Battle 4 mengusung tema ‘Beetle Boxing Arena’, yang diibaratkan seperti adu tinju di atas ring. Boxing di sini untuk mempertemukan berbagai VW Beetle sesuai kelasnya masing-masing, untuk ‘bertarung’ menjadi yang terbaik.

Gelaran di penghujung tahun 2023 ini ternyata merupakan seri pembuka dengan kemasan Fun, Education, dan Entertainment. Makna di dalamnya ialah ingin mengajak generasi muda berikutnya untuk mau bermain VW klasik. Sehingga VW klasik tidak lenyap dari bumi Indonesia. Sebab keberadaan VW di Indonesia sudah merupakan bagian dari sejarah dunia otomotif Tanah Air.

Road to Pecah Volkswagen 2024 Siap Digelar!

Dalam menyambut gelaran Pecah Volkswagen di tahun 2024 nanti, maka sejumlah komunitas Volkswagen (VW) berkolaborasi untuk membuat acara pre-event, yakni Road to Pecah Volkswagen 2024 di Kompleks MPR RI, pada Sabtu 11 November 2023. Acara ini juga bakal disertai dengan aktivitas Sosialisasi Empat Pilar MPR RI.

Event Road to Pecah Volkswagen 2024 diselenggarakan oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI) bersama Volkswagen Indonesia Assocation, Volkswagen Beetle Club (VBC), Volkswagen Thing Club (VTC), Volkswagen Van Club (VVC), dan VW Bekasi. Direncanakan bakal dimeriahkan dengan beragam konten acara dan tentunya akan ada ratusan kendaraan VW yang hadir.

“Berbagai kegiatan menarik telah disiapkan untuk memeriahkan event ini. Tidak kalah penting, juga akan ada sesi foto khusus bagi para pemilik VW dan kendaraan kesayangannya di depan tangga Gedung Nusantara MPR RI,” ujar Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum IMI.

“Selanjutnya, akan ada kontes VW Bamsoet Choice, dan kontes VW Best Original Look. Tak ketinggalan talkshow dan diskusi mengenai VW, penghargaan kepada para anggota komunitas VW yang datang dari lokasi terjauh, bazaar UMKM, hingga hiburan musik dan berbagai kegiatan hiburan lainnya,” tambah Ray Gregory, selaku Ketua Panitia Road to Pecah Volkswagen 2024.

Selain akan disampaikan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, dalam acara ini juga akan disampaikan pemaparan mengenai Peraturan Menteri Perhubungan RI No.45/2023 Tentang Kustomisasi Kendaraan Bermotor. Hal ini dirasa perlu diketahui bersama, karena peraturan tersebut amat erat kaitannya dengan modifikasi kendaraan.

VW Wochenende Treffen 2023, Temu Kangen Lintas Generasi

Acara komunitas Volkswagen (VW) selalu seru untuk diikuti. Salah satunya ialah VW Wochenende Treffen 2023, Meet and Greet Komunitas VW yang diadakan pada 5 November 2023 di kawasan Serpong, Tangerang Selatan.

Ajang ini tak hanya diisi dengan temu kangen antar pengguna kendaraan VW saja, namun juga ada sejumlah kegiatan menarik lainnya. Mulai dari VW Profile & Product Presentation, VW Judge Workshop, Community Talk, Appreciation Award, Games & Prizes, VW Judges – The Best 10 Choices, serta VeeDub Gathering Party.

Indonesia sarat sejarah otomotif

Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo, bersama Ketua Umum VW Indonesia ASSC Komjen Pol (Purn.) Nanan Soekarna, membuka event ini secara langsung. Turut hadir antara lain, Deputi GM VW Garuda Mataram Ahmad Badawi, Event Director Vee Dub Enterprises Setyanto Herlambang, dan Joe P Project.

“Sejak 30 tahun lalu, saya telah mencintai VW. Menjadi anggota Volkswagen Beetle Club (VBC) dengan nomor anggota VBC-111. Membuktikan bahwa melalui otomotif, kita bisa mengetahui dan belajar banyak tentang perjalanan sejarah,” ujar Bambang Soesatyo.

VW sudah ada sejak 1952

Apa yang diutarakan oleh pria yang akrab disapa Bamsoet ini memang benar. Sebab keberadaan VW di Indonesia memiliki sejarah panjang. Sejumlah literatur mencatat, VW mulai masuk ke pasar otomotif Indonesia sekitar tahun 1952, dibawah naungan PT Piola. Selanjutnya, Indonesia sudah mampu memproduksi VW pertama yang diberi nama VW Mitra, berbasis VW Type 2 dengan mesin 1.6 liter.

Berbagai organisasi pecinta VW tersebut telah menjadi kekuatan sosial perekat ikatan kebangsaan. Hal ini tidak lepas dari jiwa kebersamaan dan kultur organisasi yang keanggotaannya bersifat inklusif dan merangkul semua golongan. Serta senantiasa mengedepankan nilai-nilai kekeluargaan, semangat solidaritas, dan gotong royong.

Para pecinta VW di Indonesia kemudian semakin guyub, hingga tergabung ke berbagai perkumpulan dan klub. Berdiri Volkswagen Van Club (VVC) di tahun 1981, Volkswagen Beetle Club (VBC) di tahun 1982, serta kini ditambah dengan Volkswagen Thing Club (VTC) yang baru saja dibentuk pada bulan Juni 2023.

Banyak unit langka

Kembali ke VW Wochenende Treffen 2023, acara ini juga diramaikan dengan hadirnya unit VW yang langka. VW Kodok dan Kombi sudah pasti paling banyak unitnya. Namun ada juga beberapa Type 3 (Notchback dan Squareback), 181 Thing (VW Safari atau VW Camat), Karmann Ghia Coupe dan Cabriolet, hingga Karmann Ghia TC yang amat langka!

Acara ini diadakan untuk menjadi bagian dari event Road to Pecah Seribu VW, Indonesia Bersatu. Rencananya acara Road to Pecah Seribu akan diselenggarakan pada 11 November 2023 di Kompleks MPR RI, dengan mengangkat tema ‘Mobil Rakyat di Rumah Rakyat’. Acara ini juga nantinya diiringi dengan dengan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI.

Volkswagen Boyong ‘Hot Hatch’ Golf GTI di GIIAS 2023

Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 menjadi momen istimewa bagi PT Garuda Mataram Motor (GMM), Agen Pemegang Merk Volkswagen (VW) di Indonesia, untuk memperkenalkan salah satu model unggulannya, yakni New Golf GTI.

“The King is Back, Golf GTI adalah salah satu legenda hatchback berperforma tinggi dan kami bawa kembali ke Indonesia untuk para car enthusiast yang telah lama menanti mobil ini,” ujar Badawi Marhasan, Head of Sales PT GMM.

Hatchback Kompak dengan DNA Mobil Sport

VW Golf GTI sudah dikenal sebagai hatchback dengan DNA sporty sejak kelahirannya pertama kali di ajang Frankfurt Motor Show tahun 1975. Selanjutnya selama bertahun-tahun mobil ini terus menampilkan bagaimana sebuah hatchback berdimensi kompak menjadi layaknya sebuah mobil sport. Wajar saja jika predikatnya sebagai ‘Hot Hatch’ melekat sejak Golf GTI generasi pertama.

Desain eksterior baru mewujudkan perhatian terhadap detail khasnya. Garis merah di grille adalah ‘ciri wajib’ bagi sebuah Golf GTI. Garis itu membentang di kisi-kisi kendaraan, di kedua sisi logo VW. Golf GTI ini hadir dengan lampu depan LED performa tinggi, Daytime Running Lights (DRL) dan lima LED di setiap sisi bumper depan yang menciptakan lampu kabut berbentuk X ditambah fitur Active Cornering Lights.

Selain itu, semua lampu puddle, yang memproyeksikan pola polkadot unik ke permukaan tanah dari kaca spion luar, menampilkan ceruk gagang pintu yang bercahaya menjadi ciri khas The New Golf GTI. VW Golf GTI generasi 8 ini menggunakan Velg Alloy Richmond 18 inci dengan kaliper rem cakram berwarna merah.

Mesin 245 hp berada di balik kap depan

Di balik kap mesinnya, hatchback ganas ini menggunakan mesin 2.0 TSI dengan tambahan turbocharger yang bertenaga 245 hp dan torsi maksimal 370 Nm. Tenaga tersebut disalurkan ke kedua roda depan melalui transmisi DSG 7-speed dengan kopling ganda. Performa 0-100 km/jam dapat ditempuh hanya dengan 6,3 detik saja.

Interior dengan sport seat di depan memiliki aksen bernuansa merah, dapat diatur secara elektrik, memori posisi, serta lumbar support. Material kulit Vienna membalut jok depan dan belakang untuk memberikan sentuhan mewah.

Panel instrumen Digital Cockpit khas VW menggunakan layar 10,25 inci multiwarna dengan berbagai tema dan tampilan, termasuk tema khusus GTI. Tersedia fitur Discover Media dengan layar sentuh 10 inci yang memiliki fitur navigasi dan sistem koneksi Apple CarPlay, plus Android Auto dengan output 7 speaker.

Di Indonesia, All New Golf GTI tersedia dalam lima pilihan warna, yaitu: Kings Red, Moonstone Grey, Deep Black, Oryx White dan Atlantic Blue. Sayangnya, PT GMM belum membeberkan angka banderol untuk Hot Hatch tampan ini. Jangankan Anda, kami pun tak sabar untuk mengetahui harga resminya…

Produksi Global Platform MEB Volkswagen Capai 1 Juta Unit

Skandal Dieselgate yang terjadi di kubu Volkswagen pada tahun 2017 mungkin ada hikmahnya. Jika hal itu tak terjadi, mungkin pabrikan asal Jerman yang bermarkas di Wolfsburg ini tak akan segera beralih haluan ke teknologi mobil listrik seperti saat ini. Dalam kurun waktu kurang dari satu dekade, Volkswagen telah menjadi pemain utama di kancah mobil listrik Eropa maupun global. Dari delapan fasilitas manufaktur yang ada di berbagai negara, VW Group telah melahirkan 1 juta unit mobil listrik dengan platform MEB.

Bahkan beberapa pekan lalu pabrik manufaktur ke sembilan yakni Ford Cologne Electric Vehicle Center baru saja beroperasi di Jerman. Ya, di fasilitas yang dikelola oleh Ford Eropa ini akan diproduksi pula mobil listrik Volkswagen ID.4. Tentu saja Ford memperoleh keuntungan yakni dapat memanfaatkan teknologi rancang bangun platform MEB yang akan digunakan pada Ford Explorer EV yang sekelas dengan VW ID.4.

Platform Baru Untuk Mobil Listrik Berukuran Kecil

Volkswagen sangat memahami bahwa mobil listrik berukuran kecil memiliki potensi pasar yang sangat besar. Oleh sebab itu tak lama lagi platform MEB akan berkembang menjadi platform baru.

Platform ini nantinya khusus digunakan pada mobil penumpang termasuk crossover ukuran kecil yang bakal diproduksi sejumlah brand di bawah naungan VW Group.

Pasalnya, mobil listrik berukuran kecil biaya produksinya jauh lebih murah dan harga jualnya dapat menjangkau kalangan konsumen yang lebih luas. Tentunya, platform MEB Entry jadi jalan pembuka bagi VW Group dalam mengantisipasi gempuran mobil listrik kecil dan murah dari pabrikan otomotif RRC yang mulai merambah pasar Eropa.

Skoda dan Cupra adalah dua brand pertama yang bakal menggunakan platform MEB Entry. Cupra sendiri merupakan calon pengganti brand SEAT sebagai produsen mobil listrik pada tahun 2030 mendatang.

Platform MEB vs MEB Entry

Apa yang menjadi pembeda?

Dari konstruksi rancang bangunnya, perbedaan yang paling terlihat yakni pada sistem penggeraknya. Versi standar dari mobil berplatform MEB dibekali dengan motor listrik tunggal yang menghasilkan sistem penggerak roda belakang (RWD). Varian lebih lanjut yakni versi motor elektrik ganda dengan penggerak AWD.

Kendaraan dengan platform MEB saat ini diproduksi di Eropa, AS dan RRC. Platform jenis ini digunakan pada mobil listrik VW mulai dari hatchback ID.3 hingga minivan ID. Buzz versi long wheel-base yang baru saja diluncurkan.

Berbeda dengan platform MEB Entry yang dirancang khusus untuk mobil kecil dengan harga terjangkau (murah). Platform ini biaya produksinya jauh lebih murah dengan rancang bangun yang lebih sederhana dan nantinya hanya dibekali motor elektrik tunggal dengan sistem penggerak roda depan (FWD).

Perihal software yang selama beberapa tahun terakhir menjadi kendala di kubu VW, nampaknya akan segera teratasi. Kerjasama yang dijalin dengan Ford setidaknya bakal mengurangi ketergantungan VW Group pada divisi software Cariad.

Nah, dengan hadirnya platform baru MEB Entry, mampukah Volkswagen Group menandingi dominasi mobil listrik murah made in RRC seperti Wuling, GAC maupun BYD?

VW Tiguan generasi baru segera hadir.

Keberadaan VW Tiguan Baru Resmi Diakui, Meluncur Segera

Volkswagen (VW) mengumumkan kehadiran VW Tiguan generasi terbaru secara daring pada 15 Juni kemarin. Bentuknya masih ditutup kamuflase unik dengan QR code terpasang di pintu. Mobil ini akan hadir pada musim gugur yang akan datang di Amerika Serikat dan Eropa dulu, sebelum menjejak pangsa pasar global.

Lampu depannya seperti terinspirasi dari deretan mobil EV VW ID. DRL terpasang membentang di bawah kap mesin bagian depan. Sementara di bawahnya, saluran udara di bemper, diapit sepasang lubang udara. Secara keseluruhan, bentuk mukanya terlihat lebih berlekuk halus di bawah kamuflase yang terpasang. Kalau dibandingkan dengan yang ada sekarang. Entah kalau sudah dibuka nanti.

VW Tiguan akan diperkenalkan pada musim gugur nanti.

Tekukan di pintu bagasi terlihat tegas, terutama dari sambungan kaca ke bawahnya. Lampu belakang khas VW terlihat jelas di sini. Yang menarik, ada reflektor yang lebar di bemper.

Tidak kalah menarik, VW sudah membuka selubung interior Tiguan baru. Dashboard malah banyak tekukan bersiku dengan sepasang layar monitor. Satu di depan pengemudi, satunya sebagai sarana infotainment digital berukuran 15 inci. Layar ini diambil dari ID.7. VW mengklaim digitalisasi di kabin lebih intuitif dan dibuat berdasarkan masukan dari konsumennya. Meski demikian, pabrikan Wolfsburg, Jerman ini mengatakan bentuknya belum final.

Interior Tiguan baru.

Salah satu masukan mungkin soal tombol di setir. Jika sebelumnya menggunakan soft touch, kini kembali lagi jadi tombol fisik. Ini berita bagus, karena kami juga harus akui, soft touch di setir bukan ide yang bagus. Sementara itu, tuas transmisi bukan di konsol tengah, tapi di kolom setir.

Yang pasti, VW mengedepankan bagaimana mereka memuat interior VW Tiguan menggunakan material berkelas. Selain itu, diklaim juga mobil ini punya insulasi suara terbaik, yang bisa ditingkatkan melalui paket peningkatan akustik opsional.

Peningkatan di Balik Rupa

Untuk diketahui, ini adalah VW Tiguan dengan chassis pendek. Mengandalkan platform MQB Evo. Versi upgrade dari MQB yang sudah digunakan. Dimensi Tiguan, berdasarkan rilis VW adalah 4.551 mm untuk panjang, lebar 1.939 mm sedangkan tingginya 1.640 mm.

VW Tiguan akan punya varian PHEV.

Dengan demikian, mobil ini lebih panjang 32 mm dibanding pendahulunya. Juga bertambah tinggi 5 mm. Sedangkan lebarnya tidak berubah. Diberikan juga wheelbase sebesar 2.681 mm. Untuk informasi, ini tidak berubah. Sama seperti Tiguan wheelbase pendek sebelumnya. Namun ditegaskan, ruang kabinnya lebih luas. Contohnya, bagasi sekarang bisa menampung 648 liter barang. Meningkat 33 liter dibanding sebelumnya.

Sebagai penggerak, ada beberapa opsi. Pertama, empat silinder 1,5 liter dengan teknologi mild hybrid yang disebut eTSI. Lalu mesin berkapasitas 2,0 liter bensin dan diesel serta dua pilihan berpenggerak PHEV. Detailnya akan diumumkan nanti. Yang kami penasaran adalah VW Tiguan R tidak disertakan di pengumuman mereka. Kita tunggu saja.

VBC Rayakan Hari Jadi Ke-41 Dengan Konvoi Bersama

Usia yang ke-41 tahun bukan waktu yang sebentar dalam menjalin silaturahim antar anggota klub. Hal tersebut dibuktikan oleh Volkswagen Beetle Club (VBC) sebagai klub Volkswagen (VW) Beetle atau di Indonesia akrab disebut VW Kodok. Dalam memeriahkan hari jadinya tersebut, sejumlah anggota VBC melakukan konvoi bersama keliling Jakarta pada tanggal 10 Juni 2023.

Tak kurang dari 42 unit VW berkumpul di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, sejak pagi hari. Ternyata tak hanya pengguna VW Kodok saja yang ingin meramaikan acara ini, namun terlihat ada beberapa pengguna VW jenis lain yang ikut hadir, sebut saja VW Kombi dan VW Type 3. Rute yang dipilih dalam konvoi tersebut mulai dari Pondok Indah Plaza menuju Jalan Kyai Maja, dilanjutkan ke Jalan Jend. Sudirman dan Bundaran HI, lalu mengarah ke Jalan Prapanca serta berakhir di Papabro Café – Motovillage.

“Saat ini VBC memiliki anggota sekitar 400 orang dengan beragam aktivitas. Namun berangkat dari hobi dan antusiasme yang serupa terhadap VW Kodok di Indonesia, membuat VBC ini tetap eksis. Kami selaku pengurus berharap agar VBC tetap solid dalam menjalin silaturahim. Semoga klub ini bisa lebih baik lagi di masa depan dan menjadi ajang kumpul para pecinta VW di Indonesia,” kata R. Adi Yunadi Endjun, selaku Ketua Umum VBC.

Ternyata tidak melakukan konvoi saja, sebab dalam merayakan ulang tahunnya yang ke-41 ini, VBC tak lupa melakukan syukuran dengan diiringi acara potong tumpeng, hiburan musik dan aneka games. Aktivitas yang dilakukan pada hari penuh keseruan tersebut tak lain untuk terus mempererat solidaritas anggotanya secara internal, termasuk bersama klub Volkswagen yang ada di seluruh Indonesia.

Volkswagen Thing Club Akhirnya Resmi Dibentuk!

Satu lagi klub baru dari kendaraan Volkswagen (VW) dibentuk di Indonesia, yakni Volkswagen Thing Club. Klub ini merupakan wadah berkumpulnya penyuka dan pengguna VW Safari di Tanah Air. Klub baru ini dibentuk atas prakarsa dari sejumlah pengurus Volkswagen Beetle Club (VBC) dan Volkswagen Van Club (VVC).

Diinisiasi usai gelaran JACMU 2023

Berlatar belakang dari animo dan respon kegiatan Jakarta Auto Classic Meetup (JACMU 2023) sebelum ini, maka Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bapak Bambang Soesatyo melihat perlunya menambah wadah silaturahim para antusias mobil VW di Indonesia, khususnya dari kalangan para pemilik mobil VW Safari.

Sebagai pendiri dari klub ini, yaitu Dr. H. Bambang Soesatyo SE, MBA (VTC 001), Irjen Pol (P) Drs. Pudji Hartanto Iskandar MM (VTC 002), Ray Gregory E. Oscar (VTC 003), R. Adi Yunadi Endjun (VTC 004) dan Arief Gunawan (VTC 005). Diharapkan dengan hadirnya klub baru ini, dapat meningkatkan animo komunitas dan berkembangnya kegiatan otomotif khususnya yang terkait dengan VW Safari di Indonesia.

Kendaraan dinas Camat

Sekilas mengenai VW Safari ini, merupakan mobil mungkin kurang familiar bagi sebagian orang, karena populasinya memang tidak sebanyak VW Beetle (atau VW Kodok) atau VW Type 2 (atau VW Kombi). VW Safari ini juga dijuluki sebagai VW Camat, sebab pernah menjadi kendaraan dinas serta operasional pejabat setingkat Camat di Indonesia pada era Orde Baru.

VW Safari sebenarnya merupakan nama tidak resmi yang menempel pada mobil ini. Karena nama aslinya ialah VW 181 atau VW 182. Di negara asalnya, Jerman, VW ini memiliki sebutan Kurierwagen. Sedangkan di Inggris dinamai Trekker dan di Amerika dijuluki sebagai Thing. Meskipun bukan sebuah kendaraan off-road berpenggerak empat roda (4×4), namun VW Safari ini masih sanggup melewati permukaan jalan yang buruk dengan dibantu fitur reduction gear pada roda belakangnya.

VTC berharap agar dengan diresmikannya klub baru ini dapat merangkul semua pemilik VW Safari yang tersebar di seluruh Indonesia. Mengingat bahwa di wilayah Asia, hanya Indonesia saja yang pernah dipasarkan VW Safari secara resmi.

VW ID. Buzz LWB Siap Ramaikan Pasar Amerika dan Eropa

Terkadang sebuah sosok kendaraan itu seperti musik yang nikmat dan mampu memberikan aura yang menyenangkan. Hal tersebut mungkin yang menggambarkan sosok Volkswagen (VW) ID. Buzz. Sebuah mobil listrik yang punya tampilan yang unik dan mengundang senyum bagi siapa saja yang melihatnya. Setelah ID. Buzz hadir beberapa waktu silam, kini VW menghadirkan versi long wheelbase (LWB), khusus untuk wilayah Amerika (dan Canada) serta Eropa.

Kembalinya ke pasar Amerika Utara

Mobil ini sekaligus menandai kembalinya VW bus ke pasar Amerika Utara, setelah vakum selama 20 tahun lalu. Debut ID. Buzz LWB di Amerika berlangsung pada 2 Juni 2023, di Huntington Beach, dekat kota Los Angeles.

Pemilihan tempat tersebut ialah karena merupakan ‘tempat nongkrong’ para peselancar di California. Kaitannya dengan VW bus ialah para peselancar di masa lalu seringkali menggunakan VW bus generasi T1, T2, hingga T3. Asyiknya lagi, setiap tanggal 2 Juni nantinya akan diperingati sebagai Volkswagen Bus Day di Amerika.

Selanjutnya, ID. Buzz LWB diperkenalkan di Eropa pada 23 hingga 25 Juni dalam event VW Bus Festival di kota Hannover, Jerman. Gelaran ini merupakan event meet-up terbesar bagi pecinta dan pengguna VW bus di Eropa, serta pesertanya pun hadir dari segala penjuru negara.

Wheelbase bertambah 250 mm

Dengan panjang bodi mencapai nyaris 5 meter (4.962 mm), wheelbase VW ID. Buzz LWB bertambah 250 mm dan memungkinkan untuk adanya jok baris ketiga. Selain itu, ruang kargonya pun turut membengkak hingga 2,469 liter dan baterai yang berkapasitas lebih besar (85 kWh) dapat disematkan.  

ID. Buzz LWB juga akan tersedia dengan motor listrik 210 kW (setara dengan 286 hp) dan mampu mencapai top speed 160 km/jam (dibatasi secara elektronis). Akselerasi 0-100 km/jam dapat diselesaikan dalam waktu 7,9 detik. Sedangkan untuk versi Eropa, harus ‘puas’ dengan motor listrik 150 kW. Jadi top speed-nya berada di angka 145 km/jam saja.

Lebih lanjut, di tahun 2024 nanti VW juga akan memperkenalkan ID. Buzz LWB versi GTX yang berpenggerak all-wheel drive dan memakai motor listrik 250 kW (atau setara 339 hp). Hasilnya ialah akselerasi 0-100 km/jam dalam tempo 6,4 detik!

Rupert Stadler Bakal ‘Buka Mulut’, Babak Baru Skandal Diesel Gate

Perjalanan skandal manipulasi data uji emisi Diesel Gate yang terjadi sejak tahun 2015 silam akan segera memasuki babak baru. Kasus menghebohkan yang terjadi di kubu Volkswagen Group dan Audi ini telah menjalani proses persidangan yang panjang dan melelahkan. Mantan petinggi Audi, Rupert Stadler pun terseret dalam kasus ini.

Usai menjalani sidang perkara di Pengadilan Munich pada Rabu (3/5) lalu, Thilo Pfordte dan Ulrike Thole-Groll, tim pembela dan penasehat hukum dari Rupert Stadler melakukan pembicaraan dengan hakim Stefan Weickert dan tim jaksa penuntut.

Pihak pengadilan menawarkan keringanan hukuman bila Stadler bersedia untuk ‘buka mulut’. Pasalnya, Stadler menyangkal segala tuduhan yang ditujukan kepadanya sejak kasus ini naik ke persidangan pada tahun 2020 lalu.

Jalan Panjang Kasus “Diesel Gate”

Berdasarkan bukti yang diperoleh tim penyidik Tindak Pidana Ekonomi, Stadler seharusnya telah mengetahui adanya manipulasi hasil uji emisi tersebut pada Juli 2016. Alih-alih melakukan upaya pencegahan dan investigasi, ia justru ‘membiarkan’ penjualaan seluruh kendaraan terkait terus berlanjut hingga awal tahun 2018.

Saat kasus ini terkuak, Volkswagen mengakui adanya pemasangan software manipulasi data emisi pada 11 juta mobil diesel dari berbagai merek yang berada di bawah naungan Volkswagen AG. Jumlah yang tak sedikit dan seluruhnya tersebar ke berbagai negara.

Software manipulator data emisi yang terpasang telah disesuaikan dengan standar emisi yang berlaku di negara penguji. Hasil dari uji emisi pun akan lebih rendah dari kondisi sebenarnya di jalan raya.

Buka Mulut, Atau Menjalani Kurungan Badan

Pihak jaksa penuntut dalam tuntutannya mengharuskan Stadler untuk membayar denda sebesar €1,1 juta dan hukuman masa percobaan selama 3 tahun. Namun hakim pengadilan menyatakan bahwa jika Stadler tetap enggan untuk bersaksi, maka ia akan berada di balik jeruji besi antara 1,5 – 2 tahun dan tetap harus membayar denda jutaan Euro.

Melalui tim penasehat hukumnya, Stadler pun akhirnya setuju untuk memberi kesaksian paling lambat pada 16 Juni 2023 mendatang. Berkenaan dengan hal tersebut, pihak Wolfsburg enggan berkomentar.

Tak hanya Stadler, sejumlah engineer termasuk mantan pejabat eksekutif di Audi dan Porsche, Wolfgang Hatz turut menjadi tersangka. Sementara, Zaccheo Giovanni Pamio, mantan engineer Audi yang terlibat dalam perancangan software manipulasi hasil uji emisi telah didakwa atas keterlibatannya.

Sejumlah tuntutan hukum dari Departemen Kehakiman AS pun dilayangkan pada beberapa tersangka dalam kasus “Diesel Gate”. Akan tetapi sidang berjalan in absentia, karena yang bersangkutan berada di Eropa dan tidak dapat diekstradisi ke Amerika Serikat

Kecurangan Yang Harus Dibayar Mahal

Volkswagen terbukti dan mengakui adanya penjualan hampir 600.000 unit mobil yang terindikasi dicurangi ke AS. Pada tahun 2017, Volkswagen bersedia membayar denda yang diputuskan oleh Departemen Kehakiman AS pada sidang di Washington DC. Nominalnya sekitar $4,3 miliar!

Kompensasi sebesar $15 miliar pun harus dibayar kepada para konsumen pemilik kendaraan VW, Porsche dan Audi di AS yang dirugikan atas perbuatan manipulasi data uji emisi tersebut. Itu baru di Amerika Serikat, belum termasuk di benua Eropa dan negara lainnya.

Tak hanya nama baik serta reputasi yang tercoreng dan sulit untuk dipulihkan. Nilai saham Volkswagen AG pun anjlok drastis di pasar bursa. Harga yang amat sangat mahal. Bagaimana kelanjutan dari kasus ini? Kita nantikan fakta apa yang akan diungkap oleh Rupert Stadler.

VW Mau Jadi Pemain Industri Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mendampingi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam pertemuan dengan CEO PowerCo Frank Blome dan CPO PowerCo Jorg Teichmann saat kunjungannya ke Hannover, Jerman, pada 16 April 2023 silam. Pertemuan ini membahas rencana investasi Volkswagen (VW) melalui anak perusahaannya, PowerCo.

Bahasan rencana yang dilakukan ialan untuk membangun industri baterai kendaraan listrik secara terpadu di Indonesia. Rencana investasi Volkswagen di Indonesia ditargetkan untuk menyuplai produk baterai listrik kepada sejumlah merek otomotif di bawah naungan VW Group.

Menteri Investasi/Kepala BKPM menyatakan apresiasi dan akan memberikan pengawalan terhadap rencana investasi Volkswagen ini. “VW akan bekerja sama dengan beberapa perusahaan nasional dan asing. Kami siap mengawal agar rencana investasinya segera terealisasi,” kata Bahlil.

Rencana investasi dari Jerman ini merupakan momentum yang tepat bagi Indonesia untuk menyampaikan kepada dunia, bahwa Indonesia terbuka dalam menarik investasi yang tidak hanya dari benua Asia, tapi juga dari benua Eropa.

“Saya pikir ini sebagai bentuk investasi inklusif sekaligus dapat menganulir cara berpikir dunia internasional yang menganggap pertambangan di Indonesia tidak memperhatikan kaidah-kaidah internasional,” ujar Bahlil.

PowerCo SE merupakan anak perusahaan Volkswagen yang didirikan tahun 2022 dan berkantor pusat di Salzgitter, Jerman. Perusahaan menjalankan semua aktivitas baterai Volkswagen Group, mulai dari memproses bahan mentah, mengembangkan baterai hingga mengelola gigafactories Eropa.

PowerCo ditargetkan menyuplai 80 persen produk baterai listrik kepada sejumlah merek otomotif di bawah VW Group (Audi, Skoda, Lamborghini, Porsche, Bentley dan Ducati). Selama periode 2018-2022, Jerman menempati posisi ke-16 dalam peringkat negara asing dengan nilai investasi tertinggi dengan total investasi sebesar USD991 juta.

JACMU 2023 Kedatangan VW ID. Buzz!

Tepat di akhir pekan menjelang bulan Ramadan, menjadi momen yang dimanfaatkan oleh banyak penyuka kendaraan lawas. Gelaran Jakarta Auto Classic Meet Up (JACMU) 2023 pun digelar dari tanggal 18 hingga 19 Maret 2023, di Lapangan Banteng Park. Event ini tak hanya menjadi temu kangen para pecinta mobil Volkswagen (VW) klasik saja, namun juga dihadiri oleh sejumlah komunitas mobil non-VW.

Lokasi ikonik dan bersejarah

Selain memberikan kesempatan interaktif bagi para pecinta otomotif, JACMU 2023 ini juga bertujuan untuk memberikan pilihan wisata akhir pekan bagi warga Jakarta dan sekitarnya dengan tema otomotif. Sekaligus berkesempatan mengunjungi salah satu lokasi ikonik serta bersejarah di Jakarta.

Event JACMU 2023 ini diadakan sebagai gelaran hasil kolaborasi antara klub VW tertua di Tanah Air yakni Volkswagen Beetle Club (VBC) dan Volkswagen Van Club (VVC), yang didukung penuh oleh Jakarta Storm (JS) Speed sebagai wadah pemerhati beragam kegiatan dan olahraga otomotif.

JACMU 2023 ini juga didukung penuh oleh IMI DKI Jaya. Selain itu, dukungan terbesar tentu datang dari masyarakat dan komunitas pecinta mobil lawas, khususnya era tahun 80-90an yang menjadi semangat event JACMU 2023.

Penerus VW Kombi klasik

Selain ada beragam mobil yang hits pada era tahun 80-90an, pada acara ini ada yang istimewa bagi para pengunjung yaitu hadirnya VW ID. Buzz produksi tahun 2023. Kendaraan penerus mikrobus VW Kombi ini menggunakan sistem penggerak listrik.

VW ID. Buzz sendiri telah dijual ke sejumlah negara di Eropa mulai akhir tahun 2022. Sedangkan unit yang dihadirkan pada acara JACMU 2023 merupakan unit pertama yang masuk di Indonesia. Bahkan mungkin yang pertama juga di Asia Tenggara. VW ID. Buzz memiliki sejumlah kemiripan dengan model VW Kombi klasik, namun tetap berkesan modern.

Desain dari ID. Buzz ini tetap memberikan kelegaan di dalam kabinnya, sehingga bisa memuat banyak penumpang dan barang bawaan. VW ID. Buzz menggunakan motor listrik berkekuatan 150 kW dengan penggerak roda belakang. Didukung oleh baterai lithium-ion 82 kWh mobil ini dapat mencapai kecepatan maksimum 144 km/jam. Uniknya, ID. Buzz pertama di Tanah Air ini langsung resmi didaftarkan ke dalam keanggotaan Volkswagen Van Club. Kami jadi ingin merasakan langsung Kombi modern bertenaga listrik ini…

Flat 4 Indonesia, Tempatnya Parts VW Dan Porsche Klasik

Para pecinta mobil klasik, khususnya Volkswagen atau Porsche di Tanah Air tentu sangat menyadari akan keterbatasan suku cadang, fast moving parts atau komponen yang susah ditemukan di pasaran. Bagian ini seperti puzzle yang harus terisi atau disematkan agar mobil koleksinya kembali menjadi original. Hadir sebagai solusi, ialah diresmikannya Flat 4 Indonesia.

Nah, untuk mendukung hal ini, Flat 4 Authorized Dealer Indonesia menjual semua parts, aksesoris, apparel dan merchandise khusus untuk Aircooled VW dan Aircooled Porsche baik yang diproduksi langsung oleh Flat 4 Jepang maupun brand lain.

Flat 4 Authorized Dealer Indonesia merupakan salah satu merk yang dipegang langsung oleh Gearhead Monkey Garage selain Mooneyes dan Bendpak Car Lift. Flat 4 adalah sebuah kultur, kebanggaan serta kehormatan bagi pehobi Volkswagen dan Porsche. Peminatnya cukup besar, tak terkecuali di Indonesia, sehingga dirasa perlu untuk membawa nama Flat 4 ke pasar lokal.

Berawal dari 1976 silam, Takashi Komori memulai bisnisnya di Jepang. Flat 4 menjadi merek dagang yang ia gunakan di gerai pertamanya yang berlokasi ke Meguro-ku, Tokyo. Gerai ini menjadi saksi berkembangnya Flat 4 menjadi sebuah merek yang dipandang di skema Volkswagen dunia.

Dipo Ario, President Flat 4 Authorized Dealer Indonesia menjelaskan, “Populasi Air Cooled Volkswagen dan Air Cooled Porsche cukup besar di Indonesia. Kemudian timbul kendala untuk ketersediaan komponen mobil-mobil tersebut, maka kami merasa terpanggil untuk hadir di Indonesia. Selain mempermudah para penggemar untuk mendapatkannya di dalam negeri, sekaligus bisa melestarikan VW klasik di Indonesia.”

Hal ini sejalan dengan pemikiran Takashi Komori, founder Flat 4 Japan. Menurutnya, “Walau Volkswagen yang dimiliki termasuk langka, namun Anda harus tetap bisa mengendarainya kemana saja”. Atas pemikiran tersebut Flat 4 Japan telah membangun kerjasama dengan banyak mitra selama lebih dari 40 tahun.

Dalam prosesi peluncurannya, Flat 4 Authorized Dealer Indonesia mengajak beberapa komunitas Volkswagen. Beragam komunitas antara lain Volkswagen Indonesia Association, VW Bekasi, Volkswagen Beetle Club, Volkswagen Van Club, VWeekenders, Bunna Mafia, Type 3 Lover Indonesia, Super Beetle Owners Indonesia, Kodok Baris, Indonesia Volkswagen Society dan beberapa komunitas VW lainnya ikut menjelajahi beberapa destinasi yang sedang ‘hype’ di Jakarta.

Mulai dari dealer shop di Gedung Tambang, Jalan Kapten Tendean no. 15, Jakarta Selatan, Bunna Coffe & Eatery di Senopati, hingga akhirnya finish di Sum Ting Wong Coffee di kawasan Pantai Indah Kapuk.

Indomobil Plaza_1

Indomobil Group Boyong Banyak Brand di IIMS 2023

Bersamaan dengan gelaran pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 yang diselenggarakan pada 16 Februari 2023. Indomobil Group menghadirkan Indomobil Plaza yang merupakan sebuah konsep retail showroom multi-brand untuk penjualan, layanan purna jual dan bisnis suku cadang.

Event Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 menjadi ajang perdana untuk PT Indomobil dalam memperkenalkan Indomobil Plaza. Berlokasi di Hall A-9, Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Indomobil Plaza menampilkan sejumlah brand yang dinaungi oleh Indomobil Group, untuk kali ini Indomobil menampilkan tak kurang dari 15 unit mobil dari lima brand otomotif global.

Pabrikan asal kota Ingolstadt, Jerman, menampilkan Audi A5 2.0 TFSI Sportback dan A6 2.0 TFSI Sportback. Tak ketinggalan Sport Utility Vehicle (SUV) Audi Q7 3,0 TFSI serta Q8 3.0 TFSI. Masih dari benua Eropa, brand terbaru yang dibawa Indomobil ialah Citroën yang menampilkan line up SUV-nya, yakni C3, C5 Aircross serta mobil listriknya e-C4.

Sedangkan brand dari Korea, Kia juga turut serta dengan menampilkan Kia Sonet, Kia Carens dan Multi-Purpose Vehicle (MPV) mewahnya, yakni Grand Carnival. Nissan pun juga hadir dengan membawa MPV unggulan Nissan Livina VE AT Signature dan Nissan Serena, termasuk Nissan Kicks. Untuk melengkapi jajaran brand yang dinaungi oleh Indomobil Group ialah hadirnya Volkswagen dengan duet SUV unggulannya, Tiguan Sport Edition dan Tiguan Allspace.

Fariz ‘Ogud’

Mobil Kesayangan Pelé Ternyata Bukan Mobil Mewah

Salah satu legenda sepakbola dunia asal Brazil, Pelé baru saja tutup usia pada 29 Desember 2022 di São Paulo, Brazil dalam usia 82 tahun. Pelé meninggal dunia akibat penyakit kanker yang diidapnya selama beberapa tahun terakhir.

Pria ramah dan murah senyum kelahiran 23 Oktober 1940 yang memiliki nama lengkap Edson Arantes do Nascimento ini merupakan satu-satunya legenda sepakbola di dunia yang tercatat 3 kali menjuarai Piala Dunia. Bersama Pelé, Brazil sukses menjadi juara Piala Dunia pada tahun 1958, 1962 dan 1970.

Gol fenomenal yang dijebloskannya ke gawang tim tuan rumah Swedia pada menit-menit terakhir laga final membawa Seleção menjadi juara Piala Dunia 1958 dan meraih piala Jules Rimet pada usianya yang saat itu masih 17 tahun.

Pelé yang di sepanjang karirnya mencetak 1.281 gol dalam 1.366 pertandingan ini ternyata juga memiliki koleksi mobil. Tak hanya mobil sport seperti Maserati, tapi juga VW Beetle dan mobil mewah lainnya.

Pelé Dan Mercedes-Benz

Awal era 1960-an hingga era 1970-an merupakan masa keemasan karir sepakbola Pelé. Pabrikan asal Jerman, Mercedes-Benz bahkan menghadiahkan sejumlah mobil kepada Pelé.

Mercedes-Benz pertama yang hinggap di tangan Pelé ialah saloon 220Sb (W111) bermesin 6 silinder 2.2 liter. Model yang juga punya julukan Heckflosse ini menjadi generasi penerus bagi model Ponton. Desain mobil ini mengedepankan aspek kenyamanan dan keselamatan berkendara bagi pengguna serta penumpangnya. Visibilitas bagi pengendara pun tergolong amat baik di eranya.

Mobil selanjutnya yang dihadiahkan Mercedes-Benz kepadanya adalah W114. Jajaran model Mercedes-Benz W115 dan W114 cukup populer di Indonesia pada akhir 1960 hingga pertengahan 1970an dan dikenal dengan julukan Mercy Mini. Unit milik Pelé ialah 250C dengan bodi pillarless coupe dua pintu. 

Era tahun ’60-’70an merupakan masa kejayaan Mercedes-Benz berkat mobil hasil rancangan Jean Paul Bracq yang populer dan laris manis di berbagai belahan dunia, bahkan tetap melegenda hingga saat ini. Di antara sejumlah mobil koleksinya, Pelé paling sering mengendarai mobil Mercedes-Benz 250C yang dihadiahkan kepadanya sebagai kendaraan harian walau tak semewah sedan S-Class.

Sedan saloon bermesin M114 6-silinder segaris 2.5-liter bertenaga 128 hp ini mampu dipacu hingga 180 km/jam. Akselerasi 0-100 km/jam butuh waktu 12,8 detik. Jangan dibandingkan dengan ukuran zaman sekarang. Pada era ’60an mobil ini sudah terbilang kencang walau bukan mobil sport.

Aero Willys 2600 1963

Dari sejumlah mobil yang ada di garasinya, Aero Willys 2600 buatan 1963 merupakan salah satu mobil paling berkesan bagi Pelé. Tak hanya menjadi salah satu tonggak kebangkitan industri otomotif di Brazil, mobil tersebut adalah hadiah atas keberhasilannya membawa tim Brazil menjadi juara Piala Dunia 1962 pada usianya yang saat itu masih sangat belia.

Mobil yang diproduksi oleh Willys-Overland do Brasil S.A. di São Paulo, Brazil ini dibekali mesin Hurricane 2600 spek Brazil. Berbeda dengan mesin Hurricane F-head 161 untuk pasar Amerika Serikat, mesin 6-silinder segaris berkapasitas 161 cubic-inch (2.640 cc) untuk spek Brazil dilengkapi dua unit karburator one-barrel. Variant teratas seperti yang dimiliki oleh Pelé dilengkapi dengan transmisi automatic 4-speed Hydramatic. Dengan kompresi 7.6:1, output performa tenaganya 130 hp pada 4.400 rpm dengan torsi maksimum 190 Nm pada 2.000 rpm.

Menjelang akhir masa hidupnya, Pelé tak lagi dapat menikmati beragam koleksi mobil miliknya mulai dari BMW, Mercedes-Benz hingga Maserati yang total nilainya lebih dari $100 juta. Bahkan untuk berjalan pun ia harus dibantu oleh asisten dan supir pribadinya. Sang legenda kini telah pergi dan tinggal kenangan.

Selamat jalan Pelé… Adeus…