75 Tahun VW di Amerika, Dari Anti Jerman Hingga Elektrifikasi

Tahun ini merupakan momen penting bagi Volkswagen (VW). Genap 75 tahun VW berkiprah di pasar otomotif Amerika Serikat. Tak hanya sekadar sebuah merk mobil. VW telah jadi bagian dari budaya populer serta kehidupan masyarakat Amerika Serikat selama tiga perempat abad.

Susah, senang hingga skandal emisi tidak menggoyang VW untuk terus memenuhi jalanan di negara itu. Mengenang napak tilas sejarah hadirnya VW di negara itu, foto dan video dokumentasi akan dipublikasikan secara luas ke seantero AS. Catatan dokumentasi tersebut menggambarkan evolusi industri otomotif dan kiprah VW di Amerika Serikat selama 75 tahun.

Mulai dari sepasang VW Beetle yang pertamakali masuk ke AS di tahun 1949. Hingga mobil listrik VW ID. Buzz model tahun 2024 yang menjadi versi futuristik dari model ikonik VW Bus.

Serangkaian acara perayaan pun akan dihelat oleh Volkswagen of USA sepanjang tahun 2024 ini. Termasuk kembalinya VW di liga utama American Football yakni Super Bowl setelah hiatus cukup lama.

Dua Unit VW Beetle

Perjalanan sejarah Volkswagen di Negeri Paman Sam dimulai pada tahun 1949. Ben Pon, pengusaha asal Belanda memboyong sepasang VW Beetle dan diperkenalkan untuk pertamakalinya kepada publik AS di kota New York. Setahun kemudian menyusul VW Microbus.

Pada saat itu untuk memasarkan mobil VW di Amerika Serikat yang terbiasa dengan mobil bermesin besar dan rasa nasionalisme cukup tinggi sangatlah sulit. Terlebih lagi sebagian besar rakyat AS masih memiliki sentimen negatif terhadap segala hal berbau Jerman. Dampak dari Perang Dunia II.

Usaha gigih dan pantang menyerah terus dilakukan. Volkswagen of America sebagai APM VW di AS pun resmi berdiri di tahun 1955. Namun butuh waktu beberapa tahun lagi bagi VW untuk dapat diterima oleh para konsumen. Iklan ikonik VW Beetle bertema “Think Small” yang muncul pada tahun 1959 mulai merubah paradigma masyarakat AS.

Ubah Pola Pikir

Kehadiran VW Beetle/Bug (Type 1) dan Bus (Type 2) di pasar otomotif setempat akhirnya berhasil mengubah pola pikir para konsumen. Meskipun ber-cc kecil, namun VW adalah mobil harian keluarga yang ideal. Keduanya pun berhasil terjual 100.000 unit di AS pada era ’60an. Angka penjualan dan popularitas VW pun terus meningkat.

Di tahun 1966 VW Squareback/Variant dan Notchback (Type 3) mulai masuk ke pasar AS. Memasuki era tahun ’70an, pilihan model mobil yang ditawarkan oleh VW pun bertambah. Dasher (Passat), Jetta, Scirocco, dan Rabbit (Golf Mk I) jadi pilihan dengan harga “merakyat” bagi kalangan konsumen kelas menengah bawah.

Agar harga jual lebih terjangkau dan mempercepat jalur distribusi, VW pun membangun pabrik perakitan di Westmoreland, Pennsylvania yang mulai beroperasi pada tahun 1978.

Sebanyak 1,1 juta unit Rabbit (Golf Mk I) dan GTI terlahir dari tempat ini. Keduanya menjadi best seller dan merajai pasar hatchback di AS pada era ’70an – ’80an. Tahun 1988, pabrik VW Westmoreland ditutup. Manufaktur perakitan kendaraan pun direlokasi ke pabrik baru di Auburn Hills, Michigan yang beroperasi mulai tahun 1991.

Era Baru VW Di Amerika Serikat

Tahun 1998 merupakan momen penting bagi Volkswagen. VW New Beetle debut perdana di AS. Tak hanya berhasil memikat hati para konsumen, VW New Beetle jadi dewa penyelamat VW di pasar otomotif AS.

Untuk dapat memenuhi permintaan pasar, perlu dilakukan penambahan kapasitas dan lini produksi. Pada tahun 2008 VW membangun pabrik manufaktur dan perakitan baru di Chattanooga, Tennessee. Pabrik ini resmi beroperasi mulai tahun 2011 dengan unit produksi perdana VW Passat sedan.

Fasilitas manufaktur terpadu seluas 18 Ha ini memiliki kapasitas produksi 150.000 unit mobil per tahun. Mobil listrik VW ID.4 mulai diproduksi di tempat ini pada tahun 2022.

Bagian terpenting dari perayaan akbar ini masih dirahasiakan. Namun sejumlah info yang beredar mengarah pada debut perdana sedan listrik VW ID.7 di AS yang diprediksi bakal berlangsung sekira pertengahan tahun ini.

 

VW Golf Mk1

VW Golf GTI: Pembuatnya Saja Tidak Yakin Bakal Sukses

Tahun 1974, Volkswagen siap memperkenalkan produk baru yang akan menggantikan kesuksesan VW Beetle. Dinamai VW Golf (Mk1), didesain oleh Giugiaro, bermesin konvensional dengan empat silinder dan berpendingin cairan.

Petinggi VW, tentunya sudah cukup puas. Golf ini mobil yang lincah, ramah untuk digunakan sehari-hari, dan irit BBM dengan performa yang lumayan. Bukan spektakuler, tapi lumayan.

Yang tidak diketahui publik dan manajemen VW sendiri adalah, ada delapan orang yang merasa mobil ini punya potensi lebih. 

VW Golf GTI

Tim kecil ini dipelopori oleh kepala bagian media VW, Anton Konrad dan engineer Alfons Lowenberg. Merekalah yang paling ‘gatal’ menggali potensi di mobil ini. Body compact, ringan, ruang mesin lega dan chassis yang lincah harusnya bisa memberikan produk turunan yang akan membuat nama VW ‘terang benderang’.

Keduanya dibantu oleh Herbert Schuster, ahli suspensi. Kemudian ada Jurgen Adler yang jagoan di bidang chassis. Franz Hauk ikut bergabung untuk mengurus mesin, bersama Gunther Kuhl yang bekerja bersama Konrad di bagian media. Ikut ditarik juga Horst-Dieter Schwittlinsky, ahli marketing. Terakhir dan jadi orang yang paling penting adalah Hermann Hablitzel. Dialah adalah salah satu anggota petinggi Volkswagen yang mengurusi teknologi.

Delapan orang ini bekerja secara rahasia dikomandani oleh Hablitzel. Dengan pengaruhnya, Hablitzel bisa memastikan proyek ini tetap rahasia, tapi memiliki semua sumber daya yang diperlukan.

Hampir Beres

Mereka bekerja keras membuat Golf GTI layak disebut mobil hebat. Setahun setelah peluncuran perdana Golf, proyek ini hampir selesai. Penamaan yang tadinya hanya disebut Golf Sport terdengar kurang menarik. Horst-Dieter Schwittlinsky mengusulkan nama yang sederhana tapi mewakili kemampuan, Golf GTI. Semua langsung setuju.

Mesin VW Golf GTI Mk1

Mesin berkode EA827, diracik oleh Franz Hauk. Empat silinder berkapasitas 1,6 liter, dengan tenaga 109 hp. Angka yang biiasa saja? Mungkin. Tapi bobot mobil ini hanya 800 kg! Mesin tersebut sebetulnya penggerak untuk Audi 80 dengan teknologi injeksi elektronik buatan Bosch.  Tapi ternyata bisa dipasang di Golf yang compact. Beres urusan teknis, sekarang tinggal memberitahu para petinggi, kalau anak buahnya membuat sesuatu tanpa mereka ketahui. Dan tentunya, ini tugas Hablitzel.

Mereka mengajukan proyek Golf GTI awal tahun 1975. Perlu waktu beberapa bulan sebelum BOD VW akhirnya menyetujui untuk membuat tidak lebih dari 5.000 unit saja. Proses produksi pun dimulai. Tepatnya di bulan Mei. Begitu skeptisnya manajemen VW, hingga muncul pernyataan dari tim sales, “Mobil ini paling hanya laku 5oo unit!” 

Tukang Cat dan Kain

Sekarang, yang mereka perlukan adalah seseorang yang telaten untuk mengurus desain interior. VW menegaskan Golf GTI harus berbeda dengan yang reguler. Masuklah orang kesembilan, wanita bernama Gunhild Liljequist.

interior Golf GTI

Gunhild Liljequist pertama kali bergabung di VW tahun 1964. Ia masuk di departemen Panting & Fabric, dan jadi wanita pertama di bagian tersebut. Pengalamannya di bidang ini membuat semua percaya Liljequist mampu menghasilkan interior yang lebih sporty. Dan ternyata lebih dari itu.

Untuk Golf GTI, ia memberikan dua kontribusi yang signifikan. Begitu pentingnya, sampai hari ini Golf GTI tanpa dua hal yang ia buat, tidak akan tidak akan terasa pas merepresentasikan status Golf GTI yang legendaris.

Kotak dan Bola

Pertama, jok motif kotak-kotak. “Arahannya, (waktu itu) kita sedang membuat Golf yang lebih sporty. Jadi saya melakukan pendekatan dari sisi itu. Hitam sudah pasti sporty, tapi saya juga ingin lebih berwarna dan berkualitas,” ujar Gunhild dalam sebuah wawancara tahun 2016.

Ia lalu mengambil inspirasi dari tradisi Inggris. Gunhild mengakui, mendapatkan banyak ilham dari kain berkualitas di negara itu, dengan pola kotak-kotaknya. “Tentu saja saya tidak bisa pakai pola kotak-kotak Skotlandia, tapi itu yang jadi inspirasi.”

Dan jadilah, jok kotak-kotak yang jadi khas VW Golf GTI hingga sekarang. Meski awalnya banyak yang menentang di kalangan internal, tapi terbukti jok motif kotak-kotak adalah salah satu faktor yang bikin mobil jadi sukses, selain performa dan kepraktisan.

Motif bola Golf

Kontribusi kedua, bola golf. Kalau Anda punya Golf GTI Mk1 yang orisinil, pasti paham bentuk kepala tuas transmisi manual yang bermotif macam bola golf.

“Itu hal yang benar-benar spontan,” kata Gunhild. “Antara sporty dan golf, saya langsung bilang gimana kalau kita pasang bola golf untuk kepala tuas perseneling? Saya langsung ditertawakan.” Sekarang, tanpa hal sepele ini Golf GTI seperti bukan Golf GTI. Terutama yang bertransmisi manual. 

Sekarang, VW Golf GTI mematahkan semua prediksi. Dari hanya diizinkan untuk membuat 5.000 unit, diperkirakan hanya akan laku 500 mobil, kini lebih dari 2,3 juta unit (hingga generasi kedelapan) VW Golf GTI laku terjual, sejak tahun 1976 awal, saat Golf GTI mulai masuk pasar. Dan sambutannya luar biasa. 

VW Golf R 333 Limited Edition, 333 Unit Ludes Dalam 8 Menit!

Volkswagen memang tengah gencar mengenjot pengembangan teknologi mobil listrik. Namun untuk para penggemar setia VW Golf, tetap mendapat perhatian istimewa.

Sebuah model edisi khusus VW Golf R 333 Limited Edition baru saja diluncurkan pekan ini. Hatchback high performance ini dibuat secara hanya sebanyak 333 unit. Dibangun dari basis Golf R 20 Years Edition yang meluncur tahun 2022 lalu.

Tak hanya menandai dua dekade lahirnya label “R” pada model mobil high performance Volkswagen. Namun sekaligus menjadi napak tilas evolusi model Golf R yang dipasarkan pertamakali di tahun 2002 silam. Apa keistimewaan dari VW Golf R 333 Limited Edition ini?

333 Pferdestarke!

Di balik bonnet Golf R 333 Limited Edition terpasang spek mesin yang sama dengan VW Golf R 20 Years Edition dan Golf R Performance.

Sebongkah mesin 4-silinder 2.0-liter turbo menghasilkan output tenaga 333 PS (sekitar 329 hp) dan torsi maksimum 420 Nm.  Hm… 333 PS, dari sinilah asal mula label “333” pada model edisi terbatas ini.

Istilah “Pferdestarke” (biasa disingkat “PS”) yang dalam Bahasa Indonesia artinya “kekuatan kuda” adalah satuan besaran daya yang umum digunakan di Eropa, termasuk Jerman. Sama halnya seperti istilah “Horsepower” (HP) yang juga umum digunakan di dunia. Perbedaan antara kedua istilah ini adalah cara perhitungannya.

Hot-hatch Golf R 333 edisi khusus ini memang diracik untuk memberikan kenikmatan berkendara. Tak hanya di aspal jalan raya, tapi juga di trek balap.

Tak heran jika terdapat dua pilihan mode berkendara khusus: Drift and Special. Seperti halnya Golf R Performance, penyaluran tenaga ke poros roda diolah melalui transmisi 7-speed Dual-Shift Gear (DSG) dan fitur launch control.

Hembusan gas buang disalurkan via sistem pipa exhaust titanium lansiran Akrapovic. Akselerasi 0-100 km/jam cukup dengan 4,6 detik. Kecepatan maksimumnya dapat menembus angka 270 km/jam.

Kemasan Eksterior Menggoda

Tampilan eksterior dari VW Golf R 333 Limited Edition ini. Baluran warna kuning terang Lime Yellow Metallic yang begitu eyecatching pada sekujur bodynya membuat mobil ini tampil beda.

Paket aerodinamika pada body termasuk spoiler dan sirip diffuser di bagian belakang. Penopang body berupa satu set velg balap Estoril 19-inci berkelir hitam berlogo “R” dibalut ban balap semi-slick. Kaliper rem high performance dilabur warna biru khas VW “R”.

 Interior Sporty Khas VW Golf R

Seperti pada umumnya varian Golf R, aura sporty terlihat begitu kental pada area interior. Dominasi warna hitam dan abu-abu dipadukan dengan aksen serat karbon.

Jok sport semi bucket dikemas dengan balutan kulit Nappa plus aksen jahitan benang warna biru. Biru adalah warna khas dari model “R”. Pada dashboard pun tersemat emblem khusus bertuliskan nomor urut produksi dari edisi terbatas Golf R 333.

Sistem audio mewah? Tentu saja. Seperangkat sistem tata suara premium lansiran Harman Kardon berdaya 480 W dengan 8 speaker + 1 subwoofer jadi pemanja telinga nan eksklusif.

Dengan label harga €76,410 atau setara Rp 1,2 miliar, seluruhnya terjual hanya dalam waktu 8 menit setelah diluncurkan! Produksi akan dimulai September mendatang di Wolfsburg, Jerman. Pengiriman perdana diperkirakan mulai Oktober mendatang.

Sebuah acara istimewa àkan dihelat di Autostadt, Wolfsburg, khusus untuk menyambut para konsumen VW Golf R 333 Limited Edition yang menjemput langsung mobil pesanan mereka pada Oktober mendatang. Hmm…Apakah anda adalah salah satu pemilik mobil ini?

VW Golf A59, Monster Yang Nyaris Ikut Reli

Tahun 1992, Volkswagen (VW) melangkah jauh dalam hal teknologi terkait Golf generasi ketiga, terutama bagi varian VR6 yang sukses membuat varian GTI menjadi terlihat ‘lemah’. Wajar saja, karena saat itu VW Golf VR6 bertenaga 174 hp, sedangkan Golf GTI ‘cuma’ punya 115 hp. Bahkan Golf generasi kedua varian GTI 16V, G60, maupun Rallye Golf memiliki performa yang lebih beringas dari Golf GTI generasi ketiga.

VW pun merasa bahwa Golf GTI baru ini tidak mumpuni untuk terjun di ajang motosport. Berbekal pengalaman dalam menciptakan VW Rallye Golf, maka Volkswagen Board of Management memutuskan untuk kembali melakukan hal yang serupa bagi Golf generasi ketiga. Proyek untuk melahirkan Super Golf mulai dilaksanakan dan direncanakan untuk ikut dalam reli Monte Carlo di tahun 1994.

Untuk dapat ikut dalam event tersebut, tentu perlu ada langkah homologasi yang mengharuskan ada 2.500 unit Super Golf tersebut. Golf ini juga memiliki nama lain, yakni A59 yang merupakan singkatan dari Auftragsnummer 59 (atau berarti pesanan nomor 59). Pihak yang ditunjuk untuk melakukan proyek ini ialah Schmidt Motorsport, milik Konrad Schmidt. Ia telah memiliki banyak pengalaman dalam menyiapkan mobil reli.

Namun akhirnya, VW hanya mampu membuat empat unit Golf A59 ini dan gagal untuk meramaikan kancah reli dunia. Ubahan dan modifikasi ekstrim yang menelan biaya luar biasa untuk satu unitnya, membuat VW terpaksa mengurungkan niatnya. Anda bisa simak fisik dari VW Golf A59 ini. Semua bentuk eksteriornya memiliki fungsi dan tugasnya sendiri.

Spakbor lebar mampu memuat velg dan ban berukuran lebar. Lubang ventilasi tambahan di spakbor berfungsi untuk mengeliminir tekanan udara di ruang dalam spakbor. Bumper dan kap mesin pun dilubangi, sehingga kelihatan tak jauh berbeda dengan bentuk keju Swiss. Walaupun desain velgnya tergolong sederhana, namun siapa saja yang melihat Golf A59 ini maka akan langsung paham karakternya.

Interior Golf A59 seperti tidak berbeda jauh dengan Golf GTI standard, tapi adanya sepasang jok bucket Recaro A8 langsung memberi tanda bahwa mobil ini memang spesial. Terdapat switch putar untuk menampilkan berbagai informasi dari kendaraan yang dapat dilihat pada panel instrumen. Setir Momo, pedal dan footrest alumunium memperlihatkan karakter sporty mobil ini.

Mesin standard dari Golf GTI memang hanya memiliki 115 hp, oleh karenanya VW harus membuat mesin baru, khusus untuk A59 ini. Bobotnya harus ringan, namun harus lebih kuat. Semuanya dirancang ulang dari awal, mulai dari blok mesin, cylinder head, kruk as, sederet komponen lain. Fitur turbocharger pun mencomot buatan KKK Turbolader, yang mampu menghasilkan tekanan hingga 2.5 bar.

Hasilnya, mesin Golf A59 memiliki output sekitar 275 hp di putaran 7.000 rpm. Seluruh tenaga tersebut disalurkan oleh transmisi manual 6-speed menuju keempat roda, melalui pembagian yang optimal untuk roda depan maupun belakang. Namun pada kondisi tertentu, sistem komputer mampu menyalurkan 100 persen output ke roda belakang saja.

Seandainya, VW siap dengan finansial untuk membuat sejumlah Golf A59 guna keperluan homologasi, maka peluang untuk berkompetisi secara sengit dengan sejumlah pabrikan lain pun terbuka luas. Dan, bukan mustahil dapat mencatatkan prestasi yang baik dalam sejarah motorsport dunia, khususnya reli dunia.