Review VW Tiguan Allspace, ‘Baby Touareg’ Ideal Untuk Keluarga

Mobil ideal untuk keluarga dalam ukuran orang Indonesia adalah muat banyak. Tak cuma penumpang, tapi juga beragam barang bawaan. Nah, SUV 7-seater Volkswagen Tiguan Allspace yang kami ulas kali ini cukup mewakili kriteria tersebut.

Dibandingkan model sebelumnya, VW tak banyak menyentuh kemasan eksterior Tiguan Allspace. Sepintas memang terlihat tidak berbeda.

Namun saat dicermati logo “VW” kini tampil gaya desain baru. Desain lampu depan yang terintegrasi dengan lampu kabut mengalami ubahan. Tak hanya dilengkapi lampu siang hari atau DRL, sistem lampu IQ Light kini jadi fitur standard pada VW Tiguan Allspace.

Kelengkapan standar VW Tiguan Allspace adalah velg twin-5 spoke berukuran 18-inci. Namun bodi yang bongsor kian terlihat gagah dengan velg alloy two-tone “Misano” yang berukuran lebih besar yakni 20-inci.

Interior Mewah Dan Lapang

Ruang kabin SUV yang bagaikan “baby Touareg” dengan tiga baris bangku ini cukup lapang. Posisi duduk terutama ruang kaki lumayan lega untuk bergerak. Akses keluar masuk kabin bagi penumpang berpostur tubuh jangkung pun cukup mudah.

Desain jok depan yang ergonomis terasa nyaman dengan busanya yang lumayan tebal. Seluruh jok yang berbalut bahan kulit Vienna membuat tampilan interior terasa mewah.

Kami sangat menikmati kenyamanan bagian ini. AC pakai sistem 3-zone Climatronic menyuguhkan hawa sejuk terasa hingga bangku belakang. Selain itu, peredamannya cukup mumpuni meredam suara bising dari luar tak merembes ke kabin.

Sistem infotaintment dilayani head unit berupa layar touchscreen Discover Pro berukuran 9,2 inci pada bagian tengah dashboard. Koneksi nirkabel Apple CarPlay dan Android Auto jadi fitur standard.

Kapasitas Bagasi 

Nah, mobil keluarga seperti SUV 7-seater identik dengan kapasitas ruang kargo besar. Hal ini juga berlaku untuk SUV VW. Bisa dibilang, merupakan salah satu keunggulan VW Tiguan Allspace.

Ruang bagasi di balik bangku baris ketiga diklaim mampu memuat barang bawaan dengan volume hingga 230 liter. Cukup untuk memuat kantong barang belanjaan dan tas olahraga. Ini kami juga buktikan dengan membawa seabrek barang untuk menuju Semarang. 

Jika ingin memuat barang bawaan yang lebih banyak, cukup lipat hingga rata bangku baris ketiga. Volume ruang kargo pun mekar menjadi 700 liter. Seukuran beberapa koper besar, tas traveling dan tas peralatan golf.

Masih kurang lega? Tenang, lipat lagi jok tengahnya. Total volume bagasi pun mencapai 1.775 liter! Cukup untuk memuat sepeda MTB plus ransel dan perabot adventure.

Mesin Kecil

Di sektor performa, VW Tiguan Allspace rakitan Dawuan, Jawa Barat ini masih mengusung mesin yang sama seperti model terdahulu. Spesifikasinya mungkin kurang menarik untuk penyuka kecepatan. Tapi saat dijalankan, outputnya meyakinkan. 

Namun keluaran mesin 4-silinder turbo 1.4-liter TSI tak berubah, dibanding versi sebelum faelift. Tenaga maksimum 150 hp bermain di putaran 5.000 – 6.000 rpm. Torsi maksimum sebesar 250 Nm terasa pada putaran rendah yakni kisaran 1.500 – 3.500 rpm. Sangat ideal untuk bermanuver.

Jangan lihat CC mesinnya yang kecil. Performanya sangat lumayan, bahkan torsinya terbilang besar. Tarikan mesin di putaran bawah dan menengah cukup responsif.

Melintasi tanjakan, tenaganya tak kedodoran. Untuk merasakan performanya di jalan tol, cukup tarik paddle shift untuk downshift, hantaran tenaga mesin hadir tanpa lag secara cepat untuk berakselerasi.

Yup, transmisi kopling ganda 6-speed direct shift gearbox (DSG) yang dibekalkan memiliki penyaluran daya yang halus nan responsif. Tenaga terasa tanpa jeda di setiap perpindahan gigi transmisi. DSG mungkin salah satu transmisi yang kerap dipandang sebelah mata. Pengguna DSG terdahulu kerap mengeluhkan kerusakan yang mahal untuk diperbaiki. Namun VW Indonesia meyakinkan kalau DSG mereka sudah disempurnakan. 

Meskipun diklaim bisa melaju hingga 202 km/jam, bagi kami hal itu tak terlalu penting namun bisa dipercaya. Siap bermanuver dengan gesit dan tak keteteran mengikuti batas maksimum kecepatan berkendara di jalan tol sudah lebih dari cukup.

Cocok?

 

Nah, kami berkesempatan memilih mode berkendara sesuai kebutuhan dan gaya berkendara. Masing-masing mode, yakni Normal, ECO, Comfort, Sport dan Individual memiliki sensasi dan karakter yang berbeda. Dengan mode ECO atau Comfort pun, dorongan tenaganya sudah lebih dari cukup untuk meraih kecepatan tinggi.

Pengendalian kemudi pun presisi berkat fitur Dynamic Chassis Control (DCC). Fitur ini aktif mengatur kinerja peredaman suspensi secara elektronik di berbagai kondisi permukaan jalan.

Karakter redaman suspensi terbilang cukup lembut pada mode ECO, Normal dan Comfort. Pada mode Sport, suspensi akan lebih kaku untuk mengimbangi aksi manuver cepat. Efek sampingnya, suspensi jadi keras di kecepatan rendah. Ingin setting sesuai gaya dan karakter berkendara? Pilih mode Individual.

Boros? Relatif. Selama menempuh jarak 450 km menuju Jawa Tengah, konsumsi bahan bakar rata-rata tercatat di angka 13,8 km/liter. Saat kami terjebak kondisi stop n go dalam kemacetan padat merayap selama berjam-jam, angka konsumsi BBM terbaik sekitar 11,5 km/liter. Masih cukup wajar untuk SUV besar seperti ini.

Bagi kami, mobil ini sangat nyaman digunakan harian. Bodinya yang bongsor tak masalah diajak melintasi jalan sempit. Ada fitur kamera 360° Area View yang membantu visibilitas di sekeliling mobil.

Fitur berkendara lainnya yang cukup membantu yakni Park Assist. Parkir jadi lebih mudah berkat mode semi-otomatis yang dipandu dengan sensor pendeteksi ultrasonik. Radius putar kemudi pun tak terlampau lebar.

Kami sangat menikmati berkendara dengan VW Tiguan Allspace dalam ajang #motomobimaukemana kali ini. SUV yang bukan kaleng-kaleng untuk label harga Rp 854 juta. Andai saja bisa lebih murah. 

VW Tiguan All Space 2023

GMM Ungkap Kemampuan VW Tiguan All Space Terbaru

Anda mungkin masih ingat kalau VW Tiguan All Space yang ditampilkan di GIIAS 2023 lalu mengalami penyegaran. Hari ini (16/11) PT Garuda Mataram Motor (GMM), APM Volkswagen di Indonesia, menunjukan versi yang lebih baru.

Berlangsung di BSD, Tangerang, SUV ini terlihat mengenakan pelek baru berukuran 20 inci, dengan pewarnaan body yang terlihat lebih menarik. Selebihnya, sama seperti yang muncul di GIIAS. Lampu depan dengan desain yang lebih tegas, lengkap dengan DRL. Bempernya terlihat tegas dan lebih rapi karena lampu kabut sekarang dipindah menyatu ddengan lampu utama.

Tiguan All space

Perubahan di eksterior memang tidak banyak. Di kabin, beberapa hal menarik jadi tambahan fitur. Pertama adalah jok depan dengan pengaturan elektrik. Jika sebelumnya hanya dibekali heater, kini dilengkapi juga dengan ventilasi untuk mendinginkan. Sangat bermanfaat untuk cuaca panas dan lembab di Indonesia. Seperti biasa, karena ini mengusung nama All Space, ada tambahan satu baris jok di paling belakang, yang menjadikan SUV ini mampu menampung tujuh penumpang. Pengaturan AC digital juga jadi penambahan baru untuk All New Tiguan All Space.

Hal baru lainnya adalah tuas transmisi baru yang menampilkan posisi gear dengan iluminasi. Untuk mendukung fitur infotainment, di bagian tengah dashboard terdapat generasi baru sistem Discover Pro dengan layar 9,2 inci yang telah mendukung sistem koneksi nirkabel Apple CarPlay dan Android Auto. Tidak lupa ada slot USB C dan penaturan AC tiga zona (depan kiri dan kanan, serta belakang).

Kemampuannya Menarik

interior tiguan all space

Di balik kap mesinnya terpasang penggerak empat silinder dengan kapasitas 1,4 liter. Tentunya dengan imbuhan TSI untuk mengail tenaga sejak di putaran mesin rendah. Tenaganya cukup mumpuni, 150 hp dengan torsi puncak 250 Nm. Kemampuan ini diklaim membuat akselerasi 0-100 km/jam diselesaikan dalam 9,5 detik. Dengan kecepatan puncak 202 km/jam. Sebuah angka yang lumayan untuk ukuran mobil keluarga.

Tiguan Allspace 2023 tersedia dalam 5 pilihan warna, yaitu: Deep black, Atlantic blue, Oryx white, Pyrite silver dan Platinum grey Mobil ini dibanderol Rp 854.000.000,- (OTR Jabodetabek) dengan jaminan free service 5 tahun dan garansi 2 tahun + 2 tahun.

VW Tiguan generasi baru segera hadir.

Keberadaan VW Tiguan Baru Resmi Diakui, Meluncur Segera

Volkswagen (VW) mengumumkan kehadiran VW Tiguan generasi terbaru secara daring pada 15 Juni kemarin. Bentuknya masih ditutup kamuflase unik dengan QR code terpasang di pintu. Mobil ini akan hadir pada musim gugur yang akan datang di Amerika Serikat dan Eropa dulu, sebelum menjejak pangsa pasar global.

Lampu depannya seperti terinspirasi dari deretan mobil EV VW ID. DRL terpasang membentang di bawah kap mesin bagian depan. Sementara di bawahnya, saluran udara di bemper, diapit sepasang lubang udara. Secara keseluruhan, bentuk mukanya terlihat lebih berlekuk halus di bawah kamuflase yang terpasang. Kalau dibandingkan dengan yang ada sekarang. Entah kalau sudah dibuka nanti.

VW Tiguan akan diperkenalkan pada musim gugur nanti.

Tekukan di pintu bagasi terlihat tegas, terutama dari sambungan kaca ke bawahnya. Lampu belakang khas VW terlihat jelas di sini. Yang menarik, ada reflektor yang lebar di bemper.

Tidak kalah menarik, VW sudah membuka selubung interior Tiguan baru. Dashboard malah banyak tekukan bersiku dengan sepasang layar monitor. Satu di depan pengemudi, satunya sebagai sarana infotainment digital berukuran 15 inci. Layar ini diambil dari ID.7. VW mengklaim digitalisasi di kabin lebih intuitif dan dibuat berdasarkan masukan dari konsumennya. Meski demikian, pabrikan Wolfsburg, Jerman ini mengatakan bentuknya belum final.

Interior Tiguan baru.

Salah satu masukan mungkin soal tombol di setir. Jika sebelumnya menggunakan soft touch, kini kembali lagi jadi tombol fisik. Ini berita bagus, karena kami juga harus akui, soft touch di setir bukan ide yang bagus. Sementara itu, tuas transmisi bukan di konsol tengah, tapi di kolom setir.

Yang pasti, VW mengedepankan bagaimana mereka memuat interior VW Tiguan menggunakan material berkelas. Selain itu, diklaim juga mobil ini punya insulasi suara terbaik, yang bisa ditingkatkan melalui paket peningkatan akustik opsional.

Peningkatan di Balik Rupa

Untuk diketahui, ini adalah VW Tiguan dengan chassis pendek. Mengandalkan platform MQB Evo. Versi upgrade dari MQB yang sudah digunakan. Dimensi Tiguan, berdasarkan rilis VW adalah 4.551 mm untuk panjang, lebar 1.939 mm sedangkan tingginya 1.640 mm.

VW Tiguan akan punya varian PHEV.

Dengan demikian, mobil ini lebih panjang 32 mm dibanding pendahulunya. Juga bertambah tinggi 5 mm. Sedangkan lebarnya tidak berubah. Diberikan juga wheelbase sebesar 2.681 mm. Untuk informasi, ini tidak berubah. Sama seperti Tiguan wheelbase pendek sebelumnya. Namun ditegaskan, ruang kabinnya lebih luas. Contohnya, bagasi sekarang bisa menampung 648 liter barang. Meningkat 33 liter dibanding sebelumnya.

Sebagai penggerak, ada beberapa opsi. Pertama, empat silinder 1,5 liter dengan teknologi mild hybrid yang disebut eTSI. Lalu mesin berkapasitas 2,0 liter bensin dan diesel serta dua pilihan berpenggerak PHEV. Detailnya akan diumumkan nanti. Yang kami penasaran adalah VW Tiguan R tidak disertakan di pengumuman mereka. Kita tunggu saja.

VW Golf R 333 Limited Edition, 333 Unit Ludes Dalam 8 Menit!

Volkswagen memang tengah gencar mengenjot pengembangan teknologi mobil listrik. Namun untuk para penggemar setia VW Golf, tetap mendapat perhatian istimewa.

Sebuah model edisi khusus VW Golf R 333 Limited Edition baru saja diluncurkan pekan ini. Hatchback high performance ini dibuat secara hanya sebanyak 333 unit. Dibangun dari basis Golf R 20 Years Edition yang meluncur tahun 2022 lalu.

Tak hanya menandai dua dekade lahirnya label “R” pada model mobil high performance Volkswagen. Namun sekaligus menjadi napak tilas evolusi model Golf R yang dipasarkan pertamakali di tahun 2002 silam. Apa keistimewaan dari VW Golf R 333 Limited Edition ini?

333 Pferdestarke!

Di balik bonnet Golf R 333 Limited Edition terpasang spek mesin yang sama dengan VW Golf R 20 Years Edition dan Golf R Performance.

Sebongkah mesin 4-silinder 2.0-liter turbo menghasilkan output tenaga 333 PS (sekitar 329 hp) dan torsi maksimum 420 Nm.  Hm… 333 PS, dari sinilah asal mula label “333” pada model edisi terbatas ini.

Istilah “Pferdestarke” (biasa disingkat “PS”) yang dalam Bahasa Indonesia artinya “kekuatan kuda” adalah satuan besaran daya yang umum digunakan di Eropa, termasuk Jerman. Sama halnya seperti istilah “Horsepower” (HP) yang juga umum digunakan di dunia. Perbedaan antara kedua istilah ini adalah cara perhitungannya.

Hot-hatch Golf R 333 edisi khusus ini memang diracik untuk memberikan kenikmatan berkendara. Tak hanya di aspal jalan raya, tapi juga di trek balap.

Tak heran jika terdapat dua pilihan mode berkendara khusus: Drift and Special. Seperti halnya Golf R Performance, penyaluran tenaga ke poros roda diolah melalui transmisi 7-speed Dual-Shift Gear (DSG) dan fitur launch control.

Hembusan gas buang disalurkan via sistem pipa exhaust titanium lansiran Akrapovic. Akselerasi 0-100 km/jam cukup dengan 4,6 detik. Kecepatan maksimumnya dapat menembus angka 270 km/jam.

Kemasan Eksterior Menggoda

Tampilan eksterior dari VW Golf R 333 Limited Edition ini. Baluran warna kuning terang Lime Yellow Metallic yang begitu eyecatching pada sekujur bodynya membuat mobil ini tampil beda.

Paket aerodinamika pada body termasuk spoiler dan sirip diffuser di bagian belakang. Penopang body berupa satu set velg balap Estoril 19-inci berkelir hitam berlogo “R” dibalut ban balap semi-slick. Kaliper rem high performance dilabur warna biru khas VW “R”.

 Interior Sporty Khas VW Golf R

Seperti pada umumnya varian Golf R, aura sporty terlihat begitu kental pada area interior. Dominasi warna hitam dan abu-abu dipadukan dengan aksen serat karbon.

Jok sport semi bucket dikemas dengan balutan kulit Nappa plus aksen jahitan benang warna biru. Biru adalah warna khas dari model “R”. Pada dashboard pun tersemat emblem khusus bertuliskan nomor urut produksi dari edisi terbatas Golf R 333.

Sistem audio mewah? Tentu saja. Seperangkat sistem tata suara premium lansiran Harman Kardon berdaya 480 W dengan 8 speaker + 1 subwoofer jadi pemanja telinga nan eksklusif.

Dengan label harga €76,410 atau setara Rp 1,2 miliar, seluruhnya terjual hanya dalam waktu 8 menit setelah diluncurkan! Produksi akan dimulai September mendatang di Wolfsburg, Jerman. Pengiriman perdana diperkirakan mulai Oktober mendatang.

Sebuah acara istimewa àkan dihelat di Autostadt, Wolfsburg, khusus untuk menyambut para konsumen VW Golf R 333 Limited Edition yang menjemput langsung mobil pesanan mereka pada Oktober mendatang. Hmm…Apakah anda adalah salah satu pemilik mobil ini?

VW Golf A59, Monster Yang Nyaris Ikut Reli

Tahun 1992, Volkswagen (VW) melangkah jauh dalam hal teknologi terkait Golf generasi ketiga, terutama bagi varian VR6 yang sukses membuat varian GTI menjadi terlihat ‘lemah’. Wajar saja, karena saat itu VW Golf VR6 bertenaga 174 hp, sedangkan Golf GTI ‘cuma’ punya 115 hp. Bahkan Golf generasi kedua varian GTI 16V, G60, maupun Rallye Golf memiliki performa yang lebih beringas dari Golf GTI generasi ketiga.

VW pun merasa bahwa Golf GTI baru ini tidak mumpuni untuk terjun di ajang motosport. Berbekal pengalaman dalam menciptakan VW Rallye Golf, maka Volkswagen Board of Management memutuskan untuk kembali melakukan hal yang serupa bagi Golf generasi ketiga. Proyek untuk melahirkan Super Golf mulai dilaksanakan dan direncanakan untuk ikut dalam reli Monte Carlo di tahun 1994.

Untuk dapat ikut dalam event tersebut, tentu perlu ada langkah homologasi yang mengharuskan ada 2.500 unit Super Golf tersebut. Golf ini juga memiliki nama lain, yakni A59 yang merupakan singkatan dari Auftragsnummer 59 (atau berarti pesanan nomor 59). Pihak yang ditunjuk untuk melakukan proyek ini ialah Schmidt Motorsport, milik Konrad Schmidt. Ia telah memiliki banyak pengalaman dalam menyiapkan mobil reli.

Namun akhirnya, VW hanya mampu membuat empat unit Golf A59 ini dan gagal untuk meramaikan kancah reli dunia. Ubahan dan modifikasi ekstrim yang menelan biaya luar biasa untuk satu unitnya, membuat VW terpaksa mengurungkan niatnya. Anda bisa simak fisik dari VW Golf A59 ini. Semua bentuk eksteriornya memiliki fungsi dan tugasnya sendiri.

Spakbor lebar mampu memuat velg dan ban berukuran lebar. Lubang ventilasi tambahan di spakbor berfungsi untuk mengeliminir tekanan udara di ruang dalam spakbor. Bumper dan kap mesin pun dilubangi, sehingga kelihatan tak jauh berbeda dengan bentuk keju Swiss. Walaupun desain velgnya tergolong sederhana, namun siapa saja yang melihat Golf A59 ini maka akan langsung paham karakternya.

Interior Golf A59 seperti tidak berbeda jauh dengan Golf GTI standard, tapi adanya sepasang jok bucket Recaro A8 langsung memberi tanda bahwa mobil ini memang spesial. Terdapat switch putar untuk menampilkan berbagai informasi dari kendaraan yang dapat dilihat pada panel instrumen. Setir Momo, pedal dan footrest alumunium memperlihatkan karakter sporty mobil ini.

Mesin standard dari Golf GTI memang hanya memiliki 115 hp, oleh karenanya VW harus membuat mesin baru, khusus untuk A59 ini. Bobotnya harus ringan, namun harus lebih kuat. Semuanya dirancang ulang dari awal, mulai dari blok mesin, cylinder head, kruk as, sederet komponen lain. Fitur turbocharger pun mencomot buatan KKK Turbolader, yang mampu menghasilkan tekanan hingga 2.5 bar.

Hasilnya, mesin Golf A59 memiliki output sekitar 275 hp di putaran 7.000 rpm. Seluruh tenaga tersebut disalurkan oleh transmisi manual 6-speed menuju keempat roda, melalui pembagian yang optimal untuk roda depan maupun belakang. Namun pada kondisi tertentu, sistem komputer mampu menyalurkan 100 persen output ke roda belakang saja.

Seandainya, VW siap dengan finansial untuk membuat sejumlah Golf A59 guna keperluan homologasi, maka peluang untuk berkompetisi secara sengit dengan sejumlah pabrikan lain pun terbuka luas. Dan, bukan mustahil dapat mencatatkan prestasi yang baik dalam sejarah motorsport dunia, khususnya reli dunia.