Volkswagen Boyong ‘Hot Hatch’ Golf GTI di GIIAS 2023

Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 menjadi momen istimewa bagi PT Garuda Mataram Motor (GMM), Agen Pemegang Merk Volkswagen (VW) di Indonesia, untuk memperkenalkan salah satu model unggulannya, yakni New Golf GTI.

“The King is Back, Golf GTI adalah salah satu legenda hatchback berperforma tinggi dan kami bawa kembali ke Indonesia untuk para car enthusiast yang telah lama menanti mobil ini,” ujar Badawi Marhasan, Head of Sales PT GMM.

Hatchback Kompak dengan DNA Mobil Sport

VW Golf GTI sudah dikenal sebagai hatchback dengan DNA sporty sejak kelahirannya pertama kali di ajang Frankfurt Motor Show tahun 1975. Selanjutnya selama bertahun-tahun mobil ini terus menampilkan bagaimana sebuah hatchback berdimensi kompak menjadi layaknya sebuah mobil sport. Wajar saja jika predikatnya sebagai ‘Hot Hatch’ melekat sejak Golf GTI generasi pertama.

Desain eksterior baru mewujudkan perhatian terhadap detail khasnya. Garis merah di grille adalah ‘ciri wajib’ bagi sebuah Golf GTI. Garis itu membentang di kisi-kisi kendaraan, di kedua sisi logo VW. Golf GTI ini hadir dengan lampu depan LED performa tinggi, Daytime Running Lights (DRL) dan lima LED di setiap sisi bumper depan yang menciptakan lampu kabut berbentuk X ditambah fitur Active Cornering Lights.

Selain itu, semua lampu puddle, yang memproyeksikan pola polkadot unik ke permukaan tanah dari kaca spion luar, menampilkan ceruk gagang pintu yang bercahaya menjadi ciri khas The New Golf GTI. VW Golf GTI generasi 8 ini menggunakan Velg Alloy Richmond 18 inci dengan kaliper rem cakram berwarna merah.

Mesin 245 hp berada di balik kap depan

Di balik kap mesinnya, hatchback ganas ini menggunakan mesin 2.0 TSI dengan tambahan turbocharger yang bertenaga 245 hp dan torsi maksimal 370 Nm. Tenaga tersebut disalurkan ke kedua roda depan melalui transmisi DSG 7-speed dengan kopling ganda. Performa 0-100 km/jam dapat ditempuh hanya dengan 6,3 detik saja.

Interior dengan sport seat di depan memiliki aksen bernuansa merah, dapat diatur secara elektrik, memori posisi, serta lumbar support. Material kulit Vienna membalut jok depan dan belakang untuk memberikan sentuhan mewah.

Panel instrumen Digital Cockpit khas VW menggunakan layar 10,25 inci multiwarna dengan berbagai tema dan tampilan, termasuk tema khusus GTI. Tersedia fitur Discover Media dengan layar sentuh 10 inci yang memiliki fitur navigasi dan sistem koneksi Apple CarPlay, plus Android Auto dengan output 7 speaker.

Di Indonesia, All New Golf GTI tersedia dalam lima pilihan warna, yaitu: Kings Red, Moonstone Grey, Deep Black, Oryx White dan Atlantic Blue. Sayangnya, PT GMM belum membeberkan angka banderol untuk Hot Hatch tampan ini. Jangankan Anda, kami pun tak sabar untuk mengetahui harga resminya…

VW Golf A59, Monster Yang Nyaris Ikut Reli

Tahun 1992, Volkswagen (VW) melangkah jauh dalam hal teknologi terkait Golf generasi ketiga, terutama bagi varian VR6 yang sukses membuat varian GTI menjadi terlihat ‘lemah’. Wajar saja, karena saat itu VW Golf VR6 bertenaga 174 hp, sedangkan Golf GTI ‘cuma’ punya 115 hp. Bahkan Golf generasi kedua varian GTI 16V, G60, maupun Rallye Golf memiliki performa yang lebih beringas dari Golf GTI generasi ketiga.

VW pun merasa bahwa Golf GTI baru ini tidak mumpuni untuk terjun di ajang motosport. Berbekal pengalaman dalam menciptakan VW Rallye Golf, maka Volkswagen Board of Management memutuskan untuk kembali melakukan hal yang serupa bagi Golf generasi ketiga. Proyek untuk melahirkan Super Golf mulai dilaksanakan dan direncanakan untuk ikut dalam reli Monte Carlo di tahun 1994.

Untuk dapat ikut dalam event tersebut, tentu perlu ada langkah homologasi yang mengharuskan ada 2.500 unit Super Golf tersebut. Golf ini juga memiliki nama lain, yakni A59 yang merupakan singkatan dari Auftragsnummer 59 (atau berarti pesanan nomor 59). Pihak yang ditunjuk untuk melakukan proyek ini ialah Schmidt Motorsport, milik Konrad Schmidt. Ia telah memiliki banyak pengalaman dalam menyiapkan mobil reli.

Namun akhirnya, VW hanya mampu membuat empat unit Golf A59 ini dan gagal untuk meramaikan kancah reli dunia. Ubahan dan modifikasi ekstrim yang menelan biaya luar biasa untuk satu unitnya, membuat VW terpaksa mengurungkan niatnya. Anda bisa simak fisik dari VW Golf A59 ini. Semua bentuk eksteriornya memiliki fungsi dan tugasnya sendiri.

Spakbor lebar mampu memuat velg dan ban berukuran lebar. Lubang ventilasi tambahan di spakbor berfungsi untuk mengeliminir tekanan udara di ruang dalam spakbor. Bumper dan kap mesin pun dilubangi, sehingga kelihatan tak jauh berbeda dengan bentuk keju Swiss. Walaupun desain velgnya tergolong sederhana, namun siapa saja yang melihat Golf A59 ini maka akan langsung paham karakternya.

Interior Golf A59 seperti tidak berbeda jauh dengan Golf GTI standard, tapi adanya sepasang jok bucket Recaro A8 langsung memberi tanda bahwa mobil ini memang spesial. Terdapat switch putar untuk menampilkan berbagai informasi dari kendaraan yang dapat dilihat pada panel instrumen. Setir Momo, pedal dan footrest alumunium memperlihatkan karakter sporty mobil ini.

Mesin standard dari Golf GTI memang hanya memiliki 115 hp, oleh karenanya VW harus membuat mesin baru, khusus untuk A59 ini. Bobotnya harus ringan, namun harus lebih kuat. Semuanya dirancang ulang dari awal, mulai dari blok mesin, cylinder head, kruk as, sederet komponen lain. Fitur turbocharger pun mencomot buatan KKK Turbolader, yang mampu menghasilkan tekanan hingga 2.5 bar.

Hasilnya, mesin Golf A59 memiliki output sekitar 275 hp di putaran 7.000 rpm. Seluruh tenaga tersebut disalurkan oleh transmisi manual 6-speed menuju keempat roda, melalui pembagian yang optimal untuk roda depan maupun belakang. Namun pada kondisi tertentu, sistem komputer mampu menyalurkan 100 persen output ke roda belakang saja.

Seandainya, VW siap dengan finansial untuk membuat sejumlah Golf A59 guna keperluan homologasi, maka peluang untuk berkompetisi secara sengit dengan sejumlah pabrikan lain pun terbuka luas. Dan, bukan mustahil dapat mencatatkan prestasi yang baik dalam sejarah motorsport dunia, khususnya reli dunia.