Fiat Sedici

Arti Nama Mobil Italia Yang Terdengar Keren Tapi…

Apalah arti sebuah nama. Yang penting terdengar keren bagi orang luar negeri. Itu mungkin yang ada di benak orang Italia saat memberi nama mobil.

Memang kalimat atau kata dalam bahasa negeri itu selalu terdengar keren, apalagi dengan logatnya yang khas. Meski artinya sepele. Contohnya? Ada di bawah ini.

Maserati Quattroporte

Arti nama mobil Maserati Quattroporte

Artinya Maserati empat pintu. That’s it! Ini memang sedan mewah bikinan Maserati yang punya empat pintu. Yang lebih menarik ada di balik kap mesinnya. Tahun 1963, saat Quattroporte generasi pertama diperkenalkan, sempat jadi sedan tercepat. Kini, pesaing Porsche Panamera ini dibekali mesin V6 3,0 liter atau V8 3,8 liter.

Alfa Romeo Stradale 33

Stradale 33

Ini salah satu mobil dengan bentuk yang indah dilihat. Tidak ada sudut dan lekukannya rapi. Performanya juga juara. Arti namanya? Stradale adalah Jalan Raya. Alfa Romeo Jalan Raya. Ya. Sudah itu saja.

Alfa Romeo Disco Volante

Satu lagi mobil keren dari Alfa Romeo, meski hanya muncul satu tahun (1952-1953). Bentuknya futuristis agak aneh karena lahir sebagai mobil balap yang mengedepankan aerodinamika. Versi modernnya dibuat oleh Carrozzeria Touring tahun 2013. Arti namanya juga tidak kalah ‘antik’. Disco Volante adalah piring terbang dalam bahasa Italia.

Ferrari 488 Pista

Ferrari Pista

Salah satu Ferrari favorit kami selain FF. 488 Pista diciptakan untuk kecepatan dengan nama yang sesuai: Pista. Artinya jalur lintasan, atau bisa juga artinya melacak. Coba minta orang Italia mengucapkan Pista. Dengan logatnya, akan terasa ini mobil kencang. Coba minta teman Anda bilang Pista. Pasti aneh. Yang pasti, jangan mengatakan Pista ke orang Ukraina, Persia, Estonia. Bisa diajak adu jotos. 

Audi Quattro

Arti nama mobil audi quattro

Audi memilih nama Quattro untuk mobil yang mengubah peta persaingan otomotif baik di bidang balapan maupun produksi masal. Artinya? Empat. Merepresentasikan gerak empat roda yang terpasang. Audi Empat. Pasti ilfil…Dan jangan juga beri nama anak Anda dengan Audi Quattro. Kami mohon…

Fiat Cinquecento

Nama mobil

Mobil perkotaan yang biasa saja. Namanya terdengar keren padahal tidak istimewa dan kami kesulitan mengetikannya. Cinquecento artinya 500. Mesin paling besar yang dipakai berkapasitas 1,1 liter. Mobil ini dibuat sejak 1991 – 1998. Laku terjual lebih dari 1,5 juta unit.

Fiat Sedici

Arti nama mobil fiat sedici

Ini adalah hasil kolaborasi Fiat dengan Suzuki. Basisnya SX4, yang desainnya digurat oleh Giugiaro. Untuk versi Fiat, ada sedikit perubahan di grill dan beberapa bagian lain. Sedici sendiri artinya 16. Kenapa 16? Karena mobil ini berpenggerak 4×4. Paham?

Fiat Uno

Fiat Uno

Pasti paham ini artinya Satu dalam bahasa Italia. Fiat Uno pastinya terdengar lebih keren daripada nama mobil Fiat Satu atau bahkan Fiat One sekalipun. Betul?

Ferrari F430 Scuderia

Ferrari 430 Scuderia

Salah satu Ferrari yang berhasil di pasaran. Arti Scuderia adalah Stable dalam bahasa Inggris. Ini bisa multi tafsir. Pertama, stabil. Mencerminkan kemampuan berlari sang mobil. Yang kedua, kandang kuda. Yah, kita anggap saja yang pertama. Kan, tidak oke kalau F430 Kandang Kuda.

Ferrari Tetarossa

Lagi-lagi, salah satu icon dunia otomotif. Testarossa, atau kepala merah. Ini mencerminkan warna kepala silinder mesin (cylinder head) yang dicat merah. Bukan merah warna body-nya.

Lamborghini Countach Quattrovalvole

Lamborghini Countach

Kalau ada Testarossa, harus ada Countach juga. Ini menarik. Countach sendiri sebetulnya tidak punya arti. Hanya suara ekspresi orang Italia kalau menghadapi sesuatu yang diluar dugaan. Lalu Quattrovalvole. Artinya empat katup. Atau empat klep. Ada empat klep di setiap silinder. Lamborghini *****!! Empat Klep.

Sang Maestro Desain Marcello Gandini Berpulang di Usia 85 Tahun

Dalam perjalanan sejarah otomotif dunia, Marcello Gandini selalu diingat sebagai perancang mobil yang ikonik. Pria kelahiran kota Turin, Italia, ini menjadi salah satu desainer mobil yang mampu menginspirasi banyak hal. Sang maestro desain ini menghembuskan nafas terakhirnya pada 13 Maret 2024, di usia 85 tahun.

Marcello Gandini yang lahir pada 26 Agustus 1938, meraih puncak karirnya saat bekerja di studio milik Nuccio Bertone. Di studio tersebut, namanya menjadi terkenal berkat goresan tangannya dalam mendesain sosok sejumlah Lamborghini. Mulai dari Miura, Countach, hingga Diablo.

Selalu berinovasi

Dirinya pertama kali memperkenalkan ide mengenai pintu gunting (scissor door), pada mobil konsep Alfa Romeo Carabo di tahun 1968. Beberapa tahun sebelum akhirnya diterapkan pada Lamborghini Countach, lalu dilanjutkan pada Diablo. Pintu gunting ini lalu menjadi ciri khas dari beberapa model supercar Lamborghini.

“Saya membangun identitas sebagai seorang desainer, terutama saat menggarap supercar Lamborghini. Setiap model yang saya rancang, harus berupa inovasi baru, dan harus berbeda dengan apa yang telah sebelumnya,” ujarnya di tahun 2021 silam.

Tak melulu mobil Italia

Meski namanya seolah lekat dengan brand berlogo ‘banteng mengamuk’ itu, Marcello Gandini juga sibuk merancang sejumlah mobil Italia ngetop lainnya. Sebut saja Ferrari Dino 308 GT4, Fiat X1/9, Lancia Stratos, Maserati Quattroporte II dan IV, Maserati Shamal/Ghibli II, serta Alfa Romeo Montreal.

Talentanya tidak selalu tertuang pada mobil Italia saja. Sebab masih ada sederet mobil Eropa lain yang lahir berkat goresan pena Marcello Gandini. Mulai dari Volkswagen Polo generasi pertama, Renault 5 Turbo, Citroën BX, Bugatti EB110 concept, dan tak lupa BMW Seri 5 generasi pertama (E12).

Pernah merancang bodi helikopter

“Ayah saya seorang konduktor orkestra dan menginginkan saya menjadi seorang pianis. Namun, saya akhirnya memilih jalan hidup yang ingin saya lalui sendiri,” ungkapnya.

Sosoknya yang berani dan memiliki kemampuan untuk mendesain sesuatu yang baru, tanpa harus melihat kesuksesan mobil pendahulu, menjadi karakter keras yang dipegang teguh selama hidupnya.

Marcello Gandini tak hanya merancang mobil saja, karena ia sempat mendesain sejumlah properti rumah, interior nightclub, furnitur industrial, sampai bodi helikopter Heli-Sport CH-7.

Enam Varian Spesial Mobil Kencang Era 90an di Indonesia

Ekonomi Indonesia pada akhir 80an dan awal 90an yang semakin baik mendekati era ‘Tinggal Landas’, membuat semakin banyak penduduk yang mampu membeli mobil dan bahkan memiliki kemampuan untuk membeli mobil hobi. Karena itu para pabrikan mobil mulai menawarkan versi performa tinggi alias yang lebih kencang, utamanya untuk memuaskan permintaan pasar. 

Meski saat itu aturan Indonesia yang masih melarang mobil built-up, ‘memaksa’ lini model mobil di Indonesia terbatas. Hal ini tidak membuat para pabrikan kesulitan untuk menghadirkan mobil spesial. Berikut ini adalah beberapa pilihan mobil 90an yang memiliki varian kencang di Indonesia. Kira-kira mobil mana yang menjadi favorit Anda? 

Toyota Corolla GTI 

Penggemar Toyota pasti tahu akan mesin legendaris 4A-GE yang tertanam pada Corolla Levin atau Sprinter Trueno. Nah, ada satu mobil bermesin 4A-GE yang pernah dijual di Indonesia secara resmi. Ya, Toyota Corolla Twincam GTI yang diluncurkan pada tahun 1990. 

Perbedaan utama Corolla Twincam GTI dengan Corolla biasa adalah mesin 4A-GE empat silinder 1.6 liter 16 katup DOHC EFI yang mampu menghasilkan tenaga 140 hp pada 7.200 rpm dan torsi 149 Nm pada 4.800 rpm alias naik 46 hp dibanding Corolla 1.6 SE Limited dengan mesin 4A-F karburator. 

Kemudian terdapat strut bar yang membantu mobil agar tetap kokoh dan rem cakram menjadi standar di depan. Secara tampilan hanya ada sedikit perbedaan seperti grille yang berbeda, emblem, side decal, dan velg berukuran 14 inci. Untuk bagian dalam, terdapat indikator tambahan, setir palang tiga, tuas transmisi, serta jok dengan desain berbeda. 

Mitsubishi Eterna GTI

Jika pada stage reli ada Galant VR4, maka di jalanan Indonesia ada Eterna GTI. Varian kencang dari Eterna ini mendapatkan mesin empat silinder 2.0 liter 16 valve DOHC EFI dengan kode 4G63 yang mampu menghasilkan tenaga 145 hp pada 6.500 rpm. Konon, untuk menembus 220 km/jam, hal yang sepele buat mobil ini… 

Tampilan luar Eterna GTI pun tidak kalah lantaran memiliki front spoiler serta rear wing yang mirip dengan Galant VR4 sehingga mobil ini pun semakin terlihat sebagai ‘adik’ dari Galant VR4. Jika Eterna GTI masih dianggap kurang langka, maka ada varian LeMans yang bertenaga 170 hp. Jumlahnya hanya 50 unit saja di tahun 1993. Sebagian dari komponen mesinnya menggunakan produk Ralliart, suspensi spek balap dan juga rem buatan Brembo. 

Mitsubishi Lancer GTI 

Tidak hanya Eterna yang mendapat varian GTI, rupanya Lancer juga tersedia dalam varian kencang yang diluncurkan pada tahun 1994. Jika Lancer GLXi memiliki mesin 1.6 liter SOHC, maka pada varian GTI menggunakan mesin berkode 4G93 empat silinder 1.8 liter DOHC EFI yang mampu menghasilkan tenaga 137 hp pada 6.500 rpm dan torsi 167 Nm pada 5.500 rpm.

Mobil yang berkode bodi CB5 ini memiliki beberapa identitas fisik yang membuatnya terlihat ‘agak’ seperti Lancer Evolution. Mulai dari fog lamp di bumper depan, grille sewarna bodi, velg multi spoke serta spoiler belakang. Kemudian di bagian dalam terdapat setir 3 spoke yang sporty. 

Volvo 740 Turbo Intercooler

Berkat keikutsertaannya di ajang balap touring, Volvo bermesin turbo mendapat julukan flying brick. Rupanya Indonesia juga pernah mendapat unit 740 Turbo Intercooler. Sedan asal Swedia ini dilengkapi dengan mesin empat silinder 2.3 liter dengan sistem injeksi bahan bakar Bosch LH-Jetronic yang mampu menghasilkan tenaga 168 hp dan torsi 265 Nm. Transmisi yang digunakan ialah otomatis 4-speed buatan Aisin-Warner. 

Eksteriornya memiliki ciri khas dengan grille bermotif kotak (egg-crate), kaca samping belakang dengan aksen bergaris, serta velg Draco 5-spoke. Pada kap bagasi, terdapat emblem Turbo Intercooler pada bagian kanan, menandakan kalau mobil lebih ‘kencang’ dari Volvo 740 GLE. 

Citroën BX 19 GTI

Meski identik sebagai sedan nyaman, Citroën juga bisa ‘dibeset’ ialah model BX 19 GTI. Di balik kap depan, ada mesin XU9J2 empat silinder 1.9 liter SOHC dengan sistem injeksi bahan bakar Bosch LE-Jetronic. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga 121 hp dan dipasangkan dengan transmisi manual 5 percepatan menuju roda depan. 

Versi GTI tetap mempertahankan suspensi hydropneumatic yang menjadi andalan Citroën. Pada eksterior terdapat perbedaan dengan penambahan spoiler depan. Sedangkan di kap bagasi, bertengger spoiler yang ukurannya lebih besar. Tak ketinggalan velg alloy buatan Speedline. Interiornya pun berbeda dengan BX 16 TRS, karena BX 19 GTI punya aksen warna lebih gelap.

Fiat Uno Turbo 1.4 i.e.

Ungkapan ‘kecil-kecil cabe rawit’ mungkin tepat untuk Fiat Uno Turbo 1.4 i.e., apalagi jika warnanya merah. Fiat Uno Turbo pertama kali diluncurkan di Indonesia pada tahun 1994. Jumlahnya amat terbatas, yaitu hanya 48 unit saja. Si kecil asal Italia ini menggunakan mesin empat silinder 1.4 liter dengan sistem injeksi bahan bakar elektronis. Karena ada ‘perabotan’ turbocharger dan intercooler, maka hot-hatch ini punya tenaga 118 hp pada 5.750 rpm dan torsi 172 Nm pada 3.500 rpm. 

Fiat Uno Turbo sendiri mudah dibedakan, karena hanya tersedia dalam format bodi tiga pintu saja. Sedangkan Uno 1.4 dan Uno 1.4 Selecta i.e. berbodi lima pintu. Velg alloy yang digunakannya juga punya dengan desain unik. Masuk ke dalam kabinnya, terdapat jok bucket serta setir dari Momo.

Fiat Panda

Demi Kesejahteraan, Fiat Panda EV Diproduksi Di Serbia Tahun Depan

Salah satu model paling sukses adalah Fiat Panda. Biar di Indonesia tidak populer, mobil mungil yang harganya sangat merakyat ini pertamakali muncul pada tahun 1980. Sebentar lagi sang Panda bakal berevolusi menjadi Fiat Panda EV.

Berbeda dengan generasi sebelumnya yang diproduksi di Italia, Fiat Panda EV rencananya akan diproduksi di Serbia. Hal tersebut diungkap oleh Presiden Republik Serbia, Aleksandar Vucic seusai mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni. Namun tak dijelaskan kapan Fiat Panda EV bakal mulai diproduksi di Kragujevac, sekira 70 km di selatan kota Beograd.

Kabar tersebut diperkuat dengan adanya optimalisi dan renovasi yang dilakukan Stellantis sejak tahun 2022 lalu. Pabrik seluas 22 ha ini sedang dipersiapkan untuk memproduksi mobil listrik mulai tahun 2024.

Pabrik yang didirikan oleh industri otomotif lokal Yugoslavia, Zastava Automobiles pada tahun 1953 ini sempat hancur saat berkecamuk perang Kosovo dan konflik Serbia-Bosnia di era ’90an. Fiat pada tahun 2008 kemudian mengakusisi dan merenovasi pabrik bersejarah tersebut. Model terakhir yang diproduksi di tempat ini adalah Fiat 500L.

Beroperasinya kembali pabrik ini sebagai basis produksi Fiat Panda EV diperkirakan bakal menyerap sekira 3.000 tenaga kerja lokal. Harapan besar bagi rakyat Serbia.

Mirip Citroen e-C3

Fiat Centoventi

Wujud dari Panda EV masih jadi misteri. Gaya desain mobil konsep Fiat Centoventi yang muncul pada tahun 2019 silam dikabarkan bakal jadi acuan dari versi produksi. Namun ciri khas Fiat Panda sebagai mobil dalam kota yang sederhana dan praktis akan disematkan pula pada Fiat Panda EV.

Berbagi platform sasis, motor elektrik dan baterai jadi langkah efektif untuk menekan biaya pengembangan dan produksi. Dan demikian pula halnya dengan Panda EV yang kabarnya bakal mengadopsi platform Smart Car dari Stellantis. Platform khusus mobil listrik yang sama dengan Citröen e-C3.

Mengacu pada e-C3, sistem penggerak menggunakan motor elektrik tunggal berdaya 111 hp. Karena ini mobil listrik dalam kota dengan harga terjangkau, jadi dimaklumi saja jika butuh 11 detik untuk mencapai 100 km/jam. Kecepatan maksimum pun mentok di 135 km/jam.

Pada versi Citröen, baterai yang digunakan berjenis lithium iron phosphate (LFP) dengan kapasitas daya 44 kWh. Jarak jelajah maksimum yang mampu mencapai 320 km cukup untuk mobilitas harian dalam kota. Fiat Panda EV nampaknya bakal menggunakan baterai yang sama.

Harga jualnya memang belum diumumkan secara resmi. Namun diperkirakan berada di kisaran €20.000 – €25.000. Kurang lebih sekira Rp 335 – 418 jutaan (off-the road).

 

 

Fiat 600 Hybrid, Pilihan Alternatif Bagi Konsumen Anti Mobil Listrik

Mobil listrik Fiat 600e nampaknya tak sendirian jadi urban crossover rendah emisi Fiat di pasar Eropa. Fiat 600 Hybrid jadi alternatif pilihan bagi konsumen yang masih suka mesin bensin.

Apa yang direncanakan oleh pabrikan otomotif Italia ini dengan munculnya versi hybrid dari Fiat 600?

Mobil Mungil Ramah Lingkungan

Dari segi dimensi ukuran, tak ada perbedaan antara Fiat 600 Hybrid dengan versi elektriknya, Fiat 600e.

Kompartemen penyimpanan di dalam kabin jumlahnya banyak seperti Fiat 600e. Volumenya pun sama yakni 15 liter. Belum lagi ditambah dengan volume bagasi yang sebesar 385 liter.

Kapasitas kabin pun sama yakni lima penumpang. Desain interiornya pun tak banyak perbedaan dari Fiat 600e maupun Jeep Avenger.

Panel interior dan jok menggunakan material kain daur ulang. Joknya yang berkelir putih mengingatkan gaya Fiat 600 klasik di era ’60an.

Panel dashboard bernuansa hitam menggunakan bahan plastik organik. Fiat nampaknya mulai beralih pada bahan ramah lingkungan.

Untuk perpindahan gigi transmisi, pada setir terdapat paddle shifter. Mirip seperti pada Jeep Avenger.

Pengemudi pun dapat memantau kapasitas energi baterai via indikator Powermeter pada dashboard.

Seperti halnya Fiat 600e, konsumen dapat memilih varian 600 Hybrid dengan konten fitur paling lengkap yakni La Prima. Varian ini dilengkapi teknologi swa kemudi Level 2.

Versi Hybrid Jadi Pilihan Alternatif

Mobil listrik saat ini tengah gencar dipasarkan di kawasan Uni Eropa. Namun tidak semua konsumen berminat. Oleh sebab itulah Fiat tak hanya meluncurkan mobil listrik 600e, tapi juga dalam versi hybrid.

Sesuai kodrat Fiat 600 sebagai mobil perkotaan seperti versi orisinalnya, sistem penggerak yang diusung tetap versi ekonomis.

Mesin bensin 3-silinder 1.2-liter berdaya 99 hp dipadukan dengan motor elektrik hybrid berdaya 21 kW atau setara 28 hp.

Motor elektrik penggerak dan mesin bensin terintegrasi dengan transmisi kopling ganda elektrik 6-percepatan.

Baterai lithium-ion 48V menjadi sumber pemasok energi listrik modul hybrid. Ya, ini adalah kategori sistem hybrid ringan.

Modul Hybrid Penghemat BBM

Dalam mode EV, Fiat 600 Hybrid bisa melaju dengan kecepatan hingga 30 km/jam. Namun jangan berharap muluk. Jarak tempuh hanya bisa sejauh 1 km, karena kapasitas daya baterai habis.

Modul hybrid ringan memang fungsi utamanya untuk memberi dorongan akselerasi. Motor elektrik hybrid jadi alternatif saat butuh kecepatan laju yang sangat rendah, semisal merayap di kemacetan lampu merah atau antrean loket parkir. Penggunaan mode EV membantu menghemat konsumsi BBM

Karena kapasitas dan output daya mesin yang kecil, Anda harus puas dengan akselerasi 0-100 km/jam yang butuh waktu 11 detik.

Perpindahan sistem penggerak dari mesin bensin ke motor hybrid dikatakan sangat halus dan senyap. Fiat menggunakan sabuk sebagai penggerak pulley motor starter, bukan rantai seperti modul hybrid sejenis dari pabrikan lainnya.

Berdasarkan klaim pabrikan, modul hybrid yang digunakan pada Fiat 600 Hybrid mampu mengurangi kadar emisi CO2 pada gas buang. Konsumsi BBM pun lebih irit hingga 15 persen dibandingkan tanpa modul hybrid.

Fiat 600 Hybrid akan segera dipasarkan di Italia dan sejumlah negara kawasan Eropa lainnya termasuk Inggris.

Pemasaran Fiat 600 Hybrid akan menyasar pada negara yang tipikal konsumennya kurang berminat pada mobil listrik seperti 600e. Dengan demikian, konsumen memiliki pilihan alternatif mobil rendah emisi selain mobil listrik.

Label harga Fiat 600 Hybrid di Italia diprediksi mulai dari €24.950, yang kurang lebih setara Rp 408,6 jutaan.

Lebih murah Rp 85 jutaan dari mobil listrik Fiat 600e yang dipasarkan di Italia dengan harga mulai dari €29.500 atau sekitar Rp 483 jutaan.

Jadi, pilih mobil listrik atau hybrid?

 

Fiat 500e Gelateria Edition Andalan Baru Pedagang dan Pecinta Gelato

Pemberlakuan zona sangat rendah emisi atau Ultra Low Emission Zone (ULEZ) telah merambah ke sejumlah kota di Inggris. Regulasi tersebut berdampak pada mobil food truck dan mobil es krim. Momen ini pun dimanfaatkan dengan cerdas oleh Fiat. Pabrikan Italia ini menyulap mobil listrik Fiat 500e menjadi kedai es krim berjalan. Namanya Fiat 500e “Gelateria Edition”

 

Tukang Es Krim Keliling

Dalam mewujudkan konsep mobil kedai es krim ramah lingkungan, Fiat memanfaatkan 500e convertible. Tak sekadar bebas emisi gas buang. Ukurannya yang kecil membuat mobil dapat dengan mudah melintasi jalan yang relatif sempit serta parkir di tepi jalan maupun seputar taman.

Selain itu, daya baterai yang diusung dapat dimanfaatkan untuk berbagai perangkat listrik seperti kulkas maupun mesin dispenser es krim.

Interior Dirombak Total

Sesuai konsepnya sebagai mobil kedai es krim gelato, maka interior kabin Fiat 500e pun dirombak total.

Agar gelato tetap dingin, di dalam kabin terdapat dua buah freezer yang memanfaatkan daya listrik dari baterai. Masing-masing freezer memiliki kapasitas 30 liter.

 

Baterai berkapasitas daya 42 kWh yang diusung Fiat 500e diklaim cukup untuk mengoperasikan seluruh perangkat listrik kedai es krim. Hanya saja jarak tempuh maksimumnya kini tak lagi bisa mencapai 260 km.

Di dalam kabin pun terdapat baki dan wadah khusus penyimpan cone, gelas dan sendok es krim.

Bangku lipat pun tersimpan rapi di dalam ruang penyimpan khusus. Pembeli es krim dapat duduk santai saat menunggu pesanan atau sembari menikmati es krim. Mobil ini bahkan dilengkapi dengan payung kanopi lipat ala van es krim sungguhan.

Nah, agar semua perabot jualan es krim tersebut dapat dimuat di dalam kabin, jok penumpang pun dicopot. Penjaja yang berdiri menyembul dari sun roof dapat bergerak leluasa saat meracik dan melayani pembeli. Mobil ini bahkan dikatakan dapat melayani 300 pelanggan per hari. 

Eksterior Es Krim

Pewarnaan interior kabin pun dikemas dengan kombinasi warna yang menggugah selera makan. Nuansa warna krem yang membalur dashboard, fender, pintu dan kap bagasi diimbuhi tulisan “Gelateria”.

Agar serasi, tampilan eksterior pun dikemas dengan tematik ala mobil es krim. Sekujur bodi dicat dengan kombinasi two-tone yang memadukan warna biru muda pastel dengan sapuan nuansa warna krem. Bagai perpaduan es krim rasa mint dan moccha.

Kombinasi warna tersebut terinspirasi dari warna kanopi kedai es krim di Italia pada era 50-an. Sebagai sentuhan akhir, tak lengkap rasanya jika mobil kedai es krim tanpa suara sirine dan musik yang khas. Semua orang spontan akan segera menghampiri begitu mendengarnya.

 

Gelato Ala Fiat

Tak hanya memodikasi mobil 500e jadi kedai es krim. Fiat bahkan meracik es krim gelato dengan cita rasa baru, Bicerin. Terinspirasi dari minuman tradisional khas kota Turin. Gelato rasa Bicerin racikan Fiat ini terbuat dari campuran kopi, cokelat dan susu sereal.

Sayang, karena hanya sebatas mobil konsep, maka mobil listrik Fiat 500e “Gelateria Edition” cuma dibuat satu unit saja.

Meskipun demikian, mobil konsep ini merupakan ide pemasaran yang brilian. Terlebih kalau regulasi area dengan pembatasan emisi seperti ULEZ benar-benar diterapkan di seantero Eropa. 

 

Fiat Topolino EV, Mobil Pantai Yang Eyecatching

Kembaran dari mobil listrik mungil Citröen Ami dan Opel Rocks-e di pasar Eropa akan bertambah satu lagi. Grup raksasa otomotif Stellantis akan segera meluncurkan dalam versi Italia: Fiat Topolino.

Jika wujud Citröen Ami dan Opel Rocks-e lebih terlihat semi futuristik. Fiat Topolino mengusung gaya retro-modern. Nah, anda penasaran bukan?

Topolino, Nostalgia Mobil Mungil Italia

Sebelumnya, New 500 mungkin adalah mobil listrik terkecil dari Fiat. Namun kini tidak lagi. Topolino yang merupakan quadricycle bertenaga listrik kembaran Citröen Ami ukurannya jauh lebih imut.

Bentuknya terlihat seperti Fiat 500, namun dilengkapi dengan atap kanvas dan tanpa pintu. Desain tanpa pintu pada Topolino penghisap elektron ini mengingatkan pada mobil pantai “Spiaggina”, berasal dari kata Spiaggia yang dalam bahasa Italia artinya “Pantai”.

Lahirnya mobil pantai Spiaggina  bermula dari pesanan khusus “Big Boss” FIAT, Gianni Agnelli di tahun 1956. Mobil rancangan Pininfarina ini berbasis dari ‘city car’ Fiat 600 Multipla. Mobil ini khusus digunakan untuk mengantar tamu pribadi CEO FIAT nan eksentrik tersebut di villa dan dermaga yacht pribadinya di pesisir pantai Nice, Perancis.

Beberapa tahun kemudian, muncul model sejenis yang dipasarkan secara luas ke seantero Eropa yakni Fiat Jolly. Desain rancangan biro karoseri Ghia ini diproduksi pertamakali tahun 1958. Bentuknya yang unik membuat Fiat Jolly begitu populer dan laris manis di pasaran.

Label nama Topolino merupakan julukan populer untuk model Fiat 500 generasi pertama yang diproduksi pada tahun 1936.

Desain Retro-Modern Khas Italia

Dari segi desain, Fiat Topolino EV sangat kental dengan gaya tampilan dari mobil Fiat 500 1957. Mulai dari desain headlamp bulat, atap kanvas top, dop velg ala mobil retro, hingga laburan warna pastel yang cerah dan unik.

Kemasan warna warni nan meriah pun disematkan pada area interior. Mulai dari area dashboard hingga lapisan jok tampil dengan nuansa warna yang ceria. Fiat Topolino EV memang dirancang sebagai mobil santai untuk bersenang-senang.

Apakah Speknya Serupa Dengan Citröen Ami?

Fiat Topolino EV dan juga Citröen Ami pada dasarnya merupakan sebuah quadricycle yang kurang lebih mirip mobil golf.

Mobil jenis ini dapat dikendarai di jalan raya dalam kota. Di kawasan Eropa dan Amerika Serikat, batas usia minimum pengemudi berkisar antara 14-16 tahun. Dengan demikian, ada kemungkinan Fiat Topolino EV juga bakal dipasarkan di AS yang melegalkan penggunaan kendaraan jenis ini di jalan raya. Selain itu, daratan Amerika Serikat dan wilayah kepulauan Hawaii cukup banyak memiliki kawasan wisata pantai.

Untuk saat ini pihak pabrikan belum mengungkap data teknis lengkap Topolino EV.  Meskipun demikian, diperkirakan basis platform rancang bangun yang digunakan identik dengan Citröen Ami.

Jika memang identik, maka Fiat Topolino EV bakal dibekali dengan motor listrik penggerak berdaya 6 kW atau setara 8 hp. Pasokan daya listrik pun akan bersumber dari baterai lithium-ion berkapasitas daya 5.5 kWh.

Karena jenisnya tak beda dengan mobil golf, kecepatan maksimumnya kurang lebih 45 km/jam. Kapasitas baterainya yang kecil membuat jarak jelajah maksimumnya pun terbatas, tak lebih dari 70 km.

Stellantis belum lama ini menyuntik dana investasi sebesar €300 juta untuk meningkatkan kapasitas produksi fasilitas manufaktur Kenitra di Maroko. Ada kemungkinan Fiat Topolino EV juga akan diproduksi di tempat ini seperti halnya Citröen Ami.

Meskipun label harganya belum diumumkan, diperkirakan harga jualnya tak jauh berbeda dari Citröen Ami yang telah lebih dulu beredar di pasar Eropa. Ya, kurang lebih harga jualnya bakal berada di kisaran €7,000 atau setara Rp 112 jutaan. Itu belum termasuk insentif pembelian mobil listrik yang berlaku di sejumlah negara Eropa.

Vale Nicola Materazzi: Engineer Italia Paling Legendaris (28 Januari 1939-24 Agustus 2022)

Vale Nicola Materazzi memulai karir otomotifnya di Lancia pada awal 1970.

Banyak orang yang mengidolakan bahkan mengkultuskan mobil sport legendaris seperti Lancia Stratos, Ferrari 288 GTO, Ferrari F40 hingga Bugatti EB110 GT.  Namun hanya segelintir orang yang mengenal sosok di balik lahirnya mobil legendaris tersebut: Vale Nicola Materazzi.

Vale Nicola Materazzi lahir di Caselle in Pittari, Salerno, Italia pada 28 Januari 1939. Kecintaannya pada dunia otomotif telah dimulai sejak kanak-kanak hingga menginjak usia remaja. Bahkan ia lebih memilih untuk melanjutkan kuliah di jurusan teknik mesin daripada masuk ke fakuktas kedokteran.

Materazzi memulai karir otomotifnya di Lancia pada awal 1970 saat ia melepaskan karirnya sebagai dosen di fakuktas teknik. Di pabrikan otomotif yang bermarkas di kota Torino ini Materazzi terlibat dalam berbagai proyek perancangan, khususnya saat ia berada di divisi motorsport Lancia.

Di dapur peracikan mobil balap inilah Materazzi banyak menelurkan inovasi teknologi dan desain. Baik di sektor rancang bangun mesin turbo, sasis hingga sistem suspensi untuk menyesuaikan dengan regulasi balap dari FIA yang selalu berubah. Ia adalah salah satu engineer di balik kesuksesan mobil balap legendaris Lancia Fulvia dan Stratos.

Saat raksasa otomotif FIAT mengakusisi Lancia dan Enzo Ferrari perlu engineer yang mampu menangani proyek mesin mobil F1 Ferrari, Nicola Materazzi pun dilibatkan dan ia berhasil memuluskan jalan Ferrari hingga menjadi juara.

Keahliannya di bidang mesin turbo membuat Enzo mempercayakan sejumlah proyek rancang bangun mobil sport Ferrari padanya, termasuk supercar yang melambungkan nama Ferrari di era ’80-an: Ferrari F40.

Kesuksesan F40 bahkan membuat direktur pemasaran Ferrari pening kepala. Pasalnya, hanya dalam waktu 24 jam setelah peluncurannya di tahun 1986, F40 membukukan lebih dari 900 pemesanan dari berbagai negara. Edaaan…! Bahkan saat itu F40 termasuk supercar dengan harga yang amat sangat mahal.

Materazzi punya perpustakaan pribadi

Supercar lain yang menjadi buah karya Materazzi adalah Bugatti EB110 GT yang diluncurkan pada tahun 1991. Mobil ini merupakan awal kebangkitan Bugatti di era modern setelah mengalami mati suri selama beberapa dekade. Setelah pensiun dari industri otomotif, Materazzi menghabiskan masa tuanya di daerah pedesaan di Salerno, tak jauh dari kota Napoli.

Ia hidup bersama buku bacaan di perpustakaan pribadinya yang berisikan lebih dari 12.000 judul buku, 8.000 di antaranya adalah buku otomotif. Ya, dunia otomotif adalah jalan hidupnya dan Vale Nicola Materazzi adalah legenda otomotif yang berada di balik layar. Menjelang ia tutup usia pada 24 Agustus 2022 lalu, ia masih berkolaborasi dengan Gianluca Maggiore dalam mengembangkan mobil Maggiore GranTurismO. Selamat jalan Vale Nicola Materazzi. Salve…!

Rizky Vox

Profil: David Franklin Tak Pernah Bosan Beli Fiat

David Franklin Sudah 55 kali membeli mobil Fiat sepanjang hidupnya.

Jika ada pemilik mobil yang amat berdedikasi terhadap sebuah merk kendaraan, mungkin David Franklin merupakan salah satu orang yang termasuk di dalamnya. Kenapa? Karena pria berusia 84 tahun ini baru saja membeli produk Fiat dan mobil tersebut menjadi Fiat miliknya yang ke-55. Ya, Anda tak salah baca, ia telah memiliki mobil Fiat sebanyak 55 kali sepanjang hidupnya.

Pria asal Buckinghamshire, Inggris, telah memiliki produk Fiat sejak tahun 1963, yakni ketika dirinya membeli sebuah 500D berwarna merah. Uniknya, mobil baru yang ia beli di tahun 2022 ini ialah New 500 (RED) Edition versi listrik, tentunya berwarna merah pula.

Hubungan David Franklin dengan Fiat bermula di tahun 1962, ia bergabung di distributor Fiat sebagai Progress Chaser, di kota Wembley, Inggris. Dalam kurun waktu satu tahun, ia membeli sebuah 500D. Selama 12 tahun bekerja di perusahaan yang sama, ia memiliki karir yang meningkat. Setelah Progress Chase, menuju Car Tester, Technical Representative, Technical Office Manager, dan puncaknya sebagai Operations Manager.

Bersama produk Fiat pula ia sering ikut event motorsport di banyak kota. Sepanjang tahun 1963 hingga 1967, David telah mengikuti tak kurang dari 31 event balap. Lalu, deretan mobil yang dia gunakan untuk event balap ialah Fiat 500, Fiat 500 Abarth, Fiat 1500, Fiat 850, Fiat 850 Coupe, dan Fiat 850 Idromatic.

Saat David harus meninggalkan aktivitasnya di kantor dan bekerja di perusahaan milik keluarganya di tahun 1974, loyalitasnya terhadap Fiat tetap terjaga, Sehingga selalu ada mobil Fiat di garasi rumahnya. “Saya mengendarai bermacam mobil Fiat selama hampir 60 tahun. Sudah begitu banyak jarak tempuh yang dilalui oleh saya dan keluarga bersama mobil Fiat. Sebelum pandemi COVID-19 melanda dunia, saya dan istri saya pasti pergi ke Italia, setidaknya satu kali dalam setahun. Terkadang dua kali dalam setahun, saat anak-anak kami masih kecil,” ujar David.

Kini pengalaman berkendaranya semakin lengkap dengan hadirnya Fiat New 500 (RED) Edition bertenaga listrik. “Unit 500 ini layaknya kendaraan Fiat lainnya, karena tetap menyenangkan saat dikendarai. Tenang, kencang, dan pengendaliannya mantap. Terkadang kacamata saya tiba-tiba terlempar ke jok belakang saat saya berakselerasi,” kelakarnya. Kami rasa David Franklin ingin bernostalgia kembali bersama Fiat 500…