Enam Varian Spesial Mobil Kencang Era 90an di Indonesia

Ekonomi Indonesia pada akhir 80an dan awal 90an yang semakin baik mendekati era ‘Tinggal Landas’, membuat semakin banyak penduduk yang mampu membeli mobil dan bahkan memiliki kemampuan untuk membeli mobil hobi. Karena itu para pabrikan mobil mulai menawarkan versi performa tinggi alias yang lebih kencang, utamanya untuk memuaskan permintaan pasar. 

Meski saat itu aturan Indonesia yang masih melarang mobil built-up, ‘memaksa’ lini model mobil di Indonesia terbatas. Hal ini tidak membuat para pabrikan kesulitan untuk menghadirkan mobil spesial. Berikut ini adalah beberapa pilihan mobil 90an yang memiliki varian kencang di Indonesia. Kira-kira mobil mana yang menjadi favorit Anda? 

Toyota Corolla GTI 

Penggemar Toyota pasti tahu akan mesin legendaris 4A-GE yang tertanam pada Corolla Levin atau Sprinter Trueno. Nah, ada satu mobil bermesin 4A-GE yang pernah dijual di Indonesia secara resmi. Ya, Toyota Corolla Twincam GTI yang diluncurkan pada tahun 1990. 

Perbedaan utama Corolla Twincam GTI dengan Corolla biasa adalah mesin 4A-GE empat silinder 1.6 liter 16 katup DOHC EFI yang mampu menghasilkan tenaga 140 hp pada 7.200 rpm dan torsi 149 Nm pada 4.800 rpm alias naik 46 hp dibanding Corolla 1.6 SE Limited dengan mesin 4A-F karburator. 

Kemudian terdapat strut bar yang membantu mobil agar tetap kokoh dan rem cakram menjadi standar di depan. Secara tampilan hanya ada sedikit perbedaan seperti grille yang berbeda, emblem, side decal, dan velg berukuran 14 inci. Untuk bagian dalam, terdapat indikator tambahan, setir palang tiga, tuas transmisi, serta jok dengan desain berbeda. 

Mitsubishi Eterna GTI

Jika pada stage reli ada Galant VR4, maka di jalanan Indonesia ada Eterna GTI. Varian kencang dari Eterna ini mendapatkan mesin empat silinder 2.0 liter 16 valve DOHC EFI dengan kode 4G63 yang mampu menghasilkan tenaga 145 hp pada 6.500 rpm. Konon, untuk menembus 220 km/jam, hal yang sepele buat mobil ini… 

Tampilan luar Eterna GTI pun tidak kalah lantaran memiliki front spoiler serta rear wing yang mirip dengan Galant VR4 sehingga mobil ini pun semakin terlihat sebagai ‘adik’ dari Galant VR4. Jika Eterna GTI masih dianggap kurang langka, maka ada varian LeMans yang bertenaga 170 hp. Jumlahnya hanya 50 unit saja di tahun 1993. Sebagian dari komponen mesinnya menggunakan produk Ralliart, suspensi spek balap dan juga rem buatan Brembo. 

Mitsubishi Lancer GTI 

Tidak hanya Eterna yang mendapat varian GTI, rupanya Lancer juga tersedia dalam varian kencang yang diluncurkan pada tahun 1994. Jika Lancer GLXi memiliki mesin 1.6 liter SOHC, maka pada varian GTI menggunakan mesin berkode 4G93 empat silinder 1.8 liter DOHC EFI yang mampu menghasilkan tenaga 137 hp pada 6.500 rpm dan torsi 167 Nm pada 5.500 rpm.

Mobil yang berkode bodi CB5 ini memiliki beberapa identitas fisik yang membuatnya terlihat ‘agak’ seperti Lancer Evolution. Mulai dari fog lamp di bumper depan, grille sewarna bodi, velg multi spoke serta spoiler belakang. Kemudian di bagian dalam terdapat setir 3 spoke yang sporty. 

Volvo 740 Turbo Intercooler

Berkat keikutsertaannya di ajang balap touring, Volvo bermesin turbo mendapat julukan flying brick. Rupanya Indonesia juga pernah mendapat unit 740 Turbo Intercooler. Sedan asal Swedia ini dilengkapi dengan mesin empat silinder 2.3 liter dengan sistem injeksi bahan bakar Bosch LH-Jetronic yang mampu menghasilkan tenaga 168 hp dan torsi 265 Nm. Transmisi yang digunakan ialah otomatis 4-speed buatan Aisin-Warner. 

Eksteriornya memiliki ciri khas dengan grille bermotif kotak (egg-crate), kaca samping belakang dengan aksen bergaris, serta velg Draco 5-spoke. Pada kap bagasi, terdapat emblem Turbo Intercooler pada bagian kanan, menandakan kalau mobil lebih ‘kencang’ dari Volvo 740 GLE. 

Citroën BX 19 GTI

Meski identik sebagai sedan nyaman, Citroën juga bisa ‘dibeset’ ialah model BX 19 GTI. Di balik kap depan, ada mesin XU9J2 empat silinder 1.9 liter SOHC dengan sistem injeksi bahan bakar Bosch LE-Jetronic. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga 121 hp dan dipasangkan dengan transmisi manual 5 percepatan menuju roda depan. 

Versi GTI tetap mempertahankan suspensi hydropneumatic yang menjadi andalan Citroën. Pada eksterior terdapat perbedaan dengan penambahan spoiler depan. Sedangkan di kap bagasi, bertengger spoiler yang ukurannya lebih besar. Tak ketinggalan velg alloy buatan Speedline. Interiornya pun berbeda dengan BX 16 TRS, karena BX 19 GTI punya aksen warna lebih gelap.

Fiat Uno Turbo 1.4 i.e.

Ungkapan ‘kecil-kecil cabe rawit’ mungkin tepat untuk Fiat Uno Turbo 1.4 i.e., apalagi jika warnanya merah. Fiat Uno Turbo pertama kali diluncurkan di Indonesia pada tahun 1994. Jumlahnya amat terbatas, yaitu hanya 48 unit saja. Si kecil asal Italia ini menggunakan mesin empat silinder 1.4 liter dengan sistem injeksi bahan bakar elektronis. Karena ada ‘perabotan’ turbocharger dan intercooler, maka hot-hatch ini punya tenaga 118 hp pada 5.750 rpm dan torsi 172 Nm pada 3.500 rpm. 

Fiat Uno Turbo sendiri mudah dibedakan, karena hanya tersedia dalam format bodi tiga pintu saja. Sedangkan Uno 1.4 dan Uno 1.4 Selecta i.e. berbodi lima pintu. Velg alloy yang digunakannya juga punya dengan desain unik. Masuk ke dalam kabinnya, terdapat jok bucket serta setir dari Momo.

Inilah Mobil Nineties Keren Yang Bisa Melenggang Di AS

Negeri Paman Sam adalah salah satu negara yang sangat ketat soal izin impor mobil. Terlebih lagi untuk mobil high performance. Mobil ‘nineties’ yang akan diimpor harus memenuhi syarat homologasi untuk pasar Amerika Serikat alias US-spec.

Untuk bisa memboyong mobil non US-spec ke AS, usia produksinya minimal tak kurang dari 25 tahun. Itu pun dengan sejumlah persyaratan yang tidak mudah.

Memasuki tahun 2024, keran impor pun terbuka untuk mobil produksi tahun 1999. Penasaran mobil keren apa saja yang tahun ini sudah bisa melenggang bebas di AS tahun ini?

TVR Tuscan Speed Six

Dari daratan Britania Raya ada mobil nineties yang menarik, yakni Tuscan Speed Six. Sportscar 2-pintu lansiran TVR ini memiliki dua versi, Targa dan Convertible. Hanya 1.677 unit yang meluncur dari jalur produksi TVR di Blackpool, Inggris selama periode tahun 1999-2006.

Versi awal dibekali mesin 6-silinder segaris 4.0-liter. Tenaga sebesar 360 hp bergasing di 7.000 rpm. Torsi 420 Nm dirasakan mulai 5.250 rpm. Beruntung jika sudah dilengkapi paket opsional Rose Pack. Output tenaganya 380 hp. Sasis dan suspensi serta remnya diupgrade untuk trek balap. Versi bermesin 3.6-liter, outputnya beda tipis. Hanya 350 hp dengan torsi 393 Nm.

Dengan transmisi manual 5-speed, hanya butuh sekira 3,7 detik untuk mencapai angka 100 km/jam. Top speednya tembus 298 km/jam.

Harga pasarannya masih terbilang lumayan tinggi yakni kisaran £28.995 hingga £89.995. Kurang lebih sekitar Rp 573 jutaan – Rp 1,8 miliar. Jika diimpor ke AS, maka ongkos kirim, bea pajak dan surat kendaraan plus asuransi totalnya bisa lebih dari harga mobilnya. Masih sepadan dengan statusnya yang langka dan eksotis.

Mitsubishi Lancer Evo VI

Siapa yang tak kenal dengan Lancer Evolution? Mobil siap balap lansiran Mitsubishi ini sangat melegenda di ajang rally dan digandrungi para kawula muda. Namun sayangnya Lancer Evo baru resmi beredar di AS mulai tahun 2003. Jadi banyak generasi Evo sebelum itu yang tak bisa bebas diimpor ke AS.

Lancer Evo VI yang lahir di tahun 1999 adalah salah satu model yang tahun ini berusia 25 tahun. Jadi kini Evo VI sudah bisa melenggang di AS.

Sesuai ‘Gentleman Agreement’ yang berlaku di Jepang, mesin 4-silinder 2.0-liter turbo 4G63 yang dibopong Lancer Evo VI output tenaganya dibatasi ‘hanya’ 276 hp. Ehm… itu di atas brosur. Potensi yang tersimpan jauh lebih besar dari itu.

Ada dua varian untuk versi ‘standard’ lansiran tahun ’99 yakni RS (Rally Sport) dan GSR. Jika ingin variant yang lebih geget dari itu, maka harus menunggu setidaknya 1 tahun lagi. Karena model edisi terbatas yang menjadi incaran seperti Tommi Makinnen Edition (Evo 6.5) atau yang paling langka yakni Evo VI RSX 2000 baru diproduksi mulai tahun 2000.

Nissan Skyline GT-R (R34)

Angkatan nineties atau sembilan puluhan, kurang lengkap tanpa Nissan Skyline GT-R (R34). Generasi Skyline berjuluk “Godzilla” ini adalah mobil idaman para street tuner dunia.

Mesin 6-silinder twin-turbo RB26 DETT yang diusung menyimpan potensi performa maha dahsyat. Ditambah lagi dengan sistem penggerak all-wheel drive (AWD) Atessa yang membuat karakter berkendara GT-R R34 begitu khas.

Jika diimpor ke AS, harganya bakal melejit nyaris menyenggol Rp 1 miliar!

Nissan Silvia (S15)

Bagi para penyuka drifting, Nissan Silvia adalah salah satu ‘bahan’ yang digemari penyuka goyang pinggul.

Generasi S14 atau dikenal dengan sebutan 240SX merupakan versi terakhir yang resmi dipasarkan di AS. Hal ini terjadi ketika Nissan menghentikan produksi S14 di Negeri Paman Sam pada tahun 1998.

Versi S15 diproduksi di Jepang mulai tahun 1999 dengan label Silvia. Para penyuka drift di AS kini sudah bisa mengimpor Silvia (S15).

Nissan Silvia (S15) tersedia dalam dua varian mesin 4-silinder 2.0-liter, dengan dan tanpa turbo. Mobil berpenggerak roda belakang (RWD) ini tenaga maksimumnya mencapai 250 hp. Harga pasaran mobkasnya di Jepang tak semahal GT-R (R34). Tapi jika diimpor ke AS, biayanya jelas tak sepadan. Belum lagi biaya modifnya…