Seminggu Diluncurkan, Alfa Romeo Milano Ganti Nama Jadi Junior

Alfa Romeo baru saja memperkenalkan model crossover sub-compact (B-segment) berteknologi elektrifikasi terbaru mereka. Awalnya mobil ini bernama “Milano”, sebutan untuk kota Milan. Tapi diganti menjadi Alfa Romeo Junior. Nama tersebut diadopsi dari Alfa Romeo GT 1300 Junior yang diproduksi pada periode 1965-1974. 

Penyebabnya, protes dari Menteri Perindustrian Italia, Adolfo Urso didukung sejumlah anggota dewan parlemen Italia. Alasannya sepele, karena produksi mobil ini dlakukan di Tichy, Polandia bukan di Italia.

Selain itu, pihak pabrikan dianggap kurang peka dan tak mendukung pertumbuhan perindustrian di Italia. Padahal, hal tersebut dilakukan pihak pabrikan agar bisa menekan biaya produksi dan harga jual hingga €10.000 atau sekira Rp 173 jutaan.

Style Modern Italia

Alfa Romeo Junior

Soal desain, mobil Alfa Romeo selalu tampil stylish dan mempesona. Sangat mewakili gaya Italia, baik eksterior maupun interior.

Mobil ini sepintas bagai versi mini dari sang kakak yang jauh lebih mewah yakni Tonale. Karena mobil ini ada dua versi yakni EV dan hybrid, desain grille dibuat beda. Untuk versi EV, grille Scudetto model baru yang disematkan tak sepenuhnya tertutup.

Panjang bodinya yang 4.170 mm seukuran Fiat 600. Tingginya yang 1.500 mm dan lebar 1.780 mm mengindikasikan kabin yang cukup lapang. Volume bagasi mobil ini pun cukup besar, sekira 400 liter. 

Interior Sporty Dan Praktis

Pada dashboard terpampang dua layar digital 10,25-inci. Satu unit sebagai layar penampil sistem infotainment. Satu lagi sebagai layar instrument berkendara bergaya Cannocchiale (teropong) khas mobil sport Italia. Fitur keselamatan dan bantu berkendara ADAS level 2 yang dibekalkan sama seperti model mobil seplatformnya.

Kemasan interior menggunakan bahan vinyl Spiga pada dashboard dan panel pintu. Jok menggunakan kain fabric yang cukup lembut. Serasi dengan setir berlapis kulit.

Tersedia paket opsional berupa jok sport berbahan Alcantara lansiran Sabelt.

Era Elektrifikasi Alfa Romeo

Dalam menggarap mobil ini Alfa Romeo diuntungkan oleh sumber daya teknologi yang dimiliki sang induk yakni Stellantis Group. Memanfaatkan platform CMP2 dari Stellantis. Sama seperti yang digunakan pada Opel/Vauxhall Mokka, Fiat 600, Peugeot 2008, dan Jeep Avenger.

Alfa Romeo Junior terbagi dalam dua varian EV yakni Ellettrica dan Ellettrica Veloce, serta varian hybrid yakni Ibrida yang dibekali mesin bensin plus modul mild hybrid.

Ellettrica Veloce dibekali motor elektrik tunggal berdaya 177 kW atau setara 237 hp. Sama seperti yang digunakan pada model Abarth 600e dan Lancia Ypsilon HF. Penyaluran daya ke poros roda depan dibantu dengan perangkat Torsen mechanical self-locking differential.

Khusus untuk varian Veloce, setting pada sasis sedikit berbeda. Suspensi membuat mobil  lebih rendah 25 mm dibandingkan varian Elletrica standar.

Varian entry-level yakni Ellettrica juga dibekali motor elektrik tunggal. Tenaganya 115 kW atau sekira 154 hp. Berbekal baterai lithium-ion 54 kWh, jarak jelajahnya mampu mencapai 410 km (berdasarkan standar siklus WLTP). Pengisian ulang daya baterai dapat menggunakan fast charger dengan daya maksimum 100 kW. 

Mau Varian Mild Hybrid?

Para penyuka aroma bensin dapat memilih varian Ibrida. Mesin bensin 1.2-liter turbo bertenaga 134 hp yang diusung dilengkapi modul mild hybrid berbaterai 48V.

Motor elektrik hybridnya yang berdaya 21 kW (28 hp) terintegrasi dengan transmisi automatic kopling ganda 6-speed. Jadi jangan harap ada versi bertransmisi manual.

Khusus varian ini tersedia dalam versi penggerak roda depan (FWD) dan all-wheel drive (AWD).

Alfa Romeo Junior dipasarkan di Italia dengan harga mulai dari €29.900 (Rp 517 jutaan) untuk varian Ibrida mild-hybrid dan Elletrica full-EV. Varian teratas yakni Elletrica Veloce dibanderol mulai dari €39.990 atau sekitar Rp 690 jutaan.

 

 

Sang Maestro Desain Marcello Gandini Berpulang di Usia 85 Tahun

Dalam perjalanan sejarah otomotif dunia, Marcello Gandini selalu diingat sebagai perancang mobil yang ikonik. Pria kelahiran kota Turin, Italia, ini menjadi salah satu desainer mobil yang mampu menginspirasi banyak hal. Sang maestro desain ini menghembuskan nafas terakhirnya pada 13 Maret 2024, di usia 85 tahun.

Marcello Gandini yang lahir pada 26 Agustus 1938, meraih puncak karirnya saat bekerja di studio milik Nuccio Bertone. Di studio tersebut, namanya menjadi terkenal berkat goresan tangannya dalam mendesain sosok sejumlah Lamborghini. Mulai dari Miura, Countach, hingga Diablo.

Selalu berinovasi

Dirinya pertama kali memperkenalkan ide mengenai pintu gunting (scissor door), pada mobil konsep Alfa Romeo Carabo di tahun 1968. Beberapa tahun sebelum akhirnya diterapkan pada Lamborghini Countach, lalu dilanjutkan pada Diablo. Pintu gunting ini lalu menjadi ciri khas dari beberapa model supercar Lamborghini.

“Saya membangun identitas sebagai seorang desainer, terutama saat menggarap supercar Lamborghini. Setiap model yang saya rancang, harus berupa inovasi baru, dan harus berbeda dengan apa yang telah sebelumnya,” ujarnya di tahun 2021 silam.

Tak melulu mobil Italia

Meski namanya seolah lekat dengan brand berlogo ‘banteng mengamuk’ itu, Marcello Gandini juga sibuk merancang sejumlah mobil Italia ngetop lainnya. Sebut saja Ferrari Dino 308 GT4, Fiat X1/9, Lancia Stratos, Maserati Quattroporte II dan IV, Maserati Shamal/Ghibli II, serta Alfa Romeo Montreal.

Talentanya tidak selalu tertuang pada mobil Italia saja. Sebab masih ada sederet mobil Eropa lain yang lahir berkat goresan pena Marcello Gandini. Mulai dari Volkswagen Polo generasi pertama, Renault 5 Turbo, Citroën BX, Bugatti EB110 concept, dan tak lupa BMW Seri 5 generasi pertama (E12).

Pernah merancang bodi helikopter

“Ayah saya seorang konduktor orkestra dan menginginkan saya menjadi seorang pianis. Namun, saya akhirnya memilih jalan hidup yang ingin saya lalui sendiri,” ungkapnya.

Sosoknya yang berani dan memiliki kemampuan untuk mendesain sesuatu yang baru, tanpa harus melihat kesuksesan mobil pendahulu, menjadi karakter keras yang dipegang teguh selama hidupnya.

Marcello Gandini tak hanya merancang mobil saja, karena ia sempat mendesain sejumlah properti rumah, interior nightclub, furnitur industrial, sampai bodi helikopter Heli-Sport CH-7.

Restomod Alfa Romeo Giulia GTAm, Harganya Bikin Sakit Mata

Salah satu pusat perhatian di GIMS (Geneva Motor Show) 2024 adalah booth Totem Automobili. Spesialis restomod asal Italia ini didirikan oleh Riccardo Quaggio, seorang desainer otomotif. Mereka sukses dengan modifikasi Alfa Romeo Giulia versi EV pada tahun 2020, lalu GT Super Alfa Giulia GTA di tahun 2021.

Karya terbaru kali ini adalah mobil balap GTAm. Tentu, masih dalam bentuk Alfa Romeo Giulia.

Hasil gubahan Totem Automobili kali ini diberi nama GTAmodificata (Gran Turismo Alleggerita Modificata). Jika diterjemahkan artinya ‘grand touring yang ringan dan dimodifikasi’.

Alfa Romeo Giulia restomod

 

Tampilan eksterior sepintas tetap mengikuti pakem Alfa Romeo GTAm versi originalnya. Namun ternyata tidak demikian. Panel bodi yang aslinya berbahan aluminium diganti dengan serat karbon.  Terlihat jelas pada tekstur anyaman yang khas dari bahan serat karbon.

 

Lekukan bumper depan diubah dan dilabur warna biru. Fender depan dan bagian pinggul gembung widebody khas mobil balap GTAm tetap dipertahankan. Hanya sedikit dikemas ulang pada lekukan bagian buritan.

Agar tampil kekinian, seluruh sistem lampu depan dan belakang diganti versi LED. Sepasang lampu kabut tambahan khas mobil balap dan rally tak lupa dipasang di bawah bumper depan. Grille pun tak luput dari sentuhan ulang. 

Velg forged two-piece berdesasin ala velg racing magnesium Campagnolo khas GTAm bikin gaya tampilan jadi kian otentik.

Modifikasi Chassis

Rancang bangun sasis pastinya digarap ulang menjadi sasis monokok berbahan serat karbon. Lagi-lagi supaya ringan.  Sektor kaki-kaki pada bagian depan dan belakang kini menggunakan double-wishbone. Hanya saja tak dijelaskan racikan detail dari sistem suspensinya.

 

Sistem remnya dipercayakan pada Brembo. Cakram depan dicengkeram kaliper rem enam piston. Sedangkan cakram belakang diapit kaliper empat piston. Plus, ABS.

Mobil balap identik dengan mesin berperforma beringas. Sebongkah mesin 3.2-liter V6 twin-turbo racikan Italtecnica Engineering pun jadi pilihan. Mesin yang hanya berbobot 165 kg ini outputnya cukup beringas.

 

Muntahan tenaga sebesar 798 hp dan torsi maksimum 730 Nm bermain di rentang 3.500 – 6.000 rpm, sebelum mencapai putaran puncak 8.500 rpm. Transmisi sekuensial dan limited-slip differential menyalurkan daya ke roda belakang. 

Tampilan interior tak dipublikasikan. Hanya dikatakan jok balap berangka serat karbon berlapis kulit dan sabuk pengaman balap lansiran Sabelt jadi kelengkapan standar.

Hanya 5 unit saja yang akan dibuat. Harganya mulai dari €1,1 juta atau setara Rp 18,7 milyar! 

 

Alfa Romeo Tonale Jadi Mobil Polisi

SUV Alfa Romeo Tonale saat ini tengah menjadi pilihan utama sebagai kendaraan operasional instansi aparat penegak hukum Italia. Tak sekadar bentuk rasa cinta terhadap produk dalam negeri. Tapi compact SUV bermesin hybrid ini kemampuannya memang dapat diandalkan.

Sebanyak 400 unit Alfa Romeo Tonale akan memperkuat armada patroli reaksi cepat “Gazelle” Carabinieri di seantero Italia. Unitnya diserahkan secara bertahap sejak Juli 2023 hingga akhir tahun 2024 mendatang.

Langkah yang dilakukan Polisi Militer Italia, Carabinieri diikuti oleh Polizia di Stato (Kepolisian Negara Italia). Tak tanggung-tanggung, jumlah yang dipesan lebih banyak yakni 850 unit.

Tonale nantinya akan menjadi bagian dari armada patroli “Pantera”, unit reaksi cepat Squadra Volante dari Polizia di Stato yang akan disebar ke seluruh Italia. Apa yang membedakan dari Tonale milik Carabinieri?

Sesuai Kondisi Geografis

Kondisi geografis Italia dikelilingi dataran tinggi dan pegunungan serta memiliki daerah pedesaan yang cukup banyak. Untuk memudahkan patroli di wilayah tersebut, butuh kendaraan serbaguna yang mampu melintasi berbagai kondisi jalan yakni SUV.

Bentuk dan dimensinya yang cukup ringkas membuat Tonale dapat melitasi jalan raya dalam kota di Italia yang sempit dan padat. Tak heran jika Tonale jadi pilihan yang pas.

Tonale dibekali mesin bensin 1.5-liter bermodul mild hybrid 48V plus motor elektrik 20 hp (15 kW). Output total sebesar 163 hp disalurkan ke poros roda depan via transmisi automatic kopling ganda 7-speed TCT.

Speknya sama seperti Tonale versi Carabinieri dan model sipil yang dipasarkan di Italia. Tonale bermesin mild hybrid ini akselerasi 0-100 km/jam butuh waktu 8,8 detik. Mobil ini memang untuk patroli di dalam kota dan wilayah pedesaan, bukan mengejar penjahat yang ngebut melarikan diri di jalan tol. Jadi tak perlu super kencang.

Mobil Baru, Livery Baru

Serah terima unit perdana dilakukan di Turin, Italia pada 29 November 2023 lalu. Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh CEO Alfa Romeo, Jean-Philippe Imparato kepada Kepala Kepolisian Negara Italia, Vittorio Pisani dengan disaksikan oleh Menteri Dalam Negeri Italia, Matteo Piantedosi dan Managing Director of Stellantis Italia, Santo Ficili.

Seluruh unit kendaraan patroli tersebut akan diserahkan paling cepat pada pertengahan tahun 2024.

Berbeda dengan versi Carabinieri yang dilabur livery biru gelap plus striping petir warna merah. Alfa Romeo Tonale versi Polizia di Stato tampil dengan kombinasi warna biru muda dan putih. Ini adalah livery model terbaru. Sama seperti pada Lamborghini Huracan dan Gallardo unit patroli reaksi cepat polisi Italia.

Seperti halnya Tonale yang digunakan oleh Carabinieri, mobil patroli polisi ini juga dilengkapi proteksi balistik. Ya, mobil ini tahan tembakan peluru maupun aksi vandalisme seperti lemparan batu, hantaman palu, linggis atau stik baseball.

Seperti mobil patroli polisi pada umumnya, lampu strobo warna biru tersemat di sisi kiri dan kanan grille Scudetto yang ikonik. Kelengkapan lain seperti sirene, radio CB serta peralatan penunjang tugas penegakan hukum lainnya juga turut dibekalkan pada mobil ini.

Mobil ini dilengkapi teknologi sistem multimedia “Mercurio Extended” yang terintegrasi dengan sistem navigasi serta pusat layanan pesan singkat laporan dan keluhan masyarakat.

Identifikasi plat nomor kendaraan maupun daftar kepolisian lainnya pun dapat diakses dengan cepat. Sistem tersebut kian memudahkan petugas saat tengah berpatroli.

Alfa Romeo Tonale tak sekadar menjadi mobil patroli polisi Italia yang keren dan modern. Ini adalah wujud dari era baru Kepolisian Negara Italia.

Alfasud Sprint 6C, Tenggelam Karena Terjegal Keadaan

Era keemasan reli memang terjadi di tahun 1980an dan kelas Group B menjadi puncaknya. Wajar saja jika sejumlah pabrikan otomotif pun ingin ambil bagian di ajang tersebut. Salah satunya ialah Alfa Romeo yang tergoda untuk masuk ke dunia reli kelas Group B di tahun 1982. Perusahaan yang bermarkas di kota Milan, Italia, ini segera menyiapkan Alfasud Sprint 6C.

Kelas reli dunia Group B meminimalisir batasan teknologi, desain, dan hanya memerlukan sedikit unit mobil yang diproduksi untuk keperluan homologasi. Karena regulasinya tergolong ‘enteng’, maka Alfa Romeo pun termotivasi menciptakan Alfasud untuk keperluan reli Group B.

Bobotnya tak sampai 1 ton

Alfasud Sprint 6C mengambil basis dari Alfasud Sprint yang dimodifikasi secara keseluruhan. Mesin V6 berkapasitas 2.5 liter menggunakan milik Alfa Romeo Alfetta GTV6 yang diletakkan di tengah bodi secara longitudinal, lalu dipadu dengan transaxle 5-speed buatan ZF. Di atas kertas, mobil ini bisa saja kompetitif. Bobotnya hanya 900 kg, top speed mencapai 215 km/jam, dan akselerasi 0-100 km/jam cukup 7,3 detik saja.  

Ramuan yang dilakukan oleh Alfa Romeo ini telah dilakukan oleh Lancia pada mobil reli 037 dan terbukti ampuh dalam berkompetisi. Bahkan, transaxle ZF yang digunakan pada Lancia 037 pun serupa dengan Alfasud Sprint 6C. Sehingga Alfa Romeo merasa yakin untuk bersaing di ‘taman bermain’ yang ganas di kelas Group B.

Skena reli dunia bergeser

Alfa Romeo juga memprediksi bahwa Alfasud Sprint 6C di masa depan akan berevolusi dengan menggunakan mesin V6 3.0 liter, serta dapat digunakan pada mobil balap untuk event Trofeo Sprint Europa. Kombinasi antara mesin bertenaga besar dan dimensi mobil yang tidak terlalu besar tentu menghasilkan rasa berkendara yang mengagumkan. Jika bisa dikendalikan…

Seiring berjalannya waktu, skena reli dunia bergeser secara cepat dan mendahului proyek yang sedang digarap oleh Alfa Romeo ini. Aspek teknologi yang dikembangkan oleh pabrikan lain dalam menggarap mobil reli Group B, benar-benar luar biasa. Sedangkan, apa yang dilakukan oleh Alfa Romeo terkesan konservatif dan dianggap kurang kompetitif. Bahkan sebelum proyek ini selesai dikerjakan.

Memang sudah suratan takdir, jika Alfa Romeo belum waktunya terjun di kelas Group B. Sebab pabrikan ini malah mengalami kendala finansial dan kesulitan administratif. Oleh karenanya, proyek Alfasud Sprint 6C menjadi hal yang bukan diprioritaskan. Sebagai pelengkap derita, reli Group B dihapuskan pada tahun 1986, karena dianggap amat berbahaya dan terlalu banyak kecelakaan fatal.

Dengan berakhirnya reli Group B, maka secara perlahan sosok Alfasud Sprint 6C mulai tenggelam dan dilupakan. Mobil ini menjadi sekeping sejarah otomotif dari eksperimen yang dilakukan oleh Alfa Romeo, namun ide visioner tersebut tidak pernah terealisasi secara sempurna.

Alfa Romeo Stradale 33

Alfa Romeo Stradale 33 Diperkenalkan, Hanya ada 33 Unit!

Alfa Romeo Stradale 33 adalah supercar pertama buatan pabrikan Italia itu, yang unik, bukan cuma dibuat terbatas tapi opsi penggeraknya antara mesin V6 atau full EV. Tidak kalah penting, kemungkinan besar inilah mobil terakhir mereka yang akan menggunakan mesin konvensional. Setelah 2024, semua produknya akan kendaraan dengan elektrifikasi.

Kemampuannya sama-sama menakjubkan. Stradale 33 V6 berkapasitas 3,0 liter dengan imbuhan twin-turbocharger. Bukan mesin baru memang, karena penggerak yang dikembangkan bersama Ferrari ini sudah terpasang di keluarga Quadrifoglio.

Tenaga yang dihasilkan diklaim 620 hp yang disalurkan melalui transmisi 8-speed DCT otomatis. Sprint 0-100 km/jam diselesaikan dalam waktu kurang dari tiga detik. Sementara kecepatan tertingginya adalah 331 km/jam.

Sementara Alfa Romeo Stradale 33 EV, detail spesifikasinya belum diungkap oleh mereka. Namun dipastikan tenaganya menyentuh 750 hp, 0-100 km/jam dalam 2,5 detik dan jarak tempuh tidak kurang dari 450 km. Sekali lagi, belum diketahui seperti apa format penggeraknya.

Desain & Produksi

Supercar Alfa Romeo

Supercar ini berdiri di atas platform carbon fiber yang serupa dengan Maserati MC20. Tapi kami harus akui, mobil ini bentuknya indah. Alfa Romeo mengambil ide dari mobil Tipo 33, sportscar yang hadir pada November 1967. Coba perhatikan lekukannya. Mulus.

Pintunya model kupu-kupu (butterfly door), memberikan akses untuk kabin yang tidak kalah enak dilihat. Konsol tengah dashboard diisi oleh kenop dan tombol bernuansa klasik. Selain display infotainment dan instrument cluster yang modern, perhatikan setirnya. Tidak ada tombol sekalin mungkin klakson. Ini dikatakan untuk menciptakan kesenagan berkendara yang lebih murni.

Alfa Romeo akan mulai proses perakitan pada Juli 2024 dan akan diserahkan ke pelanggan mulai Desember tahun depan. Pembelinya bisa melakukan personalisasi untuk fitur dan kelengkapan melalui program yang disebut The Bottega. Harganya? Belum diumumkan tapi rumornya sekitar US $2,8 juta. Rumornya.

Sementara itu, finalisasi sebelum produksi masih berlangsung di pusat pengembagan mereka. Pembalap F1 dari tim Alfa Romeo, Valteri Bottas akan turut serta menguji mobil ini di sirkuit uji Balocco Proving Ground.

Alfa Romeo Giulia GTAm Tampil Beda Dengan Gaya California

Anda menyukai modifikasi mobil Eropa dengan karakter sport yang kental dan performa yang menggiurkan? Alfa Romeo? Andai saja banyak yang menyadari potensi yang terpendam. Sejak dahulu, mobil lansiran brand asal Italia yang satu ini sudah kencang sedari lahir…

Salah satu contohnya mungkin Giulia sedan (Type 952) yang diproduksi sejak tahun 2015. Beberapa varian modelnya sangat menggiurkan. Anda bisa pilih varian peminum bensin atau bermesin diesel. Mulai dari dari spek ‘biasa’, turbo atau twin-turbo.

Kali ini kami menampilkan modifikasi Alfa Romeo Giulia hasil garapan AL13 Wheels Design + Technik. Tuner yang bermarkas di Anaheim, California, AS ini mencoba menggarap Giulia sedan jadi tampil beda.

Giulia GTAm Californian Style

Garapan modifikasi pada mobil Alfa Romeo ini berawal dari pesanan Lager Corporation. Pemesannya bukan dari AS, tapi dari Jepang. Mobil yang dipilih untuk dipermak tampilannya adalah Alfa Romeo Giulia GTAm model terbaru. Ini jadi sebuah tantangan tersendiri. Pasalnya, di AS sangat jarang yang memodifikasi mobil Alfa Romeo, termasuk Giulia.

Untuk tampilan eksterior, body dilabur dengan warna hijau metalik Montreal Green plus body kit serat karbon. Panel body kit lebih banyak menggunakan kit dari pabrikan.

Pelek standar diganti dengan model three-piece centerlock R110.6 berukuran 21-inci. Pelek berbahan aluminium alloy ini merupakan hasil garapan AL13. Pelek depan beroff-set 21×10.5 dan 21×11.5 untuk pelek belakang.

Pada bagian tengah dan tepian luar pelek dilabur berwarna Gloss Brushed Triple Dark Tint. Sedangkan pada tepian bagian dalam pelek dilabur dengan warna Gloss Black. Nuansa warna gelap yang glossy pada pelek sangat kontras dengan warna body.

Ukuran pelek yang cukup gambot dibalut ban berprofil tipis. Roda dibuat agak celup masuk ke dalam fender agar body mobil terlihat ceper. Tak seceper garapan Liberty Walk yang nyaris rata aspal tentunya. Masih nyaman dan enak dikendarai di dalam kota.

Mesin Standarnya Sudah Kencang

Di balik bonnetnya tepasang mesin 2.9-liter twin-turbo V6. Output spek standarnya saja sudah bertenaga 533 hp dengan torsi maksimum 600 Nm. Ini adalah Giulia varian spek balap yang legal dibesut di jalan raya. Untuk sektor mesin tak disentuh. Performa dianggap sudah sempurna.

Mobil sedan sport seperti Alfa Romeo Giulia versi custom memang tak umum terlihat berseliweran di jalan raya kota LA, bahkan di Jepang maupun Indonesia. Setidaknya hasil modifikasi garapan AL13 mengubah mindset bahwa mobil Italia selerti Alfa Romeo Giulia GTAm juga bisa tampil sangat keren.

Alfa Romeo Tonale Concept ‘Edizione Bambini’, Gambaran Mobil Ramah Anak

Bagi anda yang memiliki anak pada rentang usia mulai dari bayi hingga 11 tahun, tentu kerap mengalami sejumlah kerepotan saat hendak bepergian dengan mobil. Alfa Romeo punya solusinya, Tonale Concept ‘Edizione Bambini’.

Biasanya berbagai keperluan yang harus dibawa di dalam mobil sangat banyak. Mulai dari cemilan, botol susu, mainan hingga stroller bahkan kursi ISOFIX khusus balita.

Nah, selain itu kesamaan dari kanak-kanak pada rentang usia tersebut yakni kerap rewel dan tak bisa duduk anteng di dalam mobil.

Duduk dengan waktu perjalanan yang cukup lama membuat kanak-kanak lekas bosan. Bahkan balita yang duduk di kursi khusus ISOFIX pun kerap kali rewel bukan? Yang paling sering dilakukan oleh kanak-kanak adalah menendang-nendang kursi depan.

Konsep Mobil Ramah Anak

Bambini dalam bahasa Italia artinya adalah kanak-kanak. Ya, mobil yang berbasis dari crossover Tonale ini interiornya dikemas khusus sebagai mobil ramah anak.

Sebelum merancang Edizione Bambini, Alfa Romeo melakukan survei secara acak pada 2.000 responden di Inggris. Seluruhnya merupakan pengguna mobil pribadi yang juga memiliki anak dengan rentang usia mulai dari bayi hingga 11 tahun.

Dari hasil survei tersebut diperoleh kesimpulan, solusi seperti apa yang dibutuhkan para konsumen dari sebuah mobil harian keluarga yang ideal dan ramah anak.

Untuk mengantisipasi kanak-kanak yang suka menendang jok depan, maka bagian belakang jok dipasang panel pelindung.

Kompartemen penyimpanan pada mobil tak hanya sangat banyak, namun mudah diakses dengan lekas.

Pada panel plafon terpasang rak barang model geser untuk tempat pakaian ganti anak. Lapisan rak pun dapat dilepas dan mudah dibersihkan seperti halnya karpet kabin.

Ruang kargo di bagian belakang pun dimanfaatkan secara optimal. Para perancang menempatkan box penyimpanan serta rak susun tiga yang dapat dilipat dan dibongkar-pasang dengan mudah. Bagian paling atas dari rak susun ini sekaligus dapat berfungsi sebagai meja.

Nah, untuk memudahkan dalam mengambil perabotan anak, pada bagian belakang jok depan terpasang wadah botol minum, cemilan hingga braket dudukan ponsel maupun layar tablet. Kanak-kanak pun dapat duduk santai sambil menonton film kartun kesukaan mereka selama perjalanan.

Pada bagian belakang konsol tengah terdapat tempat sampah. Kanak-kanak dapat diajarkan untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Membersihkan interior mobil dari remah-remah cemilan seperti biskuit maupun keripik memang cukup merepotkan.

Untuk memudahkan dalam membersihkan jok dan karpet lantai mobil, tersedia soket listrik 12 volt untuk alat penyedot debu portable.

Karena titik utama dari konsep desain ada pada area interior, maka tak ada ubahan pada sektor performa maupun eksterior.

Bahan Studi

Sayangnya, entah mengapa Alfa Romeo hanya menjadikan Tonale ini sebatas konsep studi desain. Ya, Tonale Edizione Bambini tidak akan masuk jalur produksi, alias hanya ada satu-satunya di dunia.

Hmm… mungkin kelak perangkat tambahan yang ada pada interior mobil ini akan menjadi fitur opsional. Solusi yang sangat kreatif dalam menciptakan mobil harian keluarga yang benar-benar ideal dan ramah anak.

Alfa Romeo Giulia SWB Zagato Yang Tiada Duanya

Misteri unggahan cuplikan foto Alfa Romeo Giulia SWB hasil garapan Zagato pun akhirnya terkuak.

Mobil edisi khusus yang digarap bersama sejak tahun 2021 ini bertepatan dengan perayaan 100 tahun kerjasama antara pabrikan Alfa Romeo dengan biro desain dan karoseri Zagato. Kemitraan antara kedua legenda industri otomotif Italia ini berawal dari mobil Tipo G1 yang dibuat pada tahun 1921 silam.

Penggarapan proyek mobil istimewa ini dilakukan oleh Zagato dengan dukungan Alejandro Mesonero, the head of Centro Stile Alfa Romeo beserta seluruh teknisi dan desainer dari Alfa Romeo. Sebuah Alfa Romeo Giulia Quadrifoglio pun digunakan sebagai basis donor proyek ini. Sasis dan konstruksi body mobil ini pun dirombak total dan disesuaikan dengan spek GTAm.

Ya, dari sebuah sedan sport disulap menjadi coupe 2-pintu dengan wheelbase pendek. Mesin V6 biturbo berkapasitas 2.9-liter bertenaga 533 hp dengan torsi 600 Nm disetting sesuai spek GTAm.

Penyaluran performa ke poros roda belakang tetap dipercayakan pada transmisi manual 6-speed lansiran ZF bawaan Giulia Quadrifoglio. Hanya butuh kisaran 3 detik untuk melesat hingga 100 km/jam.

Eksterior Bergaya Agresif Nan Brutal

Meskipun cukup banyak komponen maupun desain yang dicuplik dari Giulia dan Stelvio, namun desain body mobil ini benar-benar berbeda.

Tampilan depan mobil ini begitu garang dan agresif khas mobil sport Italia. Grille scudetto berukuran besar diapit oleh headlamp LED yang  diadopsi dari Alfa Romeo Tonale. Pada grille tersamar gambar “Biscione”, simbol khas Alfa Romeo.

Bumper depan tampil dengan lubang air intake berukuran besar ala Alfa Romeo GTAm di sisi kiri dan kanan grille serta air splitter berbahan serat karbon. Bonnet berotot dengan air scope berukuran besar di bagian tengah pun kian memperkental karakter sport pada mobil ini. Ya, wajahnya yang terlihat brutal ini bagaikan perpaduan dari dari Alfa Romeo SZ (Sprint Zagato) era ’90an dengan Alfa Romeo Montreal era ’70an.

Atap kabin rendah dengan punggung bergaya fastback terlihat serasi dengan lekuk body sampingnya yang kekar berotot. Bagian buritan super pendek dengan lekukan khas bergaya Kamm-tail yang terinspirasi dari mobil balap legendaris Alfa Romeo TZ (Tubolare Zagato) dihiasi lampu belakang LED model garis nan minimalis. Desain sirip diffuser pada bumper belakang pun diadopsi dari GTAm.

Sebagai pemanis sekaligus penopang body, mobil ini dibekali velg alloy 5-spoke center-lock berkelir silver yang menyembunyikan kaliper rem cakram berkelir kuning yang seluruhnya diadopsi dari GTAm.

Interior Sportscar Khas Italia

Desain eksterior yang membuat mata anda terbelakak hanyalah 50 persen dari karisma yang disematkan pada mobil ini. Masuk ke dalam kokpit, anda akan melihat tampilan interior layaknya sebuah sportscar khas Italia.

Dasbor berbahan serat karbon yang dicuplik dari Giulia dipadukan dengan balutan kulit warna hitam plus aksen berkelir Montreal Green senada warna body. Panel interior memadukan nuansa serat karbon dengan balutan kulit warna hitam.

Pada dasbor terpasang sebuah layar digital multimedia berukuran besar di atas lubang ventilasi udara. Sementara di balik setir terpampang panel instrument bergaya “Cannocchiale” (teropong binokular) khas Alfa Romeo yang memadukan tampilan panel analog dan digital.

Setir model sport berbalut kulit warna hitam dilengkapi dengan tombol multifungsi termasuk tombol start-stop. Tuas transmisi berwarna aluminium diadopsi dari Giulia. Sementara jok sport dibuat khusus oleh Zagato.

Mobil Spesial Yang Tiada Duanya

Seperti yang dikabarkan sebelumnya, Alfa Romeo Giulia SWB Zagato berkelir Montreal Green ini dibuat dalam jumlah yang sangat terbatas. Ya, hanya satu unit saja dan merupakan milik seorang kolektor mobil Alfa Romeo serta Zagato asal Jerman.

Isi garasinya jangan ditanya, hampir seluruh model Alfa Romeo maupun Zagato berstatus super langka maupun nyaris punah ada dalam daftar koleksinya. Edaaan…!

Para kolektor Alfa Romeo maupun Zagato, termasuk Anda, nampaknya harus gigit jari. Jadi, lupakan hasrat untuk memilikinya. Benar-benar mobil yang tiada duanya, dalam artian yang sebenarnya.

Mobil Unik Yang (Pernah) Dipakai Polisi Dunia

Tugas polisi tidak jauh-jauh dari menertibkan tatanan masyarakat. Tapi perkerjaan itu pastinya tidak mudah dan acap kali bersinggungan dengan bahaya. Untuk mendukung, perlu alat yang mumpuni. Salah satunya adalah mobil.

Kedinamisan tugas polisi harus diimbangi kendaraan yang bisa mengikuti. Bahkan kadang kelewat dinamis melebihi kemampuan penggunanya. Menarik untuk melihat kembali, mobil-mobil apa saja yang pernah berjaya mendukung kegiatan kepollisian dunia. Terutama sebelum tahun 2000-an, saat mobil dibuat secara bebas oleh engineer.

Kami coba sarikan mobil yang menarik di halaman ini melalui kendaraan roda empat polisi unik, yang menurut kami mobilnya punya nilai yang signifikan di dunia otomotif.

Namun sekali lagi, karena keterbatasan kami ambil yang benar-benar unik dan tidak disangka. Kalau Anda bertanya kenapa Dubai Police tidak ada di jajaran ini? Karena mobilnya tahun muda semua…

Jepang: Nissan Fairlady 240Z

Nissan Fairlady Police car

Nissan Fairlady pasti sudah melekat di benak penyuka mobil. Potensi yang dimiliki legenda otomotif dunia ini begitu mumpuni, sehingga kepolisian Jepang memutuskan untuk punya. Ini dilakukan tahun 1972.

Tugas mengejar pelanggar lalu lintas di jalan tol jadi mudah. Mesin 6-silinder segaris berkapasitas 2,4 liter. Tenaganya 148 hp dengan torsi 206 Nm mungkin terdengar biasa untuk hari ini. Tapi waktu itu, spektakuler. Nissan 240Z jadi andalan PJR di prefektur Kanagawa, selatan Jepang.

Tapi memang dasarnya Jepang adalah gudang mobil legendaris, kepolisian sana kerap mendapatkan mobil hebat macam Honda NSX atau Nissan GT-R.

Indonesia: Toyota MR2

Toyota MR2 Police Car

Kenapa cuma Toyota MR2 yang muncul di sini. Bukannya pernah ada Lamborghini, Toyota Supra dan lainnya? Betul. Bahkan PJR pernah punya satu unit BMW E30 M3 Evolution. Yang sekarang entah dimana.

Kami tertarik karena ini adalah mobil mesin tengah pertama buatan Toyota, juga karena gayanya. Coba lihat saja di foto yang diunggah oleh akun IG dinas_indonesia. Warna hitam ditempeli logo kepolisian RI dengan tulisan URC (Unit Reaksi Cepat). Lebih dari itu, peleknya pun pakai model mesh bikinan Linea Sport yang keren. Lampu strobo tebal khas polisi bertengger di atap. Mesin yang diletakan di tengah bertenaga 220 hp.

MR2 generasi SW20 ini dimanfaatkan oleh Polda Metro Jaya untuk mobilitas tim URC yang biasanya ditempatkan di kawasan rawan kriminalitas. Mobil ini bertugas mulai tahun 1998 hingga 2000. Selain Indonesia, kepolisian Costa Rica juga pernah mengoperasikan Toyota MR2.

Belanda: Porsche 911 Targa

Porsche 911 Targa Dutch Police

Ini agak unik. Di mana lagi ada mobil polisi yang atapnya terbuka? Kepolisian Belanda memang doyan menggunakan Porsche dengan atap terbuka. Dimulai dari 356, lalu peremajaan menggunakan Porsche 911 Targa sejak pertama mobil ini diperkenalkan pada 1967, dan terus digunakan hingga 1996. Sempat peremajaan lagi tahun 1978 dengan menggunakan 911 Targa bermesin 3.0 liter yang lebih badak. Tapi kenapa harus 911 Targa atau cabriolet?

Era itu, jalan tol di Belanda tidak ada speed limit. Anda bisa seenaknya ngebut. Itu kenapa, polisinya perlu mobil kencang. Cuma kencang? Tidak juga. Harus atap terbuka. Dengan begitu, pandangan petugasnya bisa luas. Juga bisa berdiri di atas jok untuk memberikan isyarat kepada pengemudi lain.

Biarpun atap terbuka, tapi tetap dibekali lampu strobo biru. Jok belakang diganti kompartemen untuk meletakan alat-alat kepolisian. Jadi memang mobil ini bukan didesain untuk mengangkut penjahat yang diborgol.

Jerman: BMW E36 M3

BMW M3 Polizei

BMW E36 M3 adalah salah satu tonggak sukses BMW. Tenaganya 321 hp dengan handling yang mumpuni, jadi andalan kepolisian Jerman di era 1990 an untuk menjegal penjahat. Juga jangan coba-coba adu sprint. Mobil ini mampu akselerasi 0-100 km/jam dalam 5,5 detik dengan kecepatan puncak 248 km/jam.

Selain performa, pintunya ada empat. Memudahkan keluar masuk mereka yang harus duduk dan diborgol di dalamnya.

Amerika Serikat: Audi 4000CS

Audi 4000CS

Mudah mencari tahu soal mobil polisi di Amerika Serikat. Hampir semua pabrikan mobil, menyediakan opsi untuk dijadikan mobil penegak hukum. Setiap negara bagian memiliki preferesi sendiri seperti apa mobilnya. Tapi kami cukup terkejut melihat Audi, Volvo, BMW bahkan Saab pernah jadi mobil polisi.

Kami pilih satu saja, Audi 4000CS yang mengawal wilayah yurisdiksi South Carolina. Cocok karena punya mesin 2,5 liter, penggerak Quattro (AWD). Belum lagi body-nya tidak terlalu besar. Saat musim dingin, gerak empat roda akan sangat membantu mobilitas para petugas.

Malaysia Alfa Romeo Giulia & Alfetta

Alfa Romeo

Sekarang, PDRM (Polis DiRaja Malaysia) banyak mengandalkan Proton. Ada juga Mitsubishi Evo X atau Honda Civic Type R. Dulu, ada Volvo 2-series dan Alfa Romeo. Yang terakhir itu bahkan begitu populer karena performanya membuat kepolisian Malaysia berjaya.

Mobilnya ada dua, Alfa Romeo Giulia dan Alfetta. ‘Orang lama’ pasti paham, mobil-mobil ini juga pernah dijual di Indonesia. Polisi Malaysia mengandalkan kedua Alfa Romeo itu untuk mobil patroli, maupun penyamaran. Begitu ditakutinya kehadiran polisi dengan mobil ini, hingga memunculkan istilah, “Lari, Alfa sudah mari” atau kalau dalam istilah Bahasa Indonesia, Kabur, Alfa-nya datang!

Singapura: VW Beetle

VW Beetle Police car

Bukan mau lucu-lucuan Singaporean Police Force (SPF) menggunakan VW Beetle. Tahun 1973, mobil mesin belakang ini bertugas di bawah satuan Radio Police Division. Biasanya berpatroli di kawasan komersial atau perumahan.

Lalu kenapa harus VW Beetle? Sederhana. Kalau yang ditangkap duduk di belakang, dia tidak akan bisa keluar. Karena pintunya hanya dua.

Inggris: Ford RS200

Ford RS200

Inggris adalah salah satu negara yang polisinya punya koleksi mobil operasional unik. Mulai dari Ariel Atom hingga Rolls Royce Phantom. Meski yang terakhir itu sepertinya hanya akal-akalan publisitas. Tapi satu mobil yang menyangkut di hati kami, Ford RS200.

Ford RS200 adalah mobil khusus homologasi yang dikeluarkan agar pabrikan blue oval itu bisa ikut ajang WRC Group B. Makanya jangan heran kalau tenaga yang keluar dari mesin mencapai 250 hp. Itu untuk versi jalan raya serupa yang digunakan pak polisi. Versi WRC menyentuh 450 hp. Menurut beberapa sumber, mobil ini tidak sempat dipakai untuk kejar-kejaran, tapi cukup membuat gentar yang punya niat jelek. 

Italia: Ferrari 250 GTE

Ferrari 250 GTE Pollice car

Awal 1960-an Italia mengalami krisis mobil. Hal serupa dialami polisi setempat. Tidak punya mobil kencang yang bisa menangkap pelanggar aturan. Yang ada mereka diasapi. Tapi semua itu berubah berkat Armando Spatafora, polisi Italia yang menyarankan bagaimana kalau Ferrari dijadikan mobil polisi.

Kejadian. Enzo Ferrari membuatkan sepasang Ferrari 250 GTE. Polisi Italia bisa lebih bertaring. Namun sayang, satu mobil hancur karena yang bawa tidak biasa dengan mobil kencang. Sementara Spatafora yang memang jago mengemudi, malah ditawari untuk jadi pembalap Ferrari. Tentu ditolak. Panggilan hatinya mengabdi untuk masyarakat. Toh ia tetap bisa bawa Ferrari. Mesinnya V12 3.0 liter bertenaga 240 hp.