Alfa Romeo Tonale Jadi Mobil Polisi

SUV Alfa Romeo Tonale saat ini tengah menjadi pilihan utama sebagai kendaraan operasional instansi aparat penegak hukum Italia. Tak sekadar bentuk rasa cinta terhadap produk dalam negeri. Tapi compact SUV bermesin hybrid ini kemampuannya memang dapat diandalkan.

Sebanyak 400 unit Alfa Romeo Tonale akan memperkuat armada patroli reaksi cepat “Gazelle” Carabinieri di seantero Italia. Unitnya diserahkan secara bertahap sejak Juli 2023 hingga akhir tahun 2024 mendatang.

Langkah yang dilakukan Polisi Militer Italia, Carabinieri diikuti oleh Polizia di Stato (Kepolisian Negara Italia). Tak tanggung-tanggung, jumlah yang dipesan lebih banyak yakni 850 unit.

Tonale nantinya akan menjadi bagian dari armada patroli “Pantera”, unit reaksi cepat Squadra Volante dari Polizia di Stato yang akan disebar ke seluruh Italia. Apa yang membedakan dari Tonale milik Carabinieri?

Sesuai Kondisi Geografis

Kondisi geografis Italia dikelilingi dataran tinggi dan pegunungan serta memiliki daerah pedesaan yang cukup banyak. Untuk memudahkan patroli di wilayah tersebut, butuh kendaraan serbaguna yang mampu melintasi berbagai kondisi jalan yakni SUV.

Bentuk dan dimensinya yang cukup ringkas membuat Tonale dapat melitasi jalan raya dalam kota di Italia yang sempit dan padat. Tak heran jika Tonale jadi pilihan yang pas.

Tonale dibekali mesin bensin 1.5-liter bermodul mild hybrid 48V plus motor elektrik 20 hp (15 kW). Output total sebesar 163 hp disalurkan ke poros roda depan via transmisi automatic kopling ganda 7-speed TCT.

Speknya sama seperti Tonale versi Carabinieri dan model sipil yang dipasarkan di Italia. Tonale bermesin mild hybrid ini akselerasi 0-100 km/jam butuh waktu 8,8 detik. Mobil ini memang untuk patroli di dalam kota dan wilayah pedesaan, bukan mengejar penjahat yang ngebut melarikan diri di jalan tol. Jadi tak perlu super kencang.

Mobil Baru, Livery Baru

Serah terima unit perdana dilakukan di Turin, Italia pada 29 November 2023 lalu. Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh CEO Alfa Romeo, Jean-Philippe Imparato kepada Kepala Kepolisian Negara Italia, Vittorio Pisani dengan disaksikan oleh Menteri Dalam Negeri Italia, Matteo Piantedosi dan Managing Director of Stellantis Italia, Santo Ficili.

Seluruh unit kendaraan patroli tersebut akan diserahkan paling cepat pada pertengahan tahun 2024.

Berbeda dengan versi Carabinieri yang dilabur livery biru gelap plus striping petir warna merah. Alfa Romeo Tonale versi Polizia di Stato tampil dengan kombinasi warna biru muda dan putih. Ini adalah livery model terbaru. Sama seperti pada Lamborghini Huracan dan Gallardo unit patroli reaksi cepat polisi Italia.

Seperti halnya Tonale yang digunakan oleh Carabinieri, mobil patroli polisi ini juga dilengkapi proteksi balistik. Ya, mobil ini tahan tembakan peluru maupun aksi vandalisme seperti lemparan batu, hantaman palu, linggis atau stik baseball.

Seperti mobil patroli polisi pada umumnya, lampu strobo warna biru tersemat di sisi kiri dan kanan grille Scudetto yang ikonik. Kelengkapan lain seperti sirene, radio CB serta peralatan penunjang tugas penegakan hukum lainnya juga turut dibekalkan pada mobil ini.

Mobil ini dilengkapi teknologi sistem multimedia “Mercurio Extended” yang terintegrasi dengan sistem navigasi serta pusat layanan pesan singkat laporan dan keluhan masyarakat.

Identifikasi plat nomor kendaraan maupun daftar kepolisian lainnya pun dapat diakses dengan cepat. Sistem tersebut kian memudahkan petugas saat tengah berpatroli.

Alfa Romeo Tonale tak sekadar menjadi mobil patroli polisi Italia yang keren dan modern. Ini adalah wujud dari era baru Kepolisian Negara Italia.

ETLE Mobile

Minimalisir Pelanggaran Lalu Lintas, ETLE Mobile Resmi Dioperasikan

Bertempat di Lapangan Presisi Dit Lantas, Polda Metro Jaya resmi meluncurkan penerapan kamera tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) mobile pada Selasa (13/12). Sebelumnya, teknologi ETLE mobile ini telah lebih dulu diuji coba di jalanan Jakarta sejak pekan lalu.

Acara peluncuran ini langsung dihadiri oleh Kapolda Metro Jaya, Pangdam Jaya, Danpuspomad, Danpuspomal, Danpuspomau, Kadishub DKI Jakarta, Kabinda Jakarta, Kompolnas, Jasa Marga, dan PJU Polda Metro Jaya.

ETLE mobile merupakan kamera tilang elektronik yang terpasang di mobil patroli polisi dan berfungsi untuk menangkap pelanggaran lalu lintas. Lokasi kamera itu berada di atap mobil. Posisinya berada di bagian tengah penyangga lampu rotator.

“E-TLE ini merupakan Program inovasi yang digagas oleh Kapolda Metro Jaya dan Direktur Lalu-lintas Polda Metro Jaya dalam penerapan teknologi demi pelayanan kepada masyarakat yang efisien, dan efektif. Pelayanan publik berbasis digital mewujudkan clean goverment and good goverment. E-TLE Mobile dapat memberi jaminan kepada masyarakat untuk mendapatkan kepastian hukum dalam pelanggaran di jalan raya,” ungkap Irjen Fadil.

Saat ini telah tersebar 11 unit ETLE mobile di beragam ruas jalan di Jakarta untuk proses sosialisasi sejak Selasa (6/12). Selain Jakarta, unit ETLE mobile juga telah melakukan uji coba di wilayah Tangerang Selatan.

Berdasarkan data uji coba, pelanggaran terbanyak yang terekam oleh ETLE mobile justru dari para pengguna roda dua tanpa helm saat berkendara hingga berkendara sambil bermain handphone.

Selain E-TLE Mobile, Polda Metro Jaya juga melaunching aplikasi pelayanan info laka lantas dan Polantas Smart. Aplikasi info laka lantas bertujuan untuk memudahkan masyarakat mengetahui tindak lanjut pasca terjadinya Laka Lantas.

Sementara Polantas Smart hadir untuk memberikan edukasi kepada masyarakat di wilayah hukum Polda Metro Jaya terkait dengan edukasi tertib berlalu lintas dan pelayanan kepolisian.

Cara Kerja ETLE mobile

Polisi yang bertugas dapat melihat pelanggaran secara real time melalui kamera yang terpasang dan ditampilkan pada monitor tambahan di dashboard.

Kendaraan patroli yang disematkan kamera ETLE akan berpatroli di ruas jalan di Jakarta yang belum terpasang kamera statis.

ETLE mobile ini dibekali peralatan AI (artificial intelligence) yang dapat mendeteksi pelanggaran seperti ganjil genap, pengendara sepeda motor tanpa helm, melawan arus, tak mentaati marka jalan, menggunakan HP atau tidak menggunakan sabuk pengaman.

Saat ini Polda Metro Jaya telah memiliki 57 titik kamera ETLE statis, jumlah itu bakal ditambah 70 unit tahun depan. Sama seperti ETLE statis, ETLE mobil secara otomatis dapat menangkap pelanggaran-pelanggaran yang terjadi. Data ini nantinya akan langsung dikirimkan ke kantor untuk meneruskan penindakan.

Petugas di kantor pusat akan memvalidasi sebelum membuat surat konfirmasi tilang. Surat itulah yang dikirim ke pemilik kendaraan, berdasarkan data STNK terintegrasi pelat nomor.

Setelah pelanggar mengonfirmasi, dirinya langsung dikirim surat tilang untuk mengikuti sidang secara langsung ataupun membayar ke bank yang sudah ditunjuk.

BMW i4 Police car

BMW i4 Polisi Jerman Dimodif Oleh AC Schnitzer, Untuk Apa?

Kalau bicara tuner yang kerap memodifikasi mobil polisi, AC Schnitzer mungkin akan ada di urutan pertama. Sudah delapan kali tuner yang berkantor di kota Aachen, Jerman ini menggarap mobil kepolisian setempat. Dan kini, mereka memodifikasi mobil listrik BMW i4.

Tepatnya BMW i4 M50 Grand Coupe. Tapi modifikasi mobil polisi ini bukan sekedar modif. Karena ada misi penting di balik perubahan yang dilakukan. Kepolisian Jerman dan AC Schnitzer mengemban misi untuk memberi contoh bagaimana modifikasi yang aman dan tetap dalam koridor hukum.

BMW i4 AC Schnitzer

Tema perubahan yang diterapkan di BMW i4 ini namanya Tune It! Safe! Kampanye yang sebetulnya sudah jalan 17 tahun. Program nasional tersebut menarik perhatian khalayak umum di Jerman, karena menunjukan bagaimana caranya melakukan modifikasi yang aman tanpa melanggar peraturan lalu lintas yang berlaku.

Perubahan yang diterapkan pada mobil polisi BMW i4 ini meliputi paket penambahan peranti aerodinamika ubtuk meningkatkan kualitas down force. Isinya ada spioler di depan lengkap dengan splitter-nya, ditambah side skirt, spoiler belakang berbahan carbon fiber. Tidak ketinggalan roof spoiler juga. Bemper belakang bahkan ditambahkan pelapis carbon di bagian pojokannya.

BMW i4 AC Schnitzer police car

Bukan cuma tampilan, untuk meningkatkan performa pengendalian, AC Schnitzer membekali kaki baru untuk sedan elektrik ini. Ada lowering kit berupa per yang membuat mobil lebih rendah 20-25 mm. Perbedaan juga terlihat di pelek. Didesain oleh Schnitzer sendiri, nama peleknya AC4 berukuran 20 inci. Lebarnya 8,5 di depan dan 9,5 untuk belakang. Dibungkus oleh ban Hankook Ventus S1 Evo 3, dengan dimensi 255/35 (depan), dan 265/35 di belakang.

Tentunya, bukan mobil polisi kalau tidak ada peranti pendukung. Interiornya dibekali peranti komunikasi kepolisian, ditambah pedal AC Schnitzer berbahan alumunium. Lampu rotator di atap dibuat oleh Hella, pastinya. Begitu juga dengan lampu biru di balik grill. Entah kenapa, dengan imbuhan aksesoris Schnitzer ini kami jadi tidak terlalu mempermasalahkan kidney grill ukuran masif di depan.

BMW police car

Dari sisi penggerak, AC Schnitzer tidak merubah apapun. Komponen elektrik bawaan BMW i4 masih tetap diandalkan.

Mobil Unik Yang (Pernah) Dipakai Polisi Dunia

Tugas polisi tidak jauh-jauh dari menertibkan tatanan masyarakat. Tapi perkerjaan itu pastinya tidak mudah dan acap kali bersinggungan dengan bahaya. Untuk mendukung, perlu alat yang mumpuni. Salah satunya adalah mobil.

Kedinamisan tugas polisi harus diimbangi kendaraan yang bisa mengikuti. Bahkan kadang kelewat dinamis melebihi kemampuan penggunanya. Menarik untuk melihat kembali, mobil-mobil apa saja yang pernah berjaya mendukung kegiatan kepollisian dunia. Terutama sebelum tahun 2000-an, saat mobil dibuat secara bebas oleh engineer.

Kami coba sarikan mobil yang menarik di halaman ini melalui kendaraan roda empat polisi unik, yang menurut kami mobilnya punya nilai yang signifikan di dunia otomotif.

Namun sekali lagi, karena keterbatasan kami ambil yang benar-benar unik dan tidak disangka. Kalau Anda bertanya kenapa Dubai Police tidak ada di jajaran ini? Karena mobilnya tahun muda semua…

Jepang: Nissan Fairlady 240Z

Nissan Fairlady Police car

Nissan Fairlady pasti sudah melekat di benak penyuka mobil. Potensi yang dimiliki legenda otomotif dunia ini begitu mumpuni, sehingga kepolisian Jepang memutuskan untuk punya. Ini dilakukan tahun 1972.

Tugas mengejar pelanggar lalu lintas di jalan tol jadi mudah. Mesin 6-silinder segaris berkapasitas 2,4 liter. Tenaganya 148 hp dengan torsi 206 Nm mungkin terdengar biasa untuk hari ini. Tapi waktu itu, spektakuler. Nissan 240Z jadi andalan PJR di prefektur Kanagawa, selatan Jepang.

Tapi memang dasarnya Jepang adalah gudang mobil legendaris, kepolisian sana kerap mendapatkan mobil hebat macam Honda NSX atau Nissan GT-R.

Indonesia: Toyota MR2

Toyota MR2 Police Car

Kenapa cuma Toyota MR2 yang muncul di sini. Bukannya pernah ada Lamborghini, Toyota Supra dan lainnya? Betul. Bahkan PJR pernah punya satu unit BMW E30 M3 Evolution. Yang sekarang entah dimana.

Kami tertarik karena ini adalah mobil mesin tengah pertama buatan Toyota, juga karena gayanya. Coba lihat saja di foto yang diunggah oleh akun IG dinas_indonesia. Warna hitam ditempeli logo kepolisian RI dengan tulisan URC (Unit Reaksi Cepat). Lebih dari itu, peleknya pun pakai model mesh bikinan Linea Sport yang keren. Lampu strobo tebal khas polisi bertengger di atap. Mesin yang diletakan di tengah bertenaga 220 hp.

MR2 generasi SW20 ini dimanfaatkan oleh Polda Metro Jaya untuk mobilitas tim URC yang biasanya ditempatkan di kawasan rawan kriminalitas. Mobil ini bertugas mulai tahun 1998 hingga 2000. Selain Indonesia, kepolisian Costa Rica juga pernah mengoperasikan Toyota MR2.

Belanda: Porsche 911 Targa

Porsche 911 Targa Dutch Police

Ini agak unik. Di mana lagi ada mobil polisi yang atapnya terbuka? Kepolisian Belanda memang doyan menggunakan Porsche dengan atap terbuka. Dimulai dari 356, lalu peremajaan menggunakan Porsche 911 Targa sejak pertama mobil ini diperkenalkan pada 1967, dan terus digunakan hingga 1996. Sempat peremajaan lagi tahun 1978 dengan menggunakan 911 Targa bermesin 3.0 liter yang lebih badak. Tapi kenapa harus 911 Targa atau cabriolet?

Era itu, jalan tol di Belanda tidak ada speed limit. Anda bisa seenaknya ngebut. Itu kenapa, polisinya perlu mobil kencang. Cuma kencang? Tidak juga. Harus atap terbuka. Dengan begitu, pandangan petugasnya bisa luas. Juga bisa berdiri di atas jok untuk memberikan isyarat kepada pengemudi lain.

Biarpun atap terbuka, tapi tetap dibekali lampu strobo biru. Jok belakang diganti kompartemen untuk meletakan alat-alat kepolisian. Jadi memang mobil ini bukan didesain untuk mengangkut penjahat yang diborgol.

Jerman: BMW E36 M3

BMW M3 Polizei

BMW E36 M3 adalah salah satu tonggak sukses BMW. Tenaganya 321 hp dengan handling yang mumpuni, jadi andalan kepolisian Jerman di era 1990 an untuk menjegal penjahat. Juga jangan coba-coba adu sprint. Mobil ini mampu akselerasi 0-100 km/jam dalam 5,5 detik dengan kecepatan puncak 248 km/jam.

Selain performa, pintunya ada empat. Memudahkan keluar masuk mereka yang harus duduk dan diborgol di dalamnya.

Amerika Serikat: Audi 4000CS

Audi 4000CS

Mudah mencari tahu soal mobil polisi di Amerika Serikat. Hampir semua pabrikan mobil, menyediakan opsi untuk dijadikan mobil penegak hukum. Setiap negara bagian memiliki preferesi sendiri seperti apa mobilnya. Tapi kami cukup terkejut melihat Audi, Volvo, BMW bahkan Saab pernah jadi mobil polisi.

Kami pilih satu saja, Audi 4000CS yang mengawal wilayah yurisdiksi South Carolina. Cocok karena punya mesin 2,5 liter, penggerak Quattro (AWD). Belum lagi body-nya tidak terlalu besar. Saat musim dingin, gerak empat roda akan sangat membantu mobilitas para petugas.

Malaysia Alfa Romeo Giulia & Alfetta

Alfa Romeo

Sekarang, PDRM (Polis DiRaja Malaysia) banyak mengandalkan Proton. Ada juga Mitsubishi Evo X atau Honda Civic Type R. Dulu, ada Volvo 2-series dan Alfa Romeo. Yang terakhir itu bahkan begitu populer karena performanya membuat kepolisian Malaysia berjaya.

Mobilnya ada dua, Alfa Romeo Giulia dan Alfetta. ‘Orang lama’ pasti paham, mobil-mobil ini juga pernah dijual di Indonesia. Polisi Malaysia mengandalkan kedua Alfa Romeo itu untuk mobil patroli, maupun penyamaran. Begitu ditakutinya kehadiran polisi dengan mobil ini, hingga memunculkan istilah, “Lari, Alfa sudah mari” atau kalau dalam istilah Bahasa Indonesia, Kabur, Alfa-nya datang!

Singapura: VW Beetle

VW Beetle Police car

Bukan mau lucu-lucuan Singaporean Police Force (SPF) menggunakan VW Beetle. Tahun 1973, mobil mesin belakang ini bertugas di bawah satuan Radio Police Division. Biasanya berpatroli di kawasan komersial atau perumahan.

Lalu kenapa harus VW Beetle? Sederhana. Kalau yang ditangkap duduk di belakang, dia tidak akan bisa keluar. Karena pintunya hanya dua.

Inggris: Ford RS200

Ford RS200

Inggris adalah salah satu negara yang polisinya punya koleksi mobil operasional unik. Mulai dari Ariel Atom hingga Rolls Royce Phantom. Meski yang terakhir itu sepertinya hanya akal-akalan publisitas. Tapi satu mobil yang menyangkut di hati kami, Ford RS200.

Ford RS200 adalah mobil khusus homologasi yang dikeluarkan agar pabrikan blue oval itu bisa ikut ajang WRC Group B. Makanya jangan heran kalau tenaga yang keluar dari mesin mencapai 250 hp. Itu untuk versi jalan raya serupa yang digunakan pak polisi. Versi WRC menyentuh 450 hp. Menurut beberapa sumber, mobil ini tidak sempat dipakai untuk kejar-kejaran, tapi cukup membuat gentar yang punya niat jelek. 

Italia: Ferrari 250 GTE

Ferrari 250 GTE Pollice car

Awal 1960-an Italia mengalami krisis mobil. Hal serupa dialami polisi setempat. Tidak punya mobil kencang yang bisa menangkap pelanggar aturan. Yang ada mereka diasapi. Tapi semua itu berubah berkat Armando Spatafora, polisi Italia yang menyarankan bagaimana kalau Ferrari dijadikan mobil polisi.

Kejadian. Enzo Ferrari membuatkan sepasang Ferrari 250 GTE. Polisi Italia bisa lebih bertaring. Namun sayang, satu mobil hancur karena yang bawa tidak biasa dengan mobil kencang. Sementara Spatafora yang memang jago mengemudi, malah ditawari untuk jadi pembalap Ferrari. Tentu ditolak. Panggilan hatinya mengabdi untuk masyarakat. Toh ia tetap bisa bawa Ferrari. Mesinnya V12 3.0 liter bertenaga 240 hp.

BMW 330e patwal

BMW 330e M Sport Siap Kawal Para Tamu Presidensi G20

BMW 330e M SPort didaulat jadi mobil Patwal untuk acara kenegaraan bulan depan. 

BMW jadi mobil polisi di Indonesia? Hmm…sangat berkelas. Ya memang itulah yang terjadi demi mendukung kelancaran pertemuan G20 yang akan segera dimulai sebentar lagi. BMW Indonesia dan Korlantas Polri melalui Satlantas Polresta Bandara Soekarno-Hatta Polda Metro Jaya meresmikan kerjasama kendaraan resmi pengawalan Presidensi G20.

Adapun support yang diberikan BMW Indonesia berupa satu unit kendaraan hybrid BMW 330e M Sport yang diserahkan langsung oleh Ariefin Makaminan, selaku Vice President of Customer Support BMW Group Indonesia kepada Kapolresta Bandar Udara Soekarno Hatta Kombes Pol. Sigit Dany Setiyono sebagai Sustainable Mobility Partner pada gelaran G20 selama bulan Oktober hingga November 2022.

BMW 330e M Sport mengusung teknologi BMW eDrive technology. Dengan kombinasi mesin bensin 2.0-liter dan motor elektriknya, sedan premium ini mampu memberikan output tenaga hingga 252 HP dan torsi 420 Nm, juga memberikan sisi efisiensi terbaik. Rencananya, BMW 330e M Sport akan digunakan untuk memberikan pengawalan kepada para tamu negara selama G20 berlangsung.

“BMW Indonesia bangga dapat menjadi Sustainable Mobility Partner untuk Korlantas Polri dan turut mensukseskan acara dengan skala internasional dan membuka kolaborasi yang baik dengan Satlantas Polresta Bandara Soekarno-Hatta Polda Metro Jaya. Hari ini, kami menyerahkan satu unit BMW 330e M Sport yang hadir dengan desain spesial, disesuaikan dengan identitas khas Korlantas Polri dengan aksen Go Green, menekankan bahwa ini adalah kendaraan Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV). Inisiatif ini sekali lagi buktikan komitmen BMW Indonesia untuk mendukung perkembangan kendaraan listrik dan ekosistemnya di Indonesia. Sekaligus mendukung perhelatan G20,” ujar Ariefin Makaminan pada saat penyerahan.

Kapolresta Bandar Udara Soekarno Hatta Kombes Pol. Sigit Dany Setiyono berkomentar dengan antusias, “Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah gelaran kegiatan presidensi G-20 yang salah satunya mengedepankan konsep ramah lingkungan (Go Green), sehingga dibutuhkan tampilan electric vehicle sebagai representasi negara kita siap dan tampil sesuai konsep Go Green”.