Penjualan Toyota Supra Ungguli Nissan Z Sepanjang Periode 2023

Kemeriahan hype Jap’s sports car coba digaungkan sejumlah brand otomotif untuk menggoyang Amerika Serikat. Mulai dari trio Toyota GR86, Subaru BR-Z dan MX-5 Miata, hingga duel Nissan Z vs Toyota Supra. Semuanya mobil sport dengan harga cukup terjangkau yang dijamin bikin ngiler para kaum muda di negara itu. Namun seberapa sukses angka penjualan pada periode tahun 2023 di balik hype kehadiran mereka yang begitu menghebohkan?

Sports coupe Toyota Supra (J29) yang dikembangkan berbasis BMW Z4 (G29). Dari jalur produksi di Graz, Austria, Supra bermesin 4-silinder turbo 2.0-liter racikan BMW disebar ke sejumlah negara termasuk ke pasar Amerika Serikat.

Belum Memuaskan

Namun penjualan Toyota Supra di AS pada periode tahun 2023 tak sesukses saat awal kemunculannya. Pasar AS hanya menyerap sebanyak 2.652 unit Toyota Supra di sepanjang tahun 2023. Turun lebih dari 45 persen dibandingkan tahun 2022 yang berhasil terjual 4.952 unit.

Toyota tak sendirian. Angka penjualan Nissan Z di AS selama periode tahun 2023 pun terbilang sepi. Sport coupe bermesin enam-silinder ini hanya terjual sebanyak 1.771 di sepanjang tahun 2023. Demikian pula dengan GT-R yang hingga tutup tahun 2023 hanya terjual sebanyak 390 unit di AS.

Lain ceritanya dengan trio Toyota GR86, Subaru BRZ dan Mazda MX-5 Miata. GR86 yang berbasis dari rancang bangun milik Subaru berhasil menorehkan penjualan di AS sebanyak 11.078 unit. Sementara BRZ hanya terjual 4.188 unit. Roadster dan fastback coupe ringan Mazda MX-5 Miata cukup laris di AS dengan penjualan 8.973 unit.

Mobil sport “made in USA” tetap menjadi raja di negaranya sendiri. Ford Mustang GT berhasil meraup angka penjualan 48.605 unit. Dodge Challenger mengekor dengan 44.960 unit. Chevy Camaro hanya berhasil terjual sebanyak 31.028 unit

Toyota pun butuh sedikit gebrakan agar Supra di tahun 2024 ini dapat kembali meraup sukses. Menjelang tutup tahun 2023 tersiar kabar bakal segera muncul Supra versi GRMN. Supra racikan ala sirkuit Nürburgring ini performanya dikatakan jauh lebih menggiurkan dibanding versi standar. Diharapkan, varian ini yang akan mendongkrak penjualan Toyota Supra. 

 

 

Toyota Supra

Toyota Supra Stop Dipasarkan Di Inggris, Versi GRMN Disiapkan

Toyota baru saja mengumumkan jika tak lagi memasarkan Toyota Supra di Inggris. Pemesanan dari para konsumen di kawasan tersebut pun diberhentikan. Sedangkan penjualan di sejumlah negara kawasan Eropa lainnya masih tetap berjalan.

Sejak diluncurkan dari pabrik Magna Steyr di Graz, Austria pada Maret 2019 silam, Toyota Supra (J29) begitu diminati di Eropa. Bahkan tahun 2021 merupakan momen termanis bagi Supra di pasar Eropa dengan angka penjualan 6.830 unit.

Akan tetapi, kisah Supra di kawasan Britania Raya tak semanis di negara Eropa lainnya. Prospek penjualannya tak terlampau bagus. Jadi, cukup beralasan jika kemudian penjualan Supra untuk Inggris pun distop.

BMW Z4

Pada saat yang bersamaan, terdapat kabar yang cukup mengejutkan. BMW Z4 (G29) yang merupakan saudara seplatform dari Toyota Supra (J29) bakal stop produksi mulai Maret 2026 mendatang. Dengan demikian, ada kemungkinan siklus produksi Toyota Supra (J29) juga bakal berakhir pada saat yang hampir bersamaan. Hmm…sayang sekali…

Ya, BMW Z4 (G29) dan Toyota Supra (J29) merupakan kontrak kerjasama antara kedua brand. Kabarnya BMW tak akan melanjutkan produksi Z4. Namun lain halnya dengan Toyota. Entah apakah Supra nantinya bakal berevolusi menggunakan platform TNGA yang dimiliki Toyota. Atau mungkin Supra bakal bertransformasi menjadi versi EV?

Supra GRMN Sedang Diracik

Toyota Supra GT4

Tenggat berakhirnya siklus produksi Supra memang masih sekira 3 tahun lagi. Dan juga mungkin saat itu Supra tak lagi beredar di Britania Raya.

Namun semua itu bukan kabar yang buruk. Pasalnya saat ini Gazoo Racing tengah meracik Supra versi GRMN yang jauh lebih greget. Bagi yang awam, GRMN merupakan akronim dari “Gazoo Racing tuned by the Meister of the Nurburgring”. Sayangnya, varian ini hanya untuk Eropa, terutama Jerman. Yup…tidak tersedia di Amerika Serikat, bahkan Jepang sekalipun.

Anda tentu penasaran bakal seperti apa racikan yang ditorehkan pada Supra. Nah, mesin dikabarkan menggunakan type S58 yang dipasok BMW-M. Transmisi kemungkinan menggunakan versi tiga pedal alias transmisi manual, versi rasio gigi rapat. Tentu saja transmisinya lansiran ZF.

Pertanyaannya, varian mesin 6-silinder mana yang bakal dipasang pada sasis Supra GRMN ini? Versi terkecil seperti di BMW M2 yang beroutput 453 hp. Namun tak tertutup kemungkinan mengadopsi yang 543 hp bawaan BMW M3 CS dan M4 CSL. 

Tak lengkap jika output performa yang menggelora tanpa didukung komponen penyeimbang lainnya. Kabarnya, mulai dari perangkat aerodinamika, sistem rem high performance hingga ban spek balap seperti Michelin Pilot Sport Cup 2. Sabar, unit produksinya baru akan muncul paling cepat tahun depan. 

 

 

Toyota Supra GT4 Iron Man, Bikin Tony Stark Tersenyum Puas

Di antara pameran otomotif yang ada di Jerman, nama Essen Motor Show mungkin tak terlalu populer. Justru ini adalah hajatannya para tuner dan modifikator otomotif serta pecinta mobil sport di Jerman. Salah satu karya modifikasi yang dipamerkan adalah Toyota Supra GT4 “Iron Man” hasil garapan Toyota Jerman.

Info resmi yang diberikan seputar mobil modifikasi yang satu ini memang tak terlalu lengkap. Namun dari tampilannya, detail ubahannya cukup bisa bercerita.

Basis model yang digunakan sebagai bahan modifikasi pun ternyata bukan Toyota Supra biasa. Tapi sebuah edisi khusus yakni Supra GT4 100th Edition Tribute. Mobil edisi terbatas ini dibuat sebagai momen perayaan unit produksi ke-100 dari mobil balap Toyota Supra GT4. Harganya pun tidak murah. Mobil ini di Jerman label harganya €68.900 atau sekitar Rp 1,1 milyar (off-the road)!

Iron Man Luar Dalam

Nah, sekujur bodi mobil dikemas dengan grafis livery tokoh superhero Iron Man. Tak hanya tampil dengan gimmick grafis pada bodi. Sejumlah ubahan pun dilakukan pada eksterior.

Sirip splitter pada bemper depan, kaca spion serat karbon dan sayap spoiler berbahan serat karbon adalah sekilas ubahan yang terlihat. Bilah pelek alloy 19-inci lansiran Protrack berkelir Gold terlihat kontras dengan kaliper rem berkelir hitam.

Tampilan ala street custom nan gaul rasanya kurang greget jika sektor kaki-kaki tak mendapat sentuhan. Ya, suspensi standar diganti versi balap plus satu set damper yang beban redamannya bisa disetel. Ketinggian ayunan suspensi pun diturunkan sekitar 35 mm. Bodi jadi terlihat ceper dan pelek bisa masuk dengan pas di rongga fender.

Tampilan interior mobil ini sepintas hampir sama seperti Supra GT4 100th Edition Tribute. Namun ternyata terdapat sedikit perbedaan. Pedal standar diimbuhi cover pedal lansiran AC Schnitzer. Jok sport warna hitam beraksen jahitan benang yang kontras serasi dengan nuansa serat karbon pada panel interior. Emblem khusus pun disematkan sebagai penanda.

Tak dijelaskan apakah sektor mesin turut mendapat sentuhan atau tidak. Standarnya, mobil ini dibekali mesin 6-silinder 3.0-liter turbo racikan Toyota Gazoo Racing. Output tenaga sebesar 335 hp dan torsi maksimum 500 Nm diteruskan ke roda via transmisi manual 6-speed.

Hanya butuh 4,6 detik untuk melesat hingga 100 km/jam. Dan ternyata Supra GT4 Iron Man ini dibekali sistem exhaust lansiran Milltek. Raungan mesin di setiap perpindahan gigi dijamin membuat hati Tony Stark bergelora hingga mencapai top speed 250 km/jam.

 

 

Toyota Celica Bakal Terlahir Kembali?

Menghidupkan kembali label lama legendaris ke dalam format baru telah dilakukan Toyota selama beberapa tahun terakhir. Dimulai dari GT86 yang merupakan reinkarnasi era baru dari AE86. Kemudian disusul sports coupe Supra yang terlahir kembali sebagai GR Supra. Lantas model apa yang bakal muncul selanjutnya? Celica?

Celica Bakal Terlahir Kembali?

Sebuah sinyal kelahiran kembali model Celica muncul dari Akio Toyoda, Chairman of Toyota Motor Corporation. Penyuka balap dan mobil sport ini berkeinginan untuk membangkitkan kembali label Celica. Hanya saja, dengan posisinya yang tak lagi memegang kendali langsung di sektor produksi, ia tak dapat memutuskan hal tersebut.

Hal tersebut diungkapkan Akio Toyoda dalam sebuah wawancara yang ditayangkan secara langsung di kanal YouTube Toyota Times menjelang event Rally Hokkaido pada September 2023 lalu.

Toyota Celica pertama kali muncul pada tahun 1970. Pada tahun 1978 Toyota meluncurkan label ‘Supra’ sebagai varian teratas dari Celica. Hanya saja, duet Celica (dan Celica Supra tentunya) berakhir pada tahun 1986. Selanjutnya Supra menjadi model tersendiri yang terpisah dari Celica.

Generasi ketujuh (T230) yang diproduksi mulai tahun 1999 hingga 2006 menjadi babak akhir dari Toyota Celica.

Kebangkitan kembali label Supra tentu saja membawa harapan bagi para pecinta mobil sport Toyota akan kemungkinan munculnya kembali Celica.

Meskipun demikian, tidak semua anggota dewan petinggi di TMC memandang perlu perihal kembalinya label Celica. Masing-masing memiliki pertimbangan yang berbeda.

“Saya berhasil membangkitkan kembali Crown. Sebagai pabrikan, perlu pembahasan untuk dapat menghasilkan mobil yang jauh lebih baik.” papar Toyoda.

Dari yang dikatakan oleh Akio Toyoda, terbersit bahwa ada kemungkinan untuk membawa kembali Celica ke jalur produksi. Hanya saja prosesnya agak ‘alot’.

Celica Bakal Menjadi Compact Sport Coupe?

Pada event Rally Hokkaido hadir pula Juha Kankkunen, mantan juara rally dunia yang turut mengharumkan nama Celica.

“Kankkunen tersohor dengan julukan Mr. Celica. Ia berhasil jadi juara dunia rally sebanyak empat kali bersama Celica. Menurut Anda, mengapa saya begitu mengandalkan Kankkunen. Jadi, silahkan terka!,” ungkap Toyoda.

Kehadiran jawara rally ‘Mr. Celica’ Kankkunen nampaknya jadi sinyal kuat akan kembalinya Celica seperti halnya Supra. Hanya saja, format barunya akan seperti apa?

Jika dilihat dari historisnya terutama generasi terakhir, rancang bangun Celica menggunakan platform MC yang juga digunakan Corolla.

Sedikit berandai-andai. Seperti halnya Celica generasi terakhir, apakah rancang bangun Celica ‘reborn’ bakal menggunakan basis platform yang sama dengan Corolla (E210) yakni TNGA-C?

GR Supra yang saat ini dipasarkan merupakan mobil sport coupe tulen bermesin 6-silinder 3.0-liter. Sekelas dengan sport coupe Nissan Z.

Sementara untuk mobil sport segmen compact seperti Mazda MX-5, Toyota tak memiliki modelnya.

Jika benar bakal diproduksi, apakah Celica bakal diposisikan sebagai mobil sport coupe (atau roadster) untuk mengisi segmen compact car?

Jika prediksi ini terwujud, mungkin yang paling pas diadopsi untuk Celica dari platform compact TNGA-C adalah GR Corolla.

Spek mesin 3-silinder 1.6-liter turbo (G16E-GTS) beroutput 300 hp dengan transmisi manual 6-speed. Sistem penggerak AWD GR-Four tentunya bakal memperkuat karakter mobil sport pada Celica.

Atau bahkan Celica bakal terlahir kembali dalam versi mobil rally seperti halnya Celica GT-Four besutan Juha Kankkunen? Sangat mungkin.

Platform rancang bangun sudah tersedia. Toyota dan Gazoo Racing tinggal merancang desain body dan interior untuk Celica. Hmmm… GR Celica?

Bagaimana menurut anda? Cukup masuk akal bukan? Toh, tak ada salahnya untuk berharap. Seperti halnya Akio Toyoda yang ingin agar Celica dapat bangkit kembali seperti Supra. Tentu saja tidak dalam waktu dekat.

Mengapa Performa Mobil di Jepang Dibatasi Hanya 276 HP?

Sejak lama negara Jepang memiliki kultur otomotif yang beda dari negara lainnya. Contohnya, aliran modifikasi Bosozoku yang tampil unik dan nyeleneh. Termasuk aturan performa mobil di Jepang yang dibatasi. 

Dimulai dari gaya, ada Shakotan dengan bodi super ceper ala Liberty Walk, knalpot model terompet Takeyari yang bentuknya absurd dan bersuara menggelegar. Hingga ban camber negatif ala Hellaflush yang di Jepang disebut Onikyan.

Satu lagi ciri khas dari mobil Japan Domestic Market (JDM). Seluruh mobil yang dipasarkan di Jepang output performanya tak boleh lebih dari 276 hp. Bagaimana awal mulanya?

Gentlemen’s Agreement

Pada era ’80-an, kecelakaan lalu lintas di Jepang grafiknya sangat tinggi, terutama di kota besar seperti Tokyo dan Yokohama. Maraknya aksi kebut-kebutan dan balap liar antar gank di jalan raya serta jalur pegunungan jadi penyebab tingginya angka laka lantas saat itu.

Masih ingat kisah ayah Tukang Tahu dan Tukang Bensin dalam film Initial-D yang sering adu balap liar di jalur Gunung Akina saat tengah malam? Nah, kurang lebihnya demikian.

Pada saat itu ruas jalan di Jepang masih relatif sempit. Selain itu, lampu penerangan jalan raya pada malam hari pun tak seterang sekarang. Masih menggunakan lampu merkuri kuning remang-remang.

Japan Automobile Manufacturers Association (JAMA) pada tahun 1989 memunculkan kebijakan “Gentleman’s Agreement”. Ini adalah buah dari rasa keprihatinan Soichiro Toyoda, Ketua Umum JAMA pada saat itu.

Mayoritas pabrikan otomotif anggota JAMA menandatangani kesepakatan “Gentleman’s Agreement” yang membatasi performa mobildi Jepang, tak lebih dari 280 PS atau 276 hp. Kecepatan maksimum mobil pun dibatasi tak lebih dari 180 km/jam.

Ini adalah upaya JAMA untuk turut menurunkan angka kecelakaan lalu lintas dan meningkatkan standar keselamatan berkendara. Selain itu, kesepakatan ini dibuat untuk membatasi ‘perang performa’ mobil antar pabrikan yang kian sengit dan dianggap kebablasan.

Apakah sampai sekarang masih berlaku? Masih. Bahkan GT-R R35 dilengkapi GPS yang baru akan ‘melepas’ limiter performa saat mobil berada di sirkuit balap.

Honda adalah brand pertama yang mendobrak batasan performa mobil di Jepang tersebut dengan NSX. Brand lain pun tak mau kalah dan mengikuti jejak Honda.

Hanya saja, performa diberi limiter dan bisa dilepas kalau diinginkan. Antar pabrikan di Jepang paham soal ini, namun tetap ikut aturan demi menjaga “kesepakatan” dan nama baik JAMA. Ini dia sederet mobil JDM fenomenal yang potensi performanya diam-diam lebih melejit dari 280 hp.

Honda NSX 

Honda NSX generasi pertama lahir dengan dua opsi mesin V6 naturally-aspirated C30A (3.0-liter) dan C32B (3.2-liter). Model bermesin versi C32B dikenal dengan kode NA2 yang tersohor dengan lampu pop-up nan keren.

Volume mesin C32B mengalami sedikit peningkatan pada tahun 1997. Walau output tenaga sebenarnya adalah 294 PS (290 hp), namun di Jepang tetap diiklankan dengan tenaga 280 hp.

Subaru Impreza 22B STi

Di antara seluruh model Impreza, 22B STi adalah mobil teristimewa. Subaru hanya membuat sebanyak 400 unit antara Maret-Agustus 1998. Semua unit sold out hanya dalam waktu 48 jam sejak pemesanan dibuka. Sadis…!

Berbasis dari Impreza STi Type R versi 2-pintu, mobil bergaya widebody ini dibekali mesin boxer 4-silinder 2.2-liter. Ini dia arti dari label “22B”.

Output tenaganya diklaim tembus 345 hp. Walau di atas kertas ‘tertera’ 276 hp, sama seperti mesin 2.0-liter pada Impreza WRX, STi, dan Type R.

Kaki-kaki lebih lebar 10 mm di depan dan 40 mm di belakang. Suspensinya pun beda, dengan kombinasi inverted damper dari Bilstein dan per keong lansiran Eibach. Sayap spoiler model gawang di belakang pun ukurannya lebih besar.

Di luar Jepang hanya ada 24 unit: 16 unit di Inggris, 5 di Australia, plus 3 prototype bernomor #000.

Mencari mobil ini butuh mukjizat. Satu unit dengan angka odometer 686 km muncul di lelang mobkas pada Agustus lalu. Terjual seharga $209.000 atau setara Rp 3,2 miliar!

Mitsubishi Lancer Evo IV – Evo X

Siapa yang tak kenal Mitsubishi Lancer Evolution? Mobil spek high performance nan legendaris. Lantaran upgrade dan facelift yang tak banyak setiap tahunnya, Lancer Evo jadi mirip Porsche 911. Perubahan antar generasi hanya beda tipis. Semisal Evo IV hanya upgrade piston, kem, boost turbo, knalpot dan sedikit penguatan pada sasis.

Generasi Evo I – IX dibekali mesin 4-silinder turbo 2.0-liter berkode 4G63T. Evo X mesinnya menggunakan versi baru berkode 4B11T.

Output performa generasi Evo IV sudah mencapai batas 276 hp, dan performa generasi berikutnya terus meningkat.  Evo X spec-JDM bahkan tenaganya terpaksa ‘diturunkan’ jadi 276 hp agar sesuai regulasi di Jepang.

Lancer Evolution X Final Edition yang diluncurkan tahun 2015 sebagai edisi pamungkas outputnya 303 hp.

Apakah ini adalah Lancer Evo paling bertenaga? Tidak. Masih ada spesies Lancer Evo yang jarang terdengar, Ralliart FQ-400. Varian yang hanya beredar di Inggris ini versi standarnya saja tenaganya tembus 400 hp!

Nissan Skyline GT-R R32 – R34

Nissan Skyline GT-R R32 yang muncul di penghujung era ’80an jadi penanda bangkitnya kembali trah Skyline GT-R.

Di brosur, mesin 6-silinder twin-turbo 2.6-liter “RB26DETT” legendaris yang diusung tertera ‘hanya’ bertenaga 276 hp. Torsinya pun cuma 353 Nm.

Jajal saja cek di mesin dyno test, R32 spek standar mampu memuntahkan tenaga hingga 328 hp. Top speednya pun tembus angka 250 km/jam.

Generasi GT-R memang sangat digemari para tuner, karena potensi performa yang terpendam amat sangat buas. Bagai monster yang lepas dari belenggu. Tak heran jika GT-R dijuluki Godzilla. Bahkan hingga generasi R34, pada iklan yang beredar resmi di Jepang pun tetap 276 hp. Ya, sesuai kesepakatan. Namun jika sudah ‘dicolek’ seperti versi racikan HKS, tenaganya bisa tembus 950 hp! Sadis!

Ukraine Ji Ti Ar R35 yang sudah beredar selama 16 tahun pun tak kalah sangar. Tenaganya tembus 591 hp… di luar Jepang tentunya.

Mazda RX-7

Satu lagi mobil JDM legendaris yang pamornya tak pernah pudar di kalangan anak gaul Jepang. Mazda RX-7. Sejak diproduksi tahun 1978 hingga 2002, sportscar bermesin rotary ini populasinya sekitar 811.000 unit yang tersebar di seluruh dunia.

Mazda RX-7 ternyata tak hanya populer di Jepang, tapi juga di Negeri Paman Sam. Untuk model tahun 1993-1995 saja, jumlah yang beredar di AS sekira 68.589 unit. RX-7 sempat jadi besutan andalan pembalap nasional, Chandra Alim di sejumlah kejuaraan balap.

Generasi RX-7 Series 8 yang berkode F33S, kondisi ‘standar’ saja output tenaganya sudah melampaui batas 276 hp.

Generasi terakhir muncul di tahun 2002 dan hanya beredar di Jepang, Spirit R (FD). Ada dua varian dari model pamungkas RX-7 ini. Type A yang bertenaga “sekitar” 276 hp dan Type C yang bertransmisi automatic. Varian kedua ini tenaganya pun lebih jinak, hanya 252 hp. Namun demikian, Type C paling diburu karena hanya dibuat sebanyak 40 unit. Populasi RX-7 Spirit R tak lebih dari 1.504 unit.

A80 Toyota Supra Turbo

Tak lengkap rasanya jika membahas mobil JDM tanpa menyebut Toyota Supra Mk.IV. Mobil ini sempat muncul di episode perdana film Fast & Furious yang tayang pada tahun 2001 silam. Mungkin A80 paling banyak dikenal orang dari semua generasi Supra.

Body memang bergaya GT, namun komponen dan konstruksinya banyak diadopsi dari sedan Toyota Soarer yang perkasa. Mulai dari suspensi, transmisi, subframe, hingga mesin pada Supra A80 dicomot dari Soarer.

Toyota Supra A80 (JZA80) tersedia dengan mesin naturally-aspirated 2JZ-GE dan 2JZ-GTE twin-turbo. Pada tahun 1997 mesin 2JZ-GTE Supra diimbuhi teknologi katup VVT-i.

Meskipun Supra bermesin 2JZ-GTE VVT-i performanya dikatakan 276 hp dengan torsi maksimum 451 Nm, namun para tuner sudah paham jika potensinya lebih dari itu.

Bahkan hingga Toyota Supra terkini yang bermesin 4-silinder B48 dan 6-silinder B58 lansiran BMW, output performanya kita tutup mata saja. Sangat menggairahkan…

Toyota GR Supra Makin Beringas Dengan Body Kit Street Hunter Designs

Sejak dipasarkan di Amerika Serikat pada tahun 2019 lalu, sport coupe Toyota GR Supra (A90) laris manis. Angka penjualan di AS sejak tahun 2019 hingga 2022 tercatat sebanyak 20.295 unit. Penyukanya sebagian besar kalangan usia muda penggemar modifikasi. 

Salah satu modifikasi GR Supra yang kami tampilkan kali ini mengadopsi gaya Street Racing tanpa mengorbankan kesan elegan.

Mobil putih hasil racikan Wheels Boutique yang diunggah pada media sosial Facebook dan Instagram ini terlihat dramatis dengan body kit wide body, velg kinclong dan tentu saja…ceper.

Widebody Kit By Street Hunter Designs

Dari sekian banyak model body kit yang beredar di pasaran, Wheels Boutique membekalkan satu set body kit keluaran Street Hunter Designs khusus untuk Toyota GR Supra (A90).

Bentuk yang keren dan harganya yang cukup terjangkau membuat kit lansiran Street Hunter Designs begitu populer di Amerika Serikat.

Kit add-on widebody pada fender depan dan belakang membuat body GR Supra terlihat kekar. Fender depan menyatu dengan splitter dan spoiler depan. Sementara side skirt menyatu dengan fender belakang. Pada bagian buritan terpasang wing spoiler besar yang mengingatkan pada Porsche 911 (993) GT2 ’96. Pada bagian bawah bumper belakang juga terpasang diffuser.

Sebagai penopang body dan untuk menyesuaikan gaya modifikasi Toyota GR Supra ini, Wheels Boutique memilih satu set velg 3-piece forged steel twin-5-spoke S3-X3 lansiran Anrky Wheels yang dipoles mengkilap dan dibalut dengan ban Toyo Proxes R888R. Sayangnya, tak disebutkan berapa ukuran off-set velg dan ban yang digunakan.

Setting suspensi pun disesuaikan agar body terlihat kian ceper dan velg dapat masuk di dalam fender.

Nah, berapa kira-kira biaya yang dikeluarkan untuk modifikasi ini.

Harga satu set widebody kit lengkap (berbahan FRP) lansiran Street Hunter Designs untuk GR Supra (A90) dibanderol mulai dari $7.425 atau setara Rp 114,9 juta. Itu baru harga body kit saja, belum termasuk harga satu set velg dan ban serta biaya pasang.

 

Toyota New GR Supra, Makin Fun to Drive!

GR Supra kembali mendapatkan upgrade dari sisi handling untuk kesempurnaan driving performance dan excitement yang dikemas dalam varian Toyota New GR Supra. Flagship sportscar Toyota ini dihadirkan oleh PT Toyota Astra Motor untuk memuaskan para sports car enthusiast di Indonesia.

TOYOTA GAZOO Racing (TGR) telah melakukan fine tune AVS terkait karakter redaman shock absorber untuk meningkatkan roll balance dan ride comfort. Dilakukan pula modifikasi pada bushing stabilizer untuk meningkatkan respons kemudi yang lebih presisi. Tak hanya itu, terdapat perbaikan chassis control system yang mencakup AVS, Electric Power Steering (EPS), dan Vehicle Stability Control (VSC) untuk meningkatkan feeling dan kendali kemudi saat diajak melibas trek.

Penampilan khas retro sportscar legendarisnya tak membutuhkan banyak ubahan karena tetap up-to-date. Penyegaran hanya nampak pada kakinya yang disematkan velg 19-Inch Forged terbaru yang identik dengan GR Yaris dan GR86. Velg canggih ini lebih ringan 1,2 kg ketimbang model lama. Sentuhan berikutnya adalah penambahan opsi body color yaitu Matte Mineral White, Portimao Blue, dan Sparkling Copper Gray.

Desain kokpit New GR Supra dirancang driver oriented. Pengaturan jok secara elektrik siap memberikan kombinasi posisi duduk yang pas antara kebutuhan balap dan touring. Panel instrumen modern dengan layar 8,8 inci terlihat sangat simpel dan mudah dipahami. Kemudi New GR Supra dibuat lebih segar dengan sentuhan ornamen berwarna silver. Sistem audio besutan JBL ditingkatkan dengan tambahan dua speaker dari 10 unit menjadi 12 unit.

New GR Supra dibekali mesin powerful 3.000 cc 6-silinder inline yang secara spartan sanggup menghasilkan tenaga 345 hp pada 5.000-6.500 rpm dan torsi 500 Nm pada 1.600-4.500 rpm. Twin-scroll Turbocharger memastikan engine terus menyalurkan power terbaik di setiap rentang putaran mesin ke transmisi otomatis 8-speed dengan rasio gigi rapat supaya dapat mendistribusikan tenaga dengan gesit dan cekatan ketika dipacu, namun tenang saat cruising di jalan tol atau terkena stop and go di dalam kota.

New GR Supra juga didukung oleh fitur advance berbasis teknologi telematika, yaitu T Intouch yang menghubungkan Anda ke seluruh layanan Toyota, untuk mendapatkan solusi dan manfaat terintegrasi. Jadi Anda tidak perlu kuatir, jika mengalami kendala saat di perjalanan.

Terdapat 2 kategori layanan, pertama adalah Safety & Convenience yang terdiri atas Find My Car, Stolen Vehicle Tracking, Geofencing, dan Vehicle Info. Layanan kedua adalah Peace of Mind yang terdiri atas E-Care (Maintenance), Inquiry & Support Center, Trip Driving Update, dan Road Assistance.

Mobil Unik Yang (Pernah) Dipakai Polisi Dunia

Tugas polisi tidak jauh-jauh dari menertibkan tatanan masyarakat. Tapi perkerjaan itu pastinya tidak mudah dan acap kali bersinggungan dengan bahaya. Untuk mendukung, perlu alat yang mumpuni. Salah satunya adalah mobil.

Kedinamisan tugas polisi harus diimbangi kendaraan yang bisa mengikuti. Bahkan kadang kelewat dinamis melebihi kemampuan penggunanya. Menarik untuk melihat kembali, mobil-mobil apa saja yang pernah berjaya mendukung kegiatan kepollisian dunia. Terutama sebelum tahun 2000-an, saat mobil dibuat secara bebas oleh engineer.

Kami coba sarikan mobil yang menarik di halaman ini melalui kendaraan roda empat polisi unik, yang menurut kami mobilnya punya nilai yang signifikan di dunia otomotif.

Namun sekali lagi, karena keterbatasan kami ambil yang benar-benar unik dan tidak disangka. Kalau Anda bertanya kenapa Dubai Police tidak ada di jajaran ini? Karena mobilnya tahun muda semua…

Jepang: Nissan Fairlady 240Z

Nissan Fairlady Police car

Nissan Fairlady pasti sudah melekat di benak penyuka mobil. Potensi yang dimiliki legenda otomotif dunia ini begitu mumpuni, sehingga kepolisian Jepang memutuskan untuk punya. Ini dilakukan tahun 1972.

Tugas mengejar pelanggar lalu lintas di jalan tol jadi mudah. Mesin 6-silinder segaris berkapasitas 2,4 liter. Tenaganya 148 hp dengan torsi 206 Nm mungkin terdengar biasa untuk hari ini. Tapi waktu itu, spektakuler. Nissan 240Z jadi andalan PJR di prefektur Kanagawa, selatan Jepang.

Tapi memang dasarnya Jepang adalah gudang mobil legendaris, kepolisian sana kerap mendapatkan mobil hebat macam Honda NSX atau Nissan GT-R.

Indonesia: Toyota MR2

Toyota MR2 Police Car

Kenapa cuma Toyota MR2 yang muncul di sini. Bukannya pernah ada Lamborghini, Toyota Supra dan lainnya? Betul. Bahkan PJR pernah punya satu unit BMW E30 M3 Evolution. Yang sekarang entah dimana.

Kami tertarik karena ini adalah mobil mesin tengah pertama buatan Toyota, juga karena gayanya. Coba lihat saja di foto yang diunggah oleh akun IG dinas_indonesia. Warna hitam ditempeli logo kepolisian RI dengan tulisan URC (Unit Reaksi Cepat). Lebih dari itu, peleknya pun pakai model mesh bikinan Linea Sport yang keren. Lampu strobo tebal khas polisi bertengger di atap. Mesin yang diletakan di tengah bertenaga 220 hp.

MR2 generasi SW20 ini dimanfaatkan oleh Polda Metro Jaya untuk mobilitas tim URC yang biasanya ditempatkan di kawasan rawan kriminalitas. Mobil ini bertugas mulai tahun 1998 hingga 2000. Selain Indonesia, kepolisian Costa Rica juga pernah mengoperasikan Toyota MR2.

Belanda: Porsche 911 Targa

Porsche 911 Targa Dutch Police

Ini agak unik. Di mana lagi ada mobil polisi yang atapnya terbuka? Kepolisian Belanda memang doyan menggunakan Porsche dengan atap terbuka. Dimulai dari 356, lalu peremajaan menggunakan Porsche 911 Targa sejak pertama mobil ini diperkenalkan pada 1967, dan terus digunakan hingga 1996. Sempat peremajaan lagi tahun 1978 dengan menggunakan 911 Targa bermesin 3.0 liter yang lebih badak. Tapi kenapa harus 911 Targa atau cabriolet?

Era itu, jalan tol di Belanda tidak ada speed limit. Anda bisa seenaknya ngebut. Itu kenapa, polisinya perlu mobil kencang. Cuma kencang? Tidak juga. Harus atap terbuka. Dengan begitu, pandangan petugasnya bisa luas. Juga bisa berdiri di atas jok untuk memberikan isyarat kepada pengemudi lain.

Biarpun atap terbuka, tapi tetap dibekali lampu strobo biru. Jok belakang diganti kompartemen untuk meletakan alat-alat kepolisian. Jadi memang mobil ini bukan didesain untuk mengangkut penjahat yang diborgol.

Jerman: BMW E36 M3

BMW M3 Polizei

BMW E36 M3 adalah salah satu tonggak sukses BMW. Tenaganya 321 hp dengan handling yang mumpuni, jadi andalan kepolisian Jerman di era 1990 an untuk menjegal penjahat. Juga jangan coba-coba adu sprint. Mobil ini mampu akselerasi 0-100 km/jam dalam 5,5 detik dengan kecepatan puncak 248 km/jam.

Selain performa, pintunya ada empat. Memudahkan keluar masuk mereka yang harus duduk dan diborgol di dalamnya.

Amerika Serikat: Audi 4000CS

Audi 4000CS

Mudah mencari tahu soal mobil polisi di Amerika Serikat. Hampir semua pabrikan mobil, menyediakan opsi untuk dijadikan mobil penegak hukum. Setiap negara bagian memiliki preferesi sendiri seperti apa mobilnya. Tapi kami cukup terkejut melihat Audi, Volvo, BMW bahkan Saab pernah jadi mobil polisi.

Kami pilih satu saja, Audi 4000CS yang mengawal wilayah yurisdiksi South Carolina. Cocok karena punya mesin 2,5 liter, penggerak Quattro (AWD). Belum lagi body-nya tidak terlalu besar. Saat musim dingin, gerak empat roda akan sangat membantu mobilitas para petugas.

Malaysia Alfa Romeo Giulia & Alfetta

Alfa Romeo

Sekarang, PDRM (Polis DiRaja Malaysia) banyak mengandalkan Proton. Ada juga Mitsubishi Evo X atau Honda Civic Type R. Dulu, ada Volvo 2-series dan Alfa Romeo. Yang terakhir itu bahkan begitu populer karena performanya membuat kepolisian Malaysia berjaya.

Mobilnya ada dua, Alfa Romeo Giulia dan Alfetta. ‘Orang lama’ pasti paham, mobil-mobil ini juga pernah dijual di Indonesia. Polisi Malaysia mengandalkan kedua Alfa Romeo itu untuk mobil patroli, maupun penyamaran. Begitu ditakutinya kehadiran polisi dengan mobil ini, hingga memunculkan istilah, “Lari, Alfa sudah mari” atau kalau dalam istilah Bahasa Indonesia, Kabur, Alfa-nya datang!

Singapura: VW Beetle

VW Beetle Police car

Bukan mau lucu-lucuan Singaporean Police Force (SPF) menggunakan VW Beetle. Tahun 1973, mobil mesin belakang ini bertugas di bawah satuan Radio Police Division. Biasanya berpatroli di kawasan komersial atau perumahan.

Lalu kenapa harus VW Beetle? Sederhana. Kalau yang ditangkap duduk di belakang, dia tidak akan bisa keluar. Karena pintunya hanya dua.

Inggris: Ford RS200

Ford RS200

Inggris adalah salah satu negara yang polisinya punya koleksi mobil operasional unik. Mulai dari Ariel Atom hingga Rolls Royce Phantom. Meski yang terakhir itu sepertinya hanya akal-akalan publisitas. Tapi satu mobil yang menyangkut di hati kami, Ford RS200.

Ford RS200 adalah mobil khusus homologasi yang dikeluarkan agar pabrikan blue oval itu bisa ikut ajang WRC Group B. Makanya jangan heran kalau tenaga yang keluar dari mesin mencapai 250 hp. Itu untuk versi jalan raya serupa yang digunakan pak polisi. Versi WRC menyentuh 450 hp. Menurut beberapa sumber, mobil ini tidak sempat dipakai untuk kejar-kejaran, tapi cukup membuat gentar yang punya niat jelek. 

Italia: Ferrari 250 GTE

Ferrari 250 GTE Pollice car

Awal 1960-an Italia mengalami krisis mobil. Hal serupa dialami polisi setempat. Tidak punya mobil kencang yang bisa menangkap pelanggar aturan. Yang ada mereka diasapi. Tapi semua itu berubah berkat Armando Spatafora, polisi Italia yang menyarankan bagaimana kalau Ferrari dijadikan mobil polisi.

Kejadian. Enzo Ferrari membuatkan sepasang Ferrari 250 GTE. Polisi Italia bisa lebih bertaring. Namun sayang, satu mobil hancur karena yang bawa tidak biasa dengan mobil kencang. Sementara Spatafora yang memang jago mengemudi, malah ditawari untuk jadi pembalap Ferrari. Tentu ditolak. Panggilan hatinya mengabdi untuk masyarakat. Toh ia tetap bisa bawa Ferrari. Mesinnya V12 3.0 liter bertenaga 240 hp.