Perdana! BMW Group Pajang Semua Kendaraan Listrik Premium

Untuk pertama kalinya, BMW Group Indonesia mengadakan BMW Group Electric Exhibition di Plaza Senayan, mulai 1 hingga 5 November 2023. BMW Group Electric Exhibition menampilkan seluruh kendaraan listrik dari BMW dan Mini. Seperti BMW iX, BMW i4, BMW i7, BMW XM, dan Mini Electric di sejumlah area strategis.

Di area main atrium, ditempati unit BMW iX, BMW i4, dan BMW i7. Sedangkan area wing atrium dipajang unit BMW XM. Untuk unit Mini Electric berada di dekat Monolog. Pengunjung dapat mencoba secara langsung seluruh rangkaian kendaraan ini dan menikmati program istimewa yang hanya bisa didapatkan saat BMW Group Electric Exhibition berlangsung.

Perkenalan BMW i Hub

Pada acara yang sama, diperkenalkan pula BMW i Hub yang ditujukan untuk mengedukasi pengunjung Plaza Senayan mengenai kemudahan dan keuntungan menggunakan kendaraan listrik dari BMW. BMW I Hub dapat diakses melalui https://electromobility.mybmw.co.id/.

“BMW Group Electric Exhibition merupakan kegiatan yang sangat spesial. Pertama kalinya kami mengadakan pameran secara bersama-sama untuk sub brand BMW I dan Mini Electric. Tema dari pameran kali ini adalah Joy Is Electric. Ini sangat sesuai dengan rangkaian kendaraan full electric yang menjadi fokus dari acara kali ini,” kata Jodie O’tania, Director of Communications BMW Group Indonesia.

Pimpin pasar mobil listrik premium

“Dalam pasar kendaraan listrik premium di Indonesia, BMW memimpin pasar dengan 56,4 persen market share dibandingkan dengan brand lain di kelasnya. Lebih lanjut, BMW iX merupakan kendaraan listrik premium paling laris di Indonesia. Dengan penjualan unit sebesar 47 persen dari total seluruh penjualan kendaraan listrik premium dari Januari hingga September. Perlu dicatat bahwa BMW iX baru mulai dikirimkan ke pelanggan mulai bulan Maret tahun ini,” tambahnya.

Melalui ini, BMW merasa yakin untuk dapat terus mempertahankan posisinya sebagai pemimpin segmen kendaraan premium di Tanah Air. Sebagai catatan, hingga bulan September 2023, BMW berhasil meningkatkan angka penjualan sebesar 36 persen dibandingkan tahun lalu, dengan total penjualan Januari sampai September sebesar 2990 unit.

BMW M Kembangkan Teknologi Penggerak AWD dan Transmisi EV

BMW yang saat ini tengah melakukan pengembangan teknologi penggerak AWD untuk mobil listrik, terutama model performa tinggi dari BMW M.

Tak hanya akan digunakan pada mobil produksi versi jalan raya saja. Teknologi terbaru ini nantinya juga bakal digunakan pada mobil balap bertenaga listrik dari BMW. Seperti apa teknologi yang tengah dikembangkan tersebut?

Quad-motor, Sistem Penggerak AWD Sejati

BMW yang sedang diuji adalah sebuah prototype mobil listrik versi widebody dari BMW i4. Mobil ini dilengkapi teknologi penggerak quad-motor. Pengembangan teknologi penggerak ini dikatakan telah dimulai sejak tahun 2022 lalu.

Berbeda dari versi dual-motor yang sekarang umum digunakan. Sistem penggerak all-wheel drive (AWD) model baru ini mengaplikasikan sebuah motor elektrik penggerak pada setiap roda.

Dengan teknologi penggerak quad-motor, maka penyaluran daya dan torsi ke setiap roda dapat disesuaikan dengan beban traksi. Penggerak ini digadang kinerjanya jauh lebih sempurna dari teknologi AWD mana pun.

Mungkin teknologi ini sangat cocok untuk kendaraan SUV dan mobil rally EV yang kerap melibas trek off-road. Lalu bagaimana dengan kinerjanya di trek aspal?

Tahap Penyempurnaan

Mengenai hal tersebut, pihak BMW mengamini jika teknologi quad-motor yang saat ini tengah dikembangkan sedang dalam tahap penyempurnaan untuk pengunaan di jalan raya.

“Kemampuan yang dimiliki pengerak quad-motor, dalam hal penyaluran daya dan torsi ke roda memang jauh lebih baik dari penggerak AWD biasa. Hanya saja, transmisi single speed pada EV tentu belum bisa menandingi sensasi performa dan feedback transmisi dari mobil bermesin konvensional,” papar BMW M CEO, Frank van Meel.

Apa yang disampaikan oleh boss BMW M tersebut berkaitan dengan sejumlah hal. Pada mobil konvensional, feedback putaran mesin yang terasa pada kemudi serta raungan suara mesin jadi penanda waktunya untuk oper gigi persneling. Anugerah yang tak dimiliki EV.

Sejumlah pabrikan memang telah menggunakan simulasi suara mesin dan knalpot. Namun sebagian besar hanya sebatas ‘gimmick’ dan sensasi gaya. Selain itu, efek suara mesin imitasi tersebut fungsinya lebih sebagai penanda jika sedang ada mobil listrik yang melintas. 

EV Dengan Sensasi Transmisi Tulen

Kelemahan dari efek suara raungan mesin imitasi adalah, “Sekencang apapun suara yang terdengar, Anda tetap tak akan ‘merasakan’ sedang di RPM dan kecepatan berapa. Terkecuali mata Anda tertuju pada layar speedometer. Solusi ini sedang kami kembangkan.” kata  van Meel.

Hyundai Ioniq 5 N meluncur kencang

 

Teknologi simulasi transmisi e-shift yang digunakan Hyundai pada Ioniq 5 N nampaknya bakal menjadi salah satu acuan pengembangan teknologi yang tengah dilakukan oleh BMW M.

Dari apa yang diungkapkan oleh Frank van Meel, kami memprediksi BMW M bakal menggabungkan simulasi transmisi seperti e-shift dengan efek suara dan vibrasi pada setir. Ya, feedback pada setir adalah sensasi mengemudi yang tak dimiliki oleh mobil listrik. Dan tentu saja sensasi efek getaran tersebut juga menjadi penanda perpindahan gigi.

Hmm…bakal seru nampaknya.

Pasar Kendaraan Listrik Premium Indonesia Dipimpin BMW i

BMW Group Indonesia mengumumkan pencapaian penjualan BMW i hingga dengan saat ini. Pencapaian ini kian tegaskan posisi terdepan BMW di pasar kendaraan listrik premium.

BMW Indonesia pun akan memfasilitasi kesuksesan KTT ASEAN 2023 sebagai Sustainable Mobility Partner. Secara total, 36 unit New BMW i7 akan turut sukseskan ASEAN SUMMIT 2023 mendatang. Kolaborasi ini merupakan lanjutan atas keberhasilan BMW Group Indonesia menyediakan 13 unit BMW iX untuk KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo pada bulan Mei lalu.

Model flagship BMW i yaitu BMW i4 dan BMW iX, terus memperkuat posisi BMW di pasar kendaraan full listrik premium Indonesia. Meskipun pengiriman unit BMW iX xDrive40 Sport baru saja dimulai pada Maret lalu, namun BMW dianggap telah sukses memimpin di segmen ini. Berdasarkan data penjualan kendaraan listrik premium di Indonesia, BMW i4, BMW iX, dan MINI Electric memegang 77 persen pasar ini sepanjang Januari hingga Mei 2023.

Selain itu, suksesnya peluncuran BMW i7 di Indonesia mampu mewakikan komitmen BMW dalam menggabungkan desain mewah dengan mobilitas listrik terkini.

Ramesh Divyanathan, Presiden Direktur BMW Group Indonesia, mengungkapkan pemikirannya tentang pencapaian EV dari BMW baru-baru ini, “Di BMW, kami sangat percaya bahwa kemewahan dan keberlanjutan hidup berdampingan. Kami tidak menganggap pencapaian kami dengan kendaraan listrik (EV) sebagai kesuksesan sesaat, tetapi sebagai batu loncatan menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi kita semua. Rangkaian model BMW yang luar biasa menginspirasi pelanggan kami di Indonesia, terutama dengan hadirnya varian kendaraan full listrik BMW.”

“Ke depan, BMW Group Indonesia bersemangat untuk mengingatkan lebih banyak pelanggan akan komitmen BMW terhadap keberlanjutan dan kemewahan dengan peluncuran BMW iX1 dan BMW i5 yang akan datang di Indonesia.” tutup Ramesh.

Review BMW i4, Pengundang Tatapan, Senyuman dan Harapan

Ini adalah BMW i4 eDrive40. Ya, mobil listrik premium yang hadir di Indonesia sejak akhir 2021 lalu. Kali ini kami berkesempatan mencobanya di jalanan Indonesia, sembari mencoba menyerap apa sebetulnya yang ditawarkan oleh i4. Yang pasti, mobil ini mengundang tatapan pengendara lain.

BMW i4 2023

Berkode bodi G26, BMW i4 dibekali dengan segala sesuatu yang sesuai dengan yang Anda harapkan dari mobil BMW. Minus suara mesin dan knalpot yang merdu. Konsep desainnya adalah mobil liftback lima pintu, yang menawarkan kepraktisan berkendara sehari-hari.

Pada akhirnya, setelah mencoba beberapa ratus kilometer, kesimpulannya adalah, kami punya BMW favorit baru setelah BMW E36, E46 dan E39.

Desain i4

Okelah, moncongnya bukan sesuatu yang menarik. Pasti Anda juga sudah banyak tahu soal kontroversi kidney grill yang dipakai di mobil BMW kekinian. Diapit sepasang lampu dengan desain yang tegas, dan sepasang air dam untuk mendukung pendinginan dan aerodinamika. Meskipun yang berlubang sebetulnya hanya pinggirannya.

i4 2022

Dari ujung kap mesin ke belakang, kami harus akui, proporsinya masuk akal. Sesuai untuk sebuah BMW sedan Seri-3/Seri-4 Gran Coupe. Pelek 19 inci dibalut ban Hankook Ventus tampak menggugah. Dan karena mobil yang Anda lihat di sini dibekali trim M Sport, maka terlihat kaliper rem berwarna biru.

Belakangnya langsung akan mengingatkan kalau ini adalah BMW Seri-4. Bentuk lampunya khas dengan ujung penutup bagasi yang melancip agak naik. Yang istimewa adalah saat bagasi dibuka. Penutup akan terbuka hingga ke kaca belakang. Itulah kenapa mobil ini disebut liftback. Efeknya, akses bagasi benar-benar mudah.

Liftback i4

Di luar kebiasaan, tuas pembuka pintu. Tidak menggunakan model tarik seperti pada BMW biasanya. Tapi lebih konvensional dengan mekanisme ‘colek’.

Kap Mesin Kosong

Anda tidak akan menemukan apapun di balik kap mesin. Serius. Untuk menutupi kekosongan, ada cover plastik yang bisa dilepas. Di bawahnya Anda akan bisa melihat steering system, pengendali kinerja baterai dan motor listrik. Tidak lupa ada tabung-tabung pengisi berbagai macam cairan.

mesin i4

Soket pengisian ulang baterai ada di sebelah kanan belakang. Menurut data spesifikasi, bisa menerima arus DC hingga 250 kW untuk pengisian cepat. Dengan arus sebesar itu, isi ulang baterai dari kosong hingga 80 persen hanya perlu waktu setengah jam saja.

Soal baterai, dengan kapasitas 81,5 kWh, BMW mengklaim jarak tempuhnya lebih dari 550 km. Tentunya tergantung kondisi berkendara. Motor listriknya mampu menghasilkan kekuatan hingga 340 hp. Torsi tertinggi mencapai 430 Nm. Ini angka yang serius.

Beda Kenyamanan Depan dan Belakang

Interior BMW i4 dibekali jok kulit asli. Pada yang kami uji, warnanya kecoklatan yang menghasilkan efek mewah yang maksimal.

Jok depan cukup ergonomis dan pengaturannya mudah serta fleksibel. Tidak ada yang perlu dikeluhkan di bagian ini. Segalanya mudah diraih oleh tangan pengemudi, tanpa harus banyak mencondongkan badan.

Interior BMW i4

Layar besar untuk infotainment dan informasi berkendara, plus HUD tersedia tepat di depan pengemudi. Ini seperti yang digunakan oleh Seri-3 G20 yang baru saja mendapatkan facelift akhir tahun lalu.

Isinya komplit. Selain status kesehatan kendaraan, bisa terhubung juga dengan Android Auto dan Apple Carplay secara wireless (tanpa kabel). Sistem operasi sistem infotainment bisa dikendalikan dari kenop di konsol tengah. Seperti biasa. Dan operating system di i4 sudah iDrive 8.0 terbaru.

Lingkar kemudi terlihat penuh. Ada banyak tombol untuk mengatur adaptive cruise control dan audio serta informasi berkendara. Saat digenggam, kami rasa cukup nyaman. Tidak licin dan dimensi setir cukup memudahkan.

Jok bmw i4

Baris belakang, ceritanya lain. Ini seperti menegaskan kalau Anda naik mobil ini, harus mengemudi sendiri. Meski sebetulnya hal biasa juga yang ada di Seri-3/Seri-4. Joknya agak kaku. Masih nyaman, namun untuk perjalanan jauh sepertinya akan cepat melelahkan.

Di deret ini mampu menampung tiga orang. Fiturnya juga lumayan lengkap. Ada arm rest kalau hanya berdua. Soket USB dan kendali AC mudah diraih.

Yang kami sayangkan adalah, masih saja ada transmission tunnel yang mengganggu ruang kaki. Entah apa fungsinya, yang pasti bikin terasa lebih sempit. Atap khas coupe yang melandai tepat di atas kepala juga lumayan membuat terasa sempit. Kombinasikan hal tersebut dengan jok yang kurang begitu nyaman. Silahkan nilai sendiri.

Performa & Handling

BMW i4, seperti dibilang tadi punya daya hingga 340 hp dengan torsi 430 Nm. Menyenangkan? Pasti. Yang tidak waspada, kepala akan langsung bersandar di head rest saat akselerasi dengan menekan pedal akselerator penuh. Tipikal mobil listrik, torsinya instan.

Namun kalau diperhatikan, Anda akan dapat merasakan sebetulnya akselerasinya linear dan halus. Tidak ada lonjakan yang berlebihan. Efek dorongan awal memang pasti membuat kaget.

BMW i4 EV

Handling-nya juga menyenangkan. Jalankan sejauh 500 meter, dan akan terasa kalau ini mobil yang ramah. Bidang pandang cukup luas, meski kami kurang suka dengan HUD (di mobil manapun) karena kadang jadi distraksi.

Redaman suspensi bisa dipuji untuk jalanan seputar ibukota yang tidak bisa dibilang mulus. Ayunan suspensi di kecepatan tinggi tidak memuat limbung. Manuver melibas tikungan tol yang panjang, dilakukan dengan meyakinkan. Center of gravity, atau titik bobot yang rendah membuat mobil ini meyakinkan melewati tikungan dengan kecepatan tinggi.

Coba goyangkan setir dengan cepat, akan terasa kalau mobil ini penurut. Setirnya terasa ‘direct’ dan akurat menterjemahkan input pengemudi.

Yang menjadi catatan adalah pergerakan lingkar kemudi. Mengingatkan kami pada E90. Untuk Seperempat putaran pertama terasa berbobot. Namun setelah itu jadi lebih ringan. Ini kerap terjadi di kecepatan rendah. Manuver di perkotaan. Mungkin maksudnya untuk mempermudah manuver, tapi kadang bikin grogi.

Suara artikulasi ban yang menelusup ke kabin, kami tengarai mungkin dari usia pakai ban. ya, kaca frameless di samping juga membuat suara angin masuk. Tapi masih dalam batas toleransi.

Kesimpulan

Meski kami sekarang kurang paham dengan BMW, tapi mobil ini sukses menyodok posisi kedua di ‘wishlist’ BMW yang ingin kami punya. Ya, kami berharap untuk punya.

EV, fast charging dan performa membuat kami suka. Fitur kami merasa memang sudah seharusnya BMW, jadi tidak ada yang mengejutkan. Handling yang kami juga suka. Sangat suka. Bobot yang rendah menyumbangkan kestabilan yang jempolan.

BMW i4

Kabin belakang memang bukan yang istimewa di mobil ini, tapi duduk di depan dan mengemudikannya adalah sesuatu yang menjadi kenikmatan BMW i4. Lontaran torsi dan tenaga sukses membuat kami tersenyum lebar.

Jadi, soal wishlist tadi, nomor satunya apa? BMW E39 M5.

BMW i4 Police car

BMW i4 Polisi Jerman Dimodif Oleh AC Schnitzer, Untuk Apa?

Kalau bicara tuner yang kerap memodifikasi mobil polisi, AC Schnitzer mungkin akan ada di urutan pertama. Sudah delapan kali tuner yang berkantor di kota Aachen, Jerman ini menggarap mobil kepolisian setempat. Dan kini, mereka memodifikasi mobil listrik BMW i4.

Tepatnya BMW i4 M50 Grand Coupe. Tapi modifikasi mobil polisi ini bukan sekedar modif. Karena ada misi penting di balik perubahan yang dilakukan. Kepolisian Jerman dan AC Schnitzer mengemban misi untuk memberi contoh bagaimana modifikasi yang aman dan tetap dalam koridor hukum.

BMW i4 AC Schnitzer

Tema perubahan yang diterapkan di BMW i4 ini namanya Tune It! Safe! Kampanye yang sebetulnya sudah jalan 17 tahun. Program nasional tersebut menarik perhatian khalayak umum di Jerman, karena menunjukan bagaimana caranya melakukan modifikasi yang aman tanpa melanggar peraturan lalu lintas yang berlaku.

Perubahan yang diterapkan pada mobil polisi BMW i4 ini meliputi paket penambahan peranti aerodinamika ubtuk meningkatkan kualitas down force. Isinya ada spioler di depan lengkap dengan splitter-nya, ditambah side skirt, spoiler belakang berbahan carbon fiber. Tidak ketinggalan roof spoiler juga. Bemper belakang bahkan ditambahkan pelapis carbon di bagian pojokannya.

BMW i4 AC Schnitzer police car

Bukan cuma tampilan, untuk meningkatkan performa pengendalian, AC Schnitzer membekali kaki baru untuk sedan elektrik ini. Ada lowering kit berupa per yang membuat mobil lebih rendah 20-25 mm. Perbedaan juga terlihat di pelek. Didesain oleh Schnitzer sendiri, nama peleknya AC4 berukuran 20 inci. Lebarnya 8,5 di depan dan 9,5 untuk belakang. Dibungkus oleh ban Hankook Ventus S1 Evo 3, dengan dimensi 255/35 (depan), dan 265/35 di belakang.

Tentunya, bukan mobil polisi kalau tidak ada peranti pendukung. Interiornya dibekali peranti komunikasi kepolisian, ditambah pedal AC Schnitzer berbahan alumunium. Lampu rotator di atap dibuat oleh Hella, pastinya. Begitu juga dengan lampu biru di balik grill. Entah kenapa, dengan imbuhan aksesoris Schnitzer ini kami jadi tidak terlalu mempermasalahkan kidney grill ukuran masif di depan.

BMW police car

Dari sisi penggerak, AC Schnitzer tidak merubah apapun. Komponen elektrik bawaan BMW i4 masih tetap diandalkan.

BMW Shell Eco MArathon

BMW i4 Tampil Di Shell Eco-Marathon 2022

BMW Indonesia memboyong varian listrik  terbarunya, BMW i4 eDrive40 sebagai Official Safety Car di perhelatan event skala internasional, Shell Eco-Marathon 2022 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok.

Perhelatan Shell Eco-Marathon 2022 dimulai dari 11-15 Oktober 2022 dan dihadiri oleh VIP dan jajaran manajamen dari Shell, Presiden Direktur dan Country Chair Shell Indonesia, Ingrid Siburian, dan dari BMW Indonesia diwakili oleh Ariefin Makaminan, Vice President Customer Support BMW Group Indonesia.

Shell Eco-Marathon merupakan program akademik global yang menantang para generasi muda di dunia untuk merancang, membangun, dan menguji kendaraan hemat energi. Selama 35 tahun terakhir, program ini secara konsisten menghidupkan misi Shell untuk mendorong kemajuan dengan menghadirkan solusi energi yang lebih banyak dan lebih bersih.

“BMW Indonesia bangga dapat berkolaborasi dengan mitra strategisnya, Shell Indonesia dan mendukung perhelatan acara yang dikhususkan untuk transfer ilmu dan teknologi kepada generasi muda dari mancanegara. Kehadiran BMW i4 di Shell Eco Marathon 2022 buktikan komitmen BMW Indonesia untuk Sustainability dan dukungan untuk perkembangan kendaraan listrik di Indonesia,” ujar Ariefin Makaminan.

“BMW Indonesia telah bekerja sama dengan Shell Indonesia sejak tahun 2018 dan memiliki visi yang sama untuk terus mendukung perkembangan kendaraan listrik melalui transfer teknologi,”  tambahnya.

Begitu juga dengan Ingrid Siburian dari Shell Indonesia yang mengungkapkan, ”Sebagai perusahaan yang memiliki ambisi untuk bertransformasi menjadi bisnis energi dengan net-zero emission di tahun 2050, Shell sangat mengapresiasi kehadiran BMW i4 sebagai Official Safety Car untuk Shell Eco-Marathon 2022. Kami berharap kolaborasi antar industri dapat terus dilakukan untuk mendukung akselerasi transisi energi“.

 

Sepasang Kendaraan Full Electric BMW Lakukan Debut di GIIAS 2022

Rencana BMW Group Indonesia untuk memperkenalkan produk baru mereka di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 memang telah kami duga sejak beberapa waktu silam. Sosok BMW i4 dan BMW iX sesuai dengan prediksi kami.

“Perubahan mobilitas kendaraan di Indonesia pihaknya memperkenalkan produk-produk baru terkait kendaraan ramah lingkungan. Hal ini menjadi bentuk komitmen perusahaan untuk tetap berpartisipasi di industri otomotif Tanah Air,” ungkap Presiden Direktur BMW Group Indonesia, Ramesh Divyanathan.

BMW i4 merupakan Gran Coupé listrik yang bakal menjamin banyak kenikmatan berkendara dengan jangkauan hingga 590 kilometer. Bahkan performa yang diluapkan pun luar biasa, yaitu 390 kW atau 530 hp.

Kalau masih meragukan prestasi akselerasinya, maka BMW i4 dapat mengubah keraguan Anda saat diajak sprint dari 0 hingga 100 km/jam yang dapat diselesaikan hanya dalam tempo 4 detik.

Bagaimana dengan BMW iX? Mobil listrik ini adalah sebuah Sport Activity Vehicle yang hadir lewat varian xDrive40. BMW iX mengusung motor listrik synchronous yang sanggup meluapkan tenaga 322 hp dan torsi puncak sampai 630 Nm. Keunikannya, motor listrik iX aktif di semua roda dan selalu terhubung dengan sistem penggerak xDrive. BMW iX mampu melejit dari posisi stop hingga 100 km/jam dalam hitungan 6,1 detik.

BMW mengklaim jarang tempuhnya mencapai 425 km. Baterainya sendiri memiliki kapasitas 76,6 kWh. BMW i4 dan iX menerapkan slot charger jenis CCS Combo 2 untuk DC fast charging. Melihat catatan prestasinya, kami jadi ingin segera menjajal kedua mobil listrik hebat buatan BMW ini.

Anda mau memiliki kedua produk asal tanah Bavaria tersebut? Oke, ini harganya: Rp 2.267 milyar untuk BMW iX xDrive 40 Sport dan Rp 1.997 milyar untuk BMW i4 eDrive M Sport.