Berakhirnya Era Mesin V8 Maserati

Sejak dua tahun lalu telah bergaung kabar jika mesin V8 di Maserati akan tutup buku. Saat brand otomotif Italia berlogo “Trisula” ini meluncurkan model GranTurismo coupe tahun 2022 lalu sebenarnya telah jadi pertanda. Tak satupun tertera label “V8 “dalam daftar opsi mesin. Hanya ada dua pilihan, V6 twin-turbo dan EV. Akhir era mesin V8 Maserati bakal terjadi.

Prediksi itu pun terbukti saat pabrikan asal Italia ini meluncurkan dua model spesial–Ghibli 334 Ultima dan Levante V8 Ultima di Goodwood Festival of Speed 2023 dua pekan lalu. Dua model ini jadi penutup era mesin V8 yang telah digunakan Maserati sejak tahun 1959.

Ghibli 334 Ultima Yang Super Gesit

Hanya sedikit informasi yang diumbar oleh pihak pabrikan. Bahkan label angka “334” pada Ghibli ini membuat kami penasaran.

Di balik bonnetnya terpasang mesin 3.8-liter V8 twin-turbo berkode F154 AM. Penerus daya menggunakan transmisi automatic 8-speed lansiran ZF dengan mode manual, sport dan corsa plus launch control. Spek yang sama dengan Ghibli Trofeo. Namun output tenaga yang sebesar 572 hp dan torsi maksimum 730 Nm tak cocok dengan label angka “334”.

Hmm… ternyata angka misterius itu adalah kecepatan maksimumnya yang mampu menembus 334 km/jam! Melampaui rekor Bentley Flying Spur Speed yang ‘hanya’ 331,2 km/jam. Dibandingkan dengan Ghibli Trofeo ‘standar’, akselerasi 0-100 km/jam pun lebih gesit. Dari 4,3 detik menjadi 3,9 detik.

Semua bisa tercapai tak hanya berkat panel body kit plus spoiler belakang serat karbon yang membuat bobot Ghibli jadi lebih ringan. Pelek alloy Orione 21-inci berbalut ban performa tinggi “berkompon khusus” pun turut andil dalam hal ini.

Nuansa biru berkilau “Scià di Persia” pada sekujur body terinspirasi dari warna Blu Sera pada mobil Maserati 5000 GT 1959 pesanan Mohammad Reza Pahlevi, Shah of Persia pemilik mobil Maserati pertama bermesin V8.

Sebagai penanda khusus, pada fender depan Ghibli 334 Ultima tersemat tulisan “334” berwarna merah Rubino. Pada headrest terdapat bordiran logo Trident dari Maserati dan angka “334”.

Kabin pun dikemas khusus dengan dominasi balutan kulit Alcantara berwarna Pale Terracotta yang dihiasi aksen lis ‘cannelloni’ warna hitam.

Levante V8 Ultima

Serupa dengan Ghibli, crossover Levante V8 Ultima juga dibekali mesin V8 twin-turbo F154 AM dengan output performa yang sama.

Panel body Levante V8 Ultima pun bertabur bahan serat karbon, termasuk bumper depan dan belakang serta pada side skirt.

Levante edisi khusus ini hadir dalam dua warna pilihan. Nero Assoluto (hitam) dan Blu Royale (biru). Pada fender depan tertera tulisan “V8 Ultima” berwarna merah Rubino sebagai penanda khusus. Levante V8 Ultima juga dibekali pelek Orione, namun ukurannya 22 inci.

Kemasan interior berbalut kulit Alcantara berwarna Pale Terracotta pada Levante V8 Ultima identik dengan Ghibli 334 Ultima.

Pada headrest jok Levante diimbuhi bordiran logo “V8 Ultima” sebagai penanda khusus. Selain itu pada kolom transmisi juga tersemat emblem khusus bertuliskan “una di 103” yang berarti “satu dari 103”. Tak hanya terdapat pada Levante saja, emblem ini juga terdapat pada Ghibli.

Sesuai angka yang tertera pada emblem tersebut, Maserati hanya membuat sebanyak 103 unit Ghibli dan 103 unit untuk masing-masing varian warna Levante.

Label harga Maserati Ghibli 334 Ultima mulai dari $166,495 atau sekitar Rp 2,5 milyaran. Lebih mahal dari Ghibli Trofeo yang dibanderol mulai dari $125,195 atau setara Rp 1,88 milyar.

Sementara untuk Levante V8 Ultima dibanderol mulai dari $189,495 yang setara Rp 2,85 milyar. Sedikit lebih tinggi dari Levante Trofeo yang dibanderol mulai $168,495 atau sekitar Rp 2,5 milyar. Tak terlalu mahal untuk mobil edisi terbatas.

Apakah Anda adalah salah satu yang beruntung memiliki edisi pamungkas Maserati V8 ini? Arrivederci Maserati V8… Ciao…

 

Kode61 Birdcage, Reinkarnasi Maserati Tipo 61 Versi Modern

Di antara sederet mobil konsep yang turut dipamerkan di Concorso d’Eleganza Villa d’Este 2023, ada satu mobil yang cukup menarik perhatian, Kode61 Birdcage.

Pembuatnya ternyata adalah Ken Okuyama. Perancang otomotif asal Jepang yang membidani lahirnya Honda NSX. Mantan perancang di biro desain Pininfarina ini pun turut merancang sejumlah model mobil Ferrari termasuk Enzo.

Selepas dari Pininfarina, Okuyama mendirikan biro desain Ken Okuyama Cars. Sejumlah mobil berdesain khusus pun dibuatnya dengan label “KODE” yang merupakan akronim dari Ken Okuyama Design.

Mobil hasil garapan Okuyama terbilang unik. Ia memadukan sasis sportscar dan supercar yang ada di pasaran dengan body hasil rancangannya. Kode garapan Okuyama berbasis dari Lamborghini Aventador. Sedangkan Kode57 menggunakan sasis Ferrari 599.

Kode61 Birdcage, Perpaduan Gaya Klasik dan Modern

Pada Kode61 Birdcage, Okuyama merefleksikan rancang bangun mobil balap Maserati Tipo 61 Birdcage yang diproduksi pada tahun 1959-1961. Tak hanya mencuplik gaya body speedster dengan wajah garang dan fender berukuran besar dari Tipo 61 yang dikemas ulang dengan gaya klasik-modern. Dominasi warna putih dengan kombinasi garis berwana biru pada body Kode61 pun terinspirasi dari livery mobil balap Maserati Tipo 61 dari tim Camoradi yang legendaris.

Konstruksi sasis Kode61 Birdcage pun dibuat menggunakan 200 batang pipa tubular yang dilas menyerupai kerangkeng sangkar burung. Dari sini rupanya asal mula julukan Birdcage.

Pada area interior, Okuyama mengemas dengan gaya ala supercar modern. Panel dashboard bernuansa aluminium nampak kontras dengan aksen serat karbon pada panel interior. Jok balap pada mobil ini pun terpisah oleh konsol tengah berbahan serat karbon.

Perihal spek mesin dan transmisi yang digunakan, Ken Okuyama tidak mengungkapkan kepada publik. Namun dengan konfigurasi mesin berada di depan, Kode61 Birdcage kemungkinan menggunakan basis platform Ferrari Roma, Portofino atau 812 Superfast. Jika benar, maka spek mesinnya tentu saja menggunakan versi 3.9-liter V8 twin-turbo atau 6.5-liter V12.

Seperti halnya seluruh mobil buatan Ken Okuyama, Kode61 Birdcage pun digarap handmade di pabrik milik Ken Okuyama Cars yang berlokasi di Yamagata, Jepang.

Mobil yang hanya dibuat satu unit ini nantinya akan diproduksi sesuai pesanan konsumen. Hanya saja tak disebutkan berapa harga per unitnya. Namun seperti mobil garapan Okuyama terdahulu, untuk satu unit Kode61 Birdcage biayanya bisa lebih dari $2 juta atau hampir Rp 30 miliar.

Maserati Tipo 60/61 ‘Birdcage’

Mobil balap Maserati Tipo 61 Birdcage yang menjadi inspirasi Ken Okuyama merupakan salah satu mobil balap legendaris.

Mobil balap hasil rancangan Giulio Alfieri ini pada awal kemunculannya di tahun 1959 berkode Tipo 60 dengan mesin 4-silinder 2.0-liter. Mobil ini membawa Sir Stirling Moss menjuarai sejumlah laga balap.

Tim balap asal Amerika Serikat, Casner Motor Racing Division (CAMORADI) pun tertarik untuk menggunakannya di balap kelas 3000 cc. Maserati pun membekali Tipo 60 dengan mesin 4-silinder 2.9-liter bertenaga 250 hp. Top speed pun meningkat dari 270 km/jam menjadi 285 km/jam. Inilah mobil balap Maserati Tipo 61 Birdcage.

Tipo 61 Birdcage tampil memukau di balap ketahanan 24 Hours of Le Mans 1960. Namun sayangnya gagal finish di menit-menit terakhir akibat masalah mesin. Kekecewaan team Camoradi terbayar lunas saat Tipo 61 menjuarai balap Nūrburgring 1000-Km dua tahun berurutan yakni 1960 dan 1961.

Maserati Tipo 60/61 Birdcage berlaga di 100 laga balap dan meraih juara di periode tahun 1959-1966. Hanya 17 unit Tipo 61 yang pernah dibuat. Bahkan Tipo 60 hanya dibuat sebanyak 6 unit. Tak heran jika harganya kini amat sangat fantastis.

Di tahun 2005 Maserati merayakan 75 tahun lahirnya Tipo 60/61 dengan mobil Birdcage berbasis Maserati MC12. Perancangnya adalah… Ken Okuyama saat masih di Pininfarina.

Maserati MC20 GT2 Siap Panaskan Sirkuit Balap

Maserati, salah satu legenda di sepanjang 1 abad sejarah balap mobil. Kiprah brand otomotif asal Italia ini tak berbilang di berbagai ajang balap mobil. Namun brand berlogo trisula ini sempat cukup lama vakum dari sirkuit balap. Kini mereka bakal hadir dengan Maserati MC20 GT2.

Tak dapat dipungkiri, meski vakum namun DNA motorsport memang tak dapat hilang begitu saja dari Maserati. Tak lama lagi kita bakal melihat Maserati kembali berlaga di sirkuit balap.

Diawali dengan rencana untuk ikut serta di seri ABB FIA Formula E World Championship 2023. Tak hanya tampil perdana di ajang balap Formula E, Maserati juga akan berkompetisi pada seri balap Fanatec GT2 European Series Championship 2023, dengan mobil balap MC20 GT2. Untuk berlaga di seri balap GT2, mobil balap ini tengah disiapkan oleh Centro Stile Maserati.

Tampilan desainnya terlihat sangat garang. Mengingatkan pada supercar Maserati MC12 yang berlaga di balap FIA GT tahun 2004-2010.

Mobil super sport Maserati MC20 versi jalan raya dirombak total dengan rancang bangun spek balap sesuai regulasi FIA GT2. Baluran warna Blu Infinito yang terang benderang dengan livery Maserati Corse pada eksterior terlihat kontras dengan interior berlapis serat karbon.

MC20 GT2 Adopsi Teknologi Balap Modern

Perangkat aerodinamika terpasang pada sekujur body MC20 GT2 ini. Mulai dari sirip splitter di bawah bumper depan, intake air scope pada seluruh panel body hingga sayap belakang adjustable. Panel body serat komposit telah menggunakan sistem quick-release untuk memudahkan teknisi dan pit crew dalam melakukan bongkar-pasang.

Sasis monokok bagian tengah berbahan serat karbon ultra ringan dirancang untuk menghasilkan distribusi bobot yang berimbang.

Optimalisasi Mesin Nettuno V6

Sistem kemudi dan suspensi yang dibekalkan pada MC20 GT2 ini berbeda dari MC20 standar. Sejumlah teknologi yang ada pada mobil balap F1 dan Formula E diaplikasikan pada mobil ini. Salah satunya yakni sistem power steering elektronik. Sistem suspensi asjustable yang digunakan dapat disetting dengan cepat via pengendali elektronik.

Sektor performa yakni mesin dan transmisi adalah jantung utama dari sebuah mobil balap. Tak banyak detail yang dibeberkan oleh Maserati perihal spek mesin yang diusung. Hanya saja Maserati melakukan upgrade dan optimalisasi pada mesin Nettuno 3.0 liter V6 bawaan MC20.

Mesin Nettuno dikengkapi dengan teknologi terbaru MTC (Maserati Twin-Spark Combustion) plus sistem pengapian Turbulent-Jet Ignition yang diadopsi dari mesin Formula 1 dan telah dipatenkan oleh Maserati. Output tenaga mesin pun diklaim mencapai 630 hp. Cukup bagi MC20 GT2 untuk dapat melibas lawan tandingnya di trek balap.

Penyaluran daya ke poros roda belakang dilayani oleh transmisi 6-speed sequential racing gearbox yang terkoneksi pada paddle-shift di balik kemudinya dan tuas transmisi rotary elektrik. Kopling spek balap multi plat dan limited-slip differential mekanis berpengunci otomatis bertugas mengimbangi muntahan tenaga dan torsi mesin yang disalurkan ke poros roda.

Debut pada Juni 2023 nanti

“Mobil Maserati sejak dahulu diciptakan untuk memberi kenikmatan berkendara baik di sirkuit balap maupun jalan raya. Kami bangga dapat kembali ke kancah motorsports dengan MC20,” papar Davide Grasso, CEO Maserati.

Maserati telah melakukan uji balap perdana MC20 GT2 di sirkuit Autodromo Varano de’ Melegari, tak jauh dari kota Parma. Debut perdana resmi mobil balap ini baru akan berlangsung akhir Juni mendatang pada kejuaraan balap ketahanan 24 Hours of Spa di sirkuit Spa-Francorchamps, Belgia.

Maserati GranTurismo Trofeo PrimaSerie, Kado 75 Tahun Model GranTurismo

Menyambut hadirnya generasi terbaru model GranTurismo yang akhirnya resmi diluncurkan, Maserati meluncurkan edisi spesial peluncuran GranTurismo. Mobil yang dibekali mesin spek Trofeo ini hadir dalam dua varian warna yang masing-masing hanya dibuat sebanyak 75 unit.

Model edisi spesial tersebut diberi nama “Maserati GranTurismo Trofeo PrimaSerie 75th Anniversary Launch Edition”. Label nama yang cukup panjang untuk sebuah mobil edisi spesial.

PrimaSerie yang dalam bahasa Italia memiliki arti edisi perdana. Mobil GT lansiran pabrikan berlogo Trident yang dibuat sebanyak 75 unit ini sangat istimewa karena bertepatan dengan peringatan 75 Tahun model GranTurismo.

75th Anniversary GranTurismo

Mobil edisi spesial tentunya dikemas dengan tampilan yang istimewa pula. Demikian pula dengan GranTurismo Prima Serie yang diluncurkan oleh Maserati.

Variant pertama dikemas dengan sapuan warna Grigio Lamiera Matte. Aksen warna Corse Red diimbuhkan pada emblem dan lis body, serta pada bagian tepi velg alloy berkelir hitam dengan sematan emblem 75th-anniversary pada bagian tengah velgnya.

Bagi penyuka nuansa warna kelam tersedia pilihan warna kedua dengan baluran warna bunglon Nero Scarabeo Matte yang dipadukan dengan aksen warna Mint Green.

Nuansa serat karbon pun diimbuhkan pada body kit khusus yang meliputi air intake, lip spoiler, dan sirip diffuser belakang. Empat laras exhaust Trofeo pun dibekalkan sesuai spek mesin yang diusungnya.

Interior Mewah Ala Italia

Tak hanya eksterior, interior pun dikemas dengan dua variasi pilihan warna kombinasi bernuansa two-tone.

Anda dapat memilih panel interior berlapis kulit bernuansa warna Black atau Ice yang dipadukan dengan aksen detil jahitan berwarna Corse Red atau Mint Green senada dengan warna eksterior.

Logo khusus 75th-anniversary disematkan pada seluruh headrest, senada dengan warna emblem GranTurismo pada dashboard.

Tal sekadar dilengkapi fitur multimedia infotainment dengan layar sentuh digital 12.3- inci dan layar panel instrument 12.2-inci. Sebuah layar sentuh 8.8-inci pengendali sirkulasi udara kabin dan jam digital plus sistem audio Sonus Faber menjadi fitur standard.

Sensasi Konser V6 Beraransemen Nettuno

Tak ada ubahan alunan nada konser V6 pada GranTurismo Trofeo edisi 75 Tahun ini. Mesin 3.0-liter V6 twin-turbo Nettuno yang diusung tetap memuntahkan tenaga 550 hp dengan torsi maksimum 650 Nm.

Penyaluran daya ke poros roda belakang dilayani transmisi automatic 8-speed. Anda hanya butuh 3,5 detik untuk melakukan sprint 0-100 km/jam dan 11,4 detik untuk menembus angka 200 km/jam. Bahkan anda dapat merasakan kenikmatan sensasi berkendara menembus batas 320 km/jam bersama Maserati GranTurismo Trofeo PrimaSerie.

Maserati tak menyebutkan berapa label harga untuk sebuah GranTurismo Trofeo PrimaSerie. Tentunya jauh lebih mahal dari GranTurismo Trofeo standard yang di Italia dipasarkan seharga €226.200 atau setara Rp 3,68 miliar.

Happy 75th Anniversary Maserati GranTurismo… Salute…!

 

Mobil Kesayangan Pelé Ternyata Bukan Mobil Mewah

Salah satu legenda sepakbola dunia asal Brazil, Pelé baru saja tutup usia pada 29 Desember 2022 di São Paulo, Brazil dalam usia 82 tahun. Pelé meninggal dunia akibat penyakit kanker yang diidapnya selama beberapa tahun terakhir.

Pria ramah dan murah senyum kelahiran 23 Oktober 1940 yang memiliki nama lengkap Edson Arantes do Nascimento ini merupakan satu-satunya legenda sepakbola di dunia yang tercatat 3 kali menjuarai Piala Dunia. Bersama Pelé, Brazil sukses menjadi juara Piala Dunia pada tahun 1958, 1962 dan 1970.

Gol fenomenal yang dijebloskannya ke gawang tim tuan rumah Swedia pada menit-menit terakhir laga final membawa Seleção menjadi juara Piala Dunia 1958 dan meraih piala Jules Rimet pada usianya yang saat itu masih 17 tahun.

Pelé yang di sepanjang karirnya mencetak 1.281 gol dalam 1.366 pertandingan ini ternyata juga memiliki koleksi mobil. Tak hanya mobil sport seperti Maserati, tapi juga VW Beetle dan mobil mewah lainnya.

Pelé Dan Mercedes-Benz

Awal era 1960-an hingga era 1970-an merupakan masa keemasan karir sepakbola Pelé. Pabrikan asal Jerman, Mercedes-Benz bahkan menghadiahkan sejumlah mobil kepada Pelé.

Mercedes-Benz pertama yang hinggap di tangan Pelé ialah saloon 220Sb (W111) bermesin 6 silinder 2.2 liter. Model yang juga punya julukan Heckflosse ini menjadi generasi penerus bagi model Ponton. Desain mobil ini mengedepankan aspek kenyamanan dan keselamatan berkendara bagi pengguna serta penumpangnya. Visibilitas bagi pengendara pun tergolong amat baik di eranya.

Mobil selanjutnya yang dihadiahkan Mercedes-Benz kepadanya adalah W114. Jajaran model Mercedes-Benz W115 dan W114 cukup populer di Indonesia pada akhir 1960 hingga pertengahan 1970an dan dikenal dengan julukan Mercy Mini. Unit milik Pelé ialah 250C dengan bodi pillarless coupe dua pintu. 

Era tahun ’60-’70an merupakan masa kejayaan Mercedes-Benz berkat mobil hasil rancangan Jean Paul Bracq yang populer dan laris manis di berbagai belahan dunia, bahkan tetap melegenda hingga saat ini. Di antara sejumlah mobil koleksinya, Pelé paling sering mengendarai mobil Mercedes-Benz 250C yang dihadiahkan kepadanya sebagai kendaraan harian walau tak semewah sedan S-Class.

Sedan saloon bermesin M114 6-silinder segaris 2.5-liter bertenaga 128 hp ini mampu dipacu hingga 180 km/jam. Akselerasi 0-100 km/jam butuh waktu 12,8 detik. Jangan dibandingkan dengan ukuran zaman sekarang. Pada era ’60an mobil ini sudah terbilang kencang walau bukan mobil sport.

Aero Willys 2600 1963

Dari sejumlah mobil yang ada di garasinya, Aero Willys 2600 buatan 1963 merupakan salah satu mobil paling berkesan bagi Pelé. Tak hanya menjadi salah satu tonggak kebangkitan industri otomotif di Brazil, mobil tersebut adalah hadiah atas keberhasilannya membawa tim Brazil menjadi juara Piala Dunia 1962 pada usianya yang saat itu masih sangat belia.

Mobil yang diproduksi oleh Willys-Overland do Brasil S.A. di São Paulo, Brazil ini dibekali mesin Hurricane 2600 spek Brazil. Berbeda dengan mesin Hurricane F-head 161 untuk pasar Amerika Serikat, mesin 6-silinder segaris berkapasitas 161 cubic-inch (2.640 cc) untuk spek Brazil dilengkapi dua unit karburator one-barrel. Variant teratas seperti yang dimiliki oleh Pelé dilengkapi dengan transmisi automatic 4-speed Hydramatic. Dengan kompresi 7.6:1, output performa tenaganya 130 hp pada 4.400 rpm dengan torsi maksimum 190 Nm pada 2.000 rpm.

Menjelang akhir masa hidupnya, Pelé tak lagi dapat menikmati beragam koleksi mobil miliknya mulai dari BMW, Mercedes-Benz hingga Maserati yang total nilainya lebih dari $100 juta. Bahkan untuk berjalan pun ia harus dibantu oleh asisten dan supir pribadinya. Sang legenda kini telah pergi dan tinggal kenangan.

Selamat jalan Pelé… Adeus…

Maserati Grecale Segera Mendarat Di Negeri Kanguru

Maserati Grecale sebagai pemanasan sebelum hadirnya versi Folgore bertenaga listrik.

Konsumen otomotif di Australia saat ini nampaknya tengah menjadi target pasar dari pabrikan SUV asal Eropa. Di kelas premium, Maserati Grecale model 2023 akan segera hadir di kawasan Australia. SUV lansiran brand mobil mewah asal Italia ini akan beradu peruntungan di liga premium compact crossover SUV yang dihuni oleh Porsche Macan, BMW X3 dan Mercedes-Benz GLC.

Tak hanya satu varian, Maserati Grecale akan hadir dalam tiga varian model yakni GT, Modena dan Trofeo. Hadirnya model Grecale di pasar global termasuk Australia merupakan menu pemanasan sebelum varian SUV bertenaga listrik Grecale Folgore resmi diluncurkan pada tahun 2023 mendatang.

Maserati Grecale varian GT dan Modena dibekali dengan mesin bensin 4-silinder 2.0-liter TBI-M T4 Multiair turbocharged plus perangkat mild hybrid 48V. Sedangkan varian Trofeo mengusung versi jinak dari mesin Nettuno 3.0-liter V6 twin-turbo bawaan supercar Maserati MC20 Cielo. Output performa menggiurkan yang ditawarkan oleh Maserati Grecale memang ditujukan bagi segmen konsumen berjiwa muda dan aktif.

Di atas kertas, varian GT menyuguhkan output daya 300 hp yang dicapai pada putaran mesin 5.750 rpm dengan torsi maksimum 450 Nm yang tersedia pada rentang putaran mesin 2.000-4.000 rpm. Sedangkan varian Modena memiliki output tenaga 330 hp yang dicapai pada putaran mesin 5.750 rpm dengan torsi maksimum 450 Nm yang berada di rentang putaran mesin 2.000-5.000 rpm.

Di kasta tertinggi yakni Grecale Trofeo dibekali mesin Nettuno 3.0-liter V6 twin-turbocharged yang sudah dijinakkan dengan output tenaga maksimum 530 hp dan torsi maksimum sebesar 620 Nm. Seluruh varian model dilengkapi dengan transmisi otomatis 8-speed.

Tersedia beragam pilihan warna eksterior dari ketiga varian Maserati Grecale. Warna solid Bianco menjadi warna standar pada seluruh varian Grecale. Untuk variasi warna metalik tersedia beraneka warna yakni Blu Intenso, Grigio Lava, Bianco Metallic, Nero Tempesta, Grigio Lava Opaco, Bronzo Opaco dan Rosso Granturismo. Sedangkan untuk opsi warna premium, tersedia pilihan warna dengan tiga lapis cat: Blu Nobile dan Grigio Cangiante serta warna dengan empat lapis cat yakni Giallo Corse yang hanya tersedia pada varian Trofeo.

Fitur keselamatan berkendara canggih yang dibekalkan pada Maserati Grecale daftarnya cukup panjang. Mulai dari autonomous emergency braking with pedestrian detection, advanced brake assist, active blind-spot monitoring, lane keep assist hingga detektor yang dapat memantau kondisi pengemudi apakah sedang mengantuk atau mabuk. Kamera pemantau situasi di sekeliling kendaraan pun menjadi kelengkapan standar pada seluruh varian Grecale.

Sedangkan fitur teknologi bantu berkendara yang ditawarkan sebagai paket opsional pada Grecale meliputi traffic sign recognition, intelligent speed assist, intersection collision assist dan active driving assist.

Ada program Fuoriserie

Bagi para konsumen SUV di Australia yang ingin meminang Maserati Grecale, untuk varian termurah yakni GT diperkirakan bakal dilepas di harga dasar $109.500. Level berikutnya adalah Modena yang bakal dibanderol dengan harga dasar $128.000. Trofeo sebagai varian teratas bakal dipasarkan dengan harga dasar mulai dari $165.000 (seluruh harga off-the road Australia).

Tersedia pula program kustomisasi Fuoriserie bagi para konsumen yang ingin mengimbuhkan sentuhan khusus pada Maserati Grecale mereka. Maserati Grecale menurut rencana akan resmi dipasarkan di Australia paling cepat pada penghujung tahun ini atau sekira awal tahun 2023 mendatang. Kalau sudah sampai di Australia, bukan tidak mungkin konsumen Indonesia juga ingin beli juga kan?