Audi TT Produksi Terakhir Resmi Menutup Kisah Selama 25 Tahun

Unit produksi terakhir dari spotscar Audi TT telah digulirkan dari pabrik manufaktur di Hungaria. Mobil ini pun menjadi penutup rangkaian Final Edition yang disebar ke penjuru dunia setahun terakhir ini. Pada seremoni unit produksi terakhir sportscar  tersebut tampil pula sederet variant Audi TT lainnya.

Sebuah TTS Coupe generasi ketiga didampingi oleh mobil konsep TT Coupe dan TT Roadster. Kedua mobil konsep tersebut adalah cikal bakal Audi TT yang pertamakali dipamerkan di Frankfurt Motor Show 1995. Dua unit Audi TT generasi kedua pun turut dihadirkan pada acara tersebut.

Selama kurun waktu 25 tahun tercatat telah diproduksi sebanyak 662.762 unit Audi TT yang tersebar ke seluruh penjuru dunia. Tiga generasi coupe ini dibuat di Györ, Hungaria sejak 18 Februari 1998 hingga 10 November 2023. 

Audi TT produksi terakhir

Audi TTS produksi terakhir ini dibalur warna Chronos Gray Metallic dengan aksen Dark Chrome matte. Mesin 4-silinder 2.0-liter TFSI bertenaga 315 hp dengan torsi maksimum 350 Nm dibekalkan pada unit terakhir ini. Performa yang cukup untuk melesatkan hingga kecepatan 100 km/jam dalam waktu 5,5 detik.

Mobil ini jadi TT terkuat kedua setelah TT RS generasi ketiga berplatform MQB, yang dibekali mesin 5-silinder 2.5-liter TFSI bertenaga 394 hp.

Audi TT final edition

Untuk informasi, mobil ini berbeda dengan model edisi pamungkas lainnya. Seperti Audi TT Roadster Final Edition yang hanya ada 50 unit di kawasan Amerika Utara. Atau Final Edition untuk pasar Inggris, Memorial Edition untuk Jepang dan edisi terbatas TT 45 TFSI untuk Spanyol. 

Masih Sisa

Unggahan yang dilakukan Audi di Instagram disambut oleh para pemilik dengan beragam komentar. Sebagian besar dari mereka sangat menyayangkan salah satu sportscar tersukses dari Audi harus berakhir. Ya, pabrikan asal Jerman tersebut kini lebih fokus pada mobil SUV dan mobil bertenaga listrik.

Audi memang telah menghentikan produksi TT, namun bukan berarti para konsumen tak bisa memilikinya. Saat ini masih tersedia sekitar 540 unit stok terakhir yang tersisa di Jerman. Berdasarkan situs resmi Audi, harganya antara €45.444 – €104.977 bergantung pada variant model dan edisinya. Kurang lebih sekira Rp 771 jutaan hingga Rp 1,78 milyar. Sayangnya, unit terakhir yang keluar dari Gyor tidak dijual. 

 

 

 

 

Audi Vehicle Safety Centre, Fasilitas Uji Senilai Rp 1,63 Triliun

Kian ketatnya standar keselamatan berkendara membuat pabrikan otomotif harus terus melakukan adaptasi dan penyesuaian. Lolos uji benturan adalah salah satu syarat kelayakan yang ditetapkan sejumlah negara bagi sebuah kendaraan untuk bisa dipasarkan. Fasilitas uji keselamatan yang lengkap dan modern pun dibangun Audi. Selengkap apa fasilitas uji terbaru yang ada di pabrik Ingolstadt, Jerman ini?

Fasilitas Uji Keselamatan Berkendara Terlengkap

Pembangunan fasilitas Vehicle Safety Centre yang memakan waktu selama tiga tahun. Fasilitas uji benturan yang lama tak lagi digunakan.

Dengan panjang 130 m dan lebar 110 meter, serta tinggi 20 m, bangunan seluas 1,43 hektar ini ukurannya benar-benar sangat besar.

Terdapat area kosong berukuran 50 ×50 meter dan lintasan ganda sepanjang 250 meter untuk melakukan simulasi uji benturan dengan batas kecepatan sesuai standar uji Euro NCAP maupun NHTSA.

Sebagai perbandingan, standar keselamatan Euro NCAP yang berlaku di Eropa melakukan uji benturan terhadap dinding beton berlapis pada seluruh sisi bodi mobil dengan kecepatan 50 km/jam.

Sedangkan standar NHTSA yang berlaku di AS hanya melakukan uji benturan bagian depan mobil terhadap dinding beton dengan kecepatan 56 km/jam.

Untuk uji benturan, terdapat blok beton seberat 100 ton yang siap menahan benturan dari beragam jenis kendaraan dengan beraneka bobot.

Blok beton ini bahkan bisa digeser atau diputar sesuai sudut dan arah serta sisi benturan yang diinginkan.

Tak hanya blok beton, terdapat pula simulasi mobil terguling, terlempar atau melintir. Benturan antar dua mobil yang berlawanan arah hingga sudut 90 derajat dengan kecepatan tinggi juga dilakukan di tempat ini.

Tak hanya untuk mobil setir kiri saja, namun juga untuk mobil setir kanan.

Lab Riset Keselamatan Berkendara

Tak hanya berfungsi sebagai fasilitas uji keselamatan berkendara. Di sini juga terdapat laboratorium riset teknologi keselamatan berkendara.

Untuk saat ini baru ada 100 orang spesialis keselamatan berkendara yang dipekerjakan di sini, dan seiring waktu jumlahnya akan bertambah.

Audi saat ini tengah mengembangkan teknologi sabuk pengaman dan airbag yang lebih efektif dan efisien. Pengembangan fitur keselamatan pasif dan aktif juga dilakukan di sini.

Untuk kebutuhan riset dan pengujian, Audi menggunakan lebih dari 60 boneka uji benturan. Bentuknya mulai dari balita usia 18 bulan hingga penumpang dewasa dengan bobot sampai 102 kg.

Seluruh boneka uji ini dilengkapi 150 sensor yang akan memberikan data simulasi efek benturan terhadap seluruh anggota tubuh penumpang.

Guna memperoleh data uji simulasi yang akurat, Audi memanfaatkan kamera berkecepatan tinggi serta pendeteksi gerakan. Untuk data deformasi konstruksi bodi dan sasis pasca benturan, Audi memanfaatkan teknologi scanner 3D dan X-Ray canggih yang sangat presisi. Persis seperti yang digunakan oleh Bugatti.

Para ahli dan spesialis keselamatan berkendara di Audi melakukan sekitar 10.000 simulasi uji benturan setiap bulannya sebelum mobil prototype pra produksi dibuat.

Mobil prototipe yang sudah jadi nantinya tetap akan menjalani serangkaian uji benturan. Bahkan setiap batch produksi tetap diuji dengan sampel yang diambil secara acak.

Seluruh data simulasi dan pengujian ditempat ini dianalisa sebagai bahan evaluasi dan riset litbang.

“Keselamatan berkendara adalah prioritas utama bagi Audi. Fasilitas uji terbaru ini adalah wujud komitmen kami untuk menghasilkan mobil yang aman dikendarai,” papar Oliver Hoffman, salah satu anggota Dewan Manajemen Audi untuk Bidang Pengembangan Teknis.

Audi sangat serius dalam hal standar keselamatan berkendara pada setiap mobil yang diproduksi.

Maka tak heran jika Audi Vehicle Safety Centre terbaru ini menelan dana investasi sebesar €100 juta atau sekitar Rp 1,63 triliun.

Audi A8L dan Q3 Sportback Siap Goda Pebisnis di GIIAS 2023

Sedan flagship New Audi A8L kini tampil lebih segar untuk menggoda para pebisnis Indonesia yang ingin tampil beda. Dengan sosoknya yang menegaskan kemewahan dan kecanggihan teknologi, A8L juga sekaligus menunjukkan karakter progresif dari sebuah sedan premium.

Selain itu Audi Indonesia juga memperkenalkan Audi Q3 Sportback, yang menampilkan sosok yang kuat dan kenyamanan harian yang serbaguna. Sebuah Sport Utility Vehicle (SUV) dengan karakter sporty dan pengendalian yang gesit layaknya sebuah coupe.

“Q3 Sportback adalah crossover compact pertama Audi yang menggambarkan kekuatan, kepraktisan dan kemewahan khas Audi,” kata Stefan Hutahayan, Brand Manager Audi Indonesia, PT Garuda Mataram Motor.

Desain Lebih Tajam

New Audi A8L hanya dijual dalam satu varian 3.0 TFSI Quattro. Untuk urusan dibalik kap mesin, terdapat mesin bensin enam silinder segaris berkapasitas 3.0 liter. Menghasilkan tenaga hingga 335 hp dan torsi 500 Nm. Output ini disalurkan keempat rodanya melalui transmisi tiptronic 8-speed yang sanggup memacu mobil ini berakselerasi 0-100 km/jam hanya dalam 5,7 detik.

Dari sisi eksterior, tampilan New Audi A8L menampilkan desain lebih tajam. Grille segi delapan single frame kini lebih besar dari bagian bawah ke atas. Desain lampu utama berteknologi HD Matrix LED juga menyajikan lebih banyak sudut yang membuatnya tampak semakin tajam.

Keleluasaan menjadi hal paling menonjol pada interior New Audi A8L. Diklaim memberikan rasa terbuka dan ruang yang menyenangkan. Entah apa maksudnya, tapi kabinnya memang mewah dan lega.

Garis horizontal mendominasi, memberikan kesan lebar di dalam kabin. Balutan warna gelap mendominasi dengan beberapa pilihan warna dan material yang dapat dikombinasikan.

Audi A8L 3.0 TFSI Quattro 2023 dipasarkan di Indonesia dengan harga Rp. 2,815 milyar (off-the road)

Kemewahan Dan Bertenaga

Produk baru berikutnya adalah Audi Q3 Sportback.  Sosoknya secara tegas menampilkan paduan kekuatan SUV dengan rasa sporty sebuah coupe. Grille single frame 3D yang kontras memperkokoh kesan sporty SUV ini makin kuat.

Q3 Sportback memiliki panjang keseluruhan 4,5 meter, lebar 1,84 meter serta tinggi 1,56 meter. Jarak sumbu roda (wheelbase) 2,68 meter membuat ruang kabinnya jadi leluasa. Bangku baris kedua dapat mengakomodasi tiga orang dengan mudah. Dapat bergerak maju-mundur sejauh 130 mm dan sandarannya dapat diatur hingga 7 sudut kemiringan. Kapasitas bagasinya antara 530 liter hingga 1.400 liter.

Audi Q3 Sportback mengandalkan mesin bensin 4-silinder segaris 1.4 liter TFSI. Outputnya 148 hp pada 5.000-6.000 RPM. Torsi menyentuh 250 Nm pada 1.500-3.500 rpm. Akselerasi 0-100 km/jam diklaim hanya 9,2 detik. Angka tersebut disalurkan ke roda depan melalui transmisi S Tronic 6-speed.

Konsumsi BBM? Dengan menggunakan bahan bakar RON 95, Audi Q3 Sportback dikatakan mampu meraih konsumsi bahan bakar 13,9-15,1 km/liter. Mobil ini dipasarkan di Indonesia dengan harga Rp. 1,185 milyar (on-the-road Jakarta).

Restomod NSU Prinz 4: Liar Berpenggerak Audi e-tron

Kreatifitas dari para siswa magang kadang sungguh luar biasa. Seperti yang dilakukan oleh para siswa magang di pabrik Audi Neckarsulm, Jerman. Untuk proyek tugas magang, mereka memodifikasi dan merombak total sebuah mobil lawas NSU Prinz 4. Seperti apa hasilnya?

NSU, Cikal Bakal Lahirnya Audi

Mungkin banyak yang awam dengan nama NSU. Pabrikan otomotif asal Jerman ini selama satu abad dikenal sebagai produsen sepeda, mobil, dan sepeda motor. Label nama NSU sendiri merupakan anagram dari nama kota tempat NSU berasal yakni Neckarsulm. Salah satu model mobil yang populer yakni NSU Prinz 4.

Perjalanan sejarah NSU di dunia otomotif berubah drastis saat NSU diakusisi oleh Volkswagenwerke (VW).   Tak hanya diakusisi, NSU pun dilebur dengan Auto Union ke dalam brand Audi di tahun 1969.

Proyek restomod para siswa magang ini tak hanya bernostalgia dengan model NSU Prinz 4. Mobil ini merupakan kado hari jadi dari pabrik Neckarsulm yang tahun ini genap berusia 105 tahun.

Rombak Total Body dan Sasis

Para siswa magang di pabrik Audi Neckarsulm mempelajari teknologi manufaktur mobil listrik yang diproduksi di pabrik tersebut. Materi yang mereka pelajari selama magang kemudian diterapkan pada mobil NSU Prinz 4. Seluruh komponen mobil NSU Priz 4 yang akan dimodifikasi pun preteli dan diurai. Hanya tersisa rangka body.

Karena akan dibekali dengan sistem penggerak motor elektrik berikut baterainya, maka perlu dilakukan ubahan konstruksi. Mobil ini aslinya menggunakan rangka unibody, sehingga seluruh konstruksi dek pun diganti. Sebagai donor, dipilih dek sasis dari Audi A1 yang dimensinya tak jauh berbeda dengan NSU Prinz 4.

Body asli bagian atas masih dipertahankan. Hanya saja tampilannya diubah menjadi bergaya widebody. Fender baru model lebar dibuat menggunakan printer 3D. Kini body NSU Prinz 4 lebih kekar dan sporty bagai mobil balap jalanan.

Laburan kombinasi warna abu-abu Suzuka Grey dan hitam Brilliant Black pada body menguatkan aura sporty.

Velg ‘piring’ ala Rotiform yang berbalut ban tapak lebar berprofil tipis nampak pas dengan rongga fender. Headlamp dan lampu belakang standar diubah menjadi model LED. Pada bumper depan terdapat lip spoiler dan air intake yang membuat tampilan kian garang.

Agar lebih keren, bagian belakang juga diimbuhi sayap spoiler di atap dan kap bagasi. Kedua spoiler dilabur warna hitam Brilliant Black senada atap pada bagian atas dan Signal Yellow pada bagian bawahnya. Sejumlah panel body dan interior diganti dengan material serat karbon yang dicetak dengan printer 3D.

NSU Prinz 4 Berpenggerak Audi e-tron

Versi asli menggunakan mesin 2-silinder segaris OHV 600 cc berpendingin udara berdaya 30 hp yang terpasang di bagian belakang.

Dengan dek sasis dari Audi A1, mesin NSU Prinz 4 kini digantikan oleh sebuah motor elektrik penggerak berdaya 240 hp yang dicangkok dari Audi e-tron.

Tangki bensin di balik kap depan kini berganti sebongkah baterai 17,9 kWh dari Audi Q7 TFSI e quattro. Hanya saja tak dijelaskan jenis transmisi yang dibekalkan.

Interior Bergaya Retro-Techno

Kurang lengkap rasanya jika area interior tak ikut disentuh. Meskipun interior mobil ini turut mengalami ubahan, namun pihak Audi tak melansir foto detailnya. Sayang sekali…

Akan tetapi pihak Audi menyatakan bahwa kemasan interior didominasi warna Signal Yellow. Roll cage dan sepasang jok bucket Recaro Podium kian menguatkan aura mobil sport. Panel instrumen di dashboard pun telah menggunakan layar digital.

Tampilan jadul telah sirna dari sang NSU Prinz 4. Tak hanya menjelma menjadi lebih keren. Tapi jadi sebuah mobil sport coupe bertenaga listrik yang senyap dan bebas polusi.

Happy 105 th Anniversary Audi Neckarsulm Factory.

NSU Uruguay: Station Wagon ‘Seadanya’

Bentuknya benar-benar tidak atraktif, tapi NSU Uruguay ini menjadi salah satu produk paling ‘eksotis’ yang pernah dibuat oleh NSU. Ini adalah pabrikan otomotif asal Jerman, yang berdiri pada 1873. Kemudian diakuisisi oleh VW tahun 1969, lalu dimerger dengan Audi menjadi Audi NSU Auto Union AG. VW lalu menghilangkan nama NSU, hingga sekarang tinggal Audi. 

Berangkat dari konsep awal sebuah mobil station wagon yang sederhana dan tidak neko-neko, NSU Uruguay ini diproduksi antara tahun 1969 hingga 1971. Ide mobil ini bermula dari importir NSU di kota Montevideo, Uruguay, yang membuat sekitar 500 unit mobil station wagon sederhana dalam versi P6 dan P10.

Eksteriornya kelewat sederhana. Penuh garis tegas, seolah digambar dengan menggunakan penggaris anak sekolah dasar. Desain NSU Uruguay ini sama sekali tidak selaras dengan produk NSU lainnya yang dibuat di era 1960an. Seperti Wankel Spider, Prinz atau Sport Prinz.

Awalnya, Quintanar, importir NSU di Uruguay mulai memproduksi sendiri dan menjual mobil station wagon di tahun 1968. ‘Bahan dasar’ mobil ini berbasis NSU Prinz 4 dengan mesin 2 silinder.

NSU Prinz, basis dari NSU Uruguay

Mesin NSU Prinz 1000 tidak muat

Di akhir tahun 1968 tersebut, Quintanar berhasil menjual 140 unit mobil station wagon karya mereka. Importir NSU ini ingin menjual unit yang lebih banyak, khususnya dengan mesin 4 silinder yang lebih bertenaga. Pihak Quintanar pun berdiskusi dengan jajaran manajemen NSU di Neckarsulm, Jerman, pada bulan Mei 1969.

Hasilnya, bodi ‘kosong’ pun dikirim dari Montevideo ke Neckarsulm, untuk dibuat sebagai unit prototipe. Ternyata mesin 4 silinder milik NSU Prinz 1000 tidak akan muat di kompartemen, tanpa adanya modifikasi besar. Langkah edan pun diambil, posisi mesin dipindahkan ke bagian belakang. Pihak Quintanar sepertinya tidak masalah jika ruang mesin di belakang bakal menggerus kapasitas bagasi.

Tak kurang dari 500 unit dibuat

Departemen Pengembangan Teknis NSU di Neckarsulm pun geleng-geleng kepala dengan keputusan Quintanar itu. Meski begitu, sekitar 500 unit station wagon dibuat di Uruguay, dalam varian P6 dan P10, sepanjang tahun 1969 sampai 1971. Sayangnya, NSU tidak melanjutkan bisnisnya di negara tersebut pada tahun 1971 dan akhirnya perjalanan produksi NSU Uruguay pun berhenti.   

Station wagon ini menggunakan mesin 4 silinder 1.0 liter yang bertenaga 43 hp. Mesin berpendingin udara tersebut mampu membawa station wagon unik ini hingga top speed 120 km/jam. Konsumsi bahan bakarnya sekitar 6,5 hingga 7,5 liter per 100 km.

NSU Ro 80: Sedan Sport Asal Neckarsulm Tanpa Piston

Ini merupakan mobil yang istimewa. Ro ialah singkatan dari rotary, dan 80 adalah penunjukan jenisnya. Saat pertama kali diluncurkan di Internationale Automobil-Ausstellung (IAA) atau Frankfurt Motor Show pada September 1967, NSU Ro 80 membuat dunia otomotif tercengang.

Saat itu, banyak pengunjung pameran tidak tahu apa yang harus dikagumi terlebih dahulu. Bentuknya yang futuristik, mesinnya yang luar biasa, atau memang keduanya. Mobil tersebut sukses menginspirasi banyak orang, namun tidak sukses dalam urusan penjualan, hingga NSU Ro 80 terakhir keluar dari jalur produksi pada April 1977.

Standar baru dalam teknologi dan estetika

NSU menyusun kalimat ‘paling indah, tercepat, paling ekonomis, paling modern, singkatnya ialah mobil yang ideal’. Bersama konsep tersebut, NSU Motorenwerke AG mengumumkan model barunya akan siap menjelang IAA 1967. NSU pun menyiapkan dokumen informasi terkait data teknis dan penjelasan rinci mengenai prinsip kerja mesin rotary. Setelah lima tahun pengembangan, Ro 80 akhirnya hadir di IAA, sebagai mobil produksi pertama di dunia dengan mesin rotary dengan rotor ganda.

Sedan yang sporty ini memiliki tingkat pengendalian, keselamatan, kenyamanan, dan performa berkendara yang baik. NSU mengembangkan sedan ini dengan bantuan terowongan angin (wind tunnel). Garis bodi dengan ujung depan yang rata dan mulai meninggi menuju bagian belakang, membuat nilai aerodinamika sebesar Cd 0,35. Tergolong baik dan dianggap futuristis di era tersebut.

Diganjar predikat Car of the Year

Keberanian perusahaan yang berbasis di Neckarsulm untuk meluncurkan Ro 80, akhirnya membuahkan hasil. Satu tahun setelah peluncurannya, NSU Ro 80 mendapat predikat Car of the Year, sekaligus menjadi kendaraan Jerman pertama yang mendapatkan penghargaan tersebut. Namun di sisi lain, NSU Ro 80 gagal mencapai kesuksesan komersial yang mampu bertahan lama.

Sebab di tahun 1973, krisis minyak bumi yang melanda membuat harga bensin naik, menyebabkan pelanggan beralih ke kendaraan yang lebih ekonomis. Ini berarti akhir dari mesin rotary dan memangkas perjalanan hidup saloon 4 pintu ini. Mobil itu diproduksi di pabrik Neckarsulm dari tahun 1967 hingga 1977. Pada saat model tersebut dihentikan pada tahun 1977, produksi Audi 100 sudah mengambil sebagian besar kapasitas pabrik. Secara total ada 37.374 unit NSU Ro 80 pernah dibuat.

Indomobil Plaza_1

Indomobil Group Boyong Banyak Brand di IIMS 2023

Bersamaan dengan gelaran pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 yang diselenggarakan pada 16 Februari 2023. Indomobil Group menghadirkan Indomobil Plaza yang merupakan sebuah konsep retail showroom multi-brand untuk penjualan, layanan purna jual dan bisnis suku cadang.

Event Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 menjadi ajang perdana untuk PT Indomobil dalam memperkenalkan Indomobil Plaza. Berlokasi di Hall A-9, Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Indomobil Plaza menampilkan sejumlah brand yang dinaungi oleh Indomobil Group, untuk kali ini Indomobil menampilkan tak kurang dari 15 unit mobil dari lima brand otomotif global.

Pabrikan asal kota Ingolstadt, Jerman, menampilkan Audi A5 2.0 TFSI Sportback dan A6 2.0 TFSI Sportback. Tak ketinggalan Sport Utility Vehicle (SUV) Audi Q7 3,0 TFSI serta Q8 3.0 TFSI. Masih dari benua Eropa, brand terbaru yang dibawa Indomobil ialah Citroën yang menampilkan line up SUV-nya, yakni C3, C5 Aircross serta mobil listriknya e-C4.

Sedangkan brand dari Korea, Kia juga turut serta dengan menampilkan Kia Sonet, Kia Carens dan Multi-Purpose Vehicle (MPV) mewahnya, yakni Grand Carnival. Nissan pun juga hadir dengan membawa MPV unggulan Nissan Livina VE AT Signature dan Nissan Serena, termasuk Nissan Kicks. Untuk melengkapi jajaran brand yang dinaungi oleh Indomobil Group ialah hadirnya Volkswagen dengan duet SUV unggulannya, Tiguan Sport Edition dan Tiguan Allspace.

Fariz ‘Ogud’

Ken Block Gymkhana

10 Mobil Jagoan Ken Block, Ada Apa Saja?

Masih mengawali momen tahun baru, berita tidak mengenakan terdengar dari laman media sosial Hoonigans pada 3 Januari 2023. Ya, Ken Block meninggal dunia akibat kecelakaan saat mengendarai snowmobile (kendaraan salju) di pegunungan Utah, Amerika Serikat. Kontan saja berita duka ini tersebar dengan cepat di segala penjuru bumi. Dunia otomotif tidak akan pernah sama lagi, sebab Ken Block telah tiada.

Pria yang berpulang di usia 55 tahun ini dikenal akan kepiawaiannya dalam aksi mengendalikan mobil berperforma tinggi. Mulai dari ajang reli, drifting, gymkhana, hingga hillclimb. Tak terhitung lagi event yang pernah ia ikuti selama bertahun-tahun. Kini, garasi Hoonigans kehilangan tuannya. Deretan mobil yang pernah menemani Ken Block akan menjadi saksi bisu dari setiap atraksi di masa lalu. Sebagai penghormatan bagi Ken Block, kami menyajikan deretan mobil jagoan yang pernah membuat kagum para penggemarnya.

Audi S1 Hoonitron

Audi of America mempersembahkan Audi S1 e-tron quattro Hoonitron yang dirancang khusus untuk Ken Block, setelah ia menjadi brand ambassador untuk Audi. Mobil yang diproyeksikan sebagai pengganti Ford Mustang Hoonicorn ini mengambil inspirasi dari Audi S1 Sport Quattro yang legendaris. Audi S1 Hoonitron menggunakan motor listrik 800 V dan empat baterai lithium-ion 17.3-kWh. Hasilnya ialah torsi monster sebesar 3.000 Nm.

Ford Mustang 1965 a.k.a. Hoonicorn RTR V2

Ford Mustang dibangun sebagai penerus Hoonicorn asli. Ken Block dan timnya memodifikasi mesin Ford V8 410 racikan Roush Yates. Kemudian diberi sepasang turbocharger unik buatan Garrett yang bertengger di atas intake maniford Switzer Dynamics. Hasil akhirnya? 1.400 hp yang disalurkan melalui sistem penggerak empat roda buatan Sadev. Jika Hoonicorn V1 dirancang sejak awal dengan konsep yang gila, maka Hoonicorn V2 ini menjadi lebih gila lagi.

Ford F-150 1977 a.k.a. Hoonitruck

Pickup Ford F-150 ini sengaja diciptakan untuk event Gymkhana TEN dan memang Ken Block juga menyukai truk pickup. Di masa lalu, mendiang ayahnya juga memiliki Ford F-150, sehingga mobil ini menjadi penghormatan Ken Block terhadap ayah tercintanya. Ford F-150 Hoonitruck ini pernah memperoleh penghargaan sebagai Best Dressed Truck/SUV, ketika dipajang di area Toyo Tires pada gelaran Tokyo Auto Salon 2019. Hoonitruck dibekali mesin Ford Performance/Roush Yates EcoBoost V6 3.5 liter twin turbocharger yang bertenaga 914 hp.

Ford Escort RS Cosworth WRC 1994 a.k.a. Cossie V2

Setelah mobil reli Ford Escort Cosworth Group A buatan 1991 milik Ken Block terbakar di tahun 2018 saat sedang berlaga, maka penggantinya pun segera disiapkan pada tahun 2019. Cossie V2 ini dirancang dan dibuat ulang dengan konsep yang lebih modern. Mesinnya menggunakan unit 2.0 liter dari Escort WRC yang diracik oleh Julian Godfrey Engineering, lalu dilengkapi dengan turbocharger buatan IHI dan restrictor turbo berukuran 34 mm.

Ford Escort RS Mk2 1978

Ford Escort klasik ini awalnya dibangun oleh Ken Block dengan spesifikasi reli tarmac. Ia pernah menggunakan mobil ini untuk event Rally New York 2010, lalu akhirnya disimpan di garasi. Tak lama kemudian, Ken Block memutuskan untuk merombaknya agar menjadi Ford Escort Mk2 pertama di dunia dengan spesifikasi gymkhana. Mesinnya digarap oleh Millington Racing Engines, berkapasitas 2.5 liter dan memiliki output hingga 333 hp.

Ford RS200 1986

Mobil reli ini dibuat untuk mengikuti kejuaraan reli dunia di kelas Group B. Ford RS200 milik Ken Block ini merupakan satu dari hanya 200 unit yang pernah dibuat untuk keperluan homologasi. Mesin 4 silindernya merupakan varian dari Evolution (hanya ada 24 unit di dunia), berkapasitas 2.1 liter dan tenaganya mampu mencapai 800 hp. Bodinya pun dilabur dengan cat warna hitam kombinasi antara finishing glossy dan matte. Suspensi coilover-nya menggunakan produk dari KW.  

Ford Fiesta ST 2015 a.k.a. RX43

RX43 atau singkatan dari rallycross #43 ini dikembangkan oleh M-sport sebagai mobil rallycross Ken Block untuk mengikuti event 2013 Global Rallycross Championship dan X Games rallycross. Fiesta RX43 dikenal memiliki torsinya yang amat melimpah, akselerasi 0-100 km/jam dapat diselesaikan dalam waktu 2 detik saja. Uniknya, untuk event FIA World Rallycross 2014, M-Sport membuat mobil kembar identik yang dikenal sebagai RX43B. Sebab RX43 yang bertenaga 600 hp ini sedang ‘sibuk’ di event domestik.

Ford Focus RS RX 2016

Mobil ini merupakan hasil dari kolaborasi global antara Ford Performance, Hoonigan Racing Division, dan M-Sport. Ford Focus RS RX menggunakan mesin EcoBoost 2.0 liter bertenaga 600 hp. Lagi-lagi, akselerasinya fenomenal, dari posisi diam hingga 100 km/jam cukup 2 detik saja. Ford Focus RS RX memang diciptakan untuk mengikuti kompetisi rallycross.

Ford Fiesta ST GYM3 2011

Ford Fiesta ini dikembangkan oleh Olsbergs MSE asal Swedia, untuk debutnya dalam video Gymkhana THREE. Fiesta GYM3 dikenal karena fisiknya yang berkelir hitam dan putih, dipadu dengan desain livery khas Ken Block. Bodi asli Fiesta ST diperkuat dengan titik pengelasan yang lebih rapat dan kokoh. Olsbergs MSE juga menyematkan roll bar berdesain khusus. Mesin Duratec 2.0 liter diracik ulang oleh Olsbergs dan dipadukan dengan transmisi sequential 6-speed buatan MakTrak.

Ford Fiesta ST HFHV 2014

Unit HFHV (Hybrid Function Hoon Vehicle) ini berbasis mobil reli Ford Fiesta WRC yang dibuat M-Sport, namun kemudian dikembangkan oleh Monster World Rally Team. Pengembangan ini dilakukan agar Fiesta ST HFHV memiliki kemampuan dan fleksibilitas untuk mengikuti event reli, rallycross, maupun gymkhana. Settingan suspensi, diferensial, kontrol mesin dapat diatur sesuai kebutuhan.

Audi Suguhkan Konser V8 Terbaru: RS6 dan RS7 Performance

Rencana Audi untuk beralih sepenuhnya ke produksi mobil listrik masih lama yakni tahun 2026. Jadi, para pecinta raungan mesin turbo racikan Ingolstadt masih dapat menikmati model mobil terbaru dari brand otomotif asal Jerman ini.

Tak hanya melansir satu model baru, tapi dua model sekaligus yakni RS6 dan RS7 dengan imbuhan titel Performance. Keduanya merupakan derivatif dari model super estate RS6 Avant dan hot hatch RS7 Sportback. Sejumlah upgrade pun disematkan. Hmm… jadi bikin penasaran.

Audi Sport meramu ulang mesin 4-liter V8 twin-turbo yang diusung RS6 dan RS7. Output tenaga meningkat dari 592 hp menjadi 621 hp. Muntahan torsi maksimum yang sebelumnya di angka 800 Nm pun didongkrak lagi hingga menjadi 850 Nm! Boost pada perangkat turbo gandanya pun dikoreksi dari 2.4 bar menjadi 2.6 bar.

Lapisan peredam suara pada firewall antara kabin dan ruang mesin pun dikurangi, sehingga Anda dapat menikmati konser V8 secara paripurna. Ganas! Hasil racikan ulang Audi Sport pun cukup greget. Akselerasi 0-100 km/jam kini menjadi 3,4 detik. Hanya sekedip mata di belakang M5 Competition. Ya, cuma beda 0,1 detik.

Transmisi automatic 8-speed tak mengalami ubahan baik software maupun rasio gigi. Pengerak AWD quattro pun tak mengalami ubahan setting. Hanya saja, Audi Sport membekalkan paket RS Dynamic sebagai fitur standar yang meliputi kalibrasi ulang pada rear-axle steering dan torque vectoring rear differential. Top speed pun terdongkrak dari 248 km/jam menjadi 278 km/jam.

Jika masih belum puas, tersedia paket opsional RS Dynamic Plus yang akan menggeser angka spedometer ke 302 km/jam. Paket ini termasuk rem cakram keramik-karbon berukuran 440 mm plus kaliper 10-piston (depan) dan 370 mm dengan kaliper 4-piston (belakang). Anda pun dapat memilih warna kaliper rem yakni hitam, merah atau abu-abu.

Perangkat suspensi tak luput dari sentuhan upgrade. Sistem suspensi baru Dynamic Ride Control (DRC) menggantikan suspensi udara pada model standar yang dipadukan dengan per keong baja dan cross-linked damper hidrolik.

Performa dahsyat tanpa didukung tampilan yang keren tentu kurang greget. Yup… satu set velg 22-inci berbalut ban all-season Continental Sport Contact 7 berukuran 285/30 R22 pun menjadi penopang body RS6/RS7 Performance. Sadiiiis…

Untuk konsumen Inggris, RS6 Performance dibanderol seharga £130.050 dan £133.705 untuk RS7 Performance. Jika para konsumen di daratan Eropa sudah dapat memesan mulai 8 Desember 2022 mendatang, para pemesan di Inggris harus bersabar hingga kedua model tersebut tersedia di jaringan dealer Audi pada April 2023 mendatang.

Audi e-tron hoonigan

Ken Block Gerus Aspal Pakai Audi S1 Hoonitron Bertorsi 3.000 Nm!

Setelah 11 tahun bermitra dengan Ford Performance, drifter Amerika Serikat, Ken Block kini beralih ke Audi.

Ragam model mobil Ford berjuluk “Hoonigan”  silih berganti menemani Ken Block dalam berbagai aksi drift dan Gymkhana yang spektakuler nan menegangkan, termasuk Mustang bertenaga 1.400 hp yang fenomenal. Tapi sekarang, Audi menyuguhkan sesuatu yang berbeda. 

Dalam video aksi Gymkhana berjudul Las Vegas Strip yang diunggah di kanal Youtube, Ken Block beraksi menggerus aspal jalan raya kota Las Vegas dengan mobil listrik high performance yang dibuat khusus oleh pabrikan jerman itu.

Dalam video tersebut, tampil pula pembalap Audi, Tom ‘Mr Le Mans’ Kristensen beserta sejumlah mobil balap legendaris Audi mulai dari Audi 90 IMSA GTO, Audi 200 Trans Am, Sport Quattro S1 Pikes Peak (E2), Audi A2 Quattro Gruppe B, plus sepasang mobil balap Le Mans – R8 LMP dan R18 e-tron Quattro.

Seperti apakah sosok mobil balap bertenaga listrik Electrikhana.. eerr… Gymkhana besutan terbaru dari Ken Block di Las Vegas tersebut?

Audi Hoonitron

Mobil balap terbaru yang dijuluki “Hoonitron” tersebut terinspirasi dari Audi Sport Quattro S1 Pikes Peak 1987. Mobil balap Group B besutan pereli Walter Röhrl bermesin 5-silinder 2.1L turbo. ‘Monster’ tersebut memiliki output performa yang dahsyat, 750 hp/590 Nm. Tak hanya terinspirasi oleh performanya, sayap depan dan belakang berukuran besarnya pun direfleksikan pada tampilan Audi S1 Hoonitron. Berguna meningkatkan gaya aerodinamika dan gaya tekan gravitasi saat melesat pada kecepatan tinggi

Tim perancang Audi di Ingolstadt, Jerman yang dipimpin oleh Marc Lichte menggarap desain Hoonitron hanya dalam waktu empat minggu. Mulai dari sketsa hingga menjadi versi prototype tahap akhir. Penggarapannya dikerjakan oleh para engineer Audi Sport di Neckarsulm, Jerman – tempat lahirnya supercar Audi R8 dan e-tron GT. Tentunya dengan masukan dari Ken Block. 

“Saya sangat senang dapat melihat wujud nyata era baru dari implementasi slogan ‘Vorsprung durch Technik’ Audi pada mobil ini (Hoonitron),” terang Oliver Hoffman. Salah satu anggota dewan petinggi Audi yang bertanggung jawab di bidang pengembangan teknis.

Sistem Penggerak Audi Hoonitron

Sistem penggerak all-wheel drive Quattro mobil ini bersumber dari sepasang motor listrik MGU05 (Motor Generator Unit) bermagnet permanen.  Terpasang pada masing-masing poros roda yang diadopsi dari mobil rally Dakar Audi RS Q e-tron. Output daya dan torsi dari rotor MGU05 yang mampu berputar hingga 20.000 rpm, diteruskan ke poros roda via perangkat limited slip differential.

Pasokan daya listrik bersumber dari empat unit baterai lithium ion berdaya 17.3-kWh yang diadopsi dari SUV Audi Q7 e-tron plug-in hybrid.

Dua jenis sistem pendingin pun dibekalkan pada mobil ini. Satu unit untuk mendinginkan motor pengerak saat mobil beraksi. Satu unit lainnya sebagai pendingin sirkuit baterai yang terhubung pada service box, yang juga berisi perangkat fast charger DC.

Meski tak disebutkan secara rinci, namun diperkirakan output daya mobil ini lebih besar dari output standarnya mobil rally Dakar yang berada di kisaran 600 hp. Bahkan muntahan torsi mobil ini digadang mampu mencapai 3.000 Nm. Luar biasa!

Biaya pembuatan Audi S1 Hoonitron ini pun tak main-main, diperkirakan mencapai US $12 juta! Wow…! Tapi hasilnya memang hebat. Bahkan dalam aksinya di Las Vegas, Ken Block menghabiskan sampai 100 buah ban balap!

 

Berpotensi Malfungsi, Bentley Akan Revisi Software Pada Bentayga SUV

Bentley Bentayga yang terdampak ada lebih dari tiga ribu unit.

Bentley tengah menindaklanjuti keluhan salah satu pemilik Bentayga di Amerika Serikat yang mengalami malfungsi pada sistem kamera pemantau belakang yang tak menampilkan gambar pada layar. Berdasarkan hasil investigasi, penyebab utama masalah tersebut diduga bersumber dari software sistem infotaintment.

Berkaitan dengan adanya gangguan pada software tersebut, layar digital sistem infotainment sama sekali tak dapat menampilkan gambar pantauan dari kamera belakang saat dalam posisi parkir mundur.

Product Safety Committee (komite keselamatan produk) di kantor pusat Bentley pun segera mengeluarkan keputusan untuk segera melakukan update dan revisi pada software terkait pada 28 September 2022 lalu.

Bentley menginstruksikan kepada seluruh jaringan dealer yang tersebar di sejumlah negara, khususnya Amerika Serikat untuk melakukan update pada software sistem infotainment model Bentayga. Proses update software pada kendaraan setidaknya membutuhkan waktu 3,5 jam.

Untuk seluruh model Bentayga yang saat ini masih dalam tahap perakitan akan menjalani revisi software terlebih dahulu sebelum proses produksi dilanjutkan. Total populasi model Bentayga yang masuk dalam daftar recall tercatat 3.134 unit yang tersebar di seluruh dunia.

Model terdampak merupakan Bentayga yang diproduksi pada periode 10 Juli 2020 hingga 31 Agustus 2022 yang terbagi atas 1.472 unit model 2021 dan 1.662 unit model 2022. Pihak pabrikan akan segera melayangkan surat pemberitahuan resmi kepada seluruh pemilik kendaraan dalam daftar recall selambat-lambatnya pada 2 Desember 2022 mendatang.

Kejadian serupa juga terjadi pada sejumlah model mobil Audi. Sebanyak 170.000 unit kendaraan terdampak yang meliputi model A4 hingga e-tron GT dan RS Q8 merupakan mobil yang diproduksi sejak 21 Juni 2021. Seluruh model kendaraan terdampak juga akan segera menjalani revisi dan update software sistem infotaintment.

Mengingat kedua pabrikan tersebut yakni Audi dan Bentley merupakan bagian dari Volkswagen Group, apakah software yang digunakan kedua pabrikan berasal dari sumber pemasok yang sama? Hmm.. Mungkin saja. Buat Anda yang punya Bentley Bentayga, jangan ragu untuk segera memeriksanya di workshop terpercaya.

 

Audi R8 GT RWD

Akankah Audi R8 GT Jadi Generasi Terakhir R8 V10?

Audi R8 GT edisi khusus ini hanya akan tersedia dalam 333 unit saja.

Audi kembali meluncurkan edisi terbatas R8 GT berpenggerak RWD. Dibekali mesin 5.2-liter V10 naturally-aspirated dari R8 RWD standard yang diramu ulang. Output daya pun terdongkrak 40 hp menjadi 602 hp, setara dengan R8 Quattro. Luapan torsi 560 Nm yang disalurkan ke poros roda belakang via transmisi dual-clutch 7-speed. Akselerasi 0-100 km/jam dicapai dalam 3,4 detik, dan kecepatan maksimumnya mampu mencapai 320 km/jam.

Menariknya, Audi mengimbuhkan mode Torque Rear yang membuat penggunanya dapat mengatur setting kontrol traksi pada roda, mulai dari level 1 dengan slip roda paling minim, hingga level 7 dengan slip roda yang paling terasa. Ngeri-ngeri sedap…

Sebagai pembeda dari varian R8 biasa, seperangkat Carbon Aero body kit diimbuhkan mulai dari splitter depan, side skirts, sayap spoiler belakang serta sirip diffuser di buritan bagian bawah. Emblem khusus berwarna hitam pun disematkan pada body R8 GT.

Untuk area kokpit, kombinasi warna merah dan hitam mengingatkan pada R8 GT original. Pada konsol tengah, balutan serat karbon seolah membingkai tuas selektor. Tak lupa sebuah plakat dengan nomor seri khusus terpampang pada konsol tengah.

Dengan bobot 1.730 kg, mobil ini 20 kg lebih ringan dari model R8 RWD varian standar. Pengurangan bobot tersebut dihasilkan oleh penggunaan velg 20-inci spek balap yang jauh lebih ringan. Penggunaan rem cakram keramik-karbon serta jok balap dan anti roll bar depan berbahan carbon fibre-reinforced plastic (CFRP) turut berpartisipasi mengurangi bobot kendaraan.

Para fans R8 bakal beradu cepat untuk memesan mobil ini. Pasalnya, R8 GT edisi khusus yang akan mulai disebar ke seluruh dunia pada tahun depan, hanya dibuat sebanyak 333 unit saja. Perihal harga, pihak pabrikan akan segera mengumumkan dalam waktu dekat.

Memasuki era elektrifikasi, Audi tengah berencana menggarap varian GT dengan penggerak bertenaga listrik dan mulai menggusur mesin konvensional. Bila hal itu benar terjadi, maka kemungkinan besar mobil ini bakal menjadi generasi terakhir dari R8 peminum jus dinosaurus.

Gading Marten Juarai Black Stone Live Modz Challenge 2022 ‘Perang Bintang’

Gading Marten beserta tim yang melakukan modifikasi mobil Audi R8 berhasil menyabet gelar The King.

Kompetisi adu kreativitas modifikasi Live Modz tahun ini mengusung nama baru Blackstone Livemodz Challenge 2022 dengan tema ‘Perang Bintang’ sebagai salah satu konten unggulan di event OLX Autos IMX 2022. Kompetisi tahun ini akhirnya dimenangkan oleh tim Gading Marten dengan Audi R8 modifikasi yang senada dengan tema The Indonesian Kalcer.

Dalam kurun waktu tiga bulan, perkembangan modifikasi tiap peserta seketika menghadirkan nuansa persaingan seru dan menantang. Pemilihan kontestan melalui proses seleksi dan kurasi juri dan panitia mendatangkan 5 Car Enthusiast dari kalangan publik figur nasional yang memiliki konsep modifikasi berbeda.

Mulai dari restorasi modifikasi BMW E30 milik Raffi Ahmad dan Tim Rans, modifikasi konversi listrik Toyota Avanza kepunyaan Atta Halilintar dan Tim Ashiap, modifikasi BMW E30 hatchback andalan Andre Taulany dan Tim Yellow, modifikasi supercar stance dari Gading Marten dan Tim Papa Manja, serta modifikasi Mazda Miata MX-5 karya Uya Kuya dan Tim Gemes Manja. 

Menempuh proses penjurian yang panjang

Hasil akhir modifikasi dinilai langsung oleh dewan juri yang terdiri dari ekspertis modifikasi Fitra Eri, Rifat Sungkar, serta NMAA National Judge Erwin M. Chairudin dan Edy Vertue. Pemilihan basis mobil modifikasi para peserta terbilang unik, karena kelimanya dibebaskan memilih basis mobil berbeda. Penilaian mobil modifikasi para kontestan memperhatikan sejumlah aspek dalam lembaran score sheet yang telah disiapkan dewan juri dengan mempertimbangkan kualitas modifikasi, craftmanship, keselarasan konsep modifikasi, unsur kelayakan, keselamatan dan keamanan.

Melalui proses penjurian yang cukup panjang, akhirnya tim Gading Marten yang melakukan modifikasi mobil Audi R8 berhasil menyabet gelar The King atau juara pertama di ajang kompetisi Black Stone Live Modz Challenge 2022 ‘Perang Bintang’. Sedangkan juara kedua diraih oleh tim Andre Taulany dengan mobil BMW E30, serta tim Atta Halilintar meraih posisi ketiga dengan mobil Avanza listriknya.

Dalam melakukan modifikasi Audi R8 ini diberi nama Stingray ini, Gading Marten menggandeng para tuner spesialis dan produsen aftermarket. Antara lain Reindy Riupassa dan Darrius Deluo selaku head modificator, Venom Audio di sektor car entertainment, Hardy Classic sebagai spesialis interior, dan Wetgloss bersama Upol Indonesia untuk menangani sektor eksterior.

Di sektor kaki-kaki, Gading Marten mempercayai produsen velg HSR Wheel yang akan memberi pilihan model terbaik di keempat ruang fender. Dilanjutkan dengan pemasangan air suspension dari AirBFT Indonesia agar membuat Audi R8 milik Tim Papa Manja ini semakin dekat ke permukaan bumi.

Bermotifkan batik Lombok Mandalika

Sekujur bodi Audi R8 ini memiliki warna merah solid candy. Penggunaan body kit Liberty Walk dengan sedikit ubahan membuatnya terlihat lebih lebar hingga 25 cm. Sedangkan bagian belakang terdapat custom spoiler menyerupai ekor dari ikan pari.

Di dekat lubang udara pada bodi samping, terdapat motif batik Lombok sekaligus ciri khas Mandalika. Panel tersebut memakai bahan karbon ditambah cat gold dengan corak batik. Pemilihan Lombok tidak terlepas dari konsep utama karena ketika diving akan banyak menemui ikan pari. Pemakaian bahan karbon bukan hanya panel samping, tapi juga kap mesin.

Meski sekilas mata terlihat kap mesin sederhana namun dibalik cat merah menyala ini terbuat dari bahan ringan yang umum digunakan mobil balap. Seluruh proses tersebut ditutup dengan tahap detailing dan tahap finishing mesin oleh Dressup Garage. Pemilihan basis mobil Audi R8 ini bukan tanpa alasan, karena disesuaikan dengan tokoh favorit Gading Marten, yakni Tony Stark di film Iron Man.

Giias Surabaya

Gelaran GIIAS Surabaya 2022 Resmi Dihelat

GIIAS Surabaya resmi digelar. Diramaikan oleh 13 merek mobil dan motor . 

Perhelatan GIIAS Surabaya 2022 di Grand City Convex resmi dibuka pada Rabu, (14/9). Pameran ini menampilkan 13 merek yang siap mengenalkan teknologi terkini dan produk terbarunya hingga kendaraan listrik seperti Audi, Daihatsu, Honda, Hyundai, Kia, Lexus, Mazda, MG, Mitsubishi Motors, Suzuki, Toyota, VW, dan Wuling. Tak ketinggalan, untuk sepeda motor turut berpartisipasi Honda, Benelli dan Keeway.

Menteri Perindustrian RI yang diwakili oleh Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, Dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier turut didampingi Gubernur Jawa Barat yang diwakili oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, Drajat Irawan, dan Dirjen Perhubungan Darat, Hendra Sugiatno membuka pameran yang berlangsung selama empat hari dari 14 – 18 September 2022.

Dalam sambutannya, Yohannes Nangoi, selaku Ketua Umum GAIKINDO menyampaikan apresiasi tertinggi kepada Kementerian Perindustrian atas arahan, dukungan dan kebijakan untuk industri otomotif Indonesia, khususnya untuk pertumbuhan industri otomotif di Jawa Timur. “Lewat penyelenggaraan GIIAS Surabaya 2022, GAIKINDO ingin menunjukkan bahwa pencapaian dan potensi industri otomotif di Jawa Timur sangat menjanjikan, sebuah capaian yang tidak lepas dari dukungan Pemerintah Republik Indonesia, khususnya Kementerian Perindustrian,” jelas Nangoi.

Nangoi juga menyampaikan bahwa kehadiran berbagai produk otomotif dengan teknologi terbaru diharapkan dapat memberikan informasi dan edukasi yang tepat kepada masyarakat Jawa Timur.

Dalam sambutannya yang diwakilkan oleh Dirjen ILMATE, Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita turut mengucapkan terima kasih dan apresiasi terhadap GAIKINDO atas terselenggaranya GIIAS dan berharap GIIAS dapat mendorong tercapainya Green Mobility dalam industri otomotif Indonesia.

Setelah seremonial pembukaan, para pejabat pun melakukan tinjauan ke area pameran. Mereka terlihat antusias dengan hadirnya teknologi terkini dari produk otomotif Indonesia. Dirjen ILMATE juga tampak mencoba beberapa produk secara langsung yang ditampilkan pada ajang GIIAS Surabaya.

GIIAS Surabaya 2022 akan berlangsung pada 14-18 September 2022, dan untuk tiket hanya dijual secara online pada aplikasi GIIAS Auto360, dan tersedia pada Appstore dan Playstore.

Rizky Vox

 

 

 

The New Audi Q5 Makin Tonjolkan Identitas SUV Q Series

Perubahan minor, membuat Audi Q5 semakin tegas sebagai bagian dari keluarga Q series.

PT Garuda Mataram Motor, Agen Pemegang Merek Audi di Indonesia, sempat memperkenalkan Audi Q7 generasi terbaru pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 silam. Hanya berselang satu bulan saja, pabrikan asal Jerman ini kembali menampilkan anggota keluarga terbaru dari jajaran produk Sport Utility Vehicle (SUV), yaitu Audi Q5.

Audi Q5 yang merupakan Product Improvement (PI) dari model sebelumnya. Medium SUV unggulan Audi ini tampil di acara BCA Expo Hybrid 2022, yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) – Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang Selatan, 9 hingga 11 September 2022 silam.

Audi Q5 merupakan salah satu SUV terlaris di Eropa di segmen Premium Medium SUV. Perubahan pada desain eksterior Q5, semakin mempertegas identitasnya sebagai Q series Audi, dengan kesan yang bertenaga, kokoh, memperhatikan aspek keselamatan berkendara.

Grille segi delapan single-frame tampil lebih lebar dibanding sebelumnya. Bagian atas lampu LED menghadirkan desain baru lampu daytime running lights (DRL) yang khas. Pada bagian bodi samping, kami melihat Audi Q5 kini memiliki ground clearance yang lebih tinggi. Sedangkan di bagian belakang, elemen trim baru di antara lampu belakang, termasuk aksen horizontal pada difusser di bumper bagian bawah.

Konsumen di Indonesia akan mendapatkan lampu depan dan belakang LED sebagai kelengkapan standar Audi Q5 ini. Namun, tersedia juga opsi lampu depan Matrix LED dan lampu belakang OLED yang untuk pertama kali digunakan pada Audi Q5. Lampu belakang OLED ini menyuguhkan penerangan lampu belakang yang sangat merata dan sangat efisien.

Garis horizontal yang tegas pada desain interior menyuguhkan kesan kabin yang lapang. Terdapat garis yang seolah memisahkan bagian dashboard bagian atas dan bawah, dengan titik fokus utama hadir pada layar sentuh MMI. Tombol putar sebagai pusat pengaturan di tengah konsol kini telah digantikan oleh ruang penyimpanan yang luas.

Audi Q5 ini memiliki dua aksen warna interior, yakni hitam dan Okapi Brown. Jok model sport menjadi kelengkapan standar, dibalut material kombinasi kulit dan microfiber Dinamica Frequenz yang dengan embos berbentuk S. Aksen dashboard dan trim pintu memiliki warna Matte Brushed Aluminium. Ditambah lagi setir sport 3-spoke flat-bottom yang dilapis bahan kulit dengan tombol multifungsi.

Dari sisi dimensi, Audi Q5 nampaknya semakin bongsor. Penambahan panjangnya mencapai 19 mm menjadi 4.680 mm terutama karena bumpernya yang semakin besar. Ruang bagasinya mampu mengakomodir kapasitas penyimpanan antara 520 hingga 1.520 liter. Pintu bagasinya pun dapat beroperasi secara elektrik.

Sistem infotainment Audi Q5 kini telah menggunakan Modular Infotainment Platform generasi ketiga (MIB 3). Selain itu, rasanya SUV ini memiliki segudang teknologi canggih. Sebab dilengkapi dengan Audi virtual cockpit plus dengan layar digital 12,3 inci yang memiliki tiga grafis pilihan. Lebih lanjut, bagian tengah dashboard ada layar sentuh MMI berukuran 10.1 inci yang memiliki sistem operasi terbaru. Sistem infotainment ini juga didukung perangkat audio lansiran Bang & Olufsen Premium Sound System dengan kualitas 3D sound.

Prestasi 0-100 km/jam cukup 6,1 detik

Bicara urusan mesin, terdapat jantung mekanis berbahan bakar bensin 4 silinder 2.0 liter TFSI, yang dipadu dengan transmisi S tronic 7-speed dan sistem penggerak empat roda permanen quattro. Tenaga puncak mencapai 245 hp dan torsi maksimal 370 Nm, kedua prestasi ini memungkinkannya mampu berakselerasi 0-100 km/jam dalam tempo 6,1 detik saja.

Selain suspensi multilink di depan dan belakang memiliki bobot yang amat ringan, sehingga tak hanya memberikan pengendalian yang mentap, namun juga efisiensi. Selain suspensi standar tersebut, konsumen juga dapat memilih opsi suspensi dengan damper control atau adaptive air suspension.

Tersedia enam pilihan warna eksterior, yaitu Ibis White, Daytona Gray Pearl Effect, District Green Metallic, Floret Silver Metallic, Mythos Black Metallic dan Ultra Blue. Audi Q5 ini dibanderol dengan harga Rp 1,311 milyar, tapi angka tersebut masih dalam kondisi off-the-road ya… Audi Q5 dilengkapi juga dengan layanan gratis servis selama 3 tahun  atau hingga 90.000 km, 3 tahun garansi pabrikan + 1 tahun tambahan warranty atau hingga 100.000 km.

Audi F1 Design by Sean Bell

Audi Dipastikan Ikut Balapan F1!

Langkah signifikan yang akan meramaikan balapan F1. Audi tertarik karena kompetisinya akan lebih berimbang.  

Audi mengumumkan hari ini kalau mereka akan ikut balapan Formula 1 (F1) mulai tahun 2026. Ini pengumuman yang bagus, makin banyak merek mobil yang ikut, makin seru. Mungkin belum seheboh MotoGP, tapi ini langkah yang bagus.

Berdasarkan konferensi pers yang kami ikuti, Audi tertarik untuk meramaikan balapan mobil ini karena FIA dan managemen F1 mengumumkan aturan baru soal teknis mesin dan pembatasan biaya pengembangan (cost cap) yang masuk akal untuk mereka. 

Namun yang masih belum diumumkan adalah tim mana yang akan mereka ambil alih. Markus Duessman, Chairman Of The Board Of management Audi mengatakan dengan gamblang, “Akan lebih masuk akal (dalam hal biaya) untuk mengambil alih tim yang sudah ada. Ketimbang harus membangun tim dari nol.” Toh mereka sedang menyiapkan mesin untuk kompetisi F1.

Gosip yang beredar, Audi akan mengambil alih Sauber F1 Team dengan nilai lebih dari US $450 juta. Namun perlu diketahui, bukan pertama kali Audi turun ke balapan dunia. Mereka sukses di arena Rally, DTM (balap mobil turing Jerman), Le Mans 24 Hour dan balapan ketahanan lainnya. 

“Kami ucapkan selamat datang kepada Audi. Merek otomotif terdepan yang penuh inovasi. Ini adalah momen utama dalam perkembangan olahraga otomotif,” ujar Stefano Domenicali, CEO F1. “Ini juga merupakan pengakuan besar bahwa langkah kami ke mesin hibrida berbahan bakar berkelanjutan pada tahun 2026 adalah solusi masa depan untuk sektor otomotif. Kami semua menantikan logo Audi di grid dan akan mendengar rincian lebih lanjut dari mereka tentang rencana mereka.”

Langkah Audi ini diperkirakan segera diikuti oleh Porsche, perusahaan yang sama-sama berada di bawah payung usaha Volkswagen Group. Belakangan santer beredar kabar kalau Porsche akan mengambil sebagian saham Red Bull Racing.

Aturan Yang Menarik Pabrikan

Aturan teknis yang disebutkan tadi menyangkut pengembangan dan penggunaan teknologi mesin yang lebih setara untuk semua tim yang berlaga. Artinya, bisa jadi teknologi dan tenaga jantung mekanis Mercedes-AMG F1 akan sama dengan Williams F1 Team.

Format mesinnya akan tetap V6 turbo, namun beberapa komponen yang mahal seperti Motor Generator Unit Heat (MGU-H). Ini komponen hybrid yang kompleks dan merupakan bagian dari turbocharger. Panasnya alat bantu induksi mesin ini, diolah menjadi daya listrik. MGU-H juga bisa menggerakkan roda. Canggih, kan? Makanya mahal.

Foto: Sean Bull Design via Pinterest