Lia Block Bakal Piloti Porsche 911 “Hoonipigasus” di Pikes Peak 2023

Meskipun pedrifter legendaris Ken Block telah tiada sejak Januari 2023 lalu, namun aksinya yang fenomenal masih melekat kuat dalam ingatan para pecintanya…termasuk kami. Sayang, ia belum sempat mewujudkan cita-citanya untuk bisa menaklukkan tantangan 156 tikungan Pikes Peak di Colorado dengan mobil balap terakhir yang ia bangun, Porsche 911 “Hoonipigasus”.

Aksinya di kelas Pikes Peak Open (PPO) pada tahun 2022 lalu gagal. Mesin mobil mengalami kerusakan berat saat beraksi.

Sejumlah persiapan telah dilakukan, dan Ken Block sedianya akan melakukan rematch di event Pikes Peak ke-101 pada 25 Juni 2023 mendatang. Sayang, “Hoonigan King” keburu berpulang.

Monster Pink

Mobil balap Porsche “Hoonipigasus” memang dirancang khusus untuk balap Pikes Peak. Karakter teknis mobil ini pun disesuaikan dengan gaya mengemudi Ken Block.

Tim teknis dari BBi Autosports dan Hoonigan Racing Division telah mempempelajari penyebab terjadinya malfungsi pada mesin terdahulu. Sejumlah revisi pada mesin, transmisi dan suspensi pun ditangani langsung oleh Betim Berisha, pendiri BBi Autosports.

Jangan lihat livery warnanya yang Pink imut menggemaskan. Mobil ini aslinya adalah sebuah monster beringas.

Dibalik kulit serat karbonnya, terpasang mesin 6-silinder flat 4.0-liter dari Porsche 911 GT3 (992) yang dibekali sepasang turbo ‘monster’ lansiran Garret. Monster peminum methanol ini mampu memuntahkan tenaga 1.400 hp dan torsi maksimum 1.400 Nm! Bobot total mobil berpenggerak AWD ini pun sangat ringan, hanya 1.000 kg.

Perpindahan gigi dipercayakan pada transmisi 6-speed sequential SC90-24 dari SADEV Racing seperti yang digunakan pada Hoonicorn. Sistem ECU pengontrol mesin diadopsi dari Motec.

Aksi Penghormatan Hoonipigasus

Beruntung, Ken Block mewariskan DNA balapnya pada sang putri tercinta, Lia Block. Lia juga mewarisi bakat balap dari sang ibu, Lucy Block yang juga seorang pereli.

Meskipun kini baru genap berusia 16 tahun, Lia Block yang menyukai balap mobil sangat berbakat. Ia telah mengikuti sejumlah kejuaraan balap mobil, khususnya rally. Prestasinya sebagai pembalap remaja pemula pun cukup menjanjikan.

Sepeninggal sang ayah, Lia Block adalah pewaris dari Hoonipigasus. Pada gelaran Pikes Peak International Hill Climb 2023 di Colorado, AS pada 25 Juni mendatang ia akan tampil dengan sang monster Pink.

Lia Block akan memiloti Hoonipigasus sebagai bentuk penghormatan dan untuk mengenang mendiang ayahnya. Sebuah eksebisi khusus yang catatan waktunya tidak akan dihitung. Ia ingin mewujudkan cita-cita sang ayah yang tertunda, memacu Hoonipigasus mencapai garis finish di puncak Pikes Peak.

Semoga Lia Block berhasil membawa Hoonipigasus menembus awan..

Travis Pastrana

Travis Pastrana Berlaga Di Rallycross NRX  Dengan Livery Penghormatan Mendiang Ken Block

Pereli Travis Pastrana tampil di kelas Group E dengan mobil rally FC1-X di event balap rallycross Nitro RX (NRX) yang berlangsung di Quebec, Kanada, akhir pekan.

Mobil berbalut kamuflase loreng salju yang digunakannya kali ini terbilang sangat istimewa. Livery pada body mobil yang ia gunakan sama persis dengan mobil rally Subaru WRX STi yang digunakan oleh mendiang pereli Ken Block di tahun 2005.

Pada livery mobil tersebut diimbuhi inisial “KB” sebagai penghormatan bagi sahabat karibnya yang belum lama ini berpulang. Foto dari mobil rally besutan Travis Pastrana diunggah pada laman akun Facebook miliknya.

Travis Pastrana dan Ken Block sama-sama berlaga pada event balap rallycross di tahun 2005 sebagai pereli rookie. Keduanya bagaikan dynamic duo yang saling bahu membahu sebagai sesama rekan satu tim bersama Vermont Sports Car (VSC).

Tim balap VSC meracik mobil Subaru WRX STi kedua pereli tersebut, dan Ken Block memilih livery bertema loreng salju untuk mobil yang ia gunakan. Keduanya pun ikut berlaga dalam ajang balap jarak jauh Gumball 3000 bersama tim VSC.

Rangkaian event rallycross Nitro RX di Quebec telah dimulai sejak Jumat (20/1) lalu hingga hari Sabtu (21/1). Aksi para pereli pun ditayangkan langsung via live streaming pada saluran NitroRallycross di kanal Youtube.

Laga rallycross yang belangsung di Circuit Trois-Riviéres, Quebec, Kanada merupakan seri ketujuh yang dijadwalkan untuk musim 2022-2023. Seri berikutnya yakni NRX Alberta dijadwalkan akan berlangsung di Stampede Grandstand, Calgary, Amerika Serikat pada 4-5 Februari 2023.

Belum dipastikan apakah livery ini akan digunakan hingga seri terakhir NRX di Glen Helen Raceway, California 17-19 Maret 2023 mendatang.

 

Hoonipigassus, Monster Pink Pelahap Pikes Peak Yang Tersisa Dari Ken Block

Setiap mobil yang pernah dikendarai oleh mendiang Ken Block dalam aksinya memiliki kisah unik tersendiri. Salah satu yang fenomenal adalah sebuah Porsche warna pink yang dipersiapkan untuk balap Pikes Peak International Hill Climb ke-100 pada tahun 2022 lalu. Dijuluki Hoonipigassus. 

Event balap yang populer dengan sebutan “Pikes Peak” ini merupakan salah satu yang tertua di Amerika Serikat. Meski mirip balap rally, namun para peserta berlaga tanpa co-driver alias single fighter.

Dari garis START di ketinggian 1.920,2 mdpl (meter di atas permukaan laut), para pebalap melintasi rute menanjak nan ekstrem sepanjang 19,8 km pada kecepatan tinggi dan harus melibas 156 tikungan! Tentunya cukup sulit untuk berkonsentrasi di suhu udara dingin dengan kadar oksigen yang tipis. Sungguh menantang untuk dapat mencapai garis FINISH yang berada di ketinggian 4.282,4 mdpl.

Ken Block terakhir kali berlaga di Pikes Peak 2005 dengan mobil rally kelas Group-N. Pada event Pikes Peak ke-100 yang akan diikutinya ia menargetkan untuk dapat mematahkan rekor 7 menit 57,148 detik yang ditorehkan oleh mobil listrik Volkswagen I.D. R pada event ke-99 di tahun 2021. Anda tentu penasaran, Porsche seperti apa yang dipersiapkannya.

Hoonipigasus, Monster Pink Bertenaga 1.400 HP!

Mobil berkelir Pink ini merupakan hasil rancangan Trevor “Trouble” Andrew yang beken dengan julukan Guccighostas.

Hoonipigassus, monster porsche untuk Pikes Peak

Livery mobil ini terinspirasi dari Porsche 917/20 “Pink Pig” 1971 yang berkompetisi di balap ketahanan 24 Jam Le Mans. Konstruksi teknis digarap oleh Betim Berisha dari BBi Autosport bersama Hoonigan Racing Division dengan disponsori olehMobil 1. Monster yang hanya satu-satunya di dunia ini oleh Porsche diberi kode SV RSR. Tampilannya sepintas memang mirip Porsche 911 RSR. Namun ternyata rancang bangun mobil ini benar-benar berbeda dan digarap dari nol.

Di balik body serat karbon komposit Hoonipigassus, tersembunyi mesin 4.0-liter 6-silinder flat dari Porsche 911 GT3 (992). Dipasang pada sasis bagian tengah. Dengan sepasang turbo besar lansiran Garret yang dicangkokkan, peminum methanol ini memuntahkan tenaga 1.400 hp dengan torsi 1.400 Nm!  Bobot total mobil berpenggerak AWD ini pun sangat ringan, hanya 1.000 kg.

Transmisi 6-speed sequential SC90-24 milik Hoonipigassus disediakan SADEV Racing seperti yang digunakan pada Hoonicorn. Sistem ECU pengontrol mesin diadopsi dari Motec. Sebagai penghenti lajunya, seperangkat rem cakram khusus lansiran Brembo terpasang di balik velg balap Rotiform yang berbalut ban slick Toyo RS1. Sementara, suspensi aktif otomatis terkomputerisasi berteknologi F1 terpasang pada sasis berbahan serat karbon. Ayunan suspensi dan ketinggian mobil diatur oleh komputer sesuai kontur permukaan jalan yang diinput oleh sensor dan GPS.

Gagal Sebelum Berlaga

Hasil uji di sirkuit Pueblo Motorsports Park, Colorado sebulan sebelum Pikes Peak berjalan mulus. Sayang, pada sesi uji coba trek Pikes Peak, mesin mobil pecah. Target pemecahan rekor waktu di Pikes Peak pun gagal, bahkan sebelum lomba dimulai.

Ken Block menuturkan bahwa problem mesin disebabkan oleh klep mesin yang macet. Akibatnya sangat fatal. Tak hanya silinder, bahkan blok mesin pun pecah. “Soal mesin, Betim jauh lebih paham,” sahutnya sambil tertawa bersama Betim sang engineer.

“Target di Pikes Peak ke-100 memang belum tercapai. Namun masih ada waktu setahun kedepan untuk membenahi Hoonipigasus. Semoga saya bisa kembali berlaga pada Pikes Peak ke-101 di tahun 2023,” tambahnya.

Akhir 2022 lalu Hoonipigasus telah rampung direvisi. Namun sayang, Ken Block keburu pergi untuk selamanya. Hoonipigasus dan Audi S1 Hoonitron pun menjadi peninggalan terakhir dari sang “Hoonigan King”. 

Kiprah Ken Block Dalam Video Game, Jadi Panutan Para Gamers

Masih sulit dipercaya jika Ken Block benar-benar telah tiada. Ya, kecelakaan yang menimpanya merupakan sebuah peristiwa yang amat mengejutkan bagi banyak orang. Terutama para penggiat otomotif. 

Berbagai aksi mengemudinya yang sangat mencengangkan sekaligus menegangkan memang luar biasa. Ken Block telah menginspirasi jutaan orang di dunia.

Bapak tiga anak ini memang dikenal inovatif. Balapan ia jalani, berkreasi sendiri dengan kendaraan juga tidak dilupakan. Salah satunya melalui permainan. Makanya, nama Ken Block tak hanya menjadi legenda di dunia motorsport, namun juga di dunia video game.

Kehidupan sehari-harinya pun tak terpisahkan dari video game. Ia sangat memahami betapa pentingnya menyatukan dunia balap dan video game untuk dapat menyedot perhatian para generasi muda. Dan ia pun membuktikannya.

Berikut ini kami hadirkan rekam jejak dari kiprah Ken Block di dunia video games.

DIRT 2, DIRT 3 AND DIRT SHOWDOWN (2009 – 2012)

Kecelakaan helikopter yang menewaskan pereli legendaris Colin McRae pada tahun 2007 begitu mengejutkan dan tak terduga.

Pada sampul muka game DiRT 2 garapan Codemasters yang merupakan game ke tujuh Mc Rae terpampang Subaru WRC besutan Ken Block. Sebuah penghormatan bagi Ken Block yang menjuarai kompetisi rally X Games yang digelar oleh Mc Rae di AS.

Ken Block bersama pereli Travis Pastrana tampil dalam game DiRT 2 sebagai pengisi suara.

Pada edisi DiRT 3 yang dilansir tahun 2011 terdapat tambahan mobil baru yakni Ford Focus WRC dan Ford Fiesta Gymkhana besutan Ken Block yang menjadi pada sampul muka pada edisi game ini. Opsi mode Gymkhana dan online multiplayer juga diimbuhkan pada konten DiRT 3.

Tepat setahun kemudian, muncul edisi DiRT Showdown. Kali ini mobil Ford Fiesta besutan Ken Block yang berlivery Monster Energy tampil pada sampul muka game tersebut.

FIA WORLD RALLY CHAMPIONSHIP AND WRC 2 (2010 – 2011)

Kesuksesan di kompetisi rally X Games membawa Ken Block pada kejuaraan balap rally World Rally Championship (WRC). Karena masih berstatus ‘rookie’ alias pemula, ia hanya berlaga pada beberapa seri kejuaraan utama saja.

Meskipun demikian, Ken Block tampil pada video game yang dirilis oleh pengembang game asal Italia, Milestone di tahun 2010 dan 2011. Pada era tersebut Ken Block memang berlaga di 16 seri WRC. Debut perdananya dengan Ford Focus WRC yang kemudian berganti besutan menggunakan Ford Fiesta.

Sayangnya, Ken Block tak tampil pada video game yang dirilis tahun 2012 dan 2013 walau ia juga sebetulnya mengikuti salah satu rangkaian seri kejuaraan WRC pada musim balap tersebut.

NEED FOR SPEED (2015)

Siapa yang tak mengenal video game adu kebut Need for Speed (NFS) hasil garapan Electronic Arts? Ken Block tampil pada NFS versi PlayStation 4 (PS4) dan Xbox One.

NFS yang tersohor di kalangan gamers awalnya diciptakan oleh Ghost Games yang kini dikenal sebagai EA Gothenburg. Di game NFS terdapat cuplikan live-action yang diperankan sendiri oleh Ken Block.

Kehadiran Ken Block membawa perubahan besar pada game NFS. Bahkan ia menyelipkan kampanye untuk tak mengemudi di bawah pengaruh alkohol di permainan ini.

Pada era inilah seluruh adegan konsumsi miras dalam NFS dihilangkan dan diganti dengan minuman suplemen Monster Energy. Keren..

Pada sesi balap jalanan di Ventura Bay, muncul adegan di mana Ken Block tampil bersama Vaughn Gittin Jr, juara Formula Drift yang juga disponsori oleh Monster Energy.

FORZA HORIZON AND MOTORSPORT (2016-2021)

Pada permainan garapan Microsoft, Forza Horizon 3, hadir konten unduhan Hoonigan Car Pack. Mobil besutan Ken Block yakni Hoonicorn tampil pada paket konten game tersebut, termasuk mobil Ford Escort RS1800 Mk2.

Hoonicorn dan Escort juga menjadi bagian dari jajaran mobil yang ada pada game Forza Motorsport 7.

Pada edisi Forza Horizon 4, muncul varian baru Hoonicorn yakni Ford Focus RS RX (tampil dalam versi standar maupun Gymkhana 10).

Hadir juga Ford Escort Cosworth Group A, Ford Fiesta WRC 2017, Ford F-150 Hoonitruck dan mobil milik Ken Block–Ford RS200.

Dalam edisi Forza Horizon 5 yang rilis tahun 2021, terdapat mobil Cosworth yang diupgrade menjadi versi wide-track. Pada sesi ‘On A Wing And A Prayer’ yang terdapat dalam event Showcase, Anda dapat membesut Cosworth dan berpacu dengan pesawat terbang serta segerombolan crosser.

CSR RACING 2

Video game balap drag race CSR Racing 2 merupakan salah satu yang tersukses. Game ini telah diunduh oleh 73 juta gamers. Luar biasa…

Pada versi tahun 2021, varian teranyar Hoonicorn menjadi bagian dari konten video game ini. Bahkan anda dapat memainkannya pada sejumlah event balap bertema Ken Block.

“Memainkan game ini bersama putri saya, Lia benar-benar seru dan menyenangkan. Dan saya ingin berbagi kebahagian bersama warga komunitas gamers CSR2,” sambut Ken Block dengan penuh suka cita pada saat itu.

Tahun 2022 merupakan momen istimewa. Peluncuran seri pertama video Electrikhana bersamaan dengan debut perdana proyek mobil Audi S1 Hoonitron. Mobil ini tampil sebagai konten berbatas waktu pada CSR Race 2. Sepeninggal sang punggawa Hoonigan, proyek S1 Hoonitron menjadi cita-cita terakhirnya yang belum terselesaikan.

Mungkin warisan terakhir dari Ken Block pada game CSR adalah mobil balap SVRSR Hoonipigasus–Porsche 1.400 horsepower berkelir pink yang dirancang untuk dilombakan pada kejuaraan Pikes Peak International Hill Climb di tahun 2023 ini.

Pada 26 Desember 2022 pihak pengembang game mengumumkan bahwa mobil tersebut bakal menjadi bagian dari konten game. Selama lebih dari 13 tahun Ken Block telah menginspirasi para generasi muda dan menjadi legenda sekaligus panutan bagi banyak orang.

Selamat jalan Ken Block… Drive in Peace…

Ken Block Gymkhana

10 Mobil Jagoan Ken Block, Ada Apa Saja?

Masih mengawali momen tahun baru, berita tidak mengenakan terdengar dari laman media sosial Hoonigans pada 3 Januari 2023. Ya, Ken Block meninggal dunia akibat kecelakaan saat mengendarai snowmobile (kendaraan salju) di pegunungan Utah, Amerika Serikat. Kontan saja berita duka ini tersebar dengan cepat di segala penjuru bumi. Dunia otomotif tidak akan pernah sama lagi, sebab Ken Block telah tiada.

Pria yang berpulang di usia 55 tahun ini dikenal akan kepiawaiannya dalam aksi mengendalikan mobil berperforma tinggi. Mulai dari ajang reli, drifting, gymkhana, hingga hillclimb. Tak terhitung lagi event yang pernah ia ikuti selama bertahun-tahun. Kini, garasi Hoonigans kehilangan tuannya. Deretan mobil yang pernah menemani Ken Block akan menjadi saksi bisu dari setiap atraksi di masa lalu. Sebagai penghormatan bagi Ken Block, kami menyajikan deretan mobil jagoan yang pernah membuat kagum para penggemarnya.

Audi S1 Hoonitron

Audi of America mempersembahkan Audi S1 e-tron quattro Hoonitron yang dirancang khusus untuk Ken Block, setelah ia menjadi brand ambassador untuk Audi. Mobil yang diproyeksikan sebagai pengganti Ford Mustang Hoonicorn ini mengambil inspirasi dari Audi S1 Sport Quattro yang legendaris. Audi S1 Hoonitron menggunakan motor listrik 800 V dan empat baterai lithium-ion 17.3-kWh. Hasilnya ialah torsi monster sebesar 3.000 Nm.

Ford Mustang 1965 a.k.a. Hoonicorn RTR V2

Ford Mustang dibangun sebagai penerus Hoonicorn asli. Ken Block dan timnya memodifikasi mesin Ford V8 410 racikan Roush Yates. Kemudian diberi sepasang turbocharger unik buatan Garrett yang bertengger di atas intake maniford Switzer Dynamics. Hasil akhirnya? 1.400 hp yang disalurkan melalui sistem penggerak empat roda buatan Sadev. Jika Hoonicorn V1 dirancang sejak awal dengan konsep yang gila, maka Hoonicorn V2 ini menjadi lebih gila lagi.

Ford F-150 1977 a.k.a. Hoonitruck

Pickup Ford F-150 ini sengaja diciptakan untuk event Gymkhana TEN dan memang Ken Block juga menyukai truk pickup. Di masa lalu, mendiang ayahnya juga memiliki Ford F-150, sehingga mobil ini menjadi penghormatan Ken Block terhadap ayah tercintanya. Ford F-150 Hoonitruck ini pernah memperoleh penghargaan sebagai Best Dressed Truck/SUV, ketika dipajang di area Toyo Tires pada gelaran Tokyo Auto Salon 2019. Hoonitruck dibekali mesin Ford Performance/Roush Yates EcoBoost V6 3.5 liter twin turbocharger yang bertenaga 914 hp.

Ford Escort RS Cosworth WRC 1994 a.k.a. Cossie V2

Setelah mobil reli Ford Escort Cosworth Group A buatan 1991 milik Ken Block terbakar di tahun 2018 saat sedang berlaga, maka penggantinya pun segera disiapkan pada tahun 2019. Cossie V2 ini dirancang dan dibuat ulang dengan konsep yang lebih modern. Mesinnya menggunakan unit 2.0 liter dari Escort WRC yang diracik oleh Julian Godfrey Engineering, lalu dilengkapi dengan turbocharger buatan IHI dan restrictor turbo berukuran 34 mm.

Ford Escort RS Mk2 1978

Ford Escort klasik ini awalnya dibangun oleh Ken Block dengan spesifikasi reli tarmac. Ia pernah menggunakan mobil ini untuk event Rally New York 2010, lalu akhirnya disimpan di garasi. Tak lama kemudian, Ken Block memutuskan untuk merombaknya agar menjadi Ford Escort Mk2 pertama di dunia dengan spesifikasi gymkhana. Mesinnya digarap oleh Millington Racing Engines, berkapasitas 2.5 liter dan memiliki output hingga 333 hp.

Ford RS200 1986

Mobil reli ini dibuat untuk mengikuti kejuaraan reli dunia di kelas Group B. Ford RS200 milik Ken Block ini merupakan satu dari hanya 200 unit yang pernah dibuat untuk keperluan homologasi. Mesin 4 silindernya merupakan varian dari Evolution (hanya ada 24 unit di dunia), berkapasitas 2.1 liter dan tenaganya mampu mencapai 800 hp. Bodinya pun dilabur dengan cat warna hitam kombinasi antara finishing glossy dan matte. Suspensi coilover-nya menggunakan produk dari KW.  

Ford Fiesta ST 2015 a.k.a. RX43

RX43 atau singkatan dari rallycross #43 ini dikembangkan oleh M-sport sebagai mobil rallycross Ken Block untuk mengikuti event 2013 Global Rallycross Championship dan X Games rallycross. Fiesta RX43 dikenal memiliki torsinya yang amat melimpah, akselerasi 0-100 km/jam dapat diselesaikan dalam waktu 2 detik saja. Uniknya, untuk event FIA World Rallycross 2014, M-Sport membuat mobil kembar identik yang dikenal sebagai RX43B. Sebab RX43 yang bertenaga 600 hp ini sedang ‘sibuk’ di event domestik.

Ford Focus RS RX 2016

Mobil ini merupakan hasil dari kolaborasi global antara Ford Performance, Hoonigan Racing Division, dan M-Sport. Ford Focus RS RX menggunakan mesin EcoBoost 2.0 liter bertenaga 600 hp. Lagi-lagi, akselerasinya fenomenal, dari posisi diam hingga 100 km/jam cukup 2 detik saja. Ford Focus RS RX memang diciptakan untuk mengikuti kompetisi rallycross.

Ford Fiesta ST GYM3 2011

Ford Fiesta ini dikembangkan oleh Olsbergs MSE asal Swedia, untuk debutnya dalam video Gymkhana THREE. Fiesta GYM3 dikenal karena fisiknya yang berkelir hitam dan putih, dipadu dengan desain livery khas Ken Block. Bodi asli Fiesta ST diperkuat dengan titik pengelasan yang lebih rapat dan kokoh. Olsbergs MSE juga menyematkan roll bar berdesain khusus. Mesin Duratec 2.0 liter diracik ulang oleh Olsbergs dan dipadukan dengan transmisi sequential 6-speed buatan MakTrak.

Ford Fiesta ST HFHV 2014

Unit HFHV (Hybrid Function Hoon Vehicle) ini berbasis mobil reli Ford Fiesta WRC yang dibuat M-Sport, namun kemudian dikembangkan oleh Monster World Rally Team. Pengembangan ini dilakukan agar Fiesta ST HFHV memiliki kemampuan dan fleksibilitas untuk mengikuti event reli, rallycross, maupun gymkhana. Settingan suspensi, diferensial, kontrol mesin dapat diatur sesuai kebutuhan.

ken Block

Breaking News: Ken Block Meninggal Dunia!

Perally sekaligus co-founder perusahaan fashion DC Shoes dikabarkan meninggal dunia hari ini. Ken Block mengalami kecelakaan saat mengendarai snow mobile (kendaraan salju) di wilayah Utah, Amerika Serikat. Kabar tidak mengenakan ini dikonfirmasi oleh laman sosial media Hoonigans.

Snow mobile yang ia dikendarai melewati jalur menurun yang terjal. Terbalik, dan menimpa dirinya. 

“Ken adalah seorang visioner dan icon. Dan tidak kalah penting, ia juga adalah seorang suami dan ayah. Ia akan banyak dirindukan,” tulis pernyataan tim  Hoonigan.

Block meninggal dalam usia 55 tahun dan jujur, kami kehilangan sosok eksentrik ini. Kelihaiannya dalam mengendalikan mobil sulit dicarikan bandingannya. Hoonigans, salah satu usaha yang ia bangun sukses mencetak nama besar berkat produk aparel dan aksi-aksi hebat yang kerap menegangkan.

Hoonitron audi S1

Biasanya, Block dan Hoonigans mengandalkan mobil Ford untuk aksi-aksi mereka. Namun sejak 2021, kontrak dengan pabrikan Amerika itu tidak diperpanjang. Karya terakhir mereka adalah mengubah Audi S1 menjadi elektrik dan melakukan aksi drift yang luar biasa, Di jalanan Las Vegas. Belakangan, ia juga mendorong putrinya, Lia untuk turun di kejuaraan rally di Amerika Serikat.

Selain jagoan mengendalikan mobil, Block juga turun balapan motorcross hingga skate board. 

Ford Gymkhana

Tidak banyak kabar yang tersedia untuk sekarang, namun kami akan coba terus update halaman ini. Sementara, untuk mengenal kelihaian Ken Block, saksikan video aksi Hoonitron di bawah ini.

Hoonigan

Hoonigan Honda IndyTruck Tampil Memukau Di SEMA Show 2022

Aksi menggerus aspal jalan raya Las Vegas Strip yang dilakukan drifter Ken Block bersama tim Hoonigan dalam video Electrikhana nampaknya dirasa masih belum cukup. Tim Hoonigan pun kembali tampil di Vegas, namun kali ini dalam acara pameran otomotif SEMA. Bukan pakai Audi EV, tapi mobil pickup.

Di ajang pameran modifikasi dan parts aftermarket terbesar tersebut, tim Hoonigan memboyong sebuah pickup truck Honda Ridgeline lansiran tahun 2017 yang dicekoki dengan sebongkah mesin mobil balap IndyCar teranyar lansiran Honda. Hal ini dapat terwujud berkat kolaborasi antara tim Hoonigan dan Honda Performance Development.

Jeroan dari blok mesin aluminium 2.2-liter twin-turbocharged V-6 tersebut diracik ulang. Hasilnya, output daya yang dihasilkan mampu mencapai 900 hp. Putaran mesin pun mampu mencapai angka 12.000 rpm.

Untuk menghasilkan distribusi bobot yang seimbang, posisi mesin pun dimutasi ke bak pickup. Ya, persis di belakang kabin! Dan tentu saja, dengan posisi mesin di ruang yang lapang dan terbuka membuat konser suara V6 pada mobil ini menjadi kian menggelegar dan lebih bergema.

Sasis, suspensi dan body pun dirombak total agar mobil ini dapat diajak beraksi di berbagai lokasi mulai dari sirkuit balap, jalan raya hingga trek hill-climb yang berkelok seperti Pikes Peak.

Plat body diganti menggunakan bahan serat karbon dan fiberglass agar bobot mobil menjadi lebih ringan. Sejumlah perangkat aerodinamika pun disematkan pada body mobil ini.

Pada bagian depan terpasang splitter berukuran besar. Sedangkan pada bagian belakang terdapat sebuah sayap spoiler bersusun dengan ukuran raksasa plus sirip pada masing-masing ujung sayap. Mobil ini bukan lagi sekadar pickup truck biasa, tapi telah menjelma menjadi sebuah IndyTruck!

Saat mengintip ke dalam kabin, seluruh panel interior telah dilucuti dan di sekeliling kabin telah terpasang rangka rollcage pipa tubular. Dasbor custom dengan instrument speedometer dan tachometer RPM telah menggantikan dasbor standar bawaan pabrik. Tempat duduk diganti dengan sepasang jok balap serat karbon lansiran Recaro. Dipadukan dengan seatbelt standar balap keluaran Willans yang terhubung pada rollcage.

Sebagai penopang body yang ceper, pada masing-masing roda terpasang velg forged Rotiform LTN 20-inci berbalut ban Pirelli P Zero yang siap menggerus aspal jalan raya. Hmm…kita tunggu aksi burnout dan gema konser V6 dari sang Honda IndyTruck…

Audi e-tron hoonigan

Ken Block Gerus Aspal Pakai Audi S1 Hoonitron Bertorsi 3.000 Nm!

Setelah 11 tahun bermitra dengan Ford Performance, drifter Amerika Serikat, Ken Block kini beralih ke Audi.

Ragam model mobil Ford berjuluk “Hoonigan”  silih berganti menemani Ken Block dalam berbagai aksi drift dan Gymkhana yang spektakuler nan menegangkan, termasuk Mustang bertenaga 1.400 hp yang fenomenal. Tapi sekarang, Audi menyuguhkan sesuatu yang berbeda. 

Dalam video aksi Gymkhana berjudul Las Vegas Strip yang diunggah di kanal Youtube, Ken Block beraksi menggerus aspal jalan raya kota Las Vegas dengan mobil listrik high performance yang dibuat khusus oleh pabrikan jerman itu.

Dalam video tersebut, tampil pula pembalap Audi, Tom ‘Mr Le Mans’ Kristensen beserta sejumlah mobil balap legendaris Audi mulai dari Audi 90 IMSA GTO, Audi 200 Trans Am, Sport Quattro S1 Pikes Peak (E2), Audi A2 Quattro Gruppe B, plus sepasang mobil balap Le Mans – R8 LMP dan R18 e-tron Quattro.

Seperti apakah sosok mobil balap bertenaga listrik Electrikhana.. eerr… Gymkhana besutan terbaru dari Ken Block di Las Vegas tersebut?

Audi Hoonitron

Mobil balap terbaru yang dijuluki “Hoonitron” tersebut terinspirasi dari Audi Sport Quattro S1 Pikes Peak 1987. Mobil balap Group B besutan pereli Walter Röhrl bermesin 5-silinder 2.1L turbo. ‘Monster’ tersebut memiliki output performa yang dahsyat, 750 hp/590 Nm. Tak hanya terinspirasi oleh performanya, sayap depan dan belakang berukuran besarnya pun direfleksikan pada tampilan Audi S1 Hoonitron. Berguna meningkatkan gaya aerodinamika dan gaya tekan gravitasi saat melesat pada kecepatan tinggi

Tim perancang Audi di Ingolstadt, Jerman yang dipimpin oleh Marc Lichte menggarap desain Hoonitron hanya dalam waktu empat minggu. Mulai dari sketsa hingga menjadi versi prototype tahap akhir. Penggarapannya dikerjakan oleh para engineer Audi Sport di Neckarsulm, Jerman – tempat lahirnya supercar Audi R8 dan e-tron GT. Tentunya dengan masukan dari Ken Block. 

“Saya sangat senang dapat melihat wujud nyata era baru dari implementasi slogan ‘Vorsprung durch Technik’ Audi pada mobil ini (Hoonitron),” terang Oliver Hoffman. Salah satu anggota dewan petinggi Audi yang bertanggung jawab di bidang pengembangan teknis.

Sistem Penggerak Audi Hoonitron

Sistem penggerak all-wheel drive Quattro mobil ini bersumber dari sepasang motor listrik MGU05 (Motor Generator Unit) bermagnet permanen.  Terpasang pada masing-masing poros roda yang diadopsi dari mobil rally Dakar Audi RS Q e-tron. Output daya dan torsi dari rotor MGU05 yang mampu berputar hingga 20.000 rpm, diteruskan ke poros roda via perangkat limited slip differential.

Pasokan daya listrik bersumber dari empat unit baterai lithium ion berdaya 17.3-kWh yang diadopsi dari SUV Audi Q7 e-tron plug-in hybrid.

Dua jenis sistem pendingin pun dibekalkan pada mobil ini. Satu unit untuk mendinginkan motor pengerak saat mobil beraksi. Satu unit lainnya sebagai pendingin sirkuit baterai yang terhubung pada service box, yang juga berisi perangkat fast charger DC.

Meski tak disebutkan secara rinci, namun diperkirakan output daya mobil ini lebih besar dari output standarnya mobil rally Dakar yang berada di kisaran 600 hp. Bahkan muntahan torsi mobil ini digadang mampu mencapai 3.000 Nm. Luar biasa!

Biaya pembuatan Audi S1 Hoonitron ini pun tak main-main, diperkirakan mencapai US $12 juta! Wow…! Tapi hasilnya memang hebat. Bahkan dalam aksinya di Las Vegas, Ken Block menghabiskan sampai 100 buah ban balap!