Porsche Sprint Challenge 911 GT3

Porsche Sprint Challenge Indonesia 2023 Siap Digelar, Ini Harga Tiketnya

Porsche Sprint Challenge Indonesia 2023 adalah ajang balap one make race (satu merek) Porsche 911 GT3 Cup yang akan berlangsung di sirkuit internasional Mandalika, Lombok. Rangkaian acara balap Porsche ini dimulai pada 8-10 Desember 2023 ini untuk seri pertama.

Kalau Anda mau nonton, tiketnya gratis. Bahkan untuk tempat duduk di grandstand. Kecuali kalau Anda mau melihat lebih dekat mobil-mobil yang akan berlaga. Dikenakan biaya Rp 300.000 untuk masuk ke area paddock. Berlaku untuk tiga hari.

Balapan Porsche Sprint Challenge ini diselenggarakan oleh MGPA (Mandalika Grand Prix Association), Superstar Motorsport dan IMI. Didukung penuh oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Yang terakhir itu adalah bagian dari payung usaha BUMN PT PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau lebih dikenal sebagai InJourney. Tidak ketinggalan, karena pakai Porsche, Porsche Indonesia ikut mendukung.

Maya Watono, Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, mengungkapkan bahwa ajang ini merupakan titik awal untuk mengembangkan event and atraction di Mandalika untuk ajang balap roda empat. Menurutnya, balapan ini akan jadi hal yang akan menarik perhatian wisatawan dan penyuka otomotif ke KEK Mandalika dan berujung mengembangkan pariwisata setempat.

Mobil Sudah Datang

Menurut Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria saat ini sudah sepuluh Porsche 911 GT3 yang akan berlaga, tiba di Mandalika. “Bagi kami, mobil ini merupakan suatu simbol keistimewaan dan prestise dalam dunia balap. Porsche Sprint Challenge Indonesia juga menjadi landasan bagi pengembangan bakat-bakat muda di dunia balap Indonesia,” tegas Priandhi.

Porsche Sprint Challenge 2023

“Dalam beberapa hari mendatang kami akan bekerja sama secara erat dengan para pemangku kepentingan seperti Ikatan Motor Indonesia, Injourney, ITDC dan MGPA untuk mempersiapkan balapan Porsche Sprint Challenge Indonesia yang pertama. Superstars Motor Sport dan MGPA sangat bersemangat untuk menjadi tuan rumah series balapan dengan mobil Porsche 911 GT3 Cup baru dan segera menyambut pembalap Indonesia di Pertamina Mandalika International Circuit,” kata Bagoes Hermanto, CEO PT Star Motorsport Indonesia (Superstars Motorsport).

Balapan Porsche Sprint Challenge Indonesia akan digelar sebanyak tiga kali di Pertamina Mandalika International Circuit. Yaitu 8-10 Desember 2023, 12-14 Januari 2024 dan 26-28 Januari 2024. Setiap putaran balap terdiri dari Sprint Race dengan durasi 30 menit dan Endurance Race selama 45 menit. 10 mobil balap Porsche 911 GT3 Cup siap berlaga pada musim perdana Porsche Sprint Challenge Indonesia.

Porsche Financial Services, Cara ‘Mudah’ Punya Porsche

Mandiri Utama Finance resmi berkolaborasi dengan Porsche Indonesia guna menawarkan pembiayaan bagi Anda yang ingin memiliki unit Porsche. Ragam keuntungan eksklusif pun juga ditawarkan melalui program yang disebut Porsche Financial Services.

Melalui kemitraan ini, Mandiri Utama Finance menawarkan suku bunga eksklusif sebesar 2,25 persen untuk setiap pembelian unit Porsche. Disebutkan, DP yang diwajibkan  terjangkau mulai dari 20 persen. Menarik juga, tiap pembiayaan yang disetujui berkesempatan mendapatkan perpanjangan garansi komprehensif Porsche Approved selama satu tahun. Juga hadiah jam tangan TAG Heuer Connected.

Bagi Anda yang membeli Porsche 911 juga akan mendapatkan ponsel Samsung Galaxy Z Flip 5. Keuntungan eksklusif ini berlaku untuk seluruh pembelian Porsche terbaru melalui Mandiri Utama Finance dengan periode 9-31 Desember 2023.

Porsche FInancial Services

Program pembiayaan Porsche Financial Services ini berlaku untuk pembelian 911, Porsche 718 Boxster, 718 Cayman, Porsche Panamera, Cayenne dan Macan. Di luar itu, juga berlaku untuk Porsche Taycan, mobil sport berpenggerak listrik pertama bikinan Porsche.

“Kami sangat senang dapat menawarkan beragam kemudahan untuk para pelanggan yang ingin memiliki mobil sport pertama mereka melalui kemitraan baru dengan Mandiri Utama Finance. Kami yakin hal ini akan menjadi solusi optimal bagi mereka yang ingin merasakan kegembiraan dalam hal memiliki sebuah unit Porsche impian,” ucap Alexander Riedel General Manager Porsche Indonesia.

 

Porsche 911 GT3 R Rennsport, Sarat Aura Nostalgia

Event akbar Porsche Rennsport Reunion 7 di Sirkuit Laguna Seca pada 28 September-1 Oktober 2023 lalu begitu meriah. Para pecinta mobil balap Porsche dari seantero Amerika Serikat kumpul bareng di sini. Namun ada Porsche 911 GT3 yang terlihat spesial.

Bertepatan dengan 75 Tahun brand otomotif asal Stuttgart, Jerman ini diluncurkanlah sebuah mobil edisi istimewa, Porsche 911 GT3 R Rennsport. Seistimewa apa mobil 911 yang satu ini?

Reinkarnasi Mobil Balap Porsche 935/77

Sesuai imbuhan nama “Rennsport” yang dalam bahasa Jerman berarti mobil balap, mobil edisi khusus ini memang mobil spek balap.

Jangan terkecoh oleh label type mobil ini. Hanya kap depan dan atap saja yang diambil dari bodi mobil balap 911 GT3 R (992). Komponen panel bodi lainnya dibuat khusus. Desainnya terinspirasi dari mobil balap Brumos Porsche 935/77.

Desain bumper depan bentuknya lebih lebar dengan lubang air intake berukuran besar. Fender depan pun desainnya dirombak total. Kaca spion standar diganti dengan kamera.

Fender belakang yang gembung dan bahenol dengan lubang intake besar plus sayap spoiler belakangnya nampak identik seperti mobil balap Brumos Porsche 935/77.

Lampu belakang LED model garis yang terpasang melintang selebar bodi diimbuhi tulisan Porsche. Gaya tampilan retro pada mobil balap ini dipadukan dengan elemen desain mobil Porsche modern.

Layout kokpit identik dengan mobil balap Porsche 911 GT3 R. Hanya saja terdapat perangkat tambahan. Mulai dari layar monitor untuk kamera belakang dan spion, lampu interior, dan tentu saja roll cage pelindung kokpit.

Untuk kemasan eksterior tersedia tujuh pilihan warna, termasuk Star Ruby dan Signal Orange. Tersedia pula opsi warna kustomisasi, termasuk Agate Grey Metallic dengan aksen serat karbon.

Mesin Spek Balap Diracik Ulang

Di buritan masih terpasang mesin boxer 6-silinder 4.2-liter bawaan mobil balap Porsche 911 GT3 R. Namun karena bukan untuk kompetisi balap, maka tuningnya lebih longgar dan tak terikat batasan homologasi regulasi balap.

Tak hanya sistem injeksi dan pompa serta filter bahan bakarnya saja yang disetting ulang. Komponen jeroan mesin seperti piston dan kem yang digunakan adalah parts custom racikan khusus. Rasio kompresi mesin ditingkatkan.

Sistem exhaust ‘standar balap’ diganti dengan desain yang dibuat khusus untuk mobil ini. Alunan suara “Blarrr…!” khas mobil balap Porsche yang dilantunkan akan membuat ketagihan memainkan pijakan pedal gas. Ya, hanya untuk mendengar suara knalpotnya…

Bisa Minum Ethanol

Output tenaga melonjak dari 612 hp jadi 620 hp yang dicapai pada 9.400 rpm. Rasio tenaga berbanding kubikasi sekitar 146 hp per liter. Mobil yang hanya boleh digunakan di trek balap ini pun bisa menenggak BBM Ethanol E25.

Penerus daya ke poros roda belakang menggunakan transmisi sequential constant-mesh 6-speed model “dog-drive”. Tuas paddle-shift membuat operan naik-turun gigi jadi lebih cepat dan praktis. Sistem penggerak RWD pada mobil ini khas mobil balap Porsche tulen.

Rasio gigi transmisi dan final drive diracik ulang sehingga top speed bertambah sekira 20 km/jam.

Untuk sasis dan suspensi tak berbeda dari mobil balap 911 GT3 R. Suspensi double wishbone dipadukan dengan shock breaker adjustable 5 tingkat lansiran KW Suspension.

Satu set ban Michelin Pilot Sport M S9 membalut velg balap berdesain khusus lansiran BBS. Sistem rem spek balap dipasok dari AP Racing.

Tak perlu khawatir kehabisan bensin saat sedang asyik melibas sirkuit balap. Mobil ini dibekali tangki BBM berkapasitas 117-liter. Dengan bobot 1.240 kg, rasio bobot berbanding tenaga sekira 2 kg per horsepower.

Seperti yang telah diduga, label harga mobil ini bikin jantung deg-degan. Mulai dari $1,046,000. Ya, kurang lebih sekira Rp 16,26 miliar untuk bisa memiliki satu dari 77 unit yang dibuat.

Apakah salah satunya ada yang bakal mampir ke Indonesia?

 

Porsche 911 Rayakan Ulang Tahun Melalui Sneakers Retro

Porsche 911 dianggap menjadi salah satu mobil ikonik sepanjang sejarah otomotif dunia dan kini telah berusia genap 60 tahun. Mobil bermesin belakang yang dirancang oleh Ferdinand Alexander Porsche dan timnya, langsung sukses menjadi favorit bagi banyak antusias otomotif.

Perjalanan selama 6 dekade bukanlah waktu yang singkat dan telah menempuh berbagai generasi. Hingga kini, telah ada 8 generasi dan salah satu cara merayakan ulang tahunnya yang ke-60 ialah dengan diperkenalkannya Porsche 911 S/T.

Seiring dengan kehadiran 911 S/T, Porsche Lifestyle Group juga menghadirkan 2 varian sneakers edisi khusus. Sneakers hasil kolaborasi Porsche bersama Puma ini rencananya akan mulai dipasarkan melalui pop-up store Porsche di event IAA Mobility, Munich, Jerman, pada 5 September 2023 nanti.

Sneakers yang dirancang secara khusus ini memperlihatkan sejarah penting, masing-masing varian menggambarkan gayanya tersendiri. Retro Sneaker menjadi simbol aspek legendaris, sedangkan Heritage Sneaker merepresentasikan sosok Porsche 911 masa kini. Kedua sneakers tersebut tidak hanya dibuat dalam jumlah yang terbatas saja, namun juga memiliki nomor urutan.

Retro Sneaker memiliki siluet yang menyerupai sosok Porsche 911 S 2.5 tahun 1972 dan memiliki warna Light Blue. Jumlahnya pun dibatasi hanya 1.972 pasang saja, sesuai dengan tahun mobil tersebut. Sedangkan Heritage Sneaker mempunyai siluet yang lebih modern dan sporty melalui skema warna serta desain seperti Porsche 911 S/T terbaru. Varian ini jumlahnya hanya 1.963 pasang saja, sesuai dengan tahun debut Porsche 911 pertama kali.

Kedua sneakers ini mulai dapat dipesan pada laman shop.porsche.com pada 6 September 2023, termasuk di Porsche Museum maupun di pabrik Porsche. Untuk pemesanan melalui laman puma.com, baru dapat dilakukan mulai 14 September 2023 (Amerika Utara) dan mulai 24 September 2023 (Eropa).

Porsche 911 S/T Anniversary, Kombinasi Paket GT dan Motorsport

Porsche merayakan anniversary ke-60 untuk model ikoniknya, 911, dengan menghadirkan Porsche 911 S/T. Edisi istimewa yang diproduksi terbatas sebanyak 1.963 unit ini menawarkan desain ringan dan pengalaman berkendara murni.

Untuk pertama kalinya, model anniversary eksklusif ini menggabungkan kombinasi kelincahan dari 911 GT3 dengan Touring Package dan 911 GT3 RS. Mobil ini menggabungkan tenaga mesin boxer 4.0-liter bertenaga 386 kW (525 PS) dari 911 GT3 RS yang tidak bermesin turbo dengan transmisi manual rasio pendek.

Porsche 911 S/T hanya memiliki berat 1.380 kilogram, menjadikannya model teringan dari generasi 992 dan 40 kg lebih ringan daripada model 911 GT3 Touring manual. Yang menarik, paket desain Heritage opsionalnya terinspirasi dari versi balap 911 S dari akhir tahun 1960 dan awal 1970-an.

Nama 911 S/T baru ini sebagai tanda keturunan dari generasi 911 pertama yang sangat berorientasi pada performa. Mulai tahun 1969, Porsche menawarkan versi balap khusus dari 911 S. Secara internal, model-model ini disebut 911 ST. Modifikasi pada sasis, roda, mesin, dan bodi secara signifikan sukses meningkatkan performa, pengereman, traksi, dan cengkeraman saat berbelok.

Spoiler besar hingga bantuan aerodinamika apapun belum digunakan pada model-model ini. Porsche 911 S/T terbaru ini mengambil aura 911 S (ST) asli dan mentransfernya ke generasi model 911 Porsche saat ini.

Melalui desain simpel yang konsisten, bagian depan bonnet, atap, sayap depan dan pintu dengan saluran udara terbuat dari plastik CFRP. Hal yang sama berlaku untuk roll cage, rear axle anti-roll bar dan shear panel (elemen penguat pada rear axle). Porsche juga melengkapi model anniversary ini dengan pelek magnesium, sistem PCCB, baterai starter lithium-ion dan kaca ringan sebagai perangkat standar.

Transmisi Ringan

Porsche juga mengembangkan kopling ringan baru secara eksklusif untuk 911 S/T. Berpasangan dengan flywheel massa tunggal, kopling ini diklaim sukses mengurangi berat dari massa berputar sebesar 10,5 kg. Dipasangkan dengan transmisi manual 6-percepatan dengan rasio gigi yang lebih pendek dari pada 911 GT3, mesin 911 S/T akan menghantarkan tenaga dahsyat secara responsif.

Untuk berakselerasi hingga 100 km/jam, 911 S/T hanya memerlukan waktu 3,7 detik. Mobil ini pun siap mencapai kecepatan maksimum hingga 300 km/jam.

Sisi aerodinamika 911 S/T justru lebih dioptimalkan untuk jalan raya. Model ini dilengkapi dengan Gurney flap pada spoiler belakang yang dapat diperpanjang sebagai perangkat standar. Tak hanya itu, termasuk pelek magnesium berukuran 20-inci (depan) dan 21-inci (belakang). Sementara itu, ban 255/35 ZR 20 ultra-high-performance akan memastikan tingkat cengkeraman mekanis yang tinggi di bagian depan mobil. Sementara roda bagian belakangnya terbalut ban 315/30 ZR 21.

Bagian interior dilengkapi jok berbahan kain dalam warna Classic Cognac dengan permainan garis hitam. Intinya, elemen lain dari Porsche Exclusive Manufaktur melengkapi paket ini. Logo Porsche dan penanda model 911 S/T di bagian belakang pun tampil dengan warna emas.

Porsche 911 S/T ditawarkan dengan pilihan paket eksklusif Heritage Design. Warna eksterior baru, Shoreblue Metallic, dan warna tepi pelek Ceramica, secara eksklusif tersedia untuk varian ini. Nomor start dari 0 hingga 99 di pintu serta foli dekoratif dapat dibuat sesuai permintaan pemilik.

Brabus 900 Rocket R “1 of 25” Limited Edition: Super Eksklusif

Saat ini, Brabus telah genap berusia 46 tahun, reputasinya di dunia otomotif global dalam hal mengembangkan dan menciptakan mobil berperforma tinggi pun tidak perlu diperdebatkan lagi. Brabus pun tergoda untuk mengembangkan supercar bermesin boxer 6 silinder 3.8 liter dengan fitur twin-turbocharger, yang menjadi sumber tenaga bagi Brabus 900 Rocket R “1 of 25” Limited Edition.

Berbasis Porsche 911, Brabus amat memperhatikan spesifikasi performa dan aspek aerodinamika tertinggi dalam menciptakan 900 Rocket R “1 of 25” Limited Edition. Bodi Brabus Widestar dibuat dengan menggunakan material karbon berbobot ringan. Spoiler depannya dibuat sengaja mengekspos material karbon. Fitur ini berfungsi mengalirkan udara menuju radiator yang berlokasi di depan dan tentu saja menuju rem depan.

Banyak gunakan material karbon

Bumper Widestar berpadu secara sempurna dengan spakbor depan. Terdapat lubang udara untuk mengalirkan udara panas dari ruang spakbor dan memanfaatkan material Kevlar. Mengisi ruang spakbor ialah velg Brabus Monoblock P dengan desain palang lima yang disertai aerodisk berbahan karbon. Velg tersebut dibalut dengan ban Continental SportContact 7 berukuran 255/45 ZR 21 untuk di depan, sedangkan ukuran 335/45 ZR 22 untuk di belakang.

Bagian belakang supercar ini dilengkapi dengan diffuser berbahan karbon yang memperlihatkan 4 buah ujung knalpot buatan Brabus. Tampilan bukan hal utama bagi komponen aerodinamika, sebab fokusnya ialah untuk mencapai nilai downforce yang paling optimal. Spoiler belakang pun dikembangkan dengan menggunakan bantuan terowongan angin (wind tunnel).

Guna menjamin pengendalian yang super mantap, para engineer, teknisi, dan test driver Brabus mengembangkan suspensi untuk menghasilkan karakter berkendara layaknya supercar. Dinamis dan akurat.

Memperhatikan kontras interior

Agar senada dengan bodi yang berkelir Signature Gray, maka interiornya menggunakan material kulit mewah berwarna abu-abu. Sedangkan plafon memiliki warna yang senada, namun menggunakan bahan Alcantara. Terlihat kontras dengan warna abu-abu, ada jahitan dan beberapa bagian interior yang berwarna merah. Namun ada juga interior yang bernuansa Mondial Black, tentunya menyesuaikan dengan warna bodi mobil.

Masuk ke urusan sumber tenaga, mesin yang dikembangkan Brabus ini mampu menghasilkan output sebesar 900 hp dan torsi puncak 1.000 Nm. Tentu saja angka tersebut tidak terlepas dari peran sepasang turbocharger Brabus VTG, yang mampu menghasilkan boost maksimal sebesar 1.9 bar. Asyiknya, Brabus sengaja memasang diverter valve dengan adaptor BoostXtra yang mampu menghasilkan suara nyaring dari blow-off.

Jangan sampai bannya meletus

Dipadukan dengan pilihan transmisi dual clutch 8-speed dan sistem penggerak all-wheel drive, terbukti Brabus 900 Rocket R “1 of 25” Limited Edition ini mampu melesat dari kondisi diam hingga 100 km/jam dalam waktu 2,5 detik dan jika diteruskan hingga 200 km/jam hanya memakan waktu 7,2 detik. Top speed pasti mencengangkan, oleh karenanya ‘dibatasi’ hingga 340 km/jam saja, supaya bannya tidak meletus…

Harga Brabus 900 Rocket R “1 of 25” Limited Edition ini mulai dari 461.500 Euro. Namun jika Anda berminat untuk membelinya, bukan hanya uang dalam rekening atau deposito bank saja yang diperlukan. Sebab sesuai dengan namanya, supercar edisi terbatas ini tentu sudah diburu oleh car enthusiast berkocek melimpah di seluruh dunia. Jadi keberuntungan juga berperan penting…  

Porsche 911 Carrera GTS Le Mans Centenaire Edition, Hanya Ada 72 Unit di Prancis 

Bertepatan dengan perayaan 1 abad lahirnya balap ketahanan 24 Hours of Le Mans, Porsche Perancis pun menyambutnya dengan meluncurkan sebuah mobil edisi istimewa dalam jumlah terbatas. Basis model yang digunakan adalah 911 Carrera GTS.

Mobil edisi istimewa yang diberi label Porsche 911 Carrera GTS Le Mans Centenaire Edition ini mencuplik elemen gaya dari mobil balap Porsche legendaris. Dari sekian banyak mobil Porsche yang pernah menjuarai balapan semalam suntuk di Circuit de La Sarthe, dipilih dua model yang terbilang ikonik.

Yang pertama yakni Porsche 356 SL, juara kelas balap di laga 24H of Le Mans tahun 1951. Mobil kedua adalah 911 GT1 yang jadi juara umum di laga tahun 1998. Dua pembalapnya pun orang Perancis.

Mobil Spesial, Persiapan Tak Sebentar

Persiapan proyek mobil ini ternyata telah dilakukan sejak tahun 2020 lalu. Grant Larsson, Director of Special Projects di departemen Porsche Style turut membidani lahirnya 911 edisi spesial ini. Dari dua mobil balap Porsche yang menjadi inspirasi, dihasilkan 25 komponen khusus yang disematkan.

Sapuan warna khusus Le Mans Silver pada sekujur body 911 merupakan hasil racikan khusus yang dibantu oleh Rod Emory, pemilik mobil balap Porsche 356 SL.

Nomor start 46 pada pintu dan balutan kulit berkelir Graphite Blue pada interior diadopsi dari juara balap Le Mans tahun 1951 ini.

Untuk lubang intake pada body bagian samping dan juga velg alloy berkelir Aurum plus seat belt warna merah diadopsi dari mobil balap Porsche 911 GT1.

Emblem Penanda Khusus Digarap Handmade

Yang istimewa pada mobil ini yakni emblem penanda khusus yang disematkan. Pada cover mesin tertera tulisan “Born in Le Mans. Manufactured in Zuffenhausen”.

Tulisannya bukan dicetak, tapi dibubut dan diukir secara manual. Ya, grafir tulisan digarap handmade oleh seniman spesialis artistik dari Porsche Special Project di workshop Porsche Exclusive Manufaktur.

Pada pilar-B pun tersemat emblem gambar layout Circuit de La Sarthe. Emblem yang dicetak dengan printer 3D ini jadi pembeda, mobil anda bukan Porsche 911 biasa.

Gambar sirkuit Le Mans tak hanya terpampang pada body saja. Pada sandaran tangan di tengah juga terdapat gambar serupa yang dicetak timbul. Sementara pada headrest tersemat tulisan timbul “24h Le Mans” dan “911 Carrera GTS Le Mans Centenaire Edition”. Tulisan serupa juga tersemat pada plat dek pintu dan dashboard.

Performa Mesin Tak Diutak-atik

Untuk sektor performa, tak ada ubahan sama sekali. Mesin boxer 6-silinder 3.0-liter twin-turbo yang dibopong outputnya tetap 473 hp dengan torsi maksimum 570 Nm. Rasanya sudah lebih dari cukup.

Para pemesan pun dapat memilih transmisi manual maupun automatic sesuai selera. Tersedia opsi transmisi manual 7-speed atau automatic 8-speed PDK.

Porsche 911 Carrera GTS Le Mans Centenaire Edition ini sudah dalat dipesan. Label harganya €237,819 atau setara Rp 3,89 milyaran (off-the road). Anda pun dapat memilikinya.. jika berdomisili di Perancis.

Selisih €79,104 atau sekitar Rp 1,3 milyaran dari Porsche 911 Carrera GTS biasa yang di Perancis label harganya €158,715 atau sekitar Rp 2,6 milyaran. Para pemilik mobil akan mendapatkan anak kunci dan bungkus interior khusus.

Sebuah buku khusus dengan nama pemilik mobil pun jadi bagian paket istimewa. Buku tersebut berisi foto dokumentasi proses pembuatan mobil 911 ini di workshop Porsche Exclusive Manufaktur yang ada di pabrik Zuffenhausen, Jerman.

Tak perlu heran jika selisih harganya cukup banyak. Selain paket kit edisi spesial yang disematkan, jumlah unitnya pun sangat terbatas. Ya, hanya ada 72 unit yang dibuat.

Jumlah sebanyak 72 unit tersebut melambangkan 72 tahun kiprah Porsche di ajang balap. Untuk balap 24 Hours of Le Mans saja, Porsche telah menorehkan kemenangan sebanyak 19 kali sebagai juara umum dan 110 kali sebagai juara kelas balap. Mobil yang istimewa untuk catatan prestasi yang luar biasa…

Everrati Lengkapi Line-up EV Melalui Sosok Porsche 911 ST

Everrati Automotive Limited, sebuah perusahaan yang berfokus pada menciptakan kembali mobil-mobil legendaris dengan tenaga listrik, baru saja memperkenalkan produk EV terbarunya, yakni Everrati Porsche 911 ST. Karya terbaru ini menggabungkan aspek teknologi tinggi dari komponen EV masa kini dan bodi berbobot ringan layaknya mobil balap klasik.

ST sendiri merupakan varian kompetisi dari Porsche 911 yang hanya diproduksi pada tahun 1970 hingga 1971 saja. Hal ini tentu saja membuat 911 ST menjadi salah satu produk Porsche yang amat dicari oleh penyuka mobil sport asal Jerman tersebut. Sebagai mobil klasik yang disorot oleh para antusias otomotif dunia, kehadiran 911 ST bertenaga listrik juga menjadi kendaraan yang menyongsong masa depan sarana mobilitas bebas emisi gas buang.

Motor listrik berkekuatan 440 hp

Everrati Porsche 911 ST mengambil basis Porsche 911 generasi G-series, lalu disematkan battery pack berkekuatan 62 kWh dan sistem manajemen baterai. Tak ketinggalan motor listrik berkekuatan 440 hp yang akan menggerakkan roda belakang melalui fitur limited slip differential. Mobil ini diklaim mampu melaju sejauh 350 km, dengan akselerasi 0-100 km/jam dalam waktu sekitar 4 detik.

Everrati menggunakan sistem fast charging AC dan DC untuk 911 ST ini, fitur tambahan lain ialah sistem a/c, power steering, dan Apple CarPlay. Bahkan konsumen dapat melengkapi mobil ini dengan suspensi buatan TracTrive. Suspensi adaptif ini dapat dikontrol secara aktif yang mampu menawarkan sejumlah settingan, agar memberikan rasa berkendara yang dinamis dan mantap, di beragam kondisi jalan maupun trek balap.

Hidupkan lagi jiwa 911 ST

“911 ST menjadi produk Everrati yang melengkapi kendaraan EV berbasis Porsche. 911 ST asli memang sebuah mobil yang langka dan legendaris buatan Porsche. Visi kami ialah menghidupkan kembali jiwa 911 ST melalui teknologi yang modern,” bangga Justin Lunny, Founder dan CEO Everrati.

“Kami berkomitmen untuk melestarikan beragam sosok mobil legendaris, melalui transisi menuju mobilitas yang ramah lingkungan. Kami yakin mampu menghadirkan pengalaman berkendara fenomenal bersama mobil klasik yang punya performa layaknya mobil modern,” tambahnya.

Porsche 911 ST ini didesain dan dikembangkan di markas Everrati yang berada di kota Oxfordshire, Inggris. Mobil ini melengkapi jajaran kendaraan EV Everrati yang sudah lebih dulu diproduksi, sebut saja: Porsche 911 (964) Coupe, Targa, dan Cabriolet, Range Rover Classic, Land Rover Defender, Land Rover Series, Ford GT40, serta Mercedes-Benz W113 SL ‘Pagoda’.

Lia Block Bakal Piloti Porsche 911 “Hoonipigasus” di Pikes Peak 2023

Meskipun pedrifter legendaris Ken Block telah tiada sejak Januari 2023 lalu, namun aksinya yang fenomenal masih melekat kuat dalam ingatan para pecintanya…termasuk kami. Sayang, ia belum sempat mewujudkan cita-citanya untuk bisa menaklukkan tantangan 156 tikungan Pikes Peak di Colorado dengan mobil balap terakhir yang ia bangun, Porsche 911 “Hoonipigasus”.

Aksinya di kelas Pikes Peak Open (PPO) pada tahun 2022 lalu gagal. Mesin mobil mengalami kerusakan berat saat beraksi.

Sejumlah persiapan telah dilakukan, dan Ken Block sedianya akan melakukan rematch di event Pikes Peak ke-101 pada 25 Juni 2023 mendatang. Sayang, “Hoonigan King” keburu berpulang.

Monster Pink

Mobil balap Porsche “Hoonipigasus” memang dirancang khusus untuk balap Pikes Peak. Karakter teknis mobil ini pun disesuaikan dengan gaya mengemudi Ken Block.

Tim teknis dari BBi Autosports dan Hoonigan Racing Division telah mempempelajari penyebab terjadinya malfungsi pada mesin terdahulu. Sejumlah revisi pada mesin, transmisi dan suspensi pun ditangani langsung oleh Betim Berisha, pendiri BBi Autosports.

Jangan lihat livery warnanya yang Pink imut menggemaskan. Mobil ini aslinya adalah sebuah monster beringas.

Dibalik kulit serat karbonnya, terpasang mesin 6-silinder flat 4.0-liter dari Porsche 911 GT3 (992) yang dibekali sepasang turbo ‘monster’ lansiran Garret. Monster peminum methanol ini mampu memuntahkan tenaga 1.400 hp dan torsi maksimum 1.400 Nm! Bobot total mobil berpenggerak AWD ini pun sangat ringan, hanya 1.000 kg.

Perpindahan gigi dipercayakan pada transmisi 6-speed sequential SC90-24 dari SADEV Racing seperti yang digunakan pada Hoonicorn. Sistem ECU pengontrol mesin diadopsi dari Motec.

Aksi Penghormatan Hoonipigasus

Beruntung, Ken Block mewariskan DNA balapnya pada sang putri tercinta, Lia Block. Lia juga mewarisi bakat balap dari sang ibu, Lucy Block yang juga seorang pereli.

Meskipun kini baru genap berusia 16 tahun, Lia Block yang menyukai balap mobil sangat berbakat. Ia telah mengikuti sejumlah kejuaraan balap mobil, khususnya rally. Prestasinya sebagai pembalap remaja pemula pun cukup menjanjikan.

Sepeninggal sang ayah, Lia Block adalah pewaris dari Hoonipigasus. Pada gelaran Pikes Peak International Hill Climb 2023 di Colorado, AS pada 25 Juni mendatang ia akan tampil dengan sang monster Pink.

Lia Block akan memiloti Hoonipigasus sebagai bentuk penghormatan dan untuk mengenang mendiang ayahnya. Sebuah eksebisi khusus yang catatan waktunya tidak akan dihitung. Ia ingin mewujudkan cita-cita sang ayah yang tertunda, memacu Hoonipigasus mencapai garis finish di puncak Pikes Peak.

Semoga Lia Block berhasil membawa Hoonipigasus menembus awan..

Porsche 911 Dakar Lahir Kembali, Siap Hadang Lamborghini Huracan Sterrato

Dalam beberapa hari ke depan, beragam model mobil terbaru akan melakukan world premiere dalam event Los Angeles Auto Show 2022 yang akan dimulai pada 16 November mendatang. Salah satu mobil yang saat ini tengah menjadi sorotan dan dinantikan kemunculannya adalah sebuah sport coupe nine-eleven versi off-road (ya… Anda tak salah baca), Porsche 911 Dakar.

Sekian dekade silam, Porsche memiliki 911 SC/RS 4×4 (953) berkemampuan lintas medan yang dipiloti duet pereli René Metge dan Dominique Lemoyne. Keduanya pun berhasil menjuarai Rally Paris-Dakar 1984.

Nostalgia kejayaan 911 di salah satu event rally paling ganas di dunia pada 38 tahun silam tersebut membuat Porsche tertantang untuk kembali mereinkarnasinya dalam versi yang lebih modern.

Dua buah coupe 911 Carrera 4S (type 992) berpenggerak all-wheel-drive bertenaga 443 hp pun dimodifikasi sedemikian rupa dengan tampilan, konstruksi chassis serta suspensi khusus untuk medan off-road. Transmisi manual 7-speed bawaan Carrera 4S tetap dipertahankan.

Lokasi medan off-road yang dipilih pun tak main-main, gunung vulkanik aktif tertinggi di muka bumi, Ojos del Salado di Chile. Area ini dipilih karena memiliki beragam variasi kondisi trek off-road yang cocok untuk pengujian mulai dari gurun pasir, gravel, hingga jalan bersalju.

Kedua 911 yang tampilannya berbeda dari yang biasa anda lihat di parkiran valet mall atau perkantoran megah tersebut salah satunya dikendarai oleh pembalap ketahanan Romain Dumas.

Dari ibukota Chile di Santiago, kedua prototype 911 menyusuri rute jalan semi off-road sepanjang ratusan kilometer menuju camp aklimatisasi di Refugio Universidad de Atacama/Jorge Rojas yang berada di ketinggian 5.200 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Pengujian prototipe Porsche 911 Dakar dilakukan di Chile

Trek gravel dan lereng berbatu terjal serta hamparan jalan berpasir tanpa terasa terus menanjak hingga ketinggian 6.500 mdpl mendekati puncak tertinggi di Pegunungan Andes tersebut. Tak hanya dihadang oleh terpaan angin gunung yang cukup kencang, suhu udara yang mencapai -30° C plus kadar oksigen yang tipis pun menjadi tantangan tersendiri pada pengujian kedua prototipe 911 Dakar tersebut.

Pengujian prototipe 911 Dakar di Chile tersebut merupakan bagian dari serangkaian pengujian yang melampaui jarak 500.000 km. Bahkan untuk menguji kekuatan chassis di trek off-road, prototipe 911 Dakar disiksa habis-habisan hingga 10.000 km di trek gravel dan lereng terjal yang berlokasi di wilayah selatan Perancis.

Pihak pabrikan saat ini masih belum mengumbar spek detil mobil tersebut. Kita tunggu hingga tabir selubung dari calon penghadang Lamborghini Huracan Sterrato ini dibuka secara resmi di Los Angeles Auto Show pada 16 November mendatang. Ahaa… Anda penasaran bukan…

Theon Design CHI001

Theon Design Tawarkan Kreasi Yang Getarkan Jiwa

Theon Design belum lama ini menyelesaikan kreasi unik terbarunya dan langsung mengirim unit tersebut kepada pelanggan pertama di Chile. Kreasi yang dinamakan CHI001 ini menggunakan basis Porsche 911 (generasi 964), yang dimodifikasi dengan menerapkan bodi bermaterial karbon, suspensi semi-aktif, dan mesin bertenaga hingga 400 hp.

Dengan memadukan desain murni, kualitas pengerjaan, dan pembuatan layaknya pabrikan, Theon Design amat memperhatikan setiap detil dalam menciptakan CHI001. Sosok di balik layar Theon Design ialah Adam Hawley, yang merupakan penggila Porsche dan telah berpengalaman selama dua dekade dalam urusan desain bagi BMW, Jaguar, Land Rover, Lexus, dan Lotus. Tak ketinggalan, turut mendesain interior milik pesawat terbang Airbus A380.

Di tangan Adam Hawley, Theon Design memiliki visi untuk menciptakan produk mobil yang berbobot ringan, lebih bertenaga, dan lebih menyenangkan ketika dikendarai, seiring dengan mengapresiasi karya legendaris dari Porsche. Theon Design didukung oleh sekelompok kecil para teknisi dan engineer yang antusias terhadap pengembangan mobil sport.

Kembali ke CHI001, mobil donor Porsche 911 (964) diurai hingga bagian terkecil lalu direstorasi. Meskipun banyak menggunakan material serat karbon, sejumlah desain penting dari Porsche tidak dihilangkan. Untuk bagian atap, kap bagasi, kap mesin, spoiler, dan bumper memakai material komposit. Bagian bodi yang masih memakai material logam hanya pintu saja. Khusus liner pada fender, menggunakan bahan Kevlar.

Mengutamakan detil setiap komponen

Komponen bodi CHI001 dihitung ulang secara digital melalui software desain 3D guna menjamin tingkat kepresisian setiap bagiannya. Sehingga Theon Design mampu mengakomodir detil spesifikasi yang diinginkan oleh pelanggan. “Aspek detil menjadi hal yang utama bagi Theon Design. Setiap komponen pada CHI001 dibuat secara seksama, baik yang terlihat secara fisik maupun yang berada di balik bodinya,” kata Adam Hawley.

CHI001 memberikan rasa berkendara yang nikmat berkat penggunaan sistem power steering hydro-electric buatan Theon Design dan suspensi semi-aktif lansiran TracTive. Pengemudi dapat memilih lima mode performa suspensi, melalui switch yang terintegrasi pada console tengah. TracTive juga ‘menyumbang’ sistem Active Controlled Electronics (ACE), yang dapat mengatur performa suspensi secara menyeluruh, sesuai dengan kondisi berkendara.

Sistem ACE ini memungkinkan CHI001 tetap stabil ketika berakselerasi, mengerem, maupun saat melahap tikungan di kecepatan tinggi. Pengaturan daya cengekeram selalu dimaksimalkan melalui keempat sokbrekernya. Setiap sokbreker menggunakan kontrol katup Dynamic Damping Adjustment (DDA) yang telah dipatenkan, serta didukung oleh multi-axis g-sensor dan program algoritma yang mutakhir. Sehingga sokbreker memiliki respons yang amat cepat, yakni antara 6 hingga 10 milidetik saja!

Bobotnya tak sampai 1,2 ton

Sistem pengereman memakai kampas rem dan piringan rem bermaterial karbon, agar mantap ketika pengemudi ingin mengurangi kecepatan. Bagian kelistrikan menggunakan MoTeC Power Distribution Modules dengan kabel berspesifikasi pesawat terbang. Karena CHI001 ini mengambil donor 911 (964) Carrera 4, maka sistem penggerak empat rodanya tetap digunakan dan kini dilengkapi dengan Wavetrac limited slip differential. Jika ditimbang, CHI001 dengan tangki bahan bakar terisi penuh, maka bobotnya cukup 1.164 kilogram saja.

Nah, apapun jika terkait Porsche mesti tak jauh-jauh dari mesin aircooled 6 silinder. Theon Design memiliki beberapa pilihan mesin yang berkepasitas 3.6 liter dan 4.0 liter. Khusus pada CHI001 adalah mengusung mesin naturally-aspirated 4.0 liter dengan output 400 hp dan torsi 474 Nm. Throttle body buatan Jenvey Dynamics bertugas mengatur udara yang masuk ke dalam mesin. Hampir lupa, pelanggan dapat memilih penambahan komponen supercharger maupun turbocharger. Kami jadi langsung jatuh cinta…

Theon Design memberikan kebebasan penuh bagi pelanggan untuk mengeksplor desain interior. Namun kemungkinan besar pelanggan tetap ingin aura kabin tetap mempertahankan elemen klasik Porsche 911, namun dipadu dengan teknologi masa kini. Seperti pada CHI001, joknya menggunakan Recaro Club Sport beraksen Porsche Royal Purple.

Kerusakan dompet yang harus dialami jika ingin memiliki kreasi Theon Design ini ialah mulai dari £380,000 atau nyaris Rp 7 milyar. Waktu pembuatannya sekitar 18 bulan dan… biaya itu belum termasuk mobil donor, ongkos kirim, dan pajak.

Porsche 911 Carrera T

Porsche 911 Carrera T, Jagoan Stuttgart Berbobot Ringan

Porsche 911 Carrera T memang menjadi unit entry-level, namun bisa berlari kencang.

Membahas Porsche 911 seperti tidak ada tidak ada habisnya, tapi memang benar. Pabrikan asal Jerman ini memang gemar untuk menghadirkan beragam varian dari 911 tersebut. Baru saja Porsche menambah anggota keluarga baru dari mobil andalannya, yakni 911 Carrera T. Huruf T ini berarti Touring, sehingga memiliki karakter sporty dan ditujukan untuk konsumen yang suka berkendara di jalan berliku.

Sedikit mundur ke masa lampau, tepat di tahun 1968, 911 varian T menjadi basis homologasi untuk mobil balap turing. Porsche 911 T dipasarkan hingga tahun 1973 dan varian T baru hadir lagi di tahun 2017. Sejak itu versi stripped-down dengan karakter sporty alias T, hinggap di banyak model Porsche. Sebut saja 718 Cayman T 718 Boxster T, serta Macan T.

Porsche 911 Carrera T ini diposisikan di antara 911 Carrera dan the 911 Carrera S, dengan memakai mesin boxer 6 silinder biturbo 3.0 liter bertenaga 380 hp dan punya torsi maksimal 450 Nm. Versi standarnya menggunakan transmisi manual 7-speed, namun tersedia opsi transmisi PDK dual-clutch 8-speed buat konsumen yang malas injak-injak pedal kopling.

Porsche 911 Carrera T bertransmisi manual dilengkapi dengan fitur Porsche Torque Vectoring (PTV) dan differential lock mekanis. Kelengkapan standar juga meliputi Sport Chrono package dan Porsche Active Suspension Management (PASM), sehingga ketinggian 911 Carrera T lebih rendah 10 mm dibandingkan 911 Carrera maupun Carrera S. Konsumen juga dapat memilih opsi rear-axle steering.

Velg yang digunakan pada 911 Carrera T ialah milik 911 Carrera S berwarna Titanium Grey, dengan diameter 20 inci untuk bagian depan dan 21 inci untuk di belakang. Mobil sport ini juga mengadopsi setir GT, knalpot model sport, dan jok elektrik Sports Seats Plus. Dengan bobot hanya 1.470 kg, maka Carrera T bertransmisi manual merupakan 911 entry-level yang paling ringan. Bahkan lebih ringan 35 kg dibandingkan 911 Carrera bertransmisi PDK.

Hampir menembus angka sakral

Performanya tergolong mengasyikan, karena mampu sprint dari posisi diam menuju 100 km/jam dalam tempo 4,5 detik. Lalu prestasi top speed hampir saja menyentuh angka sakral 300 km/jam, yakni 291 km/jam ‘saja’. Carrera T hadir dengan empat pilihan warna solid, yaitu Black, White, Guards Red, dan Racing Yellow. Lalu pilihan warna metalik, terdiri dari Deep Black, Gentian Blue, Ice Grey, serta GT Silver.

Porsche pun menyediakan warna spesial, seperti Chalk, Ruby Star Neo, Carmine Red, Shark Blue, dan Python Green. Namun, siapa saja dapat memilih kelir kesukaannya melalui program Paint to Sample sebanyak 110 pilihan warna. Anda tertarik? Sabar dulu, Porsche baru mendistribusikan 911 Carrera T ini pada bulan Februari 2023 nanti.

Porsche 911 R 1967: Nine-Eleven Paling Ringan Yang Pernah Dibuat

Porsche harus menjual minimal 50 unit 911 R sebagai syarat homologasi.

Tak banyak yang tahu jika Porsche 911 berbobot paling ringan yakni 911 R berawal dari gagasan dua pria muda yang kelak akan membawa pengaruh penting pada perjalanan sejarah Porsche saat ini. Pada tahun 1966, Rolf Wütherich, mantan mekanik Luftwaffe yang merupakan tandem dari mendiang aktor film James Dean yang tewas saat memacu Porsche 550 Spyder ‘Little Bastard’ tersebut memiliki gagasan untuk membuat sebuah mobil balap Porsche yang berbobot ringan, kencang, dan harganya terjangkau.

Ia tak dapat mewujudkannya tanpa bantuan dari Ferdinand Piech, kepala riset dan pengembangan Porsche yang merupakan saudara sepupu dari Ferry Porsche. Keduanya pun kemudian menggarap sebuah proyek berkode ‘R’ (singkatan dari Rennsport atau mobil balap). Pada awal tahun 1967 berhasil dibuat 4 unit prototipe (R1-R4) yang berbasis dari Porsche 911S bermesin boxer air-cooled 6-silinder 2.0-liter (type 901/02) bertenaga 160 hp.

Porsche 911R masuk ke kelas balap GTP

Piech awalnya berencana untuk menghomologasi dan membawa 911 R berlaga di kelas Group 3 untuk menggantikan Porsche 911S. Namun rencana tersebut dipatahkan oleh dewan petinggi Zuffenhausen, karena biaya produksi yang tinggi dan harga jual yang mahal sangatlah berisiko bagi keuangan perusahaan pada saat itu.

Bahkan gagasan Piech pun terbilang tak masuk akal untuk memboyong mobil super ringan ini di kelas balap FIA Group 4. Selain regulasi teknis yang rumit dan mahal (Porsche 906 adalah salah satu contohnya), pabrikan harus menjual minimal 50 unit 911 R sebagai syarat homologasi. Namun Porsche hanya berhasil memproduksi 20 unit saja. Dengan segala keterbatasan yang ada, Piech dan Wütherich pun akhirnya memasukkan 911 R di kelas balap 2.0-liter GTP (Gran Turismo Prototype).

Porsche 911 R melakukan debut balap perdananya di sirkuit Mugello pada Juli 1967. Kendati hanya finish di posisi tiga, namun mobil ini berhasil mengasapi kompetitor unggulan yang terbilang masuk kategori kelas berat: Ford GT40 bermesin V8, bahkan Ferrari 275 GTB/C dan Bizzarrini GT Strada yang keduanya menggunakan mesin V12! Balapan tetap berlanjut berbarengan dengan uji prototype.

Bahkan pada pengujian di bulan November 1967, prototype 001R berhasil mematahkan lima rekor dunia dan 14 rekor kelas internasional di sirkuit Monza, dengan kecepatan rata-rata di angka 200 km/jam. Rahasia kesuksesan 911 R terletak pada output mesin boxer 6-silinder 2.0-liter (type 901/22) yang mampu memuntahkan tenaga 210 horsepower pada putaran mesin 8.000 rpm, dengan transmisi manual 5-speed plus limited-slip differential dan tentu saja, bobot totalnya yang hanya 800 kilogram!

Lebih unggul dari 904 Carrera GTS!

Mobil ini hanya butuh 5,9 detik untuk mencapai angka 100 kilometer per jam dan menembus kecepatan 200 km/jam dalam waktu 24,2 detik. Porsche 911 R unggul 1 detik lebih cepat dari 904 Carrera GTS dan lima detik lebih cepat dari sebuah mobil balap Alfa Romeo Giulia Sprint GTA. Dari sebanyak 20 unit Porsche 911 R yang berhasil dibuat, lima unit disimpan sebagai aset Porsche, dan 15 unit lainnya dijual kepada khalayak umum seharga 45.000 Deutschmark (setara dengan €89.000 nilai uang saat ini). Harga jual yang dua kali lipat dari harga Porsche 911S saat itu.