Audi Vehicle Safety Centre, Fasilitas Uji Senilai Rp 1,63 Triliun

Kian ketatnya standar keselamatan berkendara membuat pabrikan otomotif harus terus melakukan adaptasi dan penyesuaian. Lolos uji benturan adalah salah satu syarat kelayakan yang ditetapkan sejumlah negara bagi sebuah kendaraan untuk bisa dipasarkan. Fasilitas uji keselamatan yang lengkap dan modern pun dibangun Audi. Selengkap apa fasilitas uji terbaru yang ada di pabrik Ingolstadt, Jerman ini?

Fasilitas Uji Keselamatan Berkendara Terlengkap

Pembangunan fasilitas Vehicle Safety Centre yang memakan waktu selama tiga tahun. Fasilitas uji benturan yang lama tak lagi digunakan.

Dengan panjang 130 m dan lebar 110 meter, serta tinggi 20 m, bangunan seluas 1,43 hektar ini ukurannya benar-benar sangat besar.

Terdapat area kosong berukuran 50 ×50 meter dan lintasan ganda sepanjang 250 meter untuk melakukan simulasi uji benturan dengan batas kecepatan sesuai standar uji Euro NCAP maupun NHTSA.

Sebagai perbandingan, standar keselamatan Euro NCAP yang berlaku di Eropa melakukan uji benturan terhadap dinding beton berlapis pada seluruh sisi bodi mobil dengan kecepatan 50 km/jam.

Sedangkan standar NHTSA yang berlaku di AS hanya melakukan uji benturan bagian depan mobil terhadap dinding beton dengan kecepatan 56 km/jam.

Untuk uji benturan, terdapat blok beton seberat 100 ton yang siap menahan benturan dari beragam jenis kendaraan dengan beraneka bobot.

Blok beton ini bahkan bisa digeser atau diputar sesuai sudut dan arah serta sisi benturan yang diinginkan.

Tak hanya blok beton, terdapat pula simulasi mobil terguling, terlempar atau melintir. Benturan antar dua mobil yang berlawanan arah hingga sudut 90 derajat dengan kecepatan tinggi juga dilakukan di tempat ini.

Tak hanya untuk mobil setir kiri saja, namun juga untuk mobil setir kanan.

Lab Riset Keselamatan Berkendara

Tak hanya berfungsi sebagai fasilitas uji keselamatan berkendara. Di sini juga terdapat laboratorium riset teknologi keselamatan berkendara.

Untuk saat ini baru ada 100 orang spesialis keselamatan berkendara yang dipekerjakan di sini, dan seiring waktu jumlahnya akan bertambah.

Audi saat ini tengah mengembangkan teknologi sabuk pengaman dan airbag yang lebih efektif dan efisien. Pengembangan fitur keselamatan pasif dan aktif juga dilakukan di sini.

Untuk kebutuhan riset dan pengujian, Audi menggunakan lebih dari 60 boneka uji benturan. Bentuknya mulai dari balita usia 18 bulan hingga penumpang dewasa dengan bobot sampai 102 kg.

Seluruh boneka uji ini dilengkapi 150 sensor yang akan memberikan data simulasi efek benturan terhadap seluruh anggota tubuh penumpang.

Guna memperoleh data uji simulasi yang akurat, Audi memanfaatkan kamera berkecepatan tinggi serta pendeteksi gerakan. Untuk data deformasi konstruksi bodi dan sasis pasca benturan, Audi memanfaatkan teknologi scanner 3D dan X-Ray canggih yang sangat presisi. Persis seperti yang digunakan oleh Bugatti.

Para ahli dan spesialis keselamatan berkendara di Audi melakukan sekitar 10.000 simulasi uji benturan setiap bulannya sebelum mobil prototype pra produksi dibuat.

Mobil prototipe yang sudah jadi nantinya tetap akan menjalani serangkaian uji benturan. Bahkan setiap batch produksi tetap diuji dengan sampel yang diambil secara acak.

Seluruh data simulasi dan pengujian ditempat ini dianalisa sebagai bahan evaluasi dan riset litbang.

“Keselamatan berkendara adalah prioritas utama bagi Audi. Fasilitas uji terbaru ini adalah wujud komitmen kami untuk menghasilkan mobil yang aman dikendarai,” papar Oliver Hoffman, salah satu anggota Dewan Manajemen Audi untuk Bidang Pengembangan Teknis.

Audi sangat serius dalam hal standar keselamatan berkendara pada setiap mobil yang diproduksi.

Maka tak heran jika Audi Vehicle Safety Centre terbaru ini menelan dana investasi sebesar €100 juta atau sekitar Rp 1,63 triliun.

Honda BR-V 2022

Ini Hasil Uji Tabrak Honda HR-V Dan BR-V Terbaru

Honda HR-V dan BR-V melakukan uji tabrak. Hasilnya cukup menarik. 

SUV Honda yaitu All New Honda HR-V dan All New Honda BR-V sukses meraih nilai 5 bintang tingkat keselamatan tertinggi dari program ASEAN NCAP (New Car Assessment Program for Southeast Asia). Ini diraih melalui pengetesan uji tabrak dari bagian depan, samping serta fitur-fitur keselamatannya.

Dari hasil uji tabrak tersebut, All New Honda HR-V meraih skor 81.38 dari 100 karena berhasil melewati serangkaian tes uji tabrak dari bagian depan, samping serta fiturnya. Tak hanya itu, All New Honda HR-V juga meraih skor 28.00/32 untuk kategori Adult Occupant Protection (AOP), skor 45.31/51 untuk Child Occupant Protection (COP). Lalu skor 19.50/21 untuk Safety Assist Technologies (SATs) dan 8.00/16 for Motorcyclist Safety (MS). Ya, ini sangat bagus meski skor untuk uji tabrak dengan motor sepertinya biasa saja. 

Model lainnya yaitu All New Honda BR-V berhasil meraih skor 77.02 dari 100 untuk tes uji tabrak dari bagian depan, samping serta fitur keselamatannya. Dan All New Honda BR-V berhasil meraih skor 26.98/32 untuk kategori Adult Occupant Protection (AOP) kemudian 44.53/51 untuk Child Occupant Protection (COP), skor 16.50/21 untuk Safety Assist Technologies (SATs) dan 8.10/16 for Motorcyclist Safety. 

Bantuan Fitur Honda SENSING

Kedua model ini memang sudah dilengkapi dengan berbagai fitur keselamatan yang mumpuni. Juga sudah memanfaatkan teknologi Honda SENSING dengan front wide view camera yang terletak pada bagian dalam kaca depan mobil. Peranti ini untuk memberikan kewaspadaan dalam kondisi berkendara terhadap keadaan di sekitar kendaraan seperti mobil, sepeda motor hingga pejalan kaki.

Teknologi tersebut juga memberikan peringatan serta mendukung pengemudi dalam menghindari dalam mengurangi tingkat resiko kecelakaan. Keduanya juga telah didukung berbagai fitur keselamatan lainnya seperti; Honda LaneWatch, Multi-angle Rearview Camera, Walk Away Auto Lock, Front Passenger & Rear Seat Belt Reminder, serta Rear Seat Reminder.

Soal Keselamatan Honda

Direktur Jenderal MIROS (Malaysian Institute of Road Safety Research), Dato’ Dr. Khairil Anwar Abu Kassim mengatakan, “Honda adalah salah satu produsen kendaraan yang konsisten memastikan model mereka memiliki teknologi keselamatan pasif dan aktif. Honda juga berinisiatif untuk melengkapi SUV mereka dengan teknologi yang mampu menghindari tabrakan dengan pengguna jalan yang rentan seperti pengendara sepeda motor.”

Salah satu teknologi tersebut adalah collision mitigation system yang mampu mendeteksi keberadaan halangan seperti pejalan kaki, motor atau kendaraan lain untuk menghindari tabrakan secara otomatis. Biasanya, fitur ini hanya ada di mobil mahal, tapi kini sudah semakin mudah didapat karena mobil menengah juga punya.

Rizky Vox