Wuling Xing Guang, Bidik Segmen Sedan Premium Plug-in Hybrid

Brand otomotif Wuling bukan lagi nama baru di Indonesia. Pabrikan otomotif asal RRC ini baru saja memperkenalkan sebuah sedan sport bermesin plug-in hybrid di China yakni Wuling Xing Guang (Starlight).

Seperti apa mobil yang diproyeksikan sebagai rival Toyota Camry dan Honda Accord untuk pasar domestik China ini?

Sedan Aerodinamis

Soal desain bodi yang stylish, kami sudah tak heran lagi. Pabrikan otomotif di RRC termasuk Wuling belajar banyak dari para kompetitor mereka baik brand Asia, Eropa maupun AS.

Sedan plug-in hybrid terbaru dari Wuling ini pun demikian. Grille yang tipis terpasang di bawah lampu DRL LED model segaris. Mirip seperti Hyundai Ioniq.

Siluet bodi yang ramping dan aerodinamis menghasilkan angka hambatan udara yang sangat minim, hanya 0.228. Selisihnya sangat tipis dari Mercedes-Benz CLA yang angka hambatan udaranya 0.222!

Bagian belakangnya terlihat sedikit mirip KIA EV6, terutama pada desain lampu rem dan seinnya. Ukuran velgnya yang tersedia dalam dua pilihan yakni 17 atau 18-inci terbilang moderat. Ukuran yang tengah trend digunakan sedan premium saat ini.

Nah, dari segi dimensi ukurannya tak selisih jauh dari Toyota Camry. Xing Guang yang panjangnya 4.835 mm hanya selisih 43 mm lebih pendek dari Camry. Tingginya yang hanya 1.515 mm.

Lebar bodi yang 1.860 mm pun masih seukuran dengan sedan ukuran sedang. Untuk jarak antar sumbu roda, Xing Guang hanya 25 mm lebih pendek dari Camry yakni tepatnya 2.800 mm. Ruang kaki masih terbilang cukup lapang.

Interior Minimalis

Kemasan interior terbilang minimalis. Layout interior terutama pada dashboard dan konsol tengah dibuat dengan desain yang mengutamakan kepraktisan. Layar instrument di balik kemudi ukurannya 7-inci. Terbilang kecil. Demikian pula dengan layar sentuh digital penampil sistem infotaintment yang hanya berukuran 10.1-inci.

Desain konsol tengah model mengambang atau menggantung pada dashboard sedan Xing Guang mengikuti trend sedan premium masa kini. Demikian pula tuas transmisinya yang menggunakan tuas model putar.

Untuk varian teratas, spek fiturnya sedikit lebih baik. Panel instrument digital menggunakan layar 8.8-inci. Sedangkan head unit penampil sistem infotaintment menggunakan layar sentuh 15.6-inci.

Sistem operasi fitur multimedia menggunakan OS Ling. Terdapat fitur navigasi dan perintah suara “voice interaction”. Desain setir lebih modern dengan sederet tombol kendali fitur plus dua buah speaker tambahan pada sistem audionya.

Performa Bombastis!

Ya, sektor performa merupakan faktor penunjang yang kerap jadi pendongkrak nilai jual. Demikian pula dengan sedan terbaru dari Wuling ini. Pada varian standar maupun spek teratas dibekali sistem plug-in hybrid yang memadukan mesin bensin 4-silinder 1.5-liter dan sebuah motor elektrik penggerak berdaya 174 hp.

Yang membedakan antara Wuling Xing Guang varian standard dengan spek teratas adalah jenis dan kapasitas daya baterainya. Variant standard dibekali baterai lithium iron phosphate (LFP) berkapasitas daya 9.5 kWh. Jarak jelajah maksimum pada mode EV mengandalkan energi baterai hanya 70 km. Variant teratas kapasitas daya baterainya lebih besar yakni 20.5 kWh. Jarak jelajah mode EV pun 150 km. Jarak jelajah maksimum mode hybrid kedua variant mencapai 1.100 km berdasarkan siklus WLTC.

Label harganya di China kurang lebih sekira Rp 194,75 jutaan hingga Rp 232 jutaan. Oh ya, tahun depan kabarnya bakal muncul versi bertenaga listriknya. Apakah bakal beredar di Indonesia? Hmm..cukup menarik.

 

Wuling BinguoEV

Impresi Pertama Mengendarai Wuling BinguoEV: Menjanjikan

Pasar mobil listrik di Indonesia sepertinya akan makin panas. Nama mobil listrik semakin beragam sehingga Anda, wahai para konsumen, akan semakin dimanjakan dengan banyaknya pilihan EV berbasis baterai. Salah satu yang cukup membuat heboh adalah Wuling BinguoEV, yang diperkenalkan minggu lalu oleh Wuling Indonesia.

Kali ini, kami berkesempatan untuk mencobanya secara singkat. Kurang lebih 2 km, di dalam lingkungan perumahan mewah di Tangerang. Terlalu singkat memang. Tapi menghasilkan impresi pertama yang cukup menjanjikan. Ini terjadi karena beberapa hal. Pertama, Wuling Binguo dibekali ukuran yang wajar untuk masuk di segmen mobil hatchback perkotaan. Panjangnya 3.950 mm, lebar 1.708 mm. Tingginya mencapai 1.580 mm. Angka dimensi yang cukup untuk sebuah mobil keluarga harian.

Binguo EV

Sebagai penggerak, dipasangkan motor listrik bertenaga 50 kW (setara 67 hp), lebih kecil ketimbang pesaingnya, Neta V (93,6 hp). Baterainya ada dua pilihan yang menggerakan varian Binguo Short Range, 31,9 kWh dengan jarak tempuh maksimum 333 km. Atau 37,9 kWh yang memberikan daya jelajah hingga 410 km, terpasang pada Binguo Long Range.

Fasilitas

Kabinnya terbilang lega berkat wheelbase 2.560 mm. Untuk informasi, panjang wheelbase ini lebih besar 140 mm dibanding Neta V. Di bagian depan, meski kami rasa joknya terlalu rendah, tapi cukup lega dan memberikan rasa nyaman. Segalanya mudah di raih dan dipahami. Layar infotainement berukuran 10,25 inci siap menampilkan berbagai hiburan dan informasi serta pengaturan.

Satu lagi yang menyenangkan adalah, hadirnya tombol fisik di dashboard. Meski hanya untuk mengatur AC dan pemilihan mode berkendara (Eco, Eco+, Sport dan Normal). Di lingkar kemudi, seperti biasa ada tombol cruise control dan audio.

Kenop transmisi ada di antara dua kursi depan dan lagi-lagi mudah digapai. Di sampingnya tersemat rem parkir elektronik dengan kemampuan auto hold.

Jok pengemudi dibekali pengaturan elektrik, namun untuk penumpang masih manual. Kursi ini cukup nyaman dengan balutan bahan kulit sintetis. Meski bahan seperti ini sebetulnya akan mudah membuat punggung berkeringat, tapi jok tetap nyaman. Ukuran badan orang Asia akan bisa duduk dengan nyaman.

transmisi Binguo EV

Selain itu, atap tinggi memberikan ruang kepala yang cukup lega. Posisi duduk kami dengan jok yang ditinggikan, menyisakan ruang kepala sekitar 10 cm di depan. Lain ceritanya di belakang. Posisi sandaran punggung dan head room juga lega. Namun paha kurang tertopang dengan baik. Sepertinya, ini adalah efek lantai yang tebal untuk penempatan baterai, tapi ketebalan jok tidak menyesuaikan.

Bagasinya, saat bangku belakang ditegakkan, tidak terlalu membanggakan. Sedangkan saat jok dilipat, menghasilkan kapasitas hingga 760 liter.

Eksterior

Wuling BinguoEV dibekali dengan beragam fitur kekinian seperti lampu utama LED dan DRL. Meski tidak dibekali dengan kemampuan lampu menyala otomatis, tapi sepertinya ini sudah cukup. Lampu belakang juga terlihat atraktif dan tidak cepat membosankan.

Yang kami cermati, pesaing Neta V ini dibekali pelek ukuran 15 dengan PCD (jarak antara lubang baut) 4 x 114. Penyuka modifikasi seperti kami langsung membayangkan banyaknya jumlah pelek yang bisa dipakai untuk mendongkrak tampilan. Selain itu, Binguo diberikan ban standar berukuran 185/60 R15. Ini ukuran ban yang bisa Anda temukan di mana saja. Apapun mereknya.

Wuling baru

Untuk versi bawaan, Binguo dibekali pelek besi (biasa disebut pelek kaleng) dengan dop. Tidak salah memang, kalau bicara memangkas harga jual dan kekuatan, pelek kaleng memang jawabannya. Binguo dihadirkan dalam tiga pilihan warna yang kekinian. Perlu diketahui, ketiganya memiliki atap berwarna hitam.

Pengendaraan

Sekali lagi, kami mencoba mobil ini dalam jarak dan waktu yang singkat. Yang kami perhatikan adalah kemampuan suspensi meladeni permukaan jalan dan kestabilan. Hasilnya, cukup baik. Kaki-kaki mampu meredam dengan baik hingga kecepatan 50-60 km/jam. Kestabilan menikung juga sepertinya bisa diapresiasi. Kami coba menikung sembari melakukan akselerasi mendadak dan mobil menurut saja. Tentunya, pengujian lebih lanjut masih diperlukan untuk benar-benar meyakinkan. 

Tapi seperti biasa, mobil listrik dengan power steering elektrik kurang punya bobot. Akibatnya pergerakan kemudi kurang berbobot. Hal yang sepertinya harus diperbaiki oleh pabrikan EV, terutama yang berbasis di Tiongkok. Hal ini juga terjadi di MG4 EV dan Neta V. Bukannya tidak nyaman, tapi setir yang ‘feel-nya’ kosong kurang memberikan rasa percaya diri.

Binguo

Sempat dicoba juga sistem cruise control. Meski ini bukan versi adaptif, tapi sudah mampu bekerja saat mobil melaju 40 km/jam. Wuling tidak menyebutkan apakah nantinya akan ada adaptive cruise control. Yang pasti, ada yang disebut creep mode, dimana saat pedal rem dilepas, mobil akan bergerak pelan. Tidak seperti Wuling airEV yang harus menginjak pedal gas baru bisa berjalan. Hal seperti ini jamak ditemukan di mobil bertransmisi otomatis bermesin pembakaran internal. Tentunya akan sangat berguna waktu merayap di kepadatan lalu lintas.

Overall, Wuling BinguoEV mampu memberikan impresi yang meyakinkan. Meski kami harus benar-benar mencoba mobil ini untuk mendapatkan rasa berkendara yang lebih dalam. Soal harga, sepertinya akan berkisar di Rp 300-400 jutaan. Wuling Indonesia belum mengeluarkan harganya.

Wuling Sosialisasikan New Almaz RS 2023 Kepada Komunitas

Wuling Motors mengajak empat komunitasnya menikmati New Almaz RS, di GIIAS 2023. Wuling Club Indonesia (WLCI), Cortezian Indonesia (CI), Wuling Almaz Indonesia (WALI), dan Wuling Electric Vehicle Indonesia (WEVI) menilik penyegaran New Almaz RS Pro & New Almaz RS Hybrid.

Seperti diketahui, Wuling New Almaz RS mengalami perubahan eksterior yang cukup kentara. Terlihat lebih kekinian di bagian depan. Pelek 18-inci baru dengan desain sporty. TIdak lupa buritannya juga dimodernisasi dengan beberapa perubahan.

Penyegaran-penyegaran ini yang disosialisasikan kepada para anggota komunitas yang hadir di booth Wuling. 

Interior Makin Bikin Betah

Di interior, SUV Wuling ini didukung beragam fitur yang memudahkan. Ada Tilt and Telescopic Steering Wheel untuk kenyamanan pengemudi. Kemudian, konfigurasi tujuh tempat duduk tetap dipertahankan, dibungkus kulit sintetis  Dashboard-nya meski sepintas terlihat tidak banyak berubah, dibalut panel soft-touch. Wuling juga memasangkan Ambience Light multi warna di ruang kabin.

Komunitas Wuling mencoba New Almaz RS 2023

Segmen SUV merupakan segmen penting bagi Wuling dengan kehadiran seri Almaz yang meluncur di Indonesia sejak 2019 dan melanjutkan inovasinya dengan meluncurkan Wuling Almaz RS di 2021 dan Wuling Almaz Hybrid di 2022.

Fitur Keselamatan Dalam Berkendara

Selain perubahan kasat mata, perwakilan komunitas juga diberikan kesempatan untuk melihat teknologi dan fitur yang disematkan ke New Almaz RS 2023. Tidak banyak yang ditambah. Masih dibekali  yang ikonik adalah fitur perintah suara berbahasa Indonesia pertama dan satu-satunya di Indonesia, Wuling Indonesian Command.

mesin New Almaz RS 2023 tidak berubah

Seperti sebelumnya, tersedia Wuling Remote Control App. Ini untuk mengontrol serta memberikan akses kendali kendaraan via aplikasi MyWuling+ dan Head Unit. Pengalaman berkendara juga didukung ADAS dengan 4 kategori fungsi, yaitu Adaptive Cruise, Lane Recognition, Safe Distance and Braking Assistance, dan Automatic Light dengan total 12 fitur pendukung.

Review Wuling Alvez 2023

Konsumen Makin Cerdas, Wuling Alvez EX Jadi Paling Laris

Wuling Alvez, terutama tipe EX melakukan gebrakan dengan harganya yang tidak sampai Rp 300 juta. Tidak heran, mobil ini sejak meluncur di IIMS, Februari 2023 lalu dipesan sebanyak 1.700 unit.

Dian Asmahani, Brand & marketing Director Wuling Motors Indonesia menyatakan kebanggaanya dengan capaian Februari hingga bulan April lalu. “Angka tersebut sudah kami hantarkan ke pembeli. Harusnya di bulan Mei ini angkanya sudah lebih dari itu.”

Wuling Alvez EX 2023

Seperti biasa, yang paling laris adalah tipe paling mahal, Wuling Alvex EX yang dihargai Rp 295 juta (OTR Jakarta). Varian ini mencakup 80 persen pemesanan. Sisanya terbagi antara Alvez CE dan SE. “Kalau kita lihat, konsumen sekarang lebih cerdas dalam memilih produk. Dengan harga segitu dan fitur (lengkap) jadi pertimbangan konsumen,” kata Dian di Yogyakarta, 24 Mei lalu.

Ia menambahkan, dengan begitu unit Wuling Alvez EX sekarang jadi yang paling siap untuk dipesan. Sementara yang lain baru akan dihantarkan mulai bulan depan.

Kapasitas Produksi

Saat ini, pabrik Wuling Motors di Karawang memiliki kapasitas produksi hingga 120.000 unit per tahun. Karena itu, Dian menampik kalau inden Alvez akan lama. “Produksi per tipe harus melihat dinamika permintaan konsumen. Dengan kapasitas 120.000 per tahun harusnya kami bisa (memenuhi permintaan konsumen).”

Test drive almaz 2023

Dikatakan juga, karena kapasitas besar, jalur produksi bisa lebih fleksibel untuk melakukan pergeseran prioritas pembuatan model.

Saat ditanya kemana fokus Wuling di masa yang akan datang, Dian Asmahani mengatakan dengan tegas, tergantung dinamika konsumen. Ditegaskan, porto folio Wuling saat ini cukup lengkap. “Kami punya MPV, SUV, EV dan hybrid. Fokusnya kemana, lihat dinamika konsumen kemana. Kami punya teknologi yang lengkap (yang memungkinkan untuk itu).”

Berikut ini adalah daftar harga Wuling Alvez 2023 (OTR Jakarta)

  • Wuling Alvez SE Rp 209.000.000
  • Wuling Alvez CE Rp 255.000.000
  • Wuling Alvez EX Rp 295.000.000
Wuling Alvez EX 2023

Review Wuling Alvez 2023, Harga Tidak Bohong

Akhirnya kesempatan untuk melakukan review Wuling Alvez tiba. Rute Solo-Gunung Kidul – Yogyakarta ditempuh untuk membuktikan, apa kelebihan crossover Wuling ini, selain harganya yang murah.

Seperti diketahui, di balik kap mesin Alvez terpasang mesin empat silinder 1,5 liter naturally aspirated (tanpa turbo). Transmisi CVT menyalurkan daya sebesar 105 hp dan torsi 143 Nm ke roda depan.

Ditahan CVT

Review Wuling Alvez 2023

Mesin empat silinder di mobil ini memiliki potensi yang cukup menjanjikan. Tenaga lumayan, torsinya juga tersedia di putaran yang rendah, 4.000 rpm. 

Namun CVT yang menyalurkan daya sepertinya harus ditingkatkan. Anda bisa melihat putaran mesin naik cepat, tapi kecepatan terasa tertahan. Mengatasinya, harus dengan metode ‘mengayun’ pedal gas. Bejek dalam, lalu angkat pelan-pelan.

Agak menyebalkan saat harus overtaking. Dan entah kenapa, gejala ini terasa di beberapa mobil Cina. Mengingatkan kami pada performa mobil-mobil di masa awal transmisi CVT diperkenalkan. Ini harus jadi perhatian Wuling

Rasa Kabin

Dashboard alvez 2023

Fasilitas di kabin jadi nilai lebih yang paling terasa. Meski harganya di kisaran Rp 200-an juta, tapi sudah dilengkapi sunroof yang ukurannya tidak bisa dibilang besar, sistem bantu berkendara ADAS yang lengkap. Tidak lupa, fitur WIND untuk memudahkan operasional fitur.

Nilai ergonomis sepertinya bisa ditingkatkan. Peletakan tombol fisik pengaturan AC terasa terlalu kecil, meski mudah dipahami.

Ruang kaki penumpang depan cukup lega. Bisa memberikan kenyamanan untuk perjalanan jauh. Jok belakang juga kami yakin bisa mengakomodir penumpang dengan tinggi 170 cm.

Tidak ada yang perlu dikeluhkan terlalu jauh di bagian kabin ini. Joknya lumayan mengakomodir bentuk badan kami yang berukuran standar orang Asia. Meski bukan yang paling nyaman, tapi Wuling berusaha keras untuk mendesain kursi yang ergonomis.

Rasa Berkendara

Test drive almaz 2023

Saat pertama mencoba singkat di IIMS 2023 lalu, Wuling Alvez menunjukan karakter peredaman yang agak keras. Utamanya di kecepatan rendah.

Dihadapkan pada kondisi perjalanan sesungguhnya di medan luar kota, mobil terasa keras memang. Tapi peredamannya cukup konsisten di berbagai permukaan jalan. Tidak seperti mobil yang harganya sekelas, kadang ada bunyi yang mengkhawatirkan. Hal ini tidak terjadi di Alvez.

Pergerakan setir dengan EPS (Electronic Power). Tipikal power steering setrum begini, pergerakannya terasa kosong, tidak terlalu komunikatif. Ini berlaku untuk Alvez. Meski kami merasakan pergerakannya cukup presisi dan penurut.

Jalan berliku dan menanjak dilewati dengan baik, dengan terisi empat orang. Kestabilan jadi nilai plus. Gejala limbung memang ada, wajar ini mobil tinggi, tapi masih bisa ditolerir saat melibas tikungan pada kecepatan 40-50 km/jam. 

Suspensinya menganut konstruksi MacPherson strut di depan, dengan torsion beam di belakang. Setup yang ‘aman’ untuk sebuah mobil Rp 200 jutaan. Yang harus diperhatikan adalah, setelan suspensi seperti ini, cepat bertemu dengan batas kemampuannya. Libas tikungan panjang dengan kecepatan diatas 50 km/jam, kaki belakang Alvez akan ‘protes’ dengan menyuguhkan goyangan.

Tapi sekali lagi, untuk mobil dengan harga tersebut, tidak perlu ekspektasi berlebihan. Di kecepatan normal, Alvez mampu memberikan performa kestabilan yang patut diacungi jempol. 

Yang tidak sempat kami coba adalah fitur Advance Driving Assistant (ADAS). Ini karena perjalanan Solo, Gunung Kidul hingga Yogyakarta tidak melewati jalan tol. Hanya Sistem bantu stop and go dan lane keeping assist yang sempat difungsikan, dan cukup presisi seperti yang ada di Almaz RS.

Kesimpulan

Wuling Alvez diuji

Dari pengujian ini, pandangan kami tidak berubah sejak impresi pertama mobil ini muncul. Harga Rp 290-an juta (Alvez EX), memberikan nilai lebih berkat fitur ADAS, sunroof sistem multimedia dan WIND. Performa kami tidak menuntut lebih. Untuk mobil dengan harga segitu, rasanya cukup saja. Tidak lebih atau kurang.

Pengendalianya menyenangkan di jalan berliku, meski peredaman memang agak keras. Ditambah, kalau Anda duduk di belakang, kursinya tidak reclining meski ruang kaki dan kepala mumpuni.

Konsumsi BBM? Setelah melakukan review Wuling Alvez sejauh 170 km melalui jalan luar kota (non tol) di MID tertera 12,8 km/liter.  Cukup masuk akal dengan pedal gas yang diinjak sesuai kebutuhan tanpa dibatasi.

Wuling Alvez Mendarat di Bekasi, Incar Kalangan Muda

Wuling Alvez memulai rangkaian peluncurannya di berbagai kota di Indonesia. Wuling Motors (Wuling) langsung memboyong Compact SUV terbarunya ini melalui pameran yang diselenggarakan di Summarecon Mall Bekasi mulai 1 hingga 5 Maret 2023.

Alvez merupakan compact SUV yang mengincar target kaum urban. Kata Wuling, Alvez menghadirkan perpaduan antara desain eksterior yang stylish, interior yang modern. Juga inovasi teknologi berkendara di dalam satu produk SUV.

pameran Wuling alvez

Tak hanya menampilkan Wuling Alvez di Bekasi, mereka mempersiapkan pula ragam promo menarik yang hanya bisa didapatkan selama pameran berlangsung. Juga tersedia unit test drive yang bisa dicoba.

“Kami berharap, konsumen bisa melihat lebih dekat dan secara langsung Compact SUV terbaru dari Wuling,” ujar Kharismawan Awangga selaku Regional Sales Manager Wuling Motors.

Dashboard Alvez

Fitur Mumpuni

Soal eksterior, Alvez menggunakan dynamic dual-tone color. LED DRL serta adjustable LED pada lampu utama dan lampu belakang, bold front grille design, serta pelek 16 inci. Suasana kabin terlihat mewah berkat panel electric sunroof. Meskipun ukurannya tidak bisa dibilang besar.

Wuling Alvez dilengkapi teknologi pintar seperti Wuling Indonesian Command (WIND) juga teknologi Advanced Driver Assistance System (ADAS). Mobil ini juga dilengkapi dengan fitur keselamatan mulai dari Rear Parking Camera, ESC, hingga SRS Airbag. Meski hanya untuk bagian depan.

Selama Wuling Alvez di Bekasi ini, turut disediakan penawaran khusus dengan berbagai kemudahan mulai dari uang muka ringan hingga gratis biaya servis berkala sampai empat tahun/50.000km. Para pengunjung yang melakukan transaksi pembelian berhak mendapatkan lucky dip berhadiah e-wallet, mini vacuum, atau tumbler. Tentunya dengan syarat dan ketentuan berlaku.

 

 

Wuling Alvez 2023

Menelisik Wuling Alvez 2023 Yang ‘Sikat Kanan-kiri’ Dengan Harga dan Fitur

Kemunculan Wuling Alvez 2023 membuat kehebohan tersendiri di kalangan jurnalis otomotif nasional. Apalagi kalau bukan karena harganya yang menggiurkan. Sebelum muncul, perkiraan banderolnya mulai dari Rp 300 jutaan. Namun ternyata meleset jauh.

Wuling Alvez dihargai mulai dari Rp 209 jutaan! Paling mahal (varian EX) Rp 295 jutaan untuk harga OTR DKI Jakarta. Ini memunculkan beragam spekulasi. Mulai dari kenapa bisa murah hingga apa saja isi di dalamnya.

Wuling Alvez

Lebih mengejutkan lagi, ternyata fiturnya komplit, terutama untuk varian EX. Ada fitur bantu berkendara ADAS yang lengkap. Mulai dari Adaptive Cruise Control, traffic jam assist, Collision Mitigation System, Lane Keeping Assist dan lainnya. Intinya, ini fitur yang harusnya tidak murah.

Belum lagi ada sunroof, fungsi remote control (menyalakan mesin dari jauh), head unit dengan kemampuan konektivitas internet, jok kulit dan sebagainya. Semua itu ada di Alvez varian tertinggi yang harganya kurang dari Rp 300 juta. Kalau ini tidak membuat pabrikan lain khawatir, kami tidak paham lagi.

Untuk menjawab pertanyaan yang berkembang, Wuling memanggil kami untuk menjelaskan sebenarnya apa yang bisa membuat produk barunya ini murah. Dian Asmahani, Brand & Marketing Director Wuling Indonesia menjelaskan. Harga ini pertama melalui proses riset, kemudian hasilnya mereka implementasikan melalui beragam inovasi yang dilakukan.

Meski tidak menjelaskan secara detil apa saja inovasi yang dilakukan. “Intinya adalah, inovasi,” tegas Dian. Kami tetap tidak paham.

Kompetitor Wajib Waspada

Yang kami paham adalah, Wuling memberikan Alvez hampir segala yang diharapkan. Paling tidak secara kemampuan. Dengan harga Rp 295 juta, Anda mendapatkan mobil segmen B, seukuran Honda HR-V. Isinya setara dengan HR-V varian tertinggi yang harganya Rp 400 jutaan.

WRV Raize

Tidak hanya itu, yang terancam juga mobil-mobil di segmen bawahnya, Honda WR-V, Toyota Raize dan Daihatsu Rocky. Ok, Toyota Raize paling mahal (1.0 GR Sport) masih lebih murah Rp 18 jutaan. Tapi dengan selisih itu, Anda mendapatkan segala yang ada di Raize GR Sport dan Honda HR-V plus traffic jam assist, rem parkir elektrik, voice command (WIND), IoV (Internet of Vehicle) hingga sunroof. Menggoda? Ya pasti. Tinggal bagaimana kualitas yang diberikan oleh Wuling untuk mobil ini.

Performa

Di atas kertas, mulai terlihat kenapa harganya bisa ditekan. Spesifikasi mesinnya sebetulnya biasa saja. Mesin empat silinder segaris DOHC tidak dilengkapi turbo. Menghasilkan 105 hp pada 5.800 rpm. Torsi puncak sebesar 143 Nm di 4.000-4.600 rpm. Biasa saja. Dibanding HR-V 1,5 tanpa turbo, kemampuan penggerak Wuling Alvez jauh di bawahnya (120 hp vs 105 hp).

Mesin Wuling alvez 2023

Transmisi Alvez 2023 diberikan dua opsi. Manual 6-speed untuk varian SE, sedangkan dua yang lainnya CVT. Sementara untuk penghenti laju, hanya tipe EX yang diberikan empat disk brake. Yang lainnya mengandalkan tromol untuk rem belakang.

Kelengkapan Eksterior

Wuling Alvez 2023 memiliki bentuk yang serupa di setiap varian. Namun kelengkapan eksteriornya cukup berbeda. Contohnya, dua varian tertinggi, EX dan CE dibekali pelek alloy. Namun Alvez SE seharga RP 209 juta hanya diberikan pelek kaleng dengan dop.

Selain itu, lampu LED dengan proyektor hanya ada di Alvez EX, dua lainnya dibekali lampu halogen biasa. Bahkan untuk wiper pun dibedakan. Varian tertinggi diberikan model frameless, yang lain lebih konvensional.

Pelipatan spion secara elektrik juga hanya tersedia di tipe paling mahal. Namun ketiganya sudah diberikan kemampuan pengaturan spion elektrik.

Kelengkapan Fitur

Sekali lagi, Wuling Alvez EX adalah yang paling lengkap di keluarga ini. Tipe CE dan SE tidak punya kemampuan ADAS, WIND atau remote control app Wuling. Namun ketiganya dibekali kendali AC digital.

Dashboard Alvez

Layar instrumen berwarna TFT 7-inci tersedia di EX, sementara untuk CE mengecil jadi 3,5 inci. Lalu ALvez paling bawah hanya dibekali instrumen analog.

Rem parkir elektrik tidak tersedia di tipe tengah atau terbawah. Baru di Alvez EX dipakaikan rem parkir elektrik lengkap dengan kemampuan Auto Hold.

Nah, sekarang tinggal tunggu review dari kami. Dari penampakannya, sepertinya mobil ini meyakinkan. Tapi bagaimana rasanya, itu harus dibuktikan lagi. Tunggu saja.

 

Wuling Formo Max Sudah Bisa Dipesan, Ini Harganya

Setelah beredar spyshot-nya, awal 2023 ini Wuling Motors (Wuling) kembali membuka pemesanan untuk model komersial terbarunya, Formo Max. Produk dengan tagline ‘Enteng Bikin Untung’ ini ditujukan untuk mendukung berbagai bisnis dan angkut muatan.

Ditawarkan dalam dua pilihan varian, jika Anda tertarik untuk meminangnya, saat ini Wuling Formo Max sudah bisa dipesan melalui dealer resmi Wuling.

Wuling Formo Max dibekali mesin 1.500cc dengan transmisi manual 5-speed. Pickup ini juga menawarkan aspek ukuran kargo yang diklaim lebih luas. Dengan dimensi panjang 2.695 mm, lebar 1.725 mm plus bukaan bak tiga sisi, mempermudah akses keluar masuk barang bawaan.

Ukuran bak itu lebih besar dari Toyota Hilux (bukan yang double kabin), sesama pickup komersial bermesin depan. Untuk perbandingan, area kargo Hilux memiliki panjang 1.980 mm dengan lebar 1.575 mm. 

“Di awal tahun ini, kami mengambil langkah untuk mendukung dunia usaha dengan memperkenalkan Formo Max. Mobil pikap terbaru yang mampu mengangkut banyak muatan dengan area kargo yang luas. Dilengkapi EPS (Electric Power Steering) dan tingkat keamanan yang baik serta mesin bertenaga. Produk ini juga menawarkan pengalaman berkendara yang baik untuk meningkatkan produktivitas harian di segala sektor usaha,” ujar Dian Asmahani selaku Brand & Marketing Director Wuling Motors.

Semua kelebihan yang ditawarkan Formo Max juga dikatakan makin nyaman berkat fitur keselamatan dan keamanan. Mulai dari pengereman dengan ABS (Anti-lock Braking System) & EBD (Electronic Brakeforce Distribution), sabuk pengaman hingga alarm anti pencurian. Kenyamanan supir dan penumpang saat melakukan operasional bisnis harian didukung oleh sistem EPS (Electric Power Steering), AC (Air Conditioner), pengaturan kursi, power window, hingga head unit.

 

Wuling membuka pemesanan (pre-book) bagi konsumen untuk memesan Formo Max lebih awal. Estimasi harga dari Rp163.000.000 – Rp172.000.000 untuk wilayah DKI Jakarta. “Nantikan peluncuran kendaraan komersial terbaru kami pada pertengahan bulan Januari ini,” tutup Dian Asmahani.

 

 

 

Wuling Asta

Rangkaian Mobil Baru di 2023 Yang Layak Diperhatikan

Tahun 2023 akan jadi masa yang sibuk untuk para APM. Sekaligus jadi waktu yang menyenangkan untuk Anda yang berencana belanja mobil. Pilihannya makin banyak. Sejak September 2022 lalu, kami sudah mencoba gali informasi apa saja mobil yang akan masuk.

Seperti biasa, APM pasti tutup mulut karena menjaga kestabilan penjualan model yang sudah ada. Tapi tetap. Ada saja yang bocor. Di bawah ini adalah prediksi kami soal produk mobil yang akan datang di 2023.  Sayangnya, tidak semua gambar bisa kami tampilkan. 

Toyota Agya & Daihatsu Ayla Generasi Dua

Daihatsu Ayla

Kedua produk kembar ini diperkenalkan pertama kali pada semester kedua 2012. Sepuluh tahun sudah beredar dan tidak ada perubahan yang signifikan. Namun dari sumber yang bisa dipercaya kami dapat informasi bahwa generasi kedua Agya dan Ayla sudah masuk masa pengujian oleh lembaga pemerintah.

Artinya, mobil ini akan segera keluar ke pasaran. Bentuknya berubah total dengan dimensi yang membesar. Terlihat jelas di pilar C yang lebih tebal. Platformnya menggunakan DNGA (Daihatsu Next Generation Architecture) A. Serupa dengan Rocky dan Raize.

Namun mesinnya belum menggunakan turbocharger. Kemungkinan mengandalkan jantung mekanis tiga silinder 1,2 liter dengan kode WA-VE. Tidak menutup kemungkinan ada yang bermesin 1.0 liter turbo. Ya, mesin ini juga digunakan oleh Daihatsu Rocky dan Toyota Raize.

Toyota Sienta Generasi Tiga

Toyota Sienta 2023

Informasi kehadiran MPV compact Toyota Sienta generasi ketiga, kami dapatkan dari gambar paten yang didaftarkan Toyota di Indonesia. Anda pasti sudah tahu bentuk dan spesifikasinya untuk pasar Jepang. Untuk Sienta lokal masih belum ada informasi.

Perkiraan kami, kapasitasnya 1,5 liter tapi tiga silinder. Kode mesinnya M15A-FKS. Bukan tidak mungkin juga masuk Sienta Hybrid dengan kapasitas mesin yang sama. Apalagi kalau bisa dirakit lokal dan mendapatkan insentif dari pemerintah.

All New Honda CR-V

Honda CR-V 2023

All New Honda CR-V sudah lama dirumorkan masuk ke pasar mobil baru 2023 di Indonesia. GIIAS 2022 lalu, Honda Prospect Motor (HPM) memamerkan teknologi hebrid e:HEV. Yang menarik, mobil Honda CR-V generasi terbaru juga punya varian hybrid dengan penggerak ini. Lalu gambar patennya juga muncul. Kebetulan?

Pasti tidak. HPM memang mengkonfirmasi akan menghadirkan SUV baru berteknologi hybrid tahun 2023. Ada dua, bahkan. Yang satunya tidak diketahui, satunya lagi kami yakin Honda CR-V generasi keenam.

Versi hybrid-nya dibekali mesin LFA1 berkapasitas 2,0 liter dengan tambahan penggerak listrik dan transmisi CVT. Di Amerika, konfigurasi ini menghasilkan daya hingga 204 hp.

Honda CR-V bensin seperti biasa menggunakan mesin L15 empat silinder dengan tambahan turbocharger. Tenaganya 190 hp. Tidak jauh berbeda dengan yang ada sekarang.

Wuling Asta/Alvez

Wuling Asta HEV

Berdasarkan penampakan mobil berkamuflase beberapa waktu yang lalu, siluetnya menunjukan ini Wuling Asta atau (kemungkinan) Wuling Alvez. Kalau diposisikan secara dimensi, Asta ukurannya lebih panjang dari Toyota Corolla Cross (4.460 mm vs 4594 mm).

Menariknya, SUV ini juga tersedia dalam format penggerak hybrid di negara asalnya. Seperti Wuling Almaz Hybrid, mesinnya 2,0 liter dengan motor listrik yang menggerakkan roda depan melalui DHT (Dedicated Hybrid Transmission). Versi konvensional mengandalkan mesin empat silinder turbo dengan kubikasi 1,5 liter.

Daihatsu Move Canbus

Daihatsu Canbus

Agak mengejutkan saat gambar paten Daihatsu Canbus terlihat di situs DJKI. Entah memang akan meramaikan pasar mobil baru 2023, atau sekedar studi. Ini adalah MPV kecil yang masuk kategori Kei Car di Jepang. Sejak diperkenalkan 2016, Canbus sudah menjejak dua generasi.

Mesinnya tiga silinder dengan kapasitas 658 cc. Ada versi turbo dan NA. Masing-masing tenaganya 63 hp dan 51 hp. Platformnya tidak jauh-jauh dari DNGA-A. Dan, meski menggunakan nama Move, tapi mobil ini tidak ada hubungannya dengan Daihatsu Move, kei car yang juga populer. Malah lebih banyak berbagi komponen dengan Daihatsu Tanto.

Wuling air ev ktt g20

Wuling Air Ev Dukung Penuh Mobilitas Harian Di Gelaran KTT G20

Dalam perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali, Wuling Motors (Wuling) turut berpartisipasi sebagai Official Car Partner dengan menghadirkan 300 kendaraan listriknya, Air ev, sebagai sarana mobilitas para delegasi, partisipan, serta komite KTT G20 di Pulau Dewata.

Sebanyak 300 unit Wuling Air ev yang terdiri dari dua varian, Long Range dan Standard Range beroperasi sebagai sarana mobilitas para delegasi, komite, dan partisipan KTT G20 di Nusa Dua, Bali. Kendaraan listrik pertama Wuling di Indonesia ini digunakan untuk melayani pergerakan para delegasi dan kepanitiaan secara mobile selama KTT G20 berlangsung.

Para delegasi dari berbagai negara anggota, organisasi internasional, dan komite KTT G20 pun melakukan mobilitas harian bersama mobil compact ini. Setiap partisipan dapat mengakses berbagai lokasi konferensi dengan mudah dan ramah lingkungan.

Air ev adalah mobil listrik pertama Wuling di Indonesia. Mobil ini dirakit langsung di pabrik mereka di Cikarang, Jawa Barat. Baterainya berkapasitas 26,7 kWh untuk varian Long Range dan 17,3 kWh untuk versi Standard Range. 

Dikatakan Wuling, kenyamanan dalam kabin kendaraan listrik berukuran compact ini dapat dirasakan oleh para tamu negara hingga baris kedua. Air ev memiliki ruang kabin yang lega dan nyaman, jok yang berlapis kulit sintetis serta konfigurasi 4 bangku dan mudah dikendarai.

Selain itu, meski ukurannya mungil begitu, Air ev sudah dibekali sistem keselamatan yang mumpuni. Mulai dari air bag sepasang, rem dengan ABS, stability control, hingga dudukan kursi anak, ISOFIX. 

Wuling Air ev juga sangat mudah melakukan pengisian daya di SPKLU dari PLN yang berada di dekat lokasi acara. Seperti yang sudah diketahui, pihak penyelenggara menyediakan stasiun pengisian daya untuk kendaraan listrik di beberapa area acara. Air ev dapat dengan mudah melakukan pengisian daya baik di Wuling Jimbaran Pool maupun di outpost charging di SPKLU.

Wuling Formo pickup

Wuling Pickup Disiapkan, Akan Goyang Dominasi Suzuki Carry dan Daihatsu GranMax?

Wuling sepertinya sedang mempersiapkan penetrasi lebih dalam ke pasar mobil komersial. Ini terlihat dari spyshot sosok Wuling pickup yang kami temukan di seputaran kawasan Deltamas, Jawa Barat hari ini (11/11/2022).

Belum banyak yang bisa kami ungkap karena pihak Wuling menolak untuk berkomentar soal mobil satu ini. Di situs NJKB DKI Jakarta pun belum terlihat. Yang ada Wuling Formo 12BV (Blind Van). Mengherankan, karena di direktori minibus juga ada Formo. Hmm.. Aneh sekali.

Namun dari gambar yang terlihat, bisa disimpulkan Wuling pickup ini menggunakan chassis tangga atau bahasa kerennya ladder frame.

Pilihan yang tepat untuk kendaraan komersial karena selain sederhana, juga tahan banting. Pelek besi dan per daun jadi penopang yang kokoh untuk menahan beban. Bak angkut terlihat panjang. Kemungkinan lebih panjang dari DFSK Super Cab.

Mukanya tertutup kamuflase penuh. Awalnya sempat terpikir mungkin ini Wuling Rong Guang yang populer juga di China. Namun dari kaca depan hingga kap mesin yang landai serta bentuk lampu depan, lebih mirip dengan yang digunakan oleh Wuling Confero/Formo. Rong Guang lebih kaku desainnya.

Nah, soal penggeraknya juga tentu masih banyak diselimuti pertanyaan. Tapi melihat kendaraan Wuling yang ada di segmen mobil komersial, tidak menutup kemungkinan akan dibekali mesin serupa Formo. Empat silinder 1,2 liter. Tapi melihat bak angkut yang cukup besar, bisa juga mesinnya 1,5 liter. Tentunya dengan transmisi berasio gigi besar layaknya mobil angkutan.

Kalau benar pakai penggerak 1,5 liter, Wuling pickup akan bertarung langsung dengan Daihatsu GranMax, Suzuki Carry. Dua petahana mobil komersial ringan yang sulit digoyang. Selain itu, akan berjumpa juga dengan DFSK Super Cab varian 1,5 liter. Untuk Informasi, Supercab juga ada opsi mesin 1,3 liter turbo.

Dari bentuk penyamaran yang menempel langsung dengan body, sepertinya Wuling pickup ini sudah mendekati bentuk produksinya. Bisa jadi, tahun depan kita akan mellihat mobil ini diluncurkan. Tunggu saja.

Wuling Almaz Hybrid Kami Jajal Langsung di Trek E-Prix

Kami ajak Wuling Almaz Hybrid melahap trek Jakarta International E-Prix Circuit.

Wuling Motors resmi meluncurkan mobil hybrid pertamanya di Tanah Air, yakni Wuling Almaz Hybrid, pada 3 November 2022. Sesuai nama yang diusung, Sport Utility Vehicle kelas medium ini menggunakan perpaduan antara dua jenis sumber tenaga, yaitu mesin konvensional dan motor listrik.

Kombinasi sumber tenaga tersebut tentu membuat performa berkendara Wuling Almaz Hybrid semakin meningkat, efisien bahan bakar, dan tentunya minim emisi gas buang. Bahkan Wuling Almaz Hybrid mengaplikasikan teknologi Multi-mode Hybrid Performance yang terdiri dari EV Mode, Series Hybrid Mode, dan Parallel Hybrid Mode.

Kontan kami pun tertarik untuk langsung menjajal SUV Wuling teranyar ini. Namun sebelumnya, kami ingin membeberkan beberapa mode berkendara yang ada pada Almaz Hybrid ini. Yang pertama ialah EV Mode, yakni ketika roda digerakkan oleh motor listrik mengambil energi listrik yang berasal dari baterai ternary lithium.

Selanjutnya dalam Series Hybrid Mode, roda tetap digerakkan oleh motor listrik, namun mesin bensin beroperasi mengisi daya listrik pada baterai melalui motor generator. Sedangkan untuk performa maksimal dihadirkan melalui Hybrid Parallel Mode, di saat mesin bensin dan motor listrik beroperasi untuk menghasilkan daya penggerak roda secara bersamaan.

“Sistem ini beroperasi secara otomatis menyesuaikan kondisi baterai, kebutuhan daya, serta kondisi jalan,” kata Dian Asmahani, selaku Brand and Marketing Director Wuling Motors di sela acara Wuling Almaz Hybrid First Impression, di Jakarta International E-Prix Circuit, Ancol, (4/11/2022). Jadi sudah dapat diduga, bahwa SUV ini begitu mudah dikendarai layaknya mobil bertransmisi otomatis.

Didukung transmisi DHT

Wuling Almaz Hybrid dibekali dengan mesin bensin 4 silinder Atkinson-cycle berkapasitas 2.0 liter yang bertenaga maksimal 123 hp dan torsi sebesar 168 Nm. Selain itu, terdapat motor listrik yang mampu memproduksi tenaga setara 174 hp dan torsi 320 Nm. Tentu saja ada juga baterai ternary lithium berkapasitas 1.8 kWh. Seluruh output yang dihasilkan selanjutnya disalurkan menuju roda depan melalui Dedicated Hybrid Transmission (DHT).

Kami pun membawa Almaz Hybrid ini ke trek Jakarta International E-Prix Circuit sepanjang 2,4 kilometer. Wuling Motors telah menyiapkan lintasan dan rintangan, mulai dari area akselerasi di jalur lurus 600 meter pertama, lintasan untuk merasakan kenyamanan berkendara dengan sistem hybrid, pengujian ADAS, manuver zig-zag, dan free area di sektor terakhir dengan beberapa tikungan.

Mobil ini diklaim mampu melaju dengan mode EV hingga kisaran kecepatan 30 km/jam. Namun kami sempat melaju lebih cepat dan hanya motor listrik saja yang beroperasi. Hal tersebut tentu terkait dengan gaya mengemudi, kondisi baterai, serta penggunaan daya listrik yang ada pada mobil.  

Ada bobot ekstra

Performa suspensi memang tidak terlalu banyak berbeda dengan Almaz bermesin konvensional, malah kami merasakan ayunannya yang lebih empuk dan ada sedikit gejala body roll saat memasuki tikungan tajam di kecepatan lebih dari 50 km/jam. Hal tersebut mungkin karena struktur bodinya kini membopong bobot ekstra dari motor listrik dan baterai. Tak perlu khawatir, karena Almaz Hybrid dilahirkan bukan sebagai mobil sport…

Almaz Hybrid memang terbukti memiliki rasa yang berbeda dengan Almaz ‘biasa’. Kaki kanan memang harus beradaptasi beberapa saat, namun torsi yang dihasilkan memang bermanfaat ketika pengemudi ingin mendahului kendaraan di depannya. Luapan torsi di kecepatan rendah memang cukup kuat, sehingga akselerasi dari posisi diam pun terasa menyenangkan.

Meski hanya menghabiskan waktu yang tidak terlalu lama dengan SUV ini, secara garis besar kami sudah paham mengenai karakter Wuling Almaz Hybrid. Kehadiran mobil ini tentu menjadi salah satu upaya Wuling untuk mendukung roadmap elektrifikasi kendaraan di Tanah Air. Di saat yang sama, Wuling ingin menyuguhkan beragam jajaran produk yang dapat mengakomodir kebutuhan konsumen Indonesia.

Almaz Hybrid 2022

Wuling Almaz Hybrid ‘Berani’ Pakai Mesin 2.0 Liter, Ini Alasannya

Wuling Almaz Hybrid dibekali mesin berbeda dengan imbuhan teknologi hybrid yang fleksibel. 

Wuling Almaz Hybrid diluncurkan hari ini di Ancol, Jakarta. Merupakan mobil hybrid pertama dari pabrikan Wuling di Indonesia. Dari sisi desain, identik dengan Wuling Almaz RS. Tapi kami tertarik dengan spesifikasi yang tertera. Apalagi Wuling pusat mengklaim konsumsi BBM 19 km/liter dengan metode pengujian NEDC.

Pada dasarnya, Almaz dibekali sistem hybrid yang tidak berbeda dengan mobil hybrid lain. Ada mesin konvensional, penggerak listrik, bisa jadi EV sepenuhnya untuk jangka waktu dan kondisi tertentu. Tidak ada yang istimewa. Seperti Toyota Prius, Almaz Hybrid memiliki mode hybrid Series/Parallel. Tergantung kondisi berkendara.

Serial akan sangat berguna saat berkendara di dalam kota. Mesin bakar akan memberikan daya untuk mengisi baterai, yang kemudian menghidupi motor listrik dan menggerakan roda. Untuk kecepatan rendah, ini akan bermanfaat, saat harus jalan kencang di tol, kurang efisien karena perlu daya lebih besar.

Paralel hybrid adalah jawaban untuk kondisi berkendara yang memerlukan energi gerak lebih besar. Mesin bakar akan bekerja paralel dengan motor listrik untuk memberikan kecepatan. Karena bekerja sama, konsumsi BBM bisa ditekan secara signifikan. Atau, saat deselerasi, motor listrik bisa membantu mengisi baterai.

Menurut Danang Wiratmoko, Product Planning Wuling Motors Indonesia, Almaz Hybrid bisa melakukan kedua mode diatas. “Secara bawaan, hingga kecepatan 40 km/jam, bisa jadi EV. Tapi tergantung kondisi. Jadi komputernya yang akan memutuskan apakah bisa jadi EV atau perlu menghidupkan mesin bakar.” Jadi, di kepadatan lalu lintas kota, Almaz bisa bergerak tanpa menenggak bensin dan menghasilkan emisi. Seperti mobil hybrid pada umumnya.

Yang beda

Mesin pembakaran internal berkapasitas 2.0 liter bertenaga 123 hp, dengan dinamo listrik berdaya setara 174 hp. Ini mesin terbaru dari Wuling yang memang didesikasikan untuk mobil hybrid. Teknologi di balik moncongnya ini terbilang berbeda untuk sebuah mobil hybrid kelas menengah. Jarang ada yang mengusung kapasitas 2.0 liter. Biasanya 1,5 liter. Pesaing terdekatnya, Innova Zenix yang akan meluncur akhir bulan November ini, dikatakan mengusung mesin 2.0 liter.

Layaknya mesin yang dipasangkan dengan sistem hybrid, Almaz baru ini juga memiliki penggerak cetus api dengan siklus Atkinson. Mesin pembakaran internal dengan siklus ini dikenal dengan efektifitasnya dan memiliki thermal efficiency tinggi. Ini yang membuat mesin memiliki tingkat efisiensi konsumsi BBM yang layak diacungi jempol.

Penerus daya Dedicated Hybrid Transmission (DHT) dengan single speed bertugas untuk mengalirkan tenaga ke roda depan. Dan, menurut Danang, penggunannya tidak perlu pusing memikirkan harus series atau paralel. “Semua diatur sama mobilnya,” tegas pemain saksofon ini. DHT juga diklaim memerlukanlebih sedikit oli karena bentuknya yang lebih ringkas.

Pertanyaan kami selanjutnya adalah. Posisi baterai yang diletakan di bagasi pastinya akan mempengaruhi akomodasi di bagian tersebut. Tapi hal ini dibantah. “Memang baterainya di bagasi. Tapi perubahan kemampuan akomodasi tidak berubah banyak. Baterainya tidak terlalu besar (dimensinya),” kata Danang.

Ban cadangan? Tidak ada. Kehadiran baterai menghilangkan ban serep. Gantinya, ada tire repair kit yang bisa digunakan kalau ban bocor. Nah, itulah Wuling Almaz Hybrid. Sistem hybrid-nya seperti kebanyakan. Baterainya diberikan garansi delapan tahun atau 120.000 km. Seperti baterai Air ev.

Wuling Almaz RS Hybris

Wuling Almaz RS Hybrid Hadir Riuhkan Indonesia

Mendahului Toyota Innova Zenix, Wuling Almaz RS Hybrid meluncur lebih dulu hari ini, (3/11/2022), di Ancol, Jakarta.

Dari luar mungkin tidak terlalu terlihat perbedaannya, namun isinya berbeda jauh dengan Almaz RS biasa. Eksterior hanya dibedakan dari aksen biru di mukanya, termasuk logo RS di grille. Dari samping hanya pelek dengan 18 inci berdesain baru yang membedakan.

SUV rakitan Cikarang ini dibekali mesin 4-silinder segaris berkapasitas 2.0 liter dengan imbuhan penggerak listrik dan transmisi DHT.  Daya maksimum yang dihasilkan oleh mesin bensin adalah 123 hp, torsi 168 Nm.  Untuk penggerak listrik, daya puncak setara 174 hp dengan torsi 320 Nm. Sumber energinya berasal dari baterai Lithium 1,8 kWh.

Wuling Almaz RS Hybrid merupakan produk perdana Wuling yang dilengkapi teknologi hybrid. Di Indonesia. Meski kami agak heran juga, kenapa mereka tidak bikin Almaz EV sekalian. Tapi itu lain cerita.

Interiornya tampak serupa dengan Almaz RS konvensional. Namun tampilan instrument cluster lebih terlihat modern dengan layar TFT. Tuas transmisi baru juga jadi pembeda utama. Selebihnya, jok kulit, dashboard dengan padded material tersebar di beberapa bagian.

Tidak kalah menarik adalah harganya. Almaz RS Hybrid dilepas dengan benderol Rp 470 juta OTR (DKI Jakarta). Dengan harga tersebut, selain teknologi hybrid dan transmisi canggih, hadir juga fitur bantu berkendara yang lengkap.

Terbungkus dalam paket WISE, Wuling membekali sistem ADAS yang cerdas. Seperti pada Almaz RS yang lain, ada adaptive cruise control, lane keeping assist, setir yang bisa berbelok mengikuti jalur, lampu otomatis dengan auto high beam dan lainnya.