Indomobil Mulai Revitalisasi Pabrik ex-Nissan di Indonesia

Proses akusisi PT Nissan Motor Indonesia (NMI) dari Nissan Motor Co., Ltd. yang telah dilakukan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) melalui anak usaha IMAS, yaitu PT National Assemblers (NA), memasuki tahap lanjut.

Salah satu langkah yang akan dilakukan NA sebagai pemegang kendali penuh atas 99,9 persen saham NMI yakni merevitalisasi pabrik Nissan di Indonesia. Hal tersebut dikuatkan oleh Jusak Kertowidjojo, Direktur Utama Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) yang menyampaikan jika pihaknya tengah melakukan inventarisasi serta pengecekan untuk merealisasi rencana itu.

Transaksi saham antara IMAS dengan NMI tertuang pada Akta Jual Beli Saham No. 80 dan telah ditandatangani pada 29 Agustus 2025 di hadapan Notaris Ashoya Ratam.

Pengambilalihan saham NMI dari Nissan Motor diharapkan mampu meningkatkan kinerja usaha Indomobil Group.

Diketahui, NA merupakan perusahaan baru di bidang manufaktur perakitan kendaraan yang mayoritas sahamnya dimiliki IMAS. Saat ini NA mengelola fasilitas perakitan di Purwakarta, Jawa Barat.

Dengan memegang kendali 99,9 persen saham NMI, nantinya NA akan mengelola fasilitas manufaktur ex-Nissan di Indonesia. Hanya saja masih belum dapat dipastikan. Apakah pabrik ex-Nissan bakal digunakan untuk memproduksi kembali mobil-mobil Nissan seperti sedia kala? Atau justru akan digunakan untuk memproduksi kendaraan dari brand lain yang ada di bawah kendali IMAS?

Revitalisasi Pabrik

Krisis yang dialami oleh Nissan global ternyata berdampak pada kinerja Nissan di Indonesia. Pabrik perakitan Nissan di Tanah Air terpaksa tutup permanen sejak akhir 2019, sebagai bagian dari strategi efisiensi global Nissan. Sebelum pabrik benar-benar “tutup warung”, Nissan melakukan efisiensi dengan memperkecil lini produksi. Unit perakitan pun hanya tersisa untuk menggarap mobil Datsun. Namun upaya ini tak bertahan lama, pabrik pun akhirnya stop operasional secara permanen. Demikian pula dengan kiprah brand Datsun.

Walau pabrik tak lagi beroperasi, Nissan tetap menjalankan bisnis di Indonesia meski hanya menjual mobil yang dimpor secara utuh (CBU). Satu model yang masih tetap diproduksi di Indonesia, yaitu Livina. Hanya saja Livina tak diproduksi di pabrik Nissan, melainkan oleh rekan aliansinya di dalam negeri yaitu Mitsubishi.

Untuk menghidupkan dan merevitalisasi lagi pabrik ini agar siap operasional tentu butuh waktu. Lini produksi yang akan digunakan harus disesuaikan dengan model kendaraan yang akan dirakit. Mau bikin mobil apa?

Sebagai catatan, Indomobil memiliki kendali operasional sejumlah brand otomotif di Indonesia, baik kendaraan penumpang maupun komersial (niaga). Selain Nissan, Indomobil saat ini juga membawahi brand Maxus, GWM, Changan, Jeep, Land Rover, Mercedes-Benz, Aion, Citroen, Jaguar, Kia, Suzuki, Nissan, Volvo, Hino, dan Volkswagen. Yang terbaru yakni Hongqi dan JAC Motors.

PT National Assemblers (NA) saat ini punya kapasitas produksi hingga 50.000 unit kendaraan per tahun. Perakitan yang dilakukan saat ini mencakup berbagai model kendaraan, termasuk mobil listrik GAC Aion dan Citroen.

Salah satu prediksi yang menguat yakni pada JAC Motors yang merupakan brand pendatang baru. Rencananya, brand asal Cina ini akan menjual kendaraan niaga elektrifikasi. Perakitan lokal di Indonesia digarap oleh National Assemblers (NA).

Dengan demikian, ada kemungkinan jika nantinya JAC Motors memanfaatkan fasilitas Nissan yang telah diakuisisi Indomobil.

Tiga model kendaraan niaga elektrifikasi dari JAC Motors yang akan beredar di Tanah Air yakni JAC Trekker T9 EV, Metromover N35 EV dan Urbanmover N90 EV.

Fasilitas perakitan ex-Nissan yang kini dibawah kendali NA akan menjadi aset baru yang mendorong percepatan produksi lini kendaraan yang dimiliki Indomobil. Bukan mustahil pula jika nantinya pabrik ini khusus memproduksi mobil listrik. Tentu saja ada hitungan bisnis yang jadi pertimbangan, terutama permintaan pasar.

Nissan Kicks 2024 buatan NIssan Motors

Nissan Motor Corporation Perlu Investor, ‘Nafasnya’ Tinggal 14 Bulan Lagi

Iya, Anda tidak salah baca. Nissan Motor Corporation, raksasa otomotif asal Jepang itu sedang mengalami masalah signifikan. Mengutip dari Financial Times, salah satu anggota manajemen seniornya menegaskan hal tersebut.

Awal November lalu, kami juga membaca laporan penjualan Nissan yang mereka rilis, untuk semester pertama tahun fiskal 2024 (yang berakhir September 2024 lalu). Tidak bagus. Mereka bahkan harus merevisi target pendapatan bersih dari 14 triliun Yen menjadi 12,7 triliun Yen.

Penyebabnya? Penjualan yang menurun, biaya meningkat. Menurut sumber yang dikutip Financial Times, Nissan sekarang sedang berada di emergency mode. Kalau tidak ada yang bantu, dalam 12-14 mendatang bisa berbahaya bagi mereka.

Nissan Motors top executive

Melihat ke beberapa bulan lalu, antara Juni hingga Agustus, penjualan mereka tergerus hingga menghasilkan kerugian sebesar 9,3 milyar Yen. Periode yang sama tahun sebelumnya, mereka untung hingga 190,7 milyar Yen.

Nissan tidak tinggal diam, mereka melangkah dengan memangkas jumlah pekerja hingga 9.000 orang di berbagai negara. Kemudian, produksi juga dipangkas hingga 20 persen. Bahkan para jajaran top executive harus rela digaji setengahnya.

Disebutkan juga bahwa Nissan mencoba menelaah semua opsi. Termasuk restrukturisasi aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi. Dan dari sini, jadi semakin menarik.

Bersatu Dengan Honda?

Solid state battery buatan Nissan

Kalau Anda ingat, beberapa bulan lalu Nissan dan Mitsubishi mengumumkan beberapa kerjasama dengan Honda di bidang teknologi dan pengembangan komponen mobil. Terutama untuk menghadapi pasar otomotif RRC.

Sejak Renault mengurangi jumlah sahamnya dari 43 persen menjadi 36 persen pada 2023 lalu, hubungan Nissan – Honda jadi lebih mesra.

Renault mengatakan, mereka tidak keberatan untuk menjual saham Nissan yang masih dimiliki, kepada Honda. Tapi, menurut sumber Financial Times, Honda adalah ‘pegangan’ terakhir mereka. Pastinya, tidak ada yang mau berkomentar soal kemungkinan Honda menguasai saham Nissan.

Toh, krisis Nissan ini juga menarik perhatian perusahaan investasi raksasa Asia macam Effissimo Capital Management yang berbasis di Singapura dan Oasis Management dari Hongkong.

Sementara ini, langkah kongkrit lainnya adalah, Nissan menjual saham Mitsubishi sebanyak 10 persen, menyisakan pegangan 24 persen untuk menghasilkan dana segar.

Tapi kalau memang Honda dan Nissan bersatu ditambah ada Mitsubishi, aliansi ini mungkin bisa jadi ujung tombak yang tajam dalam menghadapi persaingan dengan pabrikan Tiongkok.

Dan pastinya, tidak ada yang mau melihat pabrikan legendaris ini lenyap. 

Sumber: Financial Times

Ragam Mobil Konsep Nissan Versi Digital di Japan Mobility Show 2023

Menyambut gelaran pameran Japan Mobility Show di Tokyo akhir bulan ini, Nissan Motor Co., Ltd. akan memboyong rangkaian mobil konsepnya ke atas booth interaktif, bahkan sosok versi digital sudah diperlihatkan.

Pada pameran ini, Nissan membawa visi meningkatkan kehidupan dan merevolusi kendaraan listrik (EV) dengan transformasi produk dan teknologi. Visi ini akan ditampilkan di boothnya yang dirancang untuk memadukan teknologi dan inisiatif elektrifikasi Nissan.

Nissan juga akan menghadirkan serangkaian konsep EV dalam bentuk digital jelang peluncurannya di hari pertama pada 25 Oktober mendatang. Konsep-konsep versi digital yang menarik ini mewakili tujuan Nissan untuk meningkatkan pengalaman berkendara bagi generasi mendatang.

Setiap model konsep ini ditargetkan pada demografi yang berbeda dengan fitur-fitur khusus yang menambah nilai pada gaya hidup   penggunanya.

Booth Nissan di Japan Mobility Show 2023

Booth Nissan dirancang untuk berbagai kegiatan seperti presentasi interaktif, pengendalian simulator mengemudi e-4ORCE dan keseruan swafoto bersama kendaraan Formula E.

Selain itu, booth Nissan juga akan menampilkan sejumlah line up edisi khusus 90th Anniversary.

Produk Line-up Display Nissan di Japan Mobility Show 2023

Mobil konsep EV (akan diumumkan terpisah), Nissan Ariya, Nissan Leaf 90th Anniversary, Nissan Sakura 90th Anniversary, Nissan X-Trail 90th Anniversary, Nissan Serena 90th Anniversary, Nissan Kicks 90th Anniversary, Nissan Aura 90th Anniversary, Nissan GT-R NISMO Special Edition, Nissan Z NISMO, Nissan Skyline NISMO, dan Formula E Race Car.

Nissan Hyper Adventure, SUV Bagi Penyuka Kegiatan Outdoor

Nissan Motor Co. Ltd. memperkenalkan Nissan Hyper Adventure, model kedua dalam rangkaian konsep EV untuk pameran Japan Mobility Show. Konsep digital dari Nissan Hyper Adventure adalah sebuah sport SUV bagi para penyuka olahraga outdoor dengan gaya hidup yang ramah lingkungan. Teknologi V2X pada Nissan Hyper Adventure diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik kapanpun dan dimanapun sepanjang perjalanan.

Fungsi utama dari Nissan Hyper Adventure adalah mengakomodasi ragam kebutuhan aktifitas outdoor ringan hingga ekstrim. Saat bepergian melewati jalur pegunungan bersalju atau jalur berlumpur di hutan, sistem canggih e-4ORCE membantu pengendalian kemudi setiap roda.

Kapasitas baterai digunakan sebagai sumber energi untuk mengisi ulang daya baterai peralatan elektronik hingga menerangi tempat perkemahan. Teknologi V2X (vehicle-to-everything) juga dapat menyediakan listrik ke rumah-rumah (V2H) atau menjadi sumber daya bagi jaringan listrik setempat (V2G).

Secara penampilan, SUV ini memiliki desain eksterior yang dinamis dan berkesan ekspresif. Garis khas diagonal di sisi samping menonjolkan interior kabin yang luas. Dengan mengarahkan aliran udara melalui spoiler depan, mobil dapat mencapai performa aerodinamis yang tinggi.

Peningkatan aerodinamis semakin baik berkat adanya integrasi kaca dengan atap dan jendela samping serta permukaan rata di bagian belakang. Roda serta bumper depan dan belakang dilengkapi dengan crampon atau roda khusus dengan traksi salju agar mobil dapat melaju dengan mudah

Fitur unik interior dan ruang kabin dirancang untuk membuat pengendaraan menjadi mudah di semua kondisi. Panel instrumen terhubung ke bagian bawah kaca depan yang berfungsi sebagai layar. transparan dan menghubungkan ruangan dalam dan luar mobil. Bagian interior juga menawarkan ruang bagasi untuk peralatan aktivitas outdoor.

Untuk kursi belakang dapat berputar 180 derajat dengan area duduk nyaman sehingga dapat menghadap ke bagian belakang kendaraan. Fitur lainnya di sisi belakang adalah pijakan tangga yang secara otomatis membuka sehingga mempermudah akses keluar masuk saat berkemah atau sekedar melihat pemandangan dari belakang.