Rieju E-City

Rieju E-City, Skuter Elektrik Untuk Perkotaan

Rieju E-City, skuter listrik nama Jepang, asal Spanyol, didesain untuk perkotaan dengan bobot 90 kg. 

Apakah anda pernah mendengar brand sepeda motor RIEJU? Namanya yang berbau Jepang ternyata merupakan gabungan dari nama panggilan akrab dari kedua pendirinya yakni Luis Riera Carré dan Jaime Juanola Farrés. Ya, RIEJU, RIEra dan JUanola.

Perusahaan asal Spanyol yang berdiri sejak tahun 1934 ini memproduksi moped pertamanya yang dibekali dengan motor 4-tak berkapasitas 38 cc di tahun 1947.

Sekian dekade berkecimpung di segmen moped, skuter dan sepeda motor mini, pabrikan yang bermarkas di Figueres, Catalunya-Spanyol ini pun mulai merambah skuter elektrik (skutrik). Model skutrik pertama RIEJU yakni Nuuk yang dipasarkan pada tahun 2021 lalu berhasil menuai sukses di Spanyol dan Eropa. Kenapa namanya aneh-aneh? 

Kesuksesan skutrik Nuuk pun membuat Rieju optimis dan berlanjut dengan meluncurkan skutrik terbaru mereka, E-City.

Dari segi tampilan, E-City memiliki desain layaknya skutik lansiran pabrikan asal Jepang. Body yang sporty dan aerodinamis dengan dek lebar membuat E-City tak terlihat seperti sebuah skuter penghisap elektron.

Tak hanya dilengkapi headlamp dan lampu belakang LED, skutrik ini pun dilengkapi dengan dashbor berlayar digital yang menampilkan informasi kecepatan, jarak tempuh, kapasitas daya baterai dan pilihan mode berkendara.

Kemampuan Rieju E-City

Skutrik E-City hadir dalam dua versi – varian berpenggerak motor listrik 1.2 kW yang setara skuter 50 cc, dan varian bermotor listrik 3 kW yang setara skutik 125 cc. Keduanya tampil dengan desain yang identik, hanya berbeda di output performanya.

Dengan wheelbase 1.308 mm (51.5-inci) dan bobotnya yang hanya 90 kg, skutrik E-City dirancang untuk dapat bermanuver dengan lincah di area perkotaan.

Kenyamanan berkendara ditunjang oleh penggunaan setting suspensi dengan dua shockbreaker gas pada swing arm belakang serta garpu teleskopik 33 mm pada bagian depan. Velg 12-inci yang digunakan E-City pun tak berbeda dengan skuter matic modern yang beredar di pasaran.

Sebagai penggerak, E-City dibekali penggerak listrik lansiran Bosch dengan pengendali FOC (Field Oriented Control) pada roda belakang. Pada varian dengan motor berdaya 1.2 kW, torsi maksimum yang dihasilkan sebesar 110 Nm dengan output daya nominal 1.9 kW. Skutrik setara kelas 50 cc ini kecepatan maksimumnya sekira 45 km/jam. Cukup untuk berkendara di lingkungan perumahan atau kawasan dengan batas kecepatan maksimum berkendara rendah.

Pada varian di atasnya yang dibekali motor listrik 3 kW memiliki torsi maksimum 147 Nm dengan kecepatan maksimum di kisaran 75 km/jam. Ya, sesuai namanya, E-City memang ditujukan sebagai kendaraan komuter dalam kota, bukan motor high performance yang bisa diajak kebut-kebutan.

Seperti skuter modern pada umumnya, tersedia tiga pilihan mode berkendara: ECO, DYNAMIC, dan SPORT. Rider dapat mengganti mode berkendara sesuai kebutuhan.

Jarak Tempuh Hebat

Sebagai sumber pasokan listrik, E-City dapat mengusung dua unit baterai. Varian bermotor listrik 1.2 kW dapat membawa satu atau dua buah baterai berdaya 1,5 KWh. Skutrik ini memiliki daya jelajah antara 70-120 km, tergantung pada mode berkendara yang digunakan. Sedangkan varian bermotor listrik 3 kW yang setara skutik 125 cc dibekali sepasang baterai yang masing-masing berkapasitas daya 2,1 kWh sebagai kelengkapan standar. Dengan mode ECO, varian ini dapat menempuh jarak hingga 160 km.

Ingin tahu harganya? Untuk varian E-City dipasarkan dengan harga dasar €3.299 ($3.313) untuk versi berbaterai tunggal dan €4.019 ($4.037) untuk versi berbaterai ganda. Sedangkan untuk versi yang lebih bertenaga dibanderol seharga €5.529 ($5.553). Untuk saat ini hanya tersedia dua pilihan warna, hitam dan putih.