Yamaha GT80, Mini Trail Ringkas Tapi Ganteng
Tahun 1970an menjadi momen emas bagi semua produsen sepeda motor asal Jepang. Bagaimana tidak, sebab di era tersebut begitu banyak produk sepeda motor yang menyerbu pasar global. Mulai dari segmen moped (bebek), sport, touring, hingga trail. Pasar Indonesia pun banyak dijejali dengan beragam model sepeda motor asal Jepang sejak akhir tahun 1960an. Salah satu brand yang meramaikannya ialah produsen sepeda motor berlogo garpu tala, melalui produk Yamaha GT80.
Jika konsumen yang menginginkan kendaraan roda dua sebagai alat transportasi untuk aktivitas harian, biasanya memilih model sport atau bebek. Namun, lain halnya bagi konsumen yang suka melibas medan buruk atau non-aspal. Lazimnya mereka memilih model trail, dengan ground clearance lebih tinggi dan artikulasi suspensi lebih jauh.
Yamaha GT80 berdimensi yang lebih kecil
Di tahun 1970an tersebut, Yamaha menghadirkan varian trail melalui seri GT. Mulai dari GT50, GT80, hingga GT100. Jika Yamaha GT100 merupakan motor trail berukuran ‘normal’, maka GT50 dan GT80 memiliki dimensi yang lebih kecil. Sehingga tidak hanya bisa digunakan oleh pengendara dewasa (dengan tubuh tidak terlampau besar) saja, tapi juga bisa dikendarai oleh anak berusia menjelang remaja.
Unit yang kami jumpai kali ini ialah Yamaha GT80 keluaran tahun 1974. Pemiliknya saat ini mendapatkan sepeda motor ini dari tangan pertama, di tahun 2021 silam. Hingga kini, kondisinya masih tergolong baik dan semua beroperasi normal. Karena mesinnya tergolong sederhana dan tidak memiliki teknologi apapun, maka perawatannya pun mudah.
Rangka double cradle
Yamaha GT80 memiliki rangka double cradle yang ringan namun kokoh. Dimensinya ringkas, dengan panjang 1.610 mm, lebar 690 mm, dan tinggi 930 mm. Kapasitas tangki bahan bakarnya sekitar 5 liter. Untuk velg depan berukuran 2.50-15, sedangkan untuk velg belakang ialah 2.75-14. Karena sepeda motor ini beredar di tahun 1970an, maka wajar saja kalau sistem pengeremannya masih teromol, baik depan maupun belakang.
Mesin satu silinder, dua langkah yang berkubikasi 72 cc, membuat motor ini lincah dibesut. Tenaganya mencapai 4,9 hp dan torsi maksimal 6,1 Nm. Dengan output tersebut, Yamaha GT80 mampu memiliki top speed sekitar 91 km/jam. Namun sepertinya sepeda motor trail seperti ini kurang oke untuk dibesut hingga top speed tersebut.
Jika Anda menyukai sepeda motor buatan Jepang era 1970an, tak salah jika Yamaha GT80 menjadi salah satu yang dapat dilirik. Sekarang, populasinya semakin sedikit di Indonesia. Alasannya memang sederhana, ketersediaan suku cadang juga mulai sulit ditemui. Namun, di saat ada yang menjual unit dengan kondisi normal dan masih menggunakan komponen orisinal, maka jangan sampai dilewatkan.