Konsumen Bisa ‘Jajan’ Yamaha LEXi LX 155 di Blibli!

Kehadiran Yamaha LEXi LX 155 yang diluncurkan pada pertengahan bulan Januari 2024 silam, langsung disambut positif oleh pasar Indonesia. Sebab skuter matik dari keluarga MAXi Yamaha ini punya sejumlah keunggulan yang menarik. Yamaha sendiri telah mendistribusikan skuter matik bermesin 155 cc tersebut.

Untuk menanggapi animo konsumen Tanah Air, Yamaha juga bekerjasama dengan Blibli untuk memasarkannya secara online. Ini pun merupakan bagian dari launching eksklusif LEXi LX 155 yang khusus dilakukan di platform Blibli. Program ini berlangsung secara terbatas, selama satu bulan mulai 31 Januari hingga 29 Februari 2024.

“Minat konsumen terhadap skutik ini membuat kami mengadakan launching eksklusif yang bekerjasama dengan Blibli. Kami berharap dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang ingin memiliki LEXi LX 155, sekaligus merasakan kualitas dari salah satu skuter matik unggulan kami,” ujar Hendri Kartono, Assistant General Manager Sales PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing.

“Kami sangat antusias, Blibli kembali dipercaya sebagai exclusive e-commerce partner oleh Yamaha untuk peluncuran LEXi LX 155. Kami juga memastikan pengalaman belanja produk otomotif yang mudah, dengan benefit yang besar melalui Blibli,” imbuh Eddy Lukita, Vice President of Automotive Category Blibli.

Untuk pembelian Yamaha LEXi LX 155 pada periode 31 Januari hingga 29 Februari 2024, Blibli menawarkan promo cashback sebesar Rp 500 ribu dengan cicilan 0 persen hingga 24 bulan. Blibli juga memberikan pilihan bank yang lengkap, perlindungan asuransi untuk pelanggan yang ingin mendapatkan tambahan proteksi bagi kendaraan. Baik proteksi berupa TLO (Total Loss Only) atau TLO dan bencana banjir.

Yamaha GT80, Mini Trail Ringkas Tapi Ganteng

Tahun 1970an menjadi momen emas bagi semua produsen sepeda motor asal Jepang. Bagaimana tidak, sebab di era tersebut begitu banyak produk sepeda motor yang menyerbu pasar global. Mulai dari segmen moped (bebek), sport, touring, hingga trail. Pasar Indonesia pun banyak dijejali dengan beragam model sepeda motor asal Jepang sejak akhir tahun 1960an. Salah satu brand yang meramaikannya ialah produsen sepeda motor berlogo garpu tala, melalui produk Yamaha GT80.

Jika konsumen yang menginginkan kendaraan roda dua sebagai alat transportasi untuk aktivitas harian, biasanya memilih model sport atau bebek. Namun, lain halnya bagi konsumen yang suka melibas medan buruk atau non-aspal. Lazimnya mereka memilih model trail, dengan ground clearance lebih tinggi dan artikulasi suspensi lebih jauh.

Yamaha GT80 berdimensi yang lebih kecil

Di tahun 1970an tersebut, Yamaha menghadirkan varian trail melalui seri GT. Mulai dari GT50, GT80, hingga GT100. Jika Yamaha GT100 merupakan motor trail berukuran ‘normal’, maka GT50 dan GT80 memiliki dimensi yang lebih kecil. Sehingga tidak hanya bisa digunakan oleh pengendara dewasa (dengan tubuh tidak terlampau besar) saja, tapi juga bisa dikendarai oleh anak berusia menjelang remaja.   

Unit yang kami jumpai kali ini ialah Yamaha GT80 keluaran tahun 1974. Pemiliknya saat ini mendapatkan sepeda motor ini dari tangan pertama, di tahun 2021 silam. Hingga kini, kondisinya masih tergolong baik dan semua beroperasi normal. Karena mesinnya tergolong sederhana dan tidak memiliki teknologi apapun, maka perawatannya pun mudah.

Rangka double cradle

Yamaha GT80 memiliki rangka double cradle yang ringan namun kokoh. Dimensinya ringkas, dengan panjang 1.610 mm, lebar 690 mm, dan tinggi 930 mm. Kapasitas tangki bahan bakarnya sekitar 5 liter. Untuk velg depan berukuran 2.50-15, sedangkan untuk velg belakang ialah 2.75-14. Karena sepeda motor ini beredar di tahun 1970an, maka wajar saja kalau sistem pengeremannya masih teromol, baik depan maupun belakang.

Mesin satu silinder, dua langkah yang berkubikasi 72 cc, membuat motor ini lincah dibesut. Tenaganya mencapai 4,9 hp dan torsi maksimal 6,1 Nm. Dengan output tersebut, Yamaha GT80 mampu memiliki top speed sekitar 91 km/jam. Namun sepertinya sepeda motor trail seperti ini kurang oke untuk dibesut hingga top speed tersebut.

Jika Anda menyukai sepeda motor buatan Jepang era 1970an, tak salah jika Yamaha GT80 menjadi salah satu yang dapat dilirik. Sekarang, populasinya semakin sedikit di Indonesia. Alasannya memang sederhana, ketersediaan suku cadang juga mulai sulit ditemui. Namun, di saat ada yang menjual unit dengan kondisi normal dan masih menggunakan komponen orisinal, maka jangan sampai dilewatkan.

Jajaran Yamaha Aerox 155 Dilabur Warna Baru

Aktivitas utama PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing di event Indonesia Motorcycle Show Plus (IMOS+) 2023, ialah memperkenalkan jajaran Yamaha Aerox 155 dengan varian warna dan grafis baru.

Hal ini diklaim oleh PT YIMM untuk menjawab perkembangan tren gaya hidup para pecinta Sport Scooter di Tanah Air, yang menginginkan penampilan lebih sporty dan agresif.

Selain itu, popularitas Yamaha Aerox 155 series masih banyak diminati oleh konsumen Tanah Air. Sehingga Yamaha terdorong untuk menghadirkan varian warna dan grafis baru yang lebih segar.

Varian warna dan grafis baru ini disesuaikan dengan karakter pengendara berjiwa muda yang ingin tampil dinamis ketika sedang menjalankan aktivitas perjalanan mereka.

Dengan membawa konsep Urban Street Style, kesan dinamis dihadirkan melalui kombinasi warna two-tone yang kontras. Tampil dalam 4 pilihan warna, yaitu Dull Blue Orange, Silver Cyan, Red White, dan Black Grey.

Kesan sporty juga semakin terdongkrak melalui adanya striping berkarakter atraktif, dengan pilihan warna tegas yang bergradasi secara menyeluruh.

Khusus pada Aerox 155 Connected ABS, tetap dipertahankan warna Prestige Silver dan Maxi Signature Black. Dengan striping warna emas dan bronze. Sedangkan tampilan Aerox 155 Cyber City tetap dipertahankan, baik dari warna maupun striping.

Terkait harga, Aerox 155 (standard) dipasarkan seharga Rp 27,175 juta. Untuk varian Cyber City adalah Rp 27,375 juta. Lalu untuk tipe tertinggi, harga Aerox 155 Connected ABS ialah Rp 30,960 juta. Semua harga tersebut merupakan kondisi on-the-road DKI Jakarta.

‘Kepoin’ Kendaraan Unik Yamaha di Japan Mobility Show 2023

Yamaha Motor turut ambil bagian di gelaran Japan Mobility Show 2023, yang diselenggarakan oleh Japan Automobile Manufacturers Association, Inc. Pameran ini diadakan di Tokyo Big Sight sejak 25 Oktober sampai 5 November 2023. Area pameran Yamaha berada di East Hall 5, dengan tema ‘Feel Life’.

Booth Yamaha akan diramaikan dengan sejumlah produk, mulai dari motor, kendaraan listrik komuter, sepeda listrik, hingga enam model yang bakal melakukan world premiere. Dalam booth nanti, Yamaha tak hanya membawa produk berupa kendaraan saja, namun juga memamerkan teknologi audio, alat musik, serta banyak hal dari Yamaha Corporation.

Kami jadi ‘kepo’ dengan beberapa produk yang ingin dibawa oleh Yamaha di Japan Mobility Show 2023. Beberapa contekan sudah kami siapkan, sehingga paling tidak Anda sudah ada gambaran dari produk Yamaha yang akan dipajang nanti.

MOTOROiD2

Produk ini merupakan evolusi dari motor konsep MOTOROiD yang diperkenalkan di tahun 2017. Yamaha Motor melanjutkan riset dan pengembangan melalui teknologi serta desain, sehingga menjadi MOTOROiD2. Motor konsep ini dapat bertindak menjadi human-machine interface di masa depan.

MOTOROiD2 juga merupakan kendaraan pribadi yang dapat langsung mengenali pemiliknya. Langsung dapat bersiap dari posisi parkir, maupun berjalan di sisi pengendaranya. Teknologi Active Mass Center Control System (AMCES) mampu merespons gaya berkendara dan sistem AI juga dapat mengenali raut muka pengendaranya.

TRICERA

Kendaraan listrik roda tiga ini cukup unik, sebab tidak hanya menawarkan mobilitas personal saja, namun juga menyuguhkan kebebasan berkendara yang unik berkat sistem kemudi melalui ketiga rodanya. TRICERA juga memberikan kedinamisan di saat melahap tikungan, karena jika roda depan dibelokkan ke arah yang diinginkan pengemudi, maka sudut roda belakang mampu mengarah kea rah berlawanan.

Namun, pengemudi dapat memiliki mode berkendara secara manual, di saat ingin mengasah keterampilan mengemudinya. Mobilitas modern memang bertujuan untuk mencapai berkendara secara otomatis. Namun Yamaha Motor menyadari bahwa setiap kepuasan berkendara ialah ketika kendaraan berada dalam kontrol dari pengemudinya langsung.   

ELOVE

Teknologi Yamaha yang diperoleh melalui riset dan pengembangan, salah satunya dibuktikan melalui kehadiran MOTOBOT (robot humanoid pengendara motor otonom) di tahun 2015 dan MOTOROiD di tahun 2017. Keduanya menjadi dasar untuk mengembangkan teknologi Advanced Motorcycle Stabilization Assist System (AMSAS).

Teknologi ini memungkinkan pengendara melaju sangat pelan saat mengendarai motor, terutama jika sedang melintas zona atau area tertentu. ELOVE diciptakan sebagai skuter listrik yang dilengkapi AMSAS. Yamaha Motor mengembangkannya melalui masukan dari para siswa SMA di Okinawa yang biasa menggunakan skuter 50 cc dan seorang petenis difabel.

E-FV

Motor listrik ringkas ini dikembangkan oleh tim sukarela yang terdiri dari para engineer. Mereka membuat proyek sampingan yang dapat menghasilkan sebuah mini bike dengan karakter menyenangkan saat dikendarai. Sumber tenaga berasal dari unit yang juga digunakan pada motor trail listrik Yamaha TY-E.

Karena tidak ada perpindahan gigi dan dimensinya yang kecil, maka motor ini begitu menyenangkan saat dibesut. Jika pengendaranya bosan karena senyapnya pengoperasian motor listrik, maka ada teknologi Yamaha Active Sound Control yang membuat mini bike ini memiliki suara knalpot layaknya motor bermesin bensin.

Tanggapi Permintaan, Yamaha Luncurkan MAXI Dan CLASSY Lite

Yamaha menghadirkan varian Lite Version untuk kategori MAXI dan Classy. Hal ini menjadi prioritas Yamaha dalam memenuhi permintaan pasar yang membludak. Varian Lite dikatakan menjadi solusi baru bagi konsumen untuk memiliki jajaran CLASSY dan MAXI Yamaha dengan harga yang lebih terjangkau.

Perbedaan varian Yamaha Lite Version yaitu tidak disematkannya fitur Y-Connect. Meski tanpa Y-Connect, diklaim tetap memiliki keunggulan teknologi dan fitur canggih. Serupa dengan model Connected seperti Smart Key pada NMAX Connected/S, dan Grand Filano Hybrid & Fazzio Hybrid.

Sementara, varian Connected masih tetap tersedia bagi konsumen yang menginginkan fitur lengkap dari MAXI & Classy. 

Pertahankan Kualitas 

Di keluarga MAXI, Yamaha meluncurkan NMAX 155 S, AEROX 155 Standard, AEROX 155 Cybercity. Lainnya, Grand Filano Neo Hybrid dan Fazzio Neo Hybrid untuk kategori Classy. Peluncuran dilakukan oleh jajaran manajemen PT. YIMM, bertepatan dengan Press Conference & Factory Visit YIMM WJ, Kamis (5/10) di Pabrik YIMM West Java, Karawang.

“Kami memperkenalkan varian terbaru untuk jajaran skutik Yamaha di kategori MAXI dan CLASSY, tanpa fitur Connected yang terdiri dari NMAX, Aerox, Grand Filano dan Fazzio. Kami menyebutnya varian “Lite Version”. Tanpa fitur Connected untuk merespon permintaan konsumen yang sangat besar di market,” jelas President Director & CEO PT. YIMM (Yamaha Indonesia Motor Manufacturing) Dyonisius Beti di sela prescon.

Dyonisius juga sangat percaya diri dengan kualitas sepeda motor Yamaha. Ia meyakini baik dari segi SDM yang membuat motor, pemilihan mutu bahan baku material, hingga proses produksinya, semua berstandar global.

Seluruh varian Lite Version dapat dibeli pada seluruh dealer resmi Yamaha Indonesia. Yang menarik, untuk pembelian bulan Oktober semua jajaran matik Yamaha telah dilengkapi garansi hingga 5 tahun untuk menjamin mutu dan kualitas produk. Khususnya jaminan untuk frame dari sebelumnya 1 tahun / 12.000 km menjadi 5 tahun / 50.000 km.

Selain memperpanjang masa garansi rangka hingga 5 tahun, Yamaha juga memberikan garansi dengan periode waktu beragam untuk beberapa komponen lain seperti body, kelistrikan, dan mesin.

MAXI (OTR JABODETABEK)

Yamaha NMAX 155 Smart Key Rp. 32,625,000,-

Yamaha AEROX 155 Cybercity Rp. 27,375,000,-

Yamaha AEROX 155 Standard Rp. 27,175,000,-

CLASSY (OTR JABODETABEK)

Yamaha Grand Filano NEO Hybrid Rp. 26,750,000,-

Yamaha Fazzio NEO Hybrid Rp. 22,400,000,-

 

 

Geber Yamaha XMAX Connected Sampai Gerbang Batas RI

Ajakan menarik dari PT Yamaha Indonesia Motor Mfg. datang ke meja redaksi Motomobinews. Ternyata kami diajak mengikuti rangkaian turing Navigate to The MAX : Tour de Borneo yang digelar selama 10 hari  (15-24 September 2023) mengendarai XMAX Connected. Tanpa berpikir lama, langsung kami terima undangan tersebut.

Ternyata ini adalah etape terakhir untuk jalur Kalimantan. Setelah sebelumnya, mengarungi perjalanan sejauh lebih dari 2.000 Kilometer. Jarak tempuh ini melewati rute Balikpapan – Penajam Paser Utara – Banjarmasin – Palangka Raya – Sampit – Lamandau – Pontianak dan juga Singkawang. Jalur menyenangkan dengan aroma budaya Kalimantan yang kental, tentu saja kami siap berangkat!

Pada etape penutup ini, kami pun bergabung dengan 4 rekan media otomotif Nasional dan 5 media lokal Kalimantan Barat. Perjalanan ini bukan hanya sekedar menguji ketangguhan Yamaha XMAX Connected saja, namun juga mengeksplorasi keindahan alam dan keanekaragaman budaya Kalimantan Barat. Hal ini tentu sangatlah menarik, mengingat rute yang disambangi oleh para biker sebelumnya melewati kota-kota yang menyajikan spot destinasi wisata, akulturasi budaya Melayu, Dayak dan juga Tionghoa.

Pontianak, Kota Dengan Ragam Budaya

Sesampainya di kota Pontianak, kami disambut hangat oleh Ardyanto, General Manager Sales PT Aneka Makmur Sejahtera (AMS) dan Hendro, GM Marketing PT Aneka Makmur Sejahtera. PT AMS merupakan Main Dealer Yamaha terbesar di wilayah Kalimantan Barat.

Suguhan menarik seperti wisata kuliner menjadi fokus kami di hari pertama tiba di kota Pontianak. Beruntungnya lagi, kota ini tengah dilanda musim buah durian yang sangat lezat. Hampir di setiap jalur kota yang kami lewati, pasti menjajakan buah ini. Tentu saja, kami menebus semua kelezatan seafood, kopi asli dan durian di hari pertama ini dengan penuh kepuasan.

Riding Menyenangkan Dengan Destinasi Terbaik

Hari kedua, Kami mulai bergegas menuju dealer Sentral Yamaha Pontianak. Dealer ini dipenuhi unit-unit Yamaha lainnya selain model Maxi dan skuter. Diklaim, jenis motor bebek dan trail terbaru Yamaha pun masih sangat diminati di wilayah Kalimantan Barat ini. Disini juga menjadi titik kumpul 10 unit XMAX Connected yang akan kami kendarai untuk memulai turing Navigate to The Max.

Disela keberangkatan, Ardyanto menjelaskan “Touring Navigate to The MAX : Tour de Borneo telah masuk ke wilayah Kalimantan Barat yang juga menjadi etape final dari perjalanan trans Pulau Kalimantan. Etape final ini bisa dibilang lebih seru karena kota-kota yang dikunjungi kaya akan perpaduan budaya, seperti di Singkawang dan Sambas. Selain itu etape penutup ini juga terbilang spesial karena rombongan berkesempatan berkunjung ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Indonesia-Malaysia di Aruk. Ditutup kopdar bersama di acara Maxi Yamaha Day 2023 area Kalimantan Barat yang diikuti oleh ratusan biker Maxi lokal,” ujarnya.

Setelah briefing jam 10 pagi, kami langsung riding keluar kota dan menyambangi tugu Khatulistiwa. Objek wisata ikonik kota Pontianak ini terlihat megah dengan semua kegiatan wisata yang bisa dilakukan di dalam ruangan bawahnya.

Lalu perjalanan berlanjut menyisir pesisir pantai utara menuju kota Singkawang yang merupakan salah satu kota destinasi wisata paling tersohor di Kalimantan Barat. Beberapa spot destinasi terkenal seperti bangunan religi Masyarakat Tiongkok Thai Pak Kung, Bukit Pangeran, hingga kawasan pecinan Marga Chia yang berada di komplek Pasar Hongkong Singkawang sukses kami sambangi.

Pacu Performa Dan Kenikmatan Ergonomi XMAX Connected

Jalur menuju kota Singkawang dipenuhi jalur lurus tanpa batas dengan suasana pedalaman yang tenang. Setiap pinggir jalan dipenuhi rumah-rumah kayu ulin khas Kalimantan, sesekali kami melewati jalur kebun sawit dan beberapa kegiatan yang dilakukan warga setempat.

Perjalanan ratusan kilo dengan waktu tempuh hampir 3,5 jam ini terbilang nyaman. Kami pun merasakan kenikmatan performa XMAX Connected sepanjang jalan. Akselerasi terus bermain di putaran mesin 6.000 rpm dengan kecepatan sekitar 90-125 km/jam. Yang menakjubkan, angka rata-rata bahan bakar berkisar 1:35 km/liter. Belum lagi saat mengajak skuter Maxi bongsor ini menikung dengan kecepatan diatas 80 km/jam, terbilang stabil dan cukup cekatan saat menyalip.

Jalur aspal di wilayah Kalimantan Barat membuat kami terpesona. Bagaimana tidak, jarang sekali terlihat jalan rusak dan bergelombang. Hampir seluruh jalur di hari pertama riding kami tertutup aspal berkualitas bagus. Terkadang saking nikmatnya, kami sampai terlena hingga diserang gejala mengantuk yang hebat.

Sekitar sore hari, kami sudah bisa menikmati foto di kuil Thai Pak Kung, dan menikmati secangkir kopi khas Singkawang di Bukit Pangeran. Lokasi ini menawarkan panorama kota Singkawang sepanjang mata memandang. Jalurnya berdebu dengan balutan tanah merah dan berbatu. Bukan masalah bagi XMAX Connected menanjak jalur ini. Sistem Traction Control System (TCS) malah sengaja kami non-aktifkan untuk bersenang-senang melewati jalur gravel ini.

Sambil menyeruput secangkir kopi, kami bersyukur perjalanan etape awal Kalimantan Barat berjalan sukses di hari pertama tanpa ada satu masalah berarti.

Menikmati Jalur Terindah Dengan Aspal Terbaik

Di hari kedua (23/9), kami kembali mengaspal menuju sisi ujung barat Pulau Kalimantan. Ya, menuju tapal batas Indonesia-Malaysia di Aruk. Sekedar info, Pos Lintas Batas Negara Aruk adalah gerbang negara yang menghubungkan Indonesia dan Malaysia di Desa Sebunga, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

Megahnya Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Aruk ini dirancang dengan kombinasi etnik-modern dan diresmikan tahun 2017 lalu. Destinasi ini merupakan titik tujuan terakhir, sekaligus menutup kisah perjalanan Navigate to The Max : Tour de Borneo.

Perjalanan riding kami mulai menuju arah Sambas yang memakan waktu sekitar 90 menit dari kota Singkawang. Jalur yang dilalui terbilang masih normal dan identik sama seperti yang kami lewati di hari pertama. Namun setelah melewati kecamatan Galing, jalur menjadi semakin menyenangkan. Disambut rute menanjak, menikung dan menurun, bukan malah menyurutkan adrenalin, justru kami malah semakin menambah pelintiran gas XMAX.

Tak pernah terbayangkan, jalur berangkat atau pulang dari PLBN Aruk dihiasi jalur ratusan kilo tanpa batas dengan balutan material aspal terbaik dengan garis jalan berwarna kuning. Hasrat memacu Kami sangat tinggi saat melahap aspal di setiap tikungan dengan kecepatan rata-rata 90-130 km/jam. Sinar matahari makin memanaskan karet kompon ban hingga menuaikan senyum di setiap rider. Sangat puas! Pengujian XMAX Connected terasa sangat sempurna di sini.

Meriahnya Maxi Yamaha Day 2023 Kalimantan Barat

Puas perjalanan selama hampir 7 jam, rasa lelah kami serasa belum terbayarkan hingga menyempatkan diri untuk datang dan meramaikan event Maxi Yamaha Day 2023 area Kalimantan Barat di Bukit Bougenvile, Singkawang. Kami pun disambut hangat oleh sebanyak 400 lebih biker Maxi Yamaha yang telah memadati lokasi acara.

Acara ini menutup hari terakhir riding kami di Kalimantan Barat. Lokasi dengan sensasi camping di alam terbuka ini diisi berbagai kegiatan menarik seperti community games, live music performance para artis lokal, hingga kegiatan api unggun dan pesta barbeque.

Tak terasa, total jarak jelajah yang kami tempuh selama etape ke-3 ini sejauh 840 kilometer, dan ini merupakan jarak terjauh dari seluruh etape touring XMAX yang pernah digelar sebelumnya.

Sangat spesial… Terima kasih PT Yamaha Indonesia untuk ajakan turing terbaiknya.

Mau Touring Naik Motor? Baca Dulu Ini

Touring naik motor, momen berkumpulnya para anggota komunitas dan menjadi kegiatan ritual yang sangat digemari oleh para biker. Ajang ini pun selalu dinanti para anggota yang rindu menikmati aktivitas berkendara jarak dekat maupun jauh.

Meskipun kegiatan ini selalu menyenangkan, namun tanpa disadari kadang bisa mengganggu hak pengguna jalan lain bahkan berpotensi kecelakaan. Salah satu penyebab adalah bersikap arogan dan minim prinsip keselamatan berkendara. Solusinya, pahami tata cara berkendara yang aman ketika berkelompok agar perjalanan bisa berjalan lancar.

“Touring adalah kegiatan favorit yang dilakukan teman komunitas skutik Maxi Yamaha yang datang ke event Maxi Yamaha Day di akhir pekan ini. Namun dalam pelaksanaan touring yang melibatkan banyak orang. Perlu dibarengi pemahaman ilmu safety riding yang mencakup aspek kesiapan kondisi sepeda motor, dan cara berkendara yang benar,” ungkap Jaya Utama Harianto, Chief DDS 2 Jawa Barat PT Yamaha Indonesia Motor Mfg.

Nah, berikut tips cara berkendara secara berkelompok dari Yamaha DDS Jawa Barat. 

Cek Fisik dan Kendaraan

Selalu cek kondisi fisik Anda dalam keadaan prima dan bugar. Atur pola tidur dan makan yang cukup. Selain itu, cek kondisi sepeda motor yang akan digunakan untuk touring. Bawa motor Anda ke bengkel resmi guna memastikan motor dalam keadaan baik dan semua komponen berfungsi dengan normal.

Safety Gear Lengkap

Siapkan safety gear lengkap sebelum touring. Terpenting adalah helm, jaket, sarung tangan, dan celana panjang. Karena perangkat safety gear yang lengkap dan berkualitas sesuai standard, dapat meminimalisir cedera jika Anda mengalami kecelakaan.

Briefing Sebelum Touring

Sebelum touring berkelompok dilakukan, sangat penting untuk briefing segala hal terkait perjalanan. Informasi ini meliputi titik kumpul keberangkatan, informasi jalur dan kondisi medan, lokasi istirahat, hingga formasi touring. Harus ada posisi leader dan juga sweeper selama touring.

Pengelompokan Peserta

Kondisi touring naik motor secara berkelompok menciptakan barisan panjang di perjalanan. Tentu bisa mengganggu para pengguna jalan dan riskan menimbulkan kemacetan. Cara mengatasinya Peserta touring dipecah atau dibagi dengan jumlah maksimal 5 – 10 orang.

Jaga Jarak Juga Kecepatan

Berkendara yang benar ketika melakukan touring berkelompok adalah tetap menjaga jarak yang aman. Beri ruang leluasa bagi pengendara di depan untuk berakselerasi dan melakukan pengereman. Selain itu, pastikan formasi setiap pengendara di posisi belakang sedikit melebar ke kanan ataupun ke kiri guna mendapatkan pandangan jalan yang lebih luas.

Happy touring. Tetap utamakan keselamatan, bukan kecepatan apalagi gaya-gayaan. 

Yamaha Grand Filano Suguhkan Gaya Klasik Kekinian

Segmen skuter dengan bentuk bodi yang klasik, ternyata masih terus digarap oleh Yamaha. Bukti dari langkah tersebut ialah hadirnya Grand Filano Hybrid-Connected pada bulan Januari 2023 lalu. Yamaha berkomitmen untuk berinovasi menghadirkan produk unggulan, dengan memberikan pengalaman berkendara yang menyenangkan.

Grand Filano Hybrid-Connected memiliki desain yang lebih fashionable dan dilengkapi dengan banyak fitur modern terbaru, termasuk juga penggunaan mesin Blue Core 125cc berteknologi Hybrid terbaru dari Yamaha. Brand ini bahkan optimis bahwa Grand Filano Hybrid-Connected berpotensi untuk menjadi sebuah pilihan baru bagi konsumen Indonesia.

Desain unik dan mewah

Sepertinya Yamaha Grand Filano Hybrid-Connected ini terinspirasi dari tren konsumen global yang menginginkan skuter matik untuk melengkapi gaya hidup modern, melalui keunggulan desain mewah, teknologi terbaru, serta fitur canggih. Apalagi, skuter ini merupakan yang pertama menggunakan TFT Sub Display di kelasnya.

Ada tampilan digital speedometer informatif dengan tampilan berwarna dan animasi seperti Welcome dan Goodbye Message, Odometer, Fuel Consumption, serta Power Assist Indicator. Semakin atraktif dengan pencahayaan yang terang berkat lampu LED, mulai dari seperti Diamond Shaped LED Headlight, Unique LED Position Light, Front dan Rear LED Turn Signals, LED Tailight hingga lampu LED pada ruang bagasi.

Akselerasi lebih bertenaga

Mesin Blue Core Hybrid 125 cc sehingga mampu memberikan pengalaman berkendara lebih bertenaga dan ramah lingkungan. Teknologi tersebut memiliki dua sumber tenaga yang saling bersinergi, yaitu tenaga yang dihasilkan dari mesin serta tenaga yang berasal dari Electric Power Assist Start yang membuat akselerasi awal lebih bertenaga dan halus, terutama saat melewati jalan menanjak atau membawa penumpang.

Selain menggunakan mesin Blue Core Hybrid 125 cc, skuter ini dilengkapi fitur canggih Yamaha Motorcycle Connect berteknologi Communication Control Unit (CCU). Mampu menghubungkan sepeda motor dengan smartphone melalui aplikasi Y-Connect. Fitur ini memudahkan pengendara untuk mendapatkan notifikasi telepon, pesan, lokasi parkir terakhir, rekomendasi perawatan oli dan aki, memonitor konsumsi bahan bakar, rincian berkendara dan notifikasi malfunction.

Tetap memperhatikan kenyamanan

Guna mendukung kepraktisan hingga kenyamanan pengendara, terdapat fitur Smart Front Refuel untuk pengisian bahan bakar tanpa membuka jok. Kapasitas bagasinya mencapai 27 liter yang dilkaim menjadi terbesar di kelasnya.

Yamaha Grand Filano Hybrid-Connected memberikan kenyamanan berboncengan bersama penumpang dengan desain footstep yang lebih lebar. Pengendara juga akan lebih yakin berkat ban tapak lebih lebar. Ukuran ban depan dan ban belakang 110/70 – R12 model tubeless sehingga berkendara lebih stabil.

Ada dua varian 

Mewakili karakter masyarakat Indonesia, maka Yamaha Grand Filano Hybrid-Connected hadir dalam dua aksen warna yang berbeda, yaitu Lux dan Neo. Untuk varian Neo memiliki desain jok premium dengan pilihan warna bodi Lux White Pearl dan Lux Matte Blue. Keduanya dipasarkan dengan yang harga Rp 27,5 juta (on the road DKI Jakarta).

Sedangkan Yamaha Grand Filano Hybrid-Connected Neo hadir dengan pilihan empat pilihan warna. Di antaranya Neo Dull Blue, Neo Red, Neo Beige, dan Neo Black (seperti yang kami coba ini). Untuk varian Neo, harganya ialah Rp 27 juta (on the road DKI Jakarta).

Yamaha Vega Force 2023 dapat warna baru.

Yamaha Vega Force Diremajakan, Biar Yang Naik Makin Pede

Motor bebek sepertinya masih menjadi komoditas jualan yang menarik. Ini dibuktikan dengan penyegaran yang dilakukan pada Yamaha Vega Force. Tidak banyak, karena hanya merambah perubahan penampilan saja.

Yamaha Vega Force kini dibekali warna baru bernama Black Red dan Black Yellow. Lengkap dengan desain grafis (striping) yang juga baru. Menurut Yamaha, tampilan bebek ini sekarang jadi makin sporty.

Yamaha Vega Force 2023, warnanya baru

Bentuknya tidak berubah. Lampu depan masih menggunakan halogen, belum LED. Hal sama juga berlaku untuk penerangan di belakang. Speedometer analog juga tidak berubah dari sebelumnya. Wajar, karena Vega Force adalah motor bebek entry level di keluarga Yamaha. Di bawah jok, tersedia ruang penyimpanan dengan kapasitas 9,2 liter. Lumayan untuk ukuran sebuah motor bebek.

Tidak ada pembaruan di sektor teknis. Mesinnya masih satu silinder berkapasitas 114 cc. Menghasilkan tenaga 8,6 hp. Torsi puncaknya juga masih 9,53 Nm pada 5.500 rpm. Sistem pengabutan bensin tentunya sudah injeksi. Untuk menyalurkan daya ke roda belakang, dipasangkan perseneling 4-speed constant mesh.

Yamaha Vega Force 2023

Yamaha membekali bebek ini dengan rangka model backbone. Suspensinya teleskopik di bagian depan, sementara belakangnya swing arm dengan dua shock breaker. Pelek model racing ukuran 17 inci dibalut ban 70/90 untuk depan. Belakangnya berukuran 80/90.

”Vega Force motor bebek yang dikenal tangguh sehingga sesuai untuk kebutuhan konsumen Indonesia. Dengan warna terbaru membuat tampilan motor ini makin sporty dan modern,” ungkap Antonius Widiantoro, Asst. General Manager Marketing – Public Relations PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).

Menurutnya, hal tersebut akan menambah kepercayaan diri bikers saat berkendara di berbagai kondisi jalanan. “Kami harapkan warna baru Vega Force menambah pilihan bagi para penggemar motor bebek di Tanah Air,” tutup Anton. Harga Yamaha Vega Force adalah Rp 17.915.000 (OTR DIK).

Yamaha Y16ZR Doxou Tech Art Hanya Tersedia 5.000 Unit

Genre motor sportbek (sport bebek) underbone merupakan favorit dan best seller di kawasan ASEAN terutama Indonesia, Thailand dan Malaysia. Motor bebek bercitarasa sportbike ini tak hanya menjadi motor harian, tapi juga pendongkrak pamor di tongkrongan kawula muda. Salah satu sportbek underbone bercitarasa sportbike yang laris di pasaran Indonesia adalah Yamaha MX King 155. Nah, saudara kembarnya di Malaysia diberi label Y16ZR.

Hong Leong Yamaha Motor Sdn Bhd selaku Agen Pemegang Merek (APM) Yamaha di Malaysia kembali memikat konsumen muda Negeri Jiran dengan menghadirkan model edisi khusus Y16ZR Doxou Tech Art.

Tak hanya tampilannya saja yang dikemas dengan gaya yang keren. Jumlahnya pun terbatas hanya 5.000 unit saja yang khusus dipasarkan di Malaysia. Dalam bahasa Jepang, Doxou memiliki arti kreativitas untuk menjadi  yang terdepan. Selaras dengan slogan brand berlogo garpu tala bukan?

Apa yang jadi keistimewaan dari kembaran MX King 155 ini?

Tidak ada ubahan sama sekali pada settingan mesin Yamaha Y16ZR edisi khusus ini, sama seperti varian standarnya. Mesin silinder tunggal 155 cc DOHC berpendingin radiator ini dilengkapi teknologi variable valve actuation (VVA).

Output tenaga tetap di angka 17.7 hp yang diraih pada putaran 9.500 rpm. Torsi maksimum pun tetap 14.4 Nm di 8.000 rpm.

Seperti halnya Y16ZR standar, penyaluran daya dan torsi menggunakan transmisi manual 6-speed dengan kopling berfitur assist & slipper clutch.

Nah, yang membedakan adalah kemasan tampilannya. Pada model Y16ZR Doxou Tech Art tampil dengan grafis berwarna biru dan ungu. Sepatbor depan dibuat berbeda dari Y16ZR versi standar.

Pembeda lainnya yakni velg CW 17-inci tapak lebar berkelir Cyan yang dibalut ban sport berukuran 90/80 (depan) dan 120/70 (belakang). Ukuran tuas kopling pun 10 mm lebih pendek dengan lekukan model R15.

Dengan label harga 11.818 Ringgit Malaysia atau sekitar Rp 39 jutaan, para konsumen Malaysia bakal berebut untuk memilikinya.

Setiap unit Y16ZR edisi Doxou Tech Art tak hanya dilengkapi emblem khusus bernomor seri. Konsumen pembelinya pun akan mendapat sertifikat khusus sebagai tanda otentifikasi. Nomor seri dengan angka cantik bakal jadi incaran tentunya…

Logo Yamaha

Yamaha Mulai Gunakan Material Daur Ulang

Penggunaan bahan baku daur ulang nampaknya tak hanya dilakukan oleh pabrikan mobil dan truk. Pembuat sepeda motor pun menyiasati mahalnya harga bahan baku produksi, memanfaatkan material hasil daur ulang. Salah satunya yakni Yamaha.

Pabrikan berlogo Garpu Tala ini pada Maret 2023 lalu mengumumkan akan mulai menggunakan material ramah lingkungan yakni ‘green aluminium’. Dalam memproduksi material tersebut menggunakan energi ramah lingkungan. Hal tersebut guna mengurangi emisi karbon dioksida (CO2).

Yamaha Grand Filano

 

Tak sebatas menggunakan ‘green aluminium’. Pada 11 April lalu Yamaha memperkenalkan material polypropylene daur ulang. Polypropylene yang lebih dikenal sebagai plastik merupakan salah satu bahan baku yang nantinya akan digunakan body sepeda motor.

Pabrikan asal Jepang tersebut mengklaim plastik daur ulang ini mutunya lebih bagus dan jauh lebih kuat, serta tampilannya lebih menarik. Sebelumnya, bahan baku yang digunakan adalah plastik berbahan resin.

Bahan baru ini akan digunakan pada sepeda motor yang diproduksi dan dipasarkan oleh Yamaha di kawasan ASEAN mulai tahun ini. Tak dijelaskan model mana yang akan menggunakan material jenis baru tersebut. Namun produk yang bakal menggunakan diutamakan jenis skuter matic yang jumlah produksinya terbilang cukup banyak.

Sebagai tahap awal, komposisi penggunaannya berkisar 50% dari komponen body sepeda motor. Lantas, seperti apa proses pembuatan material polypropylene daur ulang ini? Sayangnya, tak dijelaskan secara rinci. Namun Yamaha menyatakan bahwa sumber bahan baku berasal dari sepeda motor Yamaha bekas pakai. Komponen yang akan didaur ulang dijamin bebas dari kategori limbah bahan beracun dan berbahaya atau B3.

Kedepannya, komposisi penggunaan material polypropylene recycle ini akan ditingkatkan jumlahnya. Penggunaan material daur ulang dan ramah lingkungan merupakan bagian dari visi Yamaha menuju era karbon netral pada tahun 2050 mendatang.

 

Penampilan Yamaha YZF-R25 2023 Pikat Para Rider Pemula Malaysia 

Setelah diluncurkan di Indonesia, kini giliran Malaysia yang kebagian jatah Yamaha YZF-R25. Sportsbike buatan brand berlogo Garpu Tala sejak dahulu memang digemari di Malaysia. Salah satu contohnya yakni Yamaha TZM.

Meskipun tak semacet dan sesemrawut Jakarta, namun lalu lintas di kota besar seperti Kuala Lumpur terbilang cukup padat.

R25 Malaysia

Sportsbike pemula kelas 250 cc seperti Yamaha YZF-R25 pun laris manis sebagai kendaraan harian di tengah kemacetan dalam kota. Selain jadi bagian dari trend dan gaya hidup kaum urban mapan berusia muda di Malaysia, terutama di KL tentunya.

Tampilan yang kental dengan aura ala MotoGP pun membuat YZF-R25 begitu digandrungi para anak gaul KL. Perpaduan desain serta teknologi dari R7 dan R1 yang disematkan pada R25 pun terbukti manjur memikat konsumen. Big bike? Tentu saja tetap banyak berseliweran di KL dan sejumlah kota lainnya saat akhir pekan.

Warna Baru Yang Memikat

Terdapat pilihan warna baru yang cukup memikat. Midnight Star yang dominan dengan nuansa hitam memiliki aura macho yang kental.

Racing Blue dengan sapuan warna biru khas Yamaha sama seperti yang terdapat pada R7, R1, serta model R6 yang baru saja dipensiunkan.

Yamaha YZF-R25

Sedangkan livery warna Deep Purple Metallic dengan gradasi ungu berkilau mengingatkan pada gaya kemasan sportsbike Yamaha era ’80an dan ’90an. Ini adalah warna baru yang diperkenalkan pertama pada R25 di Jepang.

Tak Ada Perubahan Spek Performa

Pada frame terpasang sebongkah mesin 2-silinder paralel 249cc, DOHC, fuel injection dengan pendingin radiator. Penerus daya tetap menggunakan transmisi manual 6-speed dengan kopling

Output tenaga sebesar 35 hp dicapai pada 12.000 rpm. Sedangkan torsi maksimum 23 Nm dikail pada putaran mesin cukup tinggi yakni 10.000 rpm. Spek performa mesin tak ada perubahan dari model terdahulu.

Untuk konsumen Malaysia, yang dipasarkan adalah versi ABS.

Harga Di Malaysia Tak Berubah

Yamaha YZF-R25 dipasarkan di Malaysia via Hong Leong Yamaha Motor (HLYM), selaku APM sepeda motor Yamaha di Malaysia.

Yamaha R25 ungu

Perihal harga jual, tak ada perubahan alias masih sama seperti harga model tahun lalu. Para konsumen Malaysia dapat menebusnya mulai dari 22.998 ringgit Malaysia yang kurang lebih setara Rp 78 jutaan. Bahkan untuk setiap pembelian akan mendapat bonus disc lock.

Begitu ada bocoran R25 bakal dipasarkan, daftar inden dari para member Yamaha YZF-R25 Club Malaysia pun membanjir. Itu baru dari member club saja, belum ditambah dengan para konsumen umum.

Sementara di Indonesia, Yamaha membanderol YZF-R25 model tahun 2023 mulai dari Rp 61,66 juta untuk versi standard (non-ABS) hingga 70 jutaan untuk versi WGP 60th Anniversary.

 

Akankah Yamaha YZF-R9 Muncul Di Penghujung Tahun 2023?

Sebulan sebelum perhelatan EICMA 2022 di Milan pada November lalu, tersiar kabar bahwa Yamaha akan meluncurkan model supersport 900 cc terbaru. Model yang diprediksi berlabel YZF-R9 ini pun kemungkinan mengusung mesin 3-silinder paralel (CP3) 890 cc yang berbasis dari model MT-09.

Jika memang benar demikian, maka bakal calon YZF-R9 ini tak ubahnya YZF-R7 yang berbasis dari MT-07. Hanya saja R7 menggunakan basis mesin 2-silinder paralel (CP2).

Mengapa Mesin 3-Silinder Paralel (CP3)?

Mesin 3-silinder paralel sebenarnya tidak umum digunakan oleh Yamaha. Namun tanpa andil Akira Kimori, mungkin mesin 3 silinder paralel (CP3) Yamaha tak akan terwujud.

Mesin CP3 yang kini digunakan pada MT-09, Tenere 900 dan XSR900 merupakan hasil penyederhanaan dan penyempurnaan dari mesin 4-silinder paralel (CP4) yang digunakan pada Yamaha YZR-M1.

 

Dengan diameter x langkah 78.0 mm x 62.1 mm per silinder, 3 buah silindernya menghasilkan volume 889 cc. Rasio kompresi 11.5:1 pada ruang bakar pun tak terlampau tinggi. Mesin ini menghasilkan output tenaga maksimum sebesar 117 hp dengan torsi maksimum 92,8 Nm.

Meskipun berbasis dari mesin CP4, namun mesin CP3 memiliki perbedaan mekanisme kerja. Pada mesin CP4, dua piston akan naik dan turun secara bersamaan. Saat dua piston berada di titik mati atas, dua piston lainnya akan berada pada titik mati bawah. Output tenaga yang dihasilkan memang besar dan kinerja mesin berimbang. Namun pada konstruksi jenis ini terdapat jeda tenaga alias drop pada peralihan naik-turun antar pasangan piston.

Mekanisme mesin CP3 sangat unik dan berbeda dari CP4. Pada mesin CP3, posisi antar piston memiliki perbedaan sudut 90 derajat. Ayunan naik-turun antar piston pun memiliki jeda 120 derajat, sehingga masing-masing piston tak akan berada pada posisi yang sama secara bersamaan.

Dengan proses pembakaran yang dilakukan secara bergantian oleh masing-masing piston, tenaga pada mesin CP3 seolah terus mengalir dan mengisi tiada henti. Bahasa awamnya, tarikan nafas mesin lebih panjang dan tanpa jeda.

Keunikan mesin CP3 tak hanya sampai di situ. Ukuran panjang saluran intake pada pada masing-masing silinder pun berbeda.Dengan panjang saluran intake 102.8 mm (no.1), 82.8 mm (no.2) dan 122.8 mm (no.3), kurva tenaga dan torsi yang dihasilkan setiap silinder akan saling mengisi satu sama lain.

Output gabungan pun menghasilkan kurva yang merata pada rentang rpm menengah bawah hingga puncaknya di 11.000 rpm. Dan tentu saja, alunan nada yang dihasilkan pun lebih khas.

YZF-R9 Bakal Debut di EICMA 2023?

Hembusan angin dari prediksi bakal munculnya YZF-R9 kian menguat sebulan terakhir ini. Dimulai dari info dipatenkannya label “R9” oleh Yamaha di Jepang, Eropa dan India. Tak hanya mematenkan label “R9” saja, namun juga “R2”, “R4” berikut versi dengan imbuhan “YZF”. Wah… Yamaha nampaknya bakal memunculkan variant lain juga rupanya, khususnya di kelas U-500 cc.

Munculnya sketsa rekaan garapan Shinji Miyakubo pada publikasi ternama Jepang, Autoby yang prediksinya nyaris tak pernah meleset kian menguatkan bahwa YZF-R9 akan segera muncul ke permukaan. Hanya tinggal menunggu kapan makhluk misterius berfairing ini keluar dari persembunyiannya di Iwata, Jepang.

Nah… apakah YZF-R9 yang bakal menjadi kompetitor dari MV Agusta F3 ini akan saling berhadapan di Milan pada EICMA 2023 mendatang?

Honda CB190SS

Deretan Calon Peramai Pasar Sepeda Motor Baru 2023

Tutup tahun 2022 tinggal hitungan hari. Target penjualan sepeda motor yang ditetapkan oleh Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) sebesar 5,1 juta sampai dengan 5,4 juta unit nampaknya akan segera tercapai. Penjualan secara total pada periode Januari-November 2022 telah mencapai 4.738.216 unit.

Bahkan pihak AISI begitu optimis dengan penjualan di tahun depan yang diperkirakan bakal mengalami pertumbuhan antara 7 hingga 9 persen. Hal tersebut tentunya bergantung pada kemampuan pihak pabrikan untuk dapat membaca trend pasar dan minat konsumen yang berkembang di Indonesia.

Nah, untuk tahun 2023 sejumlah pabrikan telah memberi bocoran, bahkan memperkenalkan produk motor terbaru mereka. Sebagian besar telah diperkenalkan di Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022.

Kami ulas sebagian dari calon motor baru 2023 yang mungkin melenggang di pasar Indonesia sebentar lagi.

1. Polytron Fox-R

Sepeda motor listrik Polytron Fox-R pertama kali diperkenalkan pada ajang Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022, namun menurut rencana baru mulai resmi dipasarkan pada Januari 2023 mendatang.

Berbekal motor listrik penggerak berdaya 3 kW dan baterai berkapasitas daya 3,7 kWh, jarak tempuhnya digadang dapat mencapai 130 km untuk sekali pengisian daya. Kecepatan maksimumnya pun diklaim mampu mencapai 90 km/jam.

Mungkin yang menjadi daya pikat adalah para konsumen dapat menyewa baterai untuk sepeda motor ini. Sistem sewa baterai yang diterapkan oleh Polytron menjadi solusi hemat bagi para konsumen. Cukup menarik.

2. Polytron EVO Electric

Selain Fox R, Polytron dikabarkan juga bakal memasarkan satu model lainnya yakni EVO Electric.

Berbekal motor listrik penggerak berjenis Belt Drive dan baterai lithium NMC 60V 29 Ah, jarak tempuhnya mampu mencapai hingga 100 km untuk sekali pengisian daya. Bahkan hanya butuh waktu sekitar 4,5 jam untuk mengisi ulang kapasitas daya baterai dari 0 hingga 100 persen.

3. New Honda Airblade 125 dan 160

Pesaing dari skutik Yamaha Aerox 155 yang telah mengaspal di Vietnam ini mendapat sentuhan ulang pada tampilan desain plus update fitur yang diusungnya. Headlamp kini telah menggunakan LED model terbaru.

Untuk varian Airblade 160, mesin 160 cc bertenaga 15 hp (8.000 rpm) dan torsi 11,3 Nm (6.500 rpm) yang diusung calon penjegal Yamaha Aerox 155 ini identik dengan Honda Vario dan PCX.

4. New Honda GTR-150 Facelift

New Honda GTR-150 Facelift telah lebih dahulu diperkenalkan di Vietnam dan Thailand dengan nama Honda Winner X 150 dalam versi ABS dan non-ABS. Sementara di Malaysia, pesaing Yamaha MX King ini dipasarkan dengan label Honda RSZ-150. Nah, label nama apa yang bakal digunakan untuk di Indonesia?

5. New Honda CB-190 SS

Nah, ini dia yang paling dinantikan para pecinta naked bike Honda beraliran retro–New Honda CB-190 SS.

Model ini jika benar-benar diboyong ke Indonesia bakal menjadi pesaing berat bagi Yamaha XSR-155 dan Kawasaki W-175. Tentunya untuk pasar Tanah Air akan terdapat perbedaan spek dari versi di Thailand maupun Vietnam. Keren bukan…

6. Yamaha MX King 155 VVA Facelift

Untuk tahun 2023, brand berlogo Garpu Tala kemungkinan bakal memboyong Yamaha MX King 155 VVA versi facelift yang telah terlebih dahulu muncul di negeri jiran Malaysia dengan nama Yamaha Y16ZR.

Tampilan keren dengan rem Brembo BCS Corsa Corta dan set exhaust Red Leo bakal menjadi pemikat konsumen di Tanah Air. Aaah…sungguh menggiurkan.

Sabar…kita nantikan kemunculannya, serta siapkan kocek anda dan tentukan mana yang akan anda pilih untuk tahun 2023 mendatang

 

Yamaha YZF-R125 V4.0

Yamaha YZF-R125 V4.0 Euro-spec Siap Berlaga Di Liga Sportsbike Entry-level Eropa

Saat sportsbike Yamaha YZF-R125 pertamakali dipasarkan di Eropa pada tahun 2008 silam, versi mini dari Yamaha R1 ini pun laris manis dan digandrungi para kawula muda dengan dana terbatas. Selama 15 tahun, sportbike entry-level dengan DNA balap ini pun terus berevolusi.

Perkembangan teknologi dan desain yang berkembang pesat membuat pabrikan berlogo Garpu Tala terus melakukan “upgrade dan update”, termasuk pada YZF-R125.

Untuk model 2023, Yamaha menorehkan cukup banyak ubahan pada YZF-R125 V4.0 yang khusus dipasarkan di kawasan Eropa.

Karakter desain tampilan yang diusung Yamaha YZF-R125 V4.0 kali ini mengadopsi cukup banyak elemen dari R7 generasi terbaru. Tampilan body Yamaha YZF-R125 kini terlihat lebih agresif dan ramping. Headlamp LED plus DRL dengan windshield ‘Double Bubble’ diadopsi dari R7. Desain frame deltabox pun mengalami ubahan. Mirip R15? Nyaris…

Desain fairing baru yang seolah menyatu dengan tangki berkapasitas 11 liter kini tampil lebih aerodinamis. Bagian buritan meruncing dengan lampu belakang LED, jok depan-belakang terpisah serta silencer exhaust yang mendongak ke atas membuat tampilannya lebih sporty.

Di balik windshiled terpasang layar instrument semi digital TFT berukuran 5-inci bergaya R7 dengan tema tampilan ‘Street’ dan ‘Track’. Pada tema ‘Street’, layar akan menampilkan speedometer digital pada bagian tengah dengan tachometer model strip. Indikator headlamp, sein dan temperatur juga ditampilkan pada layar.

Sementara tampilan pada tema ‘Track’ lebih berkarakter layaknya sebuah motor balap, termasuk catatan waktu putaran balap dengan 25 lap memory plus tachometer model strip di bagian atas layar.

Fitur baru yang disematkan pada YZF-R125 V4.0 yakni sistem komunikasi ponsel Communication Control Unit (CCU). Fitur ini dapat diakses menggunakan aplikasi MyRide dari Yamaha pada ponsel yang terkoneksi ke motor via Bluetooth.

Mesin Baru Yamaha YZF-R125

Mesin 4-tak silinder tunggal 125 cc berteknologi Variable Valve Actuation pada keempat katupnya kini telah berstandar emisi EURO5.

Mesin berpendingin radiator ini menghasilkan output tenaga 14.6 hp pada 10.000 rpm dengan torsi 11.5 Nm pada 8.000 rpm. Berdasarkan klaim Yamaha UK, YZF-R125 teranyar ini mampu mencapai angka 100 km/jam dalam waktu 15,3 detik dengan top speed di kisaran 120 km/jam. Konsumsi BBM rata-rata motor ini diklaim di kisaran 46,9 km/liter.

Perpindahan gigi dari transmisi manual 6-speed kini kian cepat dan responsif berkat teknologi kopling Assist & Slipper Clutch plus fitur quick shifter. Ya, operan gigi YZF-R125 benar-benar terasa bagai versi mini dari R7.

Di sektor suspensi, pada roda depan terpasang garpu up-side down 41mm lansiran KYB dengan posisi travel 130 mm. Sedangkan swing arm belakang yang menggunakan monoshock memiliki jarak main suspensi 114 mm.

Roda depan dan belakang YZF-R125 mengkombinasikan velg alloy 17-inci yang dibalut ban Michelin Pilot Street 100/80-R17 (depan) dan 140/70-R17 (belakang).

Untuk sistem pengereman, velg depan menggunakan cakram 292 mm, dan pada velg belakang dilengkapi cakram 220 mm. Lengkap dengan piranti ABS 2 kanal (depan/belakang) dan sistem kontrol traksi pada roda belakang.

Yamaha R125 terbaru ini mulai tersedia di dealer Yamaha pada Februari tahun depan. Diperkirakan label harganya akan berada di kisaran £5.000 atau setara Rp 88,8 juta-an.

 

Yamaha Tracer 9 GT+ 2023, Pertama Dengan Fitur Cruise Control Berpemandu Radar

Bagi para penyuka moge super touring, Yamaha melansir versi update dari Tracer 9 GT yang diberi imbuhan “+” di belakang namanya. Sejumlah ubahan setting dan upgrade konten fitur teknologi apa saja yang terdapat pada motor penjelajah berfairing dengan imbuhan “plus” ini?

Pada area kosmetik tampilan, windscreen kini dapat diatur ketinggiannya hingga 10 posisi. Headlamp dan lampu belakang kini telah mengadopsi versi LED. Standar tengah pun dibekalkan pada motor ini untuk mencegah motor terguling saat parkir.

Di balik windscreennya, panel instrument kini menggunakan layar TFT 7-inci yang dapat terkoneksi dengan ponsel rider via aplikasi MyRide. Navigasi GPS terbaru dari Garmin juga dibekalkan pada motor ini.

Pengaturan fitur pada layar monitor dapat dilakukan via tuas joystick yang terpasang pada setang model baru. Pada setang juga dilengkapi soket USB untuk pengisian daya baterai ponsel maupun lampu senter LED juga powerbank vape.

Tak ada ubahan signifikan pada sektor penggerak. Di balik fairing, frame aluminium masih mencengkeram mesin crossplane 3-silinder 890 cc yang sama dengan versi naked streetfighter-nya yakni MT-09. Nah, yang membedakan varian GT+ terbaru ini dari Tracer 9 GT biasa adalah konten fitur teknologi berkendara canggih yang diusungnya.

Yamaha menahbiskan Tracer 9 GT+ sebagai motor supertouring tercanggih di jajaran brand berlogo garpu tala tersebut. Ya, GT+ menjadi motor Yamaha pertama yang mengusung fitur berkendara Adaptive Cruise Control (ACC) berpemandu radar. Rider dapat lepas setang sejenak saat melaju pada kecepatan di atas 30 km/jam.

Sebagai pengaman, fitur ACC teintegrasi dengan kendali engine braking dan teknologi pengereman Unified Braking System (UBS) yang terkoneksi dengan radar penjejak.

Saat radar mendeteksi jarak yang terlampau dekat dengan kendaraan lain yang berada di depan pada lintasan yang sama, kendali engine brake akan aktif untuk melakukan deselerasi yang kemudian dibantu oleh fitur UBS. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan jeda jarak yang konstan dengan kendaraan lain di depan.

Selain terintegrasi dengan sistem pengereman, fitur ACC juga terintegrasi dengan kontrol suspensi. Tentunya suspensi yang dibekalkan pada Tracer 9 GT+ ini merupakan generasi terbaru berpengendali elektronik yakni KADS (KYB Actimatic Damper System).

Perpindahan naik-turun gigi pun kian praktis, halus dan cepat berkat fitur quick-shifter yang dibekalkan. Tak hanya itu, Tracer 9 GT+ merupakan motor Yamaha pertama yang mengusung teknologi quick-shifter gen-3. Fitur ini lagi-lagi juga terintegrasi dengan sistem ACC, dan rider tetap dapat melakukan perpindahan gigi meskipun fitur ACC dalam kondisi ON.

Tak perlu menunggu terlalu lama, Yamaha Tracer 9 GT+ teranyar akan tersedia secara global paling cepat mulai Januari tahun depan. Hanya saja, harga jual dari motor yang ditawarkan dalam pilihan warna Icon Performance dan Power Grey ini belum diumumkan secara resmi. Hmm.. Anda penasaran bukan?

Meskipun sepeda motor yang anda kendarai telah dilengkapi dengan fitur teknologi berkendara yang canggih, namun tetap selalu waspada dan berhati-hati saat berkendara… Jangan ceroboh. Safe ride… and ride safe.

 

Yamaha Niken GT baru

Yamaha Niken GT 2023, Makin Seram Dengan Teknologi Baru

Bagi para penyuka skuter berdesain unik, tentu Anda telah mengenal sosok skuter roda tiga, Yamaha Niken GT. Untuk model 2023 mendatang, Yamaha kembali melakukan sejumlah ubahan plus update teknologi pada skuter roda tiga berukuran moge ini.

Di balik frame-nya kini tersemat mesin baru 890-cc CP3 yang telah berstandar emisi EURO 5. Mesin baru yang dibekalkan pada Yamaha Niken GT ini juga digunakan pada Yamaha MT-09 dan Tracer 9 GT, namun dengan sejumlah penyesuaian tentunya.

Yamaha mendesain ulang kruk-as, sehingga bobot massa menjadi lebih berat sekitar 8%. Ubahan ini bertujuan untuk menghasilkan getaran mesin yang lebih halus pada rpm rendah, serta membuat akselerasi awal menjadi lebih responsif.

Rasio kompresi tak berubah, tetap di angka 11.5:1 seperti halnya pada Tracer 9 GT dan MT-09. Hanya saja, posisi kemiringan mesin kini 5 derajat lebih condong ke depan. Dengan demikian, beban pada sasis menjadi lebih imbang serta dapat memuat radiator yang berukuran lebih besar. Perpindahan naik-turun gigi persneling pun kini lebih instan berkat kopling Assist and Slipper clutch. Chip manajemen kendali elektronik pun disetting ulang untuk menghasilkan pengendaraan yang lebih baik pada berbagai mode berkendara.

Revisi Kaki Yamaha Niken GT

Selain mengalami revisi pada setup suspensi belakang dan frame, roda belakang kini menggunakan ban 120/17R15 dengan kompon baru. Setting ulang suspensi diikuti dengan ubahan pada posisi berkendara dan desain jok. Ini meningkatkan kenyamanan saat berkendara terutama jarak jauh maupun saat terjebak kemacetan lalu lintas dalam kota. Akses naik turun rider dari skuter ini pun kini menjadi lebih mudah.

Terdapat ubahan yang terkesan sepele namun efeknya cukup terasa saat berkendara yakni pada area windshield yang kini dapat disetel naik-turun secara manual hingga 70 mm via tuas penyetel. Bagi Anda, para penyuka touring jarak jauh, kini Niken GT dilengkapi dengan box samping yang masing-masing bervolume 30 liter. Handgrip belakang bagi pembonceng pun digarap dengan desain yang ergonomis.

Area dahboard pun tak luput dari sentuhan ubahan. Panel instrument kini menggunakan layar multimedia TFT berukuran 7-inci dan full colour dengan tiga pilihan tema tampilan yang berbeda. Tak hanya dapat mengkoneksikan ponsel ke layar digital pada dashboard via aplikasi ponsel MyRide, namun Anda juga dapat mengakses perangkat navigasi GPS Garmin pada layar dasbor via aplikasi khusus Motorize.

Berkendara di cuaca yang dingin? Tak perlu khawatir, Yamaha juga telah mengimbuhkan setang baru yang dilengkapi dengan penghangat pada grip untuk menjaga kenyamanan pada jemari Anda. Tak hanya itu, pada setang baru ini juga dilengkapi dua jenis soket listrik (USB dan 12V), plus sejumlah tombol pengoperasikan beragam fungsi dan fitur multimedia.

Penggantian pilihan menu dan fitur pada layar dasbor juga dapat dilakukan via tuas joystick pada setang bagian kiri. Tentunya Anda perlu melakukan adaptasi dengan mencoba melakukan pengoperasian tombol ini sambil menggunakan sarung tangan.

Di sektor tampilan, sedikit disayangkan, Niken GT model 2023 hanya tersedia dalam satu warna yakni Yamaha Black dengan imbuhan aksen warna perunggu. Perihal detail spek maupun harga jual dari skuter Yamaha Niken GT versi terbaru ini kemungkinan besar akan diumumkan saat dipamerkan pada event EICMA 2022 di Milan, Italia yang dimulai pada hari ini hingga 13 November 2022 mendatang.

Bermatematika Bersama Kendaraan Listrik dan Skuter Matic

Kendaraan listrik dinilai memiliki keuntungan dibandingkan dengan kendaraan bermesin pembakaran internal.

Pemerintah terus menggalakkan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB). Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar minyak (BBM) yang semakin lama bisa semakin membebani anggaran negara. Sebagai proses transisi energi ke arah yang ramah lingkungan, salah satu bentuk nyatanya diterapkan dalam bentuk kendaraan bermotor listrik.

Penggunaan kendaraan listrik pun dinilai memiliki sejumlah keuntungan dibandingkan dengan kendaraan konvensional berbasis BBM, utamanya terkait biaya pengisian daya (charging). Perbedaan mencolok terdapat pada perbandingan ongkos antara pengisian BBM atau bensin pada kendaraan konvensional dan pengisian daya pada kendaraan listrik.

Jika mengacu pada hukum kekekalan energi, penggunaan BBM bisa dikatakan tidak efisien karena energinya lebih banyak diubah menjadi panas daripada kinetik. Kondisi yang berbeda jika menggunakan kendaraan berbahan bakar listrik, di mana energinya lebih banyak diubah menjadi energi kinetik.

Darmawan Prasodjo, Wakil Direktur Utama PLN, pernah mengungkapkan biaya pengisian daya kendaraan listrik ini lebih murah, dibandingkan biaya pengisian bensin pada mobil konvensional. “Setiap satu liter BBM setara dengan 1,3 kilo Watt hour (kWh) listrik. Harga bensin per satu liter sekitar Rp 10.000-Rp 15.000, sedangkan tarif listrik per satu kWh hanya sekitar Rp 1.450-an. Ini berarti, menggunakan listrik lebih murah dibandingkan pemakaian satu liter bensin,” ujarnya.

Kami pun tergugah untuk melakukan kalkulasi perbandingan antara mobil listrik dengan beberapa skuter matic, yang kebetulan ketiganya ada di balik dinding markas kami. Tiga kendaraan yang menjadi uji sampel ialah Wuling air ev versi Long Range, Yamaha XMAX 250, dan Honda PCX 160.

Seluruh alat transportasi tersebut masih dalam kondisi standar dan bebas turbo, maksud kami bebas modifikasi… Sebelumnya, mohon maaf jika kemampuan matematika kami kurang oke. Apalagi kami menghitungnya di atas kertas, bukan mengujinya secara langsung.

Wuling Air ev Long Range memiliki kapasitas baterai fully-charged sebesar 26,5 kWh. Wuling mengklaim bahwa jarak tempuhnya mencapai 300 kilometer dengan pemakaian normal. Sehingga jika dikalkulasi maka daya 1 kWh dapat menempuh kisaran jarak 11,3 hingga 11,4 kilometer. Sedangkan biaya yang diperlukan untuk mengisi penuh baterainya, maka merogoh dompet sebesar Rp 38.425,-.

Beranjak ke Yamaha XMAX 250 yang punya penampilan gagah dan biasanya jadi tontonan saat sedang antre di lampu merah. XMAX 250 memiliki tangki BBM berkapasitas 13 liter, lalu konsumsi bahan bakarnya sekitar 29 kilometer per liter, menurut pengakuan data di MID. Jadi anggap saja skuter matic bongsor ini mampu menempuh jarak hingga 377 kilometer. Untuk mengisi penuh tangki bahan bakarnya dengan Pertamax RON 92, maka saldo rekening akan berkurang sebesar Rp 188.500,-.

Yang terakhir ialah Honda PCX 160, ukurannya sedikit di bawah Yamaha XMAX 250 tadi dan masih nyaman buat dipakai sehari-hari. Oke, PCX 160 ini mempunyai tangki BBM sebesar 8,1 liter, kemudian konsumsi bahan bakarnya sekitar 43 kilometer per liter, menurut data di MID. Dengan kata lain, skuter Honda ini dapat menempuh rute sejauh 348 kilometer. Jika tangki bahan bakarnya diisi penuh Pertamax RON 92, maka membutuhkan biaya sebesar Rp 117.450,-.

Kesimpulan, Wuling Air ev Long Range tetap paling efisien, terbukti dari biaya untuk menempuh rute sejauh 300 kilometer. Bahkan jika kaki kanan Anda sopan dalam menginjak pedal gas dan kebetulan saja lalu lintas pun bersahabat, maka jarak tempuhnya berpotensi melebihi angka 300 kilometer tadi. Walaupun bakal mendapat efisiensi dalam menempuh jarak jauh dan tetap sejuk selama perjalanan, Anda harus menebus Wuling Air ev Long Range yang imut ini dengan harga Rp 295 juta (on the road DKI Jakarta).

Sedangkan untuk Yamaha XMAX 250 dipasarkan dengan harga Rp 62,54 juta (on the road DKI Jakarta) dan Honda PCX 160 dibanderol pada angka Rp 32 jutaan (on the road DKI Jakarta). Tapi, pengguna kedua skuter matic tersebut masih dapat merasakan hangatnya sinar matahari dan dinginnya air hujan. Selanjutnya, kira-kira Anda mau pilih yang mana?