Yamaha YZF-R125 V4.0

Yamaha YZF-R125 V4.0 Euro-spec Siap Berlaga Di Liga Sportsbike Entry-level Eropa

Saat sportsbike Yamaha YZF-R125 pertamakali dipasarkan di Eropa pada tahun 2008 silam, versi mini dari Yamaha R1 ini pun laris manis dan digandrungi para kawula muda dengan dana terbatas. Selama 15 tahun, sportbike entry-level dengan DNA balap ini pun terus berevolusi.

Perkembangan teknologi dan desain yang berkembang pesat membuat pabrikan berlogo Garpu Tala terus melakukan “upgrade dan update”, termasuk pada YZF-R125.

Untuk model 2023, Yamaha menorehkan cukup banyak ubahan pada YZF-R125 V4.0 yang khusus dipasarkan di kawasan Eropa.

Karakter desain tampilan yang diusung Yamaha YZF-R125 V4.0 kali ini mengadopsi cukup banyak elemen dari R7 generasi terbaru. Tampilan body Yamaha YZF-R125 kini terlihat lebih agresif dan ramping. Headlamp LED plus DRL dengan windshield ‘Double Bubble’ diadopsi dari R7. Desain frame deltabox pun mengalami ubahan. Mirip R15? Nyaris…

Desain fairing baru yang seolah menyatu dengan tangki berkapasitas 11 liter kini tampil lebih aerodinamis. Bagian buritan meruncing dengan lampu belakang LED, jok depan-belakang terpisah serta silencer exhaust yang mendongak ke atas membuat tampilannya lebih sporty.

Di balik windshiled terpasang layar instrument semi digital TFT berukuran 5-inci bergaya R7 dengan tema tampilan ‘Street’ dan ‘Track’. Pada tema ‘Street’, layar akan menampilkan speedometer digital pada bagian tengah dengan tachometer model strip. Indikator headlamp, sein dan temperatur juga ditampilkan pada layar.

Sementara tampilan pada tema ‘Track’ lebih berkarakter layaknya sebuah motor balap, termasuk catatan waktu putaran balap dengan 25 lap memory plus tachometer model strip di bagian atas layar.

Fitur baru yang disematkan pada YZF-R125 V4.0 yakni sistem komunikasi ponsel Communication Control Unit (CCU). Fitur ini dapat diakses menggunakan aplikasi MyRide dari Yamaha pada ponsel yang terkoneksi ke motor via Bluetooth.

Mesin Baru Yamaha YZF-R125

Mesin 4-tak silinder tunggal 125 cc berteknologi Variable Valve Actuation pada keempat katupnya kini telah berstandar emisi EURO5.

Mesin berpendingin radiator ini menghasilkan output tenaga 14.6 hp pada 10.000 rpm dengan torsi 11.5 Nm pada 8.000 rpm. Berdasarkan klaim Yamaha UK, YZF-R125 teranyar ini mampu mencapai angka 100 km/jam dalam waktu 15,3 detik dengan top speed di kisaran 120 km/jam. Konsumsi BBM rata-rata motor ini diklaim di kisaran 46,9 km/liter.

Perpindahan gigi dari transmisi manual 6-speed kini kian cepat dan responsif berkat teknologi kopling Assist & Slipper Clutch plus fitur quick shifter. Ya, operan gigi YZF-R125 benar-benar terasa bagai versi mini dari R7.

Di sektor suspensi, pada roda depan terpasang garpu up-side down 41mm lansiran KYB dengan posisi travel 130 mm. Sedangkan swing arm belakang yang menggunakan monoshock memiliki jarak main suspensi 114 mm.

Roda depan dan belakang YZF-R125 mengkombinasikan velg alloy 17-inci yang dibalut ban Michelin Pilot Street 100/80-R17 (depan) dan 140/70-R17 (belakang).

Untuk sistem pengereman, velg depan menggunakan cakram 292 mm, dan pada velg belakang dilengkapi cakram 220 mm. Lengkap dengan piranti ABS 2 kanal (depan/belakang) dan sistem kontrol traksi pada roda belakang.

Yamaha R125 terbaru ini mulai tersedia di dealer Yamaha pada Februari tahun depan. Diperkirakan label harganya akan berada di kisaran £5.000 atau setara Rp 88,8 juta-an.

 

Yamaha Tracer 9 GT+ 2023, Pertama Dengan Fitur Cruise Control Berpemandu Radar

Bagi para penyuka moge super touring, Yamaha melansir versi update dari Tracer 9 GT yang diberi imbuhan “+” di belakang namanya. Sejumlah ubahan setting dan upgrade konten fitur teknologi apa saja yang terdapat pada motor penjelajah berfairing dengan imbuhan “plus” ini?

Pada area kosmetik tampilan, windscreen kini dapat diatur ketinggiannya hingga 10 posisi. Headlamp dan lampu belakang kini telah mengadopsi versi LED. Standar tengah pun dibekalkan pada motor ini untuk mencegah motor terguling saat parkir.

Di balik windscreennya, panel instrument kini menggunakan layar TFT 7-inci yang dapat terkoneksi dengan ponsel rider via aplikasi MyRide. Navigasi GPS terbaru dari Garmin juga dibekalkan pada motor ini.

Pengaturan fitur pada layar monitor dapat dilakukan via tuas joystick yang terpasang pada setang model baru. Pada setang juga dilengkapi soket USB untuk pengisian daya baterai ponsel maupun lampu senter LED juga powerbank vape.

Tak ada ubahan signifikan pada sektor penggerak. Di balik fairing, frame aluminium masih mencengkeram mesin crossplane 3-silinder 890 cc yang sama dengan versi naked streetfighter-nya yakni MT-09. Nah, yang membedakan varian GT+ terbaru ini dari Tracer 9 GT biasa adalah konten fitur teknologi berkendara canggih yang diusungnya.

Yamaha menahbiskan Tracer 9 GT+ sebagai motor supertouring tercanggih di jajaran brand berlogo garpu tala tersebut. Ya, GT+ menjadi motor Yamaha pertama yang mengusung fitur berkendara Adaptive Cruise Control (ACC) berpemandu radar. Rider dapat lepas setang sejenak saat melaju pada kecepatan di atas 30 km/jam.

Sebagai pengaman, fitur ACC teintegrasi dengan kendali engine braking dan teknologi pengereman Unified Braking System (UBS) yang terkoneksi dengan radar penjejak.

Saat radar mendeteksi jarak yang terlampau dekat dengan kendaraan lain yang berada di depan pada lintasan yang sama, kendali engine brake akan aktif untuk melakukan deselerasi yang kemudian dibantu oleh fitur UBS. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan jeda jarak yang konstan dengan kendaraan lain di depan.

Selain terintegrasi dengan sistem pengereman, fitur ACC juga terintegrasi dengan kontrol suspensi. Tentunya suspensi yang dibekalkan pada Tracer 9 GT+ ini merupakan generasi terbaru berpengendali elektronik yakni KADS (KYB Actimatic Damper System).

Perpindahan naik-turun gigi pun kian praktis, halus dan cepat berkat fitur quick-shifter yang dibekalkan. Tak hanya itu, Tracer 9 GT+ merupakan motor Yamaha pertama yang mengusung teknologi quick-shifter gen-3. Fitur ini lagi-lagi juga terintegrasi dengan sistem ACC, dan rider tetap dapat melakukan perpindahan gigi meskipun fitur ACC dalam kondisi ON.

Tak perlu menunggu terlalu lama, Yamaha Tracer 9 GT+ teranyar akan tersedia secara global paling cepat mulai Januari tahun depan. Hanya saja, harga jual dari motor yang ditawarkan dalam pilihan warna Icon Performance dan Power Grey ini belum diumumkan secara resmi. Hmm.. Anda penasaran bukan?

Meskipun sepeda motor yang anda kendarai telah dilengkapi dengan fitur teknologi berkendara yang canggih, namun tetap selalu waspada dan berhati-hati saat berkendara… Jangan ceroboh. Safe ride… and ride safe.

 

Yamaha Niken GT baru

Yamaha Niken GT 2023, Makin Seram Dengan Teknologi Baru

Bagi para penyuka skuter berdesain unik, tentu Anda telah mengenal sosok skuter roda tiga, Yamaha Niken GT. Untuk model 2023 mendatang, Yamaha kembali melakukan sejumlah ubahan plus update teknologi pada skuter roda tiga berukuran moge ini.

Di balik frame-nya kini tersemat mesin baru 890-cc CP3 yang telah berstandar emisi EURO 5. Mesin baru yang dibekalkan pada Yamaha Niken GT ini juga digunakan pada Yamaha MT-09 dan Tracer 9 GT, namun dengan sejumlah penyesuaian tentunya.

Yamaha mendesain ulang kruk-as, sehingga bobot massa menjadi lebih berat sekitar 8%. Ubahan ini bertujuan untuk menghasilkan getaran mesin yang lebih halus pada rpm rendah, serta membuat akselerasi awal menjadi lebih responsif.

Rasio kompresi tak berubah, tetap di angka 11.5:1 seperti halnya pada Tracer 9 GT dan MT-09. Hanya saja, posisi kemiringan mesin kini 5 derajat lebih condong ke depan. Dengan demikian, beban pada sasis menjadi lebih imbang serta dapat memuat radiator yang berukuran lebih besar. Perpindahan naik-turun gigi persneling pun kini lebih instan berkat kopling Assist and Slipper clutch. Chip manajemen kendali elektronik pun disetting ulang untuk menghasilkan pengendaraan yang lebih baik pada berbagai mode berkendara.

Revisi Kaki Yamaha Niken GT

Selain mengalami revisi pada setup suspensi belakang dan frame, roda belakang kini menggunakan ban 120/17R15 dengan kompon baru. Setting ulang suspensi diikuti dengan ubahan pada posisi berkendara dan desain jok. Ini meningkatkan kenyamanan saat berkendara terutama jarak jauh maupun saat terjebak kemacetan lalu lintas dalam kota. Akses naik turun rider dari skuter ini pun kini menjadi lebih mudah.

Terdapat ubahan yang terkesan sepele namun efeknya cukup terasa saat berkendara yakni pada area windshield yang kini dapat disetel naik-turun secara manual hingga 70 mm via tuas penyetel. Bagi Anda, para penyuka touring jarak jauh, kini Niken GT dilengkapi dengan box samping yang masing-masing bervolume 30 liter. Handgrip belakang bagi pembonceng pun digarap dengan desain yang ergonomis.

Area dahboard pun tak luput dari sentuhan ubahan. Panel instrument kini menggunakan layar multimedia TFT berukuran 7-inci dan full colour dengan tiga pilihan tema tampilan yang berbeda. Tak hanya dapat mengkoneksikan ponsel ke layar digital pada dashboard via aplikasi ponsel MyRide, namun Anda juga dapat mengakses perangkat navigasi GPS Garmin pada layar dasbor via aplikasi khusus Motorize.

Berkendara di cuaca yang dingin? Tak perlu khawatir, Yamaha juga telah mengimbuhkan setang baru yang dilengkapi dengan penghangat pada grip untuk menjaga kenyamanan pada jemari Anda. Tak hanya itu, pada setang baru ini juga dilengkapi dua jenis soket listrik (USB dan 12V), plus sejumlah tombol pengoperasikan beragam fungsi dan fitur multimedia.

Penggantian pilihan menu dan fitur pada layar dasbor juga dapat dilakukan via tuas joystick pada setang bagian kiri. Tentunya Anda perlu melakukan adaptasi dengan mencoba melakukan pengoperasian tombol ini sambil menggunakan sarung tangan.

Di sektor tampilan, sedikit disayangkan, Niken GT model 2023 hanya tersedia dalam satu warna yakni Yamaha Black dengan imbuhan aksen warna perunggu. Perihal detail spek maupun harga jual dari skuter Yamaha Niken GT versi terbaru ini kemungkinan besar akan diumumkan saat dipamerkan pada event EICMA 2022 di Milan, Italia yang dimulai pada hari ini hingga 13 November 2022 mendatang.

Bermatematika Bersama Kendaraan Listrik dan Skuter Matic

Kendaraan listrik dinilai memiliki keuntungan dibandingkan dengan kendaraan bermesin pembakaran internal.

Pemerintah terus menggalakkan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB). Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar minyak (BBM) yang semakin lama bisa semakin membebani anggaran negara. Sebagai proses transisi energi ke arah yang ramah lingkungan, salah satu bentuk nyatanya diterapkan dalam bentuk kendaraan bermotor listrik.

Penggunaan kendaraan listrik pun dinilai memiliki sejumlah keuntungan dibandingkan dengan kendaraan konvensional berbasis BBM, utamanya terkait biaya pengisian daya (charging). Perbedaan mencolok terdapat pada perbandingan ongkos antara pengisian BBM atau bensin pada kendaraan konvensional dan pengisian daya pada kendaraan listrik.

Jika mengacu pada hukum kekekalan energi, penggunaan BBM bisa dikatakan tidak efisien karena energinya lebih banyak diubah menjadi panas daripada kinetik. Kondisi yang berbeda jika menggunakan kendaraan berbahan bakar listrik, di mana energinya lebih banyak diubah menjadi energi kinetik.

Darmawan Prasodjo, Wakil Direktur Utama PLN, pernah mengungkapkan biaya pengisian daya kendaraan listrik ini lebih murah, dibandingkan biaya pengisian bensin pada mobil konvensional. “Setiap satu liter BBM setara dengan 1,3 kilo Watt hour (kWh) listrik. Harga bensin per satu liter sekitar Rp 10.000-Rp 15.000, sedangkan tarif listrik per satu kWh hanya sekitar Rp 1.450-an. Ini berarti, menggunakan listrik lebih murah dibandingkan pemakaian satu liter bensin,” ujarnya.

Kami pun tergugah untuk melakukan kalkulasi perbandingan antara mobil listrik dengan beberapa skuter matic, yang kebetulan ketiganya ada di balik dinding markas kami. Tiga kendaraan yang menjadi uji sampel ialah Wuling air ev versi Long Range, Yamaha XMAX 250, dan Honda PCX 160.

Seluruh alat transportasi tersebut masih dalam kondisi standar dan bebas turbo, maksud kami bebas modifikasi… Sebelumnya, mohon maaf jika kemampuan matematika kami kurang oke. Apalagi kami menghitungnya di atas kertas, bukan mengujinya secara langsung.

Wuling Air ev Long Range memiliki kapasitas baterai fully-charged sebesar 26,5 kWh. Wuling mengklaim bahwa jarak tempuhnya mencapai 300 kilometer dengan pemakaian normal. Sehingga jika dikalkulasi maka daya 1 kWh dapat menempuh kisaran jarak 11,3 hingga 11,4 kilometer. Sedangkan biaya yang diperlukan untuk mengisi penuh baterainya, maka merogoh dompet sebesar Rp 38.425,-.

Beranjak ke Yamaha XMAX 250 yang punya penampilan gagah dan biasanya jadi tontonan saat sedang antre di lampu merah. XMAX 250 memiliki tangki BBM berkapasitas 13 liter, lalu konsumsi bahan bakarnya sekitar 29 kilometer per liter, menurut pengakuan data di MID. Jadi anggap saja skuter matic bongsor ini mampu menempuh jarak hingga 377 kilometer. Untuk mengisi penuh tangki bahan bakarnya dengan Pertamax RON 92, maka saldo rekening akan berkurang sebesar Rp 188.500,-.

Yang terakhir ialah Honda PCX 160, ukurannya sedikit di bawah Yamaha XMAX 250 tadi dan masih nyaman buat dipakai sehari-hari. Oke, PCX 160 ini mempunyai tangki BBM sebesar 8,1 liter, kemudian konsumsi bahan bakarnya sekitar 43 kilometer per liter, menurut data di MID. Dengan kata lain, skuter Honda ini dapat menempuh rute sejauh 348 kilometer. Jika tangki bahan bakarnya diisi penuh Pertamax RON 92, maka membutuhkan biaya sebesar Rp 117.450,-.

Kesimpulan, Wuling Air ev Long Range tetap paling efisien, terbukti dari biaya untuk menempuh rute sejauh 300 kilometer. Bahkan jika kaki kanan Anda sopan dalam menginjak pedal gas dan kebetulan saja lalu lintas pun bersahabat, maka jarak tempuhnya berpotensi melebihi angka 300 kilometer tadi. Walaupun bakal mendapat efisiensi dalam menempuh jarak jauh dan tetap sejuk selama perjalanan, Anda harus menebus Wuling Air ev Long Range yang imut ini dengan harga Rp 295 juta (on the road DKI Jakarta).

Sedangkan untuk Yamaha XMAX 250 dipasarkan dengan harga Rp 62,54 juta (on the road DKI Jakarta) dan Honda PCX 160 dibanderol pada angka Rp 32 jutaan (on the road DKI Jakarta). Tapi, pengguna kedua skuter matic tersebut masih dapat merasakan hangatnya sinar matahari dan dinginnya air hujan. Selanjutnya, kira-kira Anda mau pilih yang mana?

Yamaha XMAX Siap Facelift?

Sekilas tampak depan Yamaha XMAX misterius ini lebih ramping dan kurang bersudut.

Yamaha kembali memperkenalkan update terbaru untuk Maxi Scooter andalannya dikelas 250 cc, XMAX. Di ranah maxi-scooters, XMAX sukses menghadirkan keseimbangan baik di antara sejumlah karakteristik dengan kapasitas mesin 250 hingga 300 cc untuk pasar Eropa, dan ruang penyimpanan besar di bawah joknya.

Kali ini beredar foto spy shot yang menunjukkan bentuk facelift dari XMAX 300 untuk pasar Eropa. Sangat mudah diidentifikasi, meski badannya tertutup kamuflase. Hmm…apa yang tersembunyi di balik panel bodi yang terbungkus warna hitam matte? Belum jelas. Meski secara bentuk nampak identik dengan versi saat ini.

Sekilas, tampak depan XMAX misterius ini lebih ramping dan kurang bersudut jika dibandingkan dengan model sekarang, meskipun sulit untuk mengatakan dengan pasti dari bidikan foto ini. Bisa dikatakan selebihnya masih tampak sama.

Untuk mesin, rasanya akan tetap mengusung mesin yang sama dengan model sebelumnya, mengingat skuter ini telah mengusung mesin Euro 5 pada tahun 2021. Lalu apa yang diuji?

Sepertinya ada yang sedang dikembangkan di balik kulitnya. Kami menduga, ini untuk menyongsong peraturan Uni Eropa soal kebisingan kendaraan. Meski belum jelas kapan aturan baru tersebut berlaku, tapi pabrikan otomotif harus segera berbenah. Salah satunya Yamaha.

Baiknya kita tunggu perubahan apa yang sedang dikembangkan Yamaha untuk XMAX terbaru ini. Kemungkinan di balik cover hitam yang terlihat di foto, akan membawa Maxi ini memiliki bentuk baru yang lebih macho.

Rizky Vox

Sumber

Yamaha R25 2022

Yamaha R25 Kini Dibekali Piranti ABS Dan Warna Baru

Yamaha R25 disegarkan. Tidak signifikan tapi penting. 

Pabrikan sepeda motor asal Jepang, Yamaha, meluncurkan YZF-R25 ABS model 2022 yang resmi dipasarkan di Jepang. Tak sekadar tampil dengan pilihan warna baru, sepeda motor sport kelas 250cc ini mengalami sejumlah update. Meski sebetulnya versi Indonesia sudah dapat duluan. Kecuali warnanya. 

Tak ada perubahan pada mesin 249cc DOHC piston ganda paralel berpendingin radiator yang menghasilkan tenaga maksimum 35 hp pada putaran mesin 12.000 rpm. Transmisi manual 6-speed tetap menjadi kelengkapan standar. Namun sesuai dengan tiga huruf yang berada di belakang namanya, YZF-R25 dibekali dengan piranti ABS.

Warna Baru

Standar emisi pada YZF-R25 disesuaikan dengan standar regulasi emisi Reiwa 2 yang berlaku di Jepang (setara dengan Euro 5). Sejumlah update lainnya yang terdapat pada YZF-R25 ini di antaranya perangkat quick shifter yang kini tersedia sebagai fitur opsional. Headlamp LED dan layar LCD pada dasbor menjadi kelengkapan standar. Bobot YZF-R25 kini lebih ringan yakni menjadi 169 kilogram.

Bagi para konsumen Japan Domestic Market (JDM), Yamaha YZF-R25 ABS hadir dalam tiga pilihan warna: Vivid Orange Metallic, Deep Purplish Blue Metallic, dan Black Metallic. Harga jual untuk para konsumen di Jepang dibanderol di angka ¥ 668.800 atau sekitar Rp 69,3 juta rupiah.

Selain tiga pilihan warna baru, Yamaha juga meluncurkan edisi khusus YZF-R25 ABS World Grand Prix 60th Anniversary.

Model edisi khusus yang hanya dibuat sebanyak 240 unit ini dikemas dengan livery body berwarna putih dan garis merah ala motor balap Yamaha YZR500 (OW48) yang berlaga di ajang balap GP 500 era ’80-an.

Ciri khusus lainnya, tabung garpu depan serta velg alloy 17-inci pada roda depan dan belakang dibalur warna gold, pegas monoshock belakang tampil dengan warna kuning dan pada tangki tersemat logo Garpu Tala berwarna gold.

Para fans sepeda motor sport Yamaha di Jepang tentunya akan adu cepat untuk mendapatkan motor edisi khusus yang diberi label harga ¥ 690.800, atau setara Rp 71,5 juta (harga sudah termasuk pajak 10% sesuai ketentuan yang berlaku di Jepang). Ah…kami suka. Tapi kami akan lebih senang kalau motor sport ini ganti generasi. 

Rizky Vox

Sumber

Yamaha Maxi Day 2022

Maxi Yamaha Day 2022 Kuatkan Solidaritas Komunitas Skutik Yamaha

Yamaha kembali gelar acara komunitas maxi. Ratusan biker seperti melepas rindu akan acara kumpul-kumpul seperti ini.

Gelaran Maxi Yamaha Day 2022 kembali dihelat. Ya, aktivitas yang sempat vakum selama dua tahun akibat pandemi ini kembali dihadiri oleh komunitas motor Maxi Yamaha dari berbagai tipe dan model. Rangkaian event ini resmi dimulai pada 10 – 11 September dan mengambil lokasi di bumi perkemahan Gayatri Mountain Adventure, Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

Kali ini, Yamaha mengusung konsep Ride & Camp untuk para komunitas pengguna skutik XMAX, All New NMAX 155 Connected, All New Aerox 155 Connected dan Lexi yang ada di Indonesia. Bukan hanya sekedar turing dan berkendara bersama, Yamaha Maxi Day juga jadi lahan untuk berbagi hobi dan merasakan pengalaman berkemah di alam terbuka sembari menikmati berbagai hiburan dan kegiatan menarik selama dua hari.

Tak ketinggalan, acara ini juga menampilkan tokoh seperti MP Ambarita dan Ghea Youbi yang sukses menghibur peserta selama jalannya acara.

“Sejak pertama kali hadir di tahun 2017, event ini selalu sukses menjadi wadah berkumpulnya para biker Maxi Yamaha dalam menyalurkan hobi serta passion berkendara mereka. Melihat tingginya antusiasme peserta setiap tahun, kali ini Maxi Yamaha Day mengusung konsep baru, yaitu Ride & Camp. Kami pun mencoba menyajikan pengalaman berbeda yang jauh lebih menyenangkan untuk para peserta dengan berbagai aktivitas yang memadukan nilai brotherhood, lifestyle dan juga product experience,” ungkap Antonius Widiantoro, Asst. General Manager Marketing – Public Relation, PT Yamaha Indonesia Motor Mfg.

Yang menarik, event ini dihadiri lebih dari 300 bikers Maxi Yamaha dan awak media nasional dari wilayah JABODETABEK untuk meramaikan jalannya acara. Rencananya, helatan ini akan terus dilaksanakan di 10 kota besar di Indonesia meliputi Jakarta, Makassar, Medan, Yogyakarta, Banjarmasin, Bandung, Palembang, Semarang, Bali dan Surabaya.

Rizky Vox