Volkswagen Indonesia Association Punya Pengurus Baru!

Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), sekaligus Dewan Penasehat Volkswagen Indonesia Association (VIA), Bambang Soesatyo mengapresiasi dilantiknya Pengurus VIA periode 2025-2028. Kali ini di bawah kepemimpinan Ketua Umum VIA Komjen Pol (Purn) Nanan Soekarna. Pelantikan pengurus baru VIA diyakini mampu membawa semangat baru dan harapan besar bagi komunitas Volkswagen di Indonesia.

Dengan dasar nilai yang kuat dan visi yang jelas, VIA diharapkan dapat berkontribusi lebih optimal. Tidak hanya bagi anggotanya, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. Sebab VIA merupakan organisasi yang menyatukan penggemar dan pemilik kendaraan Volkswagen di Indonesia.

“VIA bukan hanya sekadar berkumpul untuk berbagi hobi, tetapi juga membangun hubungan sosial yang kuat antar anggota. Semangat ini menjadi panduan dalam setiap aktivitas komunitas. Dengan harapan dapat menciptakan lingkungan yang harmonis dan saling mendukung,” ujar Bamsoet di Yogyakarta (27/04/2025).

Ketua MPR RI ke-15 dan Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, Volkswagen Indonesia Association memiliki visi menciptakan komunitas yang berbasis pada ‘Fun, Unity, Harmony’. Tanpa melupakan prinsip ‘Values for Value’. Konsep ini menegaskan pentingnya nilai-nilai dalam berorganisasi dan berinteraksi, agar VIA dapat memberikan dampak positif bagi anggotanya dan masyarakat luas.

“Penegasan prinsip ‘Values for Value’ menjadi penting dalam konteks sosial Indonesia yang kian kompleks. Fokus kepada nilai-nilai seperti kejujuran, kerja sama, kepedulian, disiplin, dan tanggung jawab. VIA berupaya menjadi wadah bagi para penggemar otomotif, tetapi juga menjadi komunitas yang bermanfaat bagi lingkungan sosial,” ujarnya.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini juga menambahkan, dalam menghadapi tantangan modern, VIA juga berkomitmen untuk menjaga empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Tren Mobil Balap Mini 4WD Tak Pernah Surut

Mobil balap rakitan Mini 4WD saat ini tak hanya sekadar hobi mainan mobil saja. Banyak orang, terutama generasi 1990an, terus mendalami hobi hingga menjadi atlet mobil balap Mini 4WD. Mobil balap Mini 4WD selalu memiliki tempat dihati penggemarnya meskipun permainan ini kadang menjadi mainan musiman.

Mini 4WD sendiri pertama kali diciptakan di Jepang pada tahun 1982 berupa mainan mobil plastik yang digerakkan menggunakan baterai. Tak lama setelah diperkenalkan di Jepang, Mini 4WD masuk ke Indonesia dan dimulailah ‘Demam Tamiya’. Di Indonesia sendiri, Mini 4WD lebih dikenal dengan sebutan Tamiya, meskipun yang beredar bukan hanya merk Tamiya saja.

Favorit sejak lama

Dari anak-anak sampai orang dewasa sangat menggilai produk buatan Tamiya tersebut. Mereka berusaha membuat mobil balap mereka sekencang mungkin, dengan melakukan modifikasi dan oprekan sesuai kemampuan masing-masing. Perlombaan balap Tamiya pun sering digelar di pusat-pusat pertokoan atau di toko-toko mainan.

Tren Mini 4WD ini memang tergolong fluktuatif. Awal mulai ‘hits’ di Indonesia ialah pada era 1990an, laku sempat menurun seiring kehadiran game console. Namun, penggemar mobil rakitan Mini 4WD memang tidak pernah hilang. Grafik peningkatan tren kembali menanjak saat pandemi COVID-19 berlangsung di tahun 2020 lalu.

Direncanakan masuk cabang olahraga PON 2024

Mobil balap Mini 4WD dengan skala 1:32 ini sudah diakui oleh Ikatan Motor Indonesia sebagai salah satu cabang olahraga balap sejak 2021. Menurut catatan IMI, sudah ada sekitar 200 orang dari 40 tim yang terdaftar di sekitar Jabodetabek, sejak satu tahun diorganisasi. IMI bertekad untuk membawa olahraga Mini 4WD ini ke provinsi lain, hingga menjadi cabang ekshibisi yang dipertandingkan dalam PON XXI 2024 di Aceh dan Sumatera Utara.

Tamiya memang pelopor mainan mobil balap rakitan Mini 4WD, hingga orang-orang menyebut semua mainan mobil balap rakitan adalah Tamiya. Popularitas Tamiya diikuti oleh beberapa produsen non-Jepang yang juga menjual mainan mobil balap rakitan, sebut saja Auldey (China), Gokey (China), ChaoBao (China), dan Academy (Korea). Kalau sudah begini, sepertinya kami jadi ingin ‘berburu’ unit Mini 4WD juga kan…