Toyota Indonesia Optimalkan Kualitas SDM Sektor Logistik

Toyota Indonesia menyadari pentingnya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif dalam menghadapi dinamika industri. Penguasaan teknologi dan keterampilan tinggi, menjadi kunci untuk memperkuat daya saing di era transformasi digital saat ini.

Seiring dengan hal tersebut, pemerintah terus memperkuat regulasi dan kebijakan di sektor logistik, guna menekan masih tingginya biaya logistik nasional. Salah satu fokus utama adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang logistik yang menjadi kunci utama.

Langkah ini diambil guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih efisien, terintegrasi, dan kompetitif. Upaya ini juga sejalan dengan strategi nasional dalam memperkuat konektivitas logistik, mempercepat transformasi digital, dan meningkatkan efisiensi sistem transportasi di seluruh wilayah Indonesia.

Kontribusi Terhadap Rantai Pasok Logistik

Sejalan dengan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) secara konsisten mendorong terciptanya masa depan yang lebih hijau.

Komitmen tersebut diwujudkan melalui kegiatan Logistics Skill Contest, sebagai bagian dari kontribusi terhadap rantai pasok logistik berkelanjutan, yang menekankan aspek keselamatan, efisiensi operasional, dan dukungan terhadap target netralitas karbon.

Tahun ini, TMMIN Logistic Skill Contest telah memasuki penyelenggaraan yang ke-14. Acara ini merupakan komitmen TMMIN untuk memperkuat dan meningkatkan kompetensi para mitra logistik, untuk mencapai ketangguhan rantai pasok yang mampu berkontribusi dalam skala nasional.

Diikuti 31 Mitra Logistik TMMIN

“Logistik memegang peranan penting terhadap kelancaran rantai pasok, dan logistik berperan besar untuk meningkatkan daya saing dalam segala aspek. Yaitu Safety, Quality, Delivery, dan Cost,” ujar Presiden Direktur TMMIN, Nandi Julyanto.

Diharapkan manajemen vendor dapat terus meningkatkan aktivitas Green Logistics yang saat ini sudah mulai dijalankan. Seperti Eco Driving Management, Eco Driving Behaviour, dan Truck Preventive Management.

TMMIN Logistic Skill Contest 2025 diikuti oleh 31 mitra logistik TMMIN, yang berperan penting dalam menjalankan operasional harian, termasuk didalamnya pengelolaan dan pengiriman barang. Saat ini, total operasional perjalanan di TMMIN mencapai 1.195 trip per hari.

Penerapan eco-driving menjadi kunci efisiensi untuk meminimalkan jejak karbon. Karenanya, sejak awal penyelenggaraan skill contest, TMMIN telah memprioritaskan peningkatan kompetensi mitra logistik, termasuk para driver sebagai upaya meningkatkan efisiensi dan keselamatan.

Kategori Baru Master Tenko

Tahun ini, 1.155 peserta dari 30 perusahaan turut berpartisipasi dalam ajang TMMIN Logistic Skill Contest 2025. Terdapat kategori Individual Skill Appreciation mencakup Forklift Contest, Driving Contest, Container Yard Operation Contest, Master Trainer Contest, Manager Kaizen Contest dan Best Operation Management.

Tahun ini, Master Tenko menjadi kategori baru. Penghargaan ini diberikan berdasarkan penilaian total, baik secara individu maupun manajerial. Terkait implementasi sistem manajemen kesiapan kerja baik fisik dan mental.

Toyota Indonesia senantiasa berupaya memastikan sistem operasional yang efisien dan aman dalam setiap distribusinya. Melalui penekanan pentingnya peran SDM dalam aspek keselamatan. Mengingat risiko kecelakaan dalam proses distribusi atau logistik dapat menghambat proses produksi dan merugikan banyak pihak. Peningkatan kompetensi SDM menjadi faktor utama untuk mengurangi risiko, serta memperkuat rantai pasok industri di Indonesia.

TMMIN Logistic Skill Contest menjadi sarana untuk memperkuat kemampuan seluruh pelaku logistik, dalam menghadapi tantangan sektor otomotif dan logistik. Faktor keselamatan berkendara dan pengoperasian perlengkapan logistik yang aman, menjadi kunci yang berpengaruh langsung pada kelancaran produksi dan kepuasan pelanggan.

Saat ini operasional logistik TMMIN telah mengimplementasikan sistem aplikasi digital, untuk memantau dan mencegah kecelakaan. Sistem ini bekerja untuk memantau kondisi kesehatan fisik maupun psikis pengemudi, secara real-time guna menentukan kelayakan pengemudi untuk menjalankan tugas.

Toyota Indonesia juga akan terus melakukan ekspansi sistem dengan menambahkan fitur-fitur berbasis Artificial Intelegence (AI) yang mampu mendeteksi tanda-tanda kelelahan atau kurangnya fokus saat mengemudi. Selain itu, sistem pemantauan perilaku berkendara berbasis Global Positioning System (GPS) juga akan diterapkan untuk mendukung praktik eco-driving.

Upaya TMMIN Untuk Tidak Melupakan Kepuasan Pelanggan

Dalam perannya dalam perekonomian nasional, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) terus berupaya meningkatkan dan menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Hal ini tidak hanya untuk kebutuhan domestik saja, namun juga untuk pasar ekspor. Sebagai bagian dari Toyota Global, TMMIN juga mengedepankan pencapaian kualitas dan keandalan setiap produk yang dihasilkan. TMMIN memahami produk berkualitas tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan, namun juga mendukung prinsip reliabilitas. Oleh karenanya, pokok dari segala kegiatan Toyota selalu bermuara pada jaminan kualitas bagi pelanggan (100% Quality Assurance).

Setiap kegiatan atau tahapan dalam proses produksi, selalu mengacu untuk mencapai jaminan tertinggi bagi kepuasan pelanggan. Mulai dari sisi kenyamanan, keselamatan dan kemudahan akses pelayanan. Namun, Toyota tidak menutup diri untuk memperhatikan suara pelanggan. Tentu dalam upaya untuk mewujudkan yang lebih baik lagi, sejalan dengan prinsip Continuous Improvement Toyota.

Terkait dengan komitmen tersebut, TMMIN kembali menggelar Customer Month 2025 yang berlangsung di TMMIN Plant 1 Karawang, pada 19 Mei 2025 silam. Acara ini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mempererat kerjasama dan meningkatkan kepercayaan para distributor. Baik dalam maupun luar negeri, terhadap kualitas produk dan layanan yang diberikan.

Kedepankan Standar Kinerja Yang Ketat

“Customer Month merupakan sarana untuk mempromosikan dan makin menegaskan komitmen Toyota Indonesia terhadap kualitas produksi kepada para distributor. Melalui forum ini, kami juga berharap ada masukan untuk mewujudkan yang lebih baik lagi,” ujar Bob Azam, Wakil Presiden Direktur TMMIN.

Prinsip 3M (Tidak Menerima Cacat, Tidak Membuat Cacat, dan Tidak Meneruskan Cacat), merupakan salah satu komitmen Toyota Indonesia terhadap kualitas produksi. Untuk mencapai tujuan ini, Toyota menerapkan standar kinerja yang ketat dalam setiap proses produksinya, meliputi Product Quality dan Service Quality. Standarisasi ini bertujuan untuk menjaga kualitas produk sekaligus mengurangi jumlah produk cacat yang dihasilkan.

Toyota menerapkan konsep Built in Quality, di mana setiap tahap produksi diawasi dengan ketat untuk memastikan bahwa hasil akhir sesuai dengan standar. Produk yang berkualitas serta kepuasan dan kepercayaan pelanggan adalah prioritas utama bagi Toyota.

Dalam hal kualitas produk, TMMIN fokus pada dua aspek utama yaitu, Product Engineering Quality dan Product Manufacturing Quality. Product Engineering Quality terkait dengan kemampuan desain produk untuk memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen, seperti efisiensi bahan bakar dan ramah lingkungan.

Terapkan Built In Quality

Selanjutnya, Product Manufacturing Quality memastikan bahwa setiap kendaraan yang diproduksi sesuai dengan desain dan spesifikasi yang telah ditetapkan, dengan tujuan untuk menghilangkan cacat dan fluktuasi kualitas dalam setiap tahap produksi.

”TMMIN senantiasa mengedepankan transparansi dan tidak pernah menutupi jika ditemukan masalah pada produk. Prinsip 3M yang kami terapkan memastikan bahwa setiap pihak yang terlibat dalam kegiatan produksi wajib melakukan built in quality pada diri masing-masing. Prinsip ini menjadi dasar bagi setiap karyawan untuk bertanggung jawab penuh atas kualitas pekerjaan mereka,” tukas Nandi Julyanto, Presiden Direktur TMMIN.

TMMIN juga berpegang teguh pada filosofi keselamatan yang diterapkan di setiap pabrik Toyota di seluruh dunia, dengan tujuan untuk memastikan bahwa setiap produk yang sampai ke tangan konsumen berfungsi dengan sempurna. Dan terus berlanjut hingga selama produk digunakan oleh pelanggan.

Pola Pikir SDM Yang Proaktif

Berbagai macam program Quality Assurance dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab kepada pelanggan. Misalnyai melalui program Customer Service Campaign atau Recall, untuk memastikan bahwa semua fungsi kendaraan bekerja dengan baik.

Selain menjaga kualitas produk, Toyota juga berfokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). TMMIN berkomitmen untuk terus membangun pola pikir SDM yang proaktif, berpikir positif, dan berbicara berdasarkan fakta serta data.

Quality Control Circle (QCC) dengan filosofi Kaizen diharapkan mampu mendorong perbaikan dan menjadi sikap hidup. QCC sebagai tolok ukur peningkatan kendali mutu, dapat dijadikan sebagai pedoman atau standar untuk meningkatkan kompetensi SDM. Perbaikan harus tetap dilakukan meski kecil. Jika dilakukan terus menerus, maka akan menghasilkan perubahan yang dapat memberikan dampak besar, baik bagi karyawan maupun perusahaan.