Recaro, Dari Karoseri Reutter Sampai Pembuat Jok

Pada akhir April 2024 berita mengejutkan datang dari Jerman dimana Recaro Automotive mengumumkan kebangkrutan. Berita ini sontak mengejutkan banyak pihak mengingat Recaro sebagai salah satu nama yang dikenal sebagai produsen jok ternama, tetapi banyak yang belum tahu kalau Recaro awalnya berdiri sebagai karoseri yang bernama Reutter. 

Berdiri pada tahun 1906 dengan nama Stuttgarter Carosserie und Radfabrik. Didirikan oleh Wilhelm Reutter di Stuttgart. Perusahaan ini bergerak di bidang karoseri untuk mobil maupun kereta kuda, termasuk membuat pelana untuk kuda. Pada tahun 1909, Albert Reutter (adik Wilhelm Reutter) masuk menjadi pemilik bersama, sekaligus manager komersial. Nama perusahaan pun berubah menjadi Stuttgarter Karosseriewerk Reutter & Co.

Patenkan banyak desain

Pada era tersebut, karoseri Reutter mematenkan beberapa desain mulai dari ‘reform body’ atau yang dikenal sebagai convertible, mekanisme jendela dengan sistem engkol, dan sejumlah desain jok. Reutter mulai dikenal sebagai karoseri pembuat bodi limousine dan interior mewah untuk Daimler-Benz, Opel, BMW, Horch dan Wanderer. Pada tahun 1918, kesehatan Wilhelm menurun dan perusahaan dipimpin oleh Albert. 

Tak hanya kendaraan mewah, Reutter menjadi subkontraktor untuk pengerjaan prototipe kendaraan. Salah satu kliennya adalah Ferdinand Porsche, yang saat itu memiliki biro desain. Kerjasama yang dimulai dari tahun 1930, menghasilkan prototipe mobil rakyat rancangan Porsche untuk Zundapp. Meski gagal masuk jalur produksi, kerjasama antara Reutter dan Porsche terus berlanjut. 

Berperan dalam buat prototipe bodi VW

Porsche lalu diminta oleh Adolf Hitler untuk merancang dan membuat mobil rakyat Jerman. Reutter ikut berperan dalam membuat prototipe bodi Volkswagen Type 1, dengan rangka kayu. Termasuk prototipe bodi cabriolet yang dihadiahkan ke Hitler dan 40 unit prototipe pra-produksi. 

Sebelum Perang Dunia ke-2 (PDII) dimulai, selain kontrak Volkswagen dengan Porsche, Reutter mampu membuat 30 bodi per hari dan mempekerjakan hampir 900 orang. Terjadinya PDII di tahun 1939, bertepatan dengan berpulangnya Wilhelm dan di tahun 1944 pun Albert menjadi korban pemboman sekutu. 

Sempat bikin gerobak

Kondisi pabrik turut babak belur terkena bom, sejumlah pegawainya terpaksa menjadi tentara. Ketika perang berakhir, Reutter hanya punya 94 pegawai. Awalnya sekutu sempat melarang produksi kendaraan. Namun, Reutter diizinkan beroperasi dan mengerjakan apa saja. Mulai dari membuat gerobak sampai memperbaiki kereta listrik kota Stuttgart. Hingga akhirnya memproduksi bis dan mobil pos. 

Di kala Reutter berusaha untuk bangkit kembali, Ferdinand Porsche ditangkap oleh pasukan militer Prancis. Karena aktivitasnya semasa PDII ialah merancang peralatan militer. Anton Piech (menantunya), dan Ferry Porsche (anaknya) ikut ditangkap. Tak lama kemudian, Anton dan Ferry dibebaskan. Tapi Ferdinand tetap ditahan dan diminta turut memperbaiki industri otomotif Prancis. 

Karena pabrik Porsche di Stuttgart disita oleh sekutu, Ferry memindahkan operasi Porsche ke kota Gmünd di Austria. Untuk mengumpulkan uang tebusan, Ferry melakukan segala cara termasuk membuat mobil sport Porsche 356, yang menggunakan banyak komponen Volkswagen. Meski ekonomi pasca perang cukup buruk, produksi 356 dimulai di bekas pabrik kayu. 

– Bersambung –