Mini Evolution Bertampang Klasik, Berjantung Ecoboost

Gotenman Technology telah memiliki pengalaman bertahun-tahun menggarap dan merestorasi mobil. Bahkan melakukan modernisasi terhadap beragam mobil klasik yang ikonik. Restomod merupakan perusahaan spinoff dari Gotenman Technology, yang bertujuan untuk mengubah mobil klasik menjadi mobil yang atraktif. Salah satu karya Restomod ialah Mini Evolution.

Restomod ingin menciptakan beragam mobil dengan memadukan aspek eksklusivitas dan banyak fitur modern. Sehingga pemiliknya dapat menggunakan sehari-hari. Di sisi lain, Restomod membuka peluang bagi calon konsumen yang menginginkan mobil berpenampilan unik dan spesial. Sejumlah komponennya yang digunakan Restomod pun dikerjakan secara manual, baik di workshop Spanyol maupum di Inggris.

Gotenman Technology bersama Restomod mengembangkan Mini Evolution, yang menggunakan mesin Ford Ecoboost. Mobil ini menerapkan subframe unik, yang dirancang secara teliti. Agar bisa menopang mesin Ford Ecoboost 1.0, tanpa harus memodifikasi ruang mesin atau kap mesin. Mini Evolution dapat dibuat dengan berbasis Mini klasik atau menggunakan bodyshell baru. Alasan Restomod menggunakan mesin Ford Ecoboost tiga silinder adalah terkait aspek keandalan, keselamatan, dan performa. Baik untuk penggunaan sehari-hari, maupun ‘mainan’ buat akhir pekan.

Walaupun mesin yang digendong oleh Mini Evolution ini hanya berkapasitas 1.0 liter, tapi torsinya cukup melimpah, yaitu 246 Nm. Karena dilengkapi dengan turbocharger responsif dan fitur variable camshaft timing control. Mesin bertenaga 123 hp ini dapat disetel oleh Restomod sesuai preferensi pemiliknya, ada pilihan output 138 hp dan 162 hp. Selain itu, jika mesin Ford Ecoboost 1.0 tersebut mengalami kendala, dapat mudah diperbaiki oleh banyak bengkel yang kompeten.

Ketika digunakan, Mini Evolution tak cuma memiliki performa yang mengasyikan, tapi juga mudah dikendarai. Rasio gigi transmisi manualnya menghasilkan akselerasi yang gesit dan tetap rileks di jalan bebas hambatan. Akselerasi 0-100 km/jam dalam tempo 8,5 detik. Sedangkan top speed mencapai 185 km/jam. Biaya konversi yang dibutuhkan ialah sekitar €12.500 atau setara Rp 220 jutaan.

Mandalika Mini Experience Riuhkan Sirkuit Mandalika

Mandalika Grand Prix Association, bekerja sama dengan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia/ITDC dan Indonesian Journey (Injourney), mengajak komunitas Mini Jaksel  melakukan track day di Sirkuit Mandalika pada 29-30 September lalu.

Ajang ini diikuti sekitar 26 anggota komunitas Mini Jaksel. Semua peserta pun mengikuti briefing dan mendengarkan penjelasan keselamatan berkendara dari instruktur sebelum mulai beraktivitas. Tak ketinggalan, peralatan lengkap driving, seperti racing suit, sarung tangan dan helm, harus digunakan.

Dipacu sampai 140 km/jam!

Semua mobil mulai memasuki lintasan dari pitlane dan mulai berakselerasi mengikuti arahan saat briefing. Ada yang memacunya secara maksimal hingga membawa roda-roda kecil ini berputar hingga mencapai kecepatan 140 km/jam sepanjang jalur 4,31 km dengan 17 tikungan setiap putarannya.

“Seru sekali, ini adalah pengalaman baru untuk saya. Pertama kali datang ke Sirkuit Mandalika, pertama kali juga bawa Mini di sirkuit,” ujar Iman Kusumo, punggawa Gearhead Monkey Garage Jakarta, yang juga menjadi bagian dari Mini Jaksel.

Dapat arahan dari Shige Suganuma

Mini Cooper klasik berwarna biru dengan livery Mooneyes merupakan besutan milik Iman. Gaya grafis yang diusung mendapatkan arahan langsung dari Shige Suganuma, founder Mooneyes yang bermukim di Yokohama, Jepang.

Meski begitu, Iman merasa ada sedikit permasalahan pada transmisi Mini-nya, “Lumayan masih bisa menyentuh angka 140 km/jam di speedometer.  Tapi kok nggak terasa kencang ya kalau di sirkuit,” tegasnya sambal terkekeh.

Disertai dengan city tour

Selain Iman, Rudi Setia Laksamana, ketua komunitas Mini Jaksel juga merasa gembira menjadi bagian dari Mandalika Mini Experience.

“Ini pengalaman pertama bagi Sebagian teman-teman Mini Jaksel yang baru masuk ke sirkuit. Menariknya pengalaman pertama ini kami rasakan di sirkuit internasional kebanggaan kita, Mandalika. Jadi benar-benar sebuah pengalaman seru, menyenangkan dan suguhan pemandangan indah di setiap tikungannya,” ujar Rudi.

Agenda kegiatan Mandalika Mini Experience selama dua hari ini bukan hanya sekadar adu pacu di Sirkuit Mandalika. Memasuki hari kedua, para anggota juga melakukan city tour keliling kota Lombok menikmati pemandangan indah, budaya dan kuliner yang tersaji.

Mandalika Mini Experience ini digelar sebagai rangkaian promosi penyelenggaraan balap MotoGP di Sirkuit Mandalika pada 13-15 Oktober mendatang.