Mini Cooper S 2-Door Siap Dipasarkan Mulai Mei 2024

Salah satu brand asal Inggris asuhan BMW Group yang tampil di New York kali ini adalah MINI. Mobil teranyar yang akan segera dipasarkan di AS yakni MINI Cooper S 2-Door model tahun 2025 berhasil menyita perhatian pengunjung. 

Para konsumen  di negara itu sudah bisa melakukan pemesanan dan memilih berbagai opsi yang tersedia di situs resmi MINI USA. Indonesia? Tunggu saja. 

Tersedia dua paket tampilan yakni “Style” yang dapat dipilih oleh konsumen. Paket pertama yakni “Classic”. Interior dikemas kombinasi bahan kain dan Vescin (kulit nabati). Untuk plafon dikemas dengan warna abu-abu. Eksterior diimbuhi garnish berwarna Piano Black.

Opsi gaya kedua yakni “Favoured” tampil dengan aksen garnish warna Vibrant Silver pada eksterior. Atap tampil dengan tiga gradasi warna yang disebut Spray-Tech.

Kemasan interior tersedia dalam dua pilihan kombinasi bahan kulit Vescin. Opsi Favoured baru tersedia mulai Juli mendatang dengan biaya tambahan.

Signature, Signature Plus Atau Iconic?

Tiga pilihan varian trim; Signature, Signature Plus dan Iconic disiapkan untuk kawasan AS. Masing-masing varian memiliki ciri pembeda, baik pada kemasan eksterior maupun kelengkapan fitur.

Signature tersedia dalam empat pilihan warna tunggal. Kombinasi warna bergaya two-tone hanya tersedia pada dua varian trim lainnya. Varian ini dibekali pelek 17-inci. Setir dan jok dilengkapi penghangat.

Ingin lebih lengkap, pilih Signature Plus. Pilihan pelek tersedia ukuran 17 dan 18-inci dengan delapan pilihan warna eksterior.

Varian trim teratas yakni Iconic dibekali fitur paling lengkap, termasuk paket Comfort Package Plus. Karena varian teratas, harganya pun beda $5,100 dari varian trim termurah.

Tersedia pula paket opsional yang cukup unik yakni Mini Experience Modes. Fitur teknologi multimedia ini memfungsikan dashboard mobil ini sebagai layar proyektor. Beragam pilihan paket opsional lainnya juga tersedia, termasuk opsi personalisasi. Tawaran yang cukup memikat.

Hanya Satu Mesin

Mini Cooper S 2-Door terbaru yang akan dipasarkan di AS ini hanya tersedia dalam satu varian mesin.

Mesin bensin 4-silinder 2.0-liter yang dibekalkan memiliki performa 201 hp dengan torsi maksimum 300 Nm. Transmisi yang tersedia  hanya otomatis. Tak ada opsi transmisi manual. Jadi tak heran jika catatan waktu akselerasi 0-100 km/jam sekira 6,3 detik.

Spek mesin untuk varian entry-level yang bakal beredar di AS belum diumumkan. Kemungkinan tak akan jauh berbeda dari versi Australia maupun Eropa. Di kedua kawasan tersebut Mini Cooper versi termurah dibekali mesin 3-silinder bertenaga 156 hp dengan torsi maksimum 230 Nm. Butuh waktu 7.7 detik untuk mencapai kecepatan 100 km/jam.

Dapur produksi Mini saat ini sudah mulai merakit Mini Cooper S 2-Door US-spec. Paling cepat unitnya akan tersedia di jaringan dealer Mini seantero AS sekira bulan Mei mendatang. Harga jual mobil ini di AS mulai dari $33,195 atau sekira Rp 525,6 jutaan (off-the road).

Hanya 50 Unit Mini Clubman Final Edition Buat Orang Beruntung

Setelah 17 tahun sejak lahir kembali, salah satu varian dari Mini akan dihentikan produksinya yaitu Mini Clubman. Sebagai penghormatan terakhir bagi kepergian Clubman, Mini Indonesia meluncurkan Mini Clubman Final Edition pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024. 

Nama Clubman sendiri pertama kali digunakan oleh Mini pada tahun 1969. Sebagai model baru dengan bodi long wheelbase station wagon dua pintu dan pintu belakang dengan jenis split tailgate. Seri Clubman kemudian dibangkitkan pada tahun 2007 untuk Mini modern generasi kedua. 

Perayaan terakhir untuk varian Clubman

Awalnya sendiri desain Clubman cukup unik, dengan pintu samping asymmetrical yang disebut Clubdoor. Kemudian pada generasi ketiga yang diluncurkan pada tahun 2015, memiliki bodi yang lebih besar dan dilengkapi dengan pintu pada kedua sisi. Dengan generasi keempat yang diluncurkan pada tahun 2023, Mini memutuskan tidak melanjutkan seri Clubman. 

Oleh karenanya, Mini Clubman Final Edition dibuat sebagai perayaan seri Clubman. Perubahannya terletak pada bagian eksterior dimana terdapat tiga pilihan warna, yaitu Nanuq White, Enigmatic Black, dan Melting Silver. Kemudian terdapat aksen Shimmer Copper di beberapa bagian seperti grille dan side scuttle. 

Velg berukuran 18 inci desain Final Edition dengan warna two tone yang memberikan aksen copper. Kemudian pada bagian samping terdapat grafis khas Mini yang memanjang. Pola yang sama juga terlihat pada sisi samping kap mesin. Tak lupa, pada bagian belakang terdapat tulisan Final Edition dan terakhir pada pilar C terdapat emblem 1 of 1.969. 

Banyak bermain warna gelap

Masuk ke dalam terdapat door sills dengan tulisan Final Edition, kemudian tulisan yang sama juga terletak pada bagian bawah setir yang dilapisi kulit Nappa. Jok sport leather Mini Yours dengan warna Dark Maroon, dipadukan dengan kain Piquet berwarna antrasit dan jahitan kontras biru.

Pada bagian instrument cluster berukuran 8,8 inci yang dipadukan dengan unit infotainment yang mendukung Apple CarPlay dan Android Auto. Pada bagian tengah terdapat trim berwarna gelap yang dipadukan strip trim dalam paduan warna Sage Green Dark dan warna Shimmer Copper. Lagi-lagi, terdapat tulisan 1 of 1.969 yang juga tampil pada karpet serta kunci mobil. 

Di dunia hanya 1.969 unit

Mesinnya menggunakan unit empat silinder 2.0 liter TwinPower Turbo yang bertenaga 189 hp dan torsi puncak sebesar 280 Nm. Tenaga mesin disalurkan melalui transmisi dual clutch 7-speed. Prestasi 0-100 km/jam dapat ditempuh dalam waktu 7,2 detik, menuju top speed 228 km/jam. 

Alasan kenapa hanya dibuat 1.969 unit untuk seluruh dunia, ternyata diambil dari tahun kelahiran Clubman yang pertama, yaitu 1969. Mobil ini dibanderol dengan harga Rp 1,059 miliar (off the road). “Kami meluncurkan Mini yang selama lebih dari 50 tahun kehadirannya selalu menarik perhatian, yakni Mini Clubman. Untuk menambah eksklusivitasnya, dari 1.969 unit di seluruh dunia, khusus pasar Indonesia mendapatkan 50 unit,” kata Daren Ching, Head of Mini Asia. 

MINI Countryman C, Versi Hemat Dengan Harga Terjangkau

Persaingan pasar otomotif di Eropa saat ini kian ketat. Namun daya beli konsumen justru cenderung menurun. Tak heran, biaya produksi ditekan sehingga harga jual bisa lebih ekonomis. Hal ini pun dilakukan oleh MINI. Salah satu model yang terbilang cukup diminati adalah Countryman. Hanya saja, pihak pabrikan ingin menjaring kalangan konsumen yang lebih luas. Jadilah MINI meluncurkan versi dengan harga terjangkau. MINI Countryman C.

Kami sempat penasaran apa arti dari imbuhan huruf “C” yang disematkan. Ternyata artinya adalah “Core” alias mendasar. Ya, Countryman C dibekali dengan spek minimum yang paling esensial dan mendasar. Sestandar apa spek yang diusung mobil ini?

Performa Mesin

Mini Countryman C dibekali spek mesin paling standar yang ada dalam daftar mesin MINI. Ya, mesin bensin 3-silinder turbo 1.5-liter. Dengan modul mild hybrid 14 kW, output tenaga kombinasinya yang sebesar 168 hp dan torsi maksimum 250 Nm menurut kami cukup lumayan.

Transmisi kopling ganda 7-speed yang dibekalkan tak beda dengan varian Countryman lainnya. Sistem penggeraknya menggunakan versi gerak roda depan (FWD). Komponen sistem penggerak FWD jauh lebih sederhana dan biaya produksinya lebih murah dibanding penggerak AWD seperti yang ada pada Countryman S ALL4.

Akselerasi 0-100 km/jam butuh waktu 8,3 detik. Kecepatan maksimumnya walau mentok di 212 km/jam. Keuntungan dari mesin kecil yakni konsumsi BBM mobil ini cukup irit. Hanya butuh 6,1 liter bensin untuk menempuh jarak 100 km. Tak terlalu buruk bukan?

Tetap Stylish

Sebagai tahap awal pemasaran, dipilih negara Jerman. Prospek pangsa pasar di negara ini terbilang besar dan menjanjikan. Ada empat variant trim yang ditawarkan untuk para konsumen di Jerman.

Variant termurah yakni Essential label harganya mulai dari €39,900. Kurang lebih sekitar Rp 678,5 jutaan (off-the road).

Dari namanya yakni Essential jika diterjemahkan bebas artinya “seperlunya”. Dan karena ini adalah varian dengan spek paling standar, maka jangan terlalu banyak berharap. Panel garnish pada eksterior seperti lis fender dan bemper menggunakan material plastik berwarna hitam.

Velg alloy 17-inci yang dibekalkan tak beda dari model standar Countryman lainnya. Untuk warna eksterior tak banyak pilihan. Hanya tersedia warna Silver dan Hitam Metalik.

Meskipun ini adalah varian termurah, namun interior tetap dikemas dengan stylish. Jok berbalut kain warna warni dan nuansa two-tone pada panel interior justru tak terkesan murahan.

Pada panel tengah dashboard tetap menggunakan layar OLED bundar berdiameter 9.5 inci. Layar digital terpadu ini berfungsi sebagai panel instrument berkendara sekaligus penampil sistem infotainment.

Soal kapasitas muat bagasi, mobil ini tak kalah lapang bila dibandingkan saudaranya yang lebih mahal. Jika ingin posisi duduk yang sedikit lega, jok belakang bisa digeser hingga 13 cm. Ruang kaki pun jadi lebih lapang. Jok belakang dapat dilipat jika ingin memekarkan daya muat bagasi. Kapasitas muat di bagian belakang maksimum hingga 1.460 liter.

Naik level, tiga varian trim berikutnya yakni Classic, Favoured, dan JCW. Untuk variant teratas yakni JCW tampilannya sepintas tak jauh beda dari Countryman spek JCW lainnya. Hanya saja terdapat sedikit perbedaan fitur serta material yang digunakan pada kemasan interior.

Selain kawasan Eropa, MINI kabarnya bakal memasarkan Countryman C ke Amerika Latin dan sejumlah negara di Asia. Apakah bakal masuk ke Indonesia? 

 

Mini John Cooper Works Countryman, Bongsor Tapi Bertenaga

Setiap Mini John Cooper Works dikenal memiliki performa yang menyenangkan. Kini varian tersebut ‘merambah’ ke model Countryman. Generasi baru John Cooper Works Countryman ini menjadi Mini dengan bodi paling besar dan menawarkan kepraktisan penggunaan yang amat baik. Tak hanya punya kenyamanan yang oke, tapi juga mampu melahap jalanan non-aspal berkat sistem penggerak roda ALL4.  

Desain baru Mini John Cooper Works Countryman terlihat minimalis namun berkarakter. Hanya dengan melihat secara sekilas, siapa saja pasti memahami jika mobil ini memiliki jiwa petualang. Untuk pertama kalinya, logo John Cooper Works mendapat sentuhan desain baru dan langsung disematkan pada Countryman ini.

Tampilan eksterior ekspresif

Eksterior Mini John Cooper Works Countryman memang memperlihatkan kemampuan mobil ini. Sejumlah elemen pada bodi, mulai dari reflektor vertical, hingg lampu depan LED dengan garis horizontal JCW Signature Mode, membuat mobil crossover ini semakin ekspresif. Bagian depan juga mekain atraktif berkat grille baru dengan desain oktagonal.

Desainer Mini dengan terampil merancang ulang bentuk pilar C sehingga terlihat menyatu sempurna dengan bentuk atap. Apalagi atapnya yang melengkung kini dilabur dengan warna Chili Red dan memperlihatkan aspek kedinamisan berkendara. Bentuk bodi yang sporty dan unik ini dipadu dengan lampu belakang John Cooper Works Signature Mode.

Interior yang minimalis ternyata menyimpan DNA motorsport. Area kokpit terbagi atas dua bagian, atas dan bawah. Untuk handle pintu dengan posisi vertikal dan lubang ventilasi udara sengaja diposisikan pada area atas. Hal ini dimaksudkan untuk memperlihatkan ruang kabin yang lapang.

Dashboard pakai material polyester

Paduan warna hitam dan merah pada dashboard, termasuk panel pintu dan jok, memperlihatkan DNA motorsport Mini yang legendaris selama puluhan tahun silam. Keunikan lain adalah dashboard yang terbuat dari material polyester dan dapat didaur ulang. rusan muatan barang, jika jok belakangnya dilipat, maka kapasitas barang bawaan mampu bertambah drastis, dari 460 liter menjadi 1.530 liter.

Yang namanya produk John Cooper Works tentu tidak terlepas dari performa mesin. Oleh sebab itu, mobil ini mengggunakan mesin 2.0 liter dual-drive turbocharger. Termasuk piston dan setang piston yang dioptimalkan, serta engine mounting yang lebih kokoh.

Selain performa berkendara, tersebar 12 sensor ultrasonik dan empat kamera. Tersedia pula opsi Driving Assistant Professional, sehingga tangan pengemudi dapat lebih santai ketika melaju lurus di bawah kecepatan 60 km/jam.

Mini John Cooper Works Countryman dengan nilai aerodinamika Cd 0,26 ini menjadi mobil yang paling aerodinamis di kelasnya. Aspek ini membantu output mesin 300 hp untuk berakselerasi 0-100 km/jam dalam tempo 5,4 detik. Top speed yang dapat dicapai ialah 250 km/jam.

Mandalika Mini Experience Riuhkan Sirkuit Mandalika

Mandalika Grand Prix Association, bekerja sama dengan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia/ITDC dan Indonesian Journey (Injourney), mengajak komunitas Mini Jaksel  melakukan track day di Sirkuit Mandalika pada 29-30 September lalu.

Ajang ini diikuti sekitar 26 anggota komunitas Mini Jaksel. Semua peserta pun mengikuti briefing dan mendengarkan penjelasan keselamatan berkendara dari instruktur sebelum mulai beraktivitas. Tak ketinggalan, peralatan lengkap driving, seperti racing suit, sarung tangan dan helm, harus digunakan.

Dipacu sampai 140 km/jam!

Semua mobil mulai memasuki lintasan dari pitlane dan mulai berakselerasi mengikuti arahan saat briefing. Ada yang memacunya secara maksimal hingga membawa roda-roda kecil ini berputar hingga mencapai kecepatan 140 km/jam sepanjang jalur 4,31 km dengan 17 tikungan setiap putarannya.

“Seru sekali, ini adalah pengalaman baru untuk saya. Pertama kali datang ke Sirkuit Mandalika, pertama kali juga bawa Mini di sirkuit,” ujar Iman Kusumo, punggawa Gearhead Monkey Garage Jakarta, yang juga menjadi bagian dari Mini Jaksel.

Dapat arahan dari Shige Suganuma

Mini Cooper klasik berwarna biru dengan livery Mooneyes merupakan besutan milik Iman. Gaya grafis yang diusung mendapatkan arahan langsung dari Shige Suganuma, founder Mooneyes yang bermukim di Yokohama, Jepang.

Meski begitu, Iman merasa ada sedikit permasalahan pada transmisi Mini-nya, “Lumayan masih bisa menyentuh angka 140 km/jam di speedometer.  Tapi kok nggak terasa kencang ya kalau di sirkuit,” tegasnya sambal terkekeh.

Disertai dengan city tour

Selain Iman, Rudi Setia Laksamana, ketua komunitas Mini Jaksel juga merasa gembira menjadi bagian dari Mandalika Mini Experience.

“Ini pengalaman pertama bagi Sebagian teman-teman Mini Jaksel yang baru masuk ke sirkuit. Menariknya pengalaman pertama ini kami rasakan di sirkuit internasional kebanggaan kita, Mandalika. Jadi benar-benar sebuah pengalaman seru, menyenangkan dan suguhan pemandangan indah di setiap tikungannya,” ujar Rudi.

Agenda kegiatan Mandalika Mini Experience selama dua hari ini bukan hanya sekadar adu pacu di Sirkuit Mandalika. Memasuki hari kedua, para anggota juga melakukan city tour keliling kota Lombok menikmati pemandangan indah, budaya dan kuliner yang tersaji.

Mandalika Mini Experience ini digelar sebagai rangkaian promosi penyelenggaraan balap MotoGP di Sirkuit Mandalika pada 13-15 Oktober mendatang.

MINI Cooper Electric 2024, Jarak Tempuh Sekarang Lebih Asik

MINI menggebrak awal September ini dengan dua produk mobil listrik baru. Yang satu adalah, seperti yang sudah kami duga, All New MINI Cooper electric. Yang satunya lagi adalah Countryman EV. 

Nama resmi MINI Cooper EV adalah MINI Cooper. Tidak pakai EV. Mobil ini rencananya akan hadir perdana ke hadapan publik di Frankfurt Auto Show, 5 September mendatang. Dipasarkan dalam dua varian: MINI Cooper E dan SE.

MINI Cooper SE 2024

Desain luarnya masih terlihat ringkas, dengan lekukan yang dinamis. Mukanya terlihaat lebih sederhana, meski kami kurang suka dengan bentuk grill oktagonal itu. Tapi secara keseluruhan, bentuk depan mobil ini tetap mempertahankan ciri khasnya. Sepasang lampu bulat sudah dibekali LED dan lampu siang (DRL) yang bisa diubah warnanya.

Kabin Seadanya

Interiornya juga menarik. Desainernya jelas melakukan pendekatan yang minimalis. Material yang digunakan diklaim premium. Ya, kami percaya saja karena ini MINI.

Interior MINI Cooper electric 2024

Menurut MINI, mereka meniru apa yang dibuat oleh Sir Alec Issigonis, desainer MINI pertama. Ia hanya memberikan instrument cluster bundar dengan tombol-tombol yang esensial di bawahnya. Dan konsep ini diterapkan untuk versi terkini. 

Display OLED di tengah dashboard tersebut memiliki diameter 9,44 inci. Isinya menampilkan informasi berkendara sekaligus infotainment. Tambahannya, untuk pengemudi disediakan heads up display (fitur opsional). Ini memberikan keuntungan untuk pengendara. Karena semuanya dipusatkan di ‘piring’ informasi, pandangan ke depan tidak terganggu. 

Meskipun ukurannya compact, tapi diklaim masih memberikan ruang bagasi sebesar 200-800 liter. Sandaran belakang bisa terlipat 60:40 untuk memberikan kapasitas bagasi maksimum. 

Penggerak Baru

BMW, pemegang merek MINI memberikan sistem gerak dan platform baru untuk mobil ini. Berdiri di atas basis berrnama Spotlight EV, yang dikembangkan bersama oleh BMW dan Great Wall Motor, Cina.

Varian E dibekali motor listrik berkekuatan 181 hp dengan torsi puncak 290 Nm. Memberikan kemampuan sprint 0-100 km/jam dalam 7,3 detik. Baterainya berkapasitas 40,7 kWh dan diklaim memberikan jarak tempuh 305 km. BAterai ini bisa diisi ulang dengan fast charging hingga 75 kW.

Sementara varian SE yang lebih mahal dibekali motor listrik bertenaga setara 214 hp. Torsinya menyentuh 330 Nm. 0-100 km/jam diklaim 6,7 detik. Baterainya 54,2 kW, dengan jarak tempuh maksimal dikatakan 402 km. Pengisian ulang dengan arus DC hingga 95 kW.

MINI Cooper EV 2024

Tentunya, angka-angka ini adalah peningkatan signfikan dibanding MINI Cooper electric yang sekarang dijual. MINI Cooper listrik ini akan mulai diproduksi di Cina bulan Desember mendatang. Pemasarannya tidak disebutkan kapan, tapi sepertinya awal 2024 sudah siap di dealer mereka

  

 

MINI Cooper Electric Model Tahun 2025 Dipastikan Lebih Greget

MINI Cooper Electric two-door hatchback model 2024 beritanya masih hangat beredar. Mobil ini malah baru mulai ditawarkan di Amerika Serikat. Namun mobil yang label harganya mulai dari $30,900 atau sekitar Rp 453 jutaan ini dikabarkan bakal muncul versi terupdatenya yakni model tahun 2025. Hmm…MINI tengah kejar tayang rupanya.

Di Indonesia, model yang dipasarkan oleh MINI Indonesia dengan label Mini Electric telah hadir sejak Juni 2022 lalu. Untuk model 2023 yang tersedia dalam dua varian harga jualnya saat ini mulai dari Rp 1,05 miliar (off-the road).

Tak hanya desainnya saja yang kabarnya bakal mengalami ubahan. Konten teknologi yang dibekalkan pun turut mengalami pembaharuan. Setidaknya demikian yang diungkap secara resmi oleh brand asal Inggris yang sejak tahun 1996 berada di bawah naungan BMW AG tersebut.

Pengembangan model mobil listrik yang dilakukan MINI terbilang gencar. Hal tersebut merupakan langkah bertahap pergeseran dari era penggerak motor bakar ke motor listrik. MINI bahkan menargetkan produksi dan penjualan berimbang antara keduanya pada tahun 2027 mendatang. Ya, generasi peminum jus dinosaurus akan segera tutup buku dalam beberapa tahun lagi.

Sekadar Facelift Atau Upgrade?

Dari rancang bangun, MINI Cooper Electric menggunakan platform FAAR (Frontantriebsarchitektur). Platform modular sistem penggerak roda depan ini dapat dibekali dengan motor bakar, hybrid maupun motor listrik.

FAAR adalah derivatif dari platform UKL (Untere Klasse) atau sub-compact. Yang digunakan MINI Cooper Electric, hampir sama dengan BMW X1.

Saat ini yang tengah dipasarkan di Eropa ada dua varian model yakni MINI Cooper E dan SE. Masing-masing dibekali motor listrik penggerak berdaya 135 kW (181 hp) dan 160 kW (215 hp). Output performa yang cukup lumayan untuk sebuah mobil berbody compact dan mungil.

Untuk model tahun mendatang, saat ini masih berselubung kamuflase. Baterai yang digunakan dikabarkan bakal diupgrade. Tujuannya tentu saja untuk menghasilkan jarak jelajah yang lebih jauh.

Untuk Mini Cooper SE model 2024 saat ini dibekali dengan baterai lithium-ion berdaya 32,6 kWh. Jarak jelajahnya berdasarkan standar siklus WLTP mampu mencapai 235 km.

Versi updatenya yakni model tahun 2025 rencananya bakal mengusung baterai dengan kapasitas daya lebih besar. Untuk model E dayanya di kisaran 40,7 kWh. Sedangkan untuk SE akan dibekali baterai berdaya 54,2 kWh. Daya jelajahya pun diklaim lebih jauh yakni antara 300-400 km (berdasarkan standar siklus WLTP)

Bakal Ada Varian Model Baru

MINI Cooper E dan SE model tahun 2025 rencananya akan diproduksi di pabrik BMW di Leipzig, Jerman. Tak sendirian, generasi terbaru model Countryman juga akan diproduksi di tempat yang sama mulai November 2023 mendatang. Varian three-door hatchback ini bakal menjadi model tahun 2024.

Countryman terbaru bakal tampil dengan desain yang lebih fresh. Fitur asisten pribadi bernama Spike akan dibekalkan bersama dengan layar infotaintment model terbaru. Tak hanya lebih tipis, ukurannya pun lebih besar.

Sebuah model crossover elektrik berukuran lebih kecil dari Countryman pun saat ini tengah disiapkan. Mobil yang bakal mengusung label nama Aceman ini sedianya bakal debut perdana tahun depan. Semoga saja Aceman juga bakal lekas dipasarkan… entah sebagai model tahun 2025 atau 2026..

 

Dijual: MINI 1000 HLE 1984 Spesifikasi Menarik, Satu-satunya di Dunia

Yang Anda lihat disini adalah MINI 1000 HLE. Basisnya, MINI Cooper, diubah supaya unik oleh tuner terkenal. MINI adalah mobil mungil asal Inggris yang begitu melekat dengan karakter Mr Bean ini adalah city car yang paling ekonomis dan praktis pada eranya. Selama 41 tahun masa produksinya, Mini telah terjual lebih dari 5,3 juta unit.

Popularitas dan keunikan mobil ini bahkan membuat cukup banyak tokoh dunia termasuk Enzo Ferrari dan Steve McQueen jatuh hati dan memilikinya. Karena populer, tidak sedikit dari para pemilik maupun workshop yang mengubah tampilan Mini mereka menjadi terlihat lebih sporty atau mewah. Tickford adalah salah satunya.

 

Tickford bukan nama baru di dunia karoseri. Anak perusahaan Aston Martin yang bermarkas di Newport Pagnell, Buckinghamshire, Inggris ini telah ada sejak tahun 1820.

Berawal dari pembuat karoseri body kereta kencana, bengkel ini terus berkembang dan beralih menggarap karoseri body mobil.

Spesialis karoseri untuk mobil Aston Martin inilah yang menggarap Mini 1000 HLE 1984 yang kami tampilkan kali ini.

Mini setir kiri yang digarap Tickford ini merupakan pesanan khusus seorang pangeran dari Arab Saudi. Selain dari sang pemesan yang bukan orang biasa, apa yang membuat mobil ini begitu istimewa?

Pesanan Sang Pangeran

Tak disebutkan secara rinci siapa nama dari salah satu pangeran Arab Saudi yang memesan. Yang pasti, Tickford merupakan workshop kepercayaan dari keluarga Kerajaan Arab Saudi. Dan mobil ini adalah satu-satunya di dunia.

Dari bagian eksterior, tampilan Mini yang spesial ini berubah drastis dsri wajah aslinya. Hanya siluet body saja yang masih memperlihatkan karakter khas dari Mini.

Grille diubah menjadi model polos dengan desain khas dari Tickford dengan imbuhan lampu tambahan. Headlamp bulat khas Mini pun diganti dengan model kotak. Di bawah bumper depan terdapat imbuhan lip spoiler yang serasi dengan ekstensi pada fender. Body sang Mini pun jadi terlihat lebih kekar dan sporty.

 

Balutan warna Silver pada body dipadukan dengan aksen stripping body warna merah dan vinyl warna hitam pada bagian atap. Nuansa warna two-tone yang tengah trend pada saat itu. Satu set velg Minilite kian menguatkan aura sporty.

Interior Mewah Ala Aston Martin

Uang tak menjadi masalah bagi sang pangeran muda. Ia pun menginginkan interior Mini miliknya tampil ala Aston Martin James Bond. Permintaan pun dikabulkan. Tickford memang spesialis Aston Martin dan Lagonda. Jadi, tak mustahil untuk mewujudkannya.

Jok sport Recaro dilapis kulit warna merah khas Aston Martin. Karpet kabin pun dari Aston Martin. Seluruh panel interior pun didominasi lapisan kulit warna merah, termasuk door trim, plafon hingga konsol tengah dan dasboard.

Ornamen kayu burl walnut pada dashboard sangat bergaya British. Satu set sistem audio spek termewah lansiran Clarion menjadi fitur menarik yang dibekalkan pada mobil ini.

Tak banyak ubahan pada sektor mesin. Hanya tune-up ringan untuk meningkatkan performa.

Biayanya? Untuk ukuran tahun 1984, sang pangeran merogoh kocek £50.000, yang nilainya saat ini sekitar £150.780. Jika dirupiahkan kurang lebih sekira Rp 2,7 miliar! Itu belum semuanya, baru ongkos kerjanya saja.

Pemilik Selanjutnya?

Mini 1000 HLE ’84 garapan Tickford ini akan dilelang di Chichester pada 16 April 2023. Mobil ini disimpan dengan sangat baik meskipun tak pernah digunakan selama 30 tahun. Angka odometernya pun baru menyentuh 13.065 km. Kilometer yang cukup rendah.

Harga taksiran lelang untuk mobil yang istimewa ini berada di kisaran £60,000 – £80,000. Kurang lebih setara Rp 1,1 miliar hingga Rp 1,5 miliar.

Tak perlu khawatir perihal keabsahan riwayat mobil ini. Seluruh historis dan berkas kendaraan terdokumentasi secara lengkap serta tercatat di Tickford Register and Aston Martin Heritage.

MINI Cooper EV 2024

MINI Electric Generasi Baru Mulai Terlihat, Resmi Meluncur Awal 2024

MINI Electric generasi baru mulai menampakan wujudnya. Entah siapa yang membocorkan, tapi ini bukan foto resmi dari MINI. Tanpa kamuflase, bentuknya dikatakan sama dengan MINI Cooper generasi terbaru nanti. Namun kemampuannya jelas lebih baik dari MINI Electric sebelumnya.

Mini Electric, atau yang nantinya akan dinamai Cooper EV, akan dibuat di pabrik MINI di Cina untuk pasar global. Hal ini berkaitan dengan platform baru yang digunakan. Seperti diketahui, BMW/MINI menjalin kerjasama dengan pabrikan kendaraan Great Wall. Mereka membuat perusahaan joint venture bernama Spotlight Automotive. Nah, platform gerak depan yang digunakan Cooper EV, dibuat oleh perusahaan baru ini.

Cooper EV 2024

Kemampuan bergerak sekarang bisa mencapai 384 km untuk Cooper EV (Cooper E) paling standar, dengan baterai 40 kWh. Tenaganya diperkirakan setara 181 hp. Diatasnya, Cooper SE diperkirakan akan mencapai 480 km berkat dukungan baterai 54 kWh. Dayanya setara 215 hp. Jauh lebih baik dibanding pendahulunya

Spesifikasi lainnya belum terlihat. Namun dimensi panjangnya sudah ketahun, 3,8 meter dan memiliki over hang (jarak dari spakbor ke bemper) yang lebih pendek. Dari berdirinya, tampak juga mobil listrik ini punya wheelbase yang lebih panjang ketimbang generasi MINI Electric sebelumnya.

Desain Malu-malu

Selain itu, hilangnya aksen hitam di sisi body membuat mobil t4erlihat lebih polos dan kosong. Padahal, ini lebih lebar dari sebelumnya. Moncong model clamshell yang jadi penutup ruang mesin juga berganti lebih konvensional. Aksen-aksen lain seperti striping hitam atau tepian grill warna chrome juga dihilangkan.

MINI Electric

Hasilnya agak membuat bingung. Ini seperti MINI yang ‘malu-malu’ tapi minta diperhatikan. Kalau Anda ingat, yang dulu baru muncul saja sudah dengan imbuhan ini-itu yang membuat semua langsung melihat.

Interiornya belum bisa dipastikan. Tapi beberapa foto yang tersebar di internet menunjukan MINI Cooper terbaru, termasuk versi konvensional, dibekali layar infotainment bundar macam nampan. Besar pula. Tapi sekali lagi, itu belum resmi.

Cooper EV

Untuk MINI Cooper bermesin pembakaran internal, prosesnya akan berbeda. Mobil ini akan dibuat di Oxford, Inggris, untuk pasar global. Platformnya baru, tapi pastinya berbeda dengan versi EV.

Sumber: Autocar

Mini Cooper SE Convertible

MINI Cooper SE Convertible Debut Perdana di Shanghai, Jarak Tempuh Masih Segitu

Pameran otomotif Auto Shanghai (18-27 April 2023) jadi momen penting untuk pabrikan MINI. Di ajang ini, mereka memperkenalkan kepada publik dunia untuk pertama kali, MINI Cooper SE Convertible. Ini adalah Cooper S dengan penggerak listrik dan atap yang bisa dibuka.

MINI mengklaim ini adalah hatchback premium pertama di dunia yang diperkenalkan dan diproduksi untuk publik. Kami harus cek lagi klaim ini. Yang pasti, hanya akan dibuat sebanyak 999 unit, dan mulai dipasarkan di Eropa akhir bulan ini.

MINI EV konvertibel

MINI Cooper SE Convertible, yang tampil perdana secara daring bulan Februari lalu, diklaim memiliki konsumsi daya 5,9 kwh/km (menggunakan metode uji WLTP). Akselerasi 0-100 km/jam dikatakan menyentuh 8,2 detik. Dengan motor listrik betenaga 135 kW. Sama dengan versi hatchback. Daya jelajahnya yang lebih pendek. SE Convertible memiliki jarak tempuh maksimal 201 km, atau 34 km lebih pendek dari SE hatchback.

Soal jarak ini sepertinya masih jadi ganjalan untuk MINI. Meski sebetulnya dibanding Cooper SE biasa, ini tidak akan terlalu mengejutkan karena bagaimanapun, mobil konvertibel pasti punya bobot yang lebih berat.

MINI SE

Atap yang hilang menuntut penguatan struktur lebih, terutama di area lantai. Meski tidak dibilang berapa bobotnya, tapi secara dimensi, mobil ini lebih panjang 5 mm (3.850 mm vs 3.845 mm). Sedangkan lebarnya tetap 1.727 mm dengan wheelbase yang juga sama-sama 2.495 mm. Namun untuk SE Convertibel, lebih rendah 5 mm menjadi 1.427 mm.

Alumunium Daur Ulang

MINI EV convertible ini tersedia dalam warna Enigmatic Black dan White Silver. Bagian kakinya dihiasi pelek alloy yang dibuat dari alumunium daur ulang.

Dashboard MINI electric

Interiornya tidak jauh beda dengan Cooper SE hatchback. Tetap disediakan eDrive yang akan memberikan informasi berkendara. Tidak lupa, ada simbol yang membuktikan kalau ini adalah mobil edisi terbatas.

Fitur bantu berkendara juga tidak beda. Ada cruise control adaptif dengan kemampuan stop and go. Tapi ya itu tadi, dibanding dengan EV yang ada, buatan manapun, MINI Electric ini tertinggal dalam hal jarak tempuh. Meski kami yakin, akan segera diperbaiki. Kita tunggu saja gebrakan MINI, yang akan menghadirkan Countryman SE, dengan jarak tempuh 400-an km.