Chevrolet Silverado EV Trail Boss Untuk Penyuka Off-road

Jelang pertengahan tahun, General Motors (GM) mulai memperkenalkan sosok model terbaru untuk tahun 2026. Salah satunya adalah lini model pickup truck Chevrolet Silverado EV.

Meskipun ini adalah pickup truck bertenaga listrik baterai (BEV), kemampuan melintasi trek off-road tak kalah dari Chevy Silverado versi peminum BBM. Bahkan untuk model tahun 2026, ada varian baru Trail-Boss yang spek-nya off-road banget. Ini adalah varian teratas pada lini model pickup truck Chevy Silverado EV.

Seperti apa racikan yang disematkan brand otomotif AS berlogo ‘Bow Tie’ pada varian Trail-Boss dari Silverado EV?

Off-roader Tanpa Asap Knalpot 

Agar tampilan makin kekar dan kental dengan gaya off-road, sejumlah paket penunjang pun disematkan.

Pada sektor kaki-kaki l, Trail Boss dibekali lift-kit ukuran 2 inci (sekira 5 cm). Hasilnya, tongkrongan bodi Silverado EV jadi lebih jangkung. Agar gaya off-road makin sip, varian Trail-Boss dibekali pelek 18-inci berdesain unik yang dibalut ban all-terrain (A/T) berukuran 35-inci. Tow hook warna merah dan emblem Trail-Boss disematkan sebagai ciri khas penanda.

Ubahan sektor kaki-kaki tentu saja merubah jarak ground clearance jadi bertambah sekira 24% dibanding Silverado EV standar.

Untuk mengimbangi posturnya yang kian jangkung dan agar makin tangguh melibas trek off-road yang cukup berat, suspensi terutama per keong diupgrade. Sistem kendali ayunan redaman pada suspensi hidroliknya pun disetting ulang.

Untuk menunjang aksi di trek off-road, ada tambahan mode berkendara Terrain dan cuma ada di varian Trail-Boss. Pada mode Terrain, sistem cruise control akan bekerja saat melintasi trek off-road pada kecepatan sangat rendah alias merayap (crawling). Respon kendali sistem kemudi 4-Wheel Steering pun kini jauh lebih presisi untuk memudahkan pengendaraan saat melintasi trek off-road.

Tak lengkap jika hanya sebatas sentuhan area eksterior. Kemasan interior Trail-Boss diracik dengan gaya yang sedikit berbeda dari varian Silverado EV lainnya. Jauh lebih eyecatching pastinya sesuai ciri khas Trail-Boss.

“Kemampuan off-road yang dimiliki Chevy Silverado EV Trail Boss tak kalah dari model Chevy Trail Boss lainnya,” papar Joe Roy, chief engineer Silverado EV.

“Ini adalah pickup truck yang memadukan kemampuan off-road dan jarak jelajah cukup jauh sesuai kebutuhan konsumen,” imbuh Joe Roy.

Update Untuk Model Tahun 2026 

Untuk model tahun 2026, Chevy justru menghapus varian varian RST dari daftar varian Silverado EV. Substitusi varian model nampaknya, ada yang masuk dan ada yang pergi. Jadi kini praktis hanya tersedia varian Work Truck, LT, dan Trail Boss sebagai varian teratas.

Hal baru lainnya pada Chevy Silverado EV yakni fitur bantu berkendara Super Cruise telah diupgrade dan kini terintegrasi dengan Google Maps.

Fitur swa kemudi Super Cruise ini hanya berfungsi aktif pada ruas jalan tertentu. Saat indikator lampu hijau pada setir menyala, pengemudi bisa sejenak melepas kendali tangan dari setir. Sistem akan mengambil alih kendali kemudi di trek lurus untuk sementara waktu. Nah, canggih kan…

Harganya? 

Masing-masing varian Chevy Silverado EV punya opsi baterai dengan kapasitas daya yang beragam. Makin besar daya baterai maka jarak jelajahnya pun lebih jauh dan harganya pun semakin mahal. Tak hanya itu, output performa motor elektrik penggerak pun berbeda untuk setiap varian model.

Untuk varian Trail-Boss tersedia dua opsi baterai yakni Extended dan Max dengan jarak jelajah 656 km dan 765 km (standar EPA). Sesuai dengan kondisi geografis AS yang luas dan jarak antar kota sangat jauh.

Dari segi performa, untuk Extended memiliki kemampuan tarik hingga 1,7 ton dan daya angkut beban hingga 952,5 kg. Pada opsi Max, motor elektrik penggeraknya berdaya 540 kW (725 hp) dengan torsi puncak 1.029 Nm. Pilihan bergantung pada kebutuhan.

Label harga Chevy SIlverado EV Trail-Boss Extended mulai dari $72.095 (sekira Rp 1,17 miliaran) dan mulai dari $89.395 (setara Rp 1,44 miliaran) untuk versi Max.

Trail-Boss Extended sedikit lebih mahal dari varian LT Extended yang dibanderol mulai dari $71.195 atau sekira Rp 1,16 miliaran.

Sedangkan harga varian LT Max justru lebih mahal dari Trail-Boss Max yakni mulai dari $91.295 (setara Rp 1,48 miliaran).

Para konsumen di AS tak perlu menunggu lama. Chevy Silverado EV 2026 unitnya akan tersedia dalam waktu satu atau dua bulan kedepan di dealer Chevrolet seantero AS.

Chevrolet Captiva 2025 Bakal Hadir Dalam Wujud Mobil Listrik

Pabrikan otomotif asal AS, General Motors berencana menghadirkan kembali sosok Chevrolet Captiva. Bukan model All-New, tapi dalam versi baru yakni mobil listrik. Captiva EV? Nama yang simple dan sudah punya brand image cukup kuat di pasar global. Kabar tersebut merebak seusai muncul foto bocoran mobil tersebut. Nah, penasaran bukan?

Rebadged Wuling Starlight S?

Berdasarkan foto bocoran yang diunggah di laman sosial media General Motors Brazil, tampilan depan Captiva EV mirip dengan Wuling Starlight S. Seperti pada foto di bawah, elemen desain Starlight S masih terlihat.

Mulai dari lampu depan dan sein LED model tipis hingga grille hitam berukuran besar nampak identik dengan Wuling Starlight S.

Bahkan bagian buritan calon Chevy Captiva EV ini sangat identik dengan Starlight S. Mulai dari bentuk pintu bagasi, blok lampu hingga desain bumpernya. Apakah ini adalah versi rebadged Wuling Starlight S dengan emblem ‘Bow Tie’ Chevy?

Di pasar domestik RRC, Wuling memasarkan Starlight S dengan label Xing Guang S. Di sejumlah negara termasuk di Indonesia, Wuling Starlight S tak hanya dipasarkan dalam versi BEV (mobil listrik bertenaga baterai), tapi juga plug-in hybrid (PHEV).

Hal tersebut sangat memungkinkan dengan adanya kemitraan GM-SAIC-Wuling untuk pasar domestik China. Jalan yang ditempuh GM untuk mewujudkan Captiva EV pun jadi lebih mudah serta efektif. Harga jual pun bisa lebih kompetitif, karena biaya riset dan produksi yang bisa dihemat cukup besar.

Segera Dipasarkan

Captiva EV rencananya akan dipasarkan di kawasan Amerika Latin, Afrika dan Timur Tengah. Ketiga kawasan tersebut dianggap memiliki prospek pasar yang cukup bagus. Hanya saja Amerika Serikat untuk saat ini belum masuk pertimbangan. Tentunya terkait perang tarif pajak bea masuk barang impor antara AS vs China.

Nah, yang paling bikin penasaran tentu saja soal spek teknis. Namun mengingat bahwa basis model yang digunakan adalah Wuling Xing Guang S (Starlight S), maka speknya kemungkinan tak beda jauh. Jika benar Captiva EV bakal menggunakan platform Tianyu D seperti Starlight S, motor elektrik penggeraknya kemungkinan besar memiliki output yang sama, yakni 150 kW (201 hp) dengan torsi maksimum 310 Nm.

Soal performa pun setidaknya cukup lumayan. Bisa melaju hingga 175 km/jam, walau akselerasi 0-100 km/jam yang dalam waktu 7,7 detik tak terlampau gesit.

Untuk baterainya pun kemungkinan memiliki kapasitas daya 60 kWh dengan daya jelajah hingga 510 km (standar uji CLTC). Pengisian daya baterai 30-80 persen dengan fast charger DC pun terbilang cepat, hanya 20 menit.

Perihal kapan versi produksi Chevrolet Captiva EV ini bakal resmi diluncurkan, untuk saat ini masih belum bisa dipastikan. Namun pihak GM hanya mengatak bakal launching paling cepat pada tahun ini. Jadi kita tunggu saja.

Chevrolet Spark EUV Jadi Kado 100 Tahun GM Di Brazil

Tahun ini General Motors (GM) merayakan 100 tahun keberadaan mereka di Brazil. Brand asal Amerika Serikat ini hadir di Negeri Samba sejak 26 Januari 1925. Selama seabad, GM sudah memproduksi lebih dari 20 juta unit kendaraan Chevrolet sebagai brand pertama yang jadi cikal bakal dari GM.

Dalam acara perayaan yang dibuka oleh Presdir GM Amerika Selatan, Santiago Chamorro diluncurkan pula mobil listrik Chevrolet Spark EUV.

Nostalgia Spark EV

Jika punya mitra produksi, mengapa harus repot bikin sendiri? Rebadged jauh lebih ekonomis dan cepat. Hal ini terjadi pada Chevy Spark EUV. EUV merupakan akronim dari Electric Utility Vehicle alias mobil listrik dengan fungsi serbaguna.

Dimanfaatkanlah kemitraan produksi yang ada di RRC yakni SAIC-GM-Wuling. SUV EV Baojun Yep Plus yang diproduksi di RRC pun diadopsi sebagai basis model, kemudian diboyong ke Brazil pakai emblem Chevrolet.

Nama Spark dipilih bukan sekadar punya brand image kuat. Tapi karena Chevrolet pernah punya mobil listrik Spark EV yang diproduksi pada tahun 2013. Produksinya dihentikan pada tahun 2017 dan digantikan oleh Chevy Bolt.

Saat ini GM hanya mengungkap sedikit info seputar spesifikasi mobil listrik untuk pasar domestik Brazil ini. Jadi untuk sementara acuannya adalah spek Baojun Yep Plus.

Baojun Yep Plus panjang bodinya 3.996 mm dengan jarak antar sumbu roda (wheelbase) 2.560 mm. Seukuran Suzuki Jimny 5-pintu.

Di negara asalnya, Baojun Yep Plus tersedia versi tiga dan lima pintu. Bahkan sempat muncul konsep berwujud pickup.

Spesifikasi Bikin Penasaran

Karena spek Spark EUV belum diungkap dan bikin penasaran, maka kemungkinan besar tak melenceng dari mobil aslinya.

Layout interior Baojun Yep Plus cukup modern dan tak banyak pernik. Khas SUV yang lebih mengandalkan fungsionalitas.

Pada dashboard terpampang sepasang layar digital 10.2-inci untuk panel instrumen dan sistem infotainment. Terbilang sedang dan tak terlalu kecil ukurannya.

Sistem infotaintment dan advanced driver assistance systems (ADAS) pada Baojun Yep Plus dipasok oleh perusahaan teknologi DJI yang kondang sebagai produsen drone.

Baojun Yep Plus dibekali satu motor elektrik penggerak roda belakang (RWD) berdaya 75 kW (101 hp). Berbekal baterai 41.9 kWh di sasisnya, jarak jelajah maksimumnya 401 km berdasarkan standar CLTC yang berlaku di RRC.

Jika pakai standar uji versi lainnya seperti WLTP atau EPA, jarak jelajahnya mungkin kurang dari itu. Baojun Yep Plus versi Filipina baterainya lebih kecil, hanya 28.10 kWh dengan jarak jelajah 303 km.

Brazil wilayahnya sangat luas. Perjalanan antar kota pun banyak yang harus melintasi daerah pedalaman terpencil. Kendaraan jenis SUV memang paling cocok di sini.

Chevrolet Spark EUV bukan satu-satunya yang ditampilkan pada perayaan seabad GM di Brazil. Ada tiga model lainnya yang berlabel 100th Anniversary Special Series yakni Onix, Tracker (Trax), dan pickup Chevy S10, semuanya cuma ada di Brazil.

Masih belum jelas apakah nantinya Chevy Spark EUV bakal diproduksi di Brazil serta varian bodi apa yang bakal dipasarkan.

Yang paling jelas, nampaknya versi 5-pintu seperti model yang diluncurkan 26 Januari 2025 lalu. Modelnya mirip Land Rover Defender dalam bentuk lebih mungil. Cukup keren dan enak dilihat. Rencananya mobil ini bakal mulai dipasarkan menjelang akhir tahun 2025.