Moto Guzzi V100 Mandello Aviazione Navale, Bikin Ketagihan
Sebuah model istimewa pun diluncurkan sebagai penanda usia yang memasuki satu abad, Moto Guzzi V100 Mandello Aviazione Navale. Namanya terdengar sangat berkaitan dengan penerbangan?
Naked bike yang diproduksi terbatas hanya 1913 unit ini sekaligus bentuk penghormatan untuk dinas penerbangan Angkatan Laut Italia (Aviazione Navale) yang berdiri sejak tahun 1913.
Kebetulan, Carlo Guzzi serta dua bersaudara Giorgio dan Angelo Parodi yang jadi pendiri perusahaan adalah para penyuka dunia penerbangan. Termasuk penggagas yang bernama Giovanni Raveli, yang tidak sempat melihat lahirnya Moto Guzzi karena tewas dalam kecelakaan pesawat.
Kami pun akhirnya berkesempatan untuk mencicipi Moto Guzzi V100 Mandello Aviazione Navale. Motor sport touring ini di Indonesia pun jumlahnya sangat terbatas.
Livery khusus dan desain bodi yang didominasi warna abu-abu terinspirasi dari pesawat tempur stealth (siluman) F-35 milik dinas penerbangan Angkatan Laut Italia.
Sensasi Berkendara Bikin Deg-degan
Ya, Moto Guzzi V100 Mandello “Aviazione Navale” memang bikin kami deg-degan saat mencobanya. Bukan karena unitnya yang sangat langka dan harganya. Tapi deru suara mesin saat baru distarter saja sudah menggetarkan jiwa. Ini serius.
V100 Mandello dibekali mesin compact versi terbaru. Mesin V-twin 90 ° transversal (melintang) di bawah tangkinya memang jadi ciri khas Moto Guzzi.
Mesin berkapasitas 1.042 cc tersebut dilengkapi konstruksi DOHC baru dengan delapan katup. Ini adalah model pertama Moto Guzzi yang dilengkapi radiator berpendingin air.
Output tenaga puncaknya yang diklaim mencapai 115 hp bermain di putaran mesin 8.700 rpm. Torsi maksimumnya yang sekira 104,3 Nm bermain di kisaran 6.750 rpm.
Performa mesin disalurkan via gigi final drive yang tersembunyi di dalam swingarm tunggalnya. Yang mengejutkan, 90 persen torsi mesin sudah terasa mulai putaran 3.500 rpm. Pantas saja tarikan awal pada gigi 1 dan 2 sudah sangat terasa tendangannya.
Transmisi 6-speed yang dibekalkan cukup pas untuk diajak berkendara jarak jauh. Ditambah lagi dengan fitur quickshift, aksi oper gigi persneling jadi lebih cepat saat harus bermanuver gesit di jalan berliku.
Ini bukan motor sport touring sembarangan. Bobotnya cukup berat. Lebih dari 220 kg ditambah hentakan torsi awalnya yang cukup beringas butuh skill berkendara yang mumpuni untuk bisa menjinakkannya.
Meskipun demikian, ergonomi jok, posisi setang dan tangki V100 Mandello memang dirancang agar rider tak lekas lelah walau membetotnya hingga ratusan kilometer.
Mesinnya yang berstandar emisi EURO 5 ini konsumsi bahan bakar rata-rata diklaim sekitar 4,7 liter per 100 km (klaim). Kapasitas tangki BBM 17 liter plus cadangan 3,5 liter rasanya cukup untuk menempuh jarak 360 km dan mencari SPBU dalam radius 70 km.
Let’s Ride…!
Sabtu pagi pukul 5.42 kami mulai tancap gas dengan sang Elang Laut Siluman. Tujuan kami adalah Kasumi Resort, tempat wisata hidden gem yang berlokasi di sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Salak.
Kami mencoba respon gigi dari 1 dan 2 saja tarikan napasnya cukup panjang. Cocok untuk berkendara santai di puntiran grip gas tak sampai setengah. Jangan puntir grip gas langsung hingga setengah jika refleks anda tak sigap. V100 akan spontan melesat!
Karena hari Sabtu pagi jadi pilihan waktu yang pas bagi para pelancong yang ingin plesiran ke luar kota. Kami prediksi arus lalu lintas Jakarta arah Bogor via Parung bakal ramai bahkan padat merayap.
Kami stop sejenak di minimarket kawasan Caringin, Bogor dan tak terasa waktu baru sekira pukul 6. 14. Kondisi jalan aman dan lalu lintas menuju Bogor hingga Ciawi ternyata sepi tak seperti biasanya. Jadi kami bisa melaju dengan sangat leluasa. Kami mulai dihadang kemacetan saat memasuki area menjelang Cigombong yang padat merayap, berbarengan dengan mobil yang baru keluar tol.
Banyak Alat Bantu
Di bagian elektronik, sistem throttle-by-wire dikombinasikan dengan empat opsi Ride Mode yakni TOUR, SPORT, RAIN, dan ROAD. Ride Mode akan menyesuaikan setup performa mesin V100 yang berbeda. Manajemen mesin diatur oleh ECU Marelli 11MP dan IMU 6-axis.
Kami menyetel posisi Ride Mode di pilihan TOUR dengan settingan TRC 2. Kecepatan rata-rata masih terbilang sedang yakni 70-140 km/jam. Posisi bensin fulltank, dengan estimasi BBM cukup untuk jarak jelajah 340 km.
Masuk jalur Cidahu, dari jalan aspal pun kini berubah menjadi trek berbatu hingga masuk ke Gerbang Taman Nasional Gunung Salak. Redaman suspensi lansiran Kayaba menyesuaikan dengan Ride Mode dan kondisi jalan. Jadi saat melintasi trek gravel sepanjang 16 km, suspensi V100 Mandello bisa meredam dengan baik.
Fitur kontrol traksi dengan empat tingkat dan tiga level setting engine brake membuat kami bisa merasakan berbagai kondisi jalan dengan nyaman.
Pada dashboard terpampang layar digital TFT Color Instrumentation berukuran 5-inci. Ponsel pengendara bisa terhubung dengan sistem kendaraan via Bluetooth melalui aplikasi smartphone Moto Guzzi MIA. Aplikasi ponsel terpadu ini mencakup fitur infotainment, kontrol handlebar, hingga bantuan navigasi via GPS.
Nyatanya, kami sempat kesasar hingga beberapa kilometer karena titik acuan dari Gmap meleset. Alhasil, pukul 8.52 kami baru sampai di lokasi.
Aerodinamika Aktif
Ada sedikit pertanyaan kami kenapa laju V100 Mandello saat diajak bermanuver terasa mulus meskipun bobotnya berat. Ternyata V100 Mandello adalah sepeda motor pertama di dunia yang dilengkapi dengan teknologi adaptive aerodynamics.
Posisi sudut sirip deflektor yang ada di sisi tangki bisa disesuaikan secara otomatis berdasarkan kecepatan dan mode berkendara. Ditambah lagi fitur cornering ABS yang menjaga stabilitas berkendara, terutama saat melibas tikungan maupun bermanuver zig-zag.
Harus diakui jika Motoguzzi V100 Mandello Aviazione Navale bukan sembarang sport tourer. Suaranya yang berisik renyah saat dipacu kencang bisa berubah sedikit syahdu saat diajak melaju perlahan. Tak butuh waktu terlalu cepat untuk melakukan perpindahan gigi.
Tarikan napas mesin putaran menengah yang terbilang panjang memang pas untuk diajak touring luar kota. Soal konsumsi bahan bakar, tak perlu banyak debat. Ini moge 1.000 cc. Makin kencang dipacu, maka mesinnya pun makin haus bensin. Jadi lumrah saja.
Kami sangat puas sekaligus beruntung bisa mencoba sang Elang Laut Siluman. V100 Mandello Aviazione Navale memang salah satu moge terbaik yang pernah dibuat oleh Moto Guzzi. Ehhm..kami pun kepingin…