Ion Mobility M1-S

Ion Mobility M1-S Diklaim Hasil Pengembangan Sendiri, Ini Penjelasannya

Ion Mobility, satu lagi pabrikan pembuat sepeda motor listrik yang akan hadir di Indonesia. Yang ini agak lain. Pertama, ini bukan produsen Cina, Eropa, Jepang atau Amerika. Tidak jauh, mereka berbasis di Singapura. Barang jualan pertamanya adalah Ion Mobility M1-S. 

Produk yang dipajang di IMOS 2022 lalu tersebut diklaim merupakan hasil desain Ion Mobility sendiri. “Bukan hasil rebadge motor lain dari negara lain, tapi murni kami kembangkan sendiri,” tegas James Chan, CEO Ion Mobility. Penegasan itu yang bikin kami tertarik. Ditambah lagi, mereka sejak pertama kali mengumumkan kehadirannya Oktober tahun lalu, masih belum juga jualan. Seperti sedang mematangkan langkahnya.

Update mereka paling terakhir pun soal kesiapan untuk menyediakan tempat pengisian ulang baterai. 3 November lalu, melalui anak perusahaannya, PT Industri Ion Mobilitas menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), untuk pengadaan infrastruktur pengisian daya sepeda motor listrik. Baik bagi pengguna produk ION maupun motor listrik lainnya. Ini sepertinya berbeda dengan pembuat motor listrik lain. Yang langsung jualan.

Ion Mobility M1-S

Yang Anda lihat di sini adalah motor listrik M1-S dengan status prototype. Tapi menurut kami ini sudah mendekati versi produksi. Tinggal penyempurnaan beberapa hal kecil. Seperti dek kaki yang masih menggunakan body halus. Lekukannya jelas, menunjukan kegagahan.

Di atas kertas, dikatakan memiliki tenaga 12,5 kW dengan torsi 43 Nm. Ini angka yang cukup menakjubkan. Bahkan lebih besar dari Yamaha EC01 yang berada di angka 8,1 kw dan 30,2 Nm. Kecepatan puncak yang bisa diraih, 105 km/jam. Tenaganya disalurkan ke roda belakang mengandalkan rantai, bukan sabuk (belt) karet. 

Tentunya ini adalah spesifikasi awal. Dan tidak menjelaskan seperti apa spesifikasi dinamo listrik yang dipakai, tapi disebutkan ada dua tipe baterai yang bisa dipilih. Yang pertama 72V berkapasitas 60Ah yang bisa menempuh 150 km. Kedua, 72V 48 Ah yang akan menjalankan motor sejauh 120 km. Waktu pengisian ulang dari kosong hingga 80 persen perlu waktu dua jam. Tidak dijelaskan baterai yang mana.

Data penting lainnya adalah jarak sumbu roda 1.350 mm, lebih panjang 10 mm dibanding Yamaha Nmax dan 37 mm lebih dari Honda PCX. Tinggi jok adalah 790 mm, paling tinggi diantara Nmax (765 mm) dan PCX (764 mm). Agak terlalu tinggi untuk ukuran motor maxi kelas menengah, karena ini sudah mendekati kelas Xmax (795 mm). Namun tidak dijelaskan detil seberapa besar dimensi keseluruhan motor ini.

Fitur lainnya, instrumen dibekali layar TFT berwarna dengan ukuran 7-inci. Di bawah jok, tersedia ruang penyimpanan seluas 26 liter. Mengaktifkan motor juga mengandalkan smart keyless, tidak lagi pakai kunci. Juga tersedia fitur untuk memundurkan motor.

Nantinya, M1-S akan dirakit lokal di Indonesia. Dilihat dari spesifikasi, cukup menjanjikan. Dari desain pun meyakinkan. Tinggal tunggu berapa harganya.