Nissan Concept 20-23, Inikah Nissan March Terbaru?
Menggunakan clay atau tanah liat telah dilakukan sejak lama oleh para perancang otomotif dalam membuat sebuah prototipe. Namun kini teknologi robotika telah berkembang pesat dan berperan dalam proses produksi otomotif. Proses penggarapan clay pun jadi lebih cepat. Salah satunya diterapkan pada proses pembuatan prototipe mobil Nissan Concept 20-23. Nah, seperti apa proses pembuatannya?
Teknologi Robotika
Pada penghujung September lalu muncul sebuah mobil konsep Nissan Concept 20-23 yang dipamerkan di atas barge terapung di kanal Grand Union, London. Mobil konsep EV berwujud hatchback tersebut adalah bagian dari perayaan 20 tahun berdirinya Nissan Design Europe (NDE).
Pusat riset dan desain Nissan untuk kawasan Eropa ini dibangun di kota London, Inggris sejak tahun 2013, namun baru beroperasi setahun kemudian.
Di tempat ini penggarapan prototipe desain dilakukan oleh para teknisi dan perancang Nissan. Saat ini teknologi digital cukup berperan besar dalam perancangan otomotif. Namun tetap tak dapat menggantikan peran clay atau tanah liat dalam pembuatan prototipe desain awal. Wujud visual 3D lebih jelas dibandingkan gambar digital.
Di tempat ini penggarapan prototipe clay dibantu dengan teknologi robotika. Mesin bubut robotika 5-axis canggih buatan Belotti mempercepat proses pembuatan prototipe.
Gundukan clay pun mulai dipahat oleh lengan-lengan mesin bubut robot sesuai gambar rancangan yang diinput ke komputer mesin tersebut.
Sedikit demi sedikit irisan pada clay mulai membentuk wujud sebuah bodi mobil prototipe. Hasil garapan dari mesin bubut canggih ini sangat presisi, kurang lebihnya mirip seperti mesin printer 3D.
Puluhan tahun lalu, penggarapan clay masih dilakukan secara manual dengan tangan layaknya para seniman pematung. Prosesnya tentu saja butuh waktu yang sangat lama, bisa berhari-hari bahkan hitungan bulan. Dengan mesin canggih ini, proses penggarapan dilakukan hanya dalam hitungan jam saja untuk setiap tahapannya.
Tangan Tak Tergantikan
Mesin 5-axis hanya menggarap siluet bodi mobil dalam bentuk kasar sesuai rancangan yang diinput ke komputer. Proses penggarapan selanjutnya tetap dilakukan secara manual oleh para teknisi di studio desain.
Mulai dari detail pada bodi hingga revisi bentuk lekuk sekujur bodi pada prototipe clay tetap harus diserut dan diukir dengan tangan. Tentunya untuk memperoleh hasil akhir yang sesuai keinginan.
Proses pengecatan dan detailing aksen garnish pun dilakukan manual. Jadi, tak semua penggarapan dilakukan oleh mesin robot. Ada hal yang tak dimiliki oleh mesin, yaitu sentuhan artistik dan seni dari tangan para perancang.
Yang membuat kami penasaran, apakah Nissan Concept 20-23 ini adalah prototipe awal dari
mobil listrik Nissan March terbaru? Dikabarkan Nissan Micra akan menggunakan platform yang sama dengan Renault 5 model tahun 2024. Bentuknya memang terlihat mirip dengan Micra bukan?