Suzuki e-Vitara Tembus Predikat Empat Bintang Uji Keselamatan 

Kabar menggembirakan bagi Maruti Suzuki, model terbaru Suzuki e-Vitara sukses meraih predikat empat bintang penuh pada hasil uji benturan Euro NCAP.

Euro NCAP (New Car Assessment Program) melakukan serangkaian uji benturan pada berbagai aspek keselamatan berkendara untuk kendaraan yang dipasarkan di Eropa.

Berdasarkan laporan pada situs resmi Euro NCAP, ada sejumlah indikator penilaian yang membuat Suzuki e-Vitara gagal meraih predikat sempurna lima bintang dalam uji benturan Euro NCAP. Hasil predikat empat bintang yang dicapai mobil listrik perdana Suzuki produksi India ini cukup memuaskan. Pasalnya, banyak mobil yang gagal dalam uji benturan Euro NCAP.

Meskipun rangkaian uji benturan Euro NCAP hanya dilakukan pada mobil Suzuki e-Vitara varian GLX, LHD, namun hasil uji tetap berlaku untuk varian lainnya.

Rangkaian Uji Euro NCAP

Uji benturan Euro NCAP melalui beberapa tahapan dan skenario. Mulai dari benturan depan, samping serta menabrak berbagai obyek. Dalam berbagai skenario benturan, fitur keselamatan berkendara bekerja dengan baik dan sempurna. Bahkan airbag mampu mengembang dengan normal.

Kekuatan struktur rangka mobil terutama area kabin juga menjadi salah satu aspek yang dinilai. Meskipun rangka bodi terdapat kerusakan akibat benturan, namun cukup kokoh dan mampu melindungi seluruh penumpang dalam kabin dengan baik.

Aspek pengujian lain pada Euro NCAP yakni fitur penunjang keselamatan berkendara, antara lain uji sistem ADAS dan sensor radar untuk sistem pengendaraan otonom.

Dalam hal perlindungan pada penumpang dewasa, Suzuki e-Vitara berhasil meraih skor 77 persen. Kabin mobil ini punya airbag yang lengkap hingga ke bagian pilar pintu.

Aspek perlindungan pada penumpang balita dan kanak-kanak mendapat skor 85 persen. Pada kabin mobil ini dilengkapi dudukan ISOFIX atau kursi khusus untuk balita dan kanak-kanak. Saat terjadi kecelakaan atau benturan, penumpang kanak-kanak dan balita terlindungi dengan baik.

Aspek penilaian uji benturan pada pengguna pedestrian seperti pejalan kaki maupun pesepeda mendapat skor 79 persen. Bagian depan mobil terutama bumper, grille serta kap depan dirancang agar tak menimbulkan cidera yang terlalu fatal pada korban yang tertabrak. Risiko korban jiwa pun dapat diminimalisir.

Aspek penilaian pada sistem ADAS mobil ini skornya tidak terlalu tinggi yakni 72 persen. Meskipun fitur sistem ADAS yang dibekalkan tergolong lengkap, namun dalam beberapa kondisi kinerjanya dianggap kurang optimal walau secara keseluruhan tidak ada gejala malfungsi sistem.

Pengujian Euro NCAP yang dilakukan pada Suzuki e-Vitara berkaitan dengan rencana ekspor ke pasar Eropa. Mobil listrik perdana Suzuki ini akan merambah kawasan Inggris, Jerman, Perancis, Norwegia, Denmark, Swiss, Belanda dan masih banyak lagi.

Uji Euro NCAP jadi syarat mutlak bagi mobil baru yang akan dipasarkan di Eropa. Selain itu, hasil uji menjadi barometer kualitas keselamatan dan keamanan berkendara produk yang menjalani pengujian. Tak hanya di kawasan Eropa, tapi juga di pasar global.

Dengan predikat empat bintang yang diraih dalam uji Euro NCAP, jalan yang akan dilalui Suzuki e-Vitara di pasar kawasan Eropa kian mulus. Hasil uji menjadi pertanda jika Suzuki e-Vitara punya kualitas yang tak kalah dari mobil brand lain di kelasnya.

 

 

 

Suzuki e Vitara mulai dijual tahun 2025

Setelah e Vitara, Belum Tentu Ada Mobil Listrik Lagi Dari Suzuki

Setelah meluncurkan Suzuki e Vitara, pabrikan Jepang itu ternyata memilih untuk menunda rencana jangka panjang mereka soal EV. Awalnya, Suzuki menyiapkan empat model mobil listrik, termasuk e Vitara, yang akan diperkenalkan dalam rentang waktu satu dekade ini.

Tidak tanggung, nilai investasi Suzuki untuk pengembangan mobil listrik ini mencapai US $35 miliar. Namun, mengutip Autocar Inggris, Suzuki sepertinya memilih untuk menunggu seperti apa respon pasar untuk e Vitara.

Ini terlihat dari sikap Toshihiro Suzuki yang tidak menentukan tenggat waktu kapan mobil EV berikutnya akan muncul. Ia juga tidak menegaskan apakah 2030 masih jadi target untuk memperkenalkan mobil-mobil EV-nya.

Suzuki e Vitara mobil listrik Suzuki yang punya kemampuan offroad

“Saat ini situasinya sulit karena penjualan BEV sedang melambat,” kata Toshihiro, “Di sisi lain, EV murah dari Tiongkok mulai masuk ke pasar, jadi ini adalah waktu yang sangat sulit untuk memperkenalkan (lebih lanjut) BEV.”

Ditambahkan juga, pihaknya harus memilih dengan sangat hati-hati, karena berbagai hal. Salah satunya adalah insentif dari pemerintahan di berbagai belahan dunia yang sudah mulai menipis.

Saat disinggung soal produk mobil listrik berikutnya, yang berukuran lebih kecil dari Suzuki e Vitara, Toshihiro mengatakan, “Kami menantikan (kelanjutannya). Tapi kami akan lihat seperti apa penjualan e Vitara, sambil memperhatikan trend pasar,” tambahnya.

Seperti Toyota dan pabrikan Jepang lainnya, Suzuki meyakini, masa depan otomotif dunia bukan hanya terpatok di mobil listrik. Pendekatan multi pathway seperti yang digaungkan Toyota juga ‘mengena’ di Suzuki. Artinya, mereka juga fokus mengembangkan mobil berpenggerak hybrid, e-Fuel hingga biogas seperti yang dilakukan di India.

Sumber: Autocar