Honda Super Cub 50 Disudahi, Ini Edisi Terakhir Yang Bisa Jadi Koleksi

Kabar yang beredar sejak beberapa bulan lalu akhirnya kejadian juga. Honda resmi menghentikan produksi motor bebek legendaris Super Cub 50. Ingat, yang 50, bukan semua Super Cub. 

Alasannya, agak sulit untuk bisa memproduksi model sepeda motor kelas 50 cc sesuai standar emisi di Jepang yang semakin ketat. Biaya produksi dan harga jual jadinya tidak ekonomis.

Untuk menyudahi, pabrikan Jepang ini mengeluarkan sesuatu yang spesial. Super Cub terakhir dibekali warna two-tone kombinasi putih dan biru muda Bonnie Blue pada bodi dan fairing. Membawa nostalgia pada Super Cub 50 tempo dulu.

Lengkap dengan aksen garnish silver dan chrome yang dibuat cukup otentik. Jok pun tampil two-tone dengan kombinasi warna putih-coklat.

Emblem khusus bertuliskan “Honda 50 Final Edition” yang disematkan mempertegas jika ini adalah edisi penutup era Supercub 50.

Desain emblem lainnya yang ada pada bodi dibuat seperti versi original Super Cub C50 yang pertamakali muncul pada tahun 1966.

Tampilan panel speedometer, rak belakang dan anak kunci pun desainnya beda dari model reguler. Motor bebek yang satu ini digarap dengan sangat istimewa, karena ini adalah edisi pamitan alias produksi terakhir.

Dengan status model edisi terbatas dan hanya ada 2.000 unit, label harganya yang mulai dari ¥270.000 atau sekira Rp 28 jutaan terbilang relatif wajar. Pemesanan dibuka mulai 8 November 2024 mendatang.

Hello Kitty Edition

Selain edisi Final, Honda juga merilis Super Cub 50 Hello Kitty Edition sebagai kado ulang tahun karakter kucing kartun Hello Kitty yang ke-50. Honda berkolaborasi dengan Sanrio Co., Ltd sebagai pemilik ikon Hello Kitty.

Tak hanya populer di Jepang, kucing imut Hello Kitty juga digemari di seluruh dunia. Jadi sudah tentu Super Cub 50 yang satu ini bakal jadi incaran kolektor Super Cub dan juga pecinta Hello Kitty.

Selain dikemas dengan warna two-tone khas Super Cub, jok dan cover samping dihiasi wajah karakter Hello Kitty. Tampilan layar panel speedometer pun dibuat warna warni. Karena ini edisi spesial, maka anak kunci dan emblem yang disematkan pun dibuat dengan desain khusus.

Ada dua varian yang diluncurkan yang versi Super Cub 50 dan 110. Super Cub 50 dibekali mesin 4-tak 49 cc bertenaga 3,6 hp dengan torsi puncak 3,8 Nm. Sama seperti Super Cub 50 Final Edition. Sedangkan versi Super Cub 110 mesinnya 4-tak 109 cc yang bertenaga 7,9 hp dengan torsi 8,8 Nm.

Sebagai pembeda, model Super Cub 50 dilengkapi pelek jari-jari dan rem teromol (depan dan belakang). Sementara versi Super Cub 110 menggunakan pelek CW (alloy). Rem menggunakan cakram pada roda depan dan teromol pada roda belakang.

Sabar, unit Honda Super Cub Hello Kitty 50th Anniversary Edition baru akan resmi dipasarkan di Jepang mulai Desember 2024 mendatang. Dibuat hanya 300 unit, harganya yang ¥300.000 (Rp 31 jutaan) sedikit lebih mahal dari versi Final Edition.

 

 

Sayonara Honda Super Cub 50…

Regulasi standar emisi gas buang yang berlaku di berbagai negara dalam beberapa tahun mendatang bakal kian ketat. Hal ini berdampak langsung pada produk kendaraan bermotor yang mengkonsumsi BBM fosil. Sepeda motor ikonik Honda Super Cub 50 dan Cross Cub 50 adalah yang terkena imbas ketatnya regulasi emisi di negara itu. 

Honda Super Cub yang muncul pada tahun 1958 awalnya ditujukan bagi pengendara pemula dan kalangan konsumen ekonomi kelas menengah bawah.

Pada tahun 2023, Super Cub dan sejumlah varian model sejenisnya atau berkapasitas mesin setara 50-cc yang masih diproduksi di Jepang hanya terjual 92.824 unit.

Sangat kontras bedanya dengan era kejayaannya yang laku jutaan motor. 

Ganti Fokus

Aturan batas emisi membuat pihak pabrikan harus merombak teknologi mesin agar bisa memenuhi regulasi. Harga jual pun jadi tidak ekonomis alias makin mahal.

Honda Super Cub di Jepang dipasarkan di kisaran ¥ 247.500 hingga ¥ 308.000 atau sekira rentang Rp 25,4 jutaan hingga Rp 31,6 jutaan. Label harga ini lebih mahal dari skuter listrik yang saat ini tengah booming.

Pembelinya pun lebih sebatas nostalgia atau lifestyle. Bukan lagi jadi kendaraan harian atau kuda beban tahan siksa seperti beberapa dekade lalu.

Selain itu, ada peraturan baru, sepeda motor yang akan diproduksi dibatasi dengan kapasitas mesin 125 cc sebagai model terkecil.

Honda Super Cub 50 cc akan diselesaikan produksinya.

Ditambah lagi, Honda bakal fokus untuk beralih ke energi alternatif termasuk tenaga listik dan hidrogen. 

Super Irit

Sebenarnya pemerintah Jepang telah melakukan pengujian pada Honda Super Cub 50. Dengan mematuhi batas kecepatan berkendara maksimum 30 km/jam untuk motor 50cc, Super Cub 50 hanya butuh 1 liter bensin untuk menempuh jarak 90!

Sangat irit dan cocok untuk pengendaraan harian jarak dekat dalam kota maupun area perumahan dan pedesaan. Namun takdir berkata lain.

Pihak pabrikan rencananya akan menghentikan produksi Super Cub 50 mulai tahun 2025 mendatang. Kiprah sang legenda bakal segera usai, hanya tinggal menghitung hari…

 

 

 

 

FIREFLY, Honda Super Cub Balap Racikan Deus Japan

Honda Super Cub, cikal bakal lahirnya julukan “Honda Bebek” yang begitu populer dan melegenda di Indonesia. Siapa sangka jika motor rancangan Soichiro Honda yang diproduksi dalam beragam varian ini merupakan sepeda motor terlaris sepanjang sejarah.

Sejak diproduksi pada tahun 1958 hingga 2008, Super Cub telah terjual sebanyak 60 juta unit. Masa produksi terus berlanjut dan tercapai angka penjualan sebanyak 87 juta unit pada tahun 2014 serta berhasil menembus 100 juta unit di tahun 2017. 

Mudah Dimodifikasi

Salah satu karya modifikasi berbasis Honda Super Cub yang akan kami hadirkan kali ini adalah hasil garapan Deus Japan yang diberi nama Firefly. Basis modifikasinya adalah Honda Super Cub tahun 1961. Desain dan konstruksi yang sederhana membuat Super Cub dapat dengan mudah untuk dimodif.

Meskipun jumlah produksinya sangat banyak, namun aksesoris dan suku cadang orisinal Super Cub untuk tahun lawas tidak mudah ditemukan. Para penyuka Super Cub pasti paham. Tidak heran, Super Cub ini pun akhirnya dimodifikasi total.

Rombak Total Berdasar Diagram Rancangan Asli

Gaya modifikasi Honda Super Cub “Firefly” yang ditampilkan oleh builder Jepang ini terinspirasi dari motor balap Grand Prix kelas 50 cc era 60-an.

Untuk melakukan modifikasi bagian mesin dan suspensi, Deus Japan bahkan harus mempelajari diagram gambar rancangan asli Super Cub sebagai acuan.

Mesin diracik ulang sehingga volume kubikasi pun bertambah 20 persen. Mesin aslinya yang 49 cc kini menjadi 60 cc. Tune-up dan bore-up mesin untuk menyesuaikan regulasi balap lokal kelas 50 cc yang berlaku di Jepang.

Konstruksi transmisi tetap 3-speed semi-automatic tanpa tuas kopling seperti desain aslinya. Hanya saja Deus Japan meracik ulang rasio gigi sproket depan dan belakang.

Rangka Dirombak

Segitiga komstir, setang model balap, pedal set, sepasang shockbreaker fully adjustable belakang, swing arm, knalpot hingga jeroan garpu depan merupakan hasil custom spek balap yang dibuat khusus untuk Firefly.

Headlamp, lampu rem, spion serta lampu sein dapat dilepas saat Firefly akan turun balap. Pemasangan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah saat Firefly akan digunakan kembali sebagai motor harian.

Rangka underbone bawaan Super Cub pun dimodifikasi dan diracik ulang. Body dan tangki model baru berbahan komposit menyambung hingga bagian buritan.

Pada bagian tengah rangka ditambah dengan pipa tubular sebagai penyangga tangki. Speedometer masih asli bawaan Super Cub dan tertanam pada body.

Jok kulit jahitan tangan garapan ahli jok Miauchi-san tampil minimalis ala motor balap jalanan tempo doeloe…hanya selembar sebagai alas duduk.

Posisi jok dibuat mundur jauh ke belakang dengan setang balap yang pendek serta menukik ke bawah. Dapat anda terka, posisi duduk rider sangat merunduk dengan dada nyaris menempel ke tangki dan posisi kaki ‘nangkring’ khas balap underbone.

Roda depan dan belakang menggunakan ring velg 17-inci lansiran DID Japan dengan jari-jari custom. Jangan harap menemukan disk braket. Tapi sistem rem teromol pada Firefly pun merupakan hasil modifikasi dan rancang ulang.

“Mesin bubut dan lathe serta gambar rancangan asli Super Cub telah banyak membantu kami dalam mewujudkan Firefly,” papar Matthew Roberts, Deus Japan Director of Motorcycle Operations.

Balapan Di Hari Minggu, Bermacet Ria Di Hari Senin

Tampilan bergaya motor balap klasik yang diusung Firefly bukan sekadar gaya-gayaan. Firefly digarap sesuai regulasi balap lokal “Battle of Bottom Link” kelas N50 di Jepang.

Meskipun wujud lahiriahnya adalah sebuah motor balap, namun Firefly tetap dapat digunakan di jalan raya sesuai ketentuan lalu-lintas yang berlaku di Jepang.

Firefly dapat ikut balapan pasar senggol di gunung Fuji pada akhir pekan dan kembali melenggang di tengah padatnya jalan raya Tokyo pada hari Senin hingga Jumat.

Siapkan outfit jaket serta celana balap kulit nan ketat plus riding boots dan helm balap retro… and let’s go…!